Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik dengan sel induk

dokumen-dokumen yang mirip
Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

I. PERTUMBUHAN MIKROBA

BAB IV RESPONS MIKROBIA TERHADAP SUHU TINGGI

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi

SANITASI DAN HYGIENE STERILISASI & DESINFEKSI. DINI SURILAYANI, S. Pi., M. Sc.

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mikroorganisme ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut masuk bersama makanan

o Archaebacteria o Eubacteria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu,

membunuh menghambat pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah. mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Flora mulut kita terdiri dari beragam organisme, termasuk bakteri, jamur,

PENGENDALIAN MIKROORGANISME

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

Pembiakan dan Pertumbuhan Bakteri

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Daya Bunuh Disinfektan terhadap Pertumbuhan Bakteri

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

PERTUMBUHAN & REPRODUKSI MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

TEKNOLOGI HASIL TERNAK. Kuliah ke 2

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit buah dan

BAB I PENDAHULUAN. 100 genus Actinomycetes hidup di dalam tanah. tempat-tempat ekstrim seperti daerah bekas letusan gunung berapi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. aktivitas antimikroba ekstrak daun panamar gantung terhadap pertumbuhan

BAB 2 METODE LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Analisis Hayati KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIKA. Oleh : Dr. Harmita

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

HASIL DAN PEMBAHASAN

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

HASIL. (%) Kulit Petai 6.36 n-heksana 0,33 ± 0,06 Etil Asetat 0,32 ± 0,03 Etanol 70% 12,13 ± 0,06

VI. PENGAWETAN MAKANAN MENGGUNAKAN SUHU TINGGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri Asam laktat (BAL) yaitu kelompok bakteri gram positif, katalase

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Daging Sapi

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengawetan bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Obat yang termasuk golongan ini ialah : a. Sulfonamid, b. Trimetoprin, c. Asam p-aminosalisilat (PAS), dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya

3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puji Nurhayat, 2015

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Kemurnian Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Patogen Indikator Morfologi Sel

Pokok Bahasan III PERTUMBUHAN MIKROBIA DALAM BIOREAKTOR

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

I. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah 1. untuk mengetahui potensi suatu antibiotika yang digunakan untuk membunuh mikroba 2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernafasan bagian atas; beberapa spesiesnya mampu. memproduksi endotoksin. Habitat alaminya adalah tanah, air dan

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Sejarah Perkembangan MIKROBIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MIKROBIOLOGI BAKTERI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

ISOLASI RARE ACTINOMYCETES DARI PASIR PANTAI DEPOK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG BERPOTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP Staphylococcus SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

UJI-UJI ANTIMIKROBA. Uji Suseptibilitas Antimikrobial. Menggunakan cakram filter, mengandung sejumlah antibiotik dengan konsentrasi tertentu

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Secara alami hewan ternak, khususnya itik memiliki kekebalan alami. yang berfungsi menjaga kesehatan tubuhnya. Kekebalan alami ini

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (bakteri, jamur) yang mempunyai efek menghambat atau menghentikan suatu

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

Pendahuluan. sel prokariot 5komponen struktural yang esensial

I. PENDAHULUAN. (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Calf starter merupakan susu pengganti (milk replacer) yang diberikan ke

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, dunia pengobatan saat ini semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri yang bersifat Gram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Teknik Isolasi pada Mikroba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang banyak tersebar diwilayah Asia. Jahe merah (Zingiber officinale var

Faktor Lingkungan Mikroba

Transkripsi:

Firman Jaya

2

Diartikan sebagai penambahan jumlah sel Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan secara biner (membelah diri) yaitu dari 1 sel membelah menjadi 2 sel yang identik dengan sel induk 3

4

Didefinisikan sebagai pertumbuhan sel-sel mikroba dalam populasi yang dapat dihitung berdasarkan peningkatan massa sel. GROWTH RATE, adalah perubahan jumlah/massa sel persatuan waktu. 5

Adalah interval saat formasi 2 sel dari 1 sel Waktu saat kejadian tersebut berlangsung disebut GENERATION TIME atau sering disebut juga DOUBLING TIME. 6

7

1. Total cell count, melihat sel secara langsung dengan bantuan mikroskop dan haemositometer, baik sel hidup atau sel mati terhitung semua. 2. Viable count, menghitung hanya sel yang hidup, plate count atau colony count, dengan 2 metode yaitu pour plate dan spread plate 9

10

11

Sel mikroba disentrifugasi dan endapannya diukur : a. Berat kering b. Turbidity, kekeruhan (spectrofotometer) Dengan satuan unit nya adalah ABSORBANSI 12

