Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA PEMINDANGAN IKAN DI KECAMATAN BEKASI BARAT. Raymond Marbun Lumban B*, Ine Maulina** dan Iwang Gumilar**

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN IKAN MAS DI KECAMATAN BANJAR KABUPATEN PANDEGLANG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

VII. FORMULASI STRATEGI

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN ABON IKAN UKM SRI REJEKI: PENDEKATAN MARKETING MIX

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POKLAHSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN

[ GROUPER FAPERIK ] April 1, 2014

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

4. IDENTIFIKASI STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

III. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

D. Bambang Setiono Adi, Alfan Jauhari. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus sp) DI KOTA MEDAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB IV METODE PENELITIAN

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

IV. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. maka perlu dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang sebagai sarana pokok, melalui suatu perencanaan pengembangan

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHAN MAKANAN RUMPUT LAUT (Studi Kasus: Industri Rumah Tangga Narasa di Palu Utara)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

Transkripsi:

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang Gumilar, dan Ine Maulina Universitas Padjajaran Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kendala dalam kegiatan produksi dan pemasaran abon ikan di Rumah Abon dan menganalisis strategi bisnis pengembangan abon ikan di Rumah Abon. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan satuan kasusnya adalah usaha Rumah Abon. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara langsung dengan pengusaha Rumah Abon. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Abon untuk kondisi saat ini cocok menerapkan strategi agresif. Alternatif strategi yang dapat digunakan yaitu meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan abon untuk menigkatkan produksi dan kualitas produk, meningkatkan kualitas tenaga kerja, menambah kapasitas produksi, meningkatkan modal untuk menambah kapasitas produksi dan meningkatkan kegiatan promosi. Kata Kunci : abon ikan, strategi, SWOT Abstract The purpose of this research was to identify factors that constrain production and marketing activity in Rumah Abon and analyze the business development strategies on business Rumah Abon. The method was used a case study method with the unit of analysis was business Rumah Abon. Data was collected by questionnaire and interview with owner of Rumah Abon. These study were analyzed used descriptive analysis method. The result of this research showed that the aggressive strategy was Rumah Abon company. Alternative strategis that could be used was improve the mastery of abon ikan processing technologies tho improve production and product quality, improve the quality of labor and increase the production capacity, raise capital to increase production capacity and improve promotion event. Keyword: fish floss, strategy, SWOT 78

Rizkia Aliyah : Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan... Pendahuluan Pada tahun 2012 (KKP 2013), produksi perikanan mencapai 15,26 juta ton dan tingkat konsumsi ikan dalam negeri naik hingga 33,89 kg/kapita atau naik rata-rata 5,4% per tahun. Produksi perikanan tangkap menyumbang sebesar 5,81 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 9,45 juta ton. Capaian produksi perikanan ini melampaui target tahun 2012 yakni sebesar 14,86 juta ton. Permintaan komoditas perikanan dalam negeri meningkat dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang meningkat pula dan kesadaran pentingnya gizi bagi pertumbuhan. Ikan sebagai komoditi utama di sub sektor perikanan merupakan salah satu bahan pangan yang kaya protein sehingga baik untuk dikonsumsi setiap harinya. Namun demikian, ikan merupakan komoditi yang cepat mengalami pembusukan (perishable food). Seiring dengan perkembangan teknologi, ikan dimanfaatkan sebagai bahan baku produk olahan. Salah satu produk olahan yang cukup terkenal di masyarakat adalah abon ikan. Menurut Suryani (2007) Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Abon ikan biasanya digunakan sebagai makanan pendamping. Abon ikan baik digunakan oleh semua kalangan karena banyak gizinya, terutama anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan baik untuk perkembangan otak karena mengandung protein tinggi, Omega 3, Omega 6 dan rendah kolesterol. Sebagai contoh yaitu kota Bandung merupakan kota yang terkenal dengan wisata kulinernya. Tidak memungkiri bahwa kota ini berpeluang untuk berbisnis makanan olahan salah satunya yang berasal dari olahan ikan. Rumah Abon merupakan salah satu industri rumah tangga yang menghasilkan produk olahan ikan berjenis abon. Di kota Bandung abon ikannya cukup diminati oleh masyarakat karena memiliki cita rasa yang khas. Abon ikan yang tersedia memiliki berbagai varian rasa seperti original, manis dan pedas. Tidak hanya itu, abon yang diproduksi juga ada yang berasal dari ikan air laut dan ikan air tawar. Abon dari ikan air laut seperti abon hiu, abon tuna, abon kakap, abon salem dan abon kerapu. Sedangkan abon ikan air tawar yaitu abon nila, abon gurame, abon gabus, abon lele dan abon belut. Ketersediaan bahan baku merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh Rumah Abon yang berskala rumah tangga dan terdapat persaingan dengan perusahaan yang menjual produk sejenis. Sejalan dengan persaingan dan pemasaran yang semakin bertambah membuat industri berupaya untuk meningkatkan usahanya. Setiap usaha atau industri tertentu pastinya memiliki strategi yang dijalankan dalam melaksanakan bisnisnya agar bisnis tersebut tercapai tujuannya. Berdasarkan hal tersebut maka industri pengolahan khususnya Rumah Abon harus memiliki prospek yang baik untuk kedepannya sehingga perlunya keunggulan tersendiri dan strategi pengembangan usaha untuk dapat bersaing dengan industri lainnya. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Satuan kasusnya adalah usaha Rumah Abon. Studi kasus adalah penelitian tentang status penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Nazir 2000). Tujuannya yaitu memberikan gambaran secara terperinci mengenai latar belakang, sifat-sifat serta karakterkarakter yang jelas dari kasus ataupun status individu yang kemudian sifat-sifat khas tersebut dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Analisis SWOT Menurut Rangkuti (2006) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Adapun beberapa tahap analisis SWOT yaitu: Analisis IFAS dan Analisis EFAS Menurut David (2009) tahapan identifikasi faktor-faktor internal atau IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary), yaitu dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Begitu pula dengan tahap identifikasi faktor eksternal atau EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) perusahaan dalam mendaftarkan semua peluang dan ancaman. Analisis Matriks IFE dan Matriks EFE Matriks IFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal untuk melihat 79

