BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

NRP : Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Moses Laksono Singgih, M.Sc, M.Reg.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang berdampak pada ketatnya persaingan dunia usaha. Hal ini. terutama di perkembangan industri manufaktur.

ABSTRAK Kata Kunci Pendahuluan

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. dan semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang

METODE PEMBEBANAN BOP

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

MATERI 4. KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System)

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PERHIASAN PERAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DI PT. X SKRIPSI

: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mengendalikan biaya operasional dengan baik agar tetap

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi biaya tradisional yang selama ini

Pertemuan 3 Activity Based Costing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB l PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari dunia usaha, banyak industri-industri

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

BABI PENDAHULUAN. Pada saat ini terdapat 4 keadaan yang sangat berpengaruh atas dunia

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Langkah ini dilakukan setelah pada tingkat regional, ASEAN telah

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB I PENDAHULUAN. mendistribusikan produk yang telah dihasilkannya tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Biaya Tradisional. sistem tradisional, penulis mengutip pengertian mengenai sistem

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

Pada saat ini dunia sedang berada pada masa transisi dari era persaingan. perusahaan ditentukan oleh keberhasilan dalam memanfaatkan berbagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai. dengan kemampuan manajemen dalam melihat kemungkinan dan

I. PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu menjadi institusi pelipat ganda kekayaan. Suatu perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara menyediakan sarana kesehatan bagi masyarakat berupa rumah

KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC)

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

Penentuan Biaya Overhead Produk Teh Hijau Menggunakan Metode Activity Based Costing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis penerapan sistem ABC pada PT.MIPCI, penulis akan memberikan simpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan. Selain itu, penulis juga akan memberikan beberapa saran yang bermanfaat bagi perusahaan maupun pihak lainnya. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. PT.MIPCI merupakan Perusahaan Swasta yang menyediakan pasokan produk kimia untuk pelanggan pelanggannya sebagai perusahaan pengeboran minyak di Indonesia. Oleh sebab itu PT.MIPCI memiliki tujuan memperoleh keuntungan dan dalam menghitung harga pokok produksinya masih menggunakan sistem akuntansi biaya konvensional yang mengalokasikannya berdasarkan unit yang diproduksi, dimana akan mengakibatkan terjadinya distorsi dalam perhitungan laba atau rugi perusahaan yang didapat atau akan dicapai. Hal ini menimbulkan pengaruh terhadap penentuan harga jual produk. Jumlah biaya bahan baku dapat ditelusuri secara langsung atas produk sebesar jumlah bahan baku aktual yang dikonsumsi dalam suatu proses produksi, dalam satu kali proses chemicals blending / mixing, mampu lxxxii

menghasilkan kapasitas produksi 20 drum atau 4 tank dalam waktu proses 3 jam. 2. Perhitungan harga pokok per produk dengan menggunakan sistem akuntansi biaya konvensional, diketahui bahwa total unit yang diproduksi sebanyak 5023.33 drum sehingga tarif BOP per unitnya adalah $119.20/ drum 3. Perhitungan harga pokok dengan sistem ABC memiliki perbedaan dalam pengalokasian biaya overhead. Menurut sistem ABC biaya overhead dikelompokkan berdasarkan seluruh aktivitas yang terjadi, lalu dialokasikan ke dalam kelompok biaya (cost pool) berdasarkan empat kategori konsumsi aktivitas, yaitu: unit level, batch level, product level, dan facility level. Setiap cost pool tersebut memiliki cost driver tersendiri untuk membebankan biaya overhead pada masing-masing produk yang dihasilkan. Pendekatan ini menyebabkan biaya per unit yang lebih stabil dan konsisten dengan tujuan pembebanan biaya ke produk yang mengkonsumsi aktivitas. Biaya untuk melakukan aktivitas yang dibebankan ke produk yang mengkonsumsi aktivitas tersebut. 4. Berikut adalah aktifitas aktifitas yang mempunyai peringkat terbesar dalam pengalokasian biaya yang ada dalam rantai aktifitas produksi. Aktifitas tersebut adalah proses pengisian chemical, yaitu sebesar 33% proses chemicals blending, yaitu sebesar 20% proses QC, yaitu sebesar 18% lxxxiii

Dari ketiga aktifitas tersebut di atas, Perusahaan mendapatkan informasi serta masukan yang dapat diambil secepat mungkin untuk mengantisipasi ketidak efisienan aktifitas aktifitas selama proses produksi berlangsung dimana hal ini sangat berpengauh signifikan terhadap harga jual. Perusahaan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melakukan otomatisasi dalam proses pengisian produk sehingga pekerja manusianya cukup hanya sebagai pengawas, sehingga dapat mereduce cost yang ada. 5. Perhitungan harga pokok per produk dengan menggunakan sistem ABC untuk produk: EB-8132 adalah US$ 901.53 / drum, PI-7142 adalah US$ 216.26 / drum, PI-7212 adalah US$ 863.96 / drum, EB-8548 adalah US$ 592.61 / drum, EB-8501 adalah US$ 328.57 / drum, PI-7235 adalah US$ 380.41 / drum, SI-475 adalah US$272.06 / drum, WT-510 adalah US$ 3,333.99 / drum, WT-1400 adalah US$ 2,138.76 / drum, dan lxxxiv

