ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA 602+336.851-602+424.751 Oleh : FEBRIYANTO NRP 3109 030 108 MUHAMMAD RIFAN FANANI NRP 3109 030 117 Dosen Pembimbing Ir. IMAM PRAYOGO NIP. 19530529 198211 1 001
Latar Belakang Lokasi proyek jembatan kali Pagerluyung yang terletak di desa Serta akses jalan desa yang kurang m emadai sering menjadi kendala pengiriman alat-alat berat untuk menuju ke lokasi proyek. Serta pengadaan peralatan kerja yang kebanyakan diambil dari surabaya yang membuat waktu pekerjaan semakin lama. Seiring menjadi ketentuan setiap proyek yang harus diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah ditentukan (jadwal normal) atau dipercepat karena beberapa alasan yang cukup kuat, maka percepatan waktu pelaksanaan proyek haruslah direncanakan dengan matang, karena sedikit adanya kesalahan perencanaan dalam percepatan waktu pelaksanaan proyek akan berakibat pada pembengkakan biaya yang tidak terduga. Sehingga dalam percepatan waktu pelaksanaan proyek secara otomatis berdampak terjadinya penambahan biaya proyek. (Ir. Imam Soeharto, 1999) Dalam pengerjaan tugas akhir ini dibandingkan antara dua alternatif di atas yaitu antara dengan menambah waktu kerja (lembur) dan menambah jumlah tenaga kerja tanpa lembur. Dengan menggunakan metode Cost slope dan metode TCTO (Time Cost Trade Off), dengan demikian diharapkan proyek jembatan kali pagerluyung dalam tol surabaya mojokerto dapat selesai lebih cepat dari waktu normal dengan tetap mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan.
Peta Lokasi Lokasi Kali Pagerluyung
Detail lokasi Jalan Kerja untuk A2, P3&P2 terdapat akses yang dapat digunakan. Jalan Kerja untuk A1&P1 tidak ada akses menunggu pekerjaan P2 selesai
Detail proyek Jarak antara Panjang Girder I = 16.60 P3 A2 10.80 Panjang Girder I = 30.60 10.80 Jarak antara As Struktur = 40.70 P2 7.20 7.20 3.60 KALI PAGERLUYUNG 10.80 Jarak antara As Struktur = 16.60 Panjang Girder I = 40.60 10.80 P1 Embankment&Bronjong
A. Perumusan Masalah Dengan berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah yang terjadi pada proyek akhir ini sebagai berikut : Berapa biaya langsung pekerjaan sesuai produktifitas baru dengan menambah jam kerja (lembur) dengan pekerja tetap pada pelaksanaan proyek ini? Berapa biaya langsung pekerjaan sesuai produktifitas baru dengan menambah jumlah pekerja dan alat pada pelaksanaan proyek ini? Membandingkan biaya langsung dengan menambah jam kerja (lembur) dengan menambah jumlah pekerja dan alat. B. Batasan Masalah Didalam melaksanakan proyek akhir ini, batasan masalah yang akan dibahas antara lain: Tidak dibahas mengenai detail struktur jembatan tersebut. Tidak membahas masalah pembebasan lahan. Menggunakan harga satuan yang sesuai dengan HSPK yang berlaku pada saat pelaksanaan proyek. Mengunakan metode pelaksanaan sesuai dengan pelaksanaan proyek dilapangan (tanpa membuat metode baru). Yang ditinjau dalam tugas akhir ini hanya bangunan bawah mulai pekerjaan pemancangan sampai pekerjaan head pilar dan abutment
Tujuan Dengan berdasarkan pada masalah diatas, maka tujuan dari penulisan proyek akhir Analisa Hubungan Waktu Dan Biaya Bangunan Bawah Jembatan Pagerluyung Proyek Jalan Tol Surabaya Mojokerto Sta 602+336.851-602+424 adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan biaya langsung pekerjaan sesuai produktifitas baru dengan menambah jam kerja (lembur) dengan pekerja tetap. 2. Mendapatkan biaya langsung pekerjaan sesuai produktifitas baru dengan menambah produktifitas alat kerja. 3. Mendapatkan perbandingan biaya langsung produktifitas antara menambah jam kerja dengan pekerja tetap dengan menambah produktifitas alat kerja.
Metodologi Mulai Tahap persiapan Pengumpulan Data Survey lokasi Pemilihan kegiatan pekerjaan sesuai Tugas Akhir Pengolahan Data 1Metode pelaksanan 2Data pekerja 3Data alat berat 4HSPK 2010 kota Surabaya 5RAB jembatan dari PT.WIKA Network Planning awal 1Durasi tiap kegiatan 2Lintasan kritis RAB awal 1Biaya langsung 2Biaya tidak langsung Schedule awal 1Schedule alat berat 2Schedule pekerja 3Schedule biaya A
A Percepatan Alternative 1 Penambahan waktu kerja (lembur) 1Harga setelah dipercepat 2Waktu setelah dipercepat Alternative 2 Penambahan tenaga kerja dan alat 1Harga setelah dipercepat 2Waktu setelah dipercepat 1Network planning baru 2Kurva S baru Kesimpulan dan saran Selesai
Biaya Langsung = Rp. 7.782.428.333,55 Biaya Proyek Biaya Tak Langsung Total = 5 % x Total Biaya Normal = 5 % x Rp. 7.782.428.333,55 = Rp. 389.121.416,68 Perhitungan Biaya Pada Kondisi Normal Biaya proyek pada kondisi normal didapat dari : = Biaya langsung + Biaya tak langsung = Rp. 7.782.428.333,55 + Rp. 389.121.416,68 = Rp. 8.171.549.750,23
Hubungan waktu dan biaya (TCTO) Penyesuaian durasi proyek (time cost trade off) dimaksudkan untuk mengatasi masalah masalah seperti proses pejadwalan durasi proyek yang tidak sesuai dengan durasi kontrak terjadi keterlambatan pada menjadi lebih cepatbiasanya adalah dengan menambah sumber daya yang nantinya akan menambah biaya proyek tersebut. Bila waktu penyesuaian proyek lebih besar dari waktu normal di mana t > tn, maka proyek akan terlambat yang berarti biaya bertambah dan penggunaan sumber daya menjaditidak efektif. Bila waktu dipercepat dengan waktu penyelesaian kurang dari waktu normal, dimana t < tn maka biaya juga meningkat karena jumlah sumber daya ditambah sesuai kebutuhan. Untuk mendapatkan keadaan demikian dilakukan crashing program terhadap kegiatan-kegiatan yang berada dalam lintasan kritis. Proses mempercepat kurun waktu disebut crash program, dengan tujuan untuk memperpendek jadwal penyelesaian kegiatan atau proyek dengan kenaikan biaya yang minimal. (Abrar Husen, MT, 2009) Crash Cost Normal Cost Cost slope = Normal Duration Crash Duration
Perhitungan Alternatif 1 (penambahan waktu kerja) 1. Volume (diketahui) 2. Biaya Satuan = pekerja + alat (diketahui) 3. Normal Duration( diketahui) 4. Normal cost ( 1x 2 ) 5. Crash Duration : a) Produktivitas harian (1/3) b) Produktivitas tiap jam ( 5a/ 7 jam ) c) Produktivitas harian setelah crash ( 7 x 5b + 3 x 0.75 x 5b ) d) Jadi crah duration (1/5c) 6. Crash cost a) Untuk pekerja normal cost per jam ( 5b x 2 pekerja ) b) Biaya lembur per jam ( 2 x 6a ) c) Crash cost per hari ( 7 x 6a + 3 x 6b ) d) Untuk alat normal cost per jam (5b x biaya alat) e) Biaya lembur per jam (1 x 6d) f) Crash cost alat per hari (7 x 6d + 3 x 6e) g) Jadi crash cost (6c +6f) x 5d
Pembersihan lokasi a. Volume (m3) 776.88 b. Biaya Satuan (Rp) Rp 78,142.52 c.normal Duration (hari) 14 g. Normal Cost ( a x b ) (hari) Rp 60,707,362 Crash Duration e. Produktivitas harian (a/c) (m3/hari) 55.49142857 f. Produktivitas tiap jam (e/7) (m3/jam) 7.927346939 g. Produktivitas harian setelah crash (m3/jam) 73.32795918 (7xf) + (3xfx75%) h. Jadi crash duration (a/g) (hari) 11 Crash Cost 2 a. Upah pekerja normal cost/jam (1f x biaya upah) Rp 346,821 b. Biaya lembur/jam (Rp/jam) Rp 693,643 c. Crash cost/hari (7 x 2a + 3 x 2b) (Rp/hari) Rp 4,508,679 d. Alat normal cost/jam (1f x biaya alat) (Rp/jam) Rp 272,641 e. Biaya lembur/jam (1 x 2d) (Rp/jam) Rp 272,641 f. Crash cost alat/hari (7 x 2d + 3 x 2e) (Rp/hari) Rp 2,726,414 g. Jadi crash cost (2c + 2f) x 1h (Rp) Rp 76,652,878 h. Cost slope/hari (Rp/hari) Crash Cost - Normal Cost Normal Duration - Crash Duration Rp 15,945,516 Rp 4,682,413 3
Perhitungan Alternatif 2 (penambahan jumlah pekerja dan alat) Perhitugan mencari cost slope adalah sebagai berikut : 1. Volume (diketahui) 2. Jumlah pekerja menurut HSPK ( tukang + pekerja) 3. Normal Duration ( diketahui) 4. Normal cost ( a x b ) 5. Produktivitas harian (a/c) 6. Produktivitas/hari/pekerja (e/b) Crash cost (penambahan jumlah tenaga kerja 50 %) 7. Jumlah pekerja ((50% x jml tukang) + jml tukang) + ((50% x jml pekerja) + jml pekerja) 8. Produksi/hari/pekerja (f/g) 9. Crash duration (a/h) 10. Crash cost (g tukang x biaya tukang + g pekerja x biaya pekerja) x (h x i) 11. Jadi crash cost Cras h Cost Normal cost Slope Cost = Normal durasi Cras h duration
Pembersihan lokasi a. Volume (m3) 776.88 b. Jumlah Pekerja menurut HSPK (Tukang + Pekerja) 0.425 c. Harga Satuan Pekerja Menurut HSPK (Rp) Rp 43,750 d. harga Satuan Alat (Rp) Rp 34,393 e. Harga Satuan Bahan (Rp) - f. Normal Duration (hari) 14 g. Normal Cost ( a x b ) (Rp) Rp 60,707,362 h. Produktivitas Harian (a/f) (m3/hari) 55.491 Crash Cost i. Penambahan Jumlah Pekerja Menurut HSPK ( Tukang + Pekerja ) 0.6375 j. Biaya Satuan Alat (150% x a x d ) (Rp) Rp 40,078,293 k. Produktivitas/hari (g*150%) (m3/hari) 83.237 l. Crash Duration (a/j) (hari) 9 m. Jadi Crash Cost (Rp) Rp 43,249,782 n. Cost Slope/hari (Rp/hari) Crash Cost - Normal Cost Normal Duration - Crash Duration Rp (17,457,580) Rp (3,740,910) 5
Tabel cost Slope
NETWORK PLANING 1. Mobilisasi dan persiapan 2. pembersihan lokasi 3. pemasangan tiang pancang abutment 1 4. timbunan tanah abutment 1 5. cutting pile dan pht abutment 1 6. footing abutment 1 7. wall dan Head wall abutment 1 8. wing wall abutment 1 9. pemasangan tiang pancang pier 1 10. galian pier 1 11. cutting pile dan pht pier 1 12. footing pier 1 13. timbunan tanah pier 1 14. colom pier pier 1 15. head pier pier 1 16. pemasangan tiang pancang pier 2 17. galian pier 2 18. cutting pile dan pht pier 2 19. footing pier 2 20. timbunan tanah pier 2 21. colom pier 2 22. head pier pier 2 23. pemasangan tiang pancang abutment 2 24. timbunan tanah abutment 2 25. cutting pile dan pht abutment 2 26. footing abutment 2 27. wall abutment 2 28. wing wall abutment 2 29. pemasangan batu bronjong 30. demobilisasi
Percepatan Alternatif 1 KOMPRESI 1 Kegiatan dengan cost slope terendah Hari Cost Slope Jumlah Timbunan A2 5 Rp 874,845 Rp 4,256,001 Cutting A2 2 Rp 1,408,714 Rp 3,426,600 Cutting A1 2 Rp 1,408,714 Rp 3,426,600 Rp 11,109,202 waktu normal 223 Durasi pelaksanaan berkurang 9 Durasi setelah Crash 214 Biaya langsung normal Rp 7,782,428,334 Biaya Tambahan Rp 11,109,202 Biaya langsung akibat crash Rp 7,793,537,536 Biaya Tak Langsung Rp 389,121,417 Biaya Tak Langsung per hari Rp 1,744,939 Biaya Tak Langsung akibat Crash Rp 373,416,965 Biaya Total Rp 8,166,954,501
KOMPRESI 2 Kegiatan dengan cost slope terendah Hari Cost Slope Jumlah Timbunan A1 2 Rp 2,929,069 Rp 7,124,762 timbunan p2 2 Rp 4,981,357 Rp 12,116,814 Footing A1 3 Rp 92,326,806 Rp 269,494,461 Rp 288,736,037 Durasi pelaksanaan berkurang 7 Durasi setelah Crash 207 Biaya langsung normal Rp 7,793,537,536 Biaya Tambahan Rp 288,736,037 Biaya langsung akibat crash Rp 8,082,273,573 Biaya Tak Langsung Normal Rp 389,121,417 Biaya Tak Langsung per hari Rp 1,744,939 Biaya Tak Langsung akibat Crash Rp 361,202,391 Biaya Total Rp 8,443,475,964
KOMPRESI 3 Kegiatan dengan cost slope terendah Hari Cost Slope Jumlah Head P2 4 Rp 106,825,536 Rp 415,753,439 Rp 415,753,439 Durasi pelaksanaan berkurang 4 Durasi setelah Crash 203 Biaya langsung normal Rp 8,082,273,573 Biaya Tambahan Rp 415,753,439 Biaya langsung akibat crash Rp 8,498,027,011 Biaya Tak Langsung Normal Rp 389,121,417 Biaya Tak Langsung per hari Rp 1,744,939 Biaya Tak Langsung akibat Crash Rp 354,222,635 Biaya Total Rp 8,852,249,646
ALTERNATIF 1 Durasi Setelah Crash Biaya Langsung Biaya Tak Langsung biaya total Setelah Crash Setelah Crash NORMAL 223 Rp 7,782,428,334 Rp 389,121,417 Rp 8,171,549,750 KOMPRESI 1 214 Rp 7,793,537,536 Rp 373,416,965 Rp 8,166,954,501 KOMPRESI 2 207 Rp 8,082,273,573 Rp 361,202,391 Rp 8,443,475,964 KOMPRESI 3 203 Rp 8,498,027,011 Rp 354,222,635 Rp 8,852,249,646 Tabel hasil perhitungan Rp10,000,000,000 Rp9,153,858,679 Rp8,567,702,394 Rp9,000,000,000 Rp8,167,836,553 Rp8,171,549,750 Rp8,000,000,000 Rp8,799,636,044 Rp7,000,000,000 Rp8,206,500,003 Rp7,794,419,588 Rp7,782,428,334 Rp6,000,000,000 Rp5,000,000,000 Rp4,000,000,000 Rp3,000,000,000 Rp2,000,000,000 Rp1,000,000,000 Rp354,222,635 Rp361,202,391 Rp373,416,965 Rp389,121,417 Rp- 200 205 210 215 220 225 Biaya Langsung Setelah Crash Biaya Tak Langsung Setelah Crash biaya total Kurva hubungan waktu dan biaya
Percepatan Alternatif 2 KOMPRESI 1 Kegiatan dengan cost slope terendah Hari Cost Slope Jumlah timbunan p2 3 Rp (6,094,985) Rp (20,316,618) Timbunan A1 3 Rp (3,581,201) Rp (11,937,336) Timbunan A2 7 Rp (1,068,308) Rp (7,122,052) Rp (39,376,007) Durasi normal 223 Durasi pelaksanaan berkurang 13 Durasi setelah Crash 210 Biaya langsung normal Rp 7,782,428,334 Biaya Tambahan Rp (39,376,007) Biaya langsung akibat crash Rp 7,743,052,327 Biaya Tak Langsung Rp 389,121,417 Biaya Tak Langsung per hari Rp 1,744,939 Biaya Tak Langsung akibat Crash Rp 366,437,209 Biaya Total Rp 8,109,489,535
KOMPRESI 2 Kegiatan dengan cost slope terendah Hari Cost Slope Jumlah Cutting A1 3 Rp 4,080,226 Rp 13,600,753 Cutting A2 3 Rp 4,080,226 Rp 13,600,753 Footing A1 4 Rp 115,874,169 Rp 463,496,674 Rp 490,698,180 Durasi pelaksanaan berkurang 10 Durasi setelah Crash 200 Biaya langsung normal Rp 7,743,052,327 Biaya Tambahan Rp 490,698,180 Biaya langsung akibat crash Rp 8,233,750,507 Biaya Tak Langsung Rp 389,121,417 Biaya Tak Langsung per hari Rp 1,744,939 Biaya Tak Langsung akibat Crash Rp 348,987,818 Biaya Total Rp 8,582,738,324
KOMPRESI 3 Kegiatan dengan cost slope terendah Hari Cost Slope Jumlah Head P2 3 Rp 143,845,864 Rp 479,486,213 Rp 479,486,213 Durasi pelaksanaan berkurang 3 Durasi setelah Crash 197 Biaya langsung normal Rp 8,233,750,507 Biaya Tambahan Rp 479,486,213 Biaya langsung akibat crash Rp 8,713,236,719 Biaya Tak Langsung Rp 389,121,417 Biaya Tak Langsung per hari Rp 1,744,939 Biaya Tak Langsung akibat Crash Rp 343,753,000 Biaya Total Rp 9,056,989,720
ALTERNATIF 2 Durasi Setelah Crash Biaya Langsung Setelah Biaya Tak Langsung biaya total Crash Setelah Crash NORMAL 223 Rp 7,782,428,334 Rp 389,121,417 Rp 8,171,549,750 KOMPRESI 1 210 Rp 7,743,052,327 Rp 366,437,209 Rp 8,109,489,535 KOMPRESI 2 200 Rp 8,233,750,507 Rp 348,987,818 Rp 8,582,738,324 KOMPRESI 3 197 Rp 8,713,236,719 Rp 343,753,000 Rp 9,056,989,720 Tabel hasil perhitungan Rp10,000,000,000 Rp9,153,858,679 Rp8,567,702,394 Rp9,000,000,000 Rp8,167,836,553 Rp8,171,549,750 Rp8,000,000,000 Rp8,799,636,044 Rp7,000,000,000 Rp8,206,500,003 Rp7,794,419,588 Rp7,782,428,334 Rp6,000,000,000 Rp5,000,000,000 Rp4,000,000,000 Rp3,000,000,000 Rp2,000,000,000 Rp1,000,000,000 Rp354,222,635 Rp361,202,391 Rp373,416,965 Rp389,121,417 Rp- 200 205 210 215 220 225 Biaya Langsung Setelah Crash Biaya Tak Langsung Setelah Crash biaya total Kurva hubungan waktu dan biaya
Kesimpulan Setelah menganalisa 2 alternatif yang telah dilakukan seperti pada bab sebelumnya dalam pelaksanaan proyek tersebut, maka dapat di simpulkan sebagai berikut : Untuk alternatif 1 (penambahan waktu kerja) durasi proyek menjadi 233 hari dengan biaya Rp 8.904.597.819 untuk alternatif 2 (penambahan pekerja dan alat) durasi proyek menjadi 197 hari dengan biaya Rp 9.056. 989.720. Sehingga dari hasil kedua alternatif percepatan tersebut dipilih alternatif 2 kompresi 1, yang merupakan alternatif optimal dengan durasi proyek menjadi 210 hari dari durasi normal 223 hari dengan biaya Rp 8,109,489,535 dari biaya awal Rp 8,171,549,750.
Kurva percepatan
saran Jika mengacu pada teori, percepatan pelaksanaan pada proyek bisa di lakukan, tetapi belum tentu bisa di laksanakan pada pelaksanaan di lapangan, karena banyak hal yang berpengaruh di lapangan seperti keadaan lingkungan yang mempengaruhi penyelesaian waktu proyek. Metode pelaksanaan yang kami gunakan selama melakukan percepatan adalah metode pelaksanaan yang sudah ada (dari PT. WIKA). Namun dalam penulisan tugas akhir ini tidak menguraikan perincian metode pelaksanaan di lapangan, seperti tahapan-tahapan dalam pengecoran. Serta untuk percepatan dengan menambah jumlah waktu kerja (lembur) sebaiknya lebih diperinci lagi untuk biaya lembur tiap jamnya. Dalam penulisan proyek akhir ini masih banyak kekurangan dalam menganalisa TCTO karena dalam penulisan tugas akhir ini hanya menggunakan 2 alternatif, sehingga diharapkan untuk analisa TCTO berikutnya agar menggunakan beberapa alternatif lain selain yang dibahas dalam tugas akhir ini.
Sekian Dan Terima Kasih