BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dirumuskan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN TINGKAT PENGUNGKAPAN ANTARA PERUSAHAAN ASING DAN DOMESTIK DENGAN ADANYA KONVERGENSI IFRS

PERBEDAAN TINGKAT PENGUNGKAPAN ANTARA PERUSAHAAN ASING DAN DOMESTIK DENGAN ADANYA KONVERGENSI IFRS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya Negara-negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2003) mengenai manipulasi laporan keuangan, serta sering terjadinya mogok kerja

BAB II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam penyajian informasi laporan keuangan dibutuhkan sebuah aturan

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan dan penyajian informasi merupakan suatu upaya. fundamental untuk menyediakan informasi mengenai laporan keuangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang. Konvergensi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke

3. Standar Akuntansi Syariah Standar Akuntansi Syariah akan diluncurkan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA IFRS (International Financial Reporting Standards) oleh International Accounting Standard Board (IASB).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber

BAB I PENDAHULUAN. kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga resmi. Seperti banyak

Bab I. Pendahuluan. Pada tahun 2010 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengesahkan revisi

BAB I PENDAHULUAN. properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sekitar 20% di

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi bagi investor dan kreditur, serta calon investor dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan salah satu standar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB I PENDAHULUAN. modalnya pada perusahaan mereka. Akuntansi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbedaan kondisi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di berbagai negara,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) telah. awal lagi dalam menerapkan IFRS yaitu dari tahun 2002.

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keuangan suatu entitas yang akan digunakan oleh stakeholder sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

BAB 1. Pendahuluan. untuk pengambilan keputusan oleh berbagai macam pihak berkepentingan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal

1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. bagi para pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir International Financial Reporting Standards (IFRS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. baik organisasi profit maupun non profit untuk menghasilkan informasi yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standars (IFRS) merupakan standar

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi di seluruh dunia (Cascino dan Gassen 2015). Dampak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. menuju International Financial Reporting Standards (IFRS) telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena para pedagang merasa pasar dalam negeri tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan konsep dasar akuntansi, yakni konsep kesatuan usaha (entity theory),

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. IFRS ( International Financial Reporting Standard ) adalah standar

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dalam usaha mengharmonisasikan standar-standar akuntansi dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang terbuka banyak melibatkan perusahaan dalam suatu rangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hubungan antara agen dengan prinsipal yang dapat memicu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. International Financial Reporting Standards (IFRS) yang sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu hal yang penting dalam kepentingan dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. dari pihak ekstern dan pihak intern. Pihak ekstern terdiri dari masyarakat, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti pertemuan di London tersebut Ikatan Akuntansi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS MENGENAI INVESTMENT PROPERTY

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam forum G-20 (Group of

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan pada perusahaan di masing-masing negara juga berbeda.untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dipatuhi. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara internasional sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standard Board (IASB). Menurut penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dan posisi keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang bersangkutan,

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di perusahaan dengan optimal. Dengan demikian perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tipe kepemilikan berkaitan dengan tipe konflik keagenan yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. aturan, standar, dan prinsip yang mengatur penyajian laporan keuangan tersebut.

PERPAJAKAN II. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

BAB I PENDAHULUAN. pada para pelaku ekonomi dengan didasarkan kepada data-data akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

BAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board)

BAB I PENDAHULUAN. Adopsi IFRS diberbagai negara memiliki beberapa manfaat.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kepentingan (stakeholders). Bagi pihak internal seperti pemilik, direksi atau

BAB I PENDAHULUAN. Proses konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

TEORI AKUNTANSI MAKALAH ADOPSI PENUH IFRS

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mengubah perekonomian dunia dengan sangat cepat. Arus globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini, isu globalisasi telah menjadi sebuah fenomena

BAB I PENDAHULUAN. International Accounting Standards Board (IASB) dan International Accounting

