PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI NOMOR : 007/EQC-PHPL/XI/2011

dokumen-dokumen yang mirip
STANDARD DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN LESTARI PADA HUTAN NEGARA (IUPHHK HA/HT/HTI)

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HTI. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL Penilikan II PT. Pemantang Abadi Tama Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) IUPHHK-HA

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HA. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG HABIS PENANAMAN BUATAN (THPB)

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA PEMEGANG IUPHHK-RE

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA PEMEGANG IUPHHK-RE

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HA

SURAT KEPUTUSAN. Nomor : 027/EQC-KEP.Cert/Rev/XII/2013. Tentang

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI CV SAUDARA BANGUN SEJAHTERA, KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL PT. Barumun Raya Padang Langkat

Lampiran Surat No /EQ.S/XI/2015 tanggal 21 November 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu perbaikan dan pemisahan dalam Peraturan tersendiri menyangkut Inventarisasi Hutan Berkala dan Rencana Kerja

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 66 /Menhut-II/2014 TENTANG

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 127/EQ.SHPK/II/2018

PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

Lampiran Surat No : 101/EQ.S/VII/2013, tanggal 06 Juli 2013 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : P.02/VI-BPPHH/2010 TENTANG

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 165/EQ.SHPK/III/2018

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 08.1/Kpts-II/2000 TENTANG KRITERIA DAN STANDAR PEMANFAATAN HASIL HUTAN DALAM HUTAN PRODUKSI SECARA LESTARI

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (IUPHHK-HTR, IUPHHK-HKM)

Identitas LV-LK : Identitas Auditee :

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 143/EQ.SHPK/II/2018

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL


PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (TPTJ)

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL (Re-sertifikasi) Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian PHPL, sebagai berikut :

Lampiran Surat No. 159/EQ.S/III/2016 tanggal 1 Maret 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN AWAL KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Lampiran Surat No. 450/EQ.SHPK/VIII/2017 tanggal 28 Agustus 2017

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 145/EQ.SHPK/II/2018

Ringkasan Publik PT. Bina Daya Bentala RINGKASAN PUBLIK PT. BINA DAYA BENTALA

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG RUMPANG (TR)

Lampiran Surat No : 400/EQ.S/XII/2013, tanggal 28 Desember 2013 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) DI PT MITRA TANI NUSA SEJATI, KABUPATEN PELALAWAN, PROPINSI RIAU

Lampiran Surat No. 160/EQ.S/III/2016 tanggal 1 Maret 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN AWAL KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Lampiran Surat No. 025/EQ.S/I/2016 tanggal 11 Januari 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Lampiran Surat No. 178/EQ.S/III/2016 tanggal 8 Maret 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN AWAL KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PERUM PERHUTANI INDUSTRI KAYU WILAYAH I KBM IK CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL (Re-Sertifikasi)

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI FMU JATI LESTARI, KABUPATEN MOJOKERTO, PROVINSI JAWA TIMUR

2 ekonomi biaya tinggi sebagaimana hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu pengaturan kembali mengenai Inventarisasi Hutan Menyelu

PENGUMUMAN PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) DI PT PARISINDO PRATAMA, KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

Lampiran Surat No. 246/EQ.S/IV/2016 tanggal 15 April 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Lampiran Surat No : 253/EQ.S/IV/2015, tanggal 30 April 2015

RENCANA PENGELOLAAN PERIODE TAHUN PT. TELAGABAKTI PERSADA

MEMBENDUNG meluasnya preseden buruk pengelolaan HPH di Indonesia

Lampiran Surat No. 463/EQ.S/VIII/2015 tanggal 31 Agustus 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

Lampiran Surat No. 549/EQ.S/IX/2015 tanggal 21 September 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

Resume Hasil Penilikan III Penilaian Kinerja PHPL PT. Pemantang Abaditama

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PERUM PERHUTANI KIPKJ CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, DAN HAK PENGELOLAAN KRITERIA DAN INDIKATOR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.169/MENHUT-II/2005 TENTANG

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

Lampiran Surat No. 466/EQ.SHPK/IX/2017 tanggal 02 September 2017

PUP (Petak Ukur Permanen) sebagai Perangkat Pengelolaan Hutan Produksi di Indonesia

Lampiran Surat No. 707/EQ.S/XI/2015 tanggal 10 November 2015 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Lampiran Surat No : 83.a /EQ.S/VI/2013, tanggal 22 Juni 2013 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