kekuatan dan kelemahan utama perusahaan terhadap fungsi-fungsi bisnisnya, sedangkan matriks EFE memungkinkan perencana strategi untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Untuk tahap input, digunakan matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) dan matriks evaluasi faktor internal (IFE). Matriks EFE dan IFE diolah dengan menggunakan beberapa langkah analisis. Langkah-langkah untuk mengembangkan matriks IFE dan EFE (David 2009) yaitu: Pada kolom 1, menentukan faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan dan faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan. Pada kolom 2, memberikan bobot pada setiap faktor dengan skala 1,0 (sangat penting dan 0,0 (tidak penting) sesuai dengan pengaruhnya terhadap posisi strategis perusahaan. Jumlah bobot harus sama dengan 1,00. Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan cara mengajukan faktor eksternal dan internal kunci kepada pihak manajemen perusahaan sebagai penentu kebijakan perusahaan dengan menggunakan metode Paired Comparasion. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor internal dan eksternal kunci dengan cara membandingkan variabel horizontal terhadap variabel vertikal. Bobot setiap variabel diberi nilai 1,2,3 dimana: nilai 1 jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal, nilai 2 jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal, dan nilai 3 indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal. Bentuk penilaian pembobotan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Penilaian Bobot Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Faktor Strategis Faktor a Faktor b Faktor c Total Bobot Internal/Eksternal Faktor a X 1 A 1 Faktor b X 2 A 2 Faktor c X 3 A 3 X A Total X n 1,00 Pada kolom 3 matriks IFE dan matriks EFE, pemberian peringkat dalam kuesioner ditentukan berdasarkan kondisi masing-masing faktor di dalam perusahaan. Rangkuti (2006), skala peringkat yang digunakan adalah: Untuk analisis faktor internal: 1 (kelemahan mayor), 2 (kelemahan minor), 3 (kekuatan minor), 4 (kekuatan mayor); Untuk analisis faktor eksternal (peluang dan ancaman): 1 (kurang), 2 (sedang), 3 (baik), 4 (sangat baik). Untuk faktor peluang, peringkat yang diberikan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam merespon peluang yang ada.untuk faktor ancaman, peringkat yang diberikan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghindari ancaman yang dihadapi. Selanjutnya pada kolom 4, masing-masing nilai bobot dikalikan dengan nilai peringkatnya untuk mendapatkan skor untuk semua faktor penentu (Rahayu 2008). Selanjutnya semua skor dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total skor untuk perusahaan. Jumlah total skor berkisar dari 1,0 sebagai nilai terendah sampai nilai 4,00 untuk yang tertinggi dengan nilai rata-rata 2,5. Total skor pembobotan dibawah 2,5 menunjukkan organisasi lemah secara internal/eksternal dan jika diatas 2,5 menunjukkan posisi internal/eksternal yang kuat. Analisis Matriks Strategi Matriks strategi didasarkan pada dua demensi kunci, yaitu total nilai IFE dan EFE yang diberikan bobot. Dari matriks IFE dan EFE usaha Rumah Abon akan didapat nilai skor. Kemudian untuk menentukan kedudukan perusahaan dalam matriks strategi digunakan rumus: ; Keterangan: S = Kekuatan (Strength) W = Kelemahan (Weakness) O = Peluang (Opportunitiy) T = Ancaman (Threats) 80