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang akuntansi saat ini sedang mengalami perkembangan yang mengarah pada penerapan standar akuntansi global yang tunggal, yaitu dengan adanya International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dirumuskan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Lebih dari 100 negara telah menggunakan atau mengadopsi kebijakan tersebut untuk dikonvergensikan dengan standar akuntansi domestik masing-masing negara. IASB memiliki tujuan yaitu agar semua negara dapat mengadopsi IFRS secara penuh, sehingga informasi yang diperoleh dari laporan keuangan menjadi lebih berkualitas, transparan, serta dapat lebih mudah diperbandingkan. Saat tujuan ini tercapai, maka pelaporan keuangan di tingkat global akan menggunakan IFRS sebagai standarnya. Penggunaan standar akuntansi internasional dikarenakan adanya tuntutan mengenai suatu sistem akuntansi yang dapat berlaku secara internasional di setiap negara. Dengan kata lain, diperlukan adanya harmonisasi dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat mempermudah dalam melakukan analisis perbandingan kinerja keuangan antarperusahaan. Standar akuntansi yang berkualitas memiliki peran penting untuk peningkatan dan pengembangan kualitas 1

2 struktur pelaporan keuangan global. Standar akuntansi yang berkualitas terdiri dari prinsip-prinsip komprehensif yang netral, konsisten, sebanding, relevan dan dapat diandalkan yang berguna bagi investor, kreditor dan pihak lain untuk membuat keputusan alokasi modal (Roberts, et al. 2005). Beberapa tahun ini penerapan standar akuntansi internasional menjadi isu yang hangat diperbincangkan karena mempunyai hubungan yang erat dengan globalisasi dalam dunia bisnis saat ini. Globalisasi bisnis yang terjadi dapat dilihat dari kegiatan perdagangan antarnegara yang mengakibatkan munculnya perusahaan multinasional. Semakin banyaknya perusahaan multinasional yang ada tentu membutuhkan standar akuntansi internasional yang dapat menjadi acuan dalam pelaporan keuangannya dan agar sejalan dengan tujuan IFRS yang telah dikemukakan sebelumnya. Isu penting yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini adalah pengungkapan dan transparasi dalam laporan keuangan. Pemerintah Indonesia sebagai salah satu anggota dari The Group of Twenty (G20 Forum) telah menyepakati untuk melakukan konvergensi terhadap IFRS, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas informasi pada laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. IAI telah mengumumkan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2012 Indonesia telah mengadopsi seluruh IFRS per 1 Januari 2009, kecuali IFRS 1, IAS 41, dan IFRC 15. IAI mengadopsi secara bertahap terhadap IFRS dengan melakukan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disesuaikan dengan IFRS, sehingga perusahaan yang go public wajib mengungkapkan informasi keuangannya

3 berdasarkan prinsip akuntansi yang baru atau revisi yang mulai efektif secara bertahap sejak tahun 2008. Hingga 1 Desember 2012 telah diterbitkan 40 PSAK, 20 ISAK, dan 11 PPSAK. Richer dan Quinn (2004) yang dikutip dalam Zeghal dan Mhedhbi (2006), menyatakan bahwa informasi akuntansi dan keuangan dari negara berkembang masih sulit untuk diandalkan, sedangkan kebutuhan akan informasi tersebut terbilang tinggi. Permintaan akan informasi yang tinggi ini muncul untuk menarik minat para investor sekaligus untuk memenuhi tuntutan dari investor, institusi, dan penyandang dana. Konvergensi IFRS merupakan alternatif yang paling murah untuk meningkatkan kualitas informasi pelaporan keuangan untuk mendukung alokasi modal yang efisien serta untuk menarik minat para investor agar membiayai pertumbuhan ekonominya (Nobes, 2010). Adanya peningkatan kualitas informasi pelaporan keuangan disebabkan karena IFRS meminta persyaratan akan item-item pengungkapan yang semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula dan manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan. Diharapkan konvergensi IFRS mampu meningkatkan kualitas informasi pada laporan keuangan perusahaan yang berada di Indonesia serta memungkinkan adanya pertukaran dan perbandingan informasi secara universal. Konvergensi standar akuntansi internasional ini juga sangat penting untuk menjaga stabilitas perekonomian suatu negara dan mendapat pengakuan dari dunia internasional

