BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tingkat imbal hasil nyata dan risiko (standard deviasi) dalam periode Januari 2002 Agustus 2003 dapat dilihat pada tabel 1. Pada tahap ini, sepertinya investasi pada RDPT SAM Dana Pasti adalah investasi yang terbaik, mengingat investasi ini dapat memberikan return yang tertinggi dengan tingkat risiko yang relatif rendah. Uji Perbandingan rata-rata antara return SAM Dana Pasti, JSX, dan SBI. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan z-test dan tingkat keyakinan sebesar 95%, didapat kesimpulan sebagai berikut : a. Return SAM Dana Pasti Return JSX b. Return SAM Dana Pasti > Return SBI c. Return JSX Return SBI Uji Korelasi Antara NAV Sam Dana Pasti Dengan SBI : Ho : ρ = 0 (Tidak ada korelasi antara NAB Sam Dana Pasti dengan tingkat SBI) Hõ : ρ 0 (Ada korelasi antara NAB Sam Dana Pasti dengan tingkat SBI)
Dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, batas penerimaan Ho adalah 1.96 t 1.96. Hasil t test adalah sebesar -92,432, berarti Ho ditolak dan Hõ diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, terdapat hubungan korelasi antara NAB SAM Dana Pasti dan tingkat SBI. Berdasarkan perhitungan, korelasi antara keduanya memiliki nilai 0.977. Nilai tersebut berarti bahwa hubungan korelasi yang ada bersifat negatif dan cukup signifikan (nilai koefisien korelasinya mendekati 1). Sifat hubungan yang negatif dan cukup signifikan tersebut dijelaskan lebih lanjut dalam perhitungan nilai obligasi yang menjadi komponen utama manajer investasi dalam mengelola portfolio RDPT. Dengan semakin tinggi (rendah) tingkat investor s required rate of return (diwakilkan oleh tingkat imbal hasil bebas risiko SBI), maka nilai obligasi akan turun (naik). Uji Hipotesis Terhadap Hubungan Regresi Antara Return NAV SAM Dana Pasti Dengan Return Market (JSX) Ho : β = 0 (Tidak ada hubungan regresi antara tingkat imbal hasil NAB Sam Dana Pasti dengan tingkat imbal hasil pasar) Hõ : β 0 (ada hubungan regresi antara tingkat imbal hasil NAB Sam Dana Pasti dengan tingkat imbal hasil pasar) Dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, batas penerimaan Ho adalah 1.96 t 1.96. Hasil t test adalah sebesar 0,176232815, berarti Ho diterima dan Hõ ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, tidak terdapat hubungan regresi antara tingkat imbal hasil NAB SAM Dana Pasti dan tingkat imbal hasil pasar (JSX). Perhitungan Beta (slope kemiringan regresi)
menunjukkan nilai sebesar 0.000683405. Dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan, Beta mendekati nol dan nilainya negatif. Berarti slope kemiringannya (walaupun sangat kecil sekali mendekati nol) juga negatif. Perlu diingat, sumbu X mewakili return pasar dan sumbu Y mewakili return NAB SAM Dana Pasti. Persamaan regresi yang ada adalah Y = a + bx. Jadi, apabila return pasar berkurang (bertambah), maka return SAM Dana Pasti akan bertambah (berkurang) sebesar 0.000683405 dari return pasar! kecil sekali dan hampir tidak memiliki pengaruh terhadap return Memang dalam kenyataan, obligasi tidak diperdagangkan di bursa saham (JSX). Oleh karenanya tingkat imbal hasil keduanya tidak memiliki hubungan yang signifikan. Perhitungan Required Rate Of Return Dari NAB Sam Dana Pasti Required rate of return dihitung dengan menggunakan 2 model dan kemudian hasil kedua model tersebut dicari