BAB VI TEKNIK PEMROGRAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA PEMROGRAMAN PADA PLC DAN SOFTWARE WONDERWARE. 4.1 Membuat Program Dalam Bentuk Ladder Pada PLC LS Glofa

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI KOMPUTER (APLIKOM)

INSTALASI MOTOR LISTRIK

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

Panduan Instalasi Galileo Desktop Versi 2.5

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

LAMPIRAN A. Tabel Konversi Temperatur Termokopel Tipe K

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY. PLC Praktek TOOLBARS CX-PROGRAMMER 4x50 menit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

Gambar 4.2 Simbol LOAD. Gambar 4.3. Simbol LOAD NOT

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

1.1 Mengenal Visual FoxPro

User s Manual MAESTRO MOVING SIGN

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. fitur yang sangat kompleks. GX Developer merupakan software buatan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

AVR USB ISP Trademarks & Copyright

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian...

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER. Pengoperasian Dasar Windows. Fakultas FASILKOM. Ramayanti, S.Kom, MT. Program Studi Teknik Informatika

Cara mendownload program SoMachine Basic ke PLC M221 menggunakan SD Card

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

Buku Panduan bagi Pengguna MODEM USB Model : BRG-U100 Ver. USB B

How2Use DT-51 AT89C51XXX BMS. Oleh: Tim IE. Gambar 1 Tata Letak DT-51 AT89C51XXX BMS

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

Virtual PC dapat berjalan di Windows XP, Vista maupun Windows 7. Saya melakukan installasi pada Windows 7, 64 bit.

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

Organisasi & Arsitektur Komputer

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DAN INSTRUMENTASI KENDALI. M-File dan Simulink

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE DATABASE STASIUN BUMI PEMANTAU GAS RUMAH KACA (DBGRK)

9) File-file yang ada di CD ROM akan diload ke dalam memori selama proses instalasi ini. Selanjutnya layar Welcome To Set Up Windows akan tampil.

Algoritma Pemrograman 2 B

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE LANDFILL GAS ANALYSER MANAGER (LGAM) - TPA

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

DATABASE SQL SERVER. Database SQL Server Halaman 1

Aplikasi Komputer. Sejarah & Pengoperasian Windows 7. M. Arif Budiyanto, S.Kom, M.Hum. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Teknik Infromatika

II. ALAT DAN BAHAN 1. Kabel Null Modem 1 buah 2. 1 buah PC dengan OS WINDOWS 98/95 2 buah

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk

Aplikasi ideb Viewer Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

Persiapan. 2.1 Hardware

Membuat Virtual Machine Windows XP Menggunakan VMWare

Netopschool Version Netopschool Version Kemudahan Software Netopschool Version 3.02

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

Tuturial Dual Boot Windows - Linux. Nama : Muhammad Fikry Hazmi NRP :

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

Praktek Virtualisasi. Virtualiasi Guest yang Ringan 8 Mb RAM - 50 Mb Harddisk!!! 1.1 Persiapan & Konfigurasi

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3. Oleh: NIM : NIM :

TUGAS AOK BAB OS. Jalankan aplikasi virtualbox terlebih dahulu.

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

LAB SHEET 1 PENGENALAN Z80 SIMULATOR IDE OSHONSOFT

Trademarks & Copyright

Langkah- langkah untuk menginstall VB6 adalah:

1. MENGENAL VISUAL BASIC

Memulai Simulink. Memulai Simulink. Membuat Model Baru. Untuk memulai Simulink dan membuka library milik Simulink :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BUKU PETUNJUK OPERASIONAL (MANUAL) SOFTWARE DATABASE KUALITAS AIR MODUL KELAS I ~ IV

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BUKU PANDUAN CCTV ATM Text Inserter

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

Microsoft Excel. I. Pendahuluan

BAB III PERANCANGAN ANTENA HORN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE WIPL-D

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

Transkripsi:

