Temuan Survei: Januari 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Temuan Survei: Januari Rilis Surnas LSI Temuan Survei: Januari

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

EFEK KAMPANYE DAN EFEK JOKOWI: ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU LEGISLATIF 2014

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

KUALITAS PERSONAL DAN ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN DI MATA PEMILIH

PRO-KONTRA PILKADA LANGSUNG. Temuan Survei: 25 Oktober 3 November 2014

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

KONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

SPLIT-TICKET VOTING, KARAKTERISTIK PERSONAL, DAN ELEKTABILITAS BAKAL CALON PRESIDEN

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

RASIONALITAS PEMILIH: KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

PELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH TERHADAP POLITIK UANG

Temuan Survei Nasional: Januari 2016

KESENJANGAN PENDAPATAN: Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK SURVEI NASIONAL

POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

DEBAT CAPRES-CAWAPRES DAN KECENDERUNGAN SIKAP PEMILIH

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

Menurunnya Kinerja Pemerintah dan Disilusi terhadap Partai Politik

KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI

PROTES MASSA DAN KEPEMIMPINAN NASIONAL SEBUAH EVALUASI PUBLIK

EFEK CALON TERHADAP PEROLEHAN SUARA PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

MEDIA SURVEI NASIONAL

KECENDERUNGAN SWING VOTER MENJELANG PEMILU LEGISLATIF 2009

LEGITIMASI DEMOKRATIK WAKIL RAKYAT: PARTAI, DPR DAN DPD

SILENT REVOLUTION : KAMPANYE, KOMPETISI CALEG, DAN KEKUATAN PARTAI MENJELANG PEMILU Lembaga Survei Indonesia (LSI) Oktober 2008

Mencari Calon Presiden 2014

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

KASUS BANK CENTURY DI MATA PUBLIK

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

TREND ORIENTASI NILAI-NILAI POLITIK ISLAMIS VS NILAI-NILAI POLITIK SEKULER DAN KEKUATAN ISLAM POLITIK

Tiga Tahun Partai Politik : Masalah Representasi Aspirasi Pemilih

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

KECENDERUNGAN SIKAP & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

EVALUASI PUBLIK TERHADAP DPR DAN KETUA DPR PILIHAN MASYARAKAT

RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

KRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

Refleksi dan Harapan Ekonomi-Politik Evaluasi Publik Nasional. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

MEDIA MASSA DAN SENTIMEN TERHADAP PARTAI POLITIK MENJELANG PEMILU 2014

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Temuan Survei Nasional: 1-9 Agustus 2016

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

PELUANG CALON-CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI JAWA BARAT

RILIS SURVEI NASIONAL 2012 STAGNASI PERILAKU PEMILIH: FENOMENA PARTAI POLITIK MATI SURI

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

POLITICAL OUTLOOK 2014: PILIHAN DAN KEMUNGKINAN CAPRES DAN CAWAPRES PEMILU 2014

KEMUNGKINAN GOLPUT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

Temuan Survei: Januari 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Perolehan suara PN, PA, dan PC menurut nasional pada pemilu 2004 dan 2009

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

INDEKS KEPEMIMPINAN DAN DINAMIKA CAPRES CAWAPRES 2014

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

AKUNTABILITAS POLITIK: EVALUASI PUBLIK ATAS PEMERINTAHAN. Temuan Survei Nasional

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

Lampu Kuning Negara Hukum Indonesia

ISU-ISU PUBLIK DAN PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA 2007

PROSPEK KEPEMIMPINAN NASIONAL EVALUASI PUBLIK TIGA TAHUN PRESIDEN

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

PETA ELEKTORAL PILKADA DKI JAKARTA PUTARAN KEDUA. Temuan Survei: April 2017

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

MENAKAR KANDIDAT CAPRES & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU PRESIDEN 2014

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

Transkripsi:

Temuan Survei: 10 18 Januari 2015

Latar Belakang Ada dua dimensi besar yang menghubungkan pemilih dan partai politik: Identifikasi diri dengan partai (dimensi afeksi) dan evaluasi massa pemilih atas fungsi intermediasi partai (dimensi rasional) (Biorcio dan Mannheimer 1995: 206-26). Dimensi afeksi atau identifikasi diri dengan partai (partyid) adalah komponen psikologis di mana seseorang merasa bahwa partai tertentu adalah identitas politiknya, bahwa ia mengidentikan diri sebagai orang partai tertentu, atau bahwa ia merasa dekat dengan partai politik tertentu. PartyID ini merupakan komponen psikologis yang akan memberikan sumbangan bagi stabilitas dukungan terhadap partai dan sistem kepartaian, dan pada akhirnya memperkuat demokrasi itu sendiri. Jika partyid lemah maka volatilitas dukungan pemilih kepada partai akan makin sering terjadi. Adapun dimensi intermediasi partai merupakan evaluasi massa pemilih tentang sejauh mana partai politik dirasakan berfungsi menghubungkan kepentingan massa pemilih dan keputusan-keputusan publik yang akan dibuat dalam legislasi di DPR/DPRD/Parlemen ataupun keputusan pemerintah. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 2

Latar Belakang Oleh karena partai politik adalah institusi publik, maka publik berhak mengevaluasi sejauh mana fungsi-fungsi partai politik tersebut sudah berjalan baik atau tidak. Partai politik tidak hidup di ruang hampa yang kedap suara dari kritik publik. Terlebih lagi partai politik dibentuk dan didirikan untuk merebut suara masyarakat sebanyak-banyaknya. Masukan dan kritik publik menjadi keniscayaan bagi partai politik. Partai politik adalah pilar demokrasi yang penting. Banyak pihak yang menilai partai politik sejauh ini tidak atau belum sepenuhnya mampu menjalankan fungsinya secara memuaskan. Secara umum, fungsi utama partai adalah sebagai alat komunikasi/sosialisasi politik dan saluran aspirasi dan pendidikan politik untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi politik masyarakat. Selain itu, partai politik juga berfungsi sebagai rekrutmen politik, mendidik kader partai dan memperluas partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan politik Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 3

