PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. industri industri baru yang muncul. Industri industri ini tidak hanya bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

ANALISIS PENGARUH ELEMEN-ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA NPM :

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

Judul : Pengaruh Profil Risikodan Modal Intelektual padareturn On Assets Perbankan Nama : Ni Putu Ayu Sekarini Tirtha Negari NIM :

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)

Disusun Oleh : : Ira Mayetri Zalmi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budi Santoso, Dr.

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB III METODE PENELITIAN

berkembang dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis.

terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dilihat dari sisi profitabilitas. Najibullah (2005) meneliti intellectual capital dan tiga komponennya

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

ANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian

BAB I PENDAHULUAN. based business) menjadi berdasarkan pengetahuan (knowledge based business).

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

Transkripsi:

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani Putri Dosen Pembimbing : Yona Octiani Lestari, SE., MSA Abstrak Perubahan pada era globalisasi dalam dunia bisnis yaitu bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja berubah menuju bisnis yang didasarkan pada pengetahuan membuat perusahaan meningkatkan pengetahuian bisnis agar dapat unggul dalam bersaing. Hal ini menitikberatkan pentingnya knowledge assets yang dinilai dengan pendekatan intellectual capital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap return saham dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah intellectual capital yang diukur dengan menggunakan VAIC TM. Variabel dependen yang digunakan adalah return saham. Sedangkan variabel intervening yang digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian tahun 2011-2013. Data dikumpulkan dengan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 10 perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah path analysis dengan software SPSS 21. Hasil pengujian menunjukkan bahwa (1) Intellectual capital berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Equity (ROE) (2) Intellectual capital berpengaruh signifikan positif terhadap Earning Per Share (EPS) (3) Intellectual capital tidak berpengaruh terhadap Return Saham (4) Return On Equity (ROE) tidak memediasi hubungan antara intellectual capital dan return saham (5) Earning Per Share (EPS) tidak memediasi hubungan antara intellectual capital dan return saham. Kata Kunci : Intellectual Capital (VAIC TM ), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), return saham, path analysis. 1. PENDAHULUAN Terjadinya perubahan dalam dunia bisnis yang awalnya model dalam dunia bisnis didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) berubah menjadi 1

knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan), membuat perusahaan saling berusaha meningkatkan pengetahuan bisnis mereka untuk dapat unggul dalam persaingan bisnisnya. Persaingan antar perusahaan tidak hanya terletak pada kepemilikan aktiva tidak berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya yang dimilikinya. Hal ini membuat perusahaan semakin menitikberatkan akan pentingnya knowledge assets (aset pengetahuan). Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge assets (aset pengetahuan) adalah intellectual capital (IC) yang telah menjadi fokus perhatian di berbagai bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty dan Guthrie, 2000 dalam Sunarsih dan Mendra, 2012). Pengungkapan intellectual capital dalam laporan keuangan ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan adanya pengungkapan dan pengelolaan intellectual capital yang efektif dan efisien, dapat membantu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan tentu saja akan menumbuhkan kepercayaan dari stakeholder. Ketika para stakeholder mulai mempercayai kinerja keuangan perusahaan, maka going concern akan turut meningkat dan dapat mempengaruhi return saham perusahaan. Maka dari itu, pengungkapan intellectual capital ini mampu memberikan suatu sinyal positif bagi para investor dan menariknya untuk menanamkan sahamnya pada suatu perusahaan dengan mempertimbangkan return saham yang akan diperolehnya kelak, dengan mengacu pada kinerja keuangan perusahaan tersebut. Hingga saat ini, penelitian tentang intellectual capital yang dikaitkan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan juga telah menghasilkan hasil penelitian yang beragam. Hubungan antara Value Added Intellectual Coefficient (VAIC ) yang terdiri dari tiga komponen yaitu Human Capital Efficiency (HCE), Capital Employed Efficiency (CEE), dan Structural Capital Efficiency (SCE) telah dibuktikan secara empiris oleh Rachmawati (2012). Dalam penelitian yang dilakukannya pada perusahaan perbankan di Bank Indonesia tahun 2006-2009 tentang pengaruh Intellectual Capital terhadap Return on Asset (ROA) perbankan menunjukkan hasil bahwa 2