BAB VI TEKNIK PEMROGRAMAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara detail apa itu PLC termasuk juga keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh jika dalam sistem kontrol kita menggunakan PLC sebagai alat kontrol. Pada bab ini akan kita bahas tentang bagaimana melakukan pemrograman PLC. Setiap industri PLC tentu mempunyai standar sendiri-sendiri dalam hal pemrograman. Untuk itu disini akan kita ambil contoh bagaimana melakukan pemrograman pada PLC merk Omron tipe CPM1A / CPM2A. 6.1 Scan Program Sebuah PLC beroperasi dengan cara mengeksekusi program yang terdapat di memori PLC secara berulang-ulang (loop) seperti ditunjukkan pada Gambar 6.1(a) berikut. Instruksi-instruksi yang terdapat dalam program dieksekusi secara berurutan dari awal hingga akhir dan berkesinambungan, dan ketika instruksi yang terakhir selesai dieksekusi, maka operasi akan kembali lagi dan mulai dari instruksi awal, proses ini akan berlangsung terus selama PLC masih dalam kondisi running. Aksi seperti yang ditunjukan pada Gambar 6.1(a) disebut dengan program scan, dan perioda dari loop disebut dengan program scan time. Adapun setiap perioda scan lamanya waktu tergantung dari sedikit banyaknya program PLC dan kecepatan prosesor dari PLC tersebut, namun pada umumnya adalah 2 5 ms untuk setiap kilo program, secara keseluruhan rata-rata waktu scan mengambil waktu sebasar 10 50 ms. Gambar. 6.1(a) dapat diperluas seperti ditunjukkan pada Gambar 6.1(b) disini terlihat bahwa saat mulai scan semua pernyataan yang terhubung dengan input dibaca kemudian disimpan dalam memori PLC. Jika PLC beroperasi dimana program di scan berdasarkan urutan seperti telah dijelaskan diatas, maka status keluaran (output) tidak akan berubah dengan segera. Sebuah area memori dalam PLC yang berhubungan dengan keluaran (output) diubah oleh program, kemudian secara serentak status keluaran (output) diperbaharuhi (up-date) pada akhir dari proses scan. Secara singkat aksi tersebut 64

dapat dijelaskan bahwa proses dari scan adalah membaca masukan (input), scan program dan memperbaharuhi keluaran (output). (a) (b) Gambar 6.1 : Proses SCAN Scan program ini akan membatasi kecepatan sinyal dimana sebuah PLC dapat merespon sinyal tersebut. Pada Gambar 6.2(a) adalah sebuah ilustrasi dimana PLC akan digunakan untuk menghitung pulsa kecepatan tinggi dimana kecepatan pulsa lebih rendah dari kecepatan scan, disini akan didapatkan bahwa PLC akan menghitung pulsa dengan benar. Pada Gambar 6.2(b) kecepatan pulsa lebih tinggi dari kecepatan scan, disini akan terlihat bahwa terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah pulsa. (a) (b) Gambar 6.2 : Ilustrasi PLC digunakan menghitung pulsa kecepatan tinggi Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 65

Scan program PLC ini juga akan berpengaruh kepada waktu respon (respon time). Seperti ditunjukan pada Gambar 6.3, disini terlihat bahwa ternyata scan program akan mengakibatkan pergeseran antara input dan utput. Sebuah input akan menyebabkan sebuah output, berdasarkan Gambar 6.3 di bawah apabila input ON akan menyebabkan output ON atau sebaliknya apabila input OFF output OFF. Disini dapat kita lihat bahwa terdapat pergeseran waktu antara transisi perubahan status dari OFF ke ON pada input dan pada output (waktunya tidak bersamaan). (a) Gambar 6.3 : Ilustrasi respon periode scan (b) Pada Gambar 6.3 (a) menunjukan bahwa input terjadi (perubahan status) sesaat sebelum scan dimulai, ini akan mengakibatkan pengaktifan (energization) output terjadi dalam satu perioda scan berikutnya. Sedangkan pada Gambar 6.3 (b) menunjukan input terjadi (perubahan status) setelah input dibaca, sehingga saat itu status input yang terbaca adalah OFF dan status ON-nya baru akan terbaca pada scan yang kedua sebelum output ON (energized). Dengan demikian Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 66

