BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI KABUPATEN POHUWATO

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB V STRATEGI MONEV

STRATEGI MONEV SETRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN PELALAWAN

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB V. STRATEGI MONEV

VI.1. Gambaran Umum Pemantauan Dan Evaluasi Sanitasi

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014

BAB V. STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012 )

Bab VII : Monitoring dan Evaluasi Sanitasi Kota Bogor

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Bab 5: Strategi Monev

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 5: Strategi Monev Petunjuk Umum: Waktu dan tahapan Pelaksanaan Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB V. perencanaan. Evaluasi efektivitas. daya dengan. 5.1 dibawah

Target. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0%

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

Monitoring dan evaluasi capaian ssk

BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

BAB 5 STRATEGI MONEV

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

Tabel 5.1 Visi, Misi dan Kebijakan Strategis Sanitasi Kabupaten Pesisir Selatan Visi Misi Kebijakan Strategis

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I : Pendahuluan Latar Belakang

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI MONITORING & EVALUASI

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

Transkripsi:

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Tujuan utama strategi Monev merupakan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi, juga memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor sanitasi kota, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan dan target tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum yang ada sudah dilaksanakan secara efektif. Strategi ini adalah alat pengelolaan multi fungsi alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi dan akhirnya proses pengambilan keputusan. Strategi monev akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi Kota Kepulauan Selayar. Hasil pemantauan dan evaluasi sangat penting sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan: (1) Kemajuan relatif capaian strategis pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati, (2) Bentuk usaha peningkatkan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha pencapaian visi pembangunan sanitasi, (3) Kelembagaan untuk Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi. Pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan sanitasi dilakukan oleh Tim Anggaran, Kepala SKPD kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan disertai dengan data dan informasi yang akurat. Penganggaran program kegiatan dilakukan oleh SKPD terkait dimana pengendalian dan evaluasi dilakukan oleh Kepala SKPD dan Tim Anggaran dengan cara menganalisa RKA yang pelaksanaannya setelah penyusunan KUA- PPAS. 5.1 Kerangka Logis SSK Kerangka logis Strategi Sanitasi Kota (SSK) dimaksudkan untuk menilai tingkat capaian tujuan dan sasaran pembangunan subsektor sanitasi dengan melihat indikator-indikator yang telah ditetapkan pada Bab 3 SSK yang memuat Tujuan,, serta Tahapan Pencapaian Subsektor Sanitasi. Kerangka logis Pelaksanaan kegiatan disiapkan untuk menilai tingkat investasi dan keluaran dari pelaksanaan kegiatan berkaitan sanitasi oleh pemerintah kota. Kegiatan-kegiatan ini mengacu kepada usulan kegiatan (rencana tindak) yang tercantum pada Bab 4 SSKyang akan dilaksanakan oleh SKPD. 5.1.1. Kerangka Logis SSK sub bidang Air Limbah Domestik. Kerangka Logis SSK sub bidang Air Limbah Domestik di Kota Metro ada 4 tujuan, sasaran dan target yang ingin di capai dalam lima kedepan yaitu : a) Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik dan industri rumah tangga skala kawasan 100% terlaksana pada akhir 2015. b) Tersedianya peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah dan sistem air limbah rumah tangga akhir 2014. c) Terkelolanya limbah air limbah sekala Kota dari 0 % menjadi 63%. d) Tersedianya sarana jamban dan MCK sehat, 63% masyarakat tidak BABS Untuk gambaran jelas tentang Kerangka Logis SSK sub bidang Air Limbah Domestik di Kota Metro dapat dilihat pada Matrik Kerangka Logis tabel 5.1A (terlampir) PROPINSI LAMPUNG TAHUN 5-1

