BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting, di mana maju mundurnya suatu organisasi bergantung

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

BAB I PENDAHULUAN. setiap karyawan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai oleh dunia usaha yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. daya, terutama sumber daya manusia dalam pelaksanaan suatu proyek maka

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas perusahaan. Persaingan dalam dunia kerja yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat apalagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan tersebut, salah satu cara yang harus diupayakan adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertugas dan bertanggung jawab untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

berkualitas dan memiliki keunggulan kompetitif, yaitu multiskilling knowledge yang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan. Dan salah satu upaya

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. melakukan sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan atau bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. demikian bukanlah sekedar merupakan aset produksi, melainkan juga menjadi kunci strategi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. secara mendalam. Menurut Terry dan Rue dalam Suharto dan Cahyono (2005), motivasi

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini akan membahas mengenai pengaruh lingkungan kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan global dan perkembangan teknologi telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan terdapat beberapa sumber daya yang dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pasar domestik sehingga menimbulkan suatu tantangan yang besar bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga proses pencapaian tujuan pun terhambat. Tingkat kepedulian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan usahanya pada tempatnya bekerja. Sumber daya manusia dengan kinerja yang tinggi memungkinkan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Menurut Mangkuprawira (2003:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, diantaranya adalah kompensasi, disiplin kerja, semangat kerja, tingkat pendidikan, ketrampilan, gizi dan kesehatan, sikap dan etika, motivasi, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi. Karyawan yang selalu bersemangat dalam melakukan pekerjaannya akan memberikan hasil kerja yang baik bagi perusahaan. Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, karena kompensasi merupakan salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan kerja. Kompensasi menurut Hasibuan (2005)

adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu kompensasi finansial dan nonfinansial. Kompensasi finansial ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Kompensasi finansial langsung seperti gaji, komisi, bonus atau insentif dan pembagian laba/keuntungan. Serta kompensasi finansial tidak langsung seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, program pensiun, asuransi tenaga kerja, liburan cuti dan fasilitas kantor lain seperti kendaraan dan ruang kantor. Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, penghargaan atas prestasi kerja, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah. Disiplin karyawan sangat diharapkan oleh perusahaan dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan disiplin diri, disiplin belajar, dan disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Menurut Singodimedjo (dalam Sutrisno 2011) disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.

Disiplin kerja dan kompensasi akan mempengaruhi semangat kerja. Semangat kerja merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan terutama yang menyangkut kinerja karyawan. Semangat kerja pada hakekatnya merupakan perwujudan dari moral yang tinggi, bahkan ada yang mengidentifikasikan atau menterjemahkan secara bebas bahwa moral kerja yang tinggi adalah semangat kerja. Dengan semangat kerja yang tinggi, maka kinerja akan meningkat karena para karyawan akan melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Begitu juga sebaliknya jika semangat kerja turun maka kinerja akan turun juga. Jadi dengan kata lain semangat kerja akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Menurut Nawawi (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya semangat kerja adalah: (1) Minat seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukan. Seseorang yang berminat dalam pekerjaannya akan dapat meningkatkan semangat kerja. (2) Faktor gaji atau upah tinggi akan meningkatkan semangat kerja seseorang Status sosial pekerjaan, contoh bonus. (3) Pekerjaan yang memiliki status sosial yang tinggi dan memberi posisi yang tinggi dapat menjadi faktor penentu meningkatnya semangat kerja. (4) Suasana kerja dan hubungan dalam pekerjaan. Penerimaan dan penghargaan dapat meningkatkan semangat kerja. (5) Tujuan pekerjaan. Tujuan yang mulia dapat mendorong semangat kerja seseorang. PT. Graha Sarana Duta adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang Property dan Building Management yang memiliki cabang di seluruh Indonesia dan berkantor pusat di Jakarta yang merupakan anak perusahaan dari PT. Telekomunikasi Indonesia dan tergabung dalam Telkom Group. Di Sumatera,

