Panduan Wawancara. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Nawawi (Nawawi, 1990: 64)

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik.

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

Pedoman penelusuran data dan informasi tentang gambaran umum obyek penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

(PNPM : : PJOK,

BAB VI HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN KEGIATAN SPP

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KAPASITAS KEGIATAN SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN (BUKU I)

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagi seluruh rakyat Indonesia dan di dalam undang-undang Dasar 1945,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PNPM MANDIRI PERDESAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

MEKANISME PENGENDALIAN PROGRAM MARGINAL FISHING COMMUNITY DEVELOPMENT PILOT (MFCDP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di enam desa atau pekon di Kecamatan Wonosobo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat. dalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN

PTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW QUIDE) PENELITIAN SKRIPSI JUDUL PENELITIAN :SOSIALISASI PEMANFAATAN FASILITAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT MODUL KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DASAR

PANDUAN KUESIONER. Petunjuk Pengisian

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

RINGKASAN TESIS NO BAB I S I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015

Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB 5 PENUTUP. sebagai lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah Grobogan mampu

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

1. Bagaimana pemahaman saudara tentang Program Gerbang Swara? 2. Bagaimana saudara melihat kesiapan masyarakat dalam mengikuti kegiatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ANITA RAHAYU NIM F Diajukan Untuk Seminar Dalam Rangka Penyusunan Skripsi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Lingkup Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 188/ 16 /KEP / /2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan nasional pada usaha proaktif untuk meningkatkan peran

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Kemiskinan merupakan

LURAH DESA BANGUNJIWO

LURAH DESA BANGUNJIWO

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG SISTIM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup

KENDALA-KENDALA PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPKP) DI DESA DUANO KECAMATAN SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO JURNAL OLEH

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu

Pembangunan Desa di Era Otonomi Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN KABUPATEN KOTABARU

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara

PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN

Transkripsi:

Panduan Wawancara Judul penelitian: Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (studi Pada Simpan Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh, kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil, NAD) I. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat bertugas sebagai Penanggungjawab Operasional Kecamatan (PJOK) berdasarkan Surat Keputusan Bupati dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan operasional kegiatan dan keberhasilan seluruh kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan. Pertanyaan yang diajukan: 1. Apakah anda mengetahui tentang adanya pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan Danau Paris ini? 2. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan ini? 3. Bagaimana proses perencanaannya? 4. Langkah-langkah apa yang telah dilakukan oleh pihak Kecamatan untuk mendukung pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan ini? 5. Apakah ada keterlibatan langsung masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan berkaitan dengan PNPM Mandiri Pedesaan yang ada di Kecamatan ini? 6. Siapa saja pihak yang berwenang untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan ini? 7. Bagaimana pendapat anda tentang adanya program Simpan Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh? 8. Menurut yang anda ketahui, apa yang menjadi tujuan program SPP dan sasaran apa yang hendak dicapai? 9. Siapa yang bertanggungjawab atas pelaksanaan SPP di Kecamatan tersebut?

10. Bagaimana bentuk dukungan pihak Kecamatan atas pelaksanaan SPP di desa Napagaluh? 11. Kira-kira apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program SPP di desa tersebut? 12. Apakah seluruh perempuan di desa tersebut telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan terutama pada program SPP? 13. Bagaimana langkah-langkah yang telah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam program SPP di desa tersebut? 14. Apakah setelah dilaksanakannya PNPM Mandiri pedesaan terutama program SPP telah meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat, terutama terhadap meningkatnya derajat perempuan? 15. Apakah di desa Napagaluh masih terdapat kasus gender antara laki-laki dengan perempuan? 16. Secara umum, apakah pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di desa napagaluh telah berjalan dengan baik? Bagaimana dengan program SPP? II. Fasilitator Kecamatan Fasilitator Kecamatan merupakan pendamping masyarakat yang berperan memfasilitasi masyarakat dalam setiap proses tahapan, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian serta bimbingan KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa) atau pelaku-pelaku lainnya di desa dan kecamatan. Pertanyaan yang diajukan: 1. Bagaimana pendapat anda mengenai PNPM Mandiri Pedesaan? 2. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran dari PNPM Mandiri Pedesaan menurut yang anda ketahui? 3. Sebagai pendamping masyarakat dalam PNPM Mandiri Pedesaan, kegiatan apa saja yang telah anda lakukan bersama masyarakat berkaitan dengan PNPM ini? 4. Bagaimana pendapat anda mengenai pelaksanaan SPP di desa Napagaluh? 5. Bagaimanakah keterlibatan masyarakat (perempuan) baik dalam perencanaan sampai pelaksanaan program SPP di desa Napagaluh?

