Perancangan Peralatan Material Handling Pada Lantai Produksi Percetakan Koran PBP Di PT X
|
|
- Erlin Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perancangan Peralatan Material Handling Pada Lantai Produksi Percetakan Koran PBP Di PT X Niken Parwati dan Nidia Jurusan Teknik Industri, Universitas Bina Nusantara KH Syahdan, Rawa Belong. Jakarta niken_parwati@yahoo.com Abstrak Sebuah percetakan koran di daerah Sumatra yang sedang berkembang pesat, sedang berusaha memperbaiki sistem kerjanya, salah satunya adalah mengurangi resiko kecelakaan kerja. Hasil analisis dengan menggunakan software Rapid Entire Body Assessment / REBA menunjukkan bahwa kegiatan tersebut memiliki resiko kecelakaan industri Cumulative Trauma Disorder yang tinggi, disebabkan terlalu sering digunakan atau mengangkat beban berat sehingga menyebabkan trauma ke bagian tubuh, biasanya tulang belakang) ataupun Over erection-lifting and carrying (kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkat yang berlebihan). Dengan tujuan mengurangi resiko tersebut maka dibuatlah desain peralatan material handling yang diimplementasikan di PT X, selain itu juga dijelaskan cara pemakaiannya agar lebih optimum manfaatnya. Kata kunci: REBA, Kecelakaan Kerja, Material Handling Abstract A publishing a company in Sumatra, was in process to improve their work system. One of their concern is how to reduce industrial accident risk. Using Rapad Entire Body Assesment /REBA analises show that the activity have a high Cumulative Trauma Disorder s risk, cause by high utilization of several part of body could result in spinal injuries or Over erection-lifting and carrying. To improve that condition therefore suitable material handling were designed and implemented. To optimize the result, the work methods also described. Keyword: REBA, industrial accident risk, material handling 1. Latar belakang penelitian PT X yang sedang memperbaiki seluruh sistem kerjanya, meminta agar dilakukan perbaikan kerja yang dibutuhkan sehingga pekerja dapat bekerja dengan nyaman dan aman.selama melakukan observasi di PT. X, peneliti meneliti dan mengambil data pada lantai produksi Harian PBP. Proses produksi, mula-mula bagian pracetak mencetak film menggunakan mesin image setter, dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan cetak plate menggunakan mesin plate maker dan dicuci dengan menggunakan mesin plate processor. Setelah plate selesai dicuci, plate masuk ke proses cetak. Pada proses cetak, plate tersebut dipasang ke mesin dan dilanjutkan proses webbing (pemasangan kertas). Setelah kertas terpasang, dilakukanlah proses cetak. Salah satu yang menarik adalah sistem material handling, dimana material handling pada PT. X dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual dan bantuan peralatan. Pada material handling disini, kertas dibawa dari gudang dengan menggunakan forklift menuju lantai produksi, kemudian kertas tersebut diletakkan ke meja dorong untuk dibawa ke mesin. 547
2 Setelah sampai di mesin, kertas tersebut diangkat oleh dua orang operator dengan menggunakan balok kayu sebagai pengungkit. Dua orang operator tersebut mengangkat beban 500 kg yang mana jarak beban dengan pekerja pada posisi horisontal 40 cm. Sebelum diangkat ke mesin, kertas berada diatas meja dorong, yang mana meja dorong tersebut memiliki ketinggian 12 cm, dan kertas diangkat sampai pada ketinggian genggaman tangan (knuckle hight), yaitu 75 cm. Dimana frekuensi angkat dilakukan hanya pada saat akan dilakukan proses produksi, dengan catatan tidak setiap kali pengangkatan kertas langsung berhasil. 2. Tujuan penelitian Mempelajari keamanan sistem material handling kegiatan pemasangan kertas, yang mana dimensi kertas tersebut memiliki diameter 1 m, panjang m, lebar 0.7 m dan berat 500 kg. Kertas ini diangkat ke mesin GOSS oleh dua orang operator (asumsi masing-masing operator mengangkat beban 250 kg) dengan menggunakan bantuan balok sebagai pengungkit. Dan dari pengumpulan data tentang pemindahan material kertas ke mesin, dapat dilihat apakah pekerjaan yang dilakukan oleh operator cetak tersebut digolongkan sebagai pekerjaan yang berbahaya atau tidak. 3. Metodologi penelitian 1. Studi Lapangan. Studi lapangan ini dilakukan dengan mengamati seluruh aktivitas kerja yang terjadi pada perusahaan tersebut di lantai produksi. 