dapat disimpulkan bahwa respon dapat terjadi atau diberikan bervariasi antara satu atau dua perioda scan. Dalam kebanyakan aplikasi pergeseran (tunda waktu) operasi peralatan berlangsung dalam waktu puluhan milli-detik, dan ini tidak akan terlalu bermasalah apabila PLC merespon sebuah plan yang dioperasikan menggunakan tombol tekan. Permasalahan akan muncul apabila masukan yang diberikan ke PLC adalah berupa peralatan input dengan aksi cepat seperti photocell. Tata letak program PLC itu sendiri dapat menghasilan tunda waktu yang tidak diinginkan, jika alur program dibuat tidak sesuai dengan alur scan program PLC. PLC bekerja mulai dari instruksi pertama untuk setiap scan, kemudian secara berurutan melanjutkan pada instruksi berikutnya sampai akhir program. Pada Gambar 6.4(a) menunjukan bahwa sebuah input menyebabkan sebuah output, namun program tersusun melalui lima step, dimana alur logika program berlawanan dengan alur scan. Pada scan pertama input menyebabkan kejadian A, pada scan berikutnya A menyebabkan kejadian B, dan demikian seterusnya sampai scan ke lima yang menyebabkan kejadian D dan kemudian menyebabkan output energized. Jika program tersusun seperti ditunjukan pada Gambar 6.4(b) urutan secara keseluruhan akan terjadi hanya dalam satu kali scan. (a) (b) Gambar 6.4 : Arah alur pembacaan (scan) Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 67

6.2 IDENTIFIKASI INPUT / OUT PUT DAN ALAMAT BIT PADA PLC OMRON TIPE CPM1A-20 I/O / CPM2A-20 I/O Pada tabel dibawah ditunjukan bit IR yang dialokasikan pada terminal I/O pada CPU tipe CPM1A / CPM2A Number of Expansion I/O Unit Power I/O Terminals CPU Terminals Terminals Supply on the CPU Model Number Inputs Outputs Inputs Outputs 10 6 points: AC CPM1A-10CDR-A 4 points: 00000 to --- --- 01000 to 01003 DC CPM1A-10CDR-D 00005 20 12 points: AC CPM1A-20CDR-A 8 points: 00000 to --- --- 01000 to 01007 DC CPM1A-20CDR-D 00011 18 points 12 points 01000 36 points: 24 points: AC CPM1A-30CDR-A 30 00000 to to 01007 00200 to 01200 to 00011 01100 to 01103 00211 01207 DC CPM1A-30CDR-D 00300 to 01300 to 24 points: 00311 01307 00000 to 16 points: 00400 to 01400 to AC CPM1A-40CDR-A 40 00011 01000 to 01007 00411 01407 DC CPM1A-40CDR-D 00100 to 01100 to 01107 00111 Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 68

6.2.1 Pengalamatan Dalam SYSWIN Pengalamatan ini adalah sangat penting untuk kita harus mengetahui format alamat dari merek dan jenis PLC yang digunakan, sebab jika kita salah menuliskan alamat akan mengakibatkan sistem tidak bekerja atau bekerja tida sesuai dengan yang kita inginkan. Dalam pengalamatan menggunakan software SYSWIN mempunyai dua komponen yaitu channel dan nomor bit antara keduanya harus dipisahkan dengan sebuah titik. Sebagai contoh untuk pengalamatan input dan output eksternal untuk tipe PLC tipe CPM1A-20 I/O, seperti ditunjukan pada Gambar 6.5 berikut ini. Alamat input eksternal 000.05 000.05 Menunjukan nomor bit (terminal) Menunjukan channel input Alamat output eksternal 010.03 010.03 Menunjukan nomor bit (terminal) Menunjukan channel output Gambar 6.5 : Pengalamatan Pada Program Syswin Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 69