6. Kendala apa yang menghalangi perempuan untuk ikut aktif dalam program SPP di desa tersebut? 7. Bagaimanakah proses pengambilan keputusan dalam program SPP di desa Napagaluh? 8. Apakah ada keluhan dari masyarakat (perempuan) mengenai adanya program SPP di Desa tersebut? 9. Menurut pengamatan anda, sejauh ini manfaat apa yang telah diperoleh masyarakat (perempuan) berkaitan dengan program SPP di desa Napagaluh? 10. Bagaimana cara anda untuk mengajak masyarakat terutama perempuan agar mau berpartisipasi dalam Program SPP tersebut? 11. Menurut yang anda ketahui, apakah masih ada terdapat kasus gender di desa Napagaluh? III. Ketua Tim Pelaksana Ketua Tim Pelaksana merupakan orang yang ditugaskan sebagai ketua untuk pelaksanaan program-program yang telah dirancang dan disetujui bersama dalam PNPM Mandiri Pedesaan. Pertanyaan yang diajukan: 1. Bagaimana pendapat anda tentang PNPM Mandiri Pedesaan? 2. Menurut yang anda ketahui, apa yang menjadi tujuan dari PNPM Mandiri Pedesaan di Kecamatan ini? 3. Langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut? 4. Apa yang anda ketahui mengenai program SPP? 5. Bagaimana pelaksanaan program SPP di desa Napagaluh? Apa saja yang anda ketahui? 6. Sejauh ini bagaimanakah pelaksanaannya? Apakah sudah sesuai denga yang diharapkan masyarakat? 7. Bagaimanakah keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan program SPP?

8. Apakah dalam pelaksanaannya, seluruh perempuan yang menjadi anggota SPP berperan dan terlibat secara aktif? 9. Apakah ada keluhan yang pernah terjadi dari masyarakat (perempuan) atas program SPP ini? 10. Apakah ada pengawasan dalam program SPP di desa Napagaluh? Siapa yang melakukan pengawasan tersebut? 11. Apakah pernah terjadi ketimpangan peran antara perempuan dengan lakilaki dalam PNPM Mandiri Pedesaan? IV. Kepala Desa Kepala Desa berperan sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di desa. Pertanyaan yang diajukan: 1. Bagaimana pendapat anda mengenai PNPM Mandiri Pedesaan? 2. Menurut yang anda ketahui, bagaimana tahapan dari PNPM Mandiri Pedesaan? 3. Apakah dalam pengambilan keputusan terkait dengan PNPM Mandiri Pedesaan, masyarakat dilibatkan secara aktif? 4. Apa yang anda ketahui mengenai program SPP? Bagaimana tanggapan anda? 5. Apakah pelaksanaan program SPP di desa Napagaluh berjalan dengan baik? 6. Apa sajakah yang menjadi kendala yang dihadapi dalam program SPP ini? 7. Apakah masyarakat benar-benar memperoleh manfaat dalam program SPP ini? 8. Apakah seluruh perempuan berperan aktif dalam program SPP ini? Bagaimana bentuk peranan mereka? 9. Masih adakah isu gender di desa ini yang menghambat peran aktif perempuan dalam pembangunan? 10. Penguatan seperti apa yang telah dilakukan untuk memberdayakan masyarakat terutama perempuan?

11. Apakah pernah terjadi penyelewengan dana yang dilakukan oleh oknumoknum tertentu dalam program SPP ini? 12. Siapa yang melakukan pengawasan atas program SPP ini? 13. Sasaran-sasaran apa yang telah diperoleh terkait dengan program SPP ini? V. Masyarakat Desa Masyarakat desa merupakan pihak yang akan diberdayakan dan hasil dari PNPM Mandiri Pedesaan. Pertanyaan yang diajukan: 1. Bagaimana pendapat anda mengenai PNPM Mandiri? 2. Apakah anda mengerti bagaimana pelaksanaan PNPM MP dan apa tujuannya? 3. Apa yang anda pahami mengenai program SPP? 4. Apakah anda terlibat didalamnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun pelaksanaannya? 5. Apakah program SPP yang berjalan sekarang sesuai dengan yang anda harapkan? 6. Manfaat apa yang anda rasakan dengan adanya program SPP ini? 7. Apakah urusan rumah tangga yang anda jalani menghalangi anda untuk ikut berpartisipasi dalam kegiata SPP ini? 8. Apakah pemerintah (pihak Kecamatan) pernah mengundang anda untuk membahas tentang PNPM Mandiri Pedesaan maupun program SPP? 9. Kegiatan apa saja yang pernah dilakukan berkaitan denga program SPP ini? 10. Apakah keluarga anda (suami) mendukung anda untuk ikut dalam program SPP ini? Atau hanya sebagai suatu keharusan karena program ini berasal dari pemerintah? 11. Pernahkah pihak kecamatan terjun langsung kelapangan untuk melihat perkembangan kegiatan yang dilakukan masyarakat berkaitan dengan program SPP ini? 12. Adakah perbedaan taraf hidup yang anda alami setelah adanya program SPP ini?

FOTO MUSYAWARAH DESA DESA NAPAGALUH Foto : Musyawarah perangkat desa dengan warga di balai desa Foto : Adanya penerimaan saran dan pendapat dari perempuan

FOTO MUSYAWARAH KHUSUS PEREMPUAN DESA NAPAGALUH Foto : Seorang ibu yang menggendong anaknya dalam MKP Foto : Seorang anmak yang tertidur dipangkuan ibunya

Foto : Anak yang ikut serta bersama ibunya menghadiri musyawarah FOTO PENYERAHAN DANA SPP DESA NAPAGALUH Foto : Penyerahan dana SPP di kantor UPK

Foto : Penyerahan dana SPP oleh ketua UPK kepada ketua kelompok Mekar Foto : Penyerahan dana SPP oleh ketua UPK kepada ketua kelompok Wirid Yasin Setia

Foto : Penyerahan dana SPP oleh ketua UPK kepada ketua kelompok Turut Bersama