BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PRESTASI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2011 di

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 3 Kategori Nilai Hasil Pra Siklus Jumlah siswa Prosentase Kategori ,6% Baik Sekali ,3% Baik ,4% Cukup 48

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS IV MIS WRINGINAGUNG KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pelaksanaan pembelajaran SKI pada pra siklus dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kondisi Awal Keterampilan Sosial Anak Kelompok A2 di TK Kemala

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

drill pada keterampilan membaca siswa tanpa mengeja di kelas I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tulungagung. Alasan peneliti memilih kelas 3B MIN Tunggangri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

DI MI MIFTAHUSSIBYAN TUGUREJO SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Shandy Putra Telkom Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

PEDOMAN WAWANCARA Kepala Play Group Islam Terpadu Permata Hati Ngaliyan Semarang Guru SKI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits kelas III materi tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes pada tiap siklus. Selanjutnya data yang diperoleh diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi Gaya Melalui Model Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA PRESTASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ISLAM TERPADU PERMATA HATI NGALIYAN SEMARANG

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Penggunaan Strategi Question

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasannya dengan judul Penerapan metode talking stick untuk. di kecamatan Sukodono kabupaten Sidoarjo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Surah Al-Lahab Pada Mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENERAPAN ALAT PERAGA KARTU PECAHAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada saat penelitian berlangsung di MI Sunan Ampel Arjosari Rejoso

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan guru untuk meningkatkan keterampilan memeragakan dinamika lagu

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pra Siklus Sebelum penelitian pra siklus ini dilakukan tanpa menggunakan metode BCCT yang peneliti lakukan pada hari Rabu tanggal 20 April 2011 berikut tahapan-tahapannya: 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat: a. Rencana Kegiatan Harian (terlampir) b. Menyusun Kuis (terlampir) c. Menyiapkan lembar observasi (terlampir) 2. Tindakan Proses pembelajaran ini dilakukan dimulai dengan mengucapkan salam dan menyuruh siswa untuk membaca do a bersama-sama Selanjutnya peneliti menyampaikan materi pelajaran tentang shalat fardhu, dengan sekilas lalu mempersilahkan untuk menyanyi bersama tentang shalat, selanjutnya peneliti memberikan soal untuk dijawab siswa, setelah itu siswa disuruh mengumpulkan kedepan dan peneliti mengajak siswa untuk membaca hamdalah dan do a bersama. Nilai pra siklus dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Kategori Hasil Belajar Pembelajaran Pengembangan Agama Islam Materi Pokok Shalat Fardhu di Kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang dengan Metode Konvensional Pra Siklus Pra Siklus Nilai Kategori Siswa Prosentase Ketuntasan 90-100 Baik Sekali 4 15% Tuntas 70-80 Baik 8 31% Tuntas 50-60 Cukup 7 27% Tidak tuntas 40 kebawah Kurang 7 27% Tidak tuntas Jumlah 26 100% (hasil nilai selengkapnya dalam lampiran) 50

51 35 30 25 20 15 10 5 0 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Prosentase Siswa Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa pada siklus I tingkat hasil belajar siswa yaitu pada taraf kategori: a. Baik sekali ada 4 siswa atau 31% b. Baik ada 8 siswa atau 31% c. Cukup ada 7 siswa atau 27% d. Kurang ada 7 siswa atau 27% Berdasarkan tabel diatas jumlah ketuntasan belajar siswa jauh dibawah standar yaitu hanya ada 12 siswa atau 46% oleh karena itu dibutuhkan beberapa siklus tindakan B. Hasil Penelitian Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 April 2011, materi yang diajarkan adalah materi pokok shalat fardhu. Siklus I dibagi dalam beberapa tahap yaitu: 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti yaitu: a. Peneliti membuat rencana kegiatan harian (terlampir) b. Merancang sentra c. Menyusun kuis (terlampir) d. Peneliti menyiapkan lembar observasi (terlampir) 2. Tindakan

