BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Perkembangan Ilmu Komunikasi

Retorika? Encyclopedia Americana, 1995: Rhetoric: The art of using language effectively, whether in speaking or in writing.

Modul ke: Public Speaking. Ruang Lingkup Public Speaking. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

RETORIKA. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

BAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan

PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM)

BAB II TINJAUAN TEORETIS

PERBANDINGAN RETORIKA PRABOWO SUBIANTO DAN JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

Modul ke: Public Speaking. Output / Hasil dari Pidato. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. pemakai bahasa, manusia sudah mengenal pidato sejak lama. Pidato telah

BAB I PENDAHULUAN. harus disiarkan kepada seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW pernah

Public Speaking. Berbicara di depan umum. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan MAsyarakat

MEDAN FIRST TOASTMASTERS CLUB DAN KEMAMPUAN BERETORIKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Interpersonal Communication Skill

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai daya tarik fisik dan mempunyai ikatan psikologis dengan audiens.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah mendasar dalam dunia pendidikan ini di samping masalah. peningkatan kualitas untuk memenuhi kebutuhan akan

JENIS-JENIS PIDATO / RETORIKA GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sifatnya verbalsampai kepada kegiatan visual. Dalam kegiatan

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

RETORIKA Dwi Budiyanto

BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam /2007/11/19/snowballthrowing/)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling

Neneng Kuswati NPM Program Studi PBS Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Menurut John Vivian, film bisa

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO PERSUASIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK DENGAN MEDIA GAMBAR E JURNAL

KH. ZAINUDDIN MZ (KajianTeori Retorika Aristoteles) Oleh: Abdul Kholiq

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti

STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUBLIC SPEAKING. Modul ini membahas tentang seni berbicara di depan umum (public speaking) dan kompetensi seorang public speaker.

BAB I PENDAHULUAN. tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas (silabus Depdiknas, 2006: 46).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB I PENDAHULUAN. dengan bersegmentasikan anak muda. Dalam membawakan program radio, Iqbal Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi pikiranya kepada orang lain. Bahasa memiliki komponen penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Paradigma inilah

PROFESSIONAL IMAGE. Self Image PR Profesional. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang yang keliru menganalisis seolah-olah kemajuan dunia barat

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak dapat terlepas untuk berinteraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diantaranya adalah ilmu bersosialisasi, ilmu kepemimpinan dan cara berbicara dimuka umum

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

Bahan Bacaan Komunikasi Efektif. Pengertian Komunikasi Efektif

KERANGKA PIDATO. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. lima, yaitu: kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya, kalimat seruan,

BAB 1 PENDAHULUAN. game kini juga berkembang dengan pesat. Game-game didesain sedemikian rupa agar

Retorika Komunikasi Verbal bagi Calon Guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi merupakan cara bagi setiap orang untuk saling

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang sudah dikembangkan sejak zaman Yunani kuno. Dialektika adalah metode untuk mencari kebenaran melalui diskusi dan debat. Melalui dialektika, kita dapat mengenal dan menyelami masalah, mengemukakan argumentasi, dan menyusun jalan pikiran secara logis. Hubungannya adalah diealektika merupakan bagian dari retorika. Retorika biasanya disinonimkan dengan seni atau kepandaian berpidato, sedangkan tujuannya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain agar mereka mengikuti kehendak kita. Retorika merupakan teknik pemakaian bahasa sebagai seni, yang didasarkan pada pengetahuan yang tersusun baik. Ada dua aspek penting dalam mempelajari retorika, yaitu : (1) Pengetahuan mengenai bahasa dan penggunaan bahasa yang baik (2) Pengetahuan mengenai objek tertentu yang akan disampaikan dengan bahasa yang diungkapkan manusia Retorik (rhetoric, rhetorica) yakni ilmu berpidato (the art of oratory), seni penggunaan bahasa secara efektif (the art of using language effectively). Seni berbicara dengan baik yang dicapai berdasarkan bakat alam dan keterampilan teknis yaitu ilmu dan seni yang mengajar orang untuk terampil menyusun tuturan yang efektif atau Seni untuk memanipulasi percakapan (the art of fake speech). (Rakhmat, 2011) 1