Rizkia Aliyah : Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan... Gambar 1. Matriks Strategi Pemaknaan Strategi David (2009) menyatakan bahwa setelah tahap input, dilanjutkan tahap pencocokan yang difokuskan untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak dengan memadukan faktor eksternal dan internal hasil dari tahap input (matriks EFE dan IFE). Alat analisis dalam tahapan ini digunakan Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses- Opportunities-Threats). Matriks ini memadukan peluang dan ancaman yang dihadapi disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk menghasilkan empat alternatif strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi WT dan strategi ST. Hasil Dan Pembahasan Berdasarkan analisis internal dna eksternal yang dilakukan terhadapr Rumah Abon maka unsure-unsur yang termasuk dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang harus dihadapi dalam menghadapi persainga sebagai berikut: Kekuatan a. Penguasaan teknologi baik b. Kualitas tenaga kerja baik c. Modal usaha pribadi d. Promosi yang efektif Kelemahan a. Kurangnya supply bahan baku b. Pembukuan belum baik c. Kurangnya mengetahui informasi pasar d. Tingkat produksi belum optimal Peluang a. Daya beli konsumen baik b. Permintaan abon ikan banyak c. Budaya praktis Ancaman a. Adanya produk substitusi b. Persaingan bisnis semakin ketat c. Kondisi perekonomian tidak stabil Analisis Matriks IFE dan EFE Matriks IFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal untuk melihat kekuatan dan kelemahan utama perusahaan terhadap fungsi-fungsi bisnisnya, sedangkan matriks EFE memungkinkan perencana strategi untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Tabel 2. Matriks IFE Kekuatan Faktor Internal Bobot Rating Skor a Penguasaan Teknologi 0.2 3 0.6 b Kualitas Tenaga Kerja 0.3 3 0.9 c Modal Usaha 0.4 4 1.6 d Promosi 0.1 3 0.3 Jumlah 1 3.4 81

Kelemahan Faktor Internal Bobot Rating Skor f Supply Bahan Baku 0.3 3 0.9 g Pembukuan 0.2 2 0.4 h Informasi Pasar 0.25 3 0.75 i Tingkat Produksi 0.25 2 0.5 Jumlah 1 2.55 Peluang Faktor Eksternal Bobot Rating Skor a Konsumen 0.35 4 1.4 b Permintaan Abon Ikan 0.4 3 1.2 c Budaya Praktis 0.25 3 0.75 Jumlah 1 3.35 Ancaman Faktor Eksternal Bobot Rating Skor e produk substitusi 0.25 3 0.75 f Persaingan bisnis semakin ketat 0.35 3 1.05 g Kondisi Perekonomian 0.4 4 1.6 Jumlah 1 3.4 Matriks Strategi Setelah melakukan analisis matriks dari faktor-faktor internal dan eksternal pada usaha Rumah Abon maka tahap selanjutnya adalah penggabungan dari nilai IFE dan EFE dengan menggunakan matrik strategi. Hasil matriks strategi dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Matriks Strategi Pengembangan Usaha Rumah Abon Pemaknaan Strategi Analisis pemaknaan strategi merupakan tahap pencocokan yang difokuskan untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak dengan memadukan faktor internal dan eksternal yang sudah ditetapkan dengan menggunakan matriks IFE dan EFE. Alat analisis dalam tahapan ini adalah matriks SWOT. Berdasarkan hasil analisis matriks strategi yang diterapkan oleh Rumah Abon adalah penggabungan dari faktor kekuatan dengan faktor peluang (S-O). 82