52 Pembelajaran dimulai dengan menyiapkan anak berbaris di depan kelas secara teratur di bawah bimbingan guru, setelah anak rapi dan teratur bersama-sama dengan guru kelas, masing-masing anak-anak dibimbing membaca ikrar yaitu dua kalimat syahadat dilanjutkan dengan berdo a bersama-sama yaitu membaca surat al-fatihah, kemudian dilanjutkan dengan hafalan surat-surat pendek dibawah bimbingan guru kelas secara bersama-sama. Kemudian anak-anak disiapkan kembali dengan bergilir masuk kelas secara berurutan. Selanjutnya guru dan anak-anak duduk melingkar, guru memberi salam kepada anak-anak kemudian berdo a bersama-sama untuk membiasakan anak agar selalu berdo a sebelum menjalankan sesuatu. Guru bersama-sama anak memperhatikan (mengabsen) siapa yang tidak hadir. Membuat kesepakatan-kesepakatan aturan dan tata tertib di kelas. Pada tahap ini, guru melakukan pendekatan-pendekatan kepada anak, guru berupaya memasuki emosi anak untuk mengenal pribadi masing-masing anak, yaitu dengan menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan, mengenali kecerdasan dan gaya belajar anak. Menjalin hubungan yang harmonis dengan anak dan meminimalisir suasana yang tidak mendukung proses belajar dengan duduk melingkar di tengah-tengah anak-anak membaur, masuk ke dunia anak, mengajak anak bermain, bercerita yang berhubungan dengan materi shalat fardlu. Guru menyampaikan tema atau materi pelajaran yang sudah tentang shalat fardlu. Kemudian anak bebas memilih jenis permainan yang disukai dan masih tetap dalam lingkup tema pembelajaran yang telah ditentukan. Pada tahap ini guru menyampaikan prosedur, aturan-aturan dan kesepakatan-kesepakatan tentang aktifitas bermain. Selanjutnya Anak-anak diajak shalat di kelas religi yang sudah dipersiapkan oleh guru, anak-anak memilih peran dalam kegiatan tersebut, menjadi imam, ma mun dan menjadi muadzin. Setelah anak selesai mengerjakan shalat, anak-anak membereskan peralatan sholat seperti melipat mukena dan sajadah, dengan melibatkan

53 anak secara langsung, kemudian anak-anak meletakkan mukenanya kembali, yaitu dimasukkan dalam almari, dengan tujuan agar anak terbiasa membereskan segala sesuatu setelah digunakan. Sambil beres-beres, sesekali guru memberikan pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Setelah anak-anak selesai mengerjakan shalat fardlu anak di beri soal sebanyak 10 soal untuk dijawab, setelah mereka selesai menjawab guru menyiapkan anak cuci tangan secara bergiliran, kemudian makan bersama. Sebelum makan dimulai anak-anak dibiasakan berdo a setelah makan selesai. Setelah makan bersama selesai anak-anak bersiap-siap untuk pulang dan tidak lupa berdo a bersama-sama sebelum pulang. Nilai hasil belajar siswa dalam siklus I dapat peneliti gambarkan sebagai berikut : Tabel 4.2 Kategori Hasil Belajar pada Penerapan Metode Beyond Centers and Circle Time dalam Pembelajaran Pengembangan Agama Islam Materi Pokok Shalat Fardhu di Kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang Siklus I Siklus I Nilai Kategori Siswa Prosentase Ketuntasan 90-100 Baik Sekali 8 31% Tuntas 70-80 Baik 9 35% Tuntas 50-60 Cukup 6 22% Tidak tuntas 40 kebawah Kurang 3 12% Tidak tuntas Jumlah 26 100 (hasil nilai selengkapnya dalam lampiran)

