BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Siswa menyelesaikan soal-soal prasyarat pada modul.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret. terletak di dusun Kedaton, desa Pleret, kecamatan Pleret, kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi Penelitian kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Discovery-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MAN Pangkalan Bun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dengan nomor akte No. 79/3/KHI/1984. Dengan Luas tanah 128 m². Secara umum

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Hulu Sungai Tengah. Dengan Nomor Statistik Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. Hulu Sungai Tengah. Dengan Nomor Statistik Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTsN Batu Benawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Kondisi Fisik Sekolah Dan Pembelajaran Di Sekolah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODUL TRIGONOMETRI DI SMA VIRGO FIDELIS BAWEN

BAB III METODE PENULISAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Virgo Fidelis yang berlokasi di Jl. Palagan No. 59, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, berada dalam satu kompleks dengan sekolah Yayasan Marsudirini yaitu TK dan SD Virgo Maria. Fasilitas belajar yang terdapat di sekolah yaitu laboratorium bahasa, laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, perpustakaan, hotspot area, lapangan sepak bola dan lapangan basket. Jumlah guru dan karyawan sebanyak 22 orang. Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama enam hari dalam satu minggu, dimulai dari hari Senin sampai Sabtu. Siswa masuk sekolah pada pukul 6.55 dan kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul 7.00. Sekolah tersebut memiliki tiga jenjang kelas yaitu kelas X, XI, dan XII. Masing-masing jenjang terdiri dari 4 ruang kelas yaitu kelas X1, X2, X3, X4, XI IPA, XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, XII IPA, XII IPS 1, XII IPS 2 dan XII IPS 3. Tiap kelas terdiri dari siswa yang heterogen karena tidak terdapat pengelompokan siswa secara khusus. Subjek penelitian yang diambil adalah kelas X4 pada semester II (genap) tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Kelas X4 merupakan kelas yang heterogen dari segi kemampuan kognitifnya. Jumlah jam pelajaran matematika untuk kelas X sebanyak 5 x 45 menit setiap minggunya. Jadwal pelajaran matematika kelas X4 yaitu pada hari Senin sebanyak 2 x 45 menit dimulai dari pukul 10.15 11.45, hari Selasa sebanyak 2 x 45 menit dimulai dari pukul 10.15 11.45, dan hari Jumat sebanyak 1 x 45 menit dimulai dari pukul 08.30 09.15. Hasil observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung diperoleh bahwa guru tidak memberikan tes 32

terhadap materi prasyarat. Pada saat proses pembelajaran, guru cenderung menjelaskan di depan kelas dan siswa mencatat. Siswa tidak menggunakan buku lain selain buku catatan mereka, sehingga banyak waktu yang terbuang karena siswa yang cepat belajarnya menunggu materi selanjutnya yang akan diajarkan oleh guru. Kondisi tersebut menyebabkan siswa sangat bergantung, kurang insiatif dan tidak terlatih mandiri dalam belajar. Penelitian dilakukan setelah melakukan wawancara dengan guru matematika yang mengajar di kelas X. Hasil wawancara menunjukkan bahwa terdapat masalah pada prestasi belajar matematika siswa kelas X. Terdapat 98 siswa dari 111 siswa kelas X yang memperoleh nilai ulangan matematika di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Guru matematika juga mengatakan bahwa materi matematika yang sulit salah satunya adalah materi trigonometri. Kategori prestasi belajar di SMA Virgo Fidelis Bawen mengikuti interval nilai sebagai berikut : Tabel 2: Kategori Prestasi Belajar 85 < x 100 A Baik sekali 70 < x 85 B Baik 55 < x 70 C Cukup 40 < x 55 D Kurang x 40 E Sangat kurang Berikut ini disajikan nilai pretest dari ulangan matematika siswa pada materi sebelum dilakukan penelitian yaitu materi logika matematika. 33

