APLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK MODUL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

ANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM

Ada yang pernah tau tentang Niosh Lifting Equation??? Disini saya mencoba menulis gambaran tentang Niosh Lifting Equation (NLE).

BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION

Analisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk

LAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang)

BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik dengan Metode Recommeded Weight Limit (RWL)

BAB I PENDAHULUAN I-1

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

APLIKASI RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DALAM PERBAIKAN CARA PENGANGKATAN

PERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA

NIOSH Work Practices Guide for Manual Lifting. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc

ANALISA ERGONOMI KEGIATAN MENGANGKAT BEBAN STUDI KASUS MENGANGKAT GALON AIR KE ATAS DISPENSER oleh: I Wayan Sukania *

Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

ISBN:

ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Program Aplikasi untuk Analisis Pekerjaan Pengangkatan Berdasarkan Model Revised NIOSH Lifting Equation

EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

DAFTAR PUSTAKA. Chaffin, D. & Andersson, G., Occupational Biomechanics, John Wiley & Sons, Kanada, 2004.

Perbandingan Metode-Metode Evaluasi Postur Kerja

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

Perancangan Peralatan Material Handling Pada Lantai Produksi Percetakan Koran PBP Di PT X

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Henri Winandar 1), Irwan Iftadi, ST, M.Eng 2) Ir. Lobes Herdiman, MT 2)

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

Usulan Desain Proses Pengangkatan Sari Kedelai ke Penyaringan (Studi Kasus Pabrik Tahu di Batam)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan

BAB 2 LANDASAN TEORI

RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN ALAT BANTU PENGAMBILAN SAMPEL PADA ROAD TANK PT PERTAMINA EP CEPU

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DI CV. A CLASS SURAKARTA

Penilaian Resiko Musculoskeletal Disorders Pekerja Harian Lepas PDAM Tirta Lawu Karanganyar

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA & ERGONOMI BIOMEKANIKA DAN POSTUR KERJA

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Kata Kunci: metode QEC, pekerja gerabah, sepuluh postur duduk

PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS)

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA DAN PERANCANGAN ULANG PROSEDUR KERJA PENCETAKAN PAVING YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

permukaan pekerjaan, misalnya seperti proses menjahit. Secara langsung maupun tidak langsung aktivitas kerja secara manual apabila tidak dilakukan sec

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR MENGGUNAKAN METODE RULA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

PERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

19/03/2013. Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet. Klasifikasi Skor RULA. Penghitungan Skor RULA. Contoh Kasus

Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI CATIA V5R20 UNTUK PERBAIKAN POSTUR PEKERJA WAREHOUSE LOGISTIC DI PERUSAHAAN X

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia saat ini bisa dikatakan cukup pesat.

POSTUR KERJA. 1. Video postur kerja operator perakitan 2. Foto hasil screencapture postur kerja

Evaluasi Ergonomi Aktivitas Manual Material Handling pada Bagian Produksi di CV. GMS, Bangkalan

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

93 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

ANALISIS POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PENGANGKUTAN BUAH KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

Rekomendasi Teknis Pengangkatan Material dan Waktu Istirahat pada Aktivitas Angkat-Angkut Tradisional Wanita Madura