54 35 30 25 20 15 10 5 0 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Prosentase Siswa Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa pada siklus I tingkat hasil belajar siswa yaitu pada taraf kategori : e. Baik sekali ada 8 siswa atau 31%, naik dari pra siklus yaitu 4 siswa atau 31% f. Baik ada 9 siswa atau 35%, naik dari pra siklus yaitu 8 siswa atau 31% g. Cukup ada 6 siswa atau 23%, menurun dari pra siklus yaitu 7 siswa atau 27% h. Kurang ada 3 siswa atau 12%, menurun dari pada pra siklus yaitu ada 7 siswa atau 27% Jika dilihat dari tingkat ketuntasannya (nilai 70) nilai ketuntasan ada 17 siswa atau 66%, sehingga menyisakan siswa yang tidak tuntas 9 siswa atau 34%. 3. Observasi Pada saat dilakukan tindakan, kolaborator sebagai mitra peneliti mengamati aktivitas siswa ketika mengikuti proses pembelajaran, kolaborator memegang lembar observasi siswa untuk menilai keaktifan belajar dari siswa terutama yang terkait dengan siswa mendengarkan dengan seksama penjelasan guru, siswa aktif dalam proses pembelajaran sentra, siswa aktif dalam menyelesaikan tugas dari guru dan siswa aktif

55 mendemonstrasikan materi. Hasil nilai dari pengamatan dari kolabolator dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.3 Kategori Keaktifan pada Penerapan Metode Beyond Centers and Circle Time dalam Pembelajaran Pengembangan Agama Islam Materi Pokok Shalat Fardhu di Kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang Siklus I Jumlah Aktifitas Kategori Siklus I Siswa Prosentase 4 Aktif Sekali 6 23% 3 Aktif 9 35% 2 Cukup Aktif 7 27% 1 Kurang Aktif 4 15% Jumlah 26 100 % (hasil nilai selengkapnya dalam lampiran) 35 30 25 20 15 10 5 0 Aktif Sekali Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Prosentase Siswa Dari tabel diatas terlihat bahwa pada siklus I keaktifan pada penerapan metode beyond centers and circle time dalam pembelajaran Pengembangan Agama Islam materi pokok shalat fardhu di kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang diketahui: a. Kategori aktif sekali ada 6 siswa atau 23% b. Kategori aktif 9 siswa atau 35% dengan rincian keaktifan sebagai berikut: (ABD) 6 siswa, (BCD) 1 siswa, (ABC) 1 siswa, dan (ACD) 1 siswa

56 c. Kategori cukup aktif 7 siswa atau 27% dengan rincian keaktifan sebagai berikut: (AD) ada 2 siswa, (AC) 2 siswa, (BD) 2 siswa, dan (AB) 1 siswa d. Kategori kurang aktif 4 siswa atau 15% dengan rincian keaktifan sebagai berikut: (B) 2 siswa, dan (C) 2 siswa Ini berarti keaktifan dalam proses pembelajaran di bawah standar, 4. Refleksi Berdasarkan hasil belajar dan keaktifan belajar terdapat beberapa kekurangan pembelajaran yang dilakukan guru diantaranya: a. Guru kurang dapat memanfaatkan media pembelajaran b. Guru kurang detail dalam menjelaskan metode BCCT yang digunakan c. Guru kurang dapat memotivasi siswa d. Guru kurang dapat memberikan contoh cara shalat yang benar e. Guru kurang mengajak siswa bermain untuk mendorong keaktifan siswa seperti bernyanyi Selanjutnya peneliti melakukan refleksi dengan mengevaluasi kegiatan yang ada di siklus I, mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemukan di kelas dengan melakukan tindakan a. Guru menggunakan media pembelajaran seperti puzlle, gambar, audio visual b. Guru memotivasi kerja sama siswa ketika melaksanakan shalat fardu dengan memberikan apresiasi terhadap kerja anak dan mengelilingi kegiatan siswa ketika sedang melaksanakan sentra agama berupa shalat fardhu c. Guru menjelaskan lebih rinci metode BCCT yang digunakan d. Mengajak siswa bernyanyi bersama tentang shalat e. Merancang pembentukan kelompok f. Guru mendemonstrasikan terlebih dahulu sebelum siswa memilih perannya masing-masing dalam sentra tersebut