2. Identifikasi Masalah. Observasi terhadap permasalahan yang mungkin,wawa ca manajer, koordinator, dan operator di bagian yang terkait. 3. Tinjauan Pustaka.Melakukan studi pustaka terhadap masalah-masalah yang teridentifikasi untuk mendasari penelitian yang dilakukan. 4. Rumusan Masalah.Perumusan masalah ini dilakukan untuk merumuskan masalah yang akan diteliti dan mempermudah penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. 5. Batasan Masalah. Menghitung kemungkinan cedera, dan merancang material handling yang mungkin 6. Tujuan Penelitian, ditetapkan seperti disebut diatas. 7. Pengumpulan Data 8. Memilih kegiatan yang akan diteliti. 9. Pengolahan Data 10. Pembahasan dan Analisis Hasil 11. Kesimpulan dan Saran 4. Pengolahan data Dari hasil pengamatan dilakukan perhitungan manual dan menggunakan software. Perhitungan manual dengan menggunakan rumus Action Limit (AL) yang dilanjutkan dengan Maximum Permissible Limit (MPL) dan Recommended Weight Limit (RWL) yang dilanjutkan dengan Lifting Index (LI). Sedangkan pembuktian dengan software menggunakan software Upper Extremity Assessment Tools 1.4 b (Rapid Entire Body Assessment / REBA). Adapun pembuktiannya sebagai berikut: A. Dengan menggunakan perhitungan normal, diketahui: H = 40 cm, V = 12 cm,d = = 63 cm, F = 0, LC = 23 kg Asumsi : 548
3 Beban 500 kg diangkut oleh 2 operator. Jadi, setiap operator mengangkat 250 kg. H adalah antara 15 cm (6 in) dan 80 cm (32 in). Satu beban tidak dapat lebih dekat dari 15 cm (6 in) tanpa bersentuhan dengan badan operator sedangkan beban berposisi lebih jauh dari 80 cm (32 in) akan sulit untuk dijangkau oleh kebanyakan orang. V diasumsikan antara 0 cm dan 175 cm (70 in) yang menggambarkan rentang jarak untuk aktivitas angkat vertikal pada kebanyakan orang. D diasumsikan antara 25 cm (10 in) dan (200-V) cm atau (80-V) in. Untuk jarak perpindahan vertikal yang kurang dari 25 cm gunakan D = 2. F diasumsikan antara 0.2 (satu aktivitas angkat setiap 5 menit) dan F max (lihat Tabel Penentuan F max ). Sedangkan aktivitas angkat yang kurang dari satu angkat per 5 menit gunakan F = 0. Jika coupling good, nilai Coupling Multiplier (CM) adalah 1, coupling fair, nilai CM adalah 0.95, dan coupling poor, nilai CM adalah Action Limit (AL) dan Maximum Permissible Limit (MPL) AL = F H V 75 D F max = = 15 (0.748)(0.819) = 9.1 kg MPL = 3 (AL) = 3 (9.1) = 27.3 kg < 250 Kg Jadi, MPL lebih kecil dari beban yang diangkat oleh masing-masing operator, yaitu 250 kg. Sehingga pekerjaan dikatagorikan sebagai pekerjaan yang berbahaya. 2. Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI) 25 HM = H 25 = = cm 40 VM = 1 (0.003 V-75 ) = 1 ( ) = = cm 4.5 DM = D 4.5 = = = cm A = = 60 AM = 1 ( x A) = 1 ( x 60 ) = = FM = 0 CM = Good = 1 RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM 549
4 = 23 x x x x x 1 = 8.4 kg LI = Load Weight Recommended Wight Limit 250 = 8.4 = > 1 Jadi, LI lebih besar dari satu sehingga pekerjaan digolongkan berbahaya. B. Dengan Menggunakan software Upper Extremity Assessment Tools 1.4 b (Rapid Entire Body Assessment / REBA). Setelah melakukan perhitungan normal, dilakukan pengujian dengan menggunakan software Upper Extremity Assessment Tools 1.4 b (Rapid Entire Body Assessment / REBA), untuk mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan oleh operator cetak berbahaya atau tidak. Langkah penggunaan Upper Extremity Assessment Tools 1.4 b adalah sebagai berikut: Pilih REBA Pilih Task Information Masukkan Analyst, Job Name, Workstation ID Pilih gerakan-gerakan yang telah tersedia pada Task Information, Coupling/Grip, Force or Load, dan Muscle Use. Pilih REBA Score. Gambar 2. Tampilan Task Information REBA Gambar 3 Tampilan REBA Score 550