1. Suhu a. Psycrophyl b. Mesophyl c. Thermophyl d. Hyperthermophyl 2. ph= Keasaman atau kebasaan a. Acidophiles, fungi, thiobacillus b. Alkaliphilic, prokaryot, spesies bacillus, juga halophilic 3. Air 4. Oksigen a. Anaerob, terdiri dari - Obligat - Aerotoleran - Fakultatif b. aerob, terdiri dari - obligat - fakultatif - microaerophilic 13

14

Pada prinsipnya adalah meniadakan semua mikroorganisme yang ada di suatu media, alat, dan ruang. Semua mikroorganisme baik yang patogen ataupun non patogen ditiadakan 15

Dilakukan untuk membunuh semua mikroba yang ada. a. Sterilisasi panas b. Autoklaf c. Pasteurisasi d. UHT e. Filter 16

1. Sterilisasi panas, membunuh mikroba menggunakan suhu tinggi dengan suhu di atas 100 o C. Sterilisasi panas memerlukan waktu semakin sebentar seiring dengan semakin tinggi suhu. Cara ini hanya dapat dilakukan pada peralatan yang tahan terhadap suhu tinggi, kadang-kadang pada bakteri berspora yang tahan suhu tinggi, sistem ini tidak berlaku. 17

2. autoklaf, adalah cara sterilisasi panas yang digabungkan dalam keadaan lembab dan tekanan yang tinggi. Cara ini dapat membunuh semua mikroorganisme karena suhu sekitar 121 o C, dan tekanan 1 atm. Sistem kerja sterilisasi autoklaf adalah panas lembab, sehingga waktu yang dibutuhkan hanya 10-15 menit. Sterilisasi ini dapat digunakan utk semua media dan alat. 18

3. Pasteurisasi, adalah suatu metode sterilisasi untuk media atau bahan yang tidak tahan terhadap panas tinggi. Pada dasarnya cara pasteurisasi tidak membunuh semua mikroorganisme dalam satu waktu, tetapi lebih ditujukan untuk membunuh dulu mikroba patogen seperti M. tuberculosis. Cara kerja metode ini memanaskan bahan antara 63-66 o C selama 30 menit. Setelah proses tersebut bahan disimpan dan esoknya diulang dengan cara yang sama. 19

4. Ultra High Temperature (UHT), adalah suatu cara sterilisasi dengan menggunakan suhu yang sangat tinggi di atas 100 o C, dalam waktu yang sangat singkat kurang dari 1 menit. Cara ini biasa digunakan untuk bahan atau media yang sangat tidak tahan pemanasan dengan suhu tinggi, karena mengandung kandungan gula yang tinggi seperti misal sari buah. 20

5. Sterilisasi filter, adalah sterilisasi yang dilakukan dengan menyaring suatu bahan melewati poripori saringan yang sangat kecil atau sering disebut dengan membran filter, sehingga mikroorganisme tertahan di permukaan saringan. Cara ini dilakukan terutama untuk bahan yang tidak boleh dipanaskan seperti misal vaksin, darah, dan lain-lain. 21

22

Bahan kimia yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme disebut ANTIMIKROBIAL AGEN. Antimikrobial agen dapat berasal dari bahan sintetik ataupun bahan alami. 23

Adalah bahan yang membunuh mikroorganisme. Berdasarkan hal ini, kita mengenal bakterisidal, fungisidal dan algisidal. Setiap sidal agen hanya ditujukan pada mikroorganisme tertentu, jarang ada agen sidal yang efektif membunuh semua mikroorganisme. 24

Adalah substansi yang tidak membunuh mikroorganisme tapi hanya menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Berdasarkan hal ini kita mengenal bakteriostatic, fungistatic dan algistatic. Pemberian statik agen dapat tidak berfungsi bila media menjadi medium yang disukai oleh mikroorganisme. 25

Seringkali dapat terjadi bila konsentrasi yang harusnya sidal dikurangi sehingga mikroorganisme mengalami statik atau agen yang seharusnya statik mengalami konsentrasi yang tinggi sehingga mikroorganisme mengalami sidal. 26

Adalah agen antimikrobial yang hanya lebih toksik bagi mikroorganisme, tetapi kurang berbahaya bagi sel hewan atau tumbuhan lain. Contoh pada obat-obatan chemotherapetic yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme tanpa merusak inangnya. 27

Tiga garis besar efek tersebut biasa diterapkan pada fase eksponensial pada kurva pertumbuhan mikroorganisme adalah : 1. Bakteriostatik 2. Bakterisidal 3. bakteriolitik 28

