Potensi Fraud Pada Pelayanan Kesehatan Era JKN dan Upaya Pencegahannya. Andi Afdal Abdullah Kepala Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT DAN BPJS KESEHATAN DALAM PERCEPATAN VERIFIKASI. Andi Afdal Abdullah Kepala Grup MPKR

Pencegahan Kesalahan, Kecurangan & Korupsi Dalam JKN

SISTEM PENCEGAHAN KORUPSI & FRAUD SECARA INTERNAL DI BPJS KESEHATAN

IMPLEMENTASI JKN DAN MEKANISME PENGAWASANNYA DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL. dr. Mohammad Edison Ka.Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan

PERAN IDI DALAM MELAKSANAKAN KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA TERKAIT PROSES VERIFIKASI BPJS

POTENSI FRAUD DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA & RUJUKAN TINGKAT LANJUT (FKTP&FKTL)

Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia

POTENSI FRAUD DAN MORAL HAZARD DALAM PENYELENGGARAAN JKN BPJS KESEHATAN

PENCEGAHAN FRAUD DALAM PELAKSANAAN JKN KOMISI VIII

MEKANISME PENYELESAIAN PERSELISIHAN KLAIM DI BPJS KESEHATAN

FRAUD PMK NO.36 TAHUN 2015 TENTANG FRAUD

Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan era JKN menuju Universal Health Coverage

Topik 2 Kebijakan Mutu dan Fraud di Era Jaminan Kesehatan Nasional Apakah berpindah dari Pencegahan ke Penindakan?

Seminar & Lokakarya Nasional PENGUATAN DINAS KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD) IMPLEMENTASI JKN (JAMINAN KESEHATAN NASIONAL)

Sistem Pencegahan, Deteksi, dan Penindakan Fraud Layanan Kesehatan dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Pencegahan Korupsi dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Niken Ariati Fungsional Direktorat Penelitian dan Pengembangan Jakarta, 8 Oktober 2015

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Notulen Diskusi Panel Indonesia Healthcare Forum I HARAPAN KENYATAAN & SOLUSI JKN 28 Maret 2016

KESIAPAN & STRATEGI RUMAH SAKIT SWASTA MENGHADAPI JKN

Fraud di Jaminan Kesehatan Nasional

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL:

Forum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Pembangunan sistem pencegahan fraud/korupsi menurut Permenkes 36/2015 harus melalui 3 hal yakni:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

HARAPAN dan ALTERNATIF KONSEP PROGRAM JKN di MASA MENDATANG *pandangan pengelola rumah sakit

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

RS DAN FRAUD DALAM JKN: PROFESIONAL, MORAL DAN MASLAHAT. Tonang Dwi Ardyanto

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2015

HARAPAN-KENYATAAN & SOLUSI JKN (Terkait Regulasi) SUNDOYO, SH, MKM, MH KOMPARTEMEN HUKUM PERSI

Kasus-kasus Perselisihan antara Hak Pasien dan Standar Biaya

PERKEMBANGAN BPJS DAN UNIVERSAL COVERAGE DENGAN SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN. Yulita Hendrartini

Sebuah program di ANNUAL SCIENTIFIC MEETING dalam rangka DIES NATALIES FK UGM ke 68 dan ULANG TAHUN RSUP DR. SARDJITO ke 32

ETIKA PROFESI DOKTER DALAM ERA JKN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

Dewan Pertimbangan Medis Dalam BPJS. dr. Abla Ghanie, Sp.T.H.T.K.L (K), FICS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

UPAYA PENINGKATKAN AKSES PELAYANAN. TATI DENAWATI, S.Si, Apt, MHSM Grup MPKR

Notulen Diskusi Panel Indonesia Healthcare Forum III HARAPAN KENYATAAN & SOLUSI JKN. TENTANG SISTEM RUJUKAN & KLINIK EKSEKUTIF 24 Mei 2016

KEBIJAKAN DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PRIMER. Dr. Maya A.Rusady,M.Kes,AAK Direktur Pelayanan

POLA KERJASAMA BPJS KESEHATAN RUMAH SAKIT

dr. Mohammad Edison, MM., AAK

ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN. Dewan Jaminan Sosial Nasional

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

Catatan : - Untuk mengikuti pelatihan ini dengan baik disarankan peserta membawa laptop

MEKANISME KAPITALISASI DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. Maulana Yusup STIE Pasundan Bandung

DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL. Sambutan Ketua DJSN. Pada Pembukaan Kaleidoskop Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tahun 2017