5 5. Analisis Dari peta tersebut dan hasil perhitungan, terlihat kegiatan yang berbahaya adalah kegiatan pengangkatan kertas ke mesin GOSS oleh operator cetak. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan perhitungan normal dan dengan menggunakan software Upper Extremity Assessment Tools 1.4 b (Rapid Entire Body Assessment / REBA). Analisis Perhitungan Action Limit (AL) dan Maximum Permissible Limit (MPL) Dari perhitungan Action Limit (AL), diperoleh nilai 9.1 kg. Hal ini berarti bahwa beban tekan (compression load) yang dapat diberikan pada intervertebral disk antara lumbar nomor 5 dan sacrum nomor 1 (L5/S1) berdasarkan gaya tekan sebesar 3500 Newton adalah sebesar 9.1 kg, dan beban ini dapat diangkat oleh 99% pria dan 75% wanita. Sedangkan nilai Maximum Permissible Limit (MPL) yang diperoleh pada perhitungan adalah 27.3 kg, yang mana ini berarti bahwa beban tekanan yang dapat diberikan pada intervertebral disk antara lumbar nomor 5 dan sacrum nomor 1 (L5/S1) berdasarkan gaya tekan sebesar 6500 Newton adalah sebesar 27.3 kg, dan beban ini diperkirakan hanya dapat diangkat oleh 25% pria dan 1% wanita. Dari masing-masing nilai Action Limit dan Maximum Permissible Limit yang bernilai 9.1 kg dan 27.3 kg, dan nilai ini kurang dari beban yang diangkat oleh operator cetak yaitu 250 kg, maka pekerjaan yang dilakukan oleh operator cetak tersebut digolongkan sebagai pekerjaan yang berbahaya. Analisis Perhitungan Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI) Pada perhitungan di atas, diperoleh nilai Lifting index sebesar yang mana nilai ini lebih besar dari 1 sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh operator cetak ini juga digolongkan sebagai pekerjaan yang berbahaya. Pekerjaan ini berbahaya kerena operator mengangkat beban melebihi berat beban yang dapat diangkat oleh hampir semua pekerja sehat dalam rentang waktu yang cukup lama. Analisis software Upper Extremity Assessment Tools 1.4 b (Rapid Entire Body Assessment / REBA) Perhitungan dengan menggunakan software REBA diatas, menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh operator cetak tersebut memiliki tingkat resiko yang tinggi, sehingga pekerjaan tersebut perlu diadakan perbaikan dengan segera. Berdasarkan perhitungan normal ataupun dengan menggunakan software REBA, dinyatakan bahwa pekerjaan mengangkat kertas oleh operator cetak tersebut berbahaya. Jika pekerjaan tersebut dilakukan secara terus menerus, maka akan terjadi kecelakaan industri yang mana operator akan mengalami Cumulative Trauma Disorder (bagian tubuh mengalami kecelakan disebabkan terlalu sering digunakan atau mengangkat beban berat sehingga menyebabkan trauma ke bagian tubuh, biasannya tulang belakang) ataupun Over erection-lifting and carrying (kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh beban angkat yang berlebihan). Dari data kecelakaan di New South Wales pada tahun , kecelakaan industri 93% diantarannya diakibatkan oleh strain (rasa nyeri yang berlebihan) sedangkan 5% lainnya karena hernia. Dari data tentang strain 61% diantarannya berada pada bagian punggung. 551
6 Sedangkan resiko yang diterima oleh perusahaan karena adanya kecelakaan industri antara lain adalah hilangnya jam kerja, produktivitas menurun, dan pada akhirnya perusahaan akan mengalami kerugian berupa materi. Dari haasil penelitian yang dipublikasikan oleh Departemen Of Labour s Bureau of Labour Statistic/DOL (BLS) menunjukkan bahwa cedera tulang belakang (punggung) meliputi 20% dari semua penyakit akibat kerja dan memakan biaya 25% dari total upah pekerja yang harus ditanggung oleh perusahaan. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa 25% cedera yang diderita oleh pekerja merupakan akibat dari kesalahan penanganan material. Penelitian mengenai pemindahan material secara manual masih sangat terbatas di Indonesia. Selama ini rumus atau hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga di luar negeri diaplikasikan di Indonesia tanpa dilakukan penyesuaian terhadap pekerja di Indonesia. Kecelakaan kerja akibat pemindahan material dapat diminimalisasi dengan cara meneliti kebutuhan untuk angkat manual secara ergonomis. Penelitian ini akan mengakibatkan adanya standarisasi dalam aktivitas angkat manusia. Standar kemampuan angkat ini tidak hanya meliputi arah beban, akan tetapi berisi tentang ketinggian dan jarak operator terhadap beban yang akan diangkat (faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan AL, MPL, RWL, dan LI). 