PENGARUH HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN PROSES PENGOLAHAN TERHADAP KEMAMPUAN PRODUKSI SUSU KEDELAI PADA SISWA SMK NEGERI 1 BOJONGPICUNG CIANJUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu usaha peternakan yang digalakkan oleh pemerintah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

BAB I PENDAHULUAN. Pola konsumsi pangan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan. Harapan (PPH) merupakan rumusan komposisi pangan yang ideal yan g

BAB I PENDAHULUAN. Santoso (2009) menyatakan bahwa yoghurt merupakan produk susu. yang difermentasi. Fermentasi susu merupakan bentuk pengolahan susu

KOMPOSISI DAN NUTRISI PADA SUSU KEDELAI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Berbagai inovasi dilakukan oleh para produsen untuk. memproduksi susu fermentasi yang sesuai dengan selera konsumen di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk (kualitatif).

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU

BAB 1 PENDAHULUAN. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk fermentasi. Proses fermentasi mampu meningkatkan nilai gizi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber protein nabati, kedelai berperan penting dalam

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

BAB 1 PENDAHULUAN. diare, dan lain-lain, bagi orang-orang yang menderita lactose intolerance.

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Angka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setiap tahun

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Provinsi Jawa Barat Tahun (Ton) Sumber: Direktorat Jendral Peternakan, 2010

PENGOLAHAN SUSU SAPI MENJADI TAHU

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

PENDAHULUAN. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas (2014), sebanyak 40,6%

BAB I PENDAHULUAN. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati dan lemak yang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

PENERAPAN KATEGORISASI RISIKO PENILAIAN PANGAN OLAHAN. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan 19 Desember 20170

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. salah satu cara memperbaiki keadaan gizi masyarakat (Stanton, 1991).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BABI PENDAHULUAN. tidak mengandung laktosa, sari kedelai juga tidak mengandung kasein

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah ditemui, yaitu penggunaan teknologi multimedia dalam dunia

I PENDAHULUAN. protein berkisar antara 20% sampai 30%. Kacang-kacangan selain sumber protein

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGANTAR. Latar Belakang. Pendapatan nasional per kapita masyarakat Indonesia meningkat dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

TINJAUAN PUSTAKA. antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

TENTANG KATEGORI PANGAN

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. seimbang. Nutrisi makanan sehat dianggap belum dapat mencukupi dan

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini berpengaruh pada pola makan dan pemilihan makanan serta

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Persepsi Ibu Pada Penyuluhan Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Binjai adalah salah satu kota dalam wilayah provinsi Sumatera Utara.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi industri pangan Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh dengan baik. Arief Daryanto (2010) mengatakan bahwa: Indonesia dan penduduk Asia pada umumnya memiliki indeks harapan hidup yang makin baik. Hal ini merupakan pangsa pasar tersendiri bagi industri pangan, karena penduduk seperti itu mempunyai daya beli kuat, sekaligus memerlukan produk pangan yang lebih berkualitas, lebih bergizi dan aman. Perubahan gaya hidup juga dapat terlihat dari makin banyaknya masyarakat yang lebih menyukai produk pangan olahan yang dikemas praktis dan mudah dalam penanganan atau pengkonsumsiannya seperti snack, bakery, minuman dalam kemasan, serta produk olahan lainnya. Kemampuan mengolah bahan hasil pertanian yang baik dan benar tentunya sangat diperlukan untuk dapat menghasilkan produk pangan yang aman dan sesuai dengan keinginan konsumen. Salah satu cara untuk menguasai kemampuan mengolah bahan hasil pertanian dapat diperoleh melalui pendidikan formal seperti di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur merupakan salah satu SMK yang memiliki Program Studi Agribisnis Hasil Pertanian (Prodi AHP) dengan kompetensi keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP). Tujuan dari pembelajaran di Prodi AHP, salah satunya adalah untuk menyiapkan siswa agar memiliki kemampuan sebagai tenaga kerja tingkat menengah atau wirausahawan yang terampil di bidang TPHP. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka siswa Prodi AHP perlu menguasai berbagai macam kompetensi/kemampuan yang berkaitan dengan pengolahan hasil pertanian, salah satunya adalah kemampuan dalam pengolahan bahan pangan nabati dan hewani. Sesuai dengan kondisi dan potensi daerah setempat, prodi AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung sering melakukan praktikum pengolahan bahan pangan nabati, terutama dari komoditas

curai. Komoditas curai mempunyai sifat mudah berpindah atau mudah mengalir seperti biji-bijian (serealia), kacang-kacangan, tepung atau bubuk, serta komoditas

