BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain itu juga didukung oleh masyarakat lokal Bali yang ramah,

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari tahun ke tahunnya. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh semakin

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan diseluruh wilayah Indonesia pada umumnya. meliputi : Front Office Department, Housekeeping Department dan Food and

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

ABSTRAK. Kata kunci: keadilan organisasional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, komitmen organisasional

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

diperlakukan sebagai stakeholders yang memiliki hak tertentu dalam organisasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. turis dalam melakukan perjalanan wisata atupun bisnis. lingkungan atau tempat-tempat tujuan wisata khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk bersenang-senang maupun melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi Industri pariwisata berkembang sangat cepat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri tersebut (Arrizal, 2012). Persaingan menjadi semakin ketat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam industri pariwisata dan perhotelan,

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK

APPENDIX. A. Dapatkah ada menceritakan tentang sejarah Kayu Arum? 2. Mengapa mengambil lokasi di daerah ini?

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. yang paling diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik. maupun mancanegara adalah Bali, karena Bali memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi,

seiring waktu. Banyaknya industri pariwisata membuat semakin banyak peluang masyarakat Indonesia khususnya Bali yang bekerja di bidang Pariwisata.

Oleh : KELOMPOK 5. Nur Avni Rosalia ( ) Ami Angelia Pratama Putri ( ) Sagita Sukma ( )

BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industry menjual

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan dalam proses pengembangan usaha, dimana peran sumber. daya manusia menjadi semakin penting Danish et al., (2013).

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Anggrek Shopping Hotel Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan


BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi, makanan, usaha perjalanan wisata, dan usaha mengelola aktivitas untuk wisatawan seperti kebudayaan, petualangan, olahraga, rekreasi, pertunjukan seni, dan aktivitas wisata lainnya. Bali sendiri merupakan salah satu destinasi pariwisata yang sudah dikenal secara global yang merupakan kawasan Indonesia bagian Nusa Tenggara dengan pariwisata alam yang ditawarkan. Karena pertumbuhan pariwisata di Bali pada umunya dan kawasan Badung khususnya sudah dapat dikatakan meningkat dengan sangat pesat mengingat banyaknya investor-investor yang berdatangan dan pembangunan-pembangunan kawasan akomodasi untuk menunjang pariwisata di Bali. Hal itu berbanding lurus dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, seperti yang terdapat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Bali Tahun 2009-2013 No. Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 1. Januari 174.541 179 273 209 093 253 286 232 935 2. Februari 147.704 191 926 207 195 225 993 241 868 3. Maret 168.205 192 579 207 907 230 957 252 210 4. April 188.776 184 907 224 704 225 488 242 369 5. Mei 190.803 203 388 209 058 220 700 247 972 6. Juni 200.566 228 045 245 652 244 080 275 667 7. Juli 235.198 254 907 283 524 271 512 297 878 8. Agustus 232.255 243 154 258 377 254 079 309 219 9. September 218.443 240 947 258 440 257 363 305 629 10. Oktober 221.282 229 904 247 565 255 021 266 562 11. Nopember 184.803 199 861 221 603 242 781 307 276 12. Desember 222.546 227 251 253 591 268 072 299 013 Jumlah : 2.385.122 2.576.142 2.826.709 2.949.332 3.278.598 Pertumbuhan Growth Rate (%) - 8,01 9,73 4,34 11,16 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2014 Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pertumbuhan wisatawan mancanegara yang datang ke Bali tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebanyak 11,16% hal ini dipengaruhi oleh diadakannya pertemuan KTT APEC di Bali. Peningkatan ini merupakan peningkatan terbesar selama lima tahun terakhir. Selain itu faktor yang menyebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan adalah pembangunan infrastruktur yang sudah mulai rampung, sehingga kemacetan dan polusi berkurang. Sedangkan, untuk tahun 2012 pertumbuhan yang terjadi hanya sebanyak 4,34% yang dimana hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi dunia pada saat itu mengalami gejolak terutama di negara adidaya, pusat wisatawan seperti Amerika, Eropa, dan Jepang.

