PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS IDX30 DI PT BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi, yaitu penundaan

Fuji Nurdiani

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB II LANDASAN TEORI

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 3 METODE PENELITIA N

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

Optimasi Portofolio Pada Pasar Saham Dengan Menerapkan Metode Goal Programming

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip utama yang ada dalam investasi adalah resiko yang tinggi, akan

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

ANALISISS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ45 DENGAN PENDEKATANN METODE MARKOWITZ MENGGUNAKAN GUI MATLAB

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB I PENDAHULUAN. tentunya mengiginkan keuntungan yang besar dari investasi yang mereka lakukan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM DI INDEKS LQ 45 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

ABSTRACT. Keywords: optimal portfolio, Markowitz, Expected Return, risk level, risk lover, risk averse. vii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP SAHAM-SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS LQ 45 DI PT. BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

Management Analysis Journal

PENGGUNAAN ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK MENILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Din Haidiati Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Analisis Kinerja Portofolio Optimal Saham Sektor Pertambangan dan Saham Sektor Perdagangan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

One Septy Wulandari Sri Mangesti Rahayu Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

Analisis Risiko dan Return Saham dengan Menggunakan Metode CAPM untuk Menentukan Pilihan Berinvestasi pada Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45)

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. Perlu adanya pertumbuhan industri untuk bisa mencapai suatu tujuan yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

OPTIMALISASI PORTFOLIO INDEKS SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERIODE AGUSTUS 2007 S/D JULI 2010

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri

Transkripsi:

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM-SAHAM INDEKS IDX30 DI PT BURSA EFEK INDONESIA I Made Budi Sudarsana (1) Ida Bagus Panji Sedana (2) Luh Gede Sri Artini (3) (1) Program Pascasarjana Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: budisudarsana@rocketmail.com / telp.: 081805531489 (2)(3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia ABSTRAK Meningkatnya kesadaran masyarakat dan kemajuan teknologi informasi telah memajukan pasar modal Indonesia sebagai alternatif investasi. Berinvestasi di pasar modal dapat dilakukan dengan membentuk portofolio Model Markowitz dan dapat menggunakan strategi pemilihan saham berdasarkan price earning to growth ratio. Penelitian ini bertujuan mengetahui komposisi saham pembentuk portofolio optimal dan proporsi dana yang ditanamkan. Saham yang digunakan yaitu saham Indeks IDX30 periode Agustus 2013- Januari 2014, kemudian diambil 15 saham dengan price earning to growth ratio positif terendah dan dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Hasil menunjukkan bahwa pembentuk portofolio optimal yaitu saham Adaro Energy Tbk. (ADRO) dengan proporsi dana sebesar 16,42%, Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar 5,00%, Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebesar 34,11%, Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) sebesar 27,47%, dan Pakuwon Jati Tbk. (PWON) sebesar 17,01%. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan model penentuan portofolio lainnya. Kata kunci: portofolio, price earning to growth ratio, model markowitz ABSTRACT Increasing public awareness and advances in information technology has been advancing the Indonesian capital market as an alternative investment. Investing in the stock market can be done by forming portfolios Markowitz Model and can use the strategy of stock selection based on price earnings to growth ratio. This study aims to determine the composition of the stocks forming the optimal portfolio and the proportion of funds invested. Shares used the stock index IDX30 period August 2013-January 2014, and then taken 15 stocks with price earnings to growth ratio is the lowest positive and analyzed using Microsoft Office Excel 2007. Results showed that the optimal portfolio shares forming Adaro Energy Tbk. (ADRO) of 16.42%, Aneka Tambang Tbk. (ANTM) of 5.00%, Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) of 34.11%, Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) of 27.47%, and Pakuwon Jati Tbk. (PWON) of 17.01%. Future studies may use other portfolio pricing models. Keywords: portfolio, price earnings to growth ratio, markowitz models PENDAHULUAN Kesadaran masyarakat yang semakin meningkat akan adanya alternatif lain dalam memperoleh dan menyalurkan dana selain sektor perbankan yaitu pasar modal dapat menjadi penyebab berkembangnya pasar modal di suatu negara. Meningkatnya kesdaran masyarakat 81

