ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI ALAT BERAT STONE CRUSHER DI KELURAHAN KUMERSOT KOTA BITUNG

TINJAUAN KELAYAKAN INVESTASI ALAT BERAT JENIS EXCAVATOR BERDASARKAN PERKIRAAN LAMANYA WAKTU SEWA PERTAHUN

STUDI ANALISIS INVESTASI ALAT BERAT

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS EKONOMIS SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGGANTIAN EXCAVATOR

VIII. ANALISIS FINANSIAL

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

ANALISA EKONOMI PROYEK PADA PEMBANGUNAN PALANGKA RAYA MALL. Rida Respati Program Studi Teknik Sipil UM Palangka Raya ABSTRAK

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

IV METODOLOGI PENELITIAN

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek 2.2 Pengertian Bisnis 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

BAB 2 LANDASAN TEORI

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

III. METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BANK BPD BALI DI KABUPATEN BADUNG. Agung Yana 1

VII. ANALISIS FINANSIAL

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break Event Point (BEP), Annual Equivalen (AE), dan Benefit Cost Ratio (BCR)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA STUDI KELAYAKAN PROYEK STUDI KASUS : PEMBANGUNAN BOOSTER PDAM DI PONTIANAK SELATAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

VII. RENCANA KEUANGAN

BAB III LANDASAN TEORI

Ir. SYAHRUL FAUZI SIREGAR, MT Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. KERANGKA PEMIKIRAN

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

ANALISIS EKONOMI DARI RENCANA JALAN TOL YOGYAKARTA - KLATEN DENGAN METODE RASIO MANFAAT BIAYA

PRODUKSI ALAT BERAT Rumus umum produksi alat :

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang Net Present Value (NPV)

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

ANALISIS INVESTASI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGASPALAN JALAN LAPIS PENETRASI MACADAM DI KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA. Syamsul Bahri Bahar

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab 5 Penganggaran Modal

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Efek Inflasi Inflasion Effect

Penerapan Biaya Diferensial Dalam Rencana Membeli Atau Menyewa Alat Bulldozer Pada CV. Niagara Di Bekasi

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan

PERBANDINGAN BIAYA MANFAAT PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN UMUM KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

Investasi dalam aktiva tetap

BAB III NILAI WAKTU UANG

Transkripsi:

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek proyek konstruksi dengan skala yang besar, salah satunya adalah crawler tractor. Di Kota Y, perusahaan persewaan alat berat jenis crawler tractor jarang dijumpai, kebanyakan adalah perusahaan penjualan. Untuk mendirikan suatu perusahaan persewaaan crawler tractor, perlu dilakukan analisis kelayakan investasi. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah investasi menguntungkan secara financial atau justru merugikan. Metode yang sering digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi suatu investasi usaha adalah Metode NPV, Metode Ekivalensi Nilai Tahunan (Annual Worth Analysis), Metode Ekivalensi Nilai Yang Akan Datang (Future Worth Analysis), Metode Peride Pengembalian Modal (Payback Period Analysis), dan Metode BC Ratio, Hasil yang diperoleh dari usaha persewaan unit Traktor beroda rantai (Crawler Tractor) jika ditinjau dari aspek finansial memiliki nilai yang menguntungkan untuk berdiri, karena pada tahun ke - 5 memiliki keuntungan / laba yang cukup besar sehingga bisa digunakan untuk mengembangkan unit yang lain. Hasil pengujian analisis kelayakan menunjukkan bahwa investasi persewaan alat berat crawler tractor adalah layak / menguntungkan. Key Word: Crawler Tractor, Analisis Finansial, Kelayakan ekonomi 1. PENDAHULUAN Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek proyek konstruksi dengan skala yang besar. Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell, alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt, alat pemadat tanah seprti roller dan compactor, dan lain lain. Tumbuhnya perekonomian Propinsi X pada umumnya dan Kota Y pada khususnya membawa dampak positif bagi dunia konstruksi.. Dengan maraknya pembangunan tersebut, maka permintaan terhadap alat berat untuk mendukung proses pembangunan akan semakin meningkat, dimana salah satu jenis alat berat yang sering digunakan adalah Tractor. Tractor banyak digunakan sebagai peralatan konstruksi. Sementara fungsi utama dari tractor adalah untuk menarik atau mendorong beban. Jenis tractor sendiri dibagi menjadi dua, yaitu crawler tractor (traktor beroda rantai) dan wheel tractor (traktor beroda ban). Di Kota Y perusahaan persewaan alat berat jenis crawler tractor jarang dijumpai, kebanyakan adalah perusahaan penjualan. Sehingga dari latar belakang tersebut, penulis mencoba membuat suatu analisis kelayakan dari segi finansial, bagaimana jika mendirikan suatu perusahaan persewaaan crawler tractor. Dimana perusahaan Persewaan ini meliputi sewa jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan dari penulisan ini adalah : Untuk mengetahui apakah investasi ini menguntungkan/ layak atau tidak dalam umur ekonomis alat (5 tahun)? 2. MODAL DAN INVESTASI Setiap kegiatan yang berusaha untuk menghasilkan sesuatu, selalu.memerlukan suatu investasi berupa modal yang harus dibayarkan kembali dengan hasil yang diharapakan dengan kegiatan itu. Investasi sebagai pinjaman modal kerja, biasanya dibayar kembali secara berangsur dengan melunasi sebagian dari padanya tiap akhir tahun sepanjang masa pinjaman. Rumus angsuran yang bisa kita gunakan adalah : A = P (A/P, i%, N) Atau 3. DEPRESIASI Di dalam engineering economics, yang dimaksud dengan depresiasi adalah terkurangnya nilai sesuatu asset (= milik / kekayaan berupa benda modal), disebabkan oleh pengausan, kerusakan (wear dan tear), tidak sesuai lagi dengan kemajuan teknik pelaksanaan, dan sebagainya. Banyak metode yang bisa digunakan untuk menentukan beban depresiasi tahunan dari suatu asset. Diantara metode - metode tersebut yang sering dipakai adalah : Metode garis lurus (straight line) dimana : D t = besarnya depresiasi pada tahun ke-t P = ongkos wal dari aset yang bersangkutan S = nilai sisa dari aset tersebut TEKNO SIPIL / Volume 11 / No.58 / April 2013 14