2 Gambar 1.1 Model komunikasi Aristoteles (Mulyana, 2011: 146) Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipercaya oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik. Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini merupakan model komunikasi pertama dalam ilmu komunikasi. Ia juga menuliskan bahwa suatu komunikasi akan berjalan apabila ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti pengadilan, dan teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika (mempersuasif). Objek studi retorika setua kehidupan manusia, kefasihan berbicara mungkin dipertunjukan dalam upacara adat. Pidato disampaikan oleh orang yang mempunyai status tinggi. Teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika, yang disebut Aristoteles sebagai alat persuasi yang tersedia. Maksudnya, seorang pembicara yang tertarik untuk membujuk khalayknya harus mempertimbangkan tiga bukti retoris: logika (logos), emosi (pathos) dan etika/kredibilitas (ethos). Khalayak merupakan kunci dari persuasi yang efektif, dan silogisme retoris, yang memandang khalayak untuk menemukan sendiri potongan-potongan yang hilang

3 dari suatu pidato, digunakan dalam persuasi. Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa teori retorika adalah teori yang yang memberikan petunjuk untuk menyusun sebuah presentasi atau pidato persuasive yang efektif dengan menggunakan alat-alat persuasi yang tersedia. Retorika yang dilakukan Denny Sumargo merupakan retorika berpidato dengan isi pidato tentang pengembangan diri. Pesan yang disampaikannya merupakan pesan yang memotivasi, mengispirasi, mempersuasi, dan menghibur khalayak dengan menarik. Sehingga khalayak yang mendengarkan merasa senang dan merasa memiliki semangat baru untuk memulai hari baru. Retorika pidato yang dilakukan Denny Sumargo merupakan jenis pidato impromtu. Menurut Jalaluddin Rakhmat, Impromtu merupakan jenis pidato yang bersifat secara langsung tanpa ada persiapan sebelumnya (Rakhmat, 2011: 17). Pidato impromtu biasanya belum dipersiapkan sebelumnya dan bersifat langsung. Denny Sumargo yang banyak kita ketahui adalah seorang Pebasket yang sekarang merambah dunia hiburan seperti modelling, film, dan juga menjadi seorang bisnisman. Banyak yang tidak tahu bahwa seorang Denny Sumargo ternyata adalah seorang pembicara dalam seminar-seminar pengembangan diri di berbagai event sosial. Denny Sumargo sudah memiliki jam terbang yang cukup lama. Pengalamannya menjadi seorang pembicara sudah hampir 6 (lima) tahun semenjak buku biografinya terbit. Antusias dari khalayak tentang retorika Denny Sumargo ini membuat banyak orang terutama DLS (Denny Life Strong) sendiri terkagum-kagum oleh Denny Sumargo. Pesan yang disampaikannya pun sangat simple dan ringan

4 sehingga mudah dipahami khalayak. Maka dari itu, banyak khalayak yang termotivasi dan terinspirasi oleh Denny Sumargo dari cerita pengalaman hidupnya. Testimosi dan respon positif yang didapat Denny Sumargo dari komunikannya membuat Denny Sumargo menjadi lebih terdorong lagi untuk menceritakan pengalaman hidupnya kepada komunikasn dalam retorika pidato yang dilakukan. Selain menjadi pembicara dalam event sosial, Denny Sumargo juga menyampaikan pesan-pesan positifnya melalui media sosial seperti Blog, Twitter, dan Facebook. Pesan yang sampaikannya merupa quotes-quotes motivasi dan inspirasi yang banyak di respon positif oleh followersnya. Pengalaman kehidupan seorang Denny Sumargo yang menarik banyak orang mampu memberikan motivasi dan inspirasi tinggi pada khalayak. Disini peneliti tertarik dan ingin mencoba mengetahui bagaimana seorang Denny Sumargo dapat melakukan retorika yang baik dan menarik, sehingga para khalayak merasa termotivasi, terinspirasi, terpersuasif dan terhibur dengan retorika yang dilakukan Denny Sumargo. Banyak para fansnya yang mengidolakan Denny Sumargo bukan karena fisik, kemampuan basketnya yang sudah tidak diragukan lagi, dan kemampuan berakting dalam berbagai judul film dan ftv. Namun Denny Sumargo juga mampu memberikan motivasi kepada khalayak dengan cara retorika yang baik, menarik, dan sangat persuasif sekali. Tidak sedikit fans dari Denny Sumargo sangat termotivasi dan terinspirasi dari retorika yang dilakukannya. Strategi Denny Sumargo dalam memotivasi banyak khalayak dengan cara memberikan hiburan yang santai disela-sela kegiatan retorikanya, memberikan

