PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Jakarta, April 2013
PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Halaman 1. PENDAHULUAN 1 a. Profil Perusahaan 1 b. Latar Belakang 1-2 2. PIAGAM KOMITE AUDIT 2 3. KOMITE AUDIT 2 3.1 Pembentukan Komite Audit 2-3 3.2 Kedudukan Komite Audit 3 3.3 Keanggotaan Komite Audit 3 3.4 Komisaris Independen 4 3.5 Persyaratan Keanggotaan Komite Audit 4-5 3.6 Masa Kerja Komite Audit 5 3.7 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 6 3.8 Wewenang Komite Audit 7 3.9 Rapat Komite Audit 7 3.10 Pelaporan 8 4. KODE ETIK 8-9
1. PENDAHULUAN a. Profil Perusahaan PT MULTI INDOCITRA Tbk (Perusahaan) bergerak di bidang perdagangan umum yang meliputi produk lampu hemat energi merk Hori dan produk produk Pigeon yang dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu (1) produk perlengkapan bayi dan (2) produk perawatan kulit dan kesehatan untuk bayi, anak-anak, remaja serta ibu hamil dan menyusui. Sebagai Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Perusahaan wajib mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan-peraturan serta perundangundangan lainnya yang dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Sejalan dengan perkembangan ekonomi global dan perkembangan ekonomi Indonesia khususnya, Perusahaan berusaha untuk memposisikan diri sebagai perusahaan yang mampu tumbuh dan berkembang secara profesional, serta melakukan kegiatan usaha yang sesuai dengan prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu transparansi, akuntabilitas dan pertanggungjawaban serta kewajaran (fairness), sesuai dengan prinsip perusahaan yang sehat dan mematuhi peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. b. Latar Belakang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang disahkan dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) Nomor : KEP. - 643/BL/ 2012 tanggal 7 Desember 2012, disusun berdasarkan faktor-faktor berikut : 1. Dengan semakin kompleksnya tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap Perusahaan maka diperlukan Komite Audit yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan.
2. Dalam rangka meningkatkan independensi dan menyempurnakan tugas, tanggung jawab serta kewenangan Komite Audit, maka Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004, tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dicabut dan diganti dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor : KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 2. PIAGAM KOMITE AUDIT Piagam Komite Audit disusun dan ditetapkan dengan keputusan Dewan Komisaris dan merupakan dokumen formal sebagai komitmen dari Dewan Komisaris untuk menciptakan kondisi pengawasan yang memadai di Perusahaan. Piagam Komite Audit yang telah disahkan akan menjadi acuan bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggung-jawabkan, sesuai dengan peraturan dan perundangundangan, sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Perusahaan wajib memiliki Piagam Komite Audit, dan dimuat dalam laman (Website) Perusahaan. 3. KOMITE AUDIT 3.1 Pembentukan Komite Audit Komite audit dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan di Perusahaan antara lain : a. Meningkatkan kualitas dan sifat keterbukaan laporan keuangan. b. Memastikan efektivitas sistem pengendalian intern yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perusahaan. 2
c. Mengawasi kualifikasi dan kemandirian fungsi Operational Excellence Department (internal Audit) untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas. d. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, termasuk kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit bersifat independen dan berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris serta memantau penerapan GCG yang meliputi pemeriksaan, penilaian, penyajian, evaluasi, saran perbaikan serta mengadakan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif kepada manajemen Perusahaan untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Perusahaan. 3.2 Kedudukan Komite Audit a. Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. b. Komite Audit bekerja secara kolektif dan diketuai oleh Komisaris Independen. c. Komite Audit wajib melaporkan hasil evaluasinya kepada Dewan Komisaris. 3.3 Keanggotaan Komite Audit a. Aggota Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua dan 2 (dua) orang Anggota. b. Ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen. c. Anggota Komite Audit adalah tenaga ahli yang bukan merupakan karyawan Perusahaan dan tidak mempunyai keterkaitan finansial dengan Perusahaan. 3
3.4 Komisaris Independen Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, mengendalikan, memimpin, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; b. tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan; c. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perusahaan; dan d. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. 3.5 Persyaratan Keanggotaan Komite Audit Persyaratan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut : a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik; b. memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha Perusahaan, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya; c. mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perusahaan; d. bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan; e. wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan; 4
f. bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; g. bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali Komisaris Independen; h. tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan; i. dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut. j. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perusahaan; dan k. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. 3.6 Masa Kerja Komite Audit Masa kerja Komite Audit adalah sebagaai berikut : a. Masa Kerja anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa kerja Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. b. Anggota Komite Audit yang bukan berasal dari Dewan Komisaris dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa kerja berikutnya. c. Dewan Komisaris dapat memberhentikan sewaktu-waktu Anggota Komite Audit yang bukan Dewan Komisaris, jika Ketua Komite Audit menilai yang bersangkutan tidak melaksanakan tugas sebagaimana dinyatakan dalam Surat Pengangkatan Anggota Komite Audit 5
3.7 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut: a. menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan; b. menelaah ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; c. memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya; d. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; e. menelaah pelaksanaan pemeriksaan oleh Operational Excellence Department (OED) dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan OED; f. menelaah aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perusahaan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris; g. menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan; h. menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan; dan i. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan. 6
3.8 Wewenang Komite Audit Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut: a. mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya perusahaan yang diperlukan; b. berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi internal audit, manajemen risiko, dan Akuntan Publik, terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit; c. melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan d. melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. 3.9 Rapat Komite Audit a. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala sekurangkurangnya satu kali dalam 3 (tiga) bulan. b. Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite Audit yang paling senior, apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir; c. Jika dipandang perlu, Komite Audit dapat mengundang pihak Manajemen yang terkait dengan materi rapat untuk hadir dalam rapat Komite Audit; d. Setiap rapat Komite Audit, hasil rapat dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir ; e. Komite Audit mengadakan rapat koordinasi dengan Operational Excellence Department (Internal Audit Department) sekurangkurangnya sekali dalam 3 bulan. 7
3.10 Pelaporan a. Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan. b. Komite Audit wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan. c. Perusahaan wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja setelah pengangkatan atau pemberhentian. d. Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit sebagaimana dimaksud dalam huruf c wajib dimuat dalam laman (website) bursa dan/atau laman (website) Perusahaan. 4. KODE ETIK Kode etik Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Menjunjung tinggi integritas, profesionalisme dan standar profesi dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Komite Audit; b. Melaksanakan setiap tugas dan tanggungjawab secara jujur, obyektif dan independen semata-mata untuk kepentingan Perusahaan; c. Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika dan norma norma yang berlaku di masyarakat serta kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan dan tujuan Perusahaan; d. Tidak menerima imbalan atau sesuatu apapun diluar dari yang sudah ditetapkan sebagai penghargaan atas tugasnya; e. Memberikan pendapat dengan menggunakan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung pendapat tersebut serta tidak menggunakan informasi yang berkaitan dengan Perusahaan untuk keuntungan pribadi; 8
f. Menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan dan tidak akan mengungkapkan informasi tersebut kecuali dibenarkan oleh peraturan perundang undangan yang berlaku. g. Mengembangkan kemampuan dan keahlian profesional secara berkelanjutan. 5. MASA BERLAKU DAN EVALUASI PIAGAM KOMITE AUDIT a. Piagam Komite Audit berlaku efektif sejak tanggal disahkan. b. Secara berkala Piagam Komite Audit akan ditelaah dan dievaluasi untuk disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan peraturan yang berkaitan dengan fungsi Komite Audit. Disahkan di Jakarta, tanggal 23 April 2013 PT MULTI INDOCITRA Tbk Dewan Komisaris, Alka Tranggana Komisaris Utama Budi Setyawan Komisaris H.I.Syafei Komisaris Independen 9