Latar Belakang Terakhir, partai politik berfungsi sebagai manajemen konflik. Partai menjadi alat penyelesaian konflik melalui aturan main yang tegas. Survei ini ditujukan untuk menjawab sejauh mana fungsi-fungsi partai politik di atas sudah berjalan ataukah tidak? Apakah partai sudah mampu menyalurkan aspirasi publik? Sejauh mana partai mewakili kepentingan rakyat? Bagaimana partai mampu merekrut tokoh-tokoh muda potensial? Bagaimana profil kepemimpinan partai di mata pemilih? Dan sederet pertanyaan lain. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 4

Tujuan Untuk mengevaluasi fungsi-fungsi intermediary partai di mata publik. Untuk melihat sejauh mana publik merasa dekat secara psikologis atau tidak dengan partai. Untuk memperoleh masukan dan input dari publik terkait dengan kinerja dan regenerasi partai politik. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 5

Metodologi Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sampel: Jumlah sampel 1.220 responden. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara lapangan 10 18 Januari 2015. Sumber dana: LSI (dana yang dihimpun untuk survei publik). Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 6

Flow chat penarikan sampel Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional Prov 1 Ds 1 Ds n RT1 RT2 RT3. Prov k Ds 1 Ds m RT5 Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random KK1 KK2 Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Laki-laki Perempuan Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 7

Validasi Sample

PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI GENDER AGAMA Laki-laki 50.0 50.1 Islam 90.1 87.3 Perempuan 50.0 49.9 Katolik/Protestan 6.7 9.8 DESA-KOTA Lainnya 3.1 3.0 Pedesaan 50.8 50.2 ETNIS Perkotaa 49.2 49.8 Jawa 40.4 40.2 Sunda 16.2 15.5 Madura 3.4 3.0 Batak 3.5 3.6 Betawi 3.5 2.9 Minang 3.1 2.7 Bugis 3.2 2.7 Lainnya 26.8 29.4 Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 9

PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI PROVINSI PROVINSI ACEH 1.9 1.9 NTB 1.9 1.9 SUMUT 5.5 5.5 NTT 2.0 2.0 SUMBAR 2.0 2.0 KALBAR 1.8 1.8 RIAU 2.3 2.3 KALTENG 0.9 0.9 JAMBI 1.3 1.3 KALSEL 1.5 1.5 SUMSEL 3.1 3.1 KALTIM 1.3 1.3 BENGKULU 0.7 0.7 KALTARA 0.0 0.2 LAMPUNG 3.2 3.2 SULUT 1.0 1.0 BABEL 0.5 0.5 SULTENG 1.1 1.1 KEPRI 0.7 0.7 SULSEL 3.4 3.4 DKI 4.0 4.0 SULTRA 0.9 0.9 JABAR 18.2 18.1 GORONTALO 0.4 0.4 JATENG 13.7 13.6 SULBAR 0.5 0.5 DIY 1.5 1.5 MALUKU 0.6 0.6 JATIM 15.9 15.8 MALUT 0.4 0.4 BANTEN 4.5 4.5 PAPUA BARAT 0.3 0.3 BALI 1.6 1.6 PAPUA 1.2 1.2 Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 10

Dukungan Partai Saat ini

NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI Tidak tahu/jawab Partai Pilihan Saat ini Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini? (%) 50 40 33.4 30 20 10 0 6.7 3.9 9.0 5.5 6.8 2.3 19.0 14.8 7.8 13.4 11.8 10.2 6.4 7.6 6.5 3.7 5.3 3.0 0.6 1.5 0.0 0.90.0 20.0 Pileg 2014 Jan'2015 Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, dukungan terhadap PDIP paling besar. Dan dibandingkan dengan pemilu legislatif April 2014 yang lalu, secara umumdukungan terhadap partai politik melemah, kecuali PDIP yang meningkat pesat dan Gerindra yang relatif stabil. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 12

Partai Pilihan Berdasar Demografi Base NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI TT/TJ GENDER Laki-laki 50.0 4.7 5.6 1.8 34.6 7.9 14.1 5.7 2.5 2.5 0.1 0.0 0.0 20.6 Perempuan 50.0 3.1 5.3 2.8 32.2 7.7 12.8 7.1 4.9 3.6 1.0 0.0 0.0 19.5 DESA-KOTA Pedesaan 50.8 4.7 6.1 1.8 35.8 8.8 13.3 7.2 3.3 3.8 0.3 0.0 0.0 15.0 Perkotaan 49.2 3.1 4.8 2.8 30.9 6.9 13.6 5.6 4.1 2.2 0.9 0.0 0.0 25.2 USIA <= 20 thn 3.7 3.5 0.0 2.7 43.5 6.9 12.1 3.7 4.6 1.9 3.5 0.0 0.0 17.5 21-30 thn 15.9 1.7 6.3 1.5 37.8 5.9 11.2 10.3 4.7 2.9 1.5 0.0 0.0 16.3 31-40 thn 30.9 4.6 5.2 2.7 34.4 7.8 16.9 4.5 3.3 2.1 0.3 0.0 0.0 18.2 41-50 thn 25.4 3.7 5.8 3.0 30.0 9.7 15.4 5.1 3.3 2.6 0.4 0.0 0.0 21.0 51-60 thn 14.4 1.9 5.6 1.1 31.1 7.6 10.1 8.5 3.7 6.0 0.0 0.0 0.0 24.6 => 61 thn 9.7 2.4 7.2 2.2 34.4 7.5 7.1 5.6 4.7 2.9 0.0 0.0 0.0 26.1 PDIP unggul di setiap kelompok demografi pemilih. Dukungan PDIP lebih menonjol dibanding partai lain terutama pada kelompok usia muda (kurang dari 30 tahun), etnis jawa dan batak, agama selain Islam, pendidikan menengah bawah dan pendapatan kurang dari 2 juta. Gerindra lebih kuat pada kelompok pemilih laki-laki, usia 31-50 tahun, etnis sunda, minang, betawi dan bugis, pendidikan menengah dan pendapatan menengah atas. Demokrat terutama di kelompok etnis minang, dan Golkar terutama di kelompok etnis sunda dan bugis, dan kelas pendidikan dan pendapatan paling rendah. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 13