KI-3015 adalah US$ 1,010.72 / drum. 6. Setelah melakukan perbandingan profitabilitas antara profitabilitas yang dihitung menggunakan akuntansi biaya konvensional dan profitabilitas yang dihitung menggunakan ABC, terdapat dengan jelas subsidi silang terhadap produk-produk yang tidak menguntungkan untuk dijual tetapi terlihat seolaholah menguntungkan. 7. Perbedaan perhitungan harga pokok produksi dimana Sistem akuntansi biaya konvensional menentukan biaya a. terlalu rendah (undercost) untuk produk WT-510 sebesar US$ 2,679.69 atau sebesar 410%, WT-1400 sebesar US$ 916.5 atau sebesar 75%, KI-3015 sebesar US$ 309.34 atau sebesar 44% b. terlalu tinggi (overcost) untuk produk EB-8501 sebesar US$ 70.67 atau sebesar 18%, PI-7142 sebesar US$ 22.47 atau sebesar 9%. 8. Terjadinya perbedaan harga pokok produksi disebabkan karena perbedaan dalam alokasi biaya overhead pabrik kepada masing masing produk, o Pada Sistem akuntansi biaya konvensional, hal ini dapat dilihat BOP yang terkumpul paling banyak pada produk EB-8501 sebesar US$166,283 karena jumlah drum yang dihasilkan paling banyak yaitu 1395 drum setahun. Sedangkan produk WT-510 mendapat alokasi BOP paling sedikit yaitu US$ 2,118 karena jumlah drum yang dihasilkan paling sedikit yaitu 1395 drum setahun. Terihat kesenjangan pengalokasian. Sistem akuntansi lxxxv

biaya konvensional mengalokasikan BOP per unit sama besar untuk setiap jenis produk, yaitu sebesar US$ 119.20 / drum. o Pada Sistem akuntansi biaya ABC membebankan lebih banyak BOP terhadap produksi dengan volume yang lebih rendah dan membebankan lebih kecil terhadap produksi dengan volume yang lebih tinggi secara proporsional. Dengan demikian menyebabkan efek pada perhitungan HPP yang dihasilkan dapat dilihat pada produk WT-510 dengan BOP US$2.118 maka HPP US$ 654, setelah dihitung memakai sistem ABC, BOP meningkat menjadi US$49,734 maka HPP menjadi US$ 3,334 9. Dengan Sistem akuntansi biaya konvensional, hampir semua produk sampel memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan kecuali produk PI- 7212 dan WT-510, ternyata dengan pendekatan ABC, kedua produk tersebut tidaklah menyebabkan kerugian malah menguntungkan dan ada tiga buah produk yang merugikan berdasarkan perhitungan ABC, yaitu produk WT- 510, WT-1400, KI-3015. Dengan demikian perusahaan mendapatkan sebuah informasi yang sangat penting untuk memproduksi produk produk kimianya sehingga dapat mengambil tindakan sesegera mungkin atas produk yang kurang menguntungkan sehingga pada saat saat yang akan datang, dapat mengambil langkah antisipasi dan penyesuaian dengan kondisi lingkungan ekonomi yang selalu berubah ubah. Memang masalahnya adalah penulis belum melakukan perbandingan harga jual dengan pesaing, dikarenakan harga jual pesaing sangat menjaga kerahasiaannya. lxxxvi

10. Dengan implementasi sistem ABC dapat diterapkan pada PT.MIPCI akan memberikan manfaat yang sangat berguna bagi perusahaan yaitu sebagai: a. Alat pengendali biaya; b. Alat bantu dalam transfer pricing antar unit bisnis; c. Alat bantu dalam perhitungan tarif hpp; dan d. Alat indikator kinerja perusahaan dengan mengetahui tingkat profitability masing masing pelanggannya. 11. Di samping itu ada pula beberapa kendala dalam implementasi sistem ABC pada PT.MIPCI, yaitu: a. Bukti dasar belum mendukung pengalokasian biaya; b. Belum tersedianya data losses non teknis. c. Selain itu pula, dengan adanya implementasi sistem ABC yang diterapkan oleh PT.MIPCI dapat berpengaruh dan memberikan bukti spesifik bahwa implementasi sistem ABC membawa dampak positif terhadap laba dan kontinuitas perusahaan. 5.2 Saran 1. PT.MIPCI sebaiknya meninjau kembali penerapan tarif dengan memperhitungkan tarif yang sebenarnya yang berdasarkan aktivitas yang diserap oleh masing masing produk sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. 2. PT.MIPCI sebaiknya menggunakan perhitungan harga pokok dengan ABC sehingga akan dapat meningkatkan efisiensi produksi karena lxxxvii