6.3 Software Pemrograman SYSWIN v3.4 6.3.1 Instalasi Syswin v3.4 Dalam instalasi ini dapat dilakukan dengan mudah, dan pastikan bahwa menjalankan pada setup.exe pada CDROM instalasi anda. Setelah menjalankan program tersebut, maka selanjutnya akan ditampilkan menu pilihan bahasa program yang akan diinstalasi, seperti ditunjukkan pada gambar 6.6. Untuk memudahkan pilih bahasa yang mudah misal : English ( atau dapat juga memilih bahasa yang dikuasai). Gambar 6.6 : Pemilihan bahasa Langkah selanjutnya adalah menekan tombol Ok, dan hal ini akan muncul Setup seperti ditunjukkan pada gambar 6.7. Gambar 6.7 : Syswin Setup Prepare Setelah proses ini selesai akan muncul Welcome seperti ditunjukkan pada gambar 6.8. Klik pada tombol Next untuk melanjutkan proses sehingga ditampilkan jendela Choose Destination Location, hal ini diberi kesempatan untuk memilih direktori yang akan dituju untuk menempatkan program syswin v3.4 ini, seperti ditunjukkan pada gambar 6.9. Atau dapat memilih direktori mana yang akan dipilih dengan cara Browse, setelah itu di klik tombol Next untuk Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 70

melanjutkan ke jendela Choose Operation mode, seperti ditunjukkan pada gambar 6.10. Gambar 6.8 : Tampilan Welcome Gambar 6.9 : Tampilan Choose Destination Location Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 71

Gambar 6.10 : Tampilan Choose Operation mode Pada jendela Choose Operation mode, sebaiknya dipilih tombol yang tengah, yaitu karena Fully program CPM* and SRM* PLC types, dan instalasi ini tidak memerlukan lisensi sehingga bisa berjalan dengan penuh. Setelah itu dilanjutkan dengan proses instalasi itu sendiri, tunggu hingga proses setup mencapai 100 % seperti terlihat pada gambar 6.11. Gambar 6.11 : Tampilan Proses Setup Setelah selesai akan ditampilkan jendela Setup complete, seperti ditunjukkan pada gambar 6.12, kemudian diberi kesempatan untuk memilih apakah langsung menjalankan program syswin v3.4 atau tidak pada jendela ini, centang pada box yang diinginkan dan klik Finish. Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 72

Gambar 6.12 : Tampilan Setup Complete 6.3.2 Memulai Kerja Dengan SYSWIN Software Omron SYSWIN v3.4 didesain untuk digunakan pada PLC dengan seri SYSMAC C dan CV. Software dilengkapi dengan fasilitas metoda pembuatan dan pemelihraan program serta pengujian operasi, baik pada saat online maupun offline. SYSWIN mempunyai fasilitas yang koperhensif yang dapat dimanfaatkan oleh pemrogram, mulai dari mengedit, network, debugging, termasuk juga : Pembuatan program baru Pengeditan dan store program Upload dan Down load program ke PLC Status program selama program dieksekusi PLC Pemberian keterangan pada Program Pemeliharaan library files Pencetakan program dan dokumentasi termasuk cross - refernces SYSWIN v3.4 dapat dijalankan di Microsoft Windows (versi 3.1 atau versi diatasnya) pada komputer standar IBM dan kompatible 386/486 dan Pentium. SYSWIN v3.4 mudah digunakan dan memungkinkan pemrogram dapat Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 73

mengkonfigurasi dengan cepat sebuah proyek khusus, memasukan network dan data program. Program PLC dapat dibuat dalam bahasa Ladder atau Statement List. Editor statement list memungkinkan program PLC dapat dilihat dan diperiksa dalam format mnemonic. Software SYSWIN berkomunikasi dengan SYSMAC C atau CV melalui antamuka (serial interface) RS-232C atau RS-422, atau SYSLINK untuk layanan jaringan. Setelah software terinstal Windows Program Manager akan menampakan grup windows baru untuk SYSWIN. Dengan demikian software sudah siap untuk dijalankan, dan dapat dimulai dengan cara meng - klik dua kali pada icon SYSWIN 3.4. Jika pilihan Auto-Connect dipilih pada SYSWIN Preferences maka secara otomatis software akan mulai jalan dengan memeriksa port komunikasi yang dipilih sesuai dengan defaultnya. Ketika SYSWIN saat pertama jalan, akan menunjukan windows seperti tampak pada Gambar 6.13 di bawah. Gambar 6.13 : New File Window SYSWIN mempunyai keunggulan yaitu dengan menggunakan keyboard atau mouse atau kedua-duanya kita dapat dengan mudah membuat program kontrol. Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 74