100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Siswa KKM nilai pretest Gambar 7: grafik nilai pretest siswa kelas X4 Berdasarkan Gambar 7, diperoleh kategori prestasi belajar siswa sebagai berikut : Tabel 3 Kategori Prestasi Belajar Siswa dari Nilai Pretest Interval Nilai Kategori Prestasi Belajar Frekuensi (siswa) 85 < x 100 A Baik sekali 1 70 < x 85 B Baik 6 55 < x 70 C Cukup 2 40 < x 55 D Kurang 12 x 40 E Sangat kurang 10 Jumlah 31 Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa frekuensi terbanyak adalah pada kategori prestasi belajar kurang yaitu 34

sebanyak 12 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas X4 masih kurang. 25 24 20 15 10 7 5 0 tidak tuntas tuntas Gambar 8 : grafik perbandingan jumlah siswa tuntas dan tidak tuntas pada pretest Berdasarkan Gambar 8 di atas, dapat dilihat bahwa dari 31 siswa hanya 7 siswa yang mencapai nilai KKM (tuntas) dan 24 siswa yang belum mencapai nilai KKM (tidak tuntas) dengan ratarata nilai sebesar 50. 35

B. Hasil Penelitian PROSEDUR PENELITIAN P E R E N C A N A A N 1. Siklus 1 Tabel 4 Siklus 1 Siklus 1 PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3 Mempersiapkan silabus pembelajaran yaitu menentukan ukuran sudut. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menyusun Modul I. Mempersiapkan lembar observasi siswa yang berupa daftar list (check list), lembar kerja peneliti berupa catatan harian dan daftar nilai. Mempersiapkan silabus pembelajaran yaitu menentukan nilai perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menyusun Modul II. Mempersiapkan lembar observasi siswa yang berupa daftar list (check list), lembar kerja peneliti berupa catatan harian dan daftar nilai. Menyusun soal evaluasi siklus 1. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 10 April 2012 pukul 10.15 11.45 (90 menit). Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam, memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengenalkan trigonometri dan menceritakan sekilas Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 23 April 2012 pukul 10.15 11.45 (90 menit). Pada kegiatan awal, guru memulai pelajaran dengan menyampaikan salam, Siswa membuka Modul II yang berisi materi tentang perbandingan Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 27 April 2012 pukul 08.30 09.15 (45 menit). Siswa menata barisan meja sebelum evaluasi kemudian guru membagikan soal evaluasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 36

PROSEDUR PENELITIAN PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3 tentang kilas balik trigonometri yang terdapat dalam modul pada halaman V. Guru memberikan motivasi dengan menunjuk salah satu siswa untuk membacakan sebuah cerita inspirasi mengenai penggunaan ilmu trigonometri dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam modul pada halaman VI. Guru memberikan arahan kepada siswa dalam penggunaan modul dengan membaca petunjuk penggunaan modul sebelum mulai mempelajari modul. Siswa membuka Modul I yang berisi materi tentang ukuran sudut pada halaman 1. Guru menyampaikan tujuan dan pendahuluan yang berisi hal-hal yang akan dipelajari pada Modul I. Pada kegiatan eksplorasi, siswa kemudian mengisi tes materi prasyarat untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum mempelajari materi ukuran sudut. Siswa melaporkan nilai tes materi prasyarat dan guru mencatat ke dalam daftar nilai. Guru memberikan kesempatan kepada siswa trigonometri pada segitiga siku-siku pada halaman 5. Guru memberikan apersepsi dan motivasi melalui pendahuluan yang terdapat pada awal Modul II dimana berisi hal-hal yang akan dipelajari pada Modul II. Guru melakukan pengecekkan pada modul siswa untuk melihat sampai sejauh mana siswa mempelajari modul. Pada kegiatan eksplorasi, siswa kemudian mengisi tes materi prasyarat untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum mempelajari materi perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku. Siswa melaporkan nilai tes materi prasyarat dan guru mencatat ke dalam daftar nilai. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pada kegiatan elaborasi, siswa belajar dengan melakukan kegiatan siswa yang terdapat dalam Modul II dan mengisi pada lembar 10 butir soal serta lembar observasi berupa daftar list yang harus diisi oleh siswa. Soal terdiri dari soal tipe A dan soal tipe B. 37