Rizkia Aliyah : Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan... Strategi SO (Strengths-Opportunities) 1. Meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan abon agar permintaan terpenuhi Penguasaan dan penggunaan teknologi yang tepat guna dapat menghasilkan produk yang lebih optimal yaitu dengan beradaptasi dengan teknologi. Saat ini telah ada sistem penggorengan mekanik yang berguna untuk mengefesiensi kerja dan kualitas produk. Jika penguasaan teknologi sudah optimal maka volume produksi pun akan meningkat sehingga dapat memenuhi permintaan dan meningkatkan pendapatan. 2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan Adanya keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja sebaiknya ditunjang oleh kualitas sumberdaya yang baik dalam menyerap suatu teknologi karena kualitas sumberdaya manusia merupakan faktor dalam pengembangan usaha. Peningkataan kemampuan dan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan pemilik dengan cara melakukan pelatihan secara langsung pada saar kegiatan produksi berlangsung. 3. Meningkatkan modal untuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan Permodalan adalah salah satu faktor penting jalannya suatu usaha. Salah satu upaya untuk mengembangkan usaha adalah meningkatkan modal untuk menambah kapasitas produksi sehingga permintaan dapat terpenuhi. Modal dapat bersumber dari pribadi atau pinjaman. Rumah Abon dapat melakukan penawaran suatu kredit khusus bagi usaha kecil dan bantuan dalam mengelola modal sehingga dapat digunakan dengan baik. 4. Meningkatkan promosi untuk meraih konsumen dalam memenuhi kebutuhan praktis Kegiatan promosi merupakan hal yang penting dalam upaya mengembangkan usaha. Rumah Abon sudah melakukan promosinya dengan baik yaitu menggunakan internet sebagai media promosi dan mengikuti kegiatan pameran dan bazar, untuk itu perusahaan harus memperkuat promosi untuk terus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Ditambah lagi dengan budaya praktis masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi produk yang menjadikan abon ikan sebagai produk praktis yang sangat diminati. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Abon Kota Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil identifikasi faktor-faktor internal yang yang dihadapi oleh Rumah Abon terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki diantaranya 1) penguasaan teknologi yang baik, 2) kualitas tenaga kerja yang baik, 3) modal usaha yang cukup, 4) promosi yang efektif. Kelemahan Rumah Abon yang dimiliki diantaranya 1) kurangnya supply bahan baku, 2) pembukuan yang belum baik, 3) kurangnya informasi pasar, 4) kurangnya kapasitas produksi. 2. Faktor-faktor eksternal yang dihadapi terdiri dari peluang dan ancaman. Peluang yang dimiliki diantaranya 1) daya beli konsumen, 2) permintaan abon ikan meningkat, 3) adanya budaya praktis. Ancaman yang dimiliki diantaranya 1) adanya produk substitusi, 2) persaingan bisnis yang ketat, 3) kondisi perekonomian tidak stabil. 3. Hasil dari perhitungan matriks strategi Rumah Abon menempati posisi pada kuadran I yang cenderung mendukung strategi agresif (S-O). Berdasarkan pemaknaan strategi menghasilkan empat alternatif strategi yaitu meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan abon agar permintaan terpenuhi, meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan, meningkatkan modal untuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan, meningkatkan promosi untuk meraih konsumen dalam memenuhi kebutuhan praktis. Saran Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan usaha adalah sebaiknya dalam penentuan harga dilakukan perbedaan harga antara masing-masing komoditas dikarenakan harga bahan baku yang berbeda-beda pula serta meningkatkan dan mempertahankan promosi. Daftar Pustaka Afrianto, Eddy dan Evi Liviawaty. 1989. Pengawetan Dan Pengolahan Ikan. Penerbit Kanasius. Yogyakarta. Ardyansah, 2011. Manfaat Ikan Untuk Perkembangan Otak Janin dalam 83

Kandungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. David. 2009. Manajemen Strategies: Konsep. Ed ke-12. Paulyn Sulistio dan Dono Sunardi, Penerjemah. Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan dari: Strategic Management. [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. Industrialisasi Berbasis Ekonomi Biru Dorong Penguatan Ekonomi Rakyat. Diakses dari http://www.stp.kkp.go.id/index.php/arsi p/c/862/industrialisasi-berbasis- Ekonomi-Biru-Dorong-Penguatan- Ekonomi-Rakyat/ pada tanggal 19 Maret 2015 pukul 20.00. Nazir M. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. PS. 2008. Agribisnis Perikanan. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Rangkuti, F., 2006, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, cetakan keduabelas. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 84