5 dan menceritakan banyak contoh dari pengalaman hidupnya yang membuat khalayak merasa terpersuasikan. Terkadang Denny Sumargo memberikan kuiskuis sebagai hiburan disela-sela kebosanan para khalayak. Namun tidak terpungkiri pesona dan daya tarik Denny Sumargo banyak menyihir para khalayak, ditambah lagi dengan cerita dan pengalaman hidupnya yang keras dan disiplin, keinginan yang kuat dan besar untuk menjadi ornag yang sukses, serta dorongan yang kuat yang membuat Denny Sumargo ingin menjadi orang yang sukses. Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagai mana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy, 2003: 301). Strategi komunikasi bertujuan agar : a. Pesan mudah dipahami secara benar b. Penerimaan pesan dapat dibina dengan baik c. Kegiatan dapat termotivasi untuk dilakukan (Effendy, 2003: 301) Dari penjelasan di atas, penulis tertarik dengan bagaimana ethos, pathos, dan logos yang dilakukan Denny Sumargo dalam retorikanya pada sebuah seminar pengembangan diri. Penulis mengangkat tema bagaimana retorika pidato seorang Denny Sumargo pada seminar pengembangan diri ini ingin mengetahui seberapa besar pengaruh ethos, pathos, dan logos Denny Sumargo kepada khalayak pada saat melakukan retorika. Retorika yang dilakukan Denny Sumargo banyak mengangkat tema pengembangan diri yang memberikan pesan dan kesan positif bagi anak muda. Banyak khalayak yang termotivasi, terinspirasi,

6 terpersuasif dan terhibur oleh retorika Denny Sumargo yang sangat menarik dan unik. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut : Bagaimana Retorika Pidato Denny Sumargo Dalam Seminar Pengembangan diri? 1.3 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana ethos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri? 2. Bagaimana pathos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri? 3. Bagaimana logos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana ethos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri 2. Untuk mengetahui bagaimana pathos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri 3. Untuk mengetahui bagaimana logos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri

7 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan : 1. Peneliti mengharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan lebih mendalam kepada para penulis dan pengamat ilmu komunikasi khususnya tentang ilmu retorika. 2. Peneliti mengharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembang ilmu komunikasi melalui bidang manajemen komunikasi khususnya dalam ilmu retorika pidato. 1.5.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini secara praktis diharapkan mampu untuk: 1. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang retorika Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri 2. Untuk menjadi bahan pertimbangan dan masukan kepada para pengisi seminar pengembangan diri agar hendaknya memiliki penguasaan panggung yang baik sebelum dan sesudah ia tampil di depan umum. 3. Untuk menjadi bahan pertimbangan dan masukan kepada para pengisi seminar pengembangan diri agar dapat memberikan suasana yang asik, santai, dan serius agar pesan yang disampaikan sampai kepada komunikan. 4. Peneliti mengaharapkan dapat memberikan manfaat dan contoh untuk meningkatkan pelaksanaan retorika bagi seluruh pengisi seminar agar

