Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

dokumen-dokumen yang mirip
PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

JADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL DAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA *

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN DYEING MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT. NOBEL INDUSTRIES*

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN PENCEGAHAN OPTIMAL KOMPONEN SISTEM PRINTING UNIT U41 MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT DI PT.

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN OIL SEAL PADA MESIN BALL MILL DENGAN KRITERIA MINIMISASI TOTAL ONGKOS *

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Telematika, vol. 10 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

PENERAPAN MODEL SMITH DAN DEKKER PADA MESIN ROTARY KILN (STUDI KASUS: PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK) JEPRI SIRAIT

BAB IV METODE PENELITIAN

RR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS UNIT MESIN STITCHING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN OPTIMUM KOMPONEN KRITIS MESIN HAMMER MILL DENGAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. SEJATI COCONUT INDUSTRI

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

PENJADWALAN PERAWATAN PENCEGAHAN KOMPONEN KOPLING DAN REM PADA MOBIL PANCAR DI DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG *

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

ROI ADENAN H / FTI / TI

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

USULAN PERAWATAN MESIN BERDASARKAN KEANDALAN SPARE PART SEBAGAI SOLUSI PENURUNAN BIAYA PERAWATAN PADA PT. XYZ

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PERALATAN SUB UNIT SINTESA UNIT UREA DI PT X MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

3 BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

PERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN

Estimasi Jumlah Gardu Keluar Tol Pasteur yang Optimal Menggunakan Model Antrean Tingkat Aspirasi *

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu meliputi data dan metode analisis data yang digunakan untuk menentukan interval

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

Sistem Persediaan Komponen Multi Eselon Dengan Permintaan Berdasarkan Laju Kerusakan (Studi Kasus Di Perusahaan Tepung Ikan) *

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh WILBERT NIM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Perancangan Sistem Planned Maintenance dan Man Power Planning

Perancangan Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Map Value Stream Mapping (MVSM) di PT XXX

ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

Universitas Bina Nusantara

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MODEL PENINGKATAN RELIABILITAS PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YANG DIJUAL DENGAN GARANSI *

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Afina Fauziyyah 1, Sriyanto 2

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

T U G A S A K H I R. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat. Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) DISUSUN OLEH : : Puguh Mursito adi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. X) * LAKSMI AMALIA WULANDIARI, HARI ADIANTO, SUSY SUSANTY JurusanTeknikIndustri InstitutTeknologiNasional (Itenas) Bandung Email:lalaksmi@gmail.com ABSTRAK Perawatan yang dilakukan untuk Mesin Printing saat ini tidak terdapat jadwal perawatan untuk komponen pada Mesin Printing. Kebijakan ini mengakibatkan komponen mesin akan terus bekerja hingga rusak dan menyimpan komponen cadangan dalam jangka waktu yang tidak menentu. Selang waktu perawatan optimal dan jumlah komponen cadangan yang disiapkan dicari dengan menggunakan Metode Smith dan Dekker. Terdapat tiga pendekatan yang digunakan dalam model ini, dan pendekatan tiga memiliki ongkos minimum, yaitu sebesar Rp. 2.603.252 untuk Komponen Pin dengan 6 unit komponen cadangan, Rp. 1.756.024 untuk Komponen Journal Box dengan 4 unit komponen cadangan dan Rp. 1.374.565 untuk Komponen Roller dengan 5 unit komponen cadangan. Kata kunci: perawatan mesin, Smith dan Dekker, komponen cadangan optimal, selang waktu perawatan optimal, biaya minimum ABSTRACT Maintenance procedure by PT. X for Printing Machine is currently with no preventive maintenance schedule for each components in Printing Machinery. This policy resulted that components will continue to work until finally broke down and store spare parts in a period of uncertainty. Optimal maintenance time interval and the amount of reserve componentwas prepared using a method developed by Smith MAJ and R. Dekker. There are three approaches that are used in this model, and the third approaches have minimum cost, which amounted to Rp. 2.603.252for Component Pin with 6 reserve component units, Rp. 1.756.024 for Component Journal Box with 4 reserve component units and Rp. 1.374.565 for Component Roller with 5 reserve component units. Kata kunci: maintenance, Smith and Dekker, reserve component, Optimal maintenance time interval, minimum cost Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional. Reka Integra-24