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

APLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH TriPujadi 1, Harisno 2, Erik Sugiarto 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara Jl. KH. Syahdan No. 0 Palmerah Kebunjeruk Jakarta Barat; Telp.: (021) 5345830 E-mail: tripujadi@binus.ac.id, harisno@yaoo.com, erik_su@yahoo.com ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil penelitian pada berbagai proses produksi untuk menemukan kadar penerapan K3 di suatu perusahaan, mengidentifikasi tingkat bahaya yang muncul dalam pekerjaan serta memberikan rekomendasi penyelesaiannya. Metode dalam perhitungan untuk identifikasi tingkat bahaya dalam bekerja menggunakan persamaan atau rumus pengangkatan beban dari NIOSH (NIOSH Lifting Equation) dan metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Hasil yang akan dicapai yaitu pengembangan model perangkat lunak aplikasi sistem informasi untuk mendukung perhitungan data sesuai kondisi di tempat kerja tersebut. Kata Kunci: RULA, NIOSH, Aplikasi Sistem Informasi 1. PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia saat ini cukup pesat. Hal Ini menuntut pekerja dan pemilik perusahaan bekerja sama dengan baik, agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas berproduksi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi produktivitas adalah masalah keselamatan dan kesehatan kerja(k3) Gerakan perbaikan dengan menerapkan K3 dipelopori oleh kalangan yang memiliki tanggung jawab moral dan mereka berhasil memperjuangkan melalui perundangan sehingga wajib dilaksanakan. Sejak saat itu K3 menjadi bagian perlindungan tenaga kerja yang pelaksanaannya diatur normatif dalam undang-undang ketenagakerjaan. K3 adalah hak tenaga kerja/pekerja. Perkembangan selanjutnya pada tataran internasional hak ini diakui sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM). Demi peningkatan produktivitas kerja, pekerjaan harus dilakukan dengan cara dan lingkungan kerja yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka terjadi ketidaknyamanan kerja, gangguan kesehatan, penyakit dan kecelakaan. Permasalahan tersebut juga disebabkan oleh ketidakseimbangan antara beban kerja dengan kapasitas atau kemampuan kerja yang dimilki pekerja. Gangguan kesehatan ini menyebabkan menurunnya daya kerja disebabkan faktor fisik, kimiawi, biologis, fisiologis dan atau mental psikologis yang terdapat dalam pekerjaan dan atau lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut jika tidak dicegah dapat berakibat terjadinya kecelakaan, oleh karenanya harus dapat dikendalikan. Kegiatan ini bertujuan melakukan penelitian pada berbagai proses produksi untuk menemukan kadar penerapan K3 di suatu perusahaan, identifikasi tingkat bahaya yang muncul dalam pekerjaan serta memberikan rekomendasi penyelesaiannya. Metode dalam perhitungan untuk identifikasi tingkat bahaya dalam bekerja menggunakan persamaan atau rumus pengangkatan beban dari NIOSH (NIOSH Lifting Equation) dan metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Hasil yang akan dicapai yaitu pengembangan model perangkat lunak aplikasi sistem informasi untuk mendukung perhitungan data sesuai kondisi di tempat kerja tersebut. 2. METODOLOGI Sebagai objek penelitian untuk analisis pekerjaan pengangkatan beban secara manual tanpa alat bantu, sedangkan pengamatan yang dilakukan adalah pada pekerja pengisi galon kemasan air isi ulang di Jakarta sekitarnya. 2.1 Metodologi Analisis beban kerja Metode dalam perhitungan untuk identifikasi tingkat bahaya dalam bekerja menggunakan persamaan atau rumus pengangkatan beban dari NIOSH (NIOSH Lifting Equation) dan metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment). Penerapan metode ini melalui tahapan: Pengumpulan data variabel NIOSH dan RULA Perhitungan tingkat bahaya beban dengan metode RULA Perhitungan dengan menggunakan metode NIOSH Melakukan analisis hasil perhitungan tersebut untuk menentukan rekomendasi usulannya. 2.2 Metode dalam pengembangan aplikasi Metode dalam perancangan aplikasi menggunakan pendekatan berbasis objek (object oriented analysis), dengan komponenya terdiri dari Rich Picture, Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Navigation dan Deployment Diagram. Hasilnya dipakai untuk mengembangkan prototiping aplikasi sistem informasi kesleeamatan dan kesehatan kerja. E-69

3. HASIL ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Hasil Analisis dan Pengolahan Data Rapid Upper Limb Assessment(RULA) Posisi RULA Pengangkatan Galon Penilaian proyeksi tubuh dengan metode RULA menurut McAttamney (1993), Kroemer (2001), saat mengangkat beban ditunjukkan pada tabel 1. Perhatikan Tabel 1, nilai yang dihasilkan sesuai sudut dari posisi lengan pada tubuh.. Tabel 3. Posisi lengan dan pergelangan pangan peletakan galon Tabel 1. Posisi lengan dan pergelangan tangan pada pengangkatan galon Tabel 4. Posisi leher, punggung, dan kaki peletakan galon Selanjutnya pengukuran berdasarkan posisi leher, punggung dan kaki waktu mengangkat beban dapat diperoleh nilai berdasarkan Tabel 2. Tabel 2. Posisi leher, punggung, dan kaki pengangkatan galon Perhitungan dengan Metode RULA Posisi Pengangkatan Beban Nilai Total Posisi Lengan dan Pergelangan Tangan = 6 Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 4 Nilai Akhir (berdasarkan tabel) = 6 Hasil : Investigasi lebih lanjut &perubahan segera Posisi Peletakan Beban Nilai Total Posisi Lengan&Pergelangan tangan= 7 Nilai Total Posisi Leher, Punggung, dan Kaki = 8 Nilai Akhir (berdasarkan tabel) = 7 Hasil : Perlu investigasi dan perubahan secepatnya Tabel 3 dan Tabel 4 berikut ini, menunjukkan daftar nilai yang diperoleh berdasarkan posisi lengan dan pergelangan maupun posisi leher, punggung dan kaki pada waktu pekerja meletakkan beban. Analisis Tingkat Bahaya Pengangkatan Beban Perhitungan dengan menggunakan metode RULA dilakukan 2 kali, yaitu pada saat pekerja melakukan pengangkatan dan peletakan beban. Hal ini dilakukan untuk mengetahui posisi kerja mana yang paling beresiko untuk menimbulkan cedera. Nilai RULA pada posisi pengangkatan seperti E-70