rata-rata-nya. a. Required Rate of Return (data historis US market) = 17.76% b. Required Rate of Return (data historis Indonesian market) = 13.44% Rata-rata tingkat Required Rate of Return (1 tahun) atas investasi pada NAB SAM Dana Pasti adalah 15.6%. Setelah disesuaikan menjadi 1 tahun 8 bulan, required rate of return menjadi 25.06%. Hal ini berarti bahwa tingkat imbal hasil minimal yang dikehendaki investor adalah sebesar 25.06%, berkenaan dengan sejumlah risiko investasi pada reksadana SAM Dana Pasti. History vs Futures
Kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data statistk tidak dapat langsung diterapkan pada data masa depan tanpa melihat kondisi masa depan. Begitu pula halnya dengan penerapan CAPM pada tesis ini yang berdasarkan data historis. Tesis ini menggunakan data-data (SBI, NAB SAM Dana Pasti, dan JSX) yang mana pada periode pengumpulan data tersebut terjadi tren penurunan SBI. Untuk membuat kesimpulan pada masa yang akan datang, perlu dilihat apakah ada perbedaanperbedaan yang signifikan antara keadaan yang akan datang dengan keadaan pada masa penulisan tesis (antara lain : kenaikan tingkat SBI dan perubahan country rating Indonesia). Efek Pajak Atas Actual Return SAM Dana Pasti Untuk mendapatkan efek pajak, maka tingkat actual return disesuaikan dengan cara mengalikannya dengan asumsi pajak sebesar 20 %. Dengan demikian, return SAM Dana Pasti setelah pajak menjadi 33.11 %! 41.39 % x ( 1 0.2 ). Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 3. Analisis Pengaruh Pajak Atas Investasi Pada RDPT SAM Dana Pasti Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa dengan efek pajak sekalipun, tingkat imbal hasil RDPT SAM Dana Pasti akan masih diminati oleh para investor karena tingkat Required Rate Of Return atas investasi pada SAM Dana Pasti (26.05%) adalah lebih rendah dibandingkan dengan Actual Return-nya, baik sebelum (41.39%) maupun sesudah pajak (33.11%). Apabila kita cermati lebih lanjut, tingkat actual return SAM Dana Pasti adalah lebih dari dua kali tingkat required rate of return-nya. Analisis atas obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti mengungkap hal-hal sebagai berikut :
a. Obligasi-obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti memiliki rating yang cukup tinggi dan memiliki risiko gagal bayar yang relatif rendah. b. Semua obligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti diperdagangkan diatas nilai parinya (at premium). c. Dengan memperhatikan tingkat kupon dan yield yang dibayarkan oleh obligasiobligasi dalam portfolio SAM Dana Pasti, maka potensi return (selisih antara tingkat return dengan asumsi tingkat SBI) RDPT ini masih cukup besar, kira-kira 4% hingga 5% diatas tingkat SBI d. SAM Dana Pasti masih memiliki potensi keuntungan (atas naiknya harga pasar obligasi) atas kecenderungan penurunan tingkat SBI, karena sebagian besar obligasi dalam portfolio-nya membayarkan kupon dan yield yang tetap (fixed). e. SAM Dana Pasti memiliki risiko yang cukup besar (dan oleh karenanya sangat sensitif) terhadap perubahan tingkat suku bunga (SBI), karena jangka waktu obligasi (time to maturity) masih cukup lama dan sebagian besar obligasi dalam portfolio-nya membayarkan kupon dan yield tetap (fixed). 5.2 Saran Investor RDPT sebaiknya waspada terhadap perubahan tren suku bunga.. Seperti yang kita ketahui, tingkat SBI sudah mencapai level 8%.