5.1.2. Kerangka Logis SSK sub bidang Persampahan. Kerangka Logis SSK sub bidang Persampahan di Kota Metro ada 4 tujuan, sasaran dan target yang ingin di capai dalam lima kedepan yaitu : a) Tersedianya Master Plan sistem Pengelolaan persampahan skala Kota akhir 2015. b) Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah dari 2,1% menjadi 60% di c) Terlibatnya pihak swasta dalam pengelolaan persampahan 10% menjadi 50% hingga. Untuk gambaran jelas tentang Kerangka Logis SSK sub bidang Persampahan di Kota Metro dapat dilihat pada Matrik Kerangka Logis tabel 5.1B (terlampir). 5.1.3. Kerangka Logis SSK sub bidang Drainase Lingkungan. Kerangka Logis SSK sub bidang Drainase Lingkungan di Kota Metro ada 3 tujuan, sasaran dan target yang ingin di capai dalam lima kedepan yaitu : a) Teratasinya genangan air di saluran primer wilayah perkotaan b) 96% lingkungan permukiman bebas genagan hingga Untuk gambaran jelas tentang Kerangka Logis SSK sub bidang Drainase Lingkungan di Kota Metrodapat dilihat pada Matrik Kerangka Logis tabel 5.1C (terlampir) 5.1.4. Kerangka Logis SSK sub bidang Prohisan. Kerangka Logis SSK sub bidang Drainase Lingkungan di Kota Metro ada 3 tujuan, sasaran dan target yang ingin di capai dalam lima kedepan yaitu : a) Meningkatnya kesadaran masyarakat wilayah pedesaan dan wilayah padat /perkotaan tentang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kota Metro b) Meningkatnya pemanfaatan media baik media informasi formal dan non formal dalam Promosi PHBS di Kota Metro Untuk gambaran jelas tentang Kerangka Logis SSK sub bidang Prohisan di Kota Metro dapat dilihat pada Matrik Kerangka Logis tabel 5.1D (terlampir) PROPINSI LAMPUNG TAHUN 5-2

Tabel 5.1a: Matriks Kerangka Logis Sub sektor Air Limbah Tujuan : Mendapatkan gambaran tentang kondisi menyeluruh dan rencana penanganan air limbah di Kota Metro Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik akhir 2015 Adanya Master Plan untuk wilayah CBD dan padat. Belum ada master plan dan peta pengelolaan limbah domestik saat ini Dinas Tata Kota Tahun 100% pada 2015 - - - - 100% - - - - - Tujuan : Mendapatkan dukungan peraturan daerah tentang pengelolaan limbah dan penyelenggaran pengelolaan air limbah Tersedianya peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah dan sistem air limbah rumah tangga akhir 2015 Adanya peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah dan sistem air limbah rumah tangga Belum adanya Perda air limbah di Kota Metro saat ini. Bappeda 100% pada 2015 - - - - 100% - - - - - PROPINSI LAMPUNG TAHUN

Tujuan : Meningkatkan layanan pengelolaan air limbah skala kota Meningkatkan sistem layanan pegelolan air limbah domestik sekala kota Terkelolanya limbah air limbah sekala kabupaten dari 0 % menjadi 63% Belum ada yang ()%) Dinas Tata Kota dan 63% di 0% - 57% - 59% - 60% - 63% - Tujuan : Meningkatkankesadaranmasyarakatakanpentingnyamenjagakesehatandengantidak BAB Sembarangan Bantuan stimulan sarana jambandan MCK bagi masyarakat kumuh wilayah padat hingga Tersedianya sarana jamban dan MCK sehat, 63% masyarakat tidak BABS 40% masyarakat memiliki jamban sehat Dinas Tatakota dan Buku Putih Sanitasi (BPS) 63% di 55% - 57% - 59% - 60% - 63% - PROPINSI LAMPUNG TAHUN