PT. Graha Sarana Duta mempunyai 15 kantor cabang yang berada di sembilan lokasi yang biasa disebut dengan BM (Building Management) dan satu kantor Area I Sumatera yang membawahi 15 kantor cabang tersebut. PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih banyak mengelola gedung-gedung yang keseluruhannya merupakan gedung Telkom dan Telkomsel yang berada di lima belas lokasi yaitu satu lokasi di Aceh, dua lokasi di Medan, satu lokasi di Siantar, dua lokasi di Padang, dua lokasi di Pekan Baru, dua lokasi di Palembang, tiga lokasi di Batam, satu lokasi di Lampung dan satu lokasi di Jambi. Pengelolaan yang dilakukan meliputi maintenance gedung secara keseluruhan seperti melakukan perawatan gedung secara berkala, memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi, melakukan perawatan terhadap mesin-mesin seperti Air Conditioner (AC) dan perangkat genset dan menjaga kebersihan dan keamanan gedung sesuai dengan standart yang berlaku di PT. Graha Sarana Duta. Semua kegiatan di atas dilakukan dengan menyediakan tenaga-tenaga yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidangnya masing-masing. Di PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera kompensasi yang diberikan perusahaan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan, hal ini bisa mengurangi semangat kerja karyawan dalam melakukan aktivitas sesuai dengan bidang pekerjaannya. Kompensasi yang dimaksud bukan hanya sebatas kompensasi finansial tetapi dalam bentuk kompensasi non finansial seperti perhatian dari pimpinan, pemberian fasilitas kantor dan jaminan hari tua.

Tabel 1.1. Data Kompensasi PT. Graha Sarana Duta Tunjangan Fasilitas Lain No Tahun Gaji Bonus Program Kesehatan Rekreasi Kendaraan Pensiun 1 2008 Ada Tidak ada Terbatas Tidak ada Tidak ada Terbatas 2 2009 Ada Ada Terbatas Tidak ada Tidak ada Terbatas 3 2010 Ada Ada Terbatas Tidak ada Tidak ada Terbatas Sumber : PT. Graha Sarana Duta (2011) Dari Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa perusahaan hanya memberikan gaji kepada karyawan sebagai balas jasa atas kinerjanya dan insentif baru diberikan mulai tahun 2009. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan hanya terbatas pada fasilitas kesehatan di Jamsostek. Untuk program pensiun perusahaan sama sekali tidak memikirkan kesejahteraan karyawannya dalam menghadapi hari tua. Sementara untuk fasilitas lain yaitu rekreasi karyawan belum ada dalam rencana kerja perusahaan dan fasilitas kendaraan yang diberikan sangat terbatas karena kendaraan hanya bisa digunakan oleh divisi operasional, proyek dan keuangan, padahal divisi marketing juga sangat memerlukan fasilitas kendaraan untuk kegiatan pemasaran. Selain hal di atas dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan kantor PT. Graha Sarana Duta dapat dilihat gejala kurangnya disiplin kerja karyawan. Sikap kurangnya disiplin kerja karyawan ditunjukkan dengan datang tidak tepat pada waktunya. Jam kerja yang diberlakukan oleh PT. Graha Sarana Duta dari hari Senin sampai dengan hari Jumat adalah pukul delapan pagi sampai dengan pukul lima sore dengan toleransi waktu kedatangan maksimal adalah 10 menit, tetapi pada pelaksanaannya masih banyak karyawan yang hadir lebih dari toleransi waktu yang diberikan bahkan ada karyawan yang hadir pada pukul sembilan. Perilaku karyawan yang kurang disiplin ini dikhawatirkan bisa memberikan dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan. Seperti yang dinyatakan oleh

Rivai (2005) bahwa kekurangan disiplin dalam manajemen perusahaan dapat mengakibatkan kerugian bahkan jatuhnya perusahaan itu sendiri. Tabel. 1.2. Data Ketidaktepatan Waktu Karyawan PT. Graha Sarana Duta Persentase Tidak Tepat Waktu No Bulan 2008 2009 2010 1 Januari 4% 9% 12% 2 Februari 7% 3% 8% 3 Maret 0% 7% 11% 4 April 6% 8% 12% 5 Mei 2% 5% 10% 6 Juni 0% 7% 14% 7 Juli 3% 10% 9% 8 Agustus 5% 8% 7% 9 September 2% 3% 14% 10 Oktober 3% 9% 6% 11 November 5% 7% 11% 12 Desember 8% 12% 18% Rata-rata Per tahun 4% 7% 11% Sumber : PT. Graha Sarana Duta (2011) Tabel 1.3. Data Keterlambatan Karyawan PT. Graha Sarana Duta No Tahun Menit / bulan Jam / bulan Hari / bulan Hari / Tahun 1 2008 6145 102 4 51 2 2009 6325 105 4 53 3 2010 6543 109 5 55 Sumber : PT. Graha Sarana Duta (2011) Dari Tabel 1.2. dapat dilihat tingkat ketepatan waktu hadir karyawan yang semakin menurun setiap tahunnya. Masalah tingkat ketepatan waktu hadir karyawan ini sudah lama terlihat. Persentase yang dilihat dalam Tabel 1.2. menunjukkan tingkat yang serius untuk tingkat kehadiran karyawan, di PT. Graha Sarana Duta persentase yang masih bisa ditoleransi pertahunnya adalah sekitar 0% sampai dengan 4%, 5% sampai dengan 9% merupakan tingkat ketidakhadiran yang perlu mendapatkan perhatian serius dan 10% ke atas sudah merupakan hal serius dalam kegiatan perusahaan.