6. Perbaikan material handling: desain alat bantu Dari hasil wawancara penulis dengan Manajer Cetak PT. X, kegiatan angkat kertas dengan bantuan balok sebagai pengungkitnya telah lama diterapkan pada lantai produksi cetak koran Harian PBP. Dan dari pembuktian diatas terbukti bahwa kegiatan mengangkat kertas yang dilakukan oleh operator cetak melebihi standarisasi aktivitas angkat manusia secara manual. Berdasarkan pembuktian tersebut, Manajer Cetak menyetujui penulis mendesain suatu alat material handling untuk membantu operator cetak dalam mengangkat kertas ke mesin GOSS. Dalam mendesain peralatan batu ini, perhitungan biaya pembuatannya tidak diperhitungkan, karena hanya menggunakan material-material biasa dan dengan tahap pengerjaan yang sederhana. Selain itu, material yang digunakan juga disesuaikan dengan kebutuhan pada lantai produksi, sehingga tidak perlu menghitung kapasitas angkat maksimal yang dapat diberikan kepada alat bantu tersebut (Menurut sumber dari perusahaan). Adapun desain peralatan yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut: Gambar 4. Peralatan Material Handling Gambar 5. Peralatan Material Handling Beserta Kertas (Sumber Gambar : Solusi Untuk Peralatan Material Handling) 552
7 Dari gambar diatas, terdapat beberapa komponen yaitu: 7. Kesimpulan dan saran Tabel 4.6 Keterangan Komponen Nomor Komponen Jumlah Komponen Nama Komponen 1 1 Kertas 2 2 Engsel 3 1 As Mesin 4 2 Dongkrak 5 1 Meja Besi 6 2 Roda Putar Selama melakukan observasi di PT. X dan telah melakukan pengolahan data terhadap sistem kerja pada lantai produksi, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemindahan material (material handling) memegang peranan penting dalam proses produksi PT. X. Peralatan pemindahan material yang terdapat pada PT. X antara lain: Forklif digunakan untuk memindahkan kertas untuk jarak yang jauh. Meja dorong digunakan untuk memindahkan kertas dari tempat penyimpanan sementara ke bawah mesin GOSS. Conveyor digunakan untuk memindahkan koran dari mesin folder ke meja packing. Palet kayu digunakan untuk memindahkan koran dari meja packing ke gudang bahan jadi. 2. Untuk pengangkatan kertas web seberat 500 kg ini ke mesin GOSS dilakukan oleh dua orang operator, dengan menggunakan balok kayu sebagai pengungkitnya. Hal ini berarti satu orang operator mengangkat beban seberat 250 kg. 3. Aktivitas pengangkatan kertas dari meja dorong ke mesin GOSS yang dilakukan oleh dua orang operator tersebut merupakan suatu akivitas yang membahayakan karena dapat menyebabkan kecelakaan industri (industrial accident) yang disebut sebagai Over erection-lifting and carrying dan Cumulative Trauma Disorder. Dan bagi perusahaan akan mengalami kerugian berupa hilangnya jam kerja, kurangnya produktivitas, dan pada akhirnya akan menyebabkan kerugian materi terhadap perusahaan. Berdasarkan observasi dan pembahasan yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan untuk coba diimplementasikan pada PT. X, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Dalam mengangkat material (material handling) harus diperkirakan cara atau standar pengangkatan yang baik sehingga tidak berbahaya terhadap operator pelaksana. 2. Jika ingin mengangkat berat beban maksimal yang bisa diangkat oleh operator posisi pegangan harus baik, karena jika posisi pegangan buruk akan mengurangi batasan angkat maksimal. 8. Daftar rujukan [1] Apple, James M Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan Edisi-3. Bandung : ITB. [2] Nurmianto, Eko Ergonomi, Konsep Dasar, dan Aplikasinya Edisi-1. Surabaya : Guna Widya. [3] Purnomo, Hari Perencanaan & Perancangan Fasilitas. Edisi-1. Yogyakarta : Graha Ilmu. 553
8 [4] Wignjosoebroto, Sritomo Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi-1. Surabaya : Guna Widya. [5] Widyanti, Ari Analisis manual material Handling serta faktor pengali Vertikal dan jarak pada persamaan pembebanan NIOSH. (ON LINE), ariwidyant-190&q=beban, 8 Januari
BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION
BAB 2. REVISED NIOSH LIFTING EQUATION Metode ini digunakan untuk mmperkirakan risiko yang berhubungan dengan pekerjaan aktivitas lifting berdasarkan parameter NIOSH (National Institute of Occupational
Lebih terperinciSem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT
ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT Tri Wibawa Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta, 55281 Telp. 0274-485363 Fax. 0274-486256
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan semakin meningkat pula. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut banyak orang membuka usaha di bidang bahan
Lebih terperinciANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM
ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM M. Ansar Bora 1, Dian Azhari 2 1 Dosen Program Studi Teknik Industri, 2 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciAda yang pernah tau tentang Niosh Lifting Equation??? Disini saya mencoba menulis gambaran tentang Niosh Lifting Equation (NLE).
NIOSH LIFTING EQUATION Ada yang pernah tau tentang Niosh Lifting Equation??? Disini saya mencoba menulis gambaran tentang Niosh Lifting Equation (NLE). NLE merupakan perhitungan batas berat objek (RWL)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan juga semakin meningkat. Banyak pembangunan dilakukan di wilayah perkotaan maupun
Lebih terperinciAnalisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk
49 Analisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Recommended Weight Limit (RWL) di PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk Denny Astrie Anggraini 1, Riko Ahmad Daus 2 Program Studi Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciPERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL
Volume 8 No.2 Juli 2016 ISSN : 2085 1669 e-issn : 2460 0288 Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek Email : jurnalteknologi@umj.ac.id U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A PERBAIKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling
USULAN PERANCANGAN METODE PEMINDAHAN MATERIAL PADA PROSES LOADING SAYURAN BUNCIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BIOMEKANIKA (STUDI KASUS DI PT ABO FARM) 1 Ni Made Yunita Sari Dewi; 2 Rino Andias Anugraha;
Lebih terperinciANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT
ANALISIS SIKAP KERJA OPERATOR PENGISIAN BOTOL LITHOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) (Studi Kasus di PT. Pertamina Unit Produksi Cilacap) Hendro Prassetiyo Jurusan Teknik dan Manajemen
Lebih terperinciANALISA ERGONOMI KEGIATAN MENGANGKAT BEBAN STUDI KASUS MENGANGKAT GALON AIR KE ATAS DISPENSER oleh: I Wayan Sukania *
ANALISA ERGONOMI KEGIATAN MENGANGKAT BEBAN STUDI KASUS MENGANGKAT GALON AIR KE ATAS DISPENSER oleh: I Wayan Sukania * Abstrak. Kegiatan mengangkat merupakan kegiatan yang sangat banyak ditemui baik di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar dari aktivitas fisik manusia dalam industri terjadi dalam kegiatan manual material handling. Manual material handling didefinisikan sebagai pemindahan
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA
PERBANDINGAN METODE-METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGANALISIS POSTUR PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) KAJIAN PUSTAKA Edi Budiman, ST., Ratih Setyaningrum, ST. Program Studi Teknik Industri Sekolah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Mulai Penelitian Pendahuluan Identifikasi dan Perumusan Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Lantai Produksi Mesin Lantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemindahan dengan tenaga sendiri itu disebut manual material handling.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menarik dan mendorong dalam memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain merupakan aktivitas manusia dalam dunia kerja ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fisiologi Kerja Fisiologi kerja adalah ilmu untuk mempelajari fungsi organ tubuh manusia yang dipengaruhi oleh otot. Fungsi utama pada fisiologi adalah sistem yang mengizinkan
Lebih terperinciBIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
BIOMEKANIKA PERTEMUAN #14 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merancang
Lebih terperinciOleh: DWI APRILIYANI ( )
ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi tentu memacu perkembangan jaman, baik dalam dunia pendidikan, perekonomian dan sektor industri. Seiring perkembangan jaman di dalam dunia industri
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciPerkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak
Analisis Tingkat Risiko Cedera MSDs pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Metode REBA dan RULA pada Pekerjaan Area Produksi Butiran PT. Petrokimia Kayaku Reza Rashad Ardiliansyah 1*, Lukman Handoko
Lebih terperinciUSULAN ALAT BANTU PEMINDAHAN BATAKO UNTUK MENGURANGI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI PT. XYZ
USULAN ALAT BANTU PEMINDAHAN BATAKO UNTUK MENGURANGI RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI PT. XYZ Muhammad Yudhi Setiadi, Poerwanto, Anizar Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan dalam menjalankan proses produksi, terutama kegiatan yang bersifat manual. Kegiatan manual