Partai Pilihan Berdasar Demografi Base NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI TT/TJ ETNIS Jawa 40.4 2.8 8.8 1.0 39.1 5.1 10.7 7.1 2.4 2.0 0.0 0.0 0.0 21.0 Sunda 16.2 3.4 3.8 4.0 27.7 12.4 19.3 5.8 3.9 4.5 0.6 0.0 0.0 14.6 Madura 3.4 3.2 17.8 0.0 34.1 1.6 6.5 4.9 3.2 6.2 0.0 0.0 0.0 22.4 Batak 3.5 0.0 0.0 0.0 42.3 3.0 9.3 3.0 15.1 0.0 3.0 0.0 0.0 24.2 Betawi 3.5 2.0 15.4 3.4 23.7 7.8 27.7 1.7 5.9 4.8 0.0 0.0 0.0 7.7 Minang 3.1 1.7 0.0 3.2 10.9 7.8 27.3 13.9 8.5 4.6 3.2 0.0 0.0 18.9 Bugis 3.2 18.8 0.0 0.0 8.8 11.7 16.7 0.0 3.5 0.0 0.0 0.0 0.0 40.6 Lainnya 26.8 5.2 0.6 3.8 33.6 10.2 11.6 6.9 3.2 3.6 1.0 0.0 0.0 20.2 AGAMA Islam 90.1 3.4 6.1 2.5 30.9 8.0 14.5 6.6 4.1 3.4 0.4 0.0 0.0 20.2 Kristen (Katolik & Protestan) 6.7 7.5 0.0 0.0 57.1 4.5 3.1 4.3 0.0 0.0 3.5 0.0 0.0 20.2 Lainnya 3.1 9.7 0.0 0.0 53.7 11.4 6.1 5.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 13.8 PDIP unggul di setiap kelompok demografi pemilih. Dukungan PDIP lebih menonjol dibanding partai lain terutama pada kelompok usia muda (kurang dari 30 tahun), etnis jawa dan batak, agama selain Islam, pendidikan menengah bawah dan pendapatan kurang dari 2 juta. Gerindra lebih kuat pada kelompok pemilih laki-laki, usia 31-50 tahun, etnis sunda, minang, betawi dan bugis, pendidikan menengah dan pendapatan menengah atas. Demokrat terutama di kelompok etnis minang, dan Golkar terutama di kelompok etnis sunda dan bugis, dan kelas pendidikan dan pendapatan paling rendah. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 14

Partai Pilihan Berdasar Demografi Base NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI TT/TJ PENDIDIKAN <= SD 40.7 3.1 6.2 0.8 35.5 11.2 10.4 6.4 2.5 4.3 0.0 0.0 0.0 19.6 SLTP 20.6 2.5 7.3 2.9 36.1 4.9 17.2 5.4 3.6 2.4 0.0 0.0 0.0 17.8 SLTA 27.9 4.7 5.0 2.5 33.3 5.2 15.8 6.6 5.1 1.9 1.4 0.0 0.0 18.6 Kuliah 10.8 7.7 0.5 6.0 20.3 7.5 11.8 7.9 4.7 2.5 1.5 0.0 0.0 29.6 PENDAPATAN < 600 ribu 20.7 4.6 5.2 1.1 32.6 11.0 11.2 8.0 2.1 5.3 0.3 0.0 0.0 18.6 600 ribu - < 1 juta 18.9 2.6 4.2 0.8 37.1 7.7 7.6 7.4 3.7 4.2 0.0 0.0 0.0 24.8 1 juta - < 1.4 juta 17.4 4.3 7.2 1.6 33.4 7.0 14.3 7.0 4.7 2.9 0.7 0.0 0.0 16.9 1.4 juta - < 2 juta 15.6 3.1 8.5 3.0 38.7 7.6 15.9 4.8 1.9 1.9 0.5 0.0 0.0 14.2 2 juta - 4 juta 19.4 3.5 4.8 3.3 29.6 6.4 18.4 5.5 6.2 0.4 1.6 0.0 0.0 20.4 > 4 juta 8.0 7.3 0.0 5.1 26.9 6.3 15.3 4.3 2.0 3.4 0.0 0.0 0.0 29.4 PDIP unggul di setiap kelompok demografi pemilih. Dukungan PDIP lebih menonjol dibanding partai lain terutama pada kelompok usia muda (kurang dari 30 tahun), etnis jawa dan batak, agama selain Islam, pendidikan menengah bawah dan pendapatan kurang dari 2 juta. Gerindra lebih kuat pada kelompok pemilih laki-laki, usia 31-50 tahun, etnis sunda, minang, betawi dan bugis, pendidikan menengah dan pendapatan menengah atas. Demokrat terutama di kelompok etnis minang, dan Golkar terutama di kelompok etnis sunda dan bugis, dan kelas pendidikan dan pendapatan paling rendah. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 15

Tren Dukungan Partai 2004-2015: Simulasi pilihan Partai jika pemilu diadakan ketika survei (%) Nov'03 Mar'04 Pemilu_Apr'04_KPU Jul'05 Sep'05 Jan'06 Mar'06 Sep'06 Okt'06 Des'06 Mar'07 Apr'07 Jul'07 Sep'07 Jan'08 Mei'08 Jun'08 Sep'08 Okt'08 Des'08 Jan'09 Feb'09 Mar'09 Pemilu_Apr'09_KPU Sep'09 Jan'10 Feb'10 Aug'10 Okt'10 Des'10 Mei'11 Jun'11 Jul'11 Des'11 Feb'12 Mei'12 Jun'12 Sep'12 Okt'12 Des'12 Mar'13 Apr'13 Jun'13 Okt'13 Des'13 Jan'14 Feb-Mrt'14 Mrt'14 Pileg April'14_KPU Jan'15 60 50 40 30 20 10 0 Demokrat Golkar PDIP Gerindra Meski gagal meraih suara terbesar pada pemilu legislatif tahun 2004, Demokrat berhasil menempatkan tokoh partai sebagai pemenang pada Pilpres di tahun yang sama. Kondisi ini dimanfaatkan sangat baik oleh Demokrat sehingga pada pemilu 2009 suara Demokrat naik hampir 3 kali lipat dan SBY kembali terpilih sebagai Presiden untuk periode kedua. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 16