8 dapat menyampaikan pesan dengan baik dan benar, memberikan kesan dan pesan positif kepada peserta seminar. 1.6 Alasan Pemilihan Masalah Alasan peneliti memilih masalah tentang retorika pidato Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri adalah sebagai berikut : 1. Cara ber-retorika pidato seorang Denny Sumargo dalam memberikan banyak motivasi kepada khalayak dalam seminar pengembangan diri. Denny Sumargo mampu memberikan pesan positif dalam melaksakan retorikanya sehingga khalayak terpersuasif oleh pesan yang disampaikannya. 2. Pribadi yang baik, bijaksana, dan sederhana dalam diri Denny Sumargo dengan latar belakang perjalanan hidup yang tidak mudah menjadikannya seorang Denny Sumargo tidak pernah sombong, pekerja keras, dan banyak diidolakan. 3. Perjalanan hidup yang tidak mudah membuat seorang Denny Sumargo menjadi orang yang memiliki tekad kuat, pekerja keras, toleransi dengan perbedaan, dan banyak menginspirasi banyak orang. 1.7 Pengertian Istilah Untuk memperjelas pengertian istilah yang digunakan, maka dikemukakan pengertian istilah sebagai berikut :

9 1. Retorika Retorika adalah suatu seni dari mengkonstruksikan argumen dan pembuatan pidato. Little John mengatakan retorika adalah adjusting ideas to people and people to ideas (Effendy, 2004) 2. Ethos Karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara dia berkomunikasi, yaitu menunjukan kepada khalayak bahwa kita memiliki kepribadian yang terpercaya dan pengetahuan yang luas (Karakter, intelegensi, dan niat baik pembicaranya) (Abidin, 2013 : 17). 3. Pathos Perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami dengan pendekatan psikologi massa, oleh karenanya kita harus dapat mempermainkan perasaan pendengar (Abidin, 2013 : 17). 4. Logos Pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan oleh pembicara dengan benar uraiannya masuk akal, dalam arti memiliki bukti dan contoh yang konkret pada khalayak (Abidin, 2013 : 17). 5. Pengembangan diri Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya (Surayin,2001: 228).

10 6. Motivasi Daya pendorong yang mengakibatkan seseorang mau dan rela untuk mengerahkan kemampuannya dalam bentuk keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibanya dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya dalam hidup sehari-hari (Surayin, 2001:354). 7. Inspirasi Adalah ilham yang timbul dari diri kita dengan melibatkan suatu hal (Surayin, 2001: 183). 8. Densu Singkatan nama dari Denny Sumargo, sering digunakan oleh banyak orang sebagai nama panggilan yang singkat. 1.8 Pembatasan Masalah 1. Peneliti hanya meneliti bagaimana ethos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri 2. Peneliti hanya meneliti bagaimana pathos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri 3. Peneliti hanya meneliti bagaimana logos Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri

11 1.9 Kerangka Pemikiran Ilmu komunikasi pertama kali adalah retorika. Retorika merupakan seni berbicara atau kepandaian seseorang dalam berpidato didepan khalayak. Teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika, maksudnya adalah retorika sebagai alat persuasi yang tersedia. Seorang pembicara yang tertarik untuk membujuk khalayaknya harus mempertimbangkan 3 (tiga) bukti retoris: logika (logos), emosi (pathos), dan etika/kredibilitas (ethos). Teori retorika merupakan teori yang memberikan petunjuk untuk menyusu n sebuah presentasi atau pidato persuasif yang efektif dengan menggunakan alat-alat persuasi yang tersedia. Retorika Denny Sumargo adalah salah satu contoh praktik retorika yang mampu mempersuasi khalayak. Denny Sumargo mampu beretorika dalam sebuah seminar pengembangan diri yang bertujuan untuk memotivasi dan menginspirasi khalayak. Strategi beretorika Denny Sumargo mampu memberikan pesan positif kepada khalayak. Hal ini menjadi acuan peneliti bagaimana Denny Sumargo mampu mempersuasi khalayak dengan pesan-pesan positif. Sehingga khalayak termotivasi dan terinspirasi oleh pesan yang disampaikan oleh Denny Sumargo.

12 Sudah hampir 5 tahun ini, Denny Sumargo melakukan kegiatan retorika pidato diberbagai event seminar pengembangan diri. Retorika Denny Sumargo dalam seminar pengembangan diri ini mampu membuat khalayak terinspirasi dan termotivasi. Dalam retorika, terdapat 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan, yaitu : Ethos (kredibilitas/karakter), Pathos (emosional appeals), dan Logos (Logika). Jenis retorika yang dilakukan Denny Sumargo adalah retorika jenis impromtu. Teori Retorika 1. ethos 2. pathos 3. logos (Abidin, 2013:17) 1. Ethos : pembicara memiliki pengetahuan yang luas, kepribadian pembicara dapat dipercaya, status pembicara memiliki kehormatan. 2. Pathos : pembicara dapat menyentuh hati pendengar (perasaan, emosi, harapan) 3. Logos : pembicara dapat meyakinkan pendengar dengan menujukan bukti yang kongkrit sesuai fakta (Abidin, 2013:17). 1. Ethos yang dimiliki Denny Sumargo : Kepercayaan, Daya gtarik, dan Kemampuan 2. Pathos perasaan emosiaonal khalayak : Dorongan, Mempengaruhi, dan Harapan 3. Logos berupa bahasa dan penyampaian pesan : Bahasa, Gaya berkomunikasi, dan Akurasi topik (Abidin, 2013:17). Gambar 1.2 Kerangka pemikiran Dalam kegiatannya beretorika, Denny Sumargo mampu berinteraksi dengan baik dengan peserta seminar. Cara Denny Sumargo berbicara dan daya

13 tarik yang dimiliki mampu memberikan makna dan kesan tersendiri bagi perserta seminar. Dalam penelitian ini, penulis meneliti tentang bagaimana ethos, pathos, dan logos seorang Denny Sumargo sebagai motivator, penentuan, pengemasan dan penyampaian pesan-pesan mengenai motivasi agar mudah dimengerti dan dipahami oleh peserta seminar, dan memahami kondisi dan situasi komunikas saat ber-retorika. Penulis meneliti tentang retorika pidato seminar pengembangan diri yang dilakukan oleh Denny Sumargo. Retorika Denny Sumargo dapat memberikan sesuatu pesan yang positif pada peserta seminar, sehingga peserta seminar merasakan dan menerima pesan-pesan yang disampaikan oleh Denny Sumargo. Bagaimana para peserta seminar merasa termotivasi, terisnpirasi, terpersuasi dan terhibur oleh pesan-pesan yang disampaikan Denny Sumargo. 1.10 Operasional Variabel Pernyataan masalah yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu: Retorika Pidato Denny Sumargo Dalam Seminar Pengembangan diri Indikator 1 Alat ukur : Ethos yang dimiliki Denny Sumargo : Karakter - Kepercayaan - Daya tarik - Kemampuan

14 Indikator 2 Alat ukur : Pathos perasaan emosiaonal khalayak : Imbauan emosional (emotional appeals) pada khalayak - Dorongan - Mempengaruhi - Harapan Indikator 3 Alat ukur : Logos berupa bahasa dan penyampaian pesan : Meyakinkan khalayak - Bahasa - Gaya berkomunikasi - Akurasi topik 1.11 Populasi dan Sampel Populasi sekumpulan objek penelitian disebut juga satuan analisis dan bagian dari sebuah sampel, sedangkan sampel adalah kumpulan dari objek penelitian yang akan diamati, yang mewakili sifat-sifat objek yang lain. (Rakhmat, 2008) Populasi dalam penelitian ini adalah para peserta seminar pengembangan diri oleh Denny Sumargo. Event seminar pengembangan diri yang dilaksakan di salah satu universitas di kota Jakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling, karena responden diambil berdasarkan pada komunitas yang jumlah proporsi populasinya sudah pasti dari populasi peserta seminar pengembangan diri oleh Denny Sumargo. Para peserta seminar pengembangan diri dari Kota Jakarta ini terdiri dari proporsi yang menjadi peserta seminar dari populasi 217 orang. Dari 217 orang

15 yang diambil, presisi yang ditetapkan hanya 5% dari jumlah populasi yang ada, atau sekitar 118 angket yang dibagikan. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan ukuran sampel yaitu dengan rumus slovin sampling. sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. terdapat beberapa kriteria yang akan dipilih dalam memilih sampling yaitu cara lain untuk menghitung ukuran sampel berdasarkan pada populasi yang diketahui jumlahnya (Kriyanto, 2009 : 164). =, = 118,7225 = 118 Jadi, populasi yang akan diuji sebanyak 118 responden dari 217 peserta seminar yang ada.