terdapat pengaruh positif diantara kedua variabel tersebut. Penelitian tentang modal intelektual juga telah dilakukan oleh Baroroh (2013) dan Rahardian (2011). Peneliti mengambil kerangka penelitian yang dikembangkan oleh Muna (2014) yang meneliti tentang pengaruh intellectual capital terhadap return saham melalui kinerja keuangan. Alasan peneliti memilih intellectual capital dan return saham sebagai variabel dalam penelitiannya sebab dalam penelitian yang dilakukannya, dari ketiga komponen IC tersebut terdapat pengaruh yang berbeda terhadap return saham, dimana HCE dan SCE tidak berpengaruh terhadap return saham, tetapi CEE berpengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian ini akan menghubungkan ketiga komponen dalam VAIC dengan return saham melalui kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Peneliti memilih menggunakan Return on Equity (ROE), sebab ROE menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan manajemen atas modal yang ditanam oleh pemegang saham, setelah dipotong kewajiban kepada kreditor dan memilih menggunakan EPS dalam pengukurannya sebab menurut Eduardus (2001:241), informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Pada penelitian ini, obyek yang akan diujikan adalah perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI dengan lama periode tiga tahun yaitu tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan transportasi dipilih sebagai obyek dalam penelitian ini sebab pada perusahaan transportasi sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan ketrampilan khusus dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan. Keahlian dan ketrampilan sumber daya manusia ini termasuk aset tidak berwujud perusahaan yang merupakan intellectual capital. Berdasarkan pada penjelasan yang telah dijabarkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap return saham melalui kinerja keuangan. Dengan demikian, judul yang dapat diangkat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return Saham dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel 3

Intervening terhadap Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2013. 2. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Ada banyak pemahaman tentang teori sinyal. Teori sinyal ini menjelaskan bahwa suatu informasi yang ada akan memberikan suatu sinyal yang dapat menarik untuk memberikan suatu reaksi yang positif. Informasi laporan keuangan akan memberikan sinyal kepada pada investor dan pihak lain yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan. Informasi laporan keuangan menjadi suatu informasi yang penting dalam proses pengambilan keputusan yang tepat. Miller (1999) dalam Muna (2014), menyatakan bahwa pengungkapan intellectual capital pada laporan keuangan merupakan cara perusahaan dalam memenuhi kebutuhan informasi investor dan meningkatkan nilai perusahaan. Hal tersebut merupakan sinyal positif yang diberikan oleh perusahaan. Sinyal positif tersebut diharapkan akan mendapatkan respon positif dari pasar, sehingga dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan serta memberikan nilai yang lebih tinggi bagi perusahaan. Intellectual capital adalah sumber daya yang tidak berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari kinerja perusahaan tersebut. Secara umum terdapat tiga elemen di dalam modal intelektual. Ketiga elemen tersebut meliputi human capital, structural capital, dan customer capital yang dihitung dengan VAHU, STVA, dan VACA. Horne dan Wachowicz (2005) dalam Rahardian (2011) menyebutkan bahwa kinerja keuangan merupakan posisi keuangan dan prestasi yang mampu diperoleh perusahaan pada waktu tertentu. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dan dibandingkan melalui analisis laporan keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah ROE dan EPS. ROE ini menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan manajemen atas modal yang ditanam oleh pemegang saham, setelah dipotong kewajiban kepada kreditor. Earning Per Share (EPS) menggambarkan laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku yang dihasilkan untuk setiap 4

lembar saham. Return saham merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh atas saham yang telah ditanamkan pada suatu perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini meliputi : 1. Hubungan Intellectual Capital dan Return On Equity (ROE) Pengelolaan sumber daya manusia, modal, dan pemenuhan proses rutinitas yang dikelola dengan baik akan menghasilkan kinerja yang optimal dan laba yang meningkat. Hal ini akan menarik investor untuk menanamkan modalnya, sehingga Return on Equity (ROE) yang diperoleh akan turut meningkat. 2. Hubungan Intellectual Capital dan Earning Per Share (EPS) Pengelolaan sumber daya manusia, modal, dan pemenuhan proses rutinitas yang dikelola dengan baik akan menghasilkan kinerja yang optimal dan laba yang meningkat, sehingga laba per saham perusahaan turut meningkat. Dengan tingkat laba per saham yang tinggi, perusahaan dinilai publik mempunyai kinerja yang baik. 3. Hubungan Intellectual Capital dan Return Saham Dengan memiliki sumber daya yang berkualitas baik, perusahaan dapat mengeksploitasi secara maksimal kemampuan karyawannya dengan baik. Hal tersebut akan meningkatkan value added, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap going concern perusahaan sehingga return saham turut meningkat. 4. Hubungan Intellectual Capital, Return Saham, dan Return On Equity (ROE) Perusahaan dalam mengelola pengetahuan, keterampilan dan keahlian modal manusia dengan didukung oleh modal struktural akan mampu mempermudah dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan, ditambah pula dengan modal yang digunakan akan meningkatkan value added bagi perusahaan yang mampu meningkatkan laba. Hal ini dapat menciptakan kepercayaan stakeholder pada perusahaan tersebut, sehingga akan meningkatkan investasi di perusahaan. Hal ini akan membuat Return on Equity (ROE) akan meningkat dan return saham turut meningkat. 5

5. Hubungan Intellectual Capital, Return Saham, dan Earning Per Share (EPS) Gabungan dari ketiga komponen intellectual capital mampu menghasilkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif ini mampu menjadikan sinyal bagi para investor untuk menanamkan investasinya, sebab para investor akan meyakini bahwa perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif akan mampu berkembang dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini akan mengakibatkan return yang diperoleh perusahaan menjadi lebih tinggi. Keadaan yang demikian akan berpengaruh pada besarnya Earning Per Share (EPS) yang berpengaruh pada kinerja keuangan. 3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari Indonesia Stock Exchange (IDX) yang terkait dengan perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2013. Dengan kriteria pengambilan sampel sebagai berikut : (1) Perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di BEI dan berturut-turut menerbitkan laporan keuangan tahun 2011, 2012, dan 2013 (2) Perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di BEI yang tidak mengalami kerugian pada tahun 2011-2013 (3) Perusahaan sub sektor transportasi yang terdaftar di BEI yang memiliki data lengkap yang dibutuhkan peneliti. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 10 perusahaansub sektor transportasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah intellectual capital yang diukur dengan VAIC TM yang dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut : VAIC = VACA+VAHU+STVA yang dapat dihitung dengan : VA = OUT IN VACA = VA/CE VAHU = VA/HC STVA = SC/VA Keterangan : OUT : Pendapatan bunga bersih + jumlah pendapatan operasional lain 6

IN CE HC SC : total beban operasional lainnya beban personalia : total aktiva kewajiban lancar : beban personalia : structural capital (VA-HC) Variabel dependen dalam penilitian ini adalah return saham yang diukur dengan : Keterangan: R it P it P it-1 : Return saham : Harga saham periode ke-t : Harga saham periode sebelumnya Variabel intervening diukur dengan rasio ROE dan EPS, dengan perhitungan sebagai berikut : Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Uji asumsi klasik meliputi uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, uji normalitas, dan uji autokolerasi. Untuk menguji variabel intervening digunakan path analysis atau metode analisis jalur. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan uji statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS 21 for windows diperoleh hasil sebagai berikut : Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VAIC 30-7,22 24,32,7037 4,87389 RETURN 30-6,17 17,78,9747 5,39139 ROE 30-4,23 13,18,2943 2,56812 EPS 30-690,00 998,00 63,2560 276,77249 Valid N (listwise) 30 Sumber : Data BEI, diolah,, 2015. 7

Sedangkan hasil uji asumsi klasik dapat diringkas dalam tabel berikut : Ringkasan Uji Asumsi Klasik No. Analisis Hasil Keterangan 1. Multikolinieritas Nilai VIF yaitu 1,000 Bebas yang berarti tidak Mulitikolinieritas. melebihi 10. 2. Heterokedastisitas Nilai signifikansi sebesar Homokedastisitas. 0,228 lebih dari 0,05 3. Normalitas Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,130 lebih dari 0,05 4. Autokorelasi Nilai DW 2,178 lebih besar dari batas du yaitu 1,4894 dan kurang dari 4- du yaitu 2,5106 Sumber : Data BEI, diolah, 2015. Asumsi normalitas terpenuhi. Tidak terjadi masalah autokorelasi. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan path analysis diperoleh hasil bahwa : 1. Intellectual capital berpengaruh pada ROE Nilai standardized beta sebesar 0,827, signifikansi < 0,05 yaitu sebesar 0,000. Intellectual capital yang dapat dikelola dengan baik oleh perusahaan secara efektif dan efisien akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang baik, dengan demikian akan membuat para para investor semakin banyak menanamkan dananya, sehingga akan memberikan tingkat pengembalian yang besar bagi pihak manajemen. Besarnya ROE yang dihasilkan oleh suatu perusahaan mencerminkan bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan pun besar. 2. Intellectual capital berpengaruh pada EPS Nilai standardized beta sebesar 0,657, signifikansi < 0,05 yaitu sebesar 0,000. Intellectual capital yang dapat dikelola dengan baik oleh perusahaan secara efektif dan efisien akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang baik, dengan demikian maka perusahaan akan memperoleh laba yang tinggi dan tentu saja akan berdampak pada besarnya laba yang dihasilkan untuk setiap lembar sahamnya. Semakin besarlaba yang dihasilkan untuk 8

setiap lembar saham oleh suatu perusahaan mencerminkan bahwa deviden yang akan diterima oleh pemegang saham akan semakin besar pula.. 3. Intellectual capital tidak berpengaruh pada Return Saham Nilai standardized beta intellectual capital yaitu sebesar 0,142, dengan nilai signifikansi > 0,05 yaitu sebesar 0,706. Dalam penelitian ini, 6 dari 10 perusahaan transportasi yang dijadikan sampel merupakan perusahaan yang mengalami kerugian dalam masa periode penelitian, sehingga kinerja keuangan perusahaan yang merupakan pencerminan pengelolaan intellectual capital dan juga sebagai sarana bagi investor dalam mengambil keputusan untuk menanamkan sahamnya, dinilai masih kurang baik dan tidak mampu memberikan sinyal yang baik kepada investor untuk menanamkan modalnya sehingga tidak berpengaruh terhadap return saham. 4. ROE tidak mampu memediasi hubungan antara Intellectual capital dan Return Saham Nilai standardized beta ROE sebesar -0,148 signifikansi > 0,05 yaitu 0,675. ROE merupakan rasio yang mengukur besarnya keuntungan yang diperoleh sebuah perusahaan atas modal tertentu. ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri, ketika perusahaan tersebut mengalami kerugian tentu saja modal tersebut masih belum mampu memberikan tingkat pengembalian yang cukup dan informasi ROE tentu saja dinilai masih kurang baik, hal ini membuat perusahaan tidak mampu memberikan sinyal yang baik bagi para investor dalam menanamkan modalnya sehingga tidak mampu memediasi hubungan antara intellectual capital dengan return saham. 5. ROE tidak mampu memediasi hubungan antara Intellectual capital dan Return Saham Nilai standardized beta EPS sebesar -0,058, signifikansi > 0,05 yaitu 0,825. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih per lembar saham yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham, ketika perusahaan tersebut mengalami kerugian tentu saja laba bersih per lembar sahamnya rendah, hal ini akan membuat para investor enggan dalam 9

menanamkan sahamnya. EPS yang rendah karena perusahaan yang mengalami kerugian maka tidak mampu memediasi hubungan antara intellectual capital dengan return saham. 5. KESIMPULAN Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara intellectual capital terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROE dan EPS. Namun, antara intellectual capital dan retrun saham tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Kinerja keuangan yang diukur dengan ROE dan EPS juga tidak mampu memediasi hubungan antara intellectual capital dengan return saham. Keterbatasan dalam penelitianini adalah berdasarkan metode purposie sampling, diperoleh sampel penelitian hanya sebanyak 10 perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dinilai jumlah sampel masih sangat kecil. 6 dari 10 perusahaan sampel juga mengalami kerugian dalam masa periode penelitian dan penelitian ini hanya mengamati tiga periode pengamatan dalam menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap return saham dengan kinerja keuangan sebagai variabel interening. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan sampel perusahaan yang tidak mengalami kerugian agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan model lain dalam mengukur intellectual capital selain model yang dikembangkan oleh Pulic (1998) dan dapat memperpanjang periode pengamatan agar data yang diolah menjadi lebih banyak. 10