Sifat Partai Paling Penting Di antara sifat-sifat berikut mana yang paling penting dimiliki oleh partai politik? (%) Memperhatikan keinginan rakyat Punya program dan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Mewakili kepentingan lapisan masyarakat miskin maupun lapisan masyarakat kaya Bersih dari korupsi Dipimpin oleh orang-orang yang mampu memecahkan masalah-masalah bangsa Berasas Pancasila Mewakili rakyat kecil saja, tidak mewakili rakyat dari lapisan atas Mewakili semua kelompok suku bangsa dan kedaerahan yang beragam Mewakili semua kelompok agama yang berbeda-beda Mewakili hanya kelompok Islam Organisasinya kuat/rapi Mewakili hanya daerah asal ibu/bapak Lainnya Tidak tahu/jawab 5.8 4.2 4.0 3.9 2.5 1.1 0.9 0.3 0.4 3.7 10.5 19.9 18.8 24.0 0 10 20 30 40 50 Memperhatikan kepentingan rakyat, memiliki program yang bagus untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mewakili semua lapisan masyarakat, paling menonjol sebagai sifat paling penting yang harus dimiliki oleh partai politik. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 17

Sifat Partai Paling Penting Bagaimana Ibu/Bapak merasa yakin bahwa suatu partai politik memiliki sifat paling penting sehingga Ibu/Bapak mau memilihnya? (%) Melihat kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat Nasional 22.0 Melihat iklan/berita di Televisi 21.0 Melihat kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat Kabupaten/Kota Sudah terbiasa memilih partai tersebut 16.5 16.5 Warga sekitar tempat tinggal pada umumnya memilih partai tersebut 9.3 Melihat kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat Provinsi 2.1 Lainnya 4.0 Tidak tahu/jawab 8.6 0 10 20 30 40 50 Bagaimana masyarakat bisa merasa yakin sebuah partai politik memiliki sifat paling penting sehingga bersedia untuk memilih, terutama dengan melihat kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat Nasional melalui pemberitaan di Televisi. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 18

Temuan Jika pemilihan anggota DPR dilakukan saat ini, PDI Perjuangan dukungannya paling besar, dan secara umum dukungan terhadap partai-partai cenderung melemah kecuali PDI Perjuangan yang meningkat cukup pesat dan Gerindra yang relatif stabil. Dukungan kepada PDI Perjuangan yang lebih besar dibanding hasil pemilu 2014 biasanya terkait dengan euphoria dan masa bulan madu yang dinikmati oleh PDI Perjuangan baik sebagai pemenang pemilu maupun partai yang sukses mengantarkan Joko Widodo sebagai presiden terpilih. PDIP berhasil meraih suara terbesar pada pemilu legislatif tahun 2014. Dan tiga bulan kemudian kader terbaik PDIP juga keluar sebagai pemenang pada pemilu Presiden 2014. Kondisi ini mendorong sentimen positif terhadap PDIP meningkat. Dibandingkan dengan perolehan suara pemilu legislatif 2014 yang lalu, dukungan terhadap PDIP saat ini naik hampir dua kali lipat, dari 19% menjadi 33%. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 19

Temuan Tiga sifat utama partai politik paling menonjol yang harus dimiliki oleh partai politik yaitu memperhatikan keinginan rakyat, memiliki program yang bagus bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan mewakil semua lapisan masyarakat. Dan bagaimana masyarakat merasa yakin bahwa suatu partai politik memiliki sifat-sifat paling penting tersebut? Kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat nasional dan pemberitaan di televisi lebih menonjol sebagai referensi pemilih. Evaluasi dan mekanisme kontrol dari pemilih kita ini, tergambar dari pangalaman pemilu kita, terutama pada pemilu tahun 2009. Partai Demokrat ketika itu berhasil keluar sebagai pemenang pemilu legislatif, dan kemudian juga berhasil meloloskan SBY sebagai Presiden untuk periode kedua. Hingga setahun berikutnya, sentimen terhadap Demokrat terus menguat. Namun kemudian dukungan terhadap Demokrat perlahan mengalami kemunduran. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 20

Temuan Kemunduran tajam yang dialami Demokrat terutama akibat sejumlah elit partai Demokrat di tingkat nasional yang terlibat kasus korupsi, bahkan ketua umum Demokrat ketika itu. Kinerja elit partai di tingkat nasional yang buruk dan sangat masif terekspose media massa yang memiliki jangkauan luas dan cepat (televisi) ke seluruh wilayah nusantara, sangat berpengaruh melemahkan ikatan pemilih dengan partai politik yang ketika itu merupakan saluran aspirasi utama atas segala kemajuan yang diharapkan. Kecenderungan melemahnya ikatan pemilih terhadap partai juga terlihat pada rentang waktu tersebut, sebagaimana dijelaskan berikut. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 21

Dimensi Afeksi: Party Id

Party Id Ada orang yang merasa lebih dekat pada partai politik tertentu dan ada yang tidak. Bagaimana dengan Ibu/Bapak sendiri, apakah ada partai politik yang Ibu/Bapak merasa lebih dekat terhadapnya? (%) Jika ada, partai mana itu? (%) TT/TJ, 0.5 Ya ada, 15.9 PDIP Golkar 14.5 33.1 Gerindra 14.3 Demokrat PKB 9.5 8.8 Tidak ada, 83.6 NasDem PKS PPP Hanura PAN PBB Tidak tahu/jawab 4.6 4.5 4.0 2.0 1.6 0.8 2.4 0 5 10 15 20 25 30 35 Ada sekitar 16% yang merasa dekat dengan partai. Terutama kepada PDIP.. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 23