6.3.3 Pemrograman PLC 6.3.3.1 Struktur Program Meskipun dalam pembuatan program kita dapat menggunakan hanya satu network, namun SYSWIN mempunyai fasilitas dalam pembuatan program, dimana beberapa network dikemas dalam suatu grup. Konsep dari pemrograman dalam sebuah blok adalah merupakan hal yang baru dalam SYSWIN v3.4, dan ini di desain untuk mempermudah dalam menulis / membuat program, yaitu dengan cara memisahkan blok - blok tersebut dan mengaturnya. Suatu hal yang baru yang terdapat pada SYSWIN versi ini adalah mempunyai keunggulan bahwa program dapat dibuat dalam sebuah blok yang didalam blok tersebut berisi beberapa grup, dengan demikian kita cukup menulis beberapa program yang lebih kecil yang kemudian dapat digabung menjadi program yang besar, seperti ditunjukan pada contoh dibawah. Gambar. 6.14 : Strutur Program Pada PLC Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 75

6.3.3.2 Membuat Program Ladder Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana proses persiapan pembuatan program dengan bahasa Ladder menggunakan SYSWIN v3.4, dan bagaimana menggunakan beberapa tool untuk menambah produktifitas. SYSWIN v3.4 mempunyai beberapa metoda kerja dengan menggunakan tool yang tersedia, kita dapat menggunakan salah satu mouse atau keyboard untuk membuat program. Pada penjelasan berikutnya disini secara umum akan menggunakan keyboard. Gunakan perintah File New untuk memulai pembuatan proyek baru. maka dialog Project Setup akan nampak di layar, sehingga anda dapat men-setup parameter-parameter dasar. Kemudian anda kembali ke ruang kerja pemrograman dan siap untuk memberi instruksi input dalam network yang pertama. Gambar 6.15 : Kotak dialog untuk perintah-perintah dasar PLC 6.3.3.3 Ruang Kerja Pemrograman Dengan Menggunakan Bahasa Ladder Ketika pertama menjalankan SYSWIN atau membuka program kita selalu melihat pada rel sebelah kiri, dimana program ladder selalu dimulai. Pada bagian kanan rel terdapat juga ruang kerja. Apabila kita telah selesai membuat network secara lengkap instruksi output akan terhubung dengan rel sebelah kanan. Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 76

Rel Kiri (Rung Kiri) Rel Kanan (Rung Kanan) Gambar 6.16 : Ruang kerja dengan menggunakan SYSWIN 6.3.3.4 Memulai Membuat Diagram Tangga Pada bagian ini kita awali dengan pembuatan diagram tangga yang akan menggunakan contoh pengoperasikan motor 3-fasa secara langsung dengan langkah-langkah sebagai berikut : Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa dijalankan secara langsung (DOL). Adapun penjelasan fungsi kerja sistemnya sebagai berikut : Jika saklar S2 ditekan (ON), maka dengan segera kontaktor K1 bekerja, kontak K1 mengunci. Dengan memutus saklar S1, maka kontaktor K1 lepas terputus. Setelah memahami prinsip fungsi kerja dari sistem yang kita bahas diatas, maka langkah berikutnya adalah : Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 77

1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut Gambar 6.17a : Rangkaian kontrol motor AC Tiga-Fasa secara langsung 2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan PLC OMRON CPM2A Pengalamatan I/O INPUT 00000 S1 PB_STOP 00001 S2 PB_START OUTPUT 01000 Coil_Kontaktor 3. Merencanakan Ladder Diagram pada sistem diatas, maka langkah langkah yang harus dilakukan adalah a. Memulai dengan menu File New Project, sehingga muncul kotak dialog seperti ditunjukkan pada gambar 6.17b dan kemudian klik (Ok). Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 78