perhitungan lebih akurat. Dengan sistem biaya ini juga diharapkan perusahaan akan mendapatkan selisih keuntungan yang lebih besar. 3. Guna mendukung kelancaran proses implementasi sistem ABC di PT.MIPCI, ada beberapa hal penting yang dibutuhkan. Hal pertama yang dibutuhkan adalah SDM untuk mensukseskan penerapan sistem ABC dalam lingkup yang lebih luas. Dibutuhkan keterlibatan sejumlah besar SDM yang memiliki pengetahuan dasar yang cukup memadai mengenai sistem ABC serta kemampuan untuk menjalankan berbagai aplikasi yang terkait dengan sistem ini merupakan hal yang sangat penting, bukan saja dalam menjalankan dan pengembangan sistem di masa yang akan datang, namun juga pada saat penerapan sistem ABC itu sendiri. Keikutsertaan karyawan dalam proses penerapan sistem, yang disertai kesadaran bahwa sistem ABC ini akan memberikan keuntungan bagi semua pihak, diharapkan akan menumbuhkan sikap memiliki atas sistem. Dengan demikian, partisipasi karyawan baik karyawan tingkat atas maupun tingkat yang lebih rendah, selain akan membantu tim kerja secara teknis. Tanpa dukungan dari semua pihak di semua tingkatan, hampir dapat dipastikan tingkat keberhasilan penerapan sistem ini akan sangat rendah. Hal lain yang mendukung proses penerapan sistem ABC adalah ketersediaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang baik. Dalam rangka penerapan sistem ABC, dibutuhkan sistem yang terintegrasi lxxxviii

dengan struktur gudang data yang relatif besar, dan dilengkapi dengan prosedur pengendalian eksternal dan internal check yang cukup ketat untuk menjamin keakuratan dari sistem tersebut, yang pada gilirannya nanti juga akan mempengaruhi akurasi output dari sistem ABC. Selain itu, dibutuhkan juga suatu Sistem integrator guna mempermudah koordinasi antar sistem, memastikan ketersediaan data yang memenuhi syarat dari suatu sistem sebagai input dari bagian sistem lainnya, serta menjaga kontinuitas proses integrasi sistem secara keseluruhan. Tanpa dukungan sistem yang terintegrasi, proses pengumpulan dan pengolahan data akan membutuhkan waktu yang sangat panjang, sebab sistem ABC membutuhkan data dalam jumlah yang sangat besar dan rinci, yang berasal dari berbagai sistem yang berbeda. 4. PT.MIPCI sebaiknya mulai mencari solusi atas beberapa kendala dalam penerapan sistem ABC pada PT.MIPCI yaitu: belum adanya bukti dasar yang mendukung pengalokasian biaya, data data yang mendukung serta sumber daya masusia yang kompeten demi lancarnya perhitungan ABC yang akurat, efektif dan efisien. Karena penggunaan Sistem ABC sangatlah berguna dalam menentukan proses bisnis selanjutnya. Sangatlah berguna jika pada proses tersebut salah satu yang digunakan menjadi acuan untuk mengambil keputusan penjualan adalah profitabilitas per produk yang dihasilkan dari sistem ABC ini. lxxxix

5. Proyeksi penjualan produk yang seolah-olah menguntungkan (karena terdapat subsidi silang di dalamnya) dapat dihindari dari penjualan. Akan tetapi ada kemungkinan tetap saja ada beberapa jenis produk yang memang tetap harus dilakukan penjualannya dikarenakan sebab lain yang menjadi policy perusahaan walaupun profitabilitasnya rendah atau bahkan merugi. Biasanya hal tersebut yang berkaitan dengan misi perusahaan misalnya: menjual produk yang berinovasi tinggi. 6. Mengurangi aktivitas yang dikonsumsi lebih banyak biaya harus dikurangi dengan cara otomatisasi atau dengan cara yang menggunakan teknologi yang lebih canggih sehingga mengurangi biaya tenaga kerja tidak langsungnya. 7. Dilakukan penijauan lebih jauh lagi dengan membandingkannya dengan data setelah dimplementasikan Sistem akuntansi biaya ABC pada periode yang akan datang sehingga dapat melihat perbandingannya secara apple to apple antara jumlah biaya aktifitas sebelum dilakukan sistem ABC dan sesudahnya. xc