Tabel 5.1b: Matriks Kerangka Logis Sub sektor Persampahan Tujuan : Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan Sampah di Kota Metro Tersedianya Master Plan sistem Pengelolaan persampahan skala kota akhir 2015 Adanya Master Plan untuk skala kota 2015 Belum ada Master Plan Dinas Tata Kota Tahun dan 100% di 2015 100% - - - - - - - - - Tujuan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM) Meningkatnyakualitas dan kuantitas pengelolaan sampah, dari pengeloaan awal hingga pengelolaan akhir Meningkatya kualitas dan kuantitas pengelolaan sampahdari 2,1% menjadi 60% di 2,1 % sampah yang Dinas Tata kota dan 60% sampah di akhir 10% - 20% - 30% - 45% - 60% - PROPINSI LAMPUNG TAHUN

Tujuan : Meningkatkan Peran Swasta dalam pengelolaan persampahan. Meningkatnya peran swasta dalam pengelolaan persampahan hingga Terlibatnya pihak swasta dalam pengelolaan persampahan 10% menjadi 50% hingga Baru 1 yang kerlibat swasta dalam pengelolaan sampah saat ini Dinas Tata Kota dan 5 perusa haan besar yang terlibat di 2 perusahaa n - 3 perusaha an - 4 perusaha an - 4 perusaha an - 5 perusaha an - Tabel 5.1c: Matriks Kerangka Logis Sub sektor Drainase Tujuan : Menanggulangi genagan di wilayah permukiman. Teratasinya permasalahan genangan air dan banjir di wilayah Permukiman 96% lingkungan permukiman bebas genagan hingga 90% di lingkungan permukiman tidak terjadi genagan Dinas PU dan 96% di lingkun gan permuki man pendud uk tidak terjadi genaga n 91% - 93% - 94% - 95% - 96% - PROPINSI LAMPUNG TAHUN

Tujuan : Menanggulangi genagan di wilayah permukiman. Teratasinya permasalahan genangan air dan banjir di wilayah Permukiman 96% lingkungan permukiman bebas genagan hingga 90% di lingkungan permukiman tidak terjadi genagan Dinas PU dan 91% - 93% - 94% - 95% - 96% - Tabel 5.1d: Matriks Kerangka Logis Sub sektor Prohisan Tujuan :. Meningkatkan Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kota Metro Meningkatnya kesadaran masyarakat wilayah pedesaan dan wilayah padat /perkotaan tentang berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kota Metro Kesadaran masyarakat meningkat dari 40% menjadi 75% sampai 40% kesadaran masyarakat tentang PHBS Dinas Kesehatan 75% di 47% - 54% - 61% - 68% - 75% - PROPINSI LAMPUNG TAHUN

Tujuan :. Meningkatkan peran media dalam promosi PHBS Meningkatnya pemanfaatan media baik media informasi formal dan non formal maupun keterlibatan pihak swasta dalam Promosi PHBS di Kota Metro. Peran media dan keterlibatan swasta meningkat dari 5% menjadi 70% sampai Hanya 5% keterlibatan keterlibatan media Dinas Kesehatan 70% di 15% - 30% - 40% - 55% - 70% - PROPINSI LAMPUNG TAHUN