N = masa pakai (umur) dari aset tersebut dinyatakan dalam tahun 4. BIAYA OPERASIONAL Biaya operasional adalah biaya akibat eksploitasi alat peralatan Berikut ini biaya - biaya yang termasuk pada biaya operasional : a) Pemeliharaan alat b) Bahan bakar dan pelumas Biaya Overhead Pada umunya, besarnya biaya overhead dinyatakan dalam % dari biaya eksploitasi, dan berkisar antara (12 % - 25 %), tergantung dari kecermatan perincian dalam penyusunan anggaran biaya. 5. ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI Analisis kelayakan investasi harus dilakukan dalam melakukan pengembangan ataupun pendirian usaha baru. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah investasi menguntungkan secara financial atau justru merugikan. (Kasmir dan Jakfar, 2003). Metode yang sering digunakan antara lain untuk menilai kelayakan ekonomi suatu investasi usaha adalah: 1) Metode Ekivalensi Nilai Sekarang (Present Worth Analysis) atau dikenal dengan istilah umum NPV atau Net Present Value.: NPV = (PV Pendapatan) - (PV Pengeluaran) 2) Metode Ekivalensi Nilai Tahunan (Annual Worth Analysis) Metode ini didasarkan atas ekivalensi nilai tahunan dari aliran dana masuk dan aliran dana keluar (nilai A bersih). Kriteria kelayakannya adalah bila nilai A bersih positif atau lebih besar dari nol (A bersih > 0). 3) Metode Ekivalensi Nilai Yang Akan Datang (Future Worth Analysis) Metode ini nilainya hampir sama dengan dua metode sebelumnya hanya yang dihitung adalah nilai yang akan datangnya. Kriteria kelayaknnya juga sama yaitu bila nilainya lebih besar dari nol. 4) Metode Peride Pengembalian Modal (Payback period Analysis) Kriteria penilaiannya adalah semakin singkat pengembalian investasi akan semakin baik. 5) Metode Rasio Manfaat dan Biaya (Benefit Cost Ratio Analysis) atau lebih dikenal dengan istilah BC Ratio. criteria kelayaknya adalah bila nilai BC Ratio > 1 dan dirumuskan dengan : 6. ANALISIS FINANSIAL DATA : a) Jenis Alat = Crawler Tractor Type D160 b) Tahun Pembuatan = 2005 c) Mesin diesel = 160 horse power (HP) d) Jam Kerja dlm 1 tahun = 1600 jam e) Harga Beli 1 unit alat berat = Rp 750.000.000,- Total 4 unit alat berat = Rp 750.000.000 x 4 unit= Rp 3.000.000.000 f) Umur Ekonomis alat berat = 5 tahun g) Nilai sisa alat berat thn ke-5 = 10% x Harga Beli =!0% x Rp 3.000.000.000,- = Rp 300.000.000,- h) Kantor Operasional milik pribadi i) Lahan untuk parkir alat berat menyewa 6.1. Perhitungan Pengeluaran Tiap Tahun Biaya pengeluaran yang rutin ada tiap tahunnya bisa dihitung sebagai berikut : Pengeluaran = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap + Overhead (5%) + Bunga (10%) + Pajak (12,5%) 6.1.1. Biaya Tetap Pengeluaran biaya tetap pertahun = Rp 17.200.000,- x 12 = Rp 206.400.000,- (/tahun) 6.1.2. Biaya Tidak Tetap a) Biaya Pemeliharaan Alat Berat Tabel 1. Biaya Pemeliharaan Alat Berat (Crawler Tractor) n Depresiasi Biaya Pemeliharaan Biaya Pemeliharaan (1 unit) (4 unit) 0 0 0 0 1 135,000,000 40,500,000 162,000,000 2 135,000,000 81,000,000 324,000,000 3 135,000,000 121,500,000 486,000,000 4 135,000,000 162,000,000 648,000,000 5 135,000,000 189,000,000 756,000,000 TEKNO SIPIL / Volume 11 / No.58 / April 2013 15