Peran PERSI dalam upaya menyikapi Permenkes 64/2016 agar Rumah sakit tidak bangkrut. Kompartemen Jamkes PERSI Pusat Surabaya, 22 Desember 2016

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero)

drg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014

PERAN PERSI DAN PERSI DAERAH. Dr.dr.Sutoto,M.Kes

MENGOPTIMALKAN FUNGSI KODER DALAM MEMPERCEPAT CLAIM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

PENUGASAN-PENUGASAN KEINVESTIGASIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

KEKHAWATIRAN DAN HARAPAN RUMAH SAKIT PRIVAT TERHADAP PELAKSANAAN UU. SJSN/BPJS. Oleh: Mus Aida (Ketua ARSSI)

KONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik

Peranan BPJS Kesehatan Dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero)

RANGKUMAN RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) 2015 REGIONAL TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lanjutan dari Restitutie Regeling tahun Pada tahun 1985

PERAN BPJS KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KEDOKTERAN

ETIKA DAN PROFESIONALISME DI BIDANG KEDOKTERAN

DAFTAR ISI. Halaman i ii iii v viii ix x xi xii xiii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Anggaran Belanja Sektor Kesehatan Perkapita Kabupaten/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

1 BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara komprehensif yang

Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu prinsip dasar pembangunan kesehatan yaitu setiap orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dr Gede Subawa. M. Kes. AAAK

TERM OF REFERENCE (TOR) PELATIHAN TEKNIS COSTING RS DAN KODIFIKASI DIAGNOSIS SERTA KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA PADA PROGRAM JKN

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesehatan. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun (2009), kesehatan adalah

PRIORITAS PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS BPJS KESEHATAN Chairul Radjab Nasution Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

MATERI DJSN PELAKSANAAN PROGRAM JKN PROPINSI KALSEL Tahun

Mekanisme Pembiayaan Pelkes dan peran BPJS dalam SJSN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Peranan BPJS Kesehatan Dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN BPJS KESEHATAN DALAM PELAYANAN GIZI DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia

VISI DAN MISI BPJS KESEHATAN TAHUN Fachmi Idris Direktur Utama

EVALUASI PELAKSANAAN JKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Inovasi PERSI dalam Mutu Pelayanan Kesehatan di RS dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional

TINJAUAN REGULASI PADA PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM E-KLAIM BPJS

MANAGED CARE. (Sistem Pelayanan Kesehatan Terkendali) DIDIK SUNARYADI,SKM, MKes

Lembar&Fakta! Panel&&Diskusi!!Ke!7!!! Harapan,((Kenyataan((dan((Solusi((JKN:((Peran&Manajemen&Rumah&Sakit&dan&BPJS&Dalam% Percepatan)Verifikasi!

Kepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

Potensi Fraud Pada Pelayanan Kesehatan Era JKN dan Upaya Pencegahannya Andi Afdal Abdullah Kepala Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan Disampaikam pada Forum Dialog Tataran Pembuat Kebijakan Dewan Jaminan Sosial Nasional, 08 Oktober 2015

OUTLINE I. PENGANTAR II. POTENSI FRAUD III. SISTEM ANTI FRAUD IV. TANTANGAN & HARAPAN 2

OUTLINE I. PENGANTAR II. POTENSI FRAUD III. SISTEM ANTI FRAUD IV. TANTANGAN & HARAPAN 3

Fraud dalam Jaminan Kesehatan didefinisikan sebagai : Pengertian Fraud any act, expression, omission, or concealment calculated to deceive an-other to his or her disadvantage; specifically: a mispresentation or concealment with reference to some fact material to a transaction that is made with knowledge of its falsity or in reckless disregard of its truth or falsity and with the intent to deceive another and that is reasonably relied on by the other who is injured thereby (The Merriam-Webster Dictionary of Law) Sebuah tindakan untuk mencurangi atau mendapat manfaat program layanan kesehatan dengan cara yang tidak sepantasnya. (HIPAA Report, 1996) Tindakan yang dilakukan dengan sengaja oleh Peserta, Petugas BPJS Kesehatan, Pemberi Pelayanan Kesehatan, serta penyedia obat dan alat kesehatan untuk mendapatkan keuntungan finansial dari program jaminan kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan. (Permenkes No. 36 Tahun 2015) 4

Sumber : Fraud Triangle, finance.columbia.edu 5

Penyebab Fraud Pelayanan Kesehatan Tenaga medis bergaji rendah Ketidakseimbangan antara sistem layanan kesehatan dan beban layanan kesehatan Penyedia layanan tidak memberi insentif yang memadai Kekurangan pasokan peralatan medis Inefisiensi dalam sistem layanan kesehatan Kurangnya transparansi dalam fasilitas kesehatan Faktor budaya Shahriari (2001) 6