ditunjukkan pada Tabel 1 adalah 6, sedangkan pada posisi peletakan beban pada Tabel 3 bernilai 7. Artinya bahwa posisi yang dilakukan dikategorikan beresiko cedera dan segera melakukan perbaikan. Pada posisi pengangkatan, posisi bahaya adalah posisi pergelangan tangan kanan yang mengangkat galon dengan cara menekuk ke samping. Hal ini mungkin sulit dihindari mengingat galon yang akan diangkat harus dipegang dasarnya untuk memudahkan peletakan. Jika pengangkatan dilakukan dengan cara memeluk galon dengan kedua tangan dan menempelkannya di dekat dada, maka akan sulit saat akan melakukan peletakan galon. Nilai beban juga menunjukkan nilai yang tinggi untuk meningkatkan resiko cedera pada tubuh bagian atas. Berat beban ini tidak dapat dikurangi karena setiap galon air harus diisi memenuhi volumenya. Pada posisi peletakan beban, nilai yang tinggi adalah nilai lengan atas dan punggung. Pekerja meletakan beban dengan cara membungkukan badan dan lengan kanan atas harus membentuk sudut 90º terhadap tubuh. Posisi bahaya adalah membungkuk saat meletakan beban. Karena akan membebankan tulang punggung untuk meletakan beban. Postur peletakkan beban dengan cara membungkukan tubuh dapat meningkatkan resiko cedera pada pinggang. Dan kegiatan repetitif seperti ini mengakumulasi, menyebabkan cedera pinggang. NIOSH Lifting Equation Tabel 5 berikut ini adalah nilai variabel yang diperlukan dalam menghitung RWL ditempat awal, dan Tabel 6 menunjukkan nilai di tempat tujuan: Tabel 5. Data persamaan NIOSH di tempat awal Tabel 6 Data persamaan NIOSH tempat tujuan Perhitungan dengan Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH: RWL (Reccommended Weight Limit) Tempat Awal: Load Constant (LC) = 23 kg Horisontal Multiplier (HM) HM = 25/H = 25/30 = 0.83 Vertical Multiplier (VM) VM = 1 (0.003 V-75 ) = 1 (0.003 93-75 ) VM = 0.95 Distance Multipier (DM) DM = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5/93) = 0.87 Asymetric Multiplier (AM) AM = 1-(0.0032A) = 1-(0.0032 x 0º) AM = 1 Frequency Multiplier (FM) Frekuensi = Kurang dari 0.2 pengangkatan/menit Durasi = Kurang 1 jam FM (berdasarkan tabel Frequency Multiplier) = 1 Coupling Multiplier Tipe pegangan adalah cukup baik (fair) CM (berdasarkan tabel Coupling Multiplier) = 1 Reccommended Weight Limit RWL = 23 x 0.83 x 0.95 x 0.87 x 1 x 1 x 1 RWL = 15.77 kg Tempat Tujuan: Load Constant (LC) = 23 kg Horisontal Multiplier (HM) HM = 25/H = 25/26 = 0.96 Vertical Multiplier (VM) VM = 1 (0.003 V-75 ) = 1 (0.003 0-75 )= 0.78 Distance Multipier (DM) DM = 0.82 + (4.5/D) = 0.82 + (4.5/93) = 0.87 Asymetric Multiplier (AM) AM = 1-(0.0032A) = 1-(0.0032 x 0º) = 1 Frequency Multiplier (FM) Frekuensi = Kurang dari 0.2 pengangkatan/menit Durasi = Kurang 1 jam FM = 1 Coupling Multiplier Tipe pegangan adalah cukup baik (fair) CM = 1 Reccommended Weight Limit RWL = 23 x 0.96 x 0.78 x 0.87 x 1 x 1 x 1 RWL = 14.98 kg Lifting Index Beban/load weight (L) = 19 kg Tempat Awal L 19 LI = = LI = 1.21 RWL 15.77 Tempat Tujuan L 19 LI = = LI = 1.27 RWL 14.98 E-71

Analisis Hasil Hitung Persamaan Pengangkatan Beban NIOSH Perhitungan persamaan pengangkatan NIOSH juga dilakukan 2 kali. Hal ini bertujuan untuk membandingkan tingkat bahaya pengangkatan beban pada kedua posisi pengangkatan dan peletakan beban. Lifitng Index pada pengangkatan di tempat awal dan tempat tujuan adalah sebesar 1.17 dan 1.27. Hal ini dikategorikan cukup berbahaya, tetapi tidak bagi semua orang. Bagi beberapa orang yang sudah terbiasa (dalam hal ini pekerja), pengangkatan beban seperti ini mungkin sudah biasa dan menjadi terlatih. Dengan melihat nilai variabel terkecil pada perhitungan RWL, nilai tersebut ada pada VM dan DM (perhitungan untuk tempat tujuan). Hal ini menunjukkan barang yang diangkat/diletakkan cukup jauh jarak vertikalnya. Untuk menguranginya, kita harus memperpendek jarak perpindahan vertikal. Solusi Pengangkatan Galon Pekerja meletakan beban (galon) dengan cara membungkukkan tubuh. Hal ini dapat meningkatkan resiko cedera, ditambah dengan kebiasaan yang selalu membungkukkan tubuh, terakumulasi untuk menimbulkan cedera pinggang. Pekerja sebaiknya meletakkan galon dengan cara menekuk lutut, bukan membungkuk, dengan posisi punggung tetap tegak. Untuk bendanya, yaitu galon, tidak dapat dilakukan perubahan, karena semua galon air sudah dirancang dengan bentuk yang standar. Perbaikan juga dilakukan dengan menambah meja untuk meletakkan galon. Ini bertujuan untuk menghindari gerakan membungkuk saat meletakkan galon. Menurut NIOSH, tinggi optimum adalah 75 cm dari lantai. Dengan menambahkan meja setinggi 75 cm, akan mengubah variabel VM (vertical multiplier/pengali vertikal) pada tempat tujuan menjadi 1. Selain itu, akan memperpendek jarak perpindahan vertikal menjadi 18 cm (93 75= 18cm). Nilai 18 dibulatkan menjadi 25 cm untuk variabel D pada DM. Dengan D=25 cm, maka nilai DM=1. Perhitungannya menjadi seperti berikut Tempat Awal RWL = 23 x 0.83 x 0.95 x 1 x 1 x 1 x 1 = 18.14 LI = 19/18.14 = 1.05 Tempat Tujuan RWL = 23 x 0.96 x 1 x 1 x 1 x 1 x 1 = 22.08 LI = 19/22.08 = 0.86 3.2 Hasil Perancangan Aplikasi Sistem Kesehatan Keselamatan Kerja Sistem yang akan dikembangkan meliputi 2 metode, pertama, untuk pengangkatan beban berdasarkan persamaan pengangkatan NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health), dan yang kedua adalah RULA (Rapid Upper Limb Assesment) yang membahas masalah postur tubuh bagian atas. Dari sistem ini dapat digunakan untuk 2 kondisi, yaitu perhitungan cepat menggunakan RULA untuk mengetahui posisi/postur tubuh saat bekerja, menilai hasilnya di sistem, dan memberikan saran perbaikan untuk posisi yang berbahaya. Kondisi yang kedua adalah untuk menganalisis pengangkatan beban, dimana variabel yang diukur lebih rumit. Setelah beberapa variabel dalam persamaan pengangkatan beban NIOSH diukur, maka hasil akan dihitung di sistem, lalu hasil (tingkat resiko cedera) akan segera diketahui beserta saran perbaikan. Aplikasi ini memudahkan seorang analis untuk menghitung dan membuat solusi. Analis (langkah 1) me ngukur variabel pengangkatan beban, merakit oleh pekerja. Ia menghitung (langkah 2) dengan acuan pada variabel seperti ditunjukkan pada Tabel 1 sampai dengan Tabel 4. Pada waktu mengolah data hasil perhitungannya, analis itu memilih dua metode yang ada pada sistem ini, yaitu persamaan pengangkatan beban NIOSH dan RULA (langkah 3). Persamaan pengangkatan NIOSH digunakan untuk menganalisis resiko cedera dari pengangkatan beban yang dilakukan. Metode RULA digunakan untuk menganalisis tingkat resiko cedera postur tubuh pekerja saat bekerja. Sistem akan menghasilkan solusi (langkah 4) yang digunakan memperbaiki sistem kerja atau postur tubuh saat bekerja. Proses perhitungan tersebut ditampilkan pada Rich Picture seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Rich Picture usulan aplikasi Berdasarkan rich picture, diidentifikasikan objek pada sistem aplikasi ini. Selanjutnya pengelompokan (cluster) objek itu dipakai untuk menentukan class data yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi. Gambar 2 menunjukan Cluster Dokumen yang berisi class Laporan NLE dan Laporan RULA. Sedangkan pada cluster NonDokumen terdiri dari class IESC (asisten) dan class Perusahaan. E-72