Pada Tabel 1.3. dapat dilihat total menit keterlambatan karyawan yang jika dihitung dalam satuan hari mencapai 51 hari kerja pada tahun 2008, selanjutnya pada tahun 2009 sebanyak 53 hari kerja dan semakin bertambah pada tahun 2010 menjadi 55 hari kerja. Belum diketahui apa yang menyebabkan menurunnya tingkat kehadiran karyawan ini. Rendahnya disiplin kerja karyawan ini dikhawatirkan akan berdampak pada turunnya semangat kerja dan kinerja karyawan. Kinerja karyawan di PT. Graha Sarana Duta menunjukkan penurunan pada tahun 2010 dilihat dari data hasil kerja dimana banyak sekali keterlambatan dalam pembayaran tagihan kepada mitra, dan lambatnya penanganan komplain kepada tenant yang menyebabkan banyak mitra menyampaikan keluhan. Ada juga beberapa pelanggan yang memutuskan kontrak pekerjaan karena tanggapan untuk komplain yang diajukan oleh pelanggan selalu terlambat. Selain itu menurunnya kinerja karyawan dapat dilihat pada laporan pengawasan tagihan, tagihan yang seharusnya sudah dikirimkan kepada tenant paling lama tanggal 10 pada bulan berikutnya ternyata baru ditagihkan pada tanggal 20 pada bulan berikutnya dan bahkan ada yang ditagihkan dua bulan sekali.

Tabel. 1.4. Data Laporan Kinerja Karyawan PT. Graha Sarana Duta 2008 2009 2010 N o Uraian Jlh Karya wan Kiner ja Persenta se Jlh Karya wan Kiner ja Persenta se Jlh Karya wan Org Org Org Org Org Org Kiner ja Persenta se 1 Pencapaian tidak sesuai dengan target < 100 % 12 43% 14 38% 19 45% 2 Pencapaian sesuai dengan target = 28 37 42 100 % 13 46% 20 54% 21 50% 3 Pencapaian diatas target > 100 % 3 11% 3 8% 2 5% Sumber : PT. Graha Sarana Duta (2011) Dari Tabel 1.4. dapat dilihat pada tahun 2008 ada 12 orang karyawan yang tidak bisa mencapai target pekerjaannya. Di tahun 2009 dilakukan perekrutan karyawan untuk memenuhi target pekerjaan yang belum tercapai pada tahun 2008 tetapi pada Tabel 1.4. di atas juga tidak terlihat ada peningkatan kinerja karyawan pada tahun 2009, dengan bertambahnya jumlah karyawan ternyata belum menunjukkan perubahan. Pada tahun 2010 dilakukan penambahan karyawan lagi tetapi belum juga menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik. Meskipun dalam 3 tahun terakhir telah dilakukan perekrutan karyawan tetapi belum bisa memenuhi target yang sudah ditentukan oleh perusahaan, masih ada sekitar 40% karyawan yang belum mampu memenuhi target yang ditentukan oleh perusahaan.

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Apakah kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera? b. Apakah kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera? c. Apakah kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera? 1.3. Tujuan Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera. b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera. c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap kinerja melalui semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera.

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: a. Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera dalam mengelola manajemen sumber daya manusia melalui kompensasi dan disiplin kerja terhadap semangat kerja serta dampaknya terhadap kinerja karyawan. b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa mendatang. c. Menambah khazanah dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana, khususnya di Program Studi Magister Ilmu Manajemen. d. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap semangat kerja serta dampaknya terhadap kinerja karyawan. e. Menambah pengetahuan dan wawasan untuk diri sendiri dalam mengembangkan kemampuan pribadi untuk menjadi karyawan yang lebih baik.