Hotel Ayodya Resort Bali terletak di kawasan pariwisata Nusa Dua tepatnya di kawasan BTDC (Bali Tourism Development Coperation) yang merupakan salah satu hotel berbintang lima yang ada di kawasan tersebut. Hotel ini seperti kebanyakan hotel lain menyediakan jasa akomodasi seperti penginapan, makanan dan minuman, serta pelayanan yang berada di kawasan pariwisata Nusa Dua. Ayodya Resort Bali merupakan hotel yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dimana jumlah karyawan keseluruhan sekitar 600 lebih karyawan dan semua karyawan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga memuaskan tamu yang menginap. Dalam sebuah organisasi khususnya hotel, penilaian prestasi kerja karyawan merupakan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar prestasi kerja karyawan dan memotivasi kinerja karyawan dalam waktu tertentu. Penilaian prestasi kerja berguna sebagai alat ukur untuk menentukan nilai keberhasilan pelaksanaan tugas para karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Penilaian prestasi kerja karyawan menjadi dasar bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi kepegawaian lainnya. Penilaian prestasi kerja adalah sebagai salah satu fungsi manajemen yang berusaha untuk mempertanyakan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu rencana sekaligus mengukur seobjektif mungkin hasil-hasil pelaksanaan itu dengan ukuran-ukuran yang dapat diterima pihak-pihak yang mengukur rencana.

Selain mengenai prestasi kerja, usaha usaha dalam memberikan sebuah pelayanan yang baik, didukung oleh kerja sama antar team/teamwork, baik pada bagian operasional maupun back of the house. Karena sebagus apapun hotel tersebut, sebuah pelayanan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya kerjasama yang baik antar karyawannya. Kualitas karyawan sangat berkaitan dengan bagaimana karyawan tersebut dapan memberikan pelayanan dengan menggunakan sikap, perilaku, dan ketrampilan verbal berinteraksi tidak hanya dengan tamu melainkan juga dengan karyawan lain serta department yang lainnya. Faktor lain yang tidak kalah penting dalam upaya memberikan sevice yang baik adalah pentingnya diadakan pelatihansecara berkala oleh masing masing department. Sikula dalam Sumantri (2000:2) mengartikan pelatihan sebagai: proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Dikarenakan setiap tamu memiliki keunikan masing masing sesuai dari negara mana ia berasal. Oleh karena itu diadakannya pelatihan serta diiringi dengan komunikasi yang baik merupakan salah satu kunci untuk memberikan pelayanan yang terbaik pula kepada tamu. Stoner, Freeman, dan Gilbert Jr. (1996:69) mengungkapkan, pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan kontribusi pada efektivitas organisasi. Pelatihan didesain untuk meningkatkan keterampilan dalam pekerjaan yang sekarang; program pengembangan didesain untuk menyiapkan karyawan sebelum dipromosikan. Sedangkan, untuk penilaian prestasi kerja membandingkan prestasi kerja seseorang dengan standar atau tujuan yang dikembangkan untuk posisi orang tersebut. Pelayanan yang baik akan

membuat tamu terkesan dan akan datang kembali ke hotel, serta memberikan citra yang baik di mata tamu. Masalah yang saat ini dihadapi oleh hotel ini adalah, hotel ini sedang berusaha meningkatkan kinerja dan prestasi karyawannya melalu pelatihan pelatihan yang diadakan secara rutin oleh pihak manajemen hotel. Namun, semua itu tentu tidak bisa begitu saja berjalan lancar, mengingat jumlah karyawan yang cukup banyak dengan pemikiran yang berbeda beda. Bahkan ada beberapa karyawan yang menganggap pelatihan yang diadakan tidak semua bermanfaat bagi pekerjaan mereka di lapangan dan hanya membuang waktu mereka saja. Sehingga munculah masalah seperti kurang disiplinnya karyawan yang mengikuti pelatihan. Dengan konsep membawa adat traditional Bali dalam service dan tagline Kingdom of Hospitality membuat Ayodya Resort Bali perlu melakukan pelatihan yang dimana pelatihan ini berguna bagi pengetahuan karyawannya. Hotel yang terletak di kawasan BTDC ini masih memiliki banyak masalah mengenai pelaksanaan pelatihan terhadap karyawan. Masalah yang muncul dikarenakan Ayodya Resort Bali merupakan hotel lama yang telah ada sejak tahun 1990, dan sebagian besar dari karyawan merupakan orang orang yang telah lama bekerja di hotel ini, ada beberapa kendala dalam melakukan pelatihan serta penerapannya dalam pekerjaan sehari-hari. Adapun jumlah karyawan permanen maupun kontrak di Ayodya Resort Bali seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Jumlah Karyawan Permanen & Kontrak di Ayodya Resort Bali per Januari 2015 DEPARTMENT PERMANENT CONTRACT TOTAL Front Office 68 10 78 Housekeeping 120-120 Security 30 1 31 F & B Service& Banquet 147 2 149 F & B Kitchen/Steward 127 6 133 Accounting& IT 35 3 38 Human Resources 5 1 6 Sales Marketing 7 17 24 Engineering 49 4 53 Grand Total : 588 44 638 Sumber: Human Resources Ayodya Resort Bali, Januari 2015 Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa jumlah karyawan terbanyak ada pada departemen Food and Beverage Service, yaitu sebanyak 149 karyawan. Hal itu dikarenakan Ayodya Resort Bali memiliki lebih dari lima restoran dan lounge. Sedangkan, peringkat kedua karyawan terbanyak dimiliki oleh departemen Food and Beverage Kitchen dengan jumlah karyawan sebanyak 132 karyawan. Dan disusul oleh departemen Housekeeping dengan jumlah karyawan sebanyak 120 karyawan. Jumlah karyawan paling sedikit dimiliki oleh General Admin yang hanya terdiri oleh Resort Manager. Kemudian, departemen Human Resources yang terdiri atas 6 karyawan diantaranya, Director of Human Resources, Training Manager, Training Coordinator, Human Resources Coordinator sebanyak dua orang, dan Human Resources Admin. Dengan jumlah karyawan sebanyak ini melakukan pelatihan bukanlah hal mudah, karena selain itu baru terisinya posisi Training Manager setelah

