Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. karena ada pepatah yang mengatakan Time is Money atau Waktu adalah Uang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB III GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN REKSA DANA DAN PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS REKSA DANA DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. 2.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

I. PENDAHULUAN. reksadana pertama oleh PT. BDNI Reksadana. Pengesahan Undang-Undang. sebagai salah satu instrument investasi di Indonesia.

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

diperoleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang Bentuk dari current income (keuntungan lancar) berupa keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. mengetahui bagaimana tingkat pengembalian dan kinerja reksa dana saham

BAB III APLIKASI REKSADANA CAMPURAN (INVESTASI BERIMBANG)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang memiliki siitem perekonomian

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

Ahmad Sofyan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas, tapi kemampuan

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini sangat stabil hal ini dibuktikan adanya pengakuan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 214,48%, begitu pula dengan Nilai Kapitalisasi BEI sebesar 274,16% (Kementrian Keuangan RI Bapepam-LK,2012).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

Gambar 1.1. Grafik IHSG periode

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

I. PENDAHULUAN. investor selaku pemilik dana dengan perusahaan selaku pihak yang. membutuhkan. Bursa efek merupakan tempat pertemuan investor dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi. Halim (2003:1) menyatakan investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Keadaan tersebut timbul bukan hanya dari pikiran untuk membeli kebutuhan yang lebih banyak, tetapi juga dari kesadaran manusia bahwa segala sesuatu yang dibeli dengan uang secara umum akan selalu meningkat nilainya. Dengan pengertian lain, suatu barang dan jasa yang sama akan membutuhkan pengorbanan sejumlah uang yang lebih besar dimasa yang akan datang. Investasi primadona bagi masyarakat Indonesia sampai saat ini adalah deposito. Mereka menganggap bahwa jenis investasi ini mudah dan aman, memberikan kapastian hasil yang berupa bunga deposito secara terus-menerus tiap bulannya. Akan tetapi, perkembangan makro ekonomi dan politik Indonesia yang semakin membaik dan stabil membuat tingkat bunga deposito semakin menurun. Keadaan tersebut mendorong masyarakat untuk melirik jenis investasi yang menjanjikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan tingkat bunga deposito. Reksa dana sebagai salah satu alternatif menjadi lirikan masyarakat untuk mengoptimalkan dana mereka sebagai pengganti deposito, karena reksa dana dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi (Manurung, 2007:42). 1

BAB I PENDAHULUAN 2 Reksa dana tergolong salah satu jenis investasi di Indonesia. Walaupun keberadaan reksa dana di dunia sudah diperkenalkan sejak lama, akan tetapi Indonesia baru mengenalnya sejak tahun 1995 dengan diterbitkannya reksa dana berbentuk perseroan yaitu BDNI reksa dana pada tanggal 7 September 1995. Reksa dana ini bersifat tertutup dimana setelah melakukan penawaran umum, transaksi reksa dana tersebut dilakukan melalui bursa seperti perusahaan publik lainnya (Pratomo, 2002:103). Pada awal tahun 1995, Bapepam mengeluarkan peraturan pelaksanaan tentang reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Peraturan tersebut membuka peluang lahirnya reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif untuk tumbuh dan berkembang. Tahun tersebut pun dicanangkan Bapepam sebagai tahun reksa dana. Sikap Bapepam ini mendorong berjamurnya industri reksa dana. Dari hanya satu izin penerbitan menjadi 24 dengan total aset Rp 2,78 trilyun pada tahun 1996. Pada bulan Juli 1997, jumlah reksa dana melesat menjadi 76 buah dengan total aset Rp 8,3 trilyun. Perkembangan reksa dana di Indonesia saat ini dapat dikatakan luar biasa apalagi bila dibandingkan dengan Amerika Serikat yang membutuhkan waktu 16 tahun untuk 40 reksa dana di sekitar tahun 1940-an. Reksa dana di Indonesia mendapat julukan bayi ajaib karena proses pertumbuhannya yang sangat cepat. Akan tetapi perkembangan reksa dana ini sempat terlambat bahkan mengalami penurunan drastis pada saat krisis moneter. Akhir 1998 hanya menyisakan pemodal sejumlah 15.862 orang. Namun tahun berikutnya pasar reksa dana kembali menggeliat. Data bulan Januari sampai pertengahan tahun 2000 menunjukkan pertumbuhan aset reksa dana yang