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. X) 1. PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN Saat ini persaingan di dunia industri manufaktur semakin meningkat akibat melonjaknya permintaan dari konsumen. Agar sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan tingkat produktivitas tinggi, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah faktor kondisi mesin. Kondisi mesin yang baik sangat dipengaruhi oleh jadwal perawatan yang baik dan kondisi komponen-komponen penyusun mesin. Penelitian ini dilakukan di PT. X, Divisi Converting dengan mengamati Mesin Printing yang bekerja 24 jam sehari dan ketika mesin initidak dapat beroperasi, maka kegiatan proses produksi tidak dapat dijalankan sehingga dapat dikategorikan sebagai mesin dengan kondisi kritis. Perawatan pencegahan yang dilakukan untuk Mesin Printing saat ini merupakan perawatan mesin secara keseluruhan, tanpa ada perbedaan jadwal perawatan pencegahan untuk komponen mesin yang memiliki umur berbeda. Kebijakan ini mengakibatkan komponen mesin akan terus bekerja hingga akhirnya rusak dan menghentikan kegiatan proses produksi. 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Mesin yang akan diteliti adalah Mesin Printing yang merupakan mesin yang jika mesin rusak atau berhenti beroperasi, maka proses produksi tidak akan berjalan. Mesin Printing memiliki berbagai macam komponen dan tidak terdapat jadwal perawatan pencegahan untuk masingmasing komponen-komponen mesin. Fungsi keandalan untuk mesin yang akan diteliti menggunakan metode Distribusi Weibull dua parameter. Selang waktu optimal untuk masing-masing komponen cadangan dan jumlah komponen cadangan yang disiapkan dicari menggunakan metode yang dikembangkan oleh Smith M.A.J. dan R. Dekker (1997). 2. STUDI LITERATUR 2.1 PERAWATAN Perawatan (maintenance) dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas agar fasilitas tersebut tetap dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai, Sudrajat (2011).Perawatan didefinisikan sebagai aktivitas agar komponen atau sistem yang rusak akan dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada periode tertentu, Ebeling (1997). Terdapat berbagai macam jenis kegiatan perawatan yang terus berkembang dan mengalami perubahan seiring dengan tuntutan operasional industri serta perkembangan teknologi. Umumnya, dalam pelaksanaan kegiatan perawatan di industri mengenal dua bentuk kebijakan dasar dari program perawatan yaitu perawatan kerusakan (corrective maintenance) dan perawatan pencegahan (preventive maintenance)sudrajat (2011). 2.2 DISTRIBUSI WEIBULL Distribusi Weibullmerupakan distribusi yang baik digunakan untuk laju kerusakan yang meningkat maupun laju kerusakan yang menurun, sehingga distribusi ini merupakan distribusi yang paling banyak digunakan untuk waktu kerusakan. Distribusi Weibull adalah distribusi empiris yang pemakaiannya paling luas meliputi sejumlah besar karakteristik kerusakan mesin atau peralatan.didalam Distribusi Weibull terdapat tiga parameter, yaitu parameter skala (θ) yang menunjukkan umur karakteristik, parameter bentuk (β) yang Reka Integra-25