4 sehingga perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak akan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan investor asing yang mungkin disebabkan karena perbedaan standar yang digunakan. Penelitian yang berhubungan dengan tingkat pengungkapan telah dimulai sekitar tahun 2000. Hasil penelitian Sejjakaa (2003) menyebutkan bahwa rata-rata skor tingkat kepatuhan pengungkapan wajib sebesar 40,502% pada sektor finansial di Uganda. Sudarmadji dan Sularto (2007) melakukan penelitian tentang tingkat pengungkapan sukarela perusahaan manufaktur di Indonesia dan menemukan bahwa rata-rata tingkat pengungkapan sukarela sangat rendah sekali, yakni hanya sebesar 37%. Di negara Mesir, rata-rata tingkat pengungkapan wajibnya sebesar 55% pada seluruh sektor dan ini masih terbilang rendah (Dahawy, 2009). Penelitian ini mereplikasi penelitian Bova dan Pereira (2012) yang berjudul The determinants and consequences of heterogeneous IFRS compliance level following mandatory IFRS adoption: evidence from developing country. Penelitian tersebut menguji tingkat pengungkapan antara perusahaan publik dan perusahaan pribadi serta menguji pengaruh kepemilikan asing terhadap tingkat pengungkapan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan pada perusahaan publik lebih tinggi daripada perusahaan pribadi dan kepemilikan asing berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat pengungkapan. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena penelitian mengenai tingkat pengungkapan yang sesuai dengan IFRS masih jarang dilakukan bila dibandingkan

5 dengan penelitian mengenai dampak adanya konvergensi IFRS yang ada di Indonesia. Padahal, penelitian tersebut sudah mulai dilakukan di luar negeri, antara lain oleh Sejjakaa (2003), Dahawy (2009), Al-Mutawaa dan Hewaidy (2010), serta Bova dan Pereira (2012). Penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, antara lain oleh Farahmita (2012) dan Utami et al. (2012). Oleh karena penelitian mengenai tingkat pengungkapan masih jarang dilakukan bila dibandingkan dengan penelitian mengenai dampak adanya konvergensi IFRS yang ada di Indonesia, maka penulis termotivasi untuk meneliti tingkat pengungkapan antara perusahaan asing dan domestik di Indonesia. Perusahaan dengan kepemilikan asing tinggi memiliki teknologi yang cukup, skill karyawan yang baik, jaringan informasi yang luas, sehingga memungkinkan untuk melakukan disclosure secara lebih luas dan lebih baik (Almilia dan Retrinasari, 2007). Selain itu, penelitian Tamba (2011) menyatakan bahwa perusahaan dengan kepemilikan asing yang tinggi akan mengungkapkan informasi secara sukarela dan jelas dalam laporan keuangannya. Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam mengukur tingkat pengungkapan IFRS pada penelitian ini digunakan IFRS disclosure checklist dari PricewaterhouseCoopers (PwC). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini diberi judul Perbedaan Tingkat Pengungkapan antara Perusahaan Asing dan Domestik dengan Adanya Konvergensi IFRS

6 1.2. Rumusan Masalah Pengungkapan merupakan bagian dari prinsip akuntansi. Tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda (Suwardono, 2008). Tingginya permintaan mengenai pengungkapan pada laporan tahunan yang semakin meningkat menjadi salah satu penyebab terjadinya peningkatan pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaanperusahaan yang ada di dunia saat ini. Dalam rangka menuju penerapan standar akuntansi global yang tunggal, maka Indonesia menyepakati untuk melakukan konvergensi IFRS, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas informasi pada laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Di Indonesia terdapat dua kelompok bisnis, yaitu perusahaan asing dan domestik. Untuk dapat lebih mudah dalam melakukan perbandingan dengan perusahaan asing, maka perusahaan domestik dianjurkan untuk menggunakan standar akuntansi global yang ada. Dengan digunakannya standar akuntansi internasional, maka para investor dapat dengan mudah melakukan analisis perbandingan antarperusahaan baik dari dalam negeri maupun lintas negara. Dengan diberlakukannya IFRS dan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