PROSEDUR PENELITIAN PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3 untuk bertanya. Pada kegiatan elaborasi, siswa belajar dengan melakukan kegiatan siswa yang terdapat dalam Modul I dan mengisi pada lembar kerja siswa. Guru menjadi fasilitator dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Guru memantau dan mengecek lembar kerja siswa kemudian memberikan penjelasan kepada siswa secara menyeluruh mengenai materi yang telah dipelajari dalam modul I. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa mengerjakan Contoh Soal di lembar kerja siswa. Pada kegiatan konfirmasi, salah satu siswa mengemukakan hasil pekerjaannya kemudian guru membahas hasil pekerjaan siswa. Siswa mengerjakan soal Uji Diri 1 sebagai latihan. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan. Pada kegiatan akhir, siswa diajak untuk mereview kembali apa yang telah dipelajari dengan rangkuman. Guru menyampaikan rencana kerja siswa. Guru menjadi fasilitator dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Guru memantau dan mengecek lembar kerja siswa kemudian memberikan penjelasan kepada siswa secara menyeluruh mengenai materi yang telah dipelajari dalam Modul II. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa mengerjakan Contoh Soal di lembar kerja siswa. Pada kegiatan konfirmasi, salah satu siswa mengemukakan hasil pekerjaannya kemudian guru membahas hasil pekerjaan siswa. Siswa mengerjakan soal Uji Diri 2 sebagai latihan. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan. Pada kegiatan akhir, siswa diajak untuk mereview kembali apa yang telah dipelajari dengan rangkuman. Guru menyampaikan rencana evaluasi 38

modul I dan II pada pertemuan selanjutnya. PROSEDUR PENELITIAN O B S E R F A S I PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3 Beberapa siswa masih belum terbiasa belajar dengan menggunakan modul sehingga banyak siswa yang cenderung ramai dengan temannya dan tidak mengisi lembar kerja. Kendala tersebut diatasi guru dengan melakukan bimbingan dan memberikan perhatian yang lebih kepada siswa yang belum memiliki minat belajar tersebut. Kecepatan siswa dalam mempelajari modul berbeda-beda sehingga guru meminta siswa yang cepat dalam mempelajari modul untuk membantu siswa lain yang lambat dalam mempelajari modul. Pada saat proses pembelajaran, siswa tidak terlalu banyak mengalami kesulitan karena materi pada modul I masih tergolong mudah. Siswa mengerjakan soal latihan dengan semangat. Jumlah siswa yang cenderung ramai dengan teman lainnya sudah mulai berkurang. Siswa mulai terbiasa belajar dengan menggunakan modul. Sebagian besar siswa kurang teliti dalam mencermati gambar segitiga siku-siku sehingga kesulitan merumuskan perbandingan trigonometri. Beberapa siswa yang mengalami kesulitan mulai berani bertanya baik kepada guru maupun siswa yang lain sehingga terjadi tutor sebaya antara siswa yang cepat dalam belajar terhadap siswa yang lambat. 39

R E F L E K S I terdapat kesalahan pengetikan dalam penyajian modul guru dan modul siswa suara guru pada saat menjelaskan kurang keras guru terlalu cepat dalam menjelaskan sehingga siswa kurang paham siswa memerlukan rangkuman materi penjelasan materi ditambah dan diperkuat penyajian gambar diperjelas pengelolaan kelas yang masih ramai siswa yang kurang paham masih enggan untuk bertanya. siswa yang sudah mempelajari modul di rumah masih sedikit Pada awal modul I dan modul II dilengkapi dengan soal untuk mengecek kemampuan siswa terhadap materi prasyarat yang diperlukan untuk mempelajari modul I dan modul II. Berikut ini disajikan grafik nilai prasyarat siswa pada modul I dan modul II. 40

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 siswa prasyarat Modul I prasyarat Modul II Gambar 9 : grafik nilai prasyarat modul I dan modul II Berdasar Gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa nilai siswa pada prasyarat modul I dan II sudah lebih dari KKM 65 yaitu dengan rata-rata nilai 93 pada modul I dan 96 pada modul II, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa pada materi prasyarat sudah baik sehingga siswa dapat melanjutkan untuk mempelajari modul I dan modul II. 41