5.2 Mekanisme Monev Implementasi SSK Strategi Monitoring dan evaluasi implementasi SSK di Kota Metro dipersiapkan untuk capaian target-target pembangunan sanitasi subsektor (air limbah, persampahan, drainase dan Prohisan) yang merupakan strategi, kebijakan dan daftar panjang program dan kegiatan yang sudah dirumuskan dalam Strategi Sanitasi Kota (SSK) di Kota Metro. 5.2.1. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK. Institusi Pelaksana Monitoring dan evaluasi implementasi SSK di Kota Metro adalah sebagai berikut: Penanggungjawab Utama: 1. Bappeda. Pengumpul Data dan Dokumentasi: 1. Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda. Pengolah data/pemantau: 1. Dinas Tatakota dan Pariwisata Kota Metro. 2. Dinas Kesehatan Kota Metro 3. Badan Lingkungan Hidup (LH) Kota Metro. 5.2.2. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK. Di Kota MetroMonitoring dan Evaluasi Implementasi SSK yang dilakukan untuk memverifikasi tingkat efektifitas dan efisiensi proses pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi capaian dan kelemahannya serta menetapkan rekomendasi langkahperbaikan untuk mengoptimalkan pencapaian. Sedangkan evaluasi yang dilakukan untuk proses penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain, pelaksanaan, dan manfaat kegiatan dan program sebuah institusi. Monitoring yang dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan dengan : Kemajuan relatif pencapaian tujuan dan sasaran, pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan, kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati. Usaha peningkatkan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha pencapaian visi pembangunan sanitasi. Didalam implementasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) obyek dipantau adalah: a) Capaian pelaksanaan kegiatan: investasi dan keluaran oleh SKPD, masyarakat dan swasta baik fisik maupun non-fisik. b) Capaian strategis: indikator dan target tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi. Pelayanan air limbah. Pelayanan persampahan. Pengurangan luas genangan. PHBS c) Perencanaan dan pengambilan keputusan 5.2.3. Pelaporan Pelaporan hasil Monitoring dan evaluasi menyampaian tiga hal yaitu deviasi capaian pelaksanaan SSK terhadap rencananya, potensi penyebab deviasi dan rekomendasi. Pelaporan hasil Monitoring dan evaluasi akan disampaikan kepada elemen pemerintah Kota yaitu Walikota, tim pengawas, tim pengarah/kepala SKPD, dan juga ketua DPRD. PROPINSI LAMPUNG TAHUN 5-9

Pelaporan berkaitan dengan hasil Monitoring pelaksanaan kegiatan serta perencanaan dan pengambilan keputusan wajib disampaikan kepada ketua tim pengarah dan Walikota saat kegiatan pemantauan pelaksanaan kegiatan telah selesai dilaksanakan di bulan April, Agustus, dan Desember. Pelaporan berkaitan dengan hasil Monitoring capaian strategis dilaksanakan setiap di bulan Januari/Februari setelah dilaksanakannya usulan kegiatan dalam SSK. Pelaporan capaian strategis an ini hanya melaporkan tingkat kontribusi program dan kegiatan pemerintah Kota dalam mewujudkan tercapainya target strategis atau yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran subsektor sanitasi. Hasil survei tingkat Kota juga perlu disampaikan dalam pelaporan Monitoring capaian strategis berbentuk tabel dan narasi. Secara garis besar mekanisme Monitoring dan evaluasi SSK di Kota Metrodapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini : Tabel 5.2: Mekanisme Monev Implementasi SSK Obyek Pemantauan Semua data dan informasi yang masuk sebagai upaya untuk mengembangkan data base terkait sanitasi Penanggung Jawab Utama Walikota, Tim Pengawas, Tim Pengarah/Kepala SKPD, dan Ketua DPRD Penanggung Jawab Pengumpul Data dan Dokumentasi Pengolah Data/Pemantau Bappeda, Dinas Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Kesehatan, Dinas Tata Kota & Pariwisata, KLH Kota & Pariwisata, KLH Waktu Pelaksanaan Penerima Laporan Pelaporan Format setiap Pokja Sanitasi Laporan softcopy/hardcopy Laporan realisasi fisik dan keuangan (RFK) sector sanitasi Data hasil survey dan studi sanitasi Walikota, Tim Pengawas, Tim Pengarah/Kepala SKPD, dan Ketua DPRD Walikota, Tim Pengawas, Tim Pengarah/Kepala SKPD, dan Ketua DPRD Bappeda, Dinas Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Kesehatan, Dinas Tata Kota & Pariwisata, KLH Kota & Pariwisata, KLH Bappeda, Dinas Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Kesehatan, Dinas Tata Kota & Pariwisata, KLH Kota & Pariwisata, KLH setiap Pokja Sanitasi Laporan softcopy/hardcopy setiap Pokja Sanitasi Laporan softcopy/hardcopy PROPINSI LAMPUNG TAHUN 5-10