Mei'11 Jun'11 Jul'11 Des'11 Feb'12 Mei'12 Jun'12 Okt'12 Des'12 Mar'13 Okt'13 Des'13 Jan'14 Feb-Mrt'14 Mrt'14 Apr'14 Mei'14 Jun'14 Jan'15 Trend Party Id 25 21 21 20 15 18 18 18 14 17 14 12 14 10 12 14 13 15 15 13 12 16 10 5 0 Party ID meningkat, paling tidak sejak akhir tahun 2013 kecenderungannya meningkat. Namun demikian, secara umum, sebagian besar pemilih di Indonesia tidak memiliki kedekatan dengan partai manapun (partyid). Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 24

Temuan Dilihat dari dimensi afeksi atau psikologis, ditemukan kecenderungan Party ID yang meningkat, tapi sangat sedikit. Secara umum, 83% lebih pemilih di Indonesia tidak memiliki perasaan kedekatan kepada partai politik manapun. Hal ini yang menyebabkan dinamika dukungan elektoral silih berganti. Tiap kali pemilu digelar pasca-orde Baru, selalu melahirkan pemenang pemilu yang berbeda-beda. Rendahnya party ID di Indonesia menjadi insentif bagi partai-partai untuk merebut peluang elektoral yang ada. Jika dimensi afeksi atau psikologis yang mengubungkan antara partai dan pemilih lemah, bagaimana dengan dimensi yang lain? Apakah dimensi intermediary mampu menutupi kelemahan dimensi afeksi? Apakah partai mampu menunjukkan fungsi-fungsi rasional sebagai penyerap aspirasi publik? Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 25

Dimensi Intermediary: Fungsi Utama Partai Politik

Parpol sebagai Saluran Aspirasi Rakyat (%) Di antara dua pernyataan berikut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? (%) 60 50 52.8 40 33.8 30 20 13.4 10 0 Secara umum, partai politik yang ada saat ini lebih banyak memperjuangkan kepentingan rakyat Secara umum, partai politik yang ada saat ini lebih banyak memperjuangkan kepentingan sendiri untuk mendapat jabatan atau kekuasaan Tidak tahu/jawab Partai politik saat ini dinilai lebih banyak memperjuangkan kepentingan sendiri untuk mendapatkan jabatan atau kekuasaan ketimbang kepentingan rakyat. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 27

Parpol sebagai Saluran Aspirasi Rakyat (%) Secara umum menurut Ibu/Bapak,seberapa baik kinerja partai-partai politik berikut dalam memperjuangkan kepentingan rakyat? Apakah sangat baik, baik, kurang baik atau sangat kurang baik? (%) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI- Perjuangan) 61.4 Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai Demokrat Partai NasDem Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 49.3 49.0 48.6 47.5 44.3 43.5 41.8 41.4 37.7 Baik + sangat baik 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 PDIP dinilai lebih baik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 28

Parpol sebagai Sarana Kaderisasi (%) Ada yang berpendapat bahwa pemimpin muda akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita. Seberapa setuju Ibu/Bapak dengan pendapat tersebut, sangat setuju, setuju, kurang setuju atau sangat tidak setuju? (%) 60 56.5 50 40 30 20 10 0 24.9 12.5 5.2 0.9 Sangat setuju Setuju Kurang setuju Sangat tidak setuju Tidak tahu/jawab Sebagian besar setuju bahwa pemimpin muda akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita, 61.7%. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 29

Parpol sebagai Sarana Kaderisasi (%) Menurut Ibu/Bapak, secara umum seberapa banyak partai politik yang ada saat ini menghasilkan tokoh/pemimpin muda yang berkualitas? Apakah sangat banyak, cukup banyak, sedikit, atau sangat sedikit? (%) 40 35 30 25 36.0 31.0 25.0 20 15 10 5 2.7 5.3 0 Sangat banyak Cukup banyak Sedikit Sangat sedikit Tidak tahu/jawab Akan tetapi hanya sekitar 38.7% yang menganggap bahwa partai politik saat ini cukup banyak menghasilkan tokoh/pemimpin muda yang berkualitas. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 30

Kaderisasi di Tubuh Parpol (%) Menurut Ibu/Bapak, seberapa banyak partai-partai politik berikut menghasilkan tokoh/pemimpin muda yang berkualitas? Apakah sangat banyak, cukup banyak, sedikit, atau sangat sedikit? (%) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Partai Demokrat Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai NasDem Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 45.8 39.3 36.7 35.5 29.4 27.1 26.5 24.9 22.2 21.9 Cukup banyak + sangat banyak 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 PDIP dinilai lebih banyak menghasilkan tokoh/pemimpin muda. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 31

Regenerasi Pimpinan Partai (%) Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan di tubuh partai politik sebaiknya dipimpin oleh generasi muda. Seberapa setuju Ibu/Bapak dengan pendapat tersebut, sangat setuju, setuju, kurang setuju atau sangat tidak setuju? (%) 60 55.8 50 40 30 26.7 20 10 0 12.6 4.2 0.8 Sangat setuju Setuju Kurang setuju Sangat tidak setuju Tidak tahu/jawab Sebagian besar masyarakat setuju partai politik dipimpin oleh generasi muda, 60%. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 32

Regenerasi Pimpinan Partai (%) Di antara pernyataan-pernyataan berikut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? (%) 60 50 50.1 40 35.6 30 20 14.3 10 0 Pemimpin muda di tubuh Partai Politik akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita Pemimpin tua (senior) akan lebih baik karena lebih berpengalaman Tidak tahu/jawab Sekitar 50% masyarakat juga setuju bahwa pemimpin muda di tubuh partai politik akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 33