b) Biaya Pengoperasian Alat Berat (Menurut Ir Imam Soekoto, Pengendalian Pelaksanaan konstruksi, hal 67) Maka untuk crawler tractor yang bermesin 160 HP, Tabel 2. Biaya Pengoperasian Alat Berat (Crawler Tractor) Kebutuhan per Harga Satuan Total Biaya No Jenis Biaya Satuan jam 1 Pemakaian Solar 24 liter 4.500 108.000 2 Pemakaian Minyak Mesin 0,48 liter 25.000 12.000 3 Pemakaian Minyak Pelumas Untuk Transmisi 0,18 liter 25.000 4.500 Untuk defferential gears 0,072 liter 25.000 1.800 4 Pemakaian Minyak Hidrolis 0,027 liter 25.000 675 5 Pemakaian Gemuk 0,25 kg 4.000 1000 TOTAL 127.075 Jika 1 tahun = 1600 jam kerja, maka untuk biaya pengoperasian alat berat per tahun = 1600 x Rp 127.075 = Rp 203.320.000,- Total biaya operasional = Biaya Pemeliharaan + Biaya Pengoperasian Alat Berat Tabel 3. Biaya Operasional Alat Berat (untuk 4 unit) Thn ke- Biaya Pemeliharaan Biaya Pengoperasian Total Biaya Operasional Untuk 4 Unit 0 0 0 0 1 40,500,000 203,320,000 975,280,000 2 81,000,000 203,320,000 1,137,280,000 3 121,500,000 203,320,000 1,299,280,000 4 162,000,000 203,320,000 1,461,280,000 5 189,000,000 203,320,000 1,569,280,000 Sehingga Total Pengeluaran Tiap Tahun : Pengeluaran = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap + Overhead + Bunga + Pajak Tabel 4. Total Pengeluaran Tiap tahun untuk 4 Unit Crawler Tractor Tahun ke- Biaya tetap Biaya Tidak Tetap Biaya Overhead Bunga Pajak Total (4 unit) 5.00% 10.00% 12.50% 0 - - - - - - 1 336,000,000 975,280,000 65,564,000 131,128,000 163,910,000 1,671,882,000 2 336,000,000 1,137,280,000 73,664,000 147,328,000 184,160,000 1,878,432,000 3 336,000,000 1,299,280,000 81,764,000 163,528,000 204,410,000 2,084,982,000 4 336,000,000 1,461,280,000 89,864,000 179,728,000 224,660,000 2,291,532,000 5 336,000,000 1,569,280,000 95,264,000 190,528,000 238,160,000 2,429,232,000 TEKNO SIPIL / Volume 11 / No.58 / April 2013 16

6.2. Perhitungan Angsuran Pinjaman Modal di Bank 6.2.1. Modal Investasi Modal investasi yang diperlukan untuk 4 unit Crawler Tractor adalah : Harga beli 4 unit crawler Tractor = 4 unit x @ Rp 750.000.000,- = Rp 3.000.000.000 Dengan Rincian Asal Modal Investasi : 1. Modal Pribadi 3 org @ Rp 250.000.000 = Rp 750.000.000,- 2. Modal Pinjaman Bank Rp 2.250.000.000,- = Rp 2.250.000.000,- 6.2.2. Angsuran Pinjaman Modal ke Bank a. Bunga Bank pertahun (i) = 12% b. Jangka Angsuran = 5 Tahun c. Perhitungan Angsuran : A = P (A/P, i%, N) A = Rp 2.250.000.000,- x 0,2774 A = Rp 624.150.000,- Jadi angsuran yang harus dibayar ke bank tiap tahun sebesar Rp 624.150.000,- 6.2.3 Perhitungan Pendapatan 1. Perkiraan pengeluaran: = Rp 2.429.232.000,- + Rp 624.150.000,- = Rp 3.053.382.000 /tahun 2. Biaya sewa alat berat 1 unit : = Rp 465.000,- / jam = Rp 65.000.000,- / bulan 3. Pendapatan pertahun : = Rp 65.000.000,- bulan x 12 bulan x 4 unit = Rp 3.120.000.000,- 4. Jadi pendapatan netto yang diterima untuk 4 unit per tahun bisa dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Pendapatan Netto Yang Diterima Untuk 4 Unit Per Tahun No Tahun Pendapatan Biaya Pengeluaran Angsuran Pinjaman Nilai Sisa Alat Pendapatan Netto 0 2009-2,250,000,000-2,250,000,000 1 2010 3,120,000,000 1,671,882,000 624,150,000 823,968,000 2 2011 3,120,000,000 1,878,432,000 624,150,000 617,418,000 3 2012 3,120,000,000 2,084,982,000 624,150,000 410,868,000 4 2013 3,120,000,000 2,291,532,000 624,150,000 204,318,000 5 2014 3,120,000,000 2,429,232,000 624,150,000 300,000,000 366,618,000 TEKNO SIPIL / Volume 11 / No.58 / April 2013 17

