KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

VIII. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan Bab V sampai dengan Bab VII,

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

PEMBAYARAN UPAH PASAL 88 UUK : BAHWA TIAP PEKERJA/BURUH BERHAK MEMPEROLEH PENGHASILAN YANG MEMENUHI PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN

Pertemuan 7. Nova Yanti Maleha,S.E.MM 10/7/2016 Nova Yanti Maleha/MSDM/IGM 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha

Perluasan Lapangan Kerja

Definisi Buruh. Biasa di sebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

KUESIONER. DIISI OLEH PENELITI 1. Nama Pewawancara : Kelompok : 2. Tanggal Wawancara : Waktu :... WIB

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan pembangunan nasional. Tujuan dari

SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN PROSES PEMBERHENTIAN PASAL 153, UU PERBURUHAN NO

BAB 22 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015

BAB I PENDAHULUAN. trampil cenderung pindah ke kota untuk mencari pengalaman. Oleh karena itu,

PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14

BAB III KEMAMPUAN PEMERINTAH DALAM MENGELOLA KEBIJAKAN UNTUK MENGHADAPI INVESTASI ASING

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

Pasal 150 UUK KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita bangsa tersebut, pembangunan nasional disemua bidang

I. PENDAHULUAN. dalam penetapan tingkat upah. Kebijakan ini disebut dengan kebijakan upah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR *) FEBRUARI 2014

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI

Jam Kerja, Cuti dan Upah. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

I. PENDAHULUAN. menganggap pengangguran bukan masalah ketenagakerjaan yang serius

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak penduduknya maka semakin besar pula kesempatan kerja yang dibutuhkan.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

Kerangka Analisis untuk Mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan Kewajiban Pemenuhan Hak-hak Asasi Manusia untuk di Indonesia

Penjelasan Mengenai Sistem Ketenagakerjaan di Indonesia

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

MATRIKS RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROV. JAWA TIMUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kemiskinan (Madris, 2010). Indikator ekonomi makro (PDRB)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

2. Meningkatnya Hubungan Industrial yang Harmonis; 3. Menurunnya Persentase Penduduk Miskin.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Tujuan UUK adalah kesejahteraan tenaga kerja: Memperoleh, meningkatkan, mengembangkan kompetensi kerja.

Pemutusan Hubungan Kerja -Merupakan bagian dari pengelolaan karir -Pengalaman suka-duka puncak karir, waktu untuk beristirahat; trauma karena perubaha

BAB VI PENUTUP. hasil analisis yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,99 PERSEN

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

TANGGAPAN UNTUK PROFIL PEKERJAAN YANG LAYAK INDONESIA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN UTARA FEBRUARI 2017

PENGATURAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DITINJAU BERDASARKAN UU NO 13 TAHUN 2003 (Studi Kasus di Kotamadya Medan)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

PERLINDUNGAN KERJA.

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN PEMBANTU RUMAH TANGGA (PRT) DI JAWA TIMUR

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (2)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KOMPENSASI KERJA. Hendra Wijayanto

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA Keadaan Geografis dan Kependudukan

Perekonomian Indonesia

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

UPAH DAN JAMINAN SOSIAL

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN. terhadap barang dan jasa, kesehatan, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. of The Republic of Indonesia. Jakarta, 1992, page 18. Universitas Indonesia. Pengaruh upah minimum..., Gianie, FE UI, 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL Jumlah (Rp) Anggaran Setelah Perubahan

Transkripsi:

KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN

KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA Pembukaan lapangan kerja Perluasan kesempatan kerja Kebijakan dalam PHK Kebijakan pengupahan Perlindungan tenaga kerja: 1. Waktu kerja 2. Jamsostek 3. Askes 4. K3 5. Cuti 6. Perlindungan pekerja anak 7. Perlindungan pekerja perempuan

PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA PERLUASAN LAPANGAN KERJA

PEMBUKAAN LAPANGAN KERJA PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA memfasilitasi perpindahan surplus tenaga kerja keluar dari sektor informal ke sektor modern yang lebih produktif dan memberikan upah yang lebih tinggi. Perpindahan surplus tenaga kerja dari sektor informal ini selain bertujuan meningkatkan hak-hak tenaga kerja juga menjadi tujuan utama dari siklus pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan.

Penggolongan lapangan kerja Lapangan usaha/pekerjaan ini dibagi dalam beberapa golongan, terdiri dari: Pertanian industri pengolahan Perdagangan Jasa pengangkutan & transportasi

LANGKAH-LANGKAH YANG DITEMPUH DALAM KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN Pembinaan dan pengembangan kesempatan kerja dan produktivitas Pendayagunaan dan penyebaran tenaga kerja Pelatihan dan peningkatan ketrampilan tenaga kerja Pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja

PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA Tersedianya lapangan/kesempatan kerja baru untuk mengatasi peningkatan penawaran tenaga kerja merupakan salah satu target yang harus dicapai dalam pembangunan ekonomi daerah. Upaya tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi khususnya investasi langsung (direct investment) pada sektor-sektor yang bersifat padat karya, seperti konstruksi, infrastruktur maupun industri pengolahan. Sementara pada sektor jasa, misalnya melalui perdagangan maupun pariwisata.

Dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, terdapat empat kebijakan pokok yang terkait dengan perlindungan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja yaitu: kebijakan upah minimum, ketentuan PHK dan pembayara n uang pesangon, ketentuan yang berkaitan hubungan kerja dan ketentuan yang berkaitan dengan jam kerja.

Perlindungan Upah Pasal 88 (1) dan penjelasannya UU 13/2003 : setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yg memenuhi penghidupan yg layak bagi kemanusiaan, yaitu mampu memenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarganya secara wajar yg meliputi : 1. Makanan dan minuman 2. Sandang 3. Perumahan 4. Pendidikan 5. Kesehatan 6. Rekreasi dan 7. Jaminan hari tua

kebijakan upah minimum merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki nasib pekerja dengan status 4 (buruh/karyawan) kebijakan upah minimum hanya relevan (dalam arti bisa meningkatkan kesejahteraan) bagi buruh. Jika dilihat lebih spesifik, dan dikaitkan dengan tujuan kebijakan upah minimum untuk menolong buruh berupah rendah, maka yang akan mendapat manfaat dari penetapan upah minimum adalah buruh yang upahnya lebih rendah dibandingkan dengan upah minimum.

Waktu Kerja (Ps 77 UU 13/2003) Pengusaha wajib melaksanakan waktu kerja, yg meliputi : 1. Utk 6 hari kerja/minggu : 7 jam satu hari dan 40 jam satu minggu 2. Utk 5 hari kerja/minggu : 8 jam satu hari dan 40 jam satu minggu Ketentuan waktu kerja tdk berlaku bagi sektor usaha/pekerjaan tertentu (diatur dgn Kepmen)

Kebijakan hubungan pekerjaan atau hubungan industrial umumnya mencakup pengaturan dan syarat- syarat hubungan kerja antara pekerja dan pemberi kerja, mulai dari rekrutmen, interaksi selama masa kerja, sampai dengan (PHK). Bentuk-bentuk jaminan sosial umumnya terdiri dari: 1. tabungan wajib hari tua (provident fund), 2. asuransi kesehatan (health insurance), 3. asuransi kematian (life insurance), 4. kompensasi atau asuransi kecelakaan kerja (work accident insurance), pesangon untuk pemutusan hubungan kerja atau asuransi pengangguran (unemployment insurance).