Gambar 2. Class Diagram aplikasi usulan Selain mengidentifikasi cluster, rich picture digunakan untuk menentukan kegiatan atau fingsi utama pada sistem aplikasi yang akan dibangun. Gambar 3 menampilkan fungsi (use case) menambah daftar IESC dan daftar perusahaan, membuat laporan NLE dan RULA serta mengisi dan melihat data historis NLE dan RULA. Gambar 4. Navigation Diagram aplikasi usulan Gambar 5. Layar NIOSH lifting equation Gambar 3. Use Case Diagram aplikasi usulan 4. MODEL APLIKASI Model aplikasi secara keseluruhan dirancang dengan mengacu pada Use Case diagram, dan ditampilkan pada Gambar 4 Navigation Diagram untuk menunjukkan pergerakan aplikasi dari satu antarmuka Login sampai menghasilkan tampilan solusi bagi para pekerja. Selanjutnya user memasukkan hasil pengukuran melalui layar menu aplikasi seperti ditunjukan pada dan Gambar 5. Layar input NIOSH. Hasil pengukuran variable dimasukkan ke dalam system melalui layer aplikasi. Selanjutnya aplikasi akan menghitung total dampak berdasarkan nilai tersebut. Gambar 6. Layar input RULA Sedangkan untuk memasukkan data RULA dilakukan melalui layer seperti pada Gambar 6 Layar input RULA. Data yang dimasukkan adalah hasil pengukuran posisi pekerja saat mengangkat, menurunkan beban pada saat bekerja. Sistem akan menghitung berdasarkan data yang dimasukkan tersebut. E-73

Setelah seluruh data dimasukkan, aplikasi akan mengolah dan menghasilkan hasil perhitungan sekaligus usulan solusi sebagaimana ditampilkan pada Gambar 7. Niebel, B. W., Freivalds, A. (2003). Methods, Standards, and Work Design. Eleventh Edition. McGraw Hill, New York. Nurmianto, Eko. (1998). Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya, Surabaya. O Brien, James A., (2003). Introduction to Information Systems. Eleventh Edition. Mc Graw Hill, New York. Waters, Thomas R., Vern Putz-Anderson, Arun Garg. (1994). Applications Manual for The Revised NIOSH Lifting Equation. U.S. Department of Health and Human Services, Ohio. Whitten, J. L., Bentley, L. D., Dittman, K. C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. McGraw Hill, New York. http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&t ask=viewarticle&sid=1010&itemid=2. Gambar 7. Layar daftar hasil RULA 5. SIMPULAN Pada kegiatan pengangkatan galon, lifting index pada tempat awal dan tempat tujuan menunjukkan nilai 1.21 dan 1.27. Nilai menunjukkan kegiatan tersebut tergolong cukup bahaya. Resiko cedera pinggang (low back pain) juga menjadi lebih besar karena pekerja tersebut mengangkat dengan cara membungkukkan tubuh. Sistem informasi yang dikembangkan untuk kepentingan laboratorium PSK&E merupakan sistem yang tidak hanya dapat menilai tingkat resiko cedera pekerjaan pengangkatan beban, tetapi juga menilai tingkat resiko cedera pada postur tubuh saat bekerja. PUSTAKA Howard, John., Len Welsh (2007), Cal/OSHA Consultation Service, Ergonomic Guidelines for Manual Material Handling. Diakses dari h ttp://www.cdc.gov/niosh/ docs/2007-131/ Kevin Simonton(2007). Lesson for Lifting and Moving Material. Diakses dari http://www.lni.wa.gov/ipub/417-129-000.pdf Kroemer, K.H.E. (2001). Ergonomics, How to Design for Ease and Efficiency. Second Edtion. Prentice Hall, New Jersey. Mathiassen, L., Munk-Madsen, A., Nielsen, P. A., Stage, J. (2000). Object-Oriented Analysis and Design. Marko, Aalborg. McAtamney, L., E. N. Corlett (1993). RULA : a survey method for the investigation of work related upper limb disorders. Applied Ergonomics, vol 24 (2), pp 94-1-99. E-74