BAB I PENDAHULUAN 3 konsisten dan mampu menghimpun dana masyarakat lebih dari Rp 5,4 trilyun. Jumlah pemodal pun merangkak naik menjadi 33.000 orang dengan alternatif reksa dana sebanyak 91 buah (Pratomo, 2002:104-106). Dalam laporan yang dikeluarkan Bapepam tersebut, dicatat pula bahwa Bapepam telah merumuskan suatu kerangka kebijakan yang dinamakan grand strategy industry reksa dana untuk menciptakan stabilitas dan kesinambungan industri reksa dana. Grand strategy ini merupakan suatu rangkaian program yang bertujuan untuk menekan kemungkinan kegagalan atau gangguan transaksi yang mempengaruhi likuiditas pada individu dan industri reksa dana. Upaya ini dilakukan untuk melindungi kepentingan investor. Selain itu, dalam kegiatan pengawasan, Bapepam pun telah mengeluarkan peraturan Bapepam nomor 11.F.14 tentang pedoman uji kepatuhan reksa dana untuk memaksimalkan tugas para petugas uji kepatuhan dalam menguji kepatuhan para pengelola reksa dana terhadap peraturan yang berlaku. Bapepam juga melakukan upaya lainnya dalam meningkatkan perlindungan hukum serta pengawasan industri reksa dana, yaitu pembangunan sistem e-monitoring (pengawasan secara elektronik). Pelaksanaan e-monitoring mencakup pengawasan terhadap aktivitas reksa dana, manajer investasi, dan bank kustodian (Bapepam, 2003:94-95). Faktor-faktor seperti perkembangan reksa dana yang mengagumkan, adanya perangkat hukum dan kebijakan yang mengatur reksa dana yang jelas dari Bapepam, serta menurunnya tingkat bunga deposito di Indonesia telah menjadikan reksa dana menjadi lahan investasi yang menarik bagi para investor. Selain itu modal untuk berinvestasi di reksa dana tidak perlu besar. Cukup dengan dana

BAB I PENDAHULUAN 4 Rp 1.000.000 para investor dapat langsung terjun pada investasi ini. Walaupun demikian, masih banyak dari calon investor yang tetap merasa ragu-ragu untuk berinvestasi pada reksa dana karena sifatnya yang masih tergolong baru ini. Selain itu reksa dana sebagai suatu investasi pasti memiliki risiko. PT Trimegah Securities, Tbk merupakan perusahaan yang mengelola reksadana. Kehadiran perusahaan memiliki kontribusi yang berarti terhadap keterbatasan waktu dan kemampuan investor dalam mengelola dana investasinya. Lewat produk yang dihasilkannya, perusahaan berusaha mengoptimalkan kesejahteraan para investor. Penelitian ini berusaha untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pengembalian dan risiko dari setiap produk reksa dana sehingga judul yang diangkat untuk penelitian ini adalah ANALISIS KINERJA PRODUK REKSADANA DITINJAU DARI RETURN DAN RISIKO NILAI AKTIVA BERSIH (NAB) PADA PT TRIMEGAH SECURITIES, TBK. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang ingin dirumuskan sehubungan dengan uraian diatas adalah sebagai berikut: 1. Berapakah tingkat pengembalian dari setiap produk reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk., yaitu TRIM Tetap, TRIM Kapital, dan TRIM Kombinasi?