Lebih terperincikekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik
BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar pekerjaan dan aktivitas dalam dunia industri tidak lepas dari penanganan material secara manual (Manual Material Handling). Manual Material Handling
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, Darwin (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Manual Material Handling Dengan Metode RWL, LI, dan Software
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri pada masa kini telah berada pada masa perkembangan yang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari begitu banyaknya perusahaan ataupun industri-industri
Lebih terperinciEvaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK
Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan Ery Suhendri¹, Ade Sri Mariawati²,Ani Umiyati³ ¹ ² ³ Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa erysuhendri@yahoo.com¹,adesri77@gmail.com²,
Lebih terperinciNIOSH Work Practices Guide for Manual Lifting. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc
Modul-2 NIOSH Work Practices Guide for Manual Lifting Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -2 Pekerjaan Penanganan Material Secara Manual Katakanlah: Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang)
LAMPIRAN 1 MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang) I. Tujuan Umum Tujuan praktikum PSK&E ini secara umum adalah: a) Memberikan pemahaman kepada praktikan pentingnya menjaga keselamatan dan
Lebih terperincikekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik
BIOMEKANIKA Definisi Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu dari empat bidang penelitian informasi ergonomi, yakni penelitian tentang kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Agro, Politeknik ATI Makassar Jl. Sunu No. 220 Makassar (1)
Petunjuk Sitasi: Arminas, & Basri, M. (2017). Analisis Potensi Risiko Cidera Karyawan Proses Packing di Area Store In House dengan Metode Recommended Weight Limit (RWL) pada PT. Toyota Boshoku Indonesia.
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 Standard Nordic Questionnaire (SNQ) Nama Umur Jenis kelamin Tugas :.. :.. tahun : Pria / Wanita :.... Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia berikut ini : NO JENIS KELUHAN 0 Sakit kaku di
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH
APLIKASI SISTEM INFORMASI K3 DENGAN METODE RULA DAN NIOSH TriPujadi 1, Harisno 2, Erik Sugiarto 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara 3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciAnalisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik dengan Metode Recommeded Weight Limit (RWL)
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 206 Vol. 0 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 2 November 206 ISSN: 2548-509 Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida
Lebih terperinciUsulan Desain Proses Pengangkatan Sari Kedelai ke Penyaringan (Studi Kasus Pabrik Tahu di Batam)
Petunjuk Sitasi: Siboro, B. A., Siagian, M. F., & Purbasari, A. (2017). Usulan Desain Proses Pengangkatan Sari Kedelai ke Penyaringan (Studi Kasus Pabrik Tahu di Batam). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017
Lebih terperinciPERANCANGAN FASILITAS DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA STASIUN PENGEBORAN DI PT. PEPUTRA MASTERINDO
PERANCANGAN FASILITAS DAN PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA STASIUN PENGEBORAN DI PT. PEPUTRA MASTERINDO Zayyinul Hayati Zen 1, Satriardi 2, Kismadi 3 1,2,3 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPerbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Maret 0, pp.77-8 ISSN 0-95X Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer Saepul Bahri, Ja far Salim, Wahyu Susihono,, JurusanTeknik
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
29 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT BMC merupakan perusahaan orang Belanda yang kemudian dipindahkan kepemilikannya oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penanganan material secara manual (Manual Material Handling) didefinisikan sebagai pekerjaan penanganan material yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong,