Usia Ideal (%) Menurut Ibu/Bapak, berapa usia seorang... yang paling ideal/baik? (%) 70 60 50 40 30 44.4 28.4 31.2 52.1 50.3 43.4 39.1 27.6 20 10 0 3.01.8 3.5 0.5 12.9 11.3 13.3 6.1 0.90.8 2.91.4 21 30 tahun 31 40 tahun 41 50 tahun 51 60 tahun 61 tahun ke atas 6.55.55.87.3 TT/TJ Anggota legislatif (DPR-RI, DPD, DPRD) Presiden Kepala daerah (bupati, walikota, gubernur) Pemimpin partai politik Lebih banyak yang menganggap usia ideal bagi seorang Kepala Daerah, Presiden dan Pemimpin Parpol sekitar 41-50 tahun. Sementara seorang anggota legislatif, usia 31-40 tahun juga dianggap ideal. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 34

Fungsi Parpol dalam Manajemen Konflik (%) Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar bahwa di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini, ada dua kekuatan politik yang masing-masing bernama Koalisi Indonesia Hebat (yaitu gabungan partai politik pengusung Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 9 Juli 2014 yang lalu) dan Koalisi Merah Putih (yaitu gabungan partai politik pengusung Prabowo-Hatta)? (%) 70 60 59.5 50 40 40.5 30 20 10 0 Ya, tahu atau pernah dengar Tidak tahu Sebagian besar pemilih tahu terkait polarisasi kekuatan politik di DPR. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 35

Fungsi Parpol dalam Manajemen Konflik (%) Jika tahu atau pernah dengar, secara umum menurut Ibu/Bapak apakah partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi... telah bekerja dengan baik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat? (%) 70 60 50 51.0 43.1 40 30 34.4 30.0 20 10 0 3.1 1.1 Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik sama sekali 1.9 3.4 18.0 14.0 TT/TJ KIH KMP Partai-partai yang tergabung dalam KIH dinilai lebih positif dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 36

Temuan Fungsi partai sebagai saluran aspirasi rakyat dinilai negatif. Sebagian besar publik menilai partai politik saat ini lebih banyak memperjuangkan kepentingan sendiri untuk mendapatkan jabatan atau kekuasaan ketimbang memperjuangkan kepentingan rakyat. PDIP saat ini dinilai lebih baik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Mayoritas publik setuju bahwa tokoh muda akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita, 61.7%. Namun demikian, publik tidak begitu yakin bahwa partai politik saat ini telah menghasilkan tokoh-tokoh muda yang berkualitas. Dan PDIP juga saat ini dinilai lebih baik dalam menghasilkan tokoh-tokoh muda yang berkualitas. Mayoritas publik juga setuju bahwa partai politik sebaiknya dipimpin oleh generasi muda, 60%. Dan sekitar 50% publik juga setuju bahwa pemimpin muda akan lebih baik ketimbang pemimpin tua. Mayoritas publik juga mengetahui polarisasi kekuatan politik yang terjadi di DPR, 59.5%. Dan evaluasi terhadap kinerja partai-partai yang tergabung dalam KIH dinilai lebih baik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 37

Ketua Umum Partai (Berdasar Dukungan Rakyat)

Ketua Umum Partai Dukungan Rakyat (%): PAN Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Amanat Nasional (PAN) lima (5) tahun ke depan? (%) Hatta Rajasa 35.6 Amien Rais 17.6 Bima Arya Sugiarto Zulkifli Hasan Dradjad Wibowo Taufik Kurniawan Hanafi Rais Lainnya 3.5 3.2 2.6 1.4 0.8 0.1 TT/TJ 35.3 0 10 20 30 40 50 60 70 Hatta Rajasa lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua PAN untuk 5 tahun ke depan. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 39

Ketua Umum Partai Dukungan Rakyat (%): PDIP Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) lima (5) tahun ke depan? (%) Joko Widodo (Jokowi) 36.8 Megawati Soekarnoputri 23.9 Puan Maharani Ganjar Pranowo Pramono Anung Maruarar Sirait Tjahjo Kumolo Lainnya 6.1 5.6 2.6 1.5 1.2 0.3 TT/TJ 21.9 0 10 20 30 40 50 60 70 Jokowi lebih diunggulkan ketimbang Megawati untuk memimpin PDIP 5 tahun ke depan. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 40

Ketua Umum Partai Dukungan Rakyat (%): Demokrat Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Demokrat lima (5) tahun ke depan? (%) Soesilo Bambang Yudhoyono 48.0 Marzuki Alie Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) 8.6 8.2 I Gede Pasek Suardika Syarif Hasan Kristiani (Ani) Yudhoyono Akbar Yahya Yogerasi Lainnya 3.7 2.0 1.7 1.1 0.2 TT/TJ 26.5 0 10 20 30 40 50 60 70 SBY lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua Demokrat untuk 5 tahun ke depan. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 41

Ketua Umum Partai Dukungan Rakyat (%): Gerindra Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) lima (5) tahun ke depan? (%) Prabowo Subianto 55.1 Ridwan Kamil Fadli Zon Edhy Prabowo Ahmad Muzani Hasyim Jojohadikusumo Desmond J. Mahesa Lainnya 5.9 3.0 2.9 2.6 1.6 0.4 0.1 TT/TJ 28.5 0 10 20 30 40 50 60 70 Prabowo Subianto lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua Gerindra untuk 5 tahun ke depan. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 42

Ketua Umum Partai Dukungan Rakyat (%): Golkar Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Golongan Karya (Golkar) lima (5) tahun ke depan? (%) Aburizal Bakrie 39.7 Agung Laksono 17.6 Priyo Budi Santoso Agus Gumiwang Kartasasmita M.S Hidayat Airlangga Hartarto Theo L Sambuaga Lainnya 3.1 2.0 1.6 1.4 0.8 0.8 TT/TJ 33.0 0 10 20 30 40 50 60 70 Aburizal Bakrie lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua Golkar untuk 5 tahun ke depan. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 43

Ketua Umum Partai Dukungan Rakyat (%): Hanura Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) lima (5) tahun ke depan? (%) Wiranto 52.9 Saleh Husin Yuddy Chrisnandi Agus Gumiwang Kartasasmita Syarifuddin Sudding Dewie Yasin Limpo Dossy Iskandar Prasetyo Lainnya 4.0 2.8 2.4 1.4 1.4 0.8 0.1 TT/TJ 34.2 0 10 20 30 40 50 60 70 Wiranto lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua Hanura untuk 5 tahun ke depan. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 44