BAB I PENDAHULUAN 5 2. Bagaimana hasil perbandingan tingkat pengembalian TRIM Tetap, TRIM Kapital, dan TRIM Kombinasi dibanding tingkat pengembalian tolak ukurnya masing-masing? 3. Dengan melibatkan unsur risiko, berapakah nilai rasio Sharpe yang menunjukkan tingkat pengembalian per unit risiko total dari reksa dana TRIM Tetap, TRIM Kapital, dan TRIM Kombinasi? 4. Berapakah proyeksi dan realisasi pengembalian dari simulasi investasi setiap reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk. yang sudah terseleksi berdasarkan perbandingan dengan tolak ukur dan rasio Sharpe? 5. Alternatif reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk. yang manakah yang sebaiknya dipilih sesuai risiko dan tingkat pengembaliannya yang paling optimal? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui tingkat pengembalian dari setiap produk reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk., yaitu TRIM Tetap, TRIM Kapital, dan TRIM Kombinasi. 2. Mengetahui bagaimana kinerja TRIM Tetap, TRIM Kapital, dan TRIM Kombinasi dibanding kinerja tolak ukurnya masing-masing. 3. Mengetahui nilai rasio Sharpe dari reksa dana TRIM Tetap, TRIM Kapital, dan TRIM Kombinasi.

BAB I PENDAHULUAN 6 4. Mengetahui nilai proyeksi dan realisasi pengembalian dari simulasi investasi setiap produk reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk. yang sudah terseleksi berdasarkan perbandingan dengan tolak ukur dan rasio Sharpe-nya. 5. Mengetahui reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk yang memberikan hasil paling optimal sesuai risiko dan tingkat pengembalian yang dihasilkan. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, untuk memperdalam pengetahuan serta pengalaman mengenai investasi pada reksa dana serta mempraktikkan teori yang didapat selama perkuliahan. 2. Bagi para masyarakat calon investor, menjadi salah satu sumber informasi dan membantu menentukan pilihan terhadap reksa dana tertentu berdasarkan tingkat pengembalian dan risikonya. 3. Bagi teman-teman mahasiswa, menjadi salah satu bahan referensi bagi yang tertarik melakukan penelitian mengenai reksa dana. 1.5 Kerangka Pemikiran Dalam pembahasan mengenai reksa dana ini, penulis menetapkan memilih PT Trimegah Securities, Tbk. sebagai objek penelitian. Perusahaan memiliki 8 buah reksa dana yang berubah nilai unit penyertaan reksa dana (NAB/unit) setiap

BAB I PENDAHULUAN 7 harinya, yaitu TRIM Tetap, TRIM Kapital, TRIM Kombinasi, TRIM Kas, Trimegah Dana Stabil, TRIM Kombinasi 2, TRIM Syariah Berimbang, dan TRIM Syariah Saham. Dikarenakan keterbatasan data yang diperoleh, maka di sini penulis hanya mengambil 3 buah reksa dana yang akan diteliti, yaitu TRIM Dana Tetap, TRIM Kapital, dan TRIM Kombinasi. Penulis melakukan analisis teknikal pada setiap reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk. Menurut Arifin (1999:50), analisis teknikal merupakan metode analisis investasi yang menggunakan grafik dan bagan yang mendasari secara historis harga dan jumlah perputaran suatu efek tertentu dalam jangka waktu tertentu. Melakukan analisis teknikal reksa dana berarti melakukan analisis pada NAB/unitnya. Tingkat pengembalian reksa dana kemudian diperbandingkan dengan tingkat pengembalian tolak ukur yang akan turut menentukan apakah investasi reksa dana yang bersangkutan layak untuk dipilih. Besar kecilnya tingkat pengembalian akan sangat berkaitan dengan risiko investasi yang dikandungnya. Bila suatu investasi memiliki risiko yang besar biasanya investasi tersebut memiliki kecenderungan menghasilkan tingkat pengembalian yang besar pula. Akan tetapi potensi kerugiannya pun meningkat seiring besarnya risiko. Dalam konteks manajemen investasi, risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Apabila risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang diperoleh bisa menyimpang dari hasil