Wulandiari, dkk menunjukkan bentuk distribusi dan parameter lokasi ( ) yang menunjukkan umur minimum. Pengujian Distribusi Weibull dilakukan dengan Mann s Test, Ebeling (1997). 2.3 METODE SMITH DAN DEKKER Model Smith dan Dekker merupakan model yang dapat diartikan, suatu sistem 1 out of n dengan cold standby adalah sebuah sistem yang terdiri dari n komponen yang salah satu komponennya harus beroperasi. Ketika komponen yang sedang beroperasi rusak, maka satu dari (n-1) komponen cadangan dapat menggantikan komponen yang rusak tersebut. Pengertian cold standby adalah (n-1) komponen cadangan tidak boleh berada dalam keadaan rusak selama selang waktu menunggu. Kondisi menunggu ini dapat menjadi saatsaat rentan bagi komponen cadangan, karena distribusi lifetime dari sebuah komponen memiliki rata-rata kerusakan yang meningkat. Apabila sebuah komponen yang beroperasi telah mencapai umur tertentu yang telah ditentukan (T pm ), maka komponen tersebut akan segera diganti dengan sebuah komponen lain yang standby. Kerusakan komponen yang terjadi sebelum T pm akan dinamakan proses perawatan perbaikan, jika terjadi saat T pm maka akan dinamakan perawatan pencegahan. Setelah dilakukan proses perawatan maka dapat diasumsikan bahwa komponen tersebut akan beroperasi kembali dengan normal. Terdapat tiga pendekatan yang digunakan pada Model Smith dan Dekker ini. Ketiga pendekatan tersebut adalah: 1. (R = R pm = R cm ) dengan probabilitas kegagalan F(t) sebagai ukuran uptime dan downtime suatu sistem. Pada perhitungan perawatan pencegahan, terdapat sebuah waktu keputusan melakukan perawatan pencegahan (T pm ) untuk menggantikan sebuah komponen yang sedang beroperasi dan melaksanakan perawatan pencegahan pada komponen yang telah mencapai umurnya ke dalam suatu fungsi distribusi waktu kerusakan seperti berikut: { (1) Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected uptime adalah sebagai berikut: (2) Persamaan yang digunakan untuk menghitung jumlah perawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: ( ) dengan:, sebagai expected lifetime Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected downtime adalah sebagai berikut: (3) (4) Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected cost adalah sebagai berikut: ( ( ) ( ( ))) Expected Cost = (5) Reka Integra-26

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. X) dengan:, untuk perawatan perbaikan, untuk perawatan pencegahan 2. (R = R pm = R cm ) dengan perhitungan perkiraan dengan pendekatan distribusi geometrik dan pemakaian asumsi perhitungan. Penentuan fungsi kerusakan ketika t unit waktu dengan nilai θ dan β telah diketahui dari langkah penentuan parameter Distribusi Weibull, yaitu: ( ) (6) Setelah diketahui fungsi kerusakan, maka dapat ditentukan suatu fungsi kerusakan dengan memasukkan nilai T pm. Asumsi yang digunakan pada pendekatan ini dapat dilihat pada Rumus (1). Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected uptime adalah sebagai berikut: ( ) (7) Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected downtime adalah sebagai berikut: { } { } (8) Persamaan yang digunakan untuk menghitung jumlah perawatan yang dilakukan pada pendekatan ini dapat dilihat pada Rumus (3). Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected cost pada pendekatan ini dapat dilihat pada Rumus (5). 3. (R pm <R cm ) dengan membedakan dua waktu perbaikan yaitu R cm untuk perawatan perbaikan dan R pm untuk perawatan pencegahan. Notasi untuk pendekatan ini adalah R pm <R cm yang dapat diartikan bahwa urutan komponen yang mulai beroperasi tidak ditentukan lagi. Penentuan fungsi kerusakan ketika t unit waktu dengan nilai θ dan β telah diketahui dari langkah penentuan parameter Distribusi Weibull, yaitu: ( ) (9) Setelah diketahui fungsi kerusakan, maka dapat ditentukan suatu fungsi kerusakan dengan memasukkan momen T pm. Asumsi yang digunakan pada pendekatan ini dapat dilihat pada Rumus (1). Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected uptime adalah sebagai berikut: ( ) (10) dengan: ( ) ( ( )) ( ) ( ) ( ( )) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ( )) ( ) Reka Integra-27

Wulandiari, dkk Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected downtime adalah sebagai berikut: ( ) ( ( )) ( ) ( ) ( ( )) ( ) (11) Persamaan yang digunakan untuk menghitung jumlah perawatan yang dilakukan pada pendekatan ini dapat dilihat pada Rumus (3). Persamaan yang digunakan untuk menghitung expected cost pada pendekatan ini dapat dilihat pada Rumus (5). 3. METODOLOGI PENELITIAN Mesin Printing memiliki intensitas kerusakan yang tinggi sehingga menyebabkan perusahaan diwajibkan memiliki komponen cadangan yang optimal agar terus tersedia ketika komponen mesin tersebut rusak. Dalam penelitian ini model Smith dan Dekker digunakan untuk menemukan jumlah komponen optimal dengan menggabungkan availabilitas dan model perawatan pencegahan dengan memperhatikan uptime dan downtime dari sistem dan dapat diterapkan pada komponen-komponen mesin. Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Penentuan Metode Pemecahan Masalah: Metode Smith dan Dekker Data Kerusakan Komponen, Harga Beli Komponen, Ongkos Perawatan Produktivitas Mesin, Harga Jual, Jumlah Tenaga Kerja Menentukan Komponen Kritis Uji Distribusi Weibull Menentukan Nilai Parameter Menghitung Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Perhitungan Nilai Cd, Cp dan Cc Perhitungan Umur Penggantian Komponen dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal Perhitungan dengan Pendekatan 1 R = Rpm = Rcm Dengan Probabilitas Kegagalan = Uptime dan Downtime Sistem Perhitungan dengan Pendekatan 2 R = Rpm = Rcm Dengan Pendekatan Distribusi Geometrik dan Pemakaian Asumsi Perhitungan Perhitungan dengan Pendekatan 3 Rpm < Rcm Dengan Waktu Perawatan Pencegahan Lebih Kecil Daripada Waktu Perawatan Perbaikan Menentukan Umur Penggantian Komponen Menentukan Jumlah Komponen Cadangan Optimal Analisis Simpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Metodologi Penelitian Reka Integra-28

Persentase Ongkos Perawatan Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. X) 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA Model Smith dan Dekker membutuhkan informasi mengenai data komponen mesin atau sistem yang diamati, data upah tenaga kerja, produktivitas mesin, harga jual produk, dan scrap produksi. Data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian ini merupakan data masa lalu dari Mesin Printing yang beroperasi di PT. X. 4.2 PENGOLAHAN DATA Pengolahan data yang dilakukan sebelum melakukan perhitungan untuk Metode Smith dan Dekker adalah memilih komponen kritis yang memiliki ongkos terbesar dengan menggunakan ketentuan Hukum Pareto 80/20, uji Dsitribusi Weibull dan perhitungan dengan menggunakan Metode Smith dan Dekker. 4.2.1 Penentuan Komponen Kritis Pada Mesin Printing terdapat delapan komponen mesin yaitu Bearing, Connecting Link, Gear, Journal Box, Pin, Pneumatic Cylinder, Roller dan Support. Berikut merupakan Diagram Pareto untuk pemilihan komponen kritis pada Gambar 2. 120% Diagram Pareto Berdasarkan Ongkos Perawatan 100% 80% 60% 40% 20% Persentase Persentase Kumulatif 0% Nama Komponen Gambar 2. Diagram Pareto Dapat dilihat dari Diagram Pareto berdasarkan ongkos perawatan, nilai persentase kumulatif pada komponen ke-3 atau Roller mencapai nilai 84%. Komponen kritis yang akan dihitung selama penelitian berdasarkan Hukum Pareto 80/20 adalah komponen Journal Box, Roller dan Pin. 4.2.2 Uji Distribusi Weibull Komponen kritis yang telah ditetapkan sebelumnya akan diuji apakah laju kerusakannya Distribusi Weibull atau tidak. Distribusi Weibullmerupakan distribusi yang baik digunakan untuk laju kerusakan yang meningkat maupun laju kerusakan yang menurun. Tabel rekapitulasi Perhitungan Uji Distribusi Weibull dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan Uji Distribusi Weibull No. Komponen Hipotesis Parameter 1 Pin M<F tabel Terima H 0 : Data mengikuti Distribusi Weibull 4,732 1,498 2 Journal Box M<F tabel Terima H 0 : Data mengikuti Distribusi Weibull 0,223 1,405 3 Roller M<F tabel Terima H 0 : Data mengikuti Distribusi Weibull 3,205 1,778 Reka Integra-29

Wulandiari, dkk 4.2.3 Perhitungan Umur Penggantian Komponen dan Jumlah Komponen Cadangan Pada perhitungan umur penggantian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software khusus yaitu software Mathcad. Perhitungan ini akan membandingkan tiga jenis pendekatan dari Metode Smith dan Dekker. Hasil rekapitulasi perhitungan umur penggantian komponen dan jumlah komponen berdasarkan ongkos optimal dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Umur Penggantian dan Jumlah Komponen Cadangan No. Komponen Selang Waktu Jumlah Komponen Perawatan Cadangan 1 Pin 3 Hari 6 Unit 2 Journal Box 4 Hari 4 Unit 3 Roller 2 Hari 5 Unit 5. ANALISIS 5.1 ANALISIS EXPECTED UPTIME Nilai expected uptime untuk masing-masing komponen dilihat berdasarkan titik awal T pm yang menghasilkan nilai expected uptime konstan. Berdasarkan perhitungan, nilai expected uptime untuk Komponen Pin adalah saat T pm = 3 hari, Komponen Journal Box adalah saat T pm = 4 hari dan Komponen Roller adalah ketika T pm = 2 hari. Hasil expected uptime menunjukkan pada T pm tersebut, uptimekomponen mesinakan optimal akan beroperasi dengan baik sama dengan ketika nilai T pm lebih dari nilai T pm optimal. Nilai expected uptime untuk pendekatan satu akan lebih besar dari nilai expected uptime pendekatan dua dan tiga, karena pada pendekatan satu menggunakan distribusi kerusakan dan mengikutsertakan expected downtime untuk komponen cadangan mesin. Sedangkan, pada pendekatan dua dan tiga fungsi kegagalannya menggunakan pendekatan Distribusi Geometrik dan menggunakan fungsi reliabilitas (parameter p). Nilai expected uptime pada ketiga pendekatan untuk seluruh komponen mesin akan mengalami kenaikan terus menerus untuk setiap penambahan jumlah komponen, dan akan konstan pada T pm tertentu. Hal ini diakibatkan oleh semakin banyak komponen cadangan yang tersedia maka kemungkinan komponen cadangan mesin dapat langsung digunakan untuk mengganti komponen mesin yang sedang beroperasi mengalami kerusakan akan semakin tinggi. Namun, jumlah komponen cadangan yang disediakan harus tetap dibatasi dikarenakan terbatasnya kapasitas gudang dan besarnya ongkos yang harus disediakan untuk menyediakan komponen mesin cadangan. Sedangkan nilai konstan tersebut diakibatkan oleh T pm dekat dengan waktu komponen mesin cadangan untuk mendapatkan perawatan perbaikan dan pencegahan. 5.2 ANALISIS EXPECTED DOWNTIME Nilai expected downtime untuk masing-masing komponen dilihat berdasarkan titik awal T pm yang menghasilkan nilai expected downtime konstan. Nilai expected downtime yang dihasilkan tidak akan mengurangi umur komponen mesin. Berdasarkan perhitungan, nilai expected downtime untuk Komponen Pin adalah saat T pm = 3 hari, Komponen Journal Box adalah saat T pm = 4 hari dan Komponen Roller adalah saat T pm = 2 hari. Hasil expected downtime menunjukkan pada T pm tersebut, tidak terdapat komponen cadangan mesin ketika terjadi kerusakan pada komponen mesin yang sedang beroperasi atau digunakan. Downtime yang terjadi akibat proses perawatan pencegahan yang menghasilkan nilai expected downtime lebih besar. Reka Integra-30

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. X) Penurunan nilai expected downtime untuk setiap penambahan jumlah komponen dan nilai T pm diakibatkan oleh semakin banyak komponen cadangan yang tersedia, maka semakin banyak komponen cadangan yang siap menggantikan komponen mesin ketika terjadi kerusakan. Namun, keterbatasan kapasitas gudang dan ongkos yang dikeluarkan menyebabkan penyediaan komponen cadangan harus dibatasi. 5.3 ANALISIS EXPECTED COST Nilai expected cost Komponen Pin mengalami penurunan dan konstan ketika nilai T pm = 3 untuk ketiga pendekatan. Expected cost Komponen Journal Box mengalami penurunan dan konstan ketika nilai T pm = 4 untuk ketiga pendekatan. Expected cost Komponen Roller mengalami penurunan dan konstan ketika nilai T pm = 2 untuk ketiga pendekatan. Dapat dianalisis ongkos yang dikeluarkan ketika, T pm >T pm konstan tidak akan lebih murah lagi, karena bertambahnya nilai T pm tidak dapat diartikan umur komponen akan bertambah hingga terdapat nilai konstan yang menunjukkan ongkos minimal yang dikeluarkan untuk perawatan. 5.4 ANALISIS UMUR PENGGANTIAN KOMPONEN Analisis umur penggantian komponen dilakukan untuk melihat hasil nilai T pm yang dihasilkan dari perhitungan dapat dilakukan atau tidak. Analisis ini dilakukan pada komponen Pin, Journal Box dan Roller. 5.4.1 Analisis Umur Penggantian Komponen Pin Umur penggantian yang dihasilkan untuk Komponen Pin adalah tiga hari. Umur penggantian ini feasible untuk dilakukan, validasi dilakukan berdasarkan perbandingan tanggal perawatan sebenarnya dengan tanggal perawatan maksimal yaitu tiga hari serta tanggal perawatan yang dikeluarkan oleh model. Berdasarkan perhitungan validasi, selang waktu penggantian Komponen Pin optimal adalah tiga hari. 5.4.2 Analisis Umur Penggantian Komponen Journal Box Umur penggantian yang dihasilkan untuk Komponen Journal Box adalah empat hari. Umur penggantian ini feasible untuk dilakukan, validasi dilakukan berdasarkan perbandingan tanggal perawatan sebenarnya dengan tanggal perawatan maksimal yaitu empat hari serta tanggal perawatan yang dikeluarkan oleh model. Berdasarkan perhitungan validasi, selang waktu penggantian Komponen Journal Box optimal adalah empat hari. 5.4.3 Analisis Umur Penggantian Komponen Roller Umur penggantian yang dihasilkan untuk Komponen Roller adalah dua hari. Umur penggantian ini feasible untuk dilakukan, validasi dilakukan berdasarkan perbandingan tanggal perawatan sebenarnya dengan tanggal perawatan maksimal yaitu dua hari serta tanggal perawatan yang dikeluarkan oleh model. Berdasarkan perhitungan validasi, selang waktu penggantian Komponen Roller optimal adalah dua hari. 5.5 ANALISIS JUMLAH KOMPONEN CADANGAN Setelah ditentukan nilai T pm masing-masing komponen selanjutnya adalah menganalisis jumlah komponen cadangan yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan ongkos total. Hasil perhitungan ongkos total yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan nilai expected cost dari T pm terpilih dengan harga beli komponen mesin yang sudah dikalikan dengan tingkat inflasi. Pengalian dengan tingkat inflasi dilakukan karena perusahaan akan melakukan investasi jangka panjang, sehingga harga komponen dapat berubah seiring bertambahnya waktu. Reka Integra-31

Wulandiari, dkk Jumlah komponen cadangan untuk Komponen Pin sebanyak enam unit dengan ongkos total minimum sebesarrp. 2.603.252. Komponen Journal Box sebanyak empat unit dengan ongkos total minimum sebesar Rp. 1.756.024. Komponen Roller sebanyak lima unit dengan ongkos total minimum sebesar Rp. 1.374.565. Jumlah komponen cadangan ini terpilih berdasarkan penurunan ongkos total yang paling minimum dari seluruh jumlah komponen cadangan danberdasarkanhasilperhitunganpendekatantiga. 6. KESIMPULAN 6.1 KESIMPULAN Simpulan merupakan jawaban dari tujuan dan analisis. Berdasarkan tujuan dan analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Waktu perawatan pencegahan optimal dengan biaya minimum untuk masing-masing komponen yang diteliti adalah sebagai berikut: a. Pin = 3 hari b. Journal Box = 4 hari c. Roller = 2 hari 2. Jumlah komponen cadangan optimal dan ongkos minimum dari pendekatan tiga (R pm <R cm ), untuk masing-masing komponen kritis yang terpilih adalah sebagai berikut: a. Pin = 6 unit, dengan total ongkos Rp. 2.603.252 b. Journal Box = 4 unit, dengan total ongkos Rp. 1.756.024 c. Roller = 5 unit, dengan total ongkos Rp. 1.374.565 3. Berdasarkan hasil perhitungan, grafik pada Lampiran E dan analisis yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa: a. Expected uptimeakan mengalami kenaikan seiring bertambahnya nilai n hingga akhirnya mencapai nilai konstan pada suatu nilai T pm. b. Expected downtime dan expected cost akan mengalami penurunan seiring bertambahnya nilai n hingga akhirnya mencapai nilai konstan pada suatu nilai T pm. 6.2 SARAN Saran yang diberikan pada perusahaan adalah perusahaan sebaiknya menggunakan jumlah komponen cadangan optimal yang dihasilkan oleh model yang sudah divalidasi berdasarkan selang waktu umur perawatan maksimal. Selain itu, perusahaan disarankan melakukan perawatan pencegahan sesuai dengan selang waktu optimal yang dihasilkan. Perusahaan dapat melakukan penghematan jika menjalankan waktu optimal dan menyediakan komponen optimal sesuai dengan yang dihasilkan oleh perhitungan model yang telah divalidasi. Selain itu, perusahaan disarankan untuk melakukan perawatan pencegahan untuk masing-masing komponen mesin, bukan hanya perawatan pencegahan untuk mesinnya saja, karena setiap komponen mesin memiliki umur yang berbeda-beda. Perawatan pencegahan untuk masing-masing komponen mesin dapat meminimasi kondisi downtime yang sangat merugikan bagi perusahaan. REFERENSI Ebeling, Charles E., 1997, An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering, Singapura, The McGraw-Hill Book Co. Smith, M.A.J. and Dekker, R., 1997, Preventive Maintenance in a 1 Out of n System: The Uptime, Downtime, and Costs,European Journal of Operations Research. Reka Integra-32

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT. X) Sodikin, Imam, 2011, Penentuan Kombinasi Waktu Perawatan Preventif dan Jumlah Persediaan Komponen Guna meningkatkan Peluang Sukses Mesin Dalam Memenuhi Target Produksi,Yogyakarta,Jurnal Teknologi Institut Sains & Teknologi AKPRIND. Sudrajat, Ating, Ir.,MT, 2011, Pedoman Praktis Manajemen Perawatan Mesin Industri, Bandung, PT. Refika Aditama. Soen, Suryadi Wijaya, 2005, Penentuan Jumlah Komponen Cadangan Berdasarkan Metode Smith dan Dekker Dengan Memperhitungkan Harga Komponen Mesin, Bandung. Sudrajat, Ating, Ir.,MT, 2011, Pedoman Praktis Manajemen Perawatan Mesin Industri, Bandung, PT. Refika Aditama. Reka Integra-33