Pelaku Fraud dalam JKN Dalam Asuransi Kesehatan Dalam JKN Berdasarkan Heath Insurance Assosiciation of America (HIAA), fraud dalam pelayanan kesehatan atau asuransi kesehatan dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai konsumen 2. Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider) 3. Fraud oleh perusahaan asuransi Sumber : Health insurance Associate of America (HIAA): Fraud: The Hidden Cost of Health Care - Berita LAFAI Sumber : Permenkes no. 36 Tahun 2015 7

OUTLINE I. PENGANTAR II. POTENSI FRAUD III. SISTEM ANTI FRAUD IV. TANTANGAN & HARAPAN 8

Potensi Fraud dalam JKN (1) Peningkatan Kejadian Fraud...? 9

Potensi Fraud dalam JKN (2) Pendaftaran Peserta Adverse Selection Pelayanan di FKTP Pelayanan di FKRTL Kepesertaan Pelayanan Informasi ketersediaan Faskes, informasi bagi peserta di daerah pelosok, negosiasi kapitasi, credensialing Aksesibilitas Informasi & Konflik Kepentingan BPJS Kesehatan VS Faskes Keuangan & Pembayaran Iuran Tunggakan Pemda dalam pembayaran iuran PNSD (Ahmad Ansyori, SH., M.Hum pada Seminar Nasional Kajian Hukum Atas Pelayanan di Era JKN -Malang, 6 Juni 2015). 10

Potensi Fraud dalam JKN (3) (Ahmad Ansyori, SH., M.Hum pada Seminar Nasional Kajian Hukum Atas Pelayanan di Era JKN -Malang, 6 Juni 2015) 11

Fraud pada Pelayanan FKTP 12

13

Sumber : Hasil Diskusi Komisi VIII pada Rakerkesnas Wilayah Timur Kementerian Kesehatan, Makasar 9-12 Maret 2015. 14

Fraud pada Pelayanan FKRTL 15

Sumber : Hasil Diskusi Komisi VIII pada Rakerkesnas Wilayah Timur Kementerian Kesehatan, Makasar 9-12 Maret 2015. 16

Kejadian Terindikasi Fraud pada FKRTL Data Laporan Klaim s.d. Agustus 2015 17

OUTLINE I. PENGANTAR II. POTENSI FRAUD III. SISTEM ANTI FRAUD IV. TANTANGAN & HARAPAN 18

Sistem Anti Fraud BPJS Kesehatan

Regulasi Pencegahan Fraud JKN 20

Pencegahan Fraud 1. Kinerja Verifikator 2. Audit Medis 1) Diklat 2) Focus Discussion Group (FGD) dengan Para Pakar Fraud 3) Penyusunan pedoman verifikasi 4) Laporan Kejadian Terindikasi Fraud 5) dsb.

Alur Pelaksanaan Audit Medis di Rumah Sakit

Siapakah yang melakukan & Bagaimana Sistem Penindakan Fraud...? Koordinasi Lintas Sektoral (KPK, Kemenkes, BPKP, SPI) Kesepakatan/ kerjasama penindakan Dasar Hukum/ Regulasi? Sistem Penindakan Perubahan Budaya Fraud Kontrol Pembiayaan JKN Regulasi Fraud 23

Penindakan Fraud 1. BPJS Kesehatan 1) Pemberian surat teguran 2) Pemutusan kerjasama beberapa Rumah Sakit Dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama Hasil temuan fraud dapat berasal dari auditor eksternal maupun internal Terdapat inefisiensi biaya yang merugikan pembiayaan JKN Surat Teguran kepada Faskes Pemutusan Kontrak! 2. Bersama Pihak lain? belum dilakukan 24

Siapa yang melakukan Pengawasan? Eksternal : -Dewan SJSN -Pengawas Independen: OJK -KPK -Kemenkes (?) - Perguruan Tinggi (?) Internal : Tim Anti Fraud

Pengawasan Eksternal Deteksi, Pengawasan & Evaluasi Siapa Pengawas BPJS? BPK OJK DJSN Semua pengawasan keuangan negara, termasuk yang telah dipisahkan (ps 2 ayat (2) UU 15/2004) Pengawasan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (ps 4 ayat (1) UU 15/2004) OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan; Pasar Modal; dan Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. (Ps 6 UU 21/2011) Pengawasan Eksternal BPJS dilakukan oleh DJSN dan Lembaga Pengawas Independen (Pasal 39 ayat (3) UU 24/2011 (Mencegah Korupsi di Jaminan Kesehatan Nasional, Niken A., Litbang KPK, 2013)