57 Hasil refleksi kemudian dijadikan sebagai rumusan untuk diterapkan pada siklus II sebagai upaya tindak perbaikan terhadap upaya memotivasi siswa pada siklus I. C. Hasil Penelitian Siklus II Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. tindakan dilakukan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2011, materi yang diajarkan. Siklus II dibagi dalam beberapa tahap yaitu: 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal perlu dipersiapkan oleh peneliti yaitu: a. Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (terlampir) b. Merancang pembentukan kelompok c. Menyiapkan media pembelajaran puzzle, gambar dan audio visual d. Menyiapkan tempat sentra agama e. Menyusun kuis (terlampir) f. Peneliti menyiapkan lembar observasi (terlampir). 2. Tindakan Pembelajaran dimulai dengan menyiapkan anak berbaris di depan kelas secara teratur di bawah bimbingan guru, setelah anak rapi dan teratur bersama-sama dengan guru kelas masing-masing anak-anak dibimbing membaca ikrar yaitu dua kalimat syahadat dilanjutkan dengan berdo a bersama-sama yaitu membaca surat al-fatihah, kemudian dilanjutkan dengan hafalan surat-surat pendek di bawah bimbingan guru kelas secara bersama-sama. Kemudian anak-anak disiapkan kembali dengan bergilir masuk kelas secara berurutan. Sebelum anak datang, guru menyiapkan bahan dan alat main yang akan digunakan seperti kertas yang bertulis gambar shalat, Puzzle gambar orang sedang shalat dan video shalat disesuaikan dengan rencana jadwal kegiatan. Selanjutnya guru dan anak-anak duduk melingkar, guru memberi salam kepada anak-anak kemudian berdo a bersama-sama untuk

58 membiasakan anak agar sebelum menjalankan sesuatu. Guru bersamasama anak memperhatikan (mengabsen) siapa yang tidak hadir. Membuat kesepakatan-kesepakatan aturan dan tata tertib di kelas. Pada tahap ini, guru melakukan pendekatan-pendekatan kepada anak, guru berupaya memasuki emosi anak untuk mengenal pribadi masing-masing anak, yaitu dengan menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan, mengenali kecerdasan dan gaya belajar anak. Menjalin hubungan yang harmonis dengan anak dan meminimalisir suasana yang tidak mendukung proses belajar dengan duduk melingkar di tengah-tengah anak-anak membaur, masuk ke dunia anak, mengajak anak bermain, bercerita yang berhubungan dengan materi shalat fardlu. Guru menyampaikan tema atau materi pelajaran yang sudah tentang shalat fardlu. Sebelumnya guru bercerita tentang tata cara shalat,. Kemudian guru memperlihatkan gambar shalat dan video shalat kemudian dilanjutkan guru mendemonstrasikan shalat, guru membagi siswa dalam 5 kelompok, setiap anak dalam kelompok bebas memilih jenis permainan yang disukai dan masih tetap dalam lingkup tema pembelajaran yang telah ditentukan. Pada tahap ini guru menyampaikan prosedur, aturan-aturan dan kesepakatan-kesepakatan tentang aktifitas bermain dalam praktek shalat. Selanjutnya setiap kelompok diajak shalat di kelas religi yang sudah dipersiapkan oleh guru, anak-anak dalam kelompok memilih peran dalam kegiatan tersebut, menjadi imam, ma mun dan menjadi muadzin secara bergiliran. Ketika kelompok sedang melakukan praktik shalat, guru berkeliling membenarkan gerakan-gerakan shalat yang salah. Setiap selesai melakukan aktifitas, guru selalu memberikan apresiasi yang menekankan pada perasaan puas, senang, dihargai dan merasa gembira setelah melaksanakan belajar, misalnya memberi tepuk tangan, acungan jempol dan lain sebagainya. Selama anak mengerjakan sholat, guru