BAB I PENDAHULUAN 8 yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Alat statistik yang digunakan sebagai ukuran penyebaran tersebut adalah varians atau deviasi standar. Semakin besar nilainya, berarti semakin besar penyimpangannya. Hal ini berarti juga risikonya semakin tinggi (Halim, 2003:30). Sundjaja (2003:87) menyatakan bahwa risiko total sekuritas terdiri dari risiko yang dapat didiversifikasi (risiko tidak sistematis) dan risiko yang tidak dapat didiversifikasi (risiko sistematis). Kedua risiko ini akan membentuk risiko total yang dapat diukur dengan menggunakan standar deviasi. Pada pengukuran risiko reksa dana-reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk, penulis menggunakan acuan rumus standar deviasi terhadap tingkat pengembalian harian reksa dana. Nilai standar deviasi yang telah diketahui dari masing-masing reksa dana akan memperlihatkan secara jelas bagaimana fluktuasi tingkat pengembalian tiap reksa dana. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan masalah investasi reksa dana yang berisiko tinggi dan yang berisiko rendah. Nilai standar deviasi ini kemudian dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja reksa dana dengan suatu metode yang mempertimbangkan faktor risiko. Metode tersebut dinamai sebagai metode Sharpe yang akan dapat menginformasikan berapakah premi risiko per unit risiko dari masing-masing reksa dana. Premi risiko sendiri merupakan selisih antara tingkat pengembalian rata-rata reksa dana dengan tingkat pengembalian rata-rata investasi bebas risiko (SBI). Semakin baik nilai metode Sharpe suatu reksa dana berarti semakin baik pula kinerja reksa dana yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN 9 Dasar pemilihan adalah reksa dana yang memiliki tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan tolak ukur dan memiliki nilai dari metode Sharpe yang tidak negatif. Kemudian reksa dana-reksa dana PT Trimegah Securities, Tbk yang sudah terseleksi dilakukan proyeksi simulasi hasil investasinya sehingga akan diperoleh suatu pertimbangan dan keputusan yang lebih matang untuk memilih suatu reksa dana. Proyeksi simulasi hasil investasi dapat dihitung dengan menentukan terlebih dahulu berapakah proyeksi NAB/unit dari setiap reksa dana yang sudah terseleksi. Proyeksi NAB/unit dapat ditentukan berdasarkan kecenderungan pergerakan NAB/unit pada periode historis. Trend pergerakan NAB/unit dapat diketahui dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square method). Metode ini dipakai dengan menggunakan asumsi bahwa seiring pergerakan waktu, harga NAB/unit pun akan meningkat. Berdasarkan metode regresi ini akan didapat persamaan trend untuk mencari NAB/unit proyeksi. Penulis melakukan proyeksi dengan jangka waktu selama 4 bulan dengan memisalkan bahwa tanggal pembelian adalah pada awal periode dan modal awal yang disediakan untuk membeli reksa dana sebesar Rp100.000.000. Selain proyeksi NAB/unit dan hasil investasinya, realisasi NAB/unit dan hasil investasi masing-masing reksa dana terseleksi pun dihitung. Antara hasil realisasi dan proyeksi diperbandingkan, selanjutnya dapat diketahui bagaimanakah posisi nilai proyeksi terhadap nilai realisasi. Apakah nilai investasi proyeksi mendekati nilai realisasinya dan juga apakah nilai investasi proyeksi dibawah ataukah diatas nilai realisasinya.

BAB I PENDAHULUAN 10 Setelah itu antara masing-masing alternatif reksa dana yang terseleksi diperbandingkan nilai hasil investasinya. Reksa dana yang menunjukkan kestabilan nilai investasi dan mempunyai hasil yang optimal seturut risikonya akan dipilih penulis.

BAB I PENDAHULUAN 11 Gambar 1.1 Bagan kerangka pemikiran. Indentifikasi masalah Optimalisasi dana yang dipengaruhi oleh risiko investasi Investasi reksa dana pada PT Trimegah Securities Reksa dana pendapatan tetap Reksa dana saham Reksa dana campuran TRIM Tetap TRIM Kapital TRM Kombinasi Analisis historis, analisis teknikal Perubahan perkembangan NAB/unit Perbandingan dengan tolak ukur reksa dana Analisis kinerja berdasarkan risiko metode Sharpe Pemilihan sementara reksa dana berdasarkan perbandingan kinerja dengan tolak ukur dan metode sharpe Proyeksi NAB dan return investasi Prediksi NAB/unit dimasa yang akan datang dan keuntungan atau kerugian yang mungkin dihasilkan realisasi Harga NAB/unit aktual Hasil pengembalian investasi aktual yang diterima Kesimpulan dan saran Pemilihan reksa dana PT Trimegah Securities untuk calon investor