Lebih terperinciANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION
ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION Etika Muslimah Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: etika_muslimah@yahoo.com
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA
DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA Etika Muslimah 1*, Dwi Ari Wibowo 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciAPLIKASI RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DALAM PERBAIKAN CARA PENGANGKATAN
Sanjaya, Aplikasi Recommended Weight Limit (RWL) APLIKASI RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DALAM PERBAIKAN CARA PENGANGKATAN Andree Afandy Sanjaya Fakultas Teknik Universitas Surabaya Abstrak : CV. X adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, industri sangat berkontribusi bagi perekonomian nasional,baik industri kecil, menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu. Sekarang sudah banyak alat-alat yang dapat digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pekerjaan manusia itu bermacam-macam jenisnya ada yang ringan, sedang bahkan berat. Berat atau ringannya suatu pekerjaan itu diukur dari kemampuan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS RESIKO BEBAN KERJA BERDASARKAN BIOMEKANIKA DAN (Studi kasus Angkat Beban Karung Beras di Gudang Bulog Kartasura) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Nai Shoes Collection merupakan home industry yang bergerak di bidang industri sepatu safety dan sepatu boot yang berlokasi di Jl. Cibaduyut Raya Gang Eteh Umi RT. 2 RW 1 kota Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pekerjaan yang sering dilakukan oleh tenaga kerja yang bekerja di industri atau pabrik adalah pekerjaan mengangkat beban atau sering disebut dengan manual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemindahan barang merupakan aktivitas yang selalu ada di dunia perindustrian. Hal ini merupakan suatu hal perlu untuk dikaji bagi setiap industri karena perannya cukup
Lebih terperinciMODUL 10 REBA. 1. Video postur kerja operator perakitan
MODUL 10 REBA 1. Deskripsi Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomic dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai postur kerja seorang operator. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT.XYZ merupakan industri yang bergerak di bidang konstruksi dan fabrikasi baja yang berlokasi di Bandung. Peneliti melakukan pengamatan di lantai produksi ragum bangku PT.XYZ. Pada lantai produksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan Tata Letak Fasilitas 2.1.1. Pengertian Tata Letak Fasilitas Tata letak fasilitas merupakan suatu pembahasan mengenai tata letak (layout) internal dari fasilitas produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi. Menurut data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, hingga akhir 2015 telah terjadi kecelakaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu menggunakan analsisi biomekanika dapat dikaitkan dengan penulisan Tugas Akhir ini. Diantaranya Budiman (2006), Theresia (2008), Dwijayanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi merupakan integrasi dari tenaga kerja, material, metode kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat MMH (Manual Material Handling).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Demikian juga dalam dunia industri, penggunaan teknologi atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia tidak bisa terlepas dari suatu peradaban dunia dari waktu-kewaktu yang semakin berkembang. Perubahan tersebut tentunya menuju kearah yang
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperincioleh : Eli Mas idah, Wiwiek Fatmawati, Lazib Ajibta Fakultas Teknologi Industri UNISSULA
ANALISA MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOMEKANIKA UNTUK MENGIDENTIFIKASI RESIKO CIDERA TULANG BELAKANG (MUSCULOSKELETAL DISORDER) (Studi Kasus pada Buruh Pengangkat Beras di
Lebih terperinciAnalisis Penentuan Sikap Kerja yang Ergonomis di Area Loading Ramp pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Luwu Timur
Petunjuk Sitasi: Rapi, A., & Arminas. (2017). Analisis Penentuan Sikap Kerja yang Ergonomis di Area Loading Ramp pada PT. Perkebunan Nusantara XIV Luwu Timur. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B312-318).