Pertanyaannya, masihkah ada ruang untuk penurunan tingkat suku bunga lagi? hal ini menjadi penting karena (berdasarkan pembuktian pada bab 4) hubungan antara NAB SAM Dana Pasti dengan tingkat SBI memiliki korelasi negatif dan besarannya cukup signifikan. Apabila terjadi pembalikan tren SBI (semakin meningkat), maka itu dapat berarti sebuah peringatan penting bagi para investor untuk segera meninggalkan investasi pada RDPT dan beralih pada instrumen investasi lainnya. Kenaikkan SBI dapat menyebabkan penurunan nilai obligasi, yang adalah komponen investasi utama dalam RDPT. Perhatikan berapa besar pajak atas investasi RDPT yang nantinya akan ditetapkan oleh pemerintah. Berapapun besarnya persentase pajak yang akan dikenakan pemerintah, investor sebaiknya waspada dan dapat menggunakan perhitungan seperti yang dilakukan penulis dalam tesis ini. Dengan menggunakan asumsi pajak 20%, investor masih memilih instrumen RDPT sebagai suatu alternatif investasi. Tetapi hal tersebut menjadi bias apabila kita memperhatikan hal yang menyebabkan mengapa RDPT memberikan tingkat imbal hasil yang begitu tinggi. Hal tersebut adalah tren penurunan SBI, dari sebesar 17,5% pada awal Januari 2002 hingga sebesar 8,91% pada akhir Agustus 2003. Keadaan ekonomi dan politik Indonesia 1-2 tahun mendatang. Seperti yang kita semua ketahui, tahun 2004 adalah tahun yang sangat kritis. Pada tahun 2004 terdapat 2 even yang sangat penting di Indonesia, yaitu Pemilu dan proses pemilihan Presiden RI. Apabila terjadi kekacauan massa dalam kedua proses tersebut
sehingga terjadi huru-hara (terulangnya kerusuhan Mei 1998), maka hal tersebut dapat mengacaukan kondisi perekonomian Indonesia. Mungkin pemerintah akan mengubah kebijaksanaan suku bunga rendah, mungkin pula hal tersebut berdampak pada kesanggupan perusahaan untuk membayar kupon obligasi dan pokok hutangnya, dll. Perhatikan berbagai macam isu terbaru seputar Reksadana. Hingga akhir penulisan tesis ini, terdapat isu yang sedang hangat dibahas di berbagai media masa berkenaan dengan reksadana. Isu tersebut adalah mengenai metode marked to market yang seharusnya dipegang teguh oleh Manajer Investasi (khususnya yang mengelola RDPT mengingat belum tersedianya pasar obligasi di Indonesia). Mengingat risiko reksadana sepenuhnya harus ditanggung sendiri oleh investor, maka sudah sepantasnya investor reksadana harus dilindungi dari praktikpraktik improper trading, termasuk diantaranya transparansi mengenai penilaian NAB yang didasarkan atas marked-to-market (Agus Sugiarto, 2003, Belajar dari Skandal Reksa Dana di Amerika Serikat, Koran Kompas, 22 November 2003). Salah satu jalan keluar atas isu marked-to-market adalah penerapan good corporate governance dalam industri reksadana di Indonesia. Pilihlah reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi yang handal dan mengelola asset dalam portfolio reksadana dalam jumlah besar. Risiko investor reksadana adalah menurunnya NAB (yang salah satu sebabnya dapat diakibatkan oleh buruknya kinerja Manajer Investasi). Dengan kata lain, tingkat imbal hasil (return) dan risiko investor reksadana sangat tergantung pada kinerja Manajer Investasi reksadana yang bersangkutan.
Sebagaimana yang kita ketahui, nilai nominal obligasi yang di perdagangkan di Indonesia adalah sebesar 1 milyar Rupiah. Apabila terjadi penarikan reksadana (redemption) dalam jumlah yang besar, seringkali Manajer Investasi harus menjual beberapa obligasi dalam portfolio yang dikelolanya. Hal ini tentunya menjadi penting untuk dicermati bagi para investor reksadana, karena dapat mengacaukan investasi dalam portfolio Manajer Investasi reksadana yang bersangkutan. Solusinya, pilihlah reksadana yang dikelola oleh perusahaan besar (yang didukung oleh kekuatan finansial yang mantap), dan juga didukung oleh Manajer Investasi yang menerapkan good corporate governance (secara otomatis menerapkan juga perinsip marked-tomarket).