satu tahun kosong. Sehingga karyawan diharapkan perlu melakukan banyak adaptasi dengan pimpinan baru demi tercapainya visi dan misi Ayodya Resort Bali. Human Resource Department merupakan departemen yang mempunyai tugas pokok, yaitu menyusun perencanaan sumber daya manusia, perencanaan pegawai, penarikan, pelaksanaan seleksi, penilaian kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan karyawan, pemeliharaan hubungan karyawan, serta pelatihan dan pengembangan kemampuan pendidikan (Simamora, 1997: 55-58). Pendidikan dan pelatihan (training) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu system, yaitu sistem pengembangan sumber daya manusia. Dalam sistem ini termasuk sub sistem perencanaan, pengadaan, penempatan, dan pengembangan tenaga manusia. Melalui pengembangan tenaga dilakukan berbagai kegiatan yang mengacu kepada upaca agar segala sumber daya manusia dapat didayagunakan dan dihasilgunakan oleh organisasi semaksimal mungkin. Maka dari itu manajemen training merupakan salah satu divisi yang ada di bawah Human Resource. Sebagai seorang department head, seorang Training Manager dituntut untuk selalu dapat menjalankan pelatihan pelatihan yang sesuai dengan visi dan misi hotel. Seiring dengan berjalannya waktu, tuntutan terhadap peran departemen training sudah semakin berkembang. Seorang Training Manajer, dituntut untuk dapat mengelola sumber daya manusia secara integral, tidak hanya sebatas bagaimana meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawannya, tetapi bagaimana mendorong dan membantu mereka untuk mencapai sebuah prestasi kerja. Selain itu, tujuan pengembangan karyawan ini adalah memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Disinilah Training Manajer

sangat berperan penting dalam bentuk pertanggungjawaban terhadap peningkatan SDM yang berdampak pada kinerja perusahaan. Pelatihan merupakan salah satu dari salah satu cara yang dapat ditempuh dalam upaya meningkatkan prestasi kerja karyawan. Secara umum terdapat beberapa jenis pelatihan, diantaranya pelatihan terhadap tenaga bawahan, pelatihan supervisor, pelatihan kepala bagian, pelatihan bagi manajer, dan pelatihan bagi karyawan baru. Dari setiap pelatihan tersebut mempunyai tujuan yang berbeda beda. Namun secara umum tujuan utama dari pelatihan adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja karyawan. Tujuan tujuan lain adalah untuk mengurangi pengawasan oleh pihak manajemen dan mempercepat dalam perkembangan karir dari karyawan itu sendiri. Sedangkan bagi hotel sendiri tujuan dari pelatihan ini adalah mengurangi tingkat perputaran karyawan (labour turn over). Dari pengembangan diri yang didapat diharapkan karyawan dapat bekerja lebih lama dalam perusahaan tersebut. Pihak manajemen Ayodya Resort Bali merasa perlu adanya pelatihan karena ada beberapa masalah. Masalah tersebut antara lain kurangnya metode kerja atau keahlian yang kurang berkembang, turunnya kemampuan dalam rangka beradaptasi terhadap kondisi yang berubah atau untuk berekreasi, pegawai yang kurang bermotivasi, kurang kesadaran, dan tanggung jawab pada tujuan organisasi dan adanya rencana promosi namun kemampuan karyawan masih rendah. Sedangkan dari pihak karyawan sendiri memang merasa masih perlu diadakan pelatihan karena dapat menambah wawasan dan keterampilan mereka serta memang sudah menjadi tuntutan pekerjaan yang membutuhkan karyawan yang terampil dan memiliki kualitas kerja yang baik. Munculnya banyak keluhan yang datang dari tamu menginap juga

