Gara-Gara Facebook *Status Fani yang mempertemukan* Siang itu Mataku masih tetap melotot di depan komputer. Meramaikan facebook dengan status-status yang gak jelas dan komentar-komentar yang seruu.. pada saat itu ada salah satu sahabatku yg membuat status dan ramai dikomentari oleh para fasebuukkers, namanya Fani. Ya, dia adalah salah satu teman serta sahabat kecilku yang sudah lama tidak berjumpa dengan ku. Kini dirinya telah jauh dari lingkungan kecilnya, semenjak lulus SMP dahulu, ia memutuskan untuk tinggal bersama kedua ortunya di pulau seberang sana (pulau Java). Semenjak kecil Fani tinggal bersama nenek dan kakeknya, ibunya bekerja di Arab Saudi dan bapaknya tinggal di pulau Jawa, itulah yang menyebabkan ia dan kakaknya harus tinggal di kota Bandar Lampung. Tetapi kini ibunya sudah menyelesaikan kontrak kerja di Arab, sehingga kembali ke pulau Jawa, dan Fani diminta untuk tinggal bersama kedua ortunya. Hem,,, tak lama ternyata statusnya sudah ramai dikomentari oleh teman-teman facebook-nya, aku pun
tak mau ketinggalan dan ikut serta di dalamnya. Setelah selesai ku mengomentari status itu, aku kembali buka profilku. Tak lama kemudian ku melihat ada satu permintaan pertemanan. Aku bergegas membuka profil dan melihat foto orang tersebut. Aku terkejud, wah ini kan cowok yang coment di status Fani tadi. Lalu aku konfrim pertemanannya. Mungkin saja ia dekat dengan Fani (ujarku dalam hati). Namun tak lama kemudian cowok tersebut mengirim pesan di dinding facebook-ku. Assalamu alaikum ujarnya dari sebrang sana Wa alaikumsalam jawabku salam kenal yah, lanjut komentarnya ia, dengan siapa disana?? (untuk meyakinkan siapa dia) dengan Fiqo disini!! balasnya. Lalu chatting sore itu tidak lagi kulanjutkan untuk membals pesan dari-nya, kulihat waktu sudah mulai sore, kucukupkan online ku hari ini dan bergegas aku pulang kerumah. 2
*Malam hari, di kamar* Malam itu aku sedang sibuk dengan kamarku yang amburadul (acak-acakan). Tiba-tiba hp ku berbunyi. Teet, teeet, tweet, tweet.. (ecak-ecak suara hp). Bergegas aku mengambilnya dan kulihat ada satu pesan diterima, dengan segera lalu kubuka pesan tersebut. Assalamu alaikum??? (no yang tak di kenal) Wa alikumsalam, maaf dengan siapa??? (tanyaku dengan penasaran) ini aku Fiqo, yang tadi di fb. oh kamu, dapet no dari mana??? (tanyaku heran) dapet dari fb (jawabnya santai) o..ohh.. (jawabku pasrah) Oh yaa,, aku lupa ngedelete no hp di fb ku, wah jadi narsiis gini lama-lama majang no hp. Sebenarnya sii bukan narsis sob, aku Cuma sedang mempermudah teman-teman yang lama agar bisa berhubungan dengan ku lagi, wah malah jadi salah alamat nii. 3
Hingga pada akhirnya aku berjanji, kalau suatu saat ku buka fb nanti pasti akan ku delete no hp ku.. agar tidak ada lagi orang yang salah alamat.. *Seminggu setelah kejadian* Setelah kutelusuri ternyata cowok itu kakak kelasnya Fani saat di smp dulu. Aku penasaran hingga pada akhirnya ku coba mencari tau siapa dia?? ternyata ku mendapati asal Smp Negeri yang sama dengan Fani.. jelas, dia kakak kelasnya dulu. Akhir-akhir ini aku jadi sering smsan deh dengan dia. itupun yang memulainya dia duluan kok, aku jadi kaya temen deket gitu, buktinya aja malem itu dia memberanikan diri untuk curhat dengan aku. Wah kalu difikir sii kan kita baru kenal, kok bisa ya ada orang yang baru dikenal langsung diajak curhat (dibisain aja dong). Malam itu dia curhat sama aku tentang sahabat ceweknya. Katanya dia itu punya sahabat cewek. tapi akhir-akhir ini mereka sedang bertengkar dikarenakan sahabatnya itu suka sama Fiqo, sedangkan Fiqo sendiri sudah menganggap ia sebagai sahabat, namun si cewek 4
tadi gak terima dengan penolakan si Fiqo untuk jadi pacarnya, hingga pada akhirnya keluarlah kata-kata yang tidak enak didengar dari mulut cewek tersebut. Dia bilang kalau Fiqo itu udah jelek, miskin, sok ganteng berlagak lagi. Nah mulai dari situ hubungan mereka jadi renggang. Tapi ternyata si cewek itu merasa telah melakukan hal yang salah, sehingga ia mengajak Fiqo ketemuan besok,. Nah, si Fiqo minta pendapat aku bagaimana dengan ajakan si cewek tadi. Wooww... ya aku bingung dong harus berpendapat apa. Disisi lain memang si cewek itu salah karna sudah tidak bisa mencegah mulutnya bicara, tapi disisi lain aku sebagai sesama wanita merasakan sii sakit hati ditolak cowok yang kita suka, mungkin saja memang cara si Fiqo memperlakukan cewek tadi salah, ya kayak berlebihan gitu, jadi wajar dong kalau si cewek care sama si Fiqo, sampai ada rasa gitu, karna kan selama ini si cewek itu merasa diperhatikan. Hem.. entahlah mana yang benar dan salah. Akukan orang baru dihidupnya Fiqo, dan aku gak mau banyak ikut campur. Aku hanya menyarankan agar si Fiqo nemuin tuu cewek dan dengarkan penjelasan darinya lalu maafkan. Ya mungkin itu yang terbaik menurutku. 5
Tak terasa waktu sudah sangat malam, akhirnya aku memutuskan untuk men-stop smsan dengannya. Dia pun mengucapkan terimakasih karena aku sudah memberikan saran padanya. 6