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 siswa KKM nilai evaluasi Gambar 10 : grafik nilai posttest siswa pada siklus 1 Tabel 4 Jumlah Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Nilai Jumlah Siswa Persentase 65 26 84 % < 65 5 16 % Jumlah 31 100 % Rata-rata 79 Berdasarkan Gambar 10 dan Tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa dari 31 siswa terdapat 26 siswa tuntas ( 65) dan 5 siswa tidak tuntas (< 65) dengan nilai rata-rata 79. Berikut ini disajikan diagram pendapat siswa dari lembar observasi menggunakan daftar list. Pertanyaan dan format daftar list terlampir. 42

Jumlah Siswa 35 30 25 20 15 10 5 0 31 28 29 30 28 3 2 3 0 1 1 2 3 4 5 Pertanyaan YA TIDAK Gambar 11 : grafik pendapat siswa terhadap proses pembelajaran pada siklus 1 Berdasarkan Gambar 11 tersebut, dapat dilihat bahwa pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 31 siswa menjawab ya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran menyenangkan. Pada pertanyaan nomor 2 sebanyak 28 siswa menjawab ya dan 3 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penjelasan yang diberikan oleh pengajar jelas. Pada pertanyaan nomor 3 sebanyak 29 siswa menjawab ya dan 2 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa paham mengenai materi yang telah dipelajari. Pada pertanyaan nomor 4 sebanyak 30 siswa menjawab ya dan 1 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal latihan dan evaluasi yang diberikan mudah dimengerti. Pada pertanyaan nomor 5 sebanyak 28 siswa menjawab ya dan 3 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa setuju jika proses belajar dengan cara yang sama (pengajaran dengan modul) tersebut dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. 43

2. Siklus 2 PROSEDUR PENELITIAN P E R E N C A N A A N Tabel 5: siklus 2 Siklus 2 PERTEMUAN 4 PERTEMUAN 5 PERTEMUAN 6 Mempersiapkan silabus pembelajaran yaitu menentukan nilai perbandingan trigonometri untuk sudut istimewa. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menyusun Modul III. Mengecek pengetikan dalam penyajian modul guru dan siswa. Mempersiapkan diri untuk lebih tegas saat mengajar. Membuat rangkuman materi. Lebih intensif membimbing dan mengecek kegiatan yang dilakukan siswa. Lebih dekat dalam berkomunikasi dengan siswa. Mempersiapkan lembar observasi siswa yang berupa daftar list atau check list, lembar kerja peneliti berupa catatan harian dan daftar nilai. Mempersiapkan silabus pembelajaran yaitu menentukan nilai perbandingan trigonometri sudutsudut pada semua kuadran. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menyusun Modul IV. Membuat rangkuman materi. Mempersiapkan lembar observasi siswa yang berupa daftar list atau check list, lembar kerja peneliti berupa catatan harian dan daftar nilai. Menyusun soal evaluasi siklus 2. 44