Lebih terperinciDesain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG
Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG Darsini Teknik Industri Fakultas Teknik - Univet Bantara Sukoharjo e-mail: dearsiny@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah merancang desain troli
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian a. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sarung tangan dan berlokasi di kota
Lebih terperinciperusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr
ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL SECARA MANUAL PEKERJA PENGANGKUT GENTENG UD. SINAR MAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) Dian Herdiana Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi 2.1.1 Pengertian Ergonomi Ergonomi adalah suatu ilmu yang dapat digunakan untuk menggunakan informasi/data sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan industri di negara Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat, baik itu dalam bidang jasa atau manufaktur. Persaingan antara
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN BLOCPLAN (Studi Kasus: Industri Kecil Tahu SUMBER REJEKI Sukoharjo)
TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN BLOCPLAN (Studi Kasus: Industri Kecil Tahu SUMBER REJEKI Sukoharjo) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi yang ada. Sampai saat ini tenaga kerja manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pada masa sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut diimbangi dengan semakin berkembangnya teknologi yang
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DI CV. A CLASS SURAKARTA
ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DI CV. A CLASS SURAKARTA Yudha Rahadian 1*, Giusti Arcibal 1, Irwan Iftadi 1,2 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Jln. Ir. Sutami 36A,
Lebih terperinciANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS
TUGAS AKHIR ANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS DITINJAU DARI ASPEK BIOMEKANIKA DAN FISIOLOGI (Studi Kasus di PT. Bahama Lasakka, Batur, Ceper, Klaten) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manual material handling (MMH) dapat diartikan sebagai tugas pemindahan barang, aliran material, produk akhir atau benda-benda lain yang menggunakan manusia sebagai
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)
PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU) Merry Siska, Dedi Suarman Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dynamic Programming 2.1.1 Pengertian Dynamic Programming Dynamic Programming merupakan suatu teknik analisa kuantitatif untuk membuat tahapan keputusan yang saling berhubungan.
Lebih terperinciDisusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK MODUL KESELAMATAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Material Handling (MH) merupakan seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pembungkusan/pengepakan (packaging), penyimpanan (storing),
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil perhitungan kuesioner nordic body map, terlihat bahwa para porter merasakan sakit pada bagian tubuh tertentu ketika membawa 4 jenis barang dengan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Toko Sinar Mustika, Bandung berdiri sejak tahun 1990, merupakan toko yang bergerak di bidang jual beli kain. Masalah yang dihadapi oleh toko ini adalah mengenai troli yang tidak ergonomis dan tidak
Lebih terperinciTekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manual material handling (MMH) adalah salah satu komponen dari banyak pekerjaan dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Jenis pekerjaan ini meliputi mengakat, menurunkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di era globalisasi ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri di Indonesia. Sehingga industri perlu mengadakan perubahan untuk mengikuti
Lebih terperinciKata Kunci: metode QEC, pekerja gerabah, sepuluh postur duduk
EVALUASI RESIKO POSTUR KERJA DI UMKM GERABAH MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST Indah Pratiwi 1*, Purnomo 2, Rini Dharmastiti 3, Lientje Setyowati 4 1 Mahasiswi Program Doktor Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA & ERGONOMI BIOMEKANIKA DAN POSTUR KERJA
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM KERJA & ERGONOMI BIOMEKANIKA DAN POSTUR KERJA Disusun oleh: 1. Rizki Akbar Rismawan (3333110483) 2. Gina Andini (3333110951) 3. Alfian Kello (3333111444) 4. Puput Puspitasari
Lebih terperinciPerforma (2013) Vol. 12, No.1: 9-18
Performa (2013) Vol. 12, No.1: 9-18 Usulan Rancangan Troli Sebagai Alat Bantu Angkut Karung Gabah Dalam Rangka Perbaikan Postur Kerja di Penggilingan Padi (Studi Kasus: Penggilingan Padi di Sragen) Bayu
Lebih terperinciANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA
60 ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA Friska Pakpahan 1, Wowo S. Kuswana 2, Ridwan A.M. Noor 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA
PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Dwi Nurul Izzhati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UDINUS Jl. Nakula I, No.5-11, Semarang E-mail: dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bidang industri secara nasional maupun internasional saat ini semakin tinggi. Persaingan tersebut harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas
Lebih terperinciPT. Indospring Tbk adalah sebuah perusahaan otomotif manufacturing yang memproduksi spring dengan mutu
APLIKASI ERGONOMI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA OPERATOR DAN OUTPUT PRODUKSI PADA PROSES TAPER Maulidina Achmad PT. Indospring Tbk Email : teknik.industriunmuh@gmail.com ABSTRAK PT. Indospring Tbk adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)
PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS) (Study Kasus di CV Mitra Jaya Departemen Empat) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM KERJA OPERATOR PENCETAKAN PAVING BLOCK PADA UKM GUNUNG JATI TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
PERBAIKAN SISTEM KERJA OPERATOR PENCETAKAN PAVING BLOCK PADA UKM GUNUNG JATI TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh MANDALA PUTRA NASUTION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)
USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinci