BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased
|
|
- Vera Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased view of the firm (Ulum, 2015). RBT menyatakan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan bersaing dan mampu mengarahkan perusahaan untuk memiliki kinerja jangka panjang yang baik. Barney dalam Ulum (2015) menyatakan bahwa dalam perspektif RBT, firm resources meliputi seluruh aset, kapabilitas, proses organisasional, atribut-atribut perusahaan, informasi, knowledge, dan lain-lain yang dikendalikan oleh perusahaan yang memungkinkan perusahaan untuk memahami dan mengimplementasikan strategi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Asumsi RBT yaitu bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan kemampuan perusahaan. RBT sangat tepat untuk menjelaskan penelitian tentang Intellectual Capital (IC). Dalam perspektif IC, asset tidak berwujud perusahaan diklasifikasikan dalam tiga kategori utama yaitu human capital, structural capital, dan customer capital (Bontis dalam Ulum 2015). Resource Based Theory (RBT) adalah suatu 7
2 8 pemikiran yang berkembang dalam teori manajemen strategik dan keunggulan kompetitif perusahaan yang meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumbe daya yang unggul (Solikhah et al. dalam Widarjo, 2011). 2. Intellectual Capital Ada banyak definisi berbeda mengenai intellectual capital. Beberapa peneliti atau penulis memberikan definisi dan pengertian yang beragam mengenai intellectual capital. Bontis (1996) dalam Ulum (2015:69) mendefinisikan IC sebagai sumber daya yang menjadi modal bagi organisasi untuk memenangkan persaingan. Andriessen dan Stem (2004) dalam Ulum (2015:69) menyatakan bahwa IC sebagai sumber daya tak berwujud yang ada pada suatu organisasi yang menjadi keunggulan organisasi, dan dapat menciptakan keuntungan di masa yang akan datang. Lebih lanjut, Edvinsson dan Malone (1997) dalam Ulum (2015:71) mengidentifikasi IC sebagai nilai yang tersembunyi (hidden value) dari bisnis. Terminologi tersembunyi disini digunakan untuk dua hal yang berhubungan. Pertama, IC khususnya asset intelektual atau asset pengetahuan adalah tidak terlihat secara umum seperti layaknya asset tradisional, dan kedua asset semacam itu biasanya tidak terlihat pula pada laporan keuangan. Meskipun terdapat banyak perdebatan dalam menentukan definisi pengetahuan, namun kebanyakan membedakan pengetahuan dalam tiga kategori atau komponen, yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan karyawan (disebut dengan human capital), pengetahuan yang berhubungan
3 9 dengan pelanggan (disebut dengan customer atau relational capital), dan pengetahuan yang berhubungan hanya dengan perusahaan (disebut dengan structural capital) (Yates dkk., (2002) dalam Ulum (2015)). Definisi dari masing-masing komponen modal intelektual yaitu: a. Modal manusia (Human Capital/HC) adalah keahlian dan kompetensi yang dimiliki karyawan dalam memproduksi barang dan jasa serta kemampuannya untuk dapat berhubungan baik dengan pelanggan. Yang termasuk dalam modal manusia yaitu pendidikan, pengalaman, keterampilan, kreatifitas dan attitude. Menurut Bontis, modal manusia adalah kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, kemampuan melakukan inovasi dan kemampuan menyelesaikan tugas, meliputi nilai perusahaan, kultur dan filsafatnya. Jika perusahaan berhasil dalam mengelola pengetahuan karyawannya, maka hal itu dapat meningkatkan modal manusia. Modal manusia ini yang nantinya akan mendukung modal struktural dan modal pelanggan. b. Modal structural (Structural Capital/SC) adalah infrastruktur yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Yang termasuk dalam modal struktural yaitu sistem teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merk dagang dan kursus pelatihan. Modal struktural merupakan infrastruktur pendukung dari modal manusia sebagai sarana dan prasarana pendukung kinerja karyawan. Sehingga walaupun karyawan memiliki pengetahuan yang tinggi namun bila tidak didukung oleh sarana
4 10 dan prasarana yang memadai, maka kemampuan karyawan tersebut tidak akan menghasilkan modal intelektual. c. Modal pelanggan (Customer Capital/CC) adalah orang-orang yang berhubungan dengan perusahaan, yang menerima pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Modal pelanggan membahas mengenai hubungan perusahaan dengan pihak di luar perusahaan seperti pemerintah, pasar, pemasok dan pelanggan, bagaimana loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Modal pelanggan juga dapat diartikan kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar sehingga menghasilkan hubungan baik dengan pihak luar. 3. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC ) Terbatasnya ketentuan standar akuntansi tentang IC mendorong para ahli untuk membuat model pengukuran dan pelaporan IC. Salah satu model yang sangat populer di berbagai negara adalah Value Added Intellectual Coefficient (VAIC). Metode Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) dikembangkan oleh Pulic pada tahun 1997 yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangiable assets) dan aset tidak berwujud (intangiable assets) yang dimiliki perusahaan. VAIC tidak mengukur IC, tetapi ia mengukur dampak dari pengelolaan IC. Asumsinya, jika suatu perusahaan memiliki IC yang baik, dan dikelola dengan baik pula, maka tentu akan ada dampak yang ditimbulkannya. Dampak itulah yang kemudian diukur
5 11 oleh Pulic dengan VAIC, sehingga dengan demikian VAIC lebih tepat disebut sebagai ukuran kinerja IC. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). Value added adalah indikator yang objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (Ulum, 2015:108). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output (OUT) merepresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan input (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue. Hal yang terpenting dalam model ini adalah bahwa beban tenaga kerja (labour expenses) tidak termasuk dalam IN. Karena peran aktifnya dalam proses penciptaan nilai, labour expenses tidak dihitung sebagai biaya dan tidak masuk dalam komponen IN. Karena itu aspek kunci dalam Pulic adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai. Model pengukuran kinerja IC yang berbasis pada modelnya Pulic yaitu VAIC, diawali dengan menempatkan perhitungan VA sebagai titik awal, yaitu: VA = OUT IN OUT IN : Total penjualan dan pendapatan lain : Beban dan biaya-biaya lain kecuali beban karyawan Selanjutnya adalah menghitung efisiensi dari IC dengan menggunakan model Pulic (VAIC ) yang dimodifikasi. Menurut Pulic (2004) dalam Ulum
6 12 (2015:111), VAIC merupakan hasil penjumlahan dari intellectual capital efficiency (ICE) dan capital employed efficiency (CEE). Dimana ICE adalah HCE (human capital efficiency) ditambah SCE (structural capital efficiency). Formula untuk menghitungnya adalah sebagai berikut: HCE= VA/HC HCE VA HC : Human Capital Efficiency : rasio dari VA terhadap HC : Value Added : Human Capital : total gaji dan upah; beban karyawan SCE = SC/VA SCE SC VA : Structural Capital Efficiency : rasio dari VA terhadap SC : Structural Capital : VA-HC : Value Added CEE = VA/CE CEE VA CE : Capital Employed Efficiency : rasio dari VA terhadap CE : Value Added : Capital Employed : nilai buku dari total asset perusahaan Sehingga dengan demikian, formula lengkap dari VAIC adalah sebagai berikut: VAIC = VA + SC + VA HC VA CE
7 13 4. Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan perusahaan merupakan indikator yang menggambarkan keadaan yang terjadi di perusahaan dilihat dari segi ekonomi. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat mengelola dan memanfaatkan segala sumber daya yang dimilikinya seefektif dan seefisien mungkin. Perusahaan dapat dikatakan efektivitas apabila manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisiensi dapat diartikan sebagai ratio (perbandingan) antara input dan output, yaitu dengan input tertentu akan memperoleh output yang optimal. Ketika kinerja keuangan mengalami penurunan, salah satu cara untuk memperbaiki hal tersebut adalah mengukur kinerja keuangan dengan menganalisa laporan keuangan menggunakan rasio-rasio keuangan. Hasil pengukuran terhadap pencapaian kinerja dijadikan dasar bagi manajemen atau pengelola perusahaan untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya dan dijadikan landasan dalam pemberian reward and punishment terhadap manajer dan pegawai perusahaan. Pengukuran kinerja yang dilakukan setiap periode waktu tertentu sangat bermanfaat untuk menilai kemajuan yang telah dicapai perusahaan dan menghasilkan informasi yang sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan manajemen serta mampu menciptakan nilai perusahaan itu sendiri kepada para stakeholder.
8 14 5. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) merupakan profitabilitas yang mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan total aset untuk operasional perusahaan secara efisien. ROA memberikan gambaran kepada investor tentang bagaimana perusahaan mengkonversikan uang yang telah diinvestasikan dalam laba bersih. Jadi, ROA adalah indikator dari profitabilitas perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba bersih. Return On Assets (ROA) dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total asset perusahaan. ROA = Laba Bersih Setelah Pajak Total Asset ROA yang positif menunjukkan bahwa total aktiva yang digunakan untuk beroperasi mampu memberikan laba kepada perusahaan. Sebaliknya, apabila ROA yang negatif menunjukkan bahwa total aktiva yang digunakan perusahaan mengalami kerugian. Sehingga jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang positif maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan modal. Sebaliknya, jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang negatif maka pertumbuhan modal perusahaan tersebut akan terhambat.
9 15 6. Penelitian Terdahulu Penelitian Ihyaul Ulum (2008) menguji hubungan intellectual capital terhadap kinerja keuangan (ROA, ATO dan GR). Hasilnya secara simultan, IC (HCE, SCE dan CEE) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian Ayu Wahdikorin (2010) menguji hubungan intellectual capital terhadap kinerja keuangan (ROA dan CTA). Hasilnya Capital Employed Efficiency (CEE) berpengaruh signifikan positif terhadap Return on Asset (ROA), sedangkan Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), Value Added of Intellectual Capital (VAIC) dan Jenis Bank (GROUP) tidak berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA). Penelitian Ku Nor Izah Ku Ismail dan Mahfoudh Abdul Karem (2011) menguji hubungan intellectual capital terhadap financial performance. Hasilnya secara simultan, IC (HCE, SCE dan CEE) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Secara parsial, Human Capital Efficiency (HCE) and Capital Employeed Efficiency (CEE) berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan Structural Capital Efficiency (SCE) tidak berpengaruh positif terhadap ROA. Penelitian Rizky Filhayati Rambe (2012) menguji hubungan intellectual capital terhadap kinerja keuangan yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Growth Revenues (GR). Hasilnya Intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE, sedangkan GR tidak dipengaruhi secara signifikan oleh IC.
10 16 Penelitian Ajeng Satiti dan Nur Fadjrih Asyik (2013) menguji hubungan intellectual capital terhadap kinerja keuangan yaitu Return On Asset (ROA). Hasilnya Intellectual Capital secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara parsial, Human Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh terhadap ROA, Structural Capital Efficiency (SCE) berpengaruh terhadap ROA, dan Capital Employeed Efficiency (CEE) tidak berpengaruh terhadap ROA. Penelitian Hamidah, Dian Puspita Sari, dan Umi Mardiyati (2014) menguji hubungan intellectual capital terhadap Earning per Share (EPS), Return On Assets (ROA). Hasilnya modal intelektual yang diproksikan dengan VACA, VAHU mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap EPS namun STVA mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap EPS pada bank go public yang terdaftar di BEI tahun Sedangkan modal intelektual yang diproksikan dengan VACA, VAHU dan STVA mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap ROA pada bank go public yang terdaftar di BEI tahun Penelitian Marfuah dan Maricha Ulfa (2014) menguji hubungan intellectual capital terhadap kinerja keuangan (ROA, ATO dan GR). Hasilnya Intellectual capital berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas dan produktivitas, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan. Capital employed yang mengandalkan physical capital (ekuitas dan laba bersih) terbukti berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, produktivitas, dan pertumbuhan perusahaan. Human capital berpengaruh
11 17 signifikan terhadap profitabilitas, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas dan pertumbuhan perusahaan. Structural capital tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, produktivitas, dan pertumbuhan perusahaan. Penelitian Andini Permata Untara dan Titik Mildawati (2014) menguji hubungan intellectual capital terhadap Return On Assets (ROA). Hasilnya VAHU, VACA, dan STVA berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian Gatot Ahmad Sirojudin dan Ietje Nazaruddin (2014) menguji hubungan intellectual capital terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Hasilnya Modal intelektual berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Modal intelektual berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian Janeth N. Isanzu (2015) menguji hubungan intellectual capital terhadap kinerja keuangan yaitu Return On Asset (ROA). Hasilnya Secara simultan, IC (HCE, SCE dan CEE) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Secara parsial, Human Capital Efficiency (HCE) berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan Structural Capital Efficiency (SCE) dan Capital Employeed Efficiency (CEE) tidak berpengaruh positif terhadap ROA.
12 18 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Variabel Independen 1. Ihyaul IC (HCE, Ulum SCE dan (2008) CEE) 2. Ayu Wahdikorin (2010) 3. Ku Nor Izah Ku Ismail d an Mahfoud h Abdul Kar em (2011) 4. Rizky Filhayati Rambe (2012) Intellectual Capital Intellectual Capital Intellectual Capital Variabel Dependen kinerja keuangan (ROA, ATO dan GR) Return on asset (ROA), Dan Cost to Asset (CTA) Financial Performan ce Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Alat regresi Linier berganda regresi Linier berganda regresi Linier berganda regresi Linier berganda Hasil Secara simultan, IC (HCE, SCE dan CEE) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Capital Employeed Efficiency (CEE) berpengaruh signifikan positif terhadap Return on Asset (ROA), sedangkan Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), Value Added of Intellectual Capital (VAIC) dan Jenis Bank (GROUP) tidak berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA). Secara simultan, IC (HCE, SCE dan CEE) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Secara parsial, Human Capital Efficiency (HCE) and Capital Employeed Efficiency (CEE) berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan Structural Capital Efficiency (SCE) tidak berpengaruh positif terhadap ROA. Intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE, sedangkan GR tidak dipengaruhi secara signifikan oleh
13 19 5. Ajeng Satiti dan Nur Fadjrih (2013) 6. Hamidah, Dian Puspita Sari, dan Umi Mardiyati (2014) 7. Marfuah dan Maricha Ulfa (2014) Intellectual Capital Intellectual Capital Intellectual Capital dan Growth Revenues (GR) Return on asset (ROA). Earning per Share (EPS), Return On Assets (ROA) kinerja keuangan (ROA, ATO dan GR) regresi Linier berganda regresi Linier berganda regresi Linier berganda IC. Intellectual Capital secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara parsial, Human Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh terhadap ROA, Structural Capital Efficiency (SCE) berpengaruh terhadap ROA, dan Capital Employeed Efficiency (CEE) tidak berpengaruh terhadap ROA. Modal intelektual yang diproksikan dengan VACA, VAHU mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap EPS namun STVA mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap EPS pada bank go public yang terdaftar di BEI tahun Sedangkan modal intelektual yang diproksikan dengan VACA, VAHU dan STVA mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap ROA pada bank go public yang terdaftar di BEI tahun Intellectual capital berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas dan produktivitas, namun
14 20 8. Andini Permata Untara dan Titik Mildawati (2014) 9. Gatot Ahmad Sirojudin dan Ietje Nazaruddin (2014) 10. Janeth N. Isanzu (2015) Intellectual Capital Intellectual Capital Intellectual Capital Return On Asset (ROA) Kinerja Perusahaa n dan nilai perusahaa n Return On Asset (ROA) regresi Linier berganda Partial Least Square (PLS) regresi Linier tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan. Capital employed yang mengandalkan physical capital (ekuitas dan laba bersih) terbukti berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, produktivitas, dan pertumbuhan perusahaan. Human capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas dan pertumbuhan perusahaan. Structural capital tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, produktivitas, dan pertumbuhan perusahaan. VAHU, VACA, dan STVA berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Modal intelektual berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Modal intelektual berpengaruh positif secara signifikan terhadap kine rja perusahaan Secara simultan, IC (HCE, SCE dan CEE) berpengaruh signifikan
15 21 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016 berganda positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Secara parsial, Human Capital Efficiency (HCE) berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan Structural Capital Efficiency (SCE) dan Capital Employeed Efficiency (CEE) tidak berpengaruh positif terhadap ROA. B. Rerangka Pemikiran Rerangka penelitian ini akan menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran intellectual capital menggunakan metode VAIC yang terdiri dari Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), dan Capital Employed Efficiency (CEE), sedangkan kinerja keuangan perusahaan diukur oleh Return On Asset (ROA). Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Human Capital Efficiency (HCE) Structural Capital Efficiency (SCE) Return On Asset (ROA) Capital Employed Efficiency (CEE)
16 22 C. Hipotesis Berdasarkan pengamatan terhadap hasil penelitian sebelumnya, maka disusun hipotesis untuk masing-masing variabel yang akan diuji, yaitu sebagai berikut: 1. Pengaruh human capital efficiency (HCE) terhadap return on asset Perusahaan yang dapat memanfaatkan sumber daya strategisnya dengan baik dan mampu untuk menciptakan suatu nilai tambah dan keunggulan kompetitif, nantinya akan bermuara pada peningkatan kinerja perusahaan. Menurut resource based view, IC merupakan sumber daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif tentunya akan dapat bersaing dengan lawan bisnisnya dan keberlanjutan perusahaan akan terjamin. Dalam proses penciptaan nilai perusahaan membutuhkan pemanfaatan optimal dari seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Salah satu sumber daya yang dimiliki perusahaan adalah karyawan (human capital). Apabila karyawan-karyawan tersebut diberlakukan dengan baik dan kesejahteraan terjamin serta diiringi oleh pengelolaan SDM yang baik seperti pelatihan dan pengembangan karyawan, maka sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif, maka nilai tambah akan dapat dihasilkan guna menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan demikian maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
17 23 H1: Human Capital Efficiency (HCE) berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset. 2. Pengaruh structural capital efficiency (SCE) terhadap return on asset Menurut resource based theory, IC merupakan sumber daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif tentunya akan dapat bersaing dengan lawan bisnisnya dan keberlanjutan perusahaan akan terjamin. Dalam proses penciptaan nilai perusahaan membutuhkan pemanfaatan optimal dari seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Structural capital salah satunya sumber daya yang juga berpengaruh dalam suatu perusahaan. Apabila sumber daya tersebut dimanfaatkan dengan baik dan dilaksanakan secara baik dengan cara memiliki, menguasai dan memanfaatkan aset-aset strategis yang penting, maka nilai tambah akan dapat dihasilkan guna menciptakan kelangsungan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Dengan demikian maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H2: Structural Capital Efficiency (SCE) berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset.
18 24 3. Pengaruh capital employed efficiency (CEE) terhadap return on asset Menurut resource based view, IC merupakan sumber daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingg dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif tentunya akan dapat bersaing dengan lawan bisnisnya dan keberlanjutan perusahaan akan terjamin. Dalam proses penciptaan nilai perusahaan membutuhkan pemanfaatan optimal dari seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan salah satunya adalah capital employed. Apabila dimanfaatkan dengan baik dan dapat digunakan secara efektif, maka nilai tambah akan dapat dihasilkan guna menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan demikian maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H3: Capital Employed Efficiency (CEE) berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset.
BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Andry Kurniawan (2014) Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan acuan dengan keterkaitan teori dari penelitian-penelitian terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori Ada 6 teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu teori Stakeholder, Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), Resources Based Theory (RBT), Knowledge
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan
Lebih terperinciPENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH MODAL INTELLEKTUAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nama Mahasiswa Rudy Hartoyo NPM : 13209814 Kelas : 4EA06 Pembimbing : Dr,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Stakeholder Pada teori ini, manajemen perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas yang diharapkan para stakeholders dan melaporkannya kepada mereka. Kelompok stakeholders inilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) Stakeholder merupakan individu, sekompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS. Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, dari bisnis yang didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal intelektual sebenarnya mencakup hal yang lebih luas dari sumber daya manusia karena ia juga mencakup Properti Intelektual berupa inovasi, sistem, kreasi, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi penelitian terdahulu adalah untuk mengetahui hasil-hasil yang nantinya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam membuat sebuah penelitian dibutuhkan sebuah penelitianpenelitian terdahulu untuk menjadi sebuah landasan dan acuan bagi penelitian ini. Fungsi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang berbasis pengetahuan dan perkembangan yang paling signifikan terjadi pada sektor bisnis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Zaman globalisasi pelaku bisnis dihadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Intellectual Capital (IC) Ketertarikan akan IC bermula ketika Tom Stewart, pada Juni 1991, menulis sebuah artikel ( Brain Power - How Intellectual Capital Is Becoming America s
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung penelitian ini:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang diungkap pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resources Based View (RBV) Teori RBV membahas mengenai sumber daya dan kemampuan internal perusahaan serta hubungannya dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.
8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan mendapat perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams, 2003).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013. Pemilihan sampel penelitian didasarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Modal Intelektual Bontis et al. (2000) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama dari IC, yaitu: Human Capital (HC),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resource Based Theory (RBT) Teori sumber daya manusia atau dikenal pula dengan resources based theory menggunakan pendekatan berbasis sumber daya dalam analisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh derajat S2
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE ) dan nilai pasar perusahaan (MtBV)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah elemen-elemen intellectual capital yang terdiri dari value added capital employed (VACA), value added human capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek/subyek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang tengah kita alami saat ini, hampir semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang tak luput turut mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak berwujud (intangible asset) telah meningkatkan secara dramatis. Salah satu pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan bersaing. Intellectual capital adalah materi intelektual-pengetahuan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Intellectual Capital 1. Pengertian Intelectual Capital Menurut Stewart (1998) intellectual capital adalah jumlah semua hal yang diketahui dan diberikan oleh semua orang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, persaingan bisnis yang makin ketat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dasawarsa terakhir teknologi informasi telah menumbuhkan suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu pengetahuan dan teknologi telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi informasi dan ilmu pengetahuan telah mengubah dasar dan tumpuan industri yang sebelumnya bertumpu pada aset berwujud sekarang bertumpu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas yang mengharuskan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan dunia bisnis yang semakin meningkat. Hadirnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciPENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi
Akuntansi.Jakarta: Erlangga PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN Damar Asih Dwi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya
Lebih terperinciJl. Tamansari No.1 Bandung
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Intellectual Capital, Modal Kerja, dan Financial Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Effect of Intellectual Capital, Working Capital and Financial Leverage
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi telah membuka begitu banyak pasar dan pesaing baru, penyebaran teknologi yang begitu pesat serta pertumbuhan jaringan komputer yang luar biasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dari segi produk, inovasi, serta kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja mereka dari bisnis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai perusahaan akan terus mengalami perubahan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi, teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return Saham dengan Kenerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan
Lebih terperinciTHE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)
THE IMPACT OF INTELLECTUAL CAPITAL ON BANKS GO PUBLIC S MARKET VALUE AND FINANCIAL PERFORMANCE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) Mulyo DARMAWAN F.0208091 Juan Suam Toro Fakultas Ekonomi UNS ABSTRACT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory (RBT) Resource based theory adalah teori yang menjelaskan tentang kinerja perusahaan akan optimal jika perusahaan memiliki keunggulan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah
7 BAB II LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Resources Based Theory (RBT) Resources based theory menyatakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, terutama sejak memasuki era globalisasi yang memungkinkan perdagangan antarnegara semakin mudah dilakukan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perbankan Defenisi bank berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pada pasal 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan
Lebih terperinciPengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas dan Pertumbuhan Perusahaan Perbankan
EKBISI, Vol. IX, No. 1, Desember 2014, hal. 1-14 ISSN:1907-9109 Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas dan Pertumbuhan Perusahaan Perbankan Marfuah Maricha Ulfa Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi global saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Persaingan bisnis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian di dunia yang semakin pesat berdampak pada majunya kegiatan bisnis di Indonesia. Persaingan bisnis yang semakin ketat ini, membuat banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai aset berwujud yang bisa dinilai dengan satuan moneter,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan akan memberikan seluruh informasi bagi para pengguna yang menjelaskan mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai
Lebih terperinci2 intelektual dan manajemen modal adalah kunci keberhasilan dianggap di bidang lingkungan yang bergejolak dan menantang akhir-akhir ini. Laporan keuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pertengahan abad ke-20, ekonom keuangan telah mencoba untuk menarik perhatian pendekatan baru perusahaan untuk bisnis. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini mengambil perusahaan perbankan sebagai populasi dan sampel penelitian, dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi pada saat sekarang ini menyebabkan terjadinya persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di hindarkan. Dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,
Lebih terperinciUji Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan BUMN yang Go Public di Indonesia
Volume 12 Number 3 2013 Uji Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan BUMN yang Go Public di Indonesia Tri Ciptaningsih STIE YKPN Yogyakarta Abstrak Penelitian ini menguji pengaruh modal intelektual
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, serta tujuan dan manfaat yang telah diuraikan pada bab sebelumnya berikut ini teori yang menjadi dasar dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
34 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Data penelitian didapatkan dari Bursa Efek Indonesia.Obyek yang dipilih adalah PT. Indofood
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Profil Risikodan Modal Intelektual padareturn On Assets Perbankan Nama : Ni Putu Ayu Sekarini Tirtha Negari NIM :
Judul : Pengaruh Profil Risikodan Modal Intelektual padareturn On Assets Perbankan Nama : Ni Putu Ayu Sekarini Tirtha Negari NIM : 1306305068 Abstrak Profitabilitas perbankan yang diukur dengan Return
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory/View (Pendekatan Berbasis Sumber Daya)
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teori 1. Resources Based Theory/View (Pendekatan Berbasis Sumber Daya) Pada tahun 1959, Penrose mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah untuk meningkatkan produksi atau asset berwujud. Namun seiring dengan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan inovasi teknologi dan persaingan yang semakin tinggi pada saat ini harus mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan strategi bisnis mereka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum memecahkan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan sistematis.
Lebih terperinci