Ketua Umum Partai Dukungan Rakyat (%): NasDem Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai NasDem lima (5) tahun ke depan? (%) Surya Paloh 40.8 Akbar Faisal 9.9 Siti Nurbaya Ferry Mursidan Baldan M. Prasetyo Tedjo Edhy Purdijatno Rio Patrice Capella Lainnya 4.0 1.8 1.6 1.2 0.6 0.2 TT/TJ 39.8 0 10 20 30 40 50 60 70 Surya Paloh lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua NasDem untuk 5 tahun ke depan. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 45

Tahu dan Suka Tokoh Joko Widodo (Jokowi) Megawati Soekarnoputri Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) Prabowo Subianto Aburizal Bakrie WIRANTO Hatta Rajasa SURYA PALOH Puan Maharani EDHIE BASKORO YUDHOYONO (IBAS) AGUNG LAKSONO MARZUKI ALIE PRAMONO ANUNG GANJAR PRANOWO ZULKIFLI HASAN FADLI ZON EDHY PRABOWO I GEDE PASEK SUARDIKA MARUARAR SIRAIT PRIYO BUDI SANTOSO BIMA ARYA SUGIARTO AGUS GUMIWANG KARTASASMITA DRADJAD WIBOWO AIRLANGGA HARTARTO AHMAD MUZANI 32.3 29.0 26.3 23.4 21.9 19.8 19.3 18.1 17.1 16.7 15.7 12.3 11.1 66.9 70.9 51.7 73.8 71.1 68.7 70.4 55.3 59.9 54.4 60.3 48.8 64.2 44.3 63.1 67.5 66.1 49.5 60.8 56.7 66.8 62.5 70.2 52.0 66.2 55.8 55.3 79.9 84.5 85.6 83.7 86.8 90.7 98.7 98.6 97.0 99.6 Tahu Suka (dari yg tahu) 0 20 40 60 80 100 Jokowi, Megawati, SBY dan Prabowo dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia. Kemudian Aburizal Bakrie, Wiranto dan Hatta Rajasa dikenal oleh lebih 80% masyarakat. Sementara tokoh-tokoh lain popularitasnya jauh lebih rendah. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 46

Citra Tokoh (%) Menurut Ibu/Bapak, apakah... orangnya? (%) (dari yang tahu masing-masing nama) 100 80 60 40 47 61 66 92 67 88 82 56 54 51 47 47 36 70 51 65 70 77 72 44 83 36 54 54 81 61 38 76 20 0 Perhatian pada rakyat Jujur/bersih dari korupsi Mampu memimpin partai politik Aburizal Bakrie Megawati Soekarnoputri Prabowo Subianto Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) Hatta Rajasa Joko Widodo (Jokowi) Puan Maharani Mampu memecahkan masalah-masalah bangsa kita Diantara beberapa tokoh terpopuler, secara umum Jokowi dicitrakan lebih positif. Namun kemampuan Jokowi dalam memimpin partai politik dinilai lebih rendah dari SBY. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 47

Awareness Jabatan Tokoh sebagai Ketua Umum Partai (%) Tahu bahwa... adalah Ketua Umum Partai...? (%) (dari yang tahu masing-masing nama) 100 80 91.7 91.0 89.3 87.0 80.8 60 40 20 0 Megawati Soekarnoputri (PDIP) Soesilo Bambang Yudhoyono/SBY (Demokrat) Prabowo Subianto (Gerindra) Aburizal Bakrie (Golkar) Hatta Rajasa (PAN) Diantara masyarakat yang kenal tokoh di atas, mayoritas juga tahu bahwa masing-masing merupakan Ketua Umum Partai tertentu. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 48

Keberhasilan Memimpin Partai (%) Menurut Ibu/Bapak selama lima tahun terakhir ini apakah... sangat berhasil, berhasil, kurang berhasil atau tidak berhasil sama sekali dalam memimpin Partai...? (%) (dari yang tahu masing-masing nama sebagai Ketua Umum Partai) 100 80 60 58 62 62 68 40 39 37 20 0 1 2 8 5 6 Sangat berhasil Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil sama sekali 22 17 19 16 8 3 3 2 2 14 16 12 10 7 Tidak tahu/jawab Aburizal Bakrie Megawati Soekarnoputri Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) Hatta Rajasa Prabowo Subianto SBY dinilai paling berhasil memimpin partai politik selama 5 tahun terakhir. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 49

Mencalonkan Kembali sebagai Ketua Umum? (%) Jika tahun ini Partai... mengadakan pemilihan ketua umum baru, menurut Ibu/Bapak apakah sebaiknya... maju mencalonkan diri lagi menjadi ketua umum atau tidak? (%) Hanya ada sedikit perbedaan pertanyaan untuk Partai Gerindra, karena partai ini telah melakukan Kongres Luar Biasa tahun lalu untuk menggantikan ketua umumnya yang wafat. Pertanyaan untuk Partai Golkar juga menggunakan redaksi jika ada Munas rekonsiliasi. (dari yang tahu masing-masing nama sebagai Ketua Umum Partai) 100 80 60 61 67 52 51 40 45 37 41 38 20 26 22 14 13 12 12 10 0 Ya, sebaiknya maju mencalonkan diri lagi Tidak, sebaiknya tidak maju mencalonkan diri lagi Tidak tahu/jawab Aburizal Bakrie Megawati Soekarnoputri Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) Hatta Rajasa Prabowo Subianto Menurut warga, Hatta Rajasa, Prabowo dan SBY masih layak untuk mencalonkan kembali sebagai ketua umum partainya masing-masing. Aburizal Bakrie, antara dukungan dan sebaiknya tidak mencalonkan lagi berimbang. Dan Megawati, tidak mencalonkan kembali sebagai ketua umum PDIP dianggap lebih baik oleh sebagian besar masyarakat yang tahu bahwa Megawati saat ini adalah ketua umum PDIP. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 50