2 hasil pertanian yang berbentuk cair. Contoh produk pengolahan dari komoditas curai adalah minuman susu kedelai dalam kemasan. Selain mudah untuk dikonsumsi, minuman ini juga menjadi sumber protein yang baik. Menurut Supriadi (2003:17), protein susu kedelai mempunyai sususan asam amino yang mirip dengan susu sapi sehingga sangat baik untuk pengganti susu sapi bagi yang tidak menyukai susu sapi, vegetarian, atau penderita lactose intolerance (tidak dapat mencerna laktosa dalam susu sapi). Beberapa kendala yang ada dalam pembuatan susu kedelai adalah timbulnya rasa dan bau langu yang tidak disukai konsumen, terdapat anti-tripsin yang merugikan karena bersifat anti-nutrisi, mudah mengendap, serta terbentuknya gumpalan ketika pemanasan. Kendala ini dapat diatasi dengan melaksanakan proses pengolahan yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau pedoman tentang proses pengolahan susu kedelai yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Bagaimana sebuah proses pengolahan bisa berlangsung dengan baik dan tepat juga perlu dipelajari, salah satunya melalui pembelajaran kompetensi mengoperasikan proses pengolahan. Kompetensi ini merupakan mata pelajaran produktif yang dipelajari di kelas XII pada semester V (kelima). Kompetensi mengoperasikan proses pengolahan termasuk pada unit kompetensi yang generik (umum). Ruang lingkup pembelajaran kompetensi ini meliputi tentang menyiapkan perlengkapan/peralatan dan teknik proses untuk kegiatan operasi, mengoperasikan dan memantau proses produksi, serta menutup/memberhentikan proses produksi. Karena cakupan pembahasannya yang umum dan sangat luas, maka untuk mengaplikasikan kompetensi ini harus disesuaikan dengan tujuan proses dan produk yang ingin dihasilkan dari bahan hasil pertanian tertentu yang telah ditetapkan. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh hasil belajar kompetensi mengoperasikan proses pengolahan terhadap kemampuan produksi susu kedelai yang dilakukan oleh siswa AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur.

3 B. Identifikasi dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Belum diketahui secara autentik bagaimana kemampuan siswa AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung dalam memproduksi susu kedelai. 2. Belum diketahui secara pasti apakah kemampuan memproduksi susu kedelai dipengaruhi atau tidak oleh hasil belajar siswa dalam kompetensi mengoperasikan proses pengolahan. Selanjutnya untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah, dilakukan pembatasan masalah penelitian yang dipaparkan sebagai berikut: 1. Hasil belajar mengoperasikan proses pengolahan didapatkan melalui studi dokumentasi nilai Ujian Akhir Semester (UAS) siswa. 2. Kemampuan produksi susu kedelai diukur dengan melakukan observasi terhadap tes praktikum siswa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah disampaikan, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XII-AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur tahun ajaran 2014/2015 pada mata pelajaran mengoperasikan proses pengolahan? 2. Bagaimana kemampuan siswa kelas XII-AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur tahun ajaran 2014/2015 dalam memproduksi susu kedelai? 3. Bagaimana pengaruh hasil belajar mengoperasikan proses pengolahan terhadap kemampuan produksi susu kedelai yang dilakukan oleh siswa kelas XII-AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur tahun ajaran 2014/2015?

4 D. Tujuan Penelitan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh data hasil belajar standar kompetensi mengoperasikan proses pengolahan hasil pertanian berbentuk nilai UAS. 2. Memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam memproduksi susu kedelai melalui tes praktikum. 3. Mengetahui pengaruh hasil belajar mengoperasikan proses pengolahan terhadap kemampuan dalam memproduksi susu kedelai yang dilakukan oleh siswa kelas XII-AHP SMK Negeri 1 Bojongpicung Cianjur tahun ajaran 2014/2015. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan informasi dan masukan bagi guru sebagai pedoman untuk pengembangan pembelajaran kompetensi mengoperasikan proses pengolahan dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam memproduksi produk pangan, khususnya susu kedelai. 2. Memberikan masukan bagi siswa sebagai motivasi dalam meningkatkan kemampuan memproduksi produk pangan, khususnya susu kedelai. 3. Mengembangkan wawasan berupa keilmuan, keterampilan, dan pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah. F. Struktur Organisasi Skripsi Bab I Bab II Bab III Rincian tentang urutan penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. : Kajian pustaka, pada bab ini penulis akan mengkaji teori dan kedudukan masalah penelitian. : Metode penelitian, yang meliputi lokasi, populasi, dan sampel

5 penelitian, metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data penelitian, serta teknik pengolahan data penelitian. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab V : Simpulan dan saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil analisis temuan penelitian serta rekomendasi yang ditujukan kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan. Daftar Pustaka : Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis seperti buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari internet; atau sumber dari media lainnya yang pernah dikutip dan digunakan dalam penelitian ini. Lampiran : Lampiran-lampiran yang disertakan dalam penelitian ini berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.