merupakan salah satu latar belakang harus dilakukan pelatihan terhadap karyawan Ayodya Resort Bali. Komplain muncul di masing-masing departemen dengan keluhan yang berbeda-beda. Seperti dalam departemen Front Office, komplain dikeluhkan oleh tamu dikarenakan kurang sigapnya karyawan dalam melayani tamu. Sedangkan kebersihan beberapa fasilitas umum dinilai juga sangat kurang sehingga departemen Housekeeping kerap diminta pertanggung jawabannya. Untuk departemen Security komplain justru datang dari dalam, yaitu berupa kurang tertibnya masing-masing anggota dalam mengikuti jadwal kehadiran yang berakibat dalam satu shift terkadang kekurangan orang. Kurang meratanya karyawan yang bertugas juga dialami oleh departemen FB Service yang dimana di masing-masing outlet restoran masih sering merasa kekurangan orang untuk melayani tamu yang sedang breakfast maupun lunch. Selama ini pelatihan dan pengembangan yang penah dijalankan perusahaan memiliki jenis yang cukup beragam dan telah difokuskan pada kebutuhan masingmasing departemen. Frekuensi pelatihan dan pengembangan disesuaikan pada kebutuhan saat itu, namun setiap tahun pasti ada saja pelaksanaan pelatihan terhadap karyawan. Dengan demikian pelatihan pelatihan yang diberikan oleh pihak manajemen diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan, sehingga penting untuk meneliti strategi dari seorang Training Manager dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan di Ayodya Resort Bali.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah strategi yang dilakukan oleh Training Manager dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan di Ayodya Resort Bali? 2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh Training Manager dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Training Manager dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan Ayodya Resort Bali. 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Training Manager dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan, informasi, pengetahuan, dan juga keterampilan mahasiswa serta menerapkan ilmu pengetahuan dan konsep konsep yang didapat di bangku perkuliahan. Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap berbagai hal yang telah ditemui dalam lingkup kerja hotel.

2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas kerja dan sumber daya manusia di Ayodya Resort Bali. Penelitian ini juga dibuat agar dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi yang dapat digunakan oleh akademisi seperti mahasiswa, dosen, ataupun masyarakat umum. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan dan perbaikan terhadap kinerja maupun secara fisik Ayodya Resort Bali untuk lebih baik. 1.5 Sistematika Penyajian Sistematika penyajian dari penelitian ini akan disusun dalam 5 bab, dalam masing masing bab akan diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini akan menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan penulisan laporan penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini memaparkan tentang tinjauan hasil penelitian sebelumnya, kajian teori-teori dan pendapat- pendapat yang berkaitan dengan pemasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang penentuan lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknis analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Merupakan bab yang menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, serta uraian dari hasil selama penelitian yang merupakan jawaban dari permasalahan yang di uraikan pada Bab I. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi simpulan dan saran mengenai apa yang diuraikan dalam penelitian ini serta dilengkapai dengan daftar pustaka dan lampiran yang mendukung isi dari laporan ini. DAFTAR PUSTAKA Daftar pustaka merupakan sumber dari data data yang menjadi acuan ilmiah atau acuan teoritis tentang sumber teori konsep, pendapat ahli, dan sumber jurnal. LAMPIRAN Lampiran yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kumpulan lampiran data yang didapat pada waktu penelitian dilakukan yang dapat dijadikan bukti tentang lokasi penelitian yang berupa hasil kuesioner dan lainnya.