Ringkasan Publik PT. Suntara Gajapati RINGKASAN PUBLIK PT. SUNTARA GAJAPATI

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 602/EQ.SHPK/X/2017

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.30/Menhut-II/2014 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.343/MENHUT-II/2004 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2004

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 768/EQ.SHPK/XII/2017

RESUME HASIL SERTIFIKASI

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) DI PERUM PERHUTANI KBM INDUSTRI KAYU CEPU, KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran Surat No : 305/EQ/XII/2012, tanggal 12 Desember 2012 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Lampiran Surat No /EQ.S/III/2016 tanggal 21 Maret 2016

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA (IUPHHK-HA/HPH, IUPHHK- HTI/HPHTI, IUPHHK RE)

PT MUTUAGUNG LESTARI RESUME HASIL VERIFIKASI

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEEMPAT KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 659/EQ.SHPK/XI/2017

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.33/Menhut-II/2014 TENTANG

RESUME HASIL VERIFIKASI

Lampiran Surat No /EQ.S/IX/2016 tanggal 13 September 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN PENYERAPAN DAN/ATAU PENYIMPANAN KARBON PADA HUTAN PRODUKSI

: Jl. WARUNG BUNCIT RAYA No. 4 - B JAKARTA SELATAN TELP. (021) , FAX. (021) Web.

Lampiran Surat No /EQ.S/VI/2014 tanggal 23 Juni 2014 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PAGUYUBAN GAPOKTANHUT MARGO LUHUR

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD, HTHR)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHHK-RE, DAN HAK PENGELOLAAN

RESUME HASIL PENILIKAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Lampiran Surat No. 381/EQ.S/VII/2015 tanggal 22 Juli 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN AUDIT VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

Lampiran Surat No /EQ.S/IX/2016 tanggal 20 September 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

ALMASENTRA CERTIFICATION

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD, HTHR)

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (RE-SERTIFIKASI)

Lampiran Surat No. 004/EQ.S/I/2016 tanggal 4 Januari 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 55/Menhut-II/2006

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

RESUME HASIL VERIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI IPK PT SATYA JAYA ABADI

Lampiran Surat No : 364.2/EQ.S/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

Transkripsi:

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL - 013 - IDN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI NOMOR : 007/EQC-PHPL/XI/2011 DIBERIKAN KEPADA PEMEGANG IUPHHK HT PT BINA DUTA LAKSANA SK IUPHHK : 207/Menhut-II/2006 TANGGAL : 08 Juni 2006 LUAS : 28.890 HA LOKASI A. KABUPATEN : INDRAGIRI HILIR B. PROVINSI : RIAU ALAMAT PERUSAHAAN : Jl. Teuku Umar No. 51 A, Pekanbaru Provinsi Riau Telp : (0761) 23332-32509; Fax : (0761) 24071 PENILAIAN KINERJA TELAH DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (LP-PHPL) : DINYATAKAN MEMENUHI KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI : Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. P.02/VI-BPPHH/2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, Lampiran 1.1. dan Lampiran 2.1. A. DENGAN PREDIKAT : DITETAAN DI BOGOR TANGGAL 25 NOVEMBER 2011 BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL 24 NOVEMBER 2014 PT EQUALITY INDONESIA Bogor Baru Blok C1 Nomor 32 Bogor 16127 Telp : (0251) 7190910; Fax : (0251) 8326950 Website : http://www.equalityindonesia.com Email : eq@equalityindonesia.com Ir. Agustri Warsono Direktur Utama EQI-F084.1.2/20100921

TABEL REKAPITULASI NILAI INDIKATOR PENILAIAN/VERIFIKASI Nomor Urut : 009/EQI-F077 Nama Unit Manajemen : PT BINA DUTA LAKSANA (BDL) Indika 1.1 BAIK UM memiliki dokumen legal dan administrasi cukup lengkap meliputi SK IUPHHK beserta peta lampiran, Peta TGHK, Peta RTRWP, Pedoman tata batas, BA tata batas dan Peta Tata Batas. Tata batas sudah dilaksanakan sesuai dengan BAP tata batas Sesuai dengan peta lampiran Sura Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.626/Menhut-II/2009 tanggal 5 Oktober 2009 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi, areal kerja sesuai dengan peruntukannya Tata batas sudah legitimate karena sudah diketahui dari unsur pengawas, pembimbing teknis, pelaksana, pendamping, dan saksi Pengakuan atas eksistensi batas sudah ada dengan adanya tanda tangan pihak-pihak terkait di BAP realisasi tata batas Berdasarkan peta kerja dilapangan dan cek dilapangan ada sebagian areal kerja di sebelah utara timur dan selatan timur ada kebun kelapa sawit masyarakat desa sekitar 1.2 BAIK Unit Manajemen mempunyai dokumen visi misi dan kebijakan perusahaan Sosialisasi visi misi terhadap seluruh karyawan selalu dilaksanakan dan EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 1 dari 15 Bukan indika kunci Terdapat visi dan misi yang menunjukkan bahwa Unit Manajemen telah memiliki komitmen untuk pengelolaan

karyawan memahami visi misi serta kebijakan perusahaan Unit Manajemen telah mengimplementasikan visi misi dan kebijakan perusahaan dalam pengelolaan hutannya sesuai sistem silvikultur yang diacu dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku serta telah sesuai dengan prinsipprinsip PHPL. 1.3 BAIK Terdapat Modal (Kapitalisasi Perusahaan) setiap tahunnya. Terdapat modal yang di tanamkan kembali ke hutan Unit Manajemen telah merealisasikan kegiatan penanaman dan pemeliharaan 1.4 BAIK Unit Manajemen telah memiliki kelengkapan kumpulan dokumen peraturan perundangan yang berlaku dalam usaha pemanfaatan hutan tanaman. Pelaksanaaan kegiatan dilapangan, seluruhnya mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku di Instansi Kehutanan dan instansi pemerintah yang lain yang selanjutnya dijabarkan dalam SOP. Sediaan potensi tegakan tanaman yang dimiliki UM berdasarkan perhitungan IHMB masih mencukupi atau lebih besar dari JPT RKT Seluruh prinsip, kriteria dan indika verifikasi legalitas kayu memenuhi hutan dengan prinsip-prinsip PHAPL, telah disosialisasikan dan diimplementasikan dalam operasional pengelolaan hutan. Dengan dikeluarkannya biaya operasional pengusahaan dan pembinaan hutan setiap tahun, terdapat peningkatan kapitalisasi modal perusahaan yang ditanamkan kembali setiap tahunnya, dan terdapat realisasi pembinaan hutan sesuai standar yang telah ditetapkan. Memiliki kelengkapan dan implementasi mengacu peraturan perundangan yang berlaku. Potensi tegakan baik kualitas maupun kuantitas sesuai ketentuan yang dievaluai Tim Independen untuk memastikan keberhasilannya. Seluruh Prinsip, krtiteria dan indika VLK terpenuhi. EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 2 dari 15

1.5 BAIK Keberadaan Tenaga Teknis di PT BDL Secara umum UM telah - Apabila pada penilikan belum memenuhi sesuai dengan memenuhi tenaga profesional nantinya masih Perdirjen B No. P. 8/VI-Set/2009, dan teknis dengan jumlah terdapat tenaga teknis namun sudah ada upaya untuk personil yang mencukupi dari belum memenuhi, memenuhinya standard minimal yang maka perlu dibuatkan Upaya yang dilakukan oleh UM untuk dipersyaratkan (Peraturan CAR disertai dengan memenuhi dan meningkatkan Dirjen B No. P-8/IV- batasan waktu kompetensi tenaga teknisnya adalah SET/2009). Kompetensi pemenuhannya. dengan training baik melalui inhouse karyawan selalu ditingkatkan Program pelatihan training maupun outhouse training. melalui berbagai pelatihan di yang disajikan harus dalam maupun luar UM. sesuai dengan Unit Manajemen telah memiliki Seluruh dokumen kebutuhan yaitu untuk dokumen ketenagakerjaan di Kan ketenagakerjaan lengkap. memenuhi TTKI Distrik dan Kan Perawang (Ganis) sesuai dengan Perdirjen tersebut. 1.6 BAIK Unit Kerja Perencanaan telah Bukan indika kunci melaksanakan kegiatan dengan efektif yang hasilnya dapat dipergunakan kegiatan/pekerjaan selanjutnya. Unit Kerja Perencanaan menerapkan Sistem Informasi Manajemen dengan program FMIS AS400 System Aplications yang menjelaskan tata urutan kegiatan perencanaan pengelolaan areal dengan satuan unit terkecil berupa petak PT BDL memiliki Perangkat Internal Audit yang langsung bertanggung jawab kepada DCEO-Control di Kan Perawang. Kegiatan moniing dan evaluasi telah berjalan dilakukan oleh UM, sehingga tindakan koreksi berdasarkan hasil moniing dan evaluasi juga sudah berjalan. 2.1 BAIK Dokumen Revisi RKUPHHK-HTI PT. BDL periode 2008-2017 telah disahkan oleh pejabat berwenang dan telah Dokumen RKUPHHK-HTI telah disusun sesuai ketentuan dan disahkan oleh pejabat yang EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 3 dari 15

mengacu pada data IHMB. berwenang. Implementasi Peta Rencana Kerja yang digunakan penataan areal efektif untuk telah sesuai dengan dokumen Revisi produksi telah dialkukan oleh RKUPHHK-HTI PT. BDL, namun belum UM dengan membuat blok dibuat oleh tenaga teknis perencanaan dan petak tebangan/ hutan (canhut) PHPL, karena PT. BDL tanaman. Penataan areal belum memiliki tenaga teknis canhut sesuai dengan RKUPHHK-HTI. PHPL yang bersertifikat. Pemeliharaan batas blok dan Implementasi penataan areal kerja PT. kompartemen dilakukan BDL sebagian besar telah sesuai dengan baik. dengan yang tercantum dalam dokumen Revisi RKUPHHK-HTI periode tahun 2008-2017. Realisasi penataan areal kerja sudah terdigitasi dan terdokumentasi dengan baik, sehingga memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan moniing blok dan petak. Batas petak dan blok di lapangan adalah kanal, yang dapat berupa kanal primer, kanal sekunder, maupun kanal kolek, serta dilengkapi dengan papan informasi blok dan petak kerja. Namun pada blok dan petak kerja tersebut belum dilengkapi dengan tanda/pal batas permanen. 2.2 BAIK PT. BDL telah menyusun SOP pembuatan PSP dan telah melakukan pengukuran riap. PSP yang telah dibuat sebanyak 14 plot pada RKT 2009 dan RKT 2010. Pengukuran PSP telah dilaksanakan 2 kali (umur 1 tahun dan umur 2 tahun). Pengukuran riap dimulai setelah tanaman berumur 1 tahun. Penetapan daur tebang telah didasarkan pada growth and yield melalui kegiatan penelitian yang dilakukan di unit managemen lain yang EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 4 dari 15 Bukan indika kunci

tergabung dalam Grup Sinar Mas Forestry. AAC pada hutan tanaman PT. BDL didasarkan pada hasil invetarisasi hutan (pre-harvesting) yang dilakukan 1 tahun sebelum penebangan atau pada saat tanaman berumur sekitar 4 tahun. 2.3 BAIK SOP untuk seluruh tahapan kegiatan Silvikultur THPB tersedia dan sebagian besar telah diimplementasikan di lapangan. Berdasarkan verifikasi lapangan, SOP yang dibuat oleh PT. BDL cukup efektif diimplementasikan di lapangan. Dokumen-dokumen sah untuk pemanfaatan jenis telah tersedia di PT. BDL termasuk CITIES. Sistem silvikultur yang dikembangkan adalah THPB (Tebang Habis Permudaan Buatan), sehingga untuk verifier 2.3.4 dan 2.3.5 tidak applicable SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur telah dibuat oleh UM. SOP telah diimplementasikan sehingga tahapan pelaksanaannya diperkirakan dapat menjamin regenerasi hutan dan meminimalisir kerusakan akibat pemanenan. Dokumen sah untuk pemanfaatan jenis telah tersedia. Tidak terdapat data tingkat kerusakan tegakan tinggal dan kecukupan tegakan tinggal karena UM menerapkan sistem THPB. (Verifier 2.3.4 dan 2.3.5 tidak diterapkan) 2.4 BAIK PT. BDL telah menerapkan teknologi tepat guna untuk fasilitas kan, kegiatan perencanaan, kegiatan PWH (kanalisasi), water management, optimalisasi kesuburan tanah gambut, dan kegiatan pemanenan hasil. SOP RIL yang dimiliki PT. BDL tercantum dalam SOP Harvesting, SOP PWH dan SOP Plantation. Penerapan RIL dalam PWH dan pemanenan telah dilakukan, namun perlu inspeksi rutin terhadap kegiatan Prosedur dan SOP RIL serta teknologi tepat guna tersedia dan diterapakn di UM. Belum dilakukan penelitian fak eksploitasi, melalui pendekatan perhitungan di peroleh nilai fak eksploitasi 0,9881 (termasuk dalam kategori baik). EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 5 dari 15

kontrak yang melakukan pengangkutan kayu. Pemanfaatan jenis kayu yang dihasilkan dari kegiatan penyiapan lahan dan pemanenan hutan tanaman dapat diserap seluruhnya oleh pabrik IKPP. PT. BDL belum pernah melakukan penelitian terkait fak eksploitasi secara khusus namun pendekatan perhitungan fak eksploitasi PT. BDL didapatkan nilai fe sebesar 98,81%. 2.5 BURUK Laporan keuangan sesuai dengan PSAK 32 PT. BDL mampu menyelesaikan kewajiban keuangan jangka pendek (Likuiditas 100%) PT. BDL belum mampu menyelesaikan seluruh kewajiban keuangan jangka panjang (Solvabilitas < 100%) PT. BDL belum dapat menghasilkan keuntungan (Rentabilitas < suku bunga) 2.6 BAIK Dokumen RKT telah disusun berdasarkan Dokumen Revisi RKUPHHK-HTI PT. BDL yang telah disahkan oleh instansi berwenang. EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 6 dari 15 Kinerja UM harus didukung oleh kemempauan finansial dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (likuiditas), jangka panjang (solvabilitas) dan menguntungkan secara ekonomi (rentabilitas). UM dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, namun UM perlu mengoptimalisasi biaya operasional sehingga meningkatkan rentabilitas dalam PHPL. Bukan indika kunci Terdapat dokumen RKT yang disusun sesuai ketentuan dan mengacu kepada RKUPHHK- HT. Peta kerja RKT mengacu

Realisasi produksi hasil hutan kayu baik luas maupun volumenya pada pemanenan hutan alam bekas tebangan maupun hutan tanaman tidak pernah melebihi rencana produksi sesuai target RKT. Peta kerja RKT telah mengacu kepada peta Revisi RKUPHHK. 2.7 BAIK Dana untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan cukup tersedia dengan indika bahwa terjadi peningkatan alokasi untuk setiap tahunnya. Secara umum, pengalokasian dana untuk pembangunan HTI sudah cukup proporsional, kecuali alokasi dana untuk kegiatan penanaman tanaman unggulan dan tanaman kehidupan, dimana sampai dengan penilaian dilakukan belum terdapat realisasi pendanaan untuk kegiatan pengelolaan tanaman unggulan dan baru sekitar 30% yang terealisasi untuk pengelolaan tanaman kehidupan. Setiap kebutuhan yang diajukan dari distrik (dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan) selalu dipenuhi (disediakan) dan tidak terjadi pengunduran waktu dalam pemenuhannya, sepanjang pendanaan tersebut dapat dipertanggung jawabkan oleh kepala distrik. 3.1 BAIK PT. BDL telah mengalokasikan kawasan lindung seluas4.546 hektar atau sekitar 15,7% dan sesuai dengan SK Menhut No 246/Kpts-II/1996. Menurut Toolkit Rapid Assessment CFA pada peta RKUPHHK dan sesuai ketentuan. Implementasi peta kerja sesuai ketentuan. EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 7 dari 15 Dalam menjalankan PHPL UM telah menyediakan dana dengan cukup serta penyediaannya lancar. Komponen biaya yang berhubungan dengan hutan lebih besar dibanding biaya lainnya. Bukan indika kunci Luas KL 15,7 % Tanda batas jelas, kemajuan 61 % Kondisi baik, nilai konservasi tinggi walaupun -

yang disusun oleh SMF (Sinar Mas Forestry) maka areal PT BDL memiliki beberapa nilai konservasi yang tinggi. nilai-nilai konservasi tersebut antara lain Areal PT BDL memiliki beberapa kawasan lindung, dan dikukuhkan dengan SK Direksi. Kawasan lindung telah ditata dan dibei tanda dengan cat biru, serta dipasang tanda berupa sign-plate setiap 250 meter.. Kondisi biodiversity yang ditetapkan sebagai kawasan lindung masih bagus walaupun bukan berupa hutan alam primer 3.2 BAIK Terdapat prosedur pengamanan dan perlindungan hutan yang memadai. Terdapat saran prasarana perlindungan hutan mencukupi untuk melindungi areal seluas 28.890 hektar Lembaga pengamanan dan perlindungan hutan sudah lengkap yaitu berupa Forest Ranger/Satuan Pengaman Hutan, Regu Pemadam Kebakaran (R) dan Planing Survey & Environtment dan mencukupi termasuk SDM dan sarana prasarana yang mendukungnya. Kegiatan implementasi pengendalian kebakaran, patrol keamanan berjalan secara kontinyu dengan baik 3.3 BAIK Terdapat SOP Design System Tata Air di Areal Gambut, Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, Konservasi Tanah dan Air pada Areal HTI, Persional Tata Air di Areal Gambut, Desain Tata Air di Areal Gambut, Pemantauan Perubahan Sifat Fisik-Kimia Gambut, di beberapa lokasi ada kebun Pengukuhan dengan SK Direksi, masyarakat dan kontrak mengetahui adanya KL Laporan dan bukti pengelolaan ada Prosedur ada dan lengkap sesuai dengan jenis gangguan yang ada Sarana dan prasarana pendukung memadai Institusi dan SDM ada dan jelas Impelemnatasi ada Laporan pelaksanaan ada EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 8 dari 15 Prosedur lengkap dan memadai sesuai kondisi Sarana pengelolaan dan pemantauan ada Institusi penanggungjawab kegiatan dan

Pengukuran Debit Sungai dan Kualitas Air, Pemantauan Biota Air, Peta Jaringan Kanal serta Peta Pemantauan Subsiden. Jumlah SDM yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan telah mencukupi. Implementasi pemantauan subsidensi dan pengaturan tinggi muka air berjalan dengan sangat baik dengan frekuensi pelaporan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Terdapat 4 (empat) lokasi pemantauan subsidensi, 2 (dua) titik pengukuran tinggi muka air gambut, dan 3 (tiga) pintu air serta 35 (tiga puluh lima) bendungan. 3.4 BAIK Terdapat prosedur, untuk identifikasi spesies flora dan fauna yang langka (endangered), jarang (rare) dan terancam punah (threatened) berupa SOP Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, SOP Pengelolaan Kawasan Lindung, SOP Penanganan dan Perlindungan Satwaliar di Areal Konsesi dan WI Pemantauan Vegetasi pada Kawasan Lindung serta WI Pemantauan Satwaliar. Implementasi identifikasi spesies flora dan fauna telah berjalan dan dilaporkan secara periodic. Kegiatan idntifikasi ini dilaksanakan pada areal dengan kondisi hutan yang belum terganggu, hutan tanaman berumur muda < 3 tahun dan areal tanaman berumur > 3 tahun. Panjang jalur areal pemantauan flora dan fauna antara Prosedur identifikasi flora dan fauna ada spt SOP-F- 010, WI-E-K4-002 dan 003 Implementasi identifikasi dilaksanakan tiap tahun Data dan informasi hasil identifikasi terdokumentasi EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 9 dari 15 sdm ADA Rencana dan implementasi pengelolaan tata air sangat baik Rencana dan implementasi pemantauan dampak dilaksanakan Dampak terhadap tanah (subsidensi) tergolong tinggi Laporan pelaksanaan terdokumentasi dan dilaporkan ke Instansi terkait Bukan indika kunci

jalur dengan kondisi hutan belum terganggu dengan hutan tanaman bervariasi antara 1000 m dan 2000 m. Tersedia data flora dan fauna dengan status dan payung hukumnya sebagai flora/fauna dilindungi serta penyebarannya di areal kerja PT BDL 3.5 BAIK Terdapat prosedur pengelolaan flora jarang, langka, terancam punah dan endemik diantaranya yaitu SOP Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, SOP Pengelolaan Kawasan Lindung, SOP Penanganan dan Perlindungan Satwaliar di Areal Konsesi dan WI Pemantauan Vegetasi pada Kawasan Lindung. Pada saat dilakukan penilaian lapangan, di areal persemaian tidak ditemukan bibit jenis pengkayaan baik jenis kayu-kayuan maupun MPTS yang siap tanam. Hal ini disebabkan karena hasil pemantauan terhadap kawasan lindung dan koridor satwa menunjukkan bahwa kedua kawasan tersebut belum rusak dan terdegradasi (masih dalam kondisi bagus) berdasarkan dokumen Conservation Management Plan (CMP) tahun, sehingga sampai dengan akhir RKT tahun ini tidak ada kegiatan pengkayaan jenis di areal kawasan lindung. Sudah terdapat kegiatan kegiatan yang yang merupakan kegiatan perlindungan terhadap flora dilindungi seperti identifikasi dan pemasalangan larang menebang pohon dilindungi. Implementasinya pengelolaan flora berjalan baik di kawasan dilindungi EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 10 dari 15 Ada beberapa prosedur pengelolaan flora spt SOP-F-010, 010-02, dan WI-E-K4-003) Impelemasi di kawasan lindung dilaksanakan, di areal efektif kurang terungkap Data dan informasi hasil pengelolaan ada dan di lapangan jenis2 flora dilindungi terjaga khususnya di KL Kondisi jenis dilindungi dsb cukup terjaga Pada penilikan perlu diperjelas mengenai kondisi jenis flora dilndungi, jarang dsb khususnya di areal efektif tanaman yang membuktiksan bahwa manajemen tidak menebang/ merusak flora dilindungi yg terdapat di areal efektif Bukan indika kunci

berupa pemasangan papan informasi/larangan dan dilaporkan setiap semester. Karyawan dan masyarakat sekitar unit manajemen mengetahui penyebaran flora endemic di wilayah kerjanya 3.6 BAIK Terdapat prosedur pengelolaan fauna jarang, langka, terancam punah dan endemic berupa SOP Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, SOP Pengelolaan Kawasan Lindung, SOP Penanganan dan Perlindungan Satwaliar di Areal Konsesi dan Pemantauan Satwaliar pada Areal Konsesi. Data mengenai jenis-jenis satwa dilindungi sudah disusun berdasarkan regulasi yang mengatur status spesiesspesies tersebut. Papan larangan untuk melakukan perburuan, papan larangan/informasi yang lain terkait kegiatan pengelolaan fauna dan kawasan lindung serta koridor satwa sebagai home range satwa sudah terpasang dengan kondisi baik. PT BDL mempunyai koridor satwa seluas 3.134 ha 4.1 BURUK Hasil Penelahaan dokumen dan bukti di lapangan menunjukan bahwa di dalam areal kerja sudah ada EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 11 dari 15 Ada beberapa prosedur pengelolaan fauna spt SOP-F-010, 010-02, 031 dan WI-E-K4-004) Impelemasi di kawasan lindung dilaksanakan, di areal efektif kurang terungkap Data dan informasi hasil pengelolaan ada dan di lapangan jenis2 flora dilindungi terjaga khususnya di KL SOP dan pelaksanaan pembutan koridor tidak ada tapi KL seluas 3.134 difungsikan sebagai koridor Pada penilikan perlu diperjelas mengenai kondisi habitat dan pohon pakan fauna dilndungi, jarang dsb khususnya di areal efektif tanaman yang membuktiksan bahwa manajemen mengelola satwa target tersebut Bukan indika kunci Kondisi umum areal BDL, ada lahan masyarakat yang

penguasaan lahan oleh masyarakat. Batas antara areal konsesi dengan lahan masyarakat adat dan atau masyarakat setempat belum jelas. Pembuatan parit pengaman, sebagaimana diakui pihak UM sebagai upaya mencegah perluasan okupasi lahan oleh masyarakat. Data dan informasi masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat terdapat dalam dokumen perusahaan. Sinar Mas Group sebagai Holding merencanakan penyelesaian areal klaim masyarakat di Distrik BDL mengacu pada SOP Program Social Forestry. Konflik lahan antara PT BDL dengan masyarakat Desa Gembira, Kecamatan Gaung dapat diselesaikan namun belum dilanjutkan dengan penataan batas antara lahan ke dua pihak. Perusahaan telah melakukan kegiatan penataan batas sendiri pada batas luar yang berbatasan langsung dengan lahan garapan masyarakat dan dibuatkan BAP namun penataan batas luar dengan lahan garapan masyarakat tidak dilakukan secara partisipatif 4.2 BAIK PT BDL telah mempunyai dokumen yang memuat hak dan kewajiban perusahaan terhadap masyarakat yaitu pada dokumen standar prosedur operasional, dokumen perencanaan (RKUPHHK, RKT, RO), maupun dokumen realisasi kegiatan Sosialisasi kepada masyarakat terkait Terdapat perjanjian2 yg telah dibuat oleh BDL dan masyarakat dalam hal mengelola SDH (misalnya Perjanjian Kerjasama Penanaman Tanaman Kehidupan antara BDL dg Koperasi Desa dan EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 12 dari 15 berbatasan langsung dengan areal BDL, dan ada juga lahan masyarakat yg terdapat di dalam areal kerja BDL BDL belum melakukan kegiatan Tata Batas secara partisipatif pada arealnya, terutama pada areal yang berbatasan langsung dg lahan milik masyarakat, sehingga masyarakat belum dapat memberikan persetujuan batas areal BDL tsb. Sehingga masyarakat terus melakukan perluasan lahan-nya di areal milik BDL Selama BDL belum melakukan penataan batas secara partisipatif, maka kepastian batas dan luas areal BDL tidak akan dapat kepastian Bukan indika kunci

dengan hak dan kewajiban perusahaan dan masyarakat dilaksanakan baik secara formal maupun non formal PT BDL memiliki mekanisme dalam pemenuhan hak dan kewajiban pada SOP Kompensasi Sumberdaya Community dan SOP Program Social Forestry Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, IUPHHK-HT PT BDL telah merealisasikan pemenuhan kewajiban kepada masyarakat 4.3 BAIK PT BDL memiliki dokumen legal maupun standar prosedur yang lengkap terkait distribusi insentif serta pembagian biaya dan manfaat pada para pihak Terdapat identifikasi manfaat, distribusi insentif serta pembagian biaya dan manfaat pada para pihak Sasaran yang dituju oleh perusahaan dari berbagai kegiatan kelola sosial adalah masyarakat sekitar hutan PT BDL merealisasikan distribusi manfaat dan insetif kepada para pihak baik kepada masyarakat, pemerintah pusat dan daerah serta karyawan. Kerjasama Pembentukan Masyarakat Peduli Api ) BDL telah mempunyai dokumen legal (RKUPPHK, AMDAL dan Studi Diagnostik) yg berkaitan dengan distribusi intensif dan manfaat, antara lain : - Pembayaran iuran IUPHHK, PSDH dan DR - Realisasi kegiatan PMDH - Penerimaan Tenaga Kerja Lokal - Penciptaan dan perluasan peluang usaha untuk masyarakat sekitar - Pihak BDL sebaiknya membuat dokumen tersendiri tentang Distribusi Manfaat dan Insentif untuk masyarakat, yg referensinya diambil dari dokumen RKU, AMDAL dan Studi Diagnostik, biasanya penjabaran dokumennya dalam bentuk rencana kegiatan jangka pendek, menengah dan jangka panjang 4.4 BAIK Hak-hak dasar masyarakat adat/setempat diakomodir dalam dokumen- dokumen perencanaan dan. BDL telah memiliki dokumen perencanan dan SOP yg telah EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 13 dari 15

standar prosedur operasi (SOP) perusahaan. Mekanisme dan implementasi perencanaan pemanfaatan SDH yang mengakomodir hak-hak dasar masyarakat yang dikembangkan oleh manajemen PT BDL dituangkan dalam dokumen. Akomodasi hak-hak masyarakat, dalam bentuk rekrutmen tenaga kerja lokal, kerjasama pengelolaan beberapa kegiatan serta realisasi program CD terdokumentasi dengan baik. 4.5 BAIK Peningkatan peran serta masyarakat setempat tertuang dalam dokumendokumen RKUPHHK, RKT, RO PMDH, dan dokumen lain Program kerjasama pengelolaan hutan dengan melibatkan koperasi masyarakat desa sekitar areal kerja. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan di areal konsesi diatur dalam SOP Program Social Forestry. Pembuatan parit, pembangunan jalan angkutan kayu dan jalan yang menghubungkan dengan beberapa pusat desa memberikan dampak pada peningkatan perekonomian masyarakat. mempertimbangkan hak masyarakat. BDL telah memiliki beberapa BA sebagai bukti telah diimplementasikannya SOP, Program CD. EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 14 dari 15 BDL telah mempunyai kegi-atan untuk meningkatkan peranserta ekonomi masya-rakat berbasis hutan, yaitu : * Penyewaan alat transpor-tasi milik masyarakat * Penerimaan tenaga kerja lokal yg cukup, namun masih hrs diperinci yg dari desa sekitar * Mengontrakkan kegiatan penyiraman jalan angku-tan kayu kepada koperasi * Pembuatan parit dan jalan tembus keluar desa, sbgai sarana transpotasi utk penjualan hasil pertanian masyarakat ke pasar * Pembuatan parit dapat juga bermanfaat bagi

perluasan penangkapan ikan oleh masyarakat * Pembentukan masyarakat peduli api dapat menekan kerugian petani dari baha-ya kebakaran lahannya Utk dokumen perencanaan yg dimiliki utk mendukung peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat berbasis hutan adalah : RKUPHHK, dan RO PMDH Sedangkan dok SOP dan BA Kerjasama adalah dok pengaturan Bukan indika kunci *) Bila Ada Keberatan Bogor, Bogor, 23 Nopember 2011 Di Analisa/Dinilai Ulang *) : Disahkan Oleh : (...) Ketua Komite Banding/Ad-Hoc (Agustri Warsono, Ir.) Pengambil Keputusan EQI-F077.2.2/20110516 Halaman 15 dari 15