59 mencatat aktifitas-aktifitas anak tersebut. Setelah anak-anak mengerjakan shalat. Setelah setiap kelompok latihan shalat dengan kelompoknya kemudian guru mempersilahkan tiap kelompok untuk praktek di depan dan teman yang lain mengomentari, setelah semua kelompok maju ke depan kemudian guru bertanya kepada anak-anak sebagaimana niat sholat yang tadi dikerjakan, berapa rakaatnya dan tiap kelompok untuk menempelkan puzzle sesuai dengan urutan shalat fardlu. Setelah anak selesai mengerjakan shalat, anak-anak membereskan peralatan sholat seperti melipat mukena dan sajadah, dengan melibatkan anak secara langsung, kemudian anak-anak meletakkan mukenanya kembali, yaitu dimasukkan dalam almari, dengan tujuan agar anak terbiasa membereskan segala sesuatu setelah digunakan. Sambil beres-beres, sesekali guru memberikan pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Setelah anak-anak selesai mengerjakan shalat fardlu anak di beri soal sebanyak 10 soal untuk di jawab, setelah mereka selesai menjawab guru menyiapkan anak cuci tangan secara bergiliran, kemudian makan bersama. Sebelum makan dimulai anak-anak dibiasakan berdo a setelah makan selesai. Setelah makan bersama selesai anak-anak bersiap-siap untuk pulang dan tidak lupa berdo a bersama-sama sebelum pulang. Nilai hasil belajar siswa dalam siklus II dapat peneliti dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Kategori Hasil pada Penerapan Metode Beyond Centers and Circle Time dalam Pembelajaran Pengembangan Agama Islam Materi Pokok Shalat Fardhu di Kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang siklus II Siklus II Nilai Kategori Siswa Prosentase Ketuntasan 90-100 Baik Sekali 12 46% Tuntas 70-80 Baik 10 38% Tuntas 50-60 Cukup 3 12% Tidak tuntas 40 kebawah Kurang 1 4% Tidak tuntas

60 Jumlah 26 26 (hasil nilai selengkapnya dalam lampiran) 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Prosentase Siswa Dari hasil diatas terlihat bahwa pada siklus II tingkat hasil belajar siswa yaitu pada taraf kategori : a. Baik sekali ada 12 siswa atau 46% naik dari siklus I yaitu 8 siswa atau 31% b. Baik ada 10 siswa atau 38% naik dari siklus I yaitu 9 siswa atau 35% c. Cukup ada 3 siswa menurun dari siklus I yaitu 6 siswa atau 23% d. Kurang ada 1 siswa menurun dari siklus I yaitu 3 siswa atau 12% Jika dilihat dari tingkat ketuntasannya (nilai 70) nilai ketuntasan ada 22 siswa atau 84% naik dari pada siklus I yaitu ada 17 siswa atau 66%, sehingga hanya menyisakan 4 siswa atau 16% yang tidak tuntas. 3. Observasi Pada saat dilakukan tindakan, kolaborator sebagai mitra peneliti mengamati aktivitas siswa ketika mengikuti proses pembelajaran, kolaborator memegang lembar observasi siswa untuk menilai keaktifan belajar dari siswa terutama yang terkait dengan siswa mendengarkan dengan seksama penjelasan guru, siswa aktif dalam proses pembelajaran sentra, siswa aktif dalam menyelesaikan tugas dari guru dan siswa aktif

61 mendemonstrasikan materi. Hasil nilai dari pengamatan dari kolabolator dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.5 Kategori Keaktifan pada Penerapan Metode Beyond Centers and Circle Time dalam Pembelajaran Pengembangan Agama Islam Materi Pokok Shalat Fardhu di Kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang siklus II Jumlah Aktifitas Kategori Siklus II Siswa Prosentase 4 Aktif Sekali 15 58% 3 Aktif 8 30% 2 Cukup Aktif 3 12% 1 Kurang Aktif 0 0% Jumlah 26 100 % (hasil nilai selengkapnya dalam lampiran) 60 50 40 30 20 10 0 Aktif Sekali Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Prosentase Siswa Dari Tabel diatas terlihat bahwa pada siklus II keaktifan pada penerapan metode beyond centers and circle time dalam pembelajaran Pengembangan Agama Islam materi pokok shalat fardhu di kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang diketahui : a. Kategori aktif sekali 15 siswa atau 58% naik dari siklus I yaitu ada 6 siswa atau 23% b. Kategori aktif 8 siswa atau 30 % menurun dari siklus I yaitu 9 siswa atau 35% dengan rincian keaktifan sebagai berikut: (ABD) 5 siswa, (ACD) 2 siswa, dan ABC 1 siswa

