Virologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4

dokumen-dokumen yang mirip
Partikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:

Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

PENGANTAR VIRUS. dr. Fauzia Andrini M.Kes Bagian Mikrobiologi / Unit Ketrampilan Medik FK UR

B. KARAKTERISTIK VIRUS

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 2 DATA DAN ANALISA

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan. bila infeksi diderita oleh ibu hamil ( Widodo, 2009 )

KuTiL = KankeR LeHEr RaHIM????

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

MODEL MATEMATIKA. Gambar 1 Proses Infeksi Virus HIV terhadap sel Darah Putih Sehat (Feng dan Rong 2006)

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI BAKTERIOFAGE (VIRUS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rubella, Sitomegalovirus (CMV) dan Herpes Simplex Virus (HSV). Walaupun

SMA X (SEPULUH) BIOLOGI VIRUS

VIRUS. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Dosen Pengampu: Nur Siyam S,KM

VIRUS DEFINISI STRUKTUR Virion Nukleokapsid Kapsid Kapsomer Amplop MORFOLOGI 1. Simetri Heliks

BAB II LANDASAN TEORI

14.1 Dengan cara apa virus berhubungan dengan jenis lain dari mikroorganisme? 14.2 Apakah virus dianggap organisme hidup dalam pandangan sifat mereka?

MAKALAH KLASIFIKASI VIRUS BALTIMORE DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

Cara mengobati herpes

Hepatitis Marker. oleh. dr.ricke L SpPK(K)/

BAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. TORCH merupakan suatu istilah jenis penyakit infeksi yang terdiri

Variola vera MORFOLOGI. Group I (dsdna)

MAKALAH PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STRUKTUR, MORFOLOGI, DAN KLASIFIKASI VIRUS. Morfologi dan komponen virus

PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS. Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. STUDI TATALAKSANA SKRINING HIV di PMI KOTA BANDUNG TAHUN 2007

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

VIROLOGI I M A Y U D H A P E R W I R A

STRUKTUR. Asam nukleat virus

J. VIRUS TANAMAN DAN VIROID Virus tanaman mirip dengan virus hewan dalam hal morfologi dan tipe dari asam nukleat. Bahkan beberapa virus tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB 3 VIRUS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

VIRUS. Dyah Ayu Widyastuti

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 BAB II ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B

1. ASPEK BIOLOGI MORFOLOGI VIRUS EBOLA:

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal

INFEKSI KONGENITAL TORCH TOksoplasmosis, (Sindroma) Rubella, CMV, Herpes

Introduksi Genetika Molekular Virus

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

TINJAUAN PUSTAKA Bakteriofage

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. bayi dengan faktor risiko yang mengalami ketulian mencapai 6:1000 kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang berasal dari sel

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota

STRUKTUR VIROLOGI TUMBUHAN. By Irda Safni

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. protozoa Toxoplasma gondii, infeksi parasit ini dijumpai di seluruh dunia

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion yang berarti

I. PENDAHULUAN. sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan dan kemungkinan mengakibatkan. berbagai penyakit-penyakit yang dapat dialaminya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

Herpes Simpleks Virus

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

I. PENDAHULUAN. dengan insiden dan mortalitas yang tinggi (Carlos et al., 2014). Sampai saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Campak-Rubella (MR) Sayangi buah hati Anda dengan Imunisasi

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Selama tiga dekade ke belakang, infeksi Canine Parvovirus muncul sebagai salah

Tanya-jawab herpes. Apa herpes itu? Seberapa umum kejadian herpes? Bagaimana herpes menular? Apa yang terjadi saat herpes masuk tubuh?

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development Goals (MDGs) yang

Apa itu HIV/AIDS? Apa itu HIV dan jenis jenis apa saja yang. Bagaimana HIV menular?

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang penting di negara-negara

Adanya kecocokan tersebut yang menyebabkan adanya pembatasan inang dari masingmasing

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme Salmonella enterica serotipe typhi yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti ayam, kucing, anjing, burung,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V I R U S 1. CIRI UMUM VIRUS

KUESIONER PENELITIAN

BIOLOGIMOLEKUL VIRUS. Emmy Hermiyanti L3J05027 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan. yang berasal dari lapisan epitel nasofaring. Karsinoma

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi masyarakat dalam cara mendeteksi dini penyakit HIV.

Transkripsi:

Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus: Struktur virus Klasifikasi dan evolusi Cara mereka menginfeksi dan memanfaatkan sel untuk reproduksi virus Penyakit-penyakit yang disebabkan virus Teknik isolasi dan kultur virus Riset dan terapi virus Partikel virus (virion), terdiri dari : Gene yang terbuat dari DNA atau RNA. Capsid lapisan pelindung DNA dan RNA. Nucleocapsid lapisan bagian dalam yang menglilingi DNA atau RNA. Envelope lapisan lipid yang disebut kapsul. Virologi - 3 Virologi - 4 1

Klasifikasi virus adalah proses penamaan virus dan penempatan mereka kedalam sistem taksonomi. Klasifikasi didasarkan karakteristik phenotipe, seperti: Morfologi Tipe asam nukleat Cara replikasi Organisme host Tipe penyakit yang disebabkannya. Dua skema utama klasifikasi virus : International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) system dan Baltimore classification system Virologi - 5 Virologi - 6 International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) system Virologi - 7 Virologi - 8 2