tersebut juga didukung dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi, sehingga masyarakat akan lebih mudah dalam memperoleh dan menyalurkan dana khususnya di pasar modal. Pasar modal menyediakan fasilitas bagi pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana maupun bagi pihak-pihak yang membutuhkan dana. Umumnya dalam berinvestasi di pasar modal, investor yang merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam pasar modal dapat membentuk portofolio optimal. Portofolio optimal disini merupakan sekumpulan sekuritas yang dipilih oleh investor yang memiliki tingkat keuntungan (return) dan tingkat risiko tertentu yang sesuai dengan preferensi investor masing-masing (Tandelilin, 2010). Salah satu model pembentukan portofolio yang dapat digunakan oleh investor yaitu Model Markowitz. Umumnya Model Markowitz digunakan dalam membentuk portofolio yang terdiri dari satu kelas aset saja, misalnya saham. Menurut Markowitz (1952) janganlah menaruh telur di satu keranjang yang berarti janganlah menanamkan modal yang ada di satu sekuritas karena jika terdapat suatu sekuritas yang mengalami kerugian maka masih ada sekuritas lainnya yang tidak mengalami kerugian sehingga kerugian yang akan terjadi dapat dikurangi. Investor dalam memilih saham-saham yang akan dimasukkan dalam portofolio dapat menggunakan strategi pemilihan saham. Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu berdasarkan price earning to growth ratio. Beberapa investor meyakini bahwa price earning to growth ratio ini lebih powerfull dibandingkan startegi pemilihan saham lainnya yang berdasarkan fundamental perusahaan. Menurut Tandelilin (2010), di pasar modal Indonesia diperlukan maksimal 15 sekuritas dalam membentuk portofolio optimal. Objek penelitian ini yaitu saham-saham Indeks IDX30 periode Agustus 2013-Januari 2014 di Bursa Efek Indonesia. 82

Return merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Menurut Tandelilin (2010), sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan persentase dividen yang diterima oleh investor terhadap harga saham, sedangkan capital gain (loss) merupakan selisih antara harga saham periode sekarang dengan harga saham periode sebelumnya. Risiko merupakan penyimpangan tingkat keuntungan yang diperoleh dari nilai yang diharapkan oleh seorang investor. Menurut Horne dan Wachowicz (2012), risiko diukur dengan deviasi standar atau varians return. Menurut Samsul (2006), risiko dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: 1) Risiko sistematik (undiversifiable risk) merupakan risiko pasar yang tidak mungkin dapat dihindari oleh investor, dan 2) Risiko tidak sistematik (diversifiable risk) merupakan risiko perusahaan yang dapat dihindari atau diminimalkan melalui diversifikasi. Portofolio merupakan sekumpulan sekuritas yang memiliki tingkat return dan tingkat risiko tertentu. Portofolio dapat dibagi menjadi dua yaitu portofolio efisien dan portofolio optimal. Portofolio efisien merupakan portofolio yang memiliki tingkat return tertentu dengan risiko minimal atau portofolio yang memiliki tingkat return maksimal dengan tingkat risiko tertentu. Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio efisien yang dipilih oleh investor yang sesuai dengan preferensi investor tersebut (Hartono, 2013). PT. Bursa Efek Indonesia, pada tanggal 23 April 2012 meluncurkan indeks harga saham baru dengan nama Indeks IDX30. Indeks IDX30 merupakan indeks yang terdiri dari 30 saham yang konstituennya dipilih dari konstituen Indeks LQ45. Dasar pertimbangan pemilihan konstituen Indeks IDX30 adalah faktor kuantitatif yang terkait dengan nilai, frekuensi, dan hari transaksi serta kapitalisasi pasar. Selain faktor-faktor yang bersifat kuantitatif tersebut, Bursa 83

Efek Indonesia juga mempertimbangkan informasi kelangsungan usaha, laporan keuangan, dan pertimbangan lainnya, misalnya sedang diberlakukannya suspensi atau tidak. Konstituen Indeks IDX30 akan dikaji ulang setiap enam bulan yaitu setiap akhir bulan Januari dan Juli dan hasilnya akan diumumkan pada awal bulan berikutnya. Penelitian ini menggunakan price earning to growth ratio dalam memilih saham-saham yang akan dimasukkan dalam portofolio. Price earning to growth ratio merupakan rasio yang membagi antara price earning ratio dengan earning per share. Saham yang bagus menurut rasio ini yaitu saham yang memiliki rasio price earning to growth ratio di bawah satu dan bernilai positif. Menurut Hidayat (2011), beberapa analis dan investor berpendapat bahwa price earning to growth ratio ini lebih powerfull dibandingkan rasio lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Paudel dan Koirala (2006) dalam Application of Markowitz and Sharpe Models in Nepalese Stock Market menemukan bahwa untuk membentuk portofolio pada saham-saham yang ada di Pasar Modal Nepal, penggunaan Model Markowitz dapat memberikan pilihan dalam membuat keputusan pembentukan portofolio optimal yang lebih baik. Abdulah Rahman (2005) dalam Analisis Portofolio Optimal pada Saham-Saham LQ45 dengan Pemrograman Non Linear juga menemukan bahwa pembentukan portofolio optimal pada saham LQ45 dengan menggunakan pemrograman non linear dapat menghasilkan return portofolio per hari sebesar 3,57% dan risiko portofolio sebesar 4,24% yang terdiri dari tiga saham yaitu saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, saham Astra Internasional, dan saham United Tractors. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 84

1) Apa sajakah saham-saham yang layak masuk dalam pembentukan portofolio optimal dengan Model Markowitz pada saham-saham Indeks IDX30 di Bursa Efek Indonesia? 2) Berapakah proporsi dana yang ditanamakan ke dalam masing-masing saham untuk memperoleh portofolio optimal? METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui saham-saham yang layak masuk dalam pembentukan portofolio optimal Model Markowitz pada saham Indeks IDX30 periode Agustus 2013-Januari 2014 di PT. Bursa Efek Indonesia. Variabel dalam penelitian ini yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal adalah sekumpulan sekuritas yang memiliki return tertentu dengan risiko minimal atau return maksimal dengan risiko tertentu yang sesuai dengan preferensi investor pada saham Indeks IDX30 periode Agustus 2013-Januari 2014 di PT. Bursa Efek Indonesia dan dibentuk dengan Model Markowitz. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Data kuantitatif yaitu berupa data perkembangan harga-harga saham perusahaan-perusahaan yang masuk Indeks IDX30 selama lima tahun. 2) Data Kualitatif yaitu berupa daftar saham-saham yang masuk Indeks IDX30 periode Agustus 2013-Januari 2014. Populasi dalam penelitian ini yaitu saham-saham yang masuk Indeks IDX30 periode Agustus 2013-Januari 2014 yaitu sebanyak 30 saham. Sampel dalam penelitian ini yaitu 15 saham yang memiliki price earning to growth ratio positif terendah dari 30 saham yang menjadi populasi dalam penelitian ini. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 85

Portofolio optimal dibentuk dengan meminimumkan fungsi risiko portofolio yaitu varian portofolio dengan kendala-kendala berupa kendala proporsi dana dan kendala tingkat pengembalian (return). Pembentukan portofolio optimal menggunakan program Solver dalam Microsoft Office Excel 2007 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membuat vektor keputusan pengalokasian dana untuk masing-masing saham. 2) Menentukan fungsi kendala pertama, yaitu investasi yang dilakukan tidak boleh melebihi proporsi dana yang dimiliki yaitu 100% dan tidak bernilai negatif. 3) Membuat vektor tingkat pengembalian masing-masing saham. 4) Setelah mendapatkan vektor tingkat pengembalian masing-masing saham, maka fungsi expected return dapat dibentuk dengan cara melakukan perkalian antara vektor tingkat pengembalian dengan vektor keputusan pengalokasian dana. 5) Menentukan fungsi kendala kedua, yaitu expected return portofolio tidak boleh kurang dari tingkat pengembalian yang telah ditentukan dikalikan dengan proporsi dana yang dialokasikan. Pengolahan dengan program Solver dalam Microsoft Office Excel 2007 memperoleh hasil pembentukan portofolio optimal dengan proporsi dana akhir yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Proporsi Dana dalam Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Indeks IDX30 Periode Agustus 2013-Januari 2014 di PT. Bursa Efek Indonesia No. Kode Emiten Nama Emiten Proporsi Dana (%) 1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16,42 2 ANTM Aneka Tambang Tbk. 5,00 3 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. 0 86

4 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 0 5 INCO Vale Indonesia Tbk 0 6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 0 7 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 0 8 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 34,11 9 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 27,47 10 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 0 11 AKRA AKR Corporindo Tbk. 0 12 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 0 13 BKSL Sentul City Tbk. 0 14 MNCN Media Nusantara Citra Tbk. 0 15 PWON Pakuwon Jati Tbk. 17,01 Total 100 Sumber: lampiran 5 Proporsi dana masing-masing saham dalam pembentukan portofolio optimal terlihat pada tabel 4.1. Berdasarkan tabel 4.1, proporsi dana yang ditanamkan untuk saham Adaro Energy Tbk. (ADRO) sebesar 16,42%, saham Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar 5,00%, saham Jasa Marga Tbk. (JSMR) sebesar 34,11%, saham Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) sebesar 27,47%, dan saham Pawukon Jati Tbk. (PWON) sebesar 17,01%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jika dana yang tersedia sebesar Rp100.000.000,-, maka Rp16.420.000,- ditanamkan pada saham Adaro Energy Tbk. (ADRO), Rp5.000.000,- ditanamkan pada saham Aneka Tambang Tbk. (ANTM), Rp34.110.000,- ditanamkan pada saham Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), Rp27.470.000,- ditanamkan pada saham Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), dan Rp17.010.000,- ditanamkan pada saham Pakuwon Jati Tbk. (PWON). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1) Saham-saham yang dapat dipilih untuk membentuk portofolio optimal dari 15 saham-saham Indeks IDX30 yang memiliki price earning to growth ratio positif terendah sebanyak 5 saham yaitu saham Adaro Energy Tbk. (ADRO), saham Aneka Tambang Tbk. (ANTM), saham Jasa 87

Marga Tbk. (JSMR), saham Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), dan saham Pawukon Jati Tbk. (PWON). 2) Proporsi dana yang ditanamkan pada masing-masing saham yaitu saham Adaro Energy Tbk. (ADRO) sebesar 16,42%, saham Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar 5,00%, saham Jasa Marga Tbk. (JSMR) sebesar 34,11%, saham Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) sebesar 27,47%, dan saham Pawukon Jati Tbk. (PWON) sebesar 17,01%. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas dapat disarankan kepada investor yaitu apabila seorang investor ingin membentuk portofolio optimal pada saham-saham Indeks IDX30 periode Agustus 2013-Januari 2014 di PT. Bursa Efek Indonesia, disarankan agar memilih saham Adaro Energy Tbk. (ADRO) sebesar 16,42%, saham Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar 5,00%, saham Jasa Marga Tbk. (JSMR) sebesar 34,11%, saham Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) sebesar 27,47%, dan saham Pawukon Jati Tbk. (PWON) sebesar 17,01%. Penelitian selanjutnya yang mencoba untuk membentuk portofolio optimal dengan menggunakan Model Markowitz dapat menggunakan strategi pemilihan saham lainnya di samping price earning to growth ratio yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuannya untuk membandingkan portofolio optimal yang akan terbentuk sehingga dapat menjadi pembanding dalam pembentukan portofolio optimal. REFERENSI Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ketujuh. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta: BPFE. Hidayat, Teguh. 2011. Analisis Saham Independen. (online), (http://www.teguhhidayat.com/2011/11/price-earning-to-growth-ratio). Horne, J. V. dan Wachowics, J. M.. 2012. Fundamental of Financial Management. Prentice Hall International Edition. Indonesian Stock Exchange. 2008. IDX Monthly Statistics July 2008. Jakarta: Institute for Economic and Financial 88

. 2009. IDX Monthly Statistics July 2009. Jakarta: Institute for Economic and Financial. 2010. IDX Monthly Statistics July 2010. Jakarta: Institute for Economic and Financial. 2011. IDX Monthly Statistics July 2011. Jakarta: Institute for Economic and Financial. 2012. IDX Monthly Statistics July 2012. Jakarta: Institute for Economic and Financial. 2013. IDX Monthly Statistics July 2013. Jakarta: Institute for Economic and Financial Markowitz, Harry. 1952. Portofolio Selection, The Journal of Finance. Vol. 7, No. 1, pp. 77-91. Paudel, Rajan Bahadur dan Koirala, Sujan. 2006. Application of Markowitz and Sharpe Models in Nepalese Stock Market, The Journal of Nepalese Business Studies. Vol. 3, No. 1, hal. 18-35. Rahman, Abdulah. 2005. Analisis Portofolio Optimal pada Saham LQ45 dengan Pemrograman Non Linear. Jurnal Ekonomi Perusahaan. Vol. 12, No. 2, hal. 183-195. Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, edisi pertama. Yogyakarta : BPFE. www.yahoofinance.co.id 89