Temuan Seandainya publik bisa menentukan pilihan siapa tokoh yang paling tepat untuk memimpin sebuah partai politik, hampir semua Ketua Umum partai lebih diunggulkan untuk kembali memimpin partainya masing-masing, kecuali untuk PDIP. Jokowi lebih diunggulkan dibanding Megawati untuk memimpin PDIP 5 tahun ke depan. Pada saat ini PDIP dalam kondisi khusus, karena memiliki dua figur sangat penting dan sangat populer. Sementara di partai lain tidak demikian, tokoh populer hanya pada Ketua Umum masing-masing partai. Sementara itu, profil Jokowi juga sangat positif dinilai oleh publik. Selain Jokowi, SBY merupakan tokoh dengan profil yang juga sangat positif. Sementara tokoh-tokoh lain secara rata-rata jauh lebih rendah. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 51

Temuan Pada evaluasi kinerja Ketua Umum partai selama lima tahun terakhir memimpin partai masing-masing, SBY dinilai paling berhasil. SBY, Megawati, Prabowo dan Hatta Rajasa, selain dinilai berhasil oleh basis masing-masing partai yang dipimpin, juga dianggap berhasil oleh basis partai lain. Sementara Aburizal Bakrie tingkat keberhasilannya dinilai jauh lebih rendah, dan beberapa basis partai lain lebih menilai Aburizal kurang berhasil. Jika publik juga bisa menyuarakan, apakah Ketua-Ketua Umum beberapa partai tersebut sebaiknya kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum partainya masing-masing atau tidak, dukungan terbesar kepada Prabowo, 67%. Kemudian Hatta Rajasa 61%, dan SBY 52%. Sementara Aburizal Bakrie 45% dan Megawati 37%. Menurut publik, Megawati bahkan sebaiknya tidak lagi mencalonkan sebagai Ketua Umum PDIP, 51%, lebih besar ketimbang dukungannya. Penilaian publik agar tidak lagi mencalon sebagai Ketua Umum kepada Aburizal Bakrie dan SBY juga sangat besar, masing-masing 41% dan 38%. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 52

Periodisasi Kepemimpinan

Pergantian Pemimpin Partai (%) Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan di tubuh partai politik sebaiknya terus berganti secara teratur sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita. Seberapa setuju Ibu/Bapak dengan pendapat tersebut, sangat setuju, setuju, kurang setuju atau sangat tidak setuju? (%) 80 70 68.4 60 50 40 30 20 10 0 16.0 7.7 7.4 0.5 Sangat setuju Setuju Kurang setuju Sangat tidak setuju Tidak tahu/jawab Mayoritas pemilih mendukung adanya pergantian pemimpin partai secara teratur. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 54

Pergantian Pemimpin Partai (%) Di antara pernyataan-pernyataan berikut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? (%) 80 70 72.0 60 50 40 30 20 10 0 Kepemimpinan di tubuh Partai Politik sebaiknya terus berganti secara teratur sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita 10.5 Kepemimpinan di tubuh Partai Politik seperti kondisi saat ini saja, tidak perlu berganti 17.5 Tidak tahu/jawab Mayoritas pemilih juga lebih setuju adanya pergantian pemimpin partai secara teratur dibandingkan dengan status quo seperti saat ini. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 55

Periodisasi Pemimpin Partai (%) Di antara pernyataan-pernyataan berikut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? (%) 70 60 58.9 50 40 30 20 21.3 19.8 10 0 Kepemimpinan di tubuh Partai Politik sebaiknya dibatasi, misalnya hanya dua periode kepengurusan saja Kepemimpinan di tubuh Partai Politik tidak perlu dibatas periode kepemimpinannya, asalkan terpilih dalam munas partai atau kongres Tidak tahu/jawab Akan tetapi, jika periode kepemimpinan di tubuh partai politik dibatasi, dukungannya lebih rendah, meski masih mayoritas. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 56

Temuan Mayoritas publik setuju kepemimpinan di tubuh partai politik secara teratur sebaiknya terus berganti sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita, ketimbang status quo seperti saat ini. Mayoritas publik juga mendukung adanya periodisasi di dalam kepemimpinan partai, misalnya hanya dua periode kepengurusan saja. Dan dukungan ini mayoritas di hampir semua segmen. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 57

Kesimpulan

Kesimpulan Saat ini, fungsi partai sebagai saluran aspirasi publik dinilai negatif. Partai politik dinilai lebih banyak memperjuangkan kepentingan sendiri untuk mendapat jabatan atau kekuasaan ketimbang memperjuangkan kepentingan rakyat. Publik juga kurang yakin dalam melihat apakah partai politik yang ada saat ini sudah cukup banyak menghasilkan kader-kader muda yang berkualitas atau tidak. Padahal mayoritas publik menganggap bahwa kader-kader muda akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita. Begitu juga tokoh muda sebagai pemimpin partai, sebagian besar publik menilai pemimpin muda akan lebih baik ketimbang yang tua. Akan tetapi ada hubungan antara dukungan kepada pemimpin tua dengan stok tokoh muda berkualitas. Jika kaderisasi tokoh-tokoh muda bisa berjalan baik, dukungan terhadap pemimpin muda juga akan meningkat. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 59

Kesimpulan Jika publik bisa turut menentukan siapa tokoh yang paling tepat untuk memimpin suatu partai politik, dorongan untuk bisa memunculkan tokoh-tokoh berkualitas menjadi semakin kuat, sehingga fungsi kaderisasi bisa semakin lancar. Bukan hanya itu, tokoh-tokoh tersebut kemudian akan memiliki kesempatan untuk terekspose sesering mungkin kepada publik sehingga memiliki profil yang positif. Ini sangat penting, karena tokoh-tokoh ini kemudian akan menjadi daya tarik politik untuk meningkatkan dukungan partai. Secara garis besar, kinerja tokoh partai di tingkat nasional merupakan magnet bagi dimensi rasional pemilih untuk memberikan dukungan atau tidak. Dan pada saat yang bersamaan juga membangun ikatan yang kuat antara pemilih dengan partai sehingga dukungan bisa semakin stabil. Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 60