Efeknya dapat dilihat dengan tidak ada pertumbuhan bakteri tetapi bakteri yang diberi agen ini tidak mati. Fungsi bakteriostatik menghambat sintesa protein dan berikatan dengan ribosom. Fungsi tersebut akan hilang bila konsentrasi agen tersebut semakin rendah. 29

Agen ini akan membunuh bakteri tetapi tanpa terjadi kerusakan pada sel atau tidak menyebabkan sel menjadi lisis. Fungsinya menghambat binding sel bakteri tetapi tidak akan kehilangan fungsi oleh pengenceran. 30

Adalah suatu agen yang menyebabkan sel bakteri lisis atau pecah. Dapat diamati dengan menurunnya jumlah sel atau turbiditas sel setelah agen ini ditambahkan. Contoh antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel atau merusak membran sitoplasma bakteri seperti misal penisilin 31

Salah satu cara untuk mengetahui kemampuan antimikrobial agen dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Metode ini mencari konsentrasi mikrobial agen terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. 32

1. Tube dillution technique 2. Agar diffusion method Kedua teknik ini akan menghasilkan zona hambat yang ditandai dengan cairan bening atau lingkaran bening pada permukaan agar 33

Keduanya adalah antimikrobial agen yang digunakan pada situasi yang berbeda. Desinfektan adalah antimikrobial agen/bahan kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda tidak hidup. Antiseptik adalah antimikrobial agen/bahan kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada jaringan hidup dan bersifat nontoksik pada jaringan tersebut 34

Adalah penggunaan bahan kimia yang diharapkan dapat membunuh mikroorganisme sasaran tetapi tidak toksik terhadap jaringan hidup. Kemoterapetik agen merupakan bahan kimia yang merupakan cara pengobatan yang banyak dipakai saat ini. 35

Adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme lain. Sensitivitas mikroorganisme terhadap antibiotik sangat bervariasi, bakteri gram positif lebih sensitif terhadap antibiotik daripada bakteri gram negatif. 36

1. Broad spectrum antibiotik adalah antibiotik yang dapat membunuh bakteri gram negatif dan gram positif. 2. Narrow spectrum antibiotik adalah antibiotik yang hanya dapat membunuh bakteri gram negatif atau gram positif saja. Beberapa jenis antibiotik dapat memiliki spektrum ekstrim terbatas hanya pada satu atau beberapa strain bakteri saja. 37

Dilakukan berdasarkan struktur kimia atau mode of action. Pada bakteri, target utama antibiotik adalah dinding sel, membran sitoplasma, proses biosintetik protein dan sintesis asam nukleat. Contoh pada obat golongan sulfa 38

Adalah suatu kejadian dimana suatu antibiotik tidak dapat lagi membunuh mikroorganisme. Hal ini dapat terjadi karena : - Organisme mempunyai struktur yang menghambat masuknya antibiotik, contoh pada mycoplasma yang dinding selnya resisten terhadap penisilin. 39

- Organisme impermeabel terhadap antibiotik. - Organisme yang dikenai antibiotik ada dalam bentuk inaktif, contoh endospora - Organisme memodifikasi target antibiotik - Dengan perubahan genetik, organisme menghambat antibiotik pada keturunannya - Organisme mampu memompa keluar antibiotik yang sudah terlanjur masuk ke dalam sel. 40

Permeabilitas menurun, penisilin, kromosom, p. aeruginosa Inaktivasi antibiotik. Tetrasiklin, plasmid dan kromosom, neisseria gonorrhoeae, S. aureus Alterasi pada target, eritromisin, plasmid dan kromosom, enterik bakteri dan S. aureus Pengembangan jalur resisten biokimia, streptomisin, kromosom, S. aureus dan enterik bakteri. 41

1. Mencegah kerusakan pangan, yaitu pembusukan makanan akibat kontaminasi mikroorganisme, yang didefinisikan sebagai perubahan penampakan, rasa dan bau makanan yang tidak disukai konsumen. Caranya dengan memperpanjang fase lag mikroorganisme pada kurva pertumbuhan. 42

2. Pengawetan makanan, mencegah makanan agar tidak terkontaminasi mikroorganisme atau mencegah mikroorganisme agar tidak tumbuh pada makanan. Dilakukan dengan cara perlakuan suhu, perubahan kadar air (penambahan garam dan gula, dikeringkan), ph, fermentasi, pengalengan, dan penambahan bahan kimia. 43