Apa peran Perguruan Tinggi? Mengapa harus berperan? PT mempunyai tenaga ahli yang luas. PT jangan hanya jadi penonton Apa perannya? Peran dengan hasil Jangka Panjang: Mendidik mahasiswa kedokteran, residen (PPDS1), fellows (PPDS2) Peran dengan hasil Jangka Pendek: - Sebagai tenaga ahli untuk membantu BPJS - Sebagai tenaga ahli untuk membantu Pengawas Independen (OJK) (Peran Perguruan Tinggi dalam Pencegahan & Pengendalian Fraud/Korupsi, Laksono Trisnantoro, 2014)

Menurut Aziz (2006), karakteristik Sistem Pengawasan Internal yang baik sebagai berikut : 1. Preemptif 2. 3. 4. KARAKTERISTIK SISTEM PENGAWASAN INTERNAL YANG BAIK Tindakan penyadaran seluruh anggota organisasi termasuk unsur Pimpinan/staf bahwa segala sesuatu tindakan yang dilakukan dapat mendorong terjadinya pelanggaran harus dihindarkan. Preventif Tindakan yang diarahkan untuk mencegah sedini mungkin kemungkinan terjadinya penyelewengan/penyimpangan dengan cara melakukan pembenahan sistem, prosedur dan tatacara untuk menutup peluang terjadinya pelanggaran tersebut. Represif Tindakan setelah suatu perbuatan dinyatakan telah terjadi penyelewengan/penyimpangan, sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Detektif Proses penguraian langkah-langkah yang harus dilakukan agar apabila suatu perbuatan penyelewengan/penyimpangan sudah terlanjur terjadi, maka semaksimal mungkin penyelewengan tersebut dapat diidentifikasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Sistem Pencegahan Korupsi & Fraud Secara Internal di BPJS Kesehatan, Taufik Hidayat, BPJS Kesehatan, 2013)

Pencegahan Fraud JKN REKOMENDASI KPK UNTUK PROGRAM JKN* PerBPJS No 1 Tahun 2014 pasal 84 *Disampaikan oleh Deputi Pencegahan KPK, Bapak Iswan Elmi pada acara Pertemuan Nasional Manajemen RS dan Dewan Pertimbangan Medik (DPM) Di Bandung, 11 September 2014 29

REKOMENDASI BPJS KESEHATAN 1. PERBAIKAN SISTEM PEMBAYARAN SEBAGAI INCENTIVE UNTUK PERBAIKAN MUTU RS ACKNOWLEDGEMENT OF QUALITY DALAM INA-CBG S MEMUNGKINKAN RS DALAM KELAS YANG SAMA DIBAYAR BERBEDA, SESUAI DENGAN MUTU LAYANAN PERBAIKAN DATA COSTING REKOMENDASI PERBAIKAN PERBAIKAN DATA CODING SISTEM KENDALI MUTU

2. PERAN AKTIF SEMUA PIHAK DALAM MENGAWAL SISTEM KESEHATAN DEMI TERCAPAINYA PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN STAKEHOLDER LAIN ASOSIASI FASKES PEMERINTAH Sistem ORGANISASI PROFESI AUDITOR Memastikan akurasi premi & pembiayaan Peningkatan mutu layanan kepada peserta Mencegah fraud dalam klaim biaya pelkes Koder Faskes insentif Klinisi *Krit Pongpirul, Courtland Robinson, 2013

Check-and-balance mechanism Adaptasi dari : Krit Pongpirul, Courtland Robinson, 2013

OUTLINE I. PENGANTAR II. POTENSI FRAUD III. SISTEM PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN IV. TANTANGAN & HARAPAN 33

TANTANGAN Perubahan Pola Kejadian Fraud Deteksi Fraud melalui SIM Kerjasama Lintas Sektoral untuk Pencegahan & Penanganan Fraud 34

HARAPAN Dukungan dan Kerjasama yang Baik dari Seluruh Pihak untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Indonesia 35

ALUR KERJA TIM KENDALI MUTU & BIAYA PELKES JKN Pelayanan Peserta BPJSK Pusat Solved Problem TKMKB Tingkat Pusat Divisi Regional Unsolved Problem TKMKB Tingkat Divisi Regional Cabang Unsolved Problem TKMKB Tingkat Cabang Peserta mendapatkan Pelayanan Kesehatan