7. ANALISIS KELAYAKAN Dalam analisis kelayakan bisa dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut : Langkah 1 - Mengelompokkan Data Pengeluaran dan Pendapatan Data untuk Pengeluaran : Po = Rp 2.250.000.000,- A Biaya = Rp 624.150.000,- F1 = Rp 1.506.642.000,- F2 = Rp 1.713.192.000,- F3 = Rp 1.919.742.000,- F4 = Rp 2.126.299.000,- F5 = Rp 2.263.992.000,- Data untuk Pendapatan : A Pendapatan = Rp 3.120.000.000,- F5 = Rp 300.000.000,- Langkah 2 - Menghitung Data Pengeluaran dan Pendapatan ke waktu sekarang P untuk data Pengeluaran : = Rp 11.213.297.660,- P untuk data Pendapatan : P Pendapatan = Rp 11.417.196.000,- Langkah 3 - Menghitung BC/Ratio Langkah 7 - Menghitung Ekivalen nilai yang akan datang (F bersih) F untuk Pengeluaran : Fpengeluaran = Rp 16.349.948.610,- F untuk Pendapatan : FPendapatan = Rp 20.120.736.000,- Fbersih = FPendapatan - F Pengeluaran = Rp.3.770.787.390,- > 0 Secara ekonomi dari sisi ekivalensi nilai yang akan datang adalah layak / menguntungkan. 8.KESIMPULAN. Perusahaan persewaan unit Traktor beroda rantai (Crawler Tractor) ini jika ditinjau dari aspek finansial memiliki nilai yang menguntungkan untuk berdiri, karena pada tahun ke - 5 memiliki keuntungan/laba yang cukup besar sehingga bisa digunakan untuk mengembangkan unit yang lain. Dari hasil pengujian analisis kelayakan yaitu terhadap NPV atau Net Present Value, Metode Ekivalensi Nilai Tahunan (Annual Worth Analysis), Metode Ekivalensi Nilai Yang Akan Datang (Future Worth Analysis) dan BC Ratio, menunjukkan bahwa investasi persewaan alat berat crawler tractor adalah layak / menguntungkan. Langkah 4 - Menghitung NPV NPV =11.417.196.000 11.213.297.660 = 203.898.340 Langkah 5 - Menyimpulkan Hasil Analisis Menyimpulkan hasil analisis dengan BC Ratio & NPV. Dari hasil perhitungan diperoleh gambaran kelayakan investasi. Dimana nilai hitung BC Ratio > 1 ; NPV > 0 Investasi usaha tersebut layak secara ekonomis atau dengan kata lain Menguntungkan. Langkah 6 - Menghitung Ekivalensi Nilai Tahunan (A bersih) A untuk Data Pengeluaran : Apengeluaran = Rp 2.743.227.113,- A untuk Data Pendapatan : Apendapatan = Rp 3.167.320.000,- A bersih = A Pendapatan + A Pengeluaran = Rp. 423.992.887,- > 0 DAFTAR PUSTAKA Hadi, Rochman, Ir. Alat - Alat Berat dan Penggunaannya, 1993. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta. Kodoatie, Robert J, Analisis Ekonomi Teknik, 2005. Penerbit Andi. Yogyakarta Pujawan, I Nyoman. Ekonomi Teknik, 2004. Penerbit Guna Widya, Jakarta Rostiyanto, Susy Fatena, Ir., M.Sc. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, 2002. PT.Rineka Cipta, Jakarta Soekoto, Imam, Ir. Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi, 1993. Yayasan BadanPenerbit Pekerjaan Umum, Jakarta. Maka Usaha ini layak secara ekonomi TEKNO SIPIL / Volume 11 / No.58 / April 2013 18