Gambar 6.17b : Menu File New Project b. Memulai menggambar diagram tangga, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Langkah pertama, pada toolbar klik yang merupakan simbol untuk membuat kontak NC. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 6.17c, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 00000 dan komment-nya Tombol Stop, dan klik OK Gambar 6.17c : Kotak dialog contact Tombol Stop 2. Langkah kedua, pada toolbar klik yang merupakan simbol untuk membuat kontak NO. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 79

gambar 6.17d, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 00001 dan komment-nya Tombol Start, dan klik OK Gambar 6.17d : Kotak dialog contact Tombol Start 3. Langkah ketiga, pada toolbar klik yang merupakan simbol untuk membuat Output NO. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 6.17e, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 01000 dan komment-nya Motor, dan klik OK Gambar 6.17e : Kotak dialog contact Output Motor 4. Langkah keempat, pada toolbar klik dimana isikan alamat kontak, yaitu 01000, dan klik OK 5. Langkah kelima, pada toolbar klik dimana merupakan hubungan paralel pada kontak, yaitu 01000, dan klik OK 6. Langkah keenam, kita akhiri Program dengan cara pada toolbar klik. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 6.10f, dimana isikan, yaitu END, dan klik OK. Proses pembuatan diagram tangga telah selesai. Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 80

Gambar 6.17f : Kotak dialog Function Gambar 6.17g : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor secara langsung 6.3.4 Menyimpan dan Membuka File Proyek Menyimpan file proyek pada disk dapat dilakukan sama seperti pada aplikasi-aplikasi Window lainya. File proyek SYSWIN disimpan dalam sebuah file dengan format tertentu, dan hanya dapat dibaca dengan menggunakan software SYSWIN. Beberapa macam format file digunakan, tergantung pada metoda dari pemrograman yang digunakan untuk membuat proyek, dan versi dari SYSWIN yang digunakan untuk membuat proyek tersebut. File-file tersebut bisa diidentifikasi dengan nama extension file-nya, sebagai Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 81

contoh : Proyek.SWP SYSWIN 3.4 Program Proyek.SWL SYSWIN 3.4 Library Proyek.SWB SYSWIN 3.4 Back-up File Kita dapat menyimpan file kapan saja, selama testing, dan khususnya saat komputer dan PLC terhubung. Ketika kita mengubah proyek, SYSWIN akan mengingatkan apakah proyek sebelumnya akan di alihkan ke proyek yang baru atau masih mempertahankan proyek yang lama. 6.3.4.1 Menyimpan File ke Disk Dengan menggunakan perintah File Save Project kita dapat menyimpan sebuah proyek ke disk, apabila kita telah menyimpan proyek ke disk sekali dan mengubah proyek kemudian menyimpan kembali dengan nama file yang sama, maka file yang lama akan tertimpa (overwrite) dengan file yang baru. Kita dapat menggunakan icon toolbar atau menu untuk menyimpan proyek ke disk. Ketika kita untuk pertama kalinya menyimpan sebuah proyek, maka dialog standart window untuk penyimpan file akan tampak di layar, dengan demikian kita dapat menempatkan dan memberi nama file. Untuk menyimpan file ikuti langkahlangkah sebagai berikut : Tempatkan File Pada Directory Yang Anda Pilih Gunakan Directories dan Drives untuk mencari tempat dimana file akan ditempatkan. Beri Nama Proyek Pilih File Name, dan beri nama file proyek yang sesuai (panjang nama file maksimum 8 karakter). Periksa Format File Yang Akan Disimpan Program file akan disimpan sebagai (.SWP) atau sebagai library (.SWL) tergantung pada saat menetapkan format file dalam dialog Project Setup. Klik OK Untuk Mengawali Penyimpanan File Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 82