62 c. Kategori cukup aktif ada 3 siswa atau 12% menurun dari siklus I yaitu 7 siswa atau 27% dengan rincian keaktifan sebagai berikut: siswa, (BD) 2 siswa, dan (AC) 1 siswa d. Kategori kurang aktif 0 siswa atau 0% menurun dari siklus I yaitu 4 siswa atau 15% dengan rincian keaktifan sebagai berikut: signifikan.. 4. Refleksi Ini berarti keaktifan dalam proses pembelajaran sudah meningkat Dari penilaian hasil pada siklus II sudah meningkat dari pada pra siklus dan siklus I dan telah mencapai target yang telah direncanakan yaitu nilai ketuntasan 80%. Dimana ketuntasan sudah 84%, begitu juga keaktifan siswa juga pada siklus II sudah naik dari pada siklus I dan mencapai indikator yang ditentukan yaitu 75%, dimana ketuntasan sudah 88%. Maka penelitian tindakan kelas ini peneliti hentikan. D. Pembahasan Berdasarkan keterangan dari pra siklus, siklus I dan siklus II di atas menunjukkan tindakan yang dilakukan guru telah menjadikan kenaikan ketuntasan belajar siswa maupun keaktifan belajar siswa, lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Skor pada Penerapan Metode Beyond Centers and Circle Time dalam Pembelajaran Pengembangan Agama Islam Materi Pokok Shalat Fardhu di Kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Nilai Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Siswa Prosentase Siswa Prosentase Siswa Prosentase 90-100 Baik Sekali 4 15% 8 31% 12 46% 70-80 Baik 8 31% 9 35% 10 38% 50-60 Cukup 7 27% 6 22% 3 12% 40 kebawah Kurang 7 27% 3 12% 1 4% Jumlah 26 100% 26 100% 26 100%

63 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Prosentase Pra Siklus Prosentase Siklus I Prosentase Siklus II Tabel 4.7 Skor Keaktifan pada Penerapan Metode Beyond Centers and Circle Time dalam Pembelajaran Pengembangan Agama Islam Materi Pokok Shalat Fardhu di Kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang Siklus I, dan Siklus II Jumlah Aktifitas Kategori Siklus I Siklus II Siswa Prosentase Siswa Prosentase 4 Aktif Sekali 6 23% 15 58% 3 Aktif 9 35% 8 30% 2 Cukup Aktif 7 27% 3 12% 1 Kurang Aktif 4 15% 0 0% Jumlah 26 100 % 26 100 % 60 50 40 30 20 10 Prosentase Siklus I 0 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Prosentase Siklus II Berdasarkan tabel di atas digambarkan adanya peningkatan hasil belajar siswa juga keaktifan belajarnya pada penerapan metode beyond centers

64 and circle time dalam pembelajaran Pengembangan Agama Islam materi pokok shalat fardhu di kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang. Indikator dari penelitian ini yaitu meningkatnya hasil belajar pada pembelajaran Pengembangan Agama Islam materi pokok shalat fardhu di kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang dengan menggunakan metode Beyond Centers And Circle Time dalam yang ditandai rata-rata nilai hasil kuis lebih dari 7,0. Dan rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 80 % dan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa pada saat pembelajaran Pengembangan Agama Islam materi pokok shalat fardhu di kelompok B RA Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang dengan menggunakan metode Beyond Centers And Circle Time pada kategori baik dan baik sekali yang mencapai 75 % tercapai.