Baltimore classification system Morfologi adalah fenotipe dari bentuk dan ukuran virus. Berdasarkan morfologi virus, terdapat empat tipe virus Virologi - 9 Virologi - 10 Helical (helix) Terbentuk dari susunan subunit protein terselubung yang disebut dengan kapsomer melingkari sumbu axis Berbentuk batang atau filamentous virion Single-stranded RNA Contoh : tobacco mosaic virus Icosahedral (polihedral) Tersusun dari kapsomer yang berjumlah sangat banyak dan menyelubungi genom virus secara keseluruhan Berbentuk hampir bulat dengan icosahedral simetris Contoh : Reovirus, Adenovirus, and Picornavirus. Virologi - 11 Virologi - 12 3

Envelope (berkapsul) Memiliki lapisan luar atau membran yang menyelubungi kapsid yang disebut dengan kapsul (envelope). Morfologi virus ini memiliki bentuk bermacam-macam sesuai dengan bentuk kapsidnya, meskipun ada juga kapsul yang berbentuk helix dan polihedral. Contoh : Herpesvirus and Togavirus Complex Memiliki kepala dan ekor Contoh : Paramyxovirus Virologi - 13 Virologi - 14 Reproduksi virus dilakukan dengan cara : Membuat tiruan DNA atau RNA virus Membuat protein viral, yang semuanya dapat disusun untuk membentuk partikelpartikel virus baru Enam fase dasar siklus hidup virus dalam sel-sel hidup. Melekat (Attachment) Penetrasi menyertai perlekatan Endocytosis atau menyatu dengan sel. Uncoating Capsid virus dilepaskan dan dihancurkan oleh enzim virus atau enzim host, sehingga asam nukleat virus terlepas. Replikasi Menggunakan mrna virus untuk memproduksi protein virus. Memproduksi DNA atau RNA virus. Penyusunan (Assembly) Protein viral yang baru terbentuk dan asam nukleat disatukan untuk membentuk ratusan partikel-partikel virus baru. Pelepasan (Release) Dengan cara membuat kebocoran sel, suatu proses yang disebut lysis. Melalui proses yang disebut budding. Virologi - 15 Virologi - 16 4

Efek struktural dan biokimiawi dari virus terhadap sel host adalah sangat luas cytopathic effect. Sebagian besar infeksi virus pada akhirnya menghasilkan kematian pada sel host. Penyebab kematian tersebut adalah akibat : Lysis pada sel Perubahan pada permukaan membran sel Apoptosis (sel bunuh diri ) Seringkali kematian sel disebabkan oleh berhentinya aktivitas normal sel akibat protein yang diproduksi oleh virus, yang merupakan komponen dari partikel virus. Sel yang terinfeksi oleh virus latent dan tidak aktif biasanya menunjukkan sedikit tanda-tanda infeksi dan sering berfungsi secara normal. Hal ini menyebabkan infeksi persistent dan virus sering dalam kondisi tidak aktif ( dormant ) untuk selama beberapa bulan atau tahun. Sering ditemukan pada kasus infeksi virus herpes. Virologi - 17 Virologi - 18 Beberapa virus seringkali menyebabkan sel-sel berproliferasi tanpa menyebabkan keganasan Contoh : virus Epstein-Barr Virus lainnya menyebabkan sel-sel berproliferasi dan dapat menyebabkan kanker Contoh : papillomavirus Virologi - 19 Bila DNA sel rusak karena virus, dan jika sel tidak dapat memperbaiki diri sendiri, akan menstimulasi proses apoptosis. Akibat apoptosis adalah penghancuran dari DNA yang rusak oleh sel itu sendiri. Beberapa virus memiliki mekanisme untuk membatasi apoptosis sehingga sel host tidak mati sebelum turunan virus telah diproduksi Contoh : HIV Virologi - 20 5

TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari lima jenis penyakit infeksi Kelima jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil. Toxoplasmosis disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Umumnya, terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Virologi - 21 Virologi - 22 Berbahaya bila terjadi Saat ibu sedang hamil Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transplantasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun) Jika wanita hamil terinfeksi toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita toxoplasmosis bawaan. Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis. Virologi - 23 Virologi - 24 6

Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub-klinik). Pemeriksaan laboratorium untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Anti-toxoplasma IgG, IgM dan IgA, Aviditas antitoxoplasma IgG. Syphilis Chlamidiosis Infeksi enterovirus Listeriosis Gonorrhea Trichomoniasis Hipatitis B dan C AIDs Virologi - 25 Virologi - 26 Infeksi rubella ditandai dengan : Demam akut Ruam pada kulit Pembesaran kelenjar getah bening Disebabkan oleh virus rubella Dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda Berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan : Risiko terjadinya kelainan adalah 50%, Jika infeksi tejadi pada trimester pertama : Risiko terjadinya kelainan adalah 25% (America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981). Virologi - 27 Virologi - 28 7

Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Antirubella IgG dan IgM. Pemeriksaan Antirubella IgG digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika belum memiliki kekebalan dianjurkan untuk divaksinasi. Pemeriksaan Antirubella IgG dan IgM sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan. Disebabkan oleh virus cytomegalo (temasuk golongan virus family Herpes). Dapat tinggal secara laten dalam tubuh Penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil. Virologi - 29 Virologi - 30 Jika ibu hamil terinfeksi, maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan : Pembesaran hati Kuning (ikterus) Pengapuran otak Ketulian Retardasi mental Dan lain-lain Pemeriksaan laboratorium : Anti CMV IgG dan IgM, Aviditas Anti-CMV IgG. Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virologi - 31 Virologi - 32 8

Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam di ganglion sistem syaraf otonom. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus) Virologi - 33 Virologi - 34 Pemeriksaan laboratorium : Anti-HSV II IgG dan IgM Sangat penting untuk : Mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II. Mencegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan. Virologi - 35 9