6.3.4.2 Membuka File dari Disk Proyek yang telah tersimpan di disk dapat dibuka dengan perintah File Open Project. Diolog Open Project akan muncul sama seperti pada aplikasi Window yang lainya. Pilih directory dimana file project tersimpan. Pilih format file yang dinginkan, kita dapat memilih jenis format file pada daftar format file. Pilih dan buka proyek yang diinginkan, dengan cara meng-klik dua kali pada nama file yang kita inginkan, atau klik sekali pada nama proyek yang diinginkan kemudian klik tombol OK. 6.4 Pengujian Program Bekerja dengan SYSWIN dalam keadaan komputer terhubung dengan PLC, berarti anda mengontrol semua aspek transfer program dan data antara komputer dan PLC. Kita dapat memonitor operasi dari program, termasuk area data memori yang sedang dimodifikasi, dan perubahan interaksi instruksi dan data pada saat progam jalan atau program tidak dijalankan. Terdapat lima elemen pemrograman dalam keadaan komputer terhubung dengan PLC, yaitu : Setup hubungan, termasuk komunikasinya Download program dan eksekusi Memonitor program Pengeditan program saat online Pengeditan area memory PLC Sebelum menghubungkan komputer dengan PLC kita harus mengetahui dengan pasti tentang spesifikasi peralatan yang dipakai sehingga tidak mengalami kesalahan dalam melakukan set-up. Berikut adalah checklist yang mungkin dapat membantu anda dalam memeriksa hubungan antara PLC dengan Komputer. Tetapkan Parameter Esensial dari PLC Periksa bahwa proyek yang dibuat sesuai dengan jenis PLC yang digunakan. Catat karakteristik yang penting dari PLC yang berkaitan Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 83

dengan : memory, setup I/O, dsb. Tetapkan Jenis Komunikasi Yang Digunakan Yakinkan bahwa komputer telah dikonfigurasi dengan benar untuk berkomunikasi dengan PLC Periksa Proyek Dalam Hal Ketelitian Dan Kelengkapanya Gunakan SYSWIN tools untuk memeriksa isi proyek dan network, dan bilamana perlu buat copynya. Buat Catatan Yang Sesuai Mengenai Tugas/Fungsi Dari I/O Buat daftar dari semua peralatan I/O dan beri keterangan tugas/fungsinya. Buat Map Memory PLC Yang Digunakan Buat catatan tentang variabel yang dipakai dalam program, yang mana ini dapat didapatkan dalam memory PLC untuk keperluan Monitoring. 6.5 Set Up Komunikasi PLC Untuk menghubungkan PLC dengan Komputer, maka memerlukan set-up hardware dan software yang sesuai. Kita boleh menghidupkan PLC apabila telah betul-betul secara fisik antara komputer dengan PLC terhubung. Untuk memeriksa hubungan kita dapat menghidupkan PLC, kemudian gunakan perintah Project Comunications untuk set-up parameter software dan tes hubungan. Dalam dialog ini kita dapat menggunakan daftar dan memilih parameter yang akan digunakan, seperti : Port Pilih nama dari port yang akan digunakan untuk hubungan ke PLC Unit Masukan data tentang jumlah PLC yang akan dihubungkan dalam sistem. Baud Pilih kecepatan komunkasi yang diinginkan, dan ini harus cocok dengan set-up yang ada di PLC Protokol Pilih jenis protokol komunikasi yang diinginkan, dan ini sekali lagi harus sesuai dengan set-up dalam PLC. Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 84

Tes Hubungan Setelah set parameter selesai, klik pada tombol Test PLC untuk melihat apakah ada hubungan atau tidak. Apabila ada hubungan, maka akan ditampakan dalam layar kata Connected, dengan demikian kini anda siap untuk memulai melakukan operasi on-line yang lain. 6.6 Operasi Mode PLC Sebelum melakukan download dan eksekusi, adalah penting untuk mengetahui pada mode mana PLC dapat di set ketika sedang on-line. Mode Operasi PLC dapat di set dengan menggunakan perintah Online Mode. Memilih mode baru akan mengubah kondisi PLC segera setelah anda menerima dialog sesuai keinginan. Mode-Monitor Pada moda monitor sementara program dalam keadaan jalan dan komputer terhubung dengan PLC program dapat diedit. Mode-Run Pada mode ini membuat PLC mengeksekusi program. Pada mode ini umumnya digunakan untuk pengujian final setelah progam di-tes dan di-debug. SYSWIN tidak dapat menulis ke PLC dalam kondisi PLC pada mode Run. Mode Stop/Program Memilih mode Stop sama saja menghentikan PLC, dan pada mode ini digunakan untuk me-download program dan data ke PLC. 6.7 Download Program PLC Untuk mentransfer program dari komputer ke PLC, menggunakan perintah Online Download. PLC harus dalam posisi mode Stop/Program untuk dapat melakukan download. Dalam dialog download memberikan beberapa pilihan tentang jenis PLC dan kemudian anda memilih jenis PLC yang digunakan, semua elemen yang anda pilih dalam dialog akan di download ke PLC. Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 85