7 1. Apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan antara perusahaan asing dan perusahaan domestik? 2. Seberapa besar perbedaan tingkat pengungkapan antara perusahaan asing dan perusahaan domestik? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Data yang digunakan adalah laporan tahunan untuk tahun 2009-2012. Tahun 2009 dipilih karena Indonesia sudah melakukan konvergensi IFRS secara bertahap yang mulai efektif sejak tahun 2009. Penelitian ini hanya sampai pada tahun 2012 dikarenakan pada tahun 2012 Indonesia telah melakukan konvergensi seluruh IFRS per 1 Januari 2009, kecuali IFRS 1, IAS 41, dan IFRC 15. 2. Kriteria perusahaan asing dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam PMA (Penanaman Modal Asing), penanam modal asing memiliki saham minimal 20%, dan/atau perusahaan tersebut memiliki perusahaan induk di luar negeri. 3. Kriteria perusahaan domestik dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), tidak memiliki perusahaan induk di luar negeri, dan minimal 80% sahamnya dimiliki oleh investor dalam negeri. Perusahaan domestik akan dipilih

8 yang sesuai dengan industri perusahaan asing dan sebanding dengan jumlah perusahaan asing. Hal ini bertujuan agar penelitian tidak memberikan hasil yang bias. 4. IFRS disclosure checklist dari PwC yang digunakan pada penelitian ini hanya menggunakan IFRS disclosure checklist section A (bagian General Disclosure) dan section D. Peneliti memilih daftar pengungkapan tersebut agar sesuai dengan sampel yang akan diuji, yaitu untuk semua entitas dan perusahaan yang telah terdaftar di BEI. 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini ialah memberi bukti empiris bahwa terdapat perbedaan tingkat pengungkapan antara perusahaan asing dan perusahaan domestik. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Dalam kontribusi teori, manfaat penelitian ini adalah memberikan bukti empiris tentang perbedaan tingkat pengungkapan antara perusahaan asing dan perusahaan domestik. 2. Dalam kontribusi praktik, manfaat penelitian ini adalah untuk membantu investor, pemegang saham, dan manajemen dalam membuat keputusan yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan berdasar informasi

9 keuangan sebenarnya serta memahami pentingnya tingkat pengungkapan pada laporan keuangan, guna memenuhi standar yang telah ditetapkan. 3. Dalam kontribusi kebijakan, manfaat penelitian ini adalah sebagai feedback untuk melakukan evaluasi atas efektifitas peraturan yang telah dibuat dan perbaikan yang mungkin harus dilakukan ke depannya. 1.6. Analisis Data 1. Mengelompokkan sampel perusahaan asing dan perusahaan domestik yang akan diteliti. 2. Menganalisis tingkat pengungkapan pada perusahaan asing dan perusahaan domestik dengan menggunakan daftar pengungkapan (disclosure checklist) tahun 2012 dari PwC. 3. Uji Chi-Square 4. Uji Mann-Whitney-Wilcoxon 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, analisis data, dan sistematika penulisan.

10 BAB II TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan perbedaan tingkat pengungkapan antara perusahaan asing dan domestik, penelitian sebelumnya, serta pengembangan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi metode penelitian yang meliputi penjelasan mengenai populasi dan penentuan sampel, definisi variabel penelitian dan pengukuran variabel, teknik pengumpulan data, alat analisis data, dan pengujian hipotesis. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis perbedaan tingkat pengungkapan pada perusahaan asing dan domestik. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan, dan saran untuk penelitian selanjutnya.