PROSEDUR PENELITIAN T I N D A K A N PERTEMUAN 4 PERTEMUAN 5 PERTEMUAN 6 Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Selasa, 24 April 2012 pukul 10.15 11.45 (90 menit). Pada kegiatan awal, guru memulai pelajaran dengan menyampaikan salam. Siswa membuka Modul III yang berisi materi tentang perbandingan trigonometri untuk sudut istimewa pada halaman 9. Guru memberikan apersepsi dan motivasi melalui pendahuluan yang terdapat pada awal Modul III dimana berisi hal-hal yang akan dipelajari pada Modul III. Guru melakukan pengecekkan pada modul siswa untuk melihat sampai sejauh mana siswa mempelajari modul. Pada kegiatan eksplorasi, siswa kemudian mengisi tes materi prasyarat untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum mempelajari materi perbandingan trigonometri untuk sudut istimewa. Siswa melaporkan Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Senin, 30 April 2012 pukul 10.15 11.45 (90 menit). Pada kegiatan awal, guru memulai pelajaran dengan menyampaikan salam. Siswa membuka Modul IV yang berisi materi tentang perbandingan trigonometri sudutsudut pada semua kuadran pada halaman 12. Guru memberikan apersepsi dan motivasi melalui pendahuluan yang terdapat pada awal Modul IV dimana berisi hal-hal yang akan dipelajari pada Modul IV. Guru melakukan pengecekkan pada modul siswa untuk melihat sampai sejauh mana siswa mempelajari modul. Pada kegiatan eksplorasi, siswa kemudian mengisi tes materi prasyarat untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum mempelajari materi perbandingan trigonometri untuk sudut istimewa. Siswa melaporkan nilai tes materi prasyarat dan guru mencatat ke dalam daftar nilai. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Mei 2012 pukul 08.30 09.15 (45 menit). Siswa menata barisan meja sebelum evaluasi dimulai, kemudian guru membagikan soal evaluasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 butir soal serta lembar observasi berupa daftar lis yang harus diisi oleh siswa. Soal terdiri dari soal tipe A dan soal tipe B. 45

PROSEDUR PENELITIAN T I N D A K A N PERTEMUAN 4 PERTEMUAN 5 PERTEMUAN 6 nilai tes materi prasyarat dan guru mencatat ke dalam daftar nilai. Guru memberikan k kesempatan kepada siswa untubertanya. Pada kegiatan elaborasi, siswa belajar dengan melakukan kegiatan siswa yang terdapat dalam Modul III dan mengisi pada lembar kerja siswa. Guru menjadi fasilitator dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Guru memantau dan mengecek lembar kerja siswa kemudian memberikan penjelasan kepada siswa secara menyeluruhmengenai materi yang telah dipelajari dalam Modul III. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa mengerjakan Contoh Soal di lembar kerja siswa. Pada kegiatan konfirmasi, salah satu siswa mengemukakan hasil pekerjaannya kemudian guru membahas hasil pekerjaan siswa. Siswa mengerjakan soal Uji Diri 3 Pada kegiatan elaborasi, siswa belajar dengan melakukan kegiatan siswa yang terdapat dalam Modul IV dan mengisi pada lembar kerja siswa. Guru menjadi fasilitator dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Guru memantau dan mengecek lembar kerja siswa kemudian memberikan penjelasan kepada siswa secara menyeluruh mengenai materi yang telah dipelajari dalam Modul IV. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Siswa mengerjakan Conto h Soal di lembar kerja siswa. Pada kegiatan konfirmasi, salah satu siswa mengemukakan hasil pekerjaannya kemudian guru membahas hasil pekerjaan siswa. Siswa mengerjakan soal 46

PROSEDUR PENELITIAN O B S E R F A S I PERTEMUAN 4 PERTEMUAN 5 PERTEMUAN 6 sebagai latihan. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan.pada kegiatan akhir, siswa diajak untuk mereview kembali apa yang telah dipelajari dengan rangkuman. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Sebagian besar siswa sudah mempelajari modul di rumah di mana terlihat terdapat coretan pekerjaan di lembar kerja siswa pada modul. Jumlah siswa yang cenderung ramai dengan teman lainnya sudah mulai berkurang sehingga kelas dapat terkendali dan suara guru tidak kalah dengan suara siswa. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada proses mencari definisi atau penurunan rumus melalui identifikasi terhadap suatu gambar, sehingga guru menghentikan Uji Diri 4 sebagai latihan. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan. Pada kegiatan akhir, siswa diajak untuk mereview kembali apa yang telah dipelajari dengan rangkuman.guru menyampaikan rencana evaluasi modul III dan IV pada pertemuan selanjutnya. Perhatian siswa mulai terfokus pada modul. Sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan ketika mereka dihadapkan pada proses mencari definisi atau penurunan rumus melalui identifikasi terhadap suatu gambar, sehingga guru menghentikan aktifitas kelas dan memberikan penjelasan secara menyeluruh kepada siswa di depan kelas pada bagian yang belum dimengerti. Pada modul IV ini, siswa banyak mengalami kesulitan karena 47

PROSEDUR PENELITIAN R E F L E K S I PERTEMUAN 4 PERTEMUAN 5 PERTEMUAN 6 aktifitas kelas dan memberikan penjelasan sec menyeluruh kepada siswa di depan kelas. seluruh kegiatan modul IV berisi kegiatan mengidentifikasi gambar. Imajinasi siswa kurang berkembang. suara guru pada saat menjelaskan sudah keras dan jelas siswa berani bertanya dengan guru maupun siswa lain siswa mulai terbiasa belajar dengan modul siswa menjadi aktif dalam melakukan kegiatan dalam modul hasil evaluasi (posttest) siswa meningkat dengan rata-rata nilai 88 siswa juga memberikan saran supaya latihan soal dalam modul diperbanyak, modul dibuat lebih menarik dengan menambahkan gambar-gambar. Pada awal modul III dan modul IV dilengkapi dengan soal untuk mengecek kemampuan siswa terhadap materi prasyarat yang diperlukan untuk mempelajari modul III dan modul IV. Berikut ini disajikan grafik nilai prasyarat siswa pada modul III dan modul IV. 48

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 siswa prasyarat Modul 3 prasyarat Modul 4 Gambar 12 : grafik nilai prasyarat modul III dan modul IV Berdasar Gambar 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa nilai siswa pada prasyarat modul III dan IV sudah lebih dari KKM 65 yaitu dengan rata-rata nilai 99 pada modul III dan 98 pada modul IV, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa pada materi prasyarat sudah baik maka siswa dapat melanjutkan untuk mempelajari modul. 49

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 1213 1415 161718 1920 2122 232425 2627 282930 31 KKM nilai evaluasi siswa Gambar 13 : grafik nilai evaluasi (posttest) pada siklus 2 Tabel 6 Jumlah Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Nilai Jumlah Siswa Persentase 65 29 94 % < 65 2 6 % Jumlah 31 100 % Rata-rata 88 Berdasarkan Tabel 6 tersebut, dapat dilihat bahwa dari 31 siswa terdapat 29 siswa tuntas ( 65) dan 2 siswa tidak tuntas (< 65) dengan nilai rata-rata 88. 50

Berikut ini disajikan diagram pendapat siswa dari lembar observasi menggunakan daftar list. Pertanyaan dan format daftar lis terlampir. Jumlah Siswa 35 30 25 20 15 10 5 0 30 31 31 30 31 30 30 23 25 8 6 1 1 1 0 0 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 YA TIDAK Pertanyaan Gambar 14 : grafik pendapat siswa terhadap proses pembelajaran pada siklus 2 Berdasarkan Gambar 14 tersebut, dapat dilihat bahwa pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 30 siswa menjawab ya dan 1 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa cara guru mengajar sudah jelas. Pada pertanyaan nomor 2 sebanyak 23 siswa menjawab ya dan 8 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa suara guru saat mengajar jelas. Pada pertanyaan nomor 3 sebanyak 25 siswa menjawab ya dan 6 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa paham mengenai materi yang telah dipelajari. Pada pertanyaan nomor 4 sebanyak 31 siswa menjawab ya. Hasil tersebut 51

menunjukkan bahwa modul yang digunakan dapat membantu siswa dalam belajar. Pada pertanyaan nomor 5 sebanyak 31 siswa menjawab ya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa lebih paham belajar dengan menggunakan modul. Pada pertanyaan nomor 6 sebanyak 30 siswa menjawab ya dan 1 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih semangat dan terarah belajar dengan menggunakan modul. Pada pertanyaan nomor 7 sebanyak 30 siswa menjawab ya dan 1 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa merasa senang belajar dengan modul. Pada pertanyaan nomor 8 sebanyak 31 siswa menjawab ya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa bahasa dan cara yang digunakan dalam modul dapat dimengerti. Pada pertanyaan nomor 9 sebanyak 30 siswa menjawab ya dan 1 siswa menjawab tidak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa modul yang digunakan menarik baik isi maupun tampilannya. C. Analisis Prestasi Belajar Siswa 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 siswa nilai evaluasi siklus 1 nilai evaluasi siklus 2 52

Gambar 15 : grafik perbandingan nilai evaluasi (posttest) siswa pada siklus 1 dan siklus 2 Berdasarkan Gambar 15 tersebut, dapat dilihatt bahwa terdapat 27 siswa yang tuntas dan mengalami peningkatan pada siklus 2. Jumlah tersebut telah memenuhi indikator kinerja pada penelitian ini yaitu 75% siswa tuntas. Tabel 7 Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Pretest Siklus 1 Siklus 2 Tuntas 7 23 % 26 84 % 29 94 % Tidak Tuntas 24 77 % 5 16 % 2 6 % Jumlah siswa 31 31 31 Rata-rata 50 79 88 30 25 24 26 29 20 15 10 7 5 5 2 0 Pretest Siklus 1 Siklus 2 Tuntas Tidak Tuntas Gambar 16 : grafik perbandingan jumlah siswa tuntas dan tidak tuntas 53

Berdasarkan Gambar 16, jumlah siswa tuntas yang diambil dari nilai pretest pada materi logika sebelum menggunakan modul sebanyak 24 siswa. Pada siklus 1, jumlah siswa tuntas yang diambil dari nilai evaluasi (posttest) pada materi trigonometri setelah menggunakan modul trigonometri sebanyak 26 siswa. Pada siklus 2, jumlah siswa tuntas yang diambil dari nilai evaluasi (posttest) pada materi trigonometri setelah menggunakan modul trigonometri meningkat menjadi 29 siswa. Diagram di atas menunjukkan peningkatan jumlah siswa tuntas dari siklus 1 ke siklus 2. Kondisi tersebut diiringi juga dengan menurunnya jumlah siswa yang tidak tuntas mulai dari 7 siswa pada saat belum menggunakan modul, 5 siswa pada siklus 1 dan 2 siswa pada siklus 2. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 50 79 88 Pretest Siklus 1 Siklus 2 Rata-rata nilai Gambar 17 : grafik nilai rata-rata siswa 54

Jumlah siswa tuntas semakin meningkat sehingga berdampak pada meningkatnya rata-rata nilai siswa. Rata-rata nilai siswa sebelum menggunakan modul yatu 50, kemudian meningkat menjadi 79 pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 88 pada siklus 2. Tabel 8 Kategori Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus 1dan Siklus 2 Interval Nilai Kategori Prestasi Belajar Frekuensi (siswa) Siklus 1 Siklus 2 85 < x 100 A Baik sekali 8 22 70 < x 85 B Baik 15 3 55 < x 70 C Cukup 6 5 40 < x 55 D Kurang 2 0 x 40 E Sangat kurang 0 1 Jumlah 31 31 Berdasarkan Tabel 8 di atas, berikut ini disajikan grafik prestasi belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 55

25 22 20 15 15 10 5 0 8 Baik sekali 3 6 5 2 0 0 1 Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Siklus 1 Siklus 2 Gambar 18 : grafik prestasi belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 Berdasarkan Gambar 18, dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa pada siklus 1 termasuk ke dalam kategori Baik dengan jumlah frekuensi terbanyak yaitu 15 siswa. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dari prestasi belajar siswa pada pretest yaitu kategori Kurang. Pada siklus 2, prestasi belajar siswa meningkat menjadi kategori Baik sekali dengan jumlah frekuensi terbanyak yaitu 22 siswa. Tindakan yang diberikan selama penelitian meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X4. 56

94 95 90 85 84 80 75 Siklus 1 Siklus 2 Ketuntasan Gambar 19 : grafik ketuntasan belajar siswa (dalam %) Ketuntasan prestasi belajar siswa pada siklus 1 yaitu 84 % siswa tuntas dan pada siklus 2 yaitu 94 % siswa tuntas. Hasil tersebut telah memenuhi indikator kinerja pada penelitian ini yaitu 75 % siswa tuntas dengan KKM 65 sehingga siklus dihentikan. 57