6.8 Mengoperasikan PLC Setelah pembuatan diagram tangga telah selesai, maka langkah berikutnya adalah bagaimana cara menjalankan (mengoperasikan) PLC. Dalam hal ini kita terlebih dahulu mengatur komunikasi serial dengan PLC melalui langkah-langkah berikut : 1. Langkah pertama, Pada Toolbar : klik Projects Communication, kemudian lakukan pengaturan sebagaimana ditunjukkan seperti pada gambar 6.18, Pilih dimana PLC dihubungkan ke COM1 atau COM lainnya pada pilihan port, juga pilihan kecepatan transfer data pada Baut, Unit biarkan berisi 00, Protocol biarkan seperti apa adanya. Gambar 6.18 : Kotak dialog Serial Communication Setting 2. Langkah kedua, Untuk mengetahui apakah pilihan Com yang kita hubungkan sudah benar, maka kita lakukan pengetesan dengan cara klik Test PLC, dan hasilnya seperti terlihat pada gambar 6.19. Bila semua sudah benar dan Test PLC sudah menyatakan Connected, maka bisa dilakukan proses komunikasi antara komputer dengan PLC lebih lanjut. Gambar 6.19 : Kotak dialog Test PLC Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 86

3. Langkah ketiga, Untuk melakukan hubungan antara komputer dengan PLC, pada Toolbar klik Online Connectet, seperti ditunjukkan pada gambar 6.20, dan hal ini juga mengaktifkan tombol-tombol seperti ditunjukkan pada gambar 6.21 Gambar 6.20 : Kotak dialog Online Connectet Gambar 6.21 : Tombol utilitas komunikasi PC dan PLC 4. Langkah keempat adalah : pada Toolbar klik Online Download program to PLC..., ini artinya mentransfer program diagram tangga yang sudah kita buat dari PC ke PLC, seperti terlihat pada gambar 6.22, dan selanjutnya akan muncul kotak dialog yang menyatakan Do you want to continue?, kemudian klik Yes, seperti terlihat pada gambar 6.23. Selanjutnya muncul kotak dialog yang menyatakan Download program to PLC, klik saja Oke dan selanjutnya proses berlanjut seperti terlihat pada gambar 6.24 dan gambar 6.25, hingga menyatakan Download successful seperti terlihat pada gambar 6.26 dan klik Oke Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 87

Gambar 6.22 : Kotak dialog Online Download program to PLC... Gambar 6.23 : Kotak dialog menyatakan transfer program dilanjut Gambar 6.24 : Kotak dialog Download Program to PLC Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 88

Gambar 6.25 : Proses Download Berlangsung Gambar 6.26 : Proses Download selesai 5. Langkah kelima adalah : pada Toolbar klik Online Mode..., seperti terlihat pada gambar 6.27 dan kemudian muncul kotak dialog Mode pengoperasian, pilih saja Mode Run dan klik Oke, seperti terlihat pada gambar 6.28. Dan selanjutnya muncul kotak dialog yang menyatakan proses seperti pada gambar 6.29 dan klik Yes. Proses pengoperasian telah selesai. Gambar 6.27 : Kotak dialog menyatakan Mode pengoperasian Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 89

Gambar 6.28 : Kotak dialog menyatakan Mode Run Gambar 6.29 : Kotak dialog menyataka 6. Langkah keenam adalah : Menjalankan Hardware yaitu dengan cara menekan tombol Start (S_1), yang hasilnya seperti terlihat pada gambar 6.30 (Sebelum di start) dan gambar 6.31, setelah di start. Gambar 6.30 : Aliran Arus Listrik sebelum Push Botom di start Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 90

Gambar 6.31 : Aliran Arus Listrik setelah Push Botom di start Teknik Pemrograman by Bambang Suprijono ITATS Surabaya 91