PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

dokumen-dokumen yang mirip
OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S

PERMASALAHAN AUTOKORELASI PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

PERBANDINGAN KUASA WILCOXON RANK SUM TEST DAN PERMUTATION TEST DALAM BERBAGAI DISTRIBUSI TIDAK NORMAL

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

PENDUGAAN PARAMETER MODEL AUTOREGRESSIVE PADA DERET WAKTU

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2 INDONESIA (SUMATERA)

II. LANDASAN TEORI. beberapa konsep dan teori yang berkaitan dengan penduga parameter distribusi GB2

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan

ANALISIS REGRESI LOGISTIK DENGAN METODE PENDUGA BAYES UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

PENAKSIR RATA-RATA DISTRIBUSI EKSPONENSIAL TERPOTONG. Agustinus Simanjuntak ABSTRACT

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

STUDI KOMPARATIF METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE REGRESI ROBUST PEMBOBOT WELSCH PADA DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN

MODEL PARTISIPASI PEMILIH MASYARAKAT KABUPATEN DHAMASRAYA PADA PEMILU 2014 DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK BAYESIAN

Sarimah. ABSTRACT

PENAKSIR MAKSIMUM LIKELIHOOD DENGAN METODE ITERASI NEWTON - RAPHSON

Pengantar Statistika Matematika II

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI

ANALISIS REGRESI TERSEGMEN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-NEWTON

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIAT MELALUI VEKTOR RAGAM (STUDI KASUS : IPK DAN LAMA STUDI LULUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS)

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru

ESTIMASI TOTAL DAYA LISTRIK YANG HILANG MELALUI PROSES POISSON TERPANCUNG MAJEMUK

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

KONVOLUSI DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN PARAMETER BERBEDA

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

PEMBUATAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT T 2 -HOTELLING UNTUK PROSES PERKULIAHAN Studi Kasus : IPK dan Lama Studi Lulusan Matematika Universitas Andalas

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian tentang distribusi Weibull, maximum

Pengantar Statistika Matematika II

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

LANDASAN TEORI. linear (intrisnsically linear) dan nonlinear secara intrinsik nonliear (intrinsically

MODEL REGRESI POISSON YANG DIPERUMUM UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal ISSN : c Jurusan Matematika FMIPA UNAND

REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN TEKNIK BOOTSTRAP

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

KETERBAGIAN TAK HINGGA SEBARAN RIEMANN ZETA

SIFAT-SIFAT DASAR FUNGSI KARAKTERISTIK

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

PEMODELAN KELAHIRAN MURNI DAN KEMATIAN MURNI DENGAN DUA JENIS KELAMIN DENGAN PROSES STOKASTIK

Perbandingan Estimasi Parameter Pada Distribusi Eksponensial Dengan Menggunakan Metode Maksimum Likelihood Dan Metode Bayesian

Penentuan Daerah Kritis Terbaik dengan Teorema Neyman- Pearson

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

KONVOLUSI DARI PEUBAH ACAK BINOMIAL NEGATIF

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

METODE PSEUDO ARC-LENGTH DAN PENERAPANNYA PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN NONLINIER TERPARAMETERISASI

KARAKTERISASI SEBARAN BINOMIAL NEGATIF

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

Kata Kunci: TBC, Laju Kesembuhan, Analisis Survival, Regresi Cox-Weibull

PENAKSIR RASIO UNTUK VARIANSI POPULASI MENGGUNAKAN KOEFISIEN VARIASI DAN KURTOSIS PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

UJI LIKELIHOOD RASIO UNTUK PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek. Dalam teori statistika dan peluang, distribusi gamma (

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan penduga parameter dari distribusi G3F dan karakteristik dari

ESTIMASI PARAMETER UNTUK DISTRIBUSI HALF LOGISTIK. Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

FAMILI METODE ITERASI DENGAN KEKONVERGENAN ORDE TIGA. Rahmawati ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi

Penaksiran Parameter Model Kalibrasi Linier yang Berdistribusi Skew-Normal dengan Algoritma-EM

Estimasi Titik. (Point Estimation) Minggu ke 1-3. Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. Universitas Gadjah Mada

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

PERBANDINGAN METODE BLACK SCHOLES DAN SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI EROPA

Kata Kunci: Bagan kendali nonparametrik, estimasi fungsi kepekatan kernel

4. Mahasiswa mampu melakukan estimasi parameter, melakukan uji hipotesis statistic serta estimasi interval. Diskripsi Singkat MK

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI LOG-LOGISTIK ABSTRAK

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI STRUCTURAL EQUATION MODELING PADA MODEL HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN TEKANAN DARAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Pengantar Statistika Matematika II

KARAKTERISTIK PENDUGA EMPIRICAL BAYES PADA PENDUGAAN AREA KECIL DENGAN MODEL BETA BINOMIAL. (Skripsi) Oleh DWI MAYASARI

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

PEMODELAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK TENAGA KERJA MENGGUNAKAN REGRESI AKAR CIRI

II. LANDASAN TEORI. sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

Transkripsi:

Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 23 28 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD FEBY RIDIANI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia, febyridianifeby@rocketmail.com Abstrak. Penduga titik dari suatu parameter populasi adalah sebuah nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan sebagai penduga dari parameter yang nilainya tidak diketahui. Pada artikel ini, pendugaan titik dengan metode momen dan metode maksimum Likelihood digunakan untuk menentukan penduga titik dari distribusi Beta. Pendugaan parameter distribusi beta dengan metode kemungkinan maksimum dibantu dengan metode iterasi numerik, yaitu Newton-Raphson. Penduga yang diharapkan adalah yang memiliki sifat tak bias, efisien dan konsisten. Simulasi data dilakukan dalam penelitian ini untuk membuktikan ketiga sifat tersebut. Hasil simulasi data menunjukkan bahwa metode kemungkinan maksimum lebih efisien dibandingkan dengan metode momen dalam menduga parameter distribusi beta. Kata Kunci: Distribusi Beta, Metode Momen, Metode Kemungkinan Maksimum, Metode Newton-Raphson 1. Pendahuluan Statistika Inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian melakukan peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya [3]. Penarikan kesimpulan tersebut dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu pendugaan parameter dan pengujian hipotesis mengenai parameter populasi. Penduga titik dari sebuah parameter populasi adalah sebuah nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan sebagai penduga dari parameter yang nilainya tidak diketahui. Penduga yang diharapkan adalah penduga yang bersifat tak bias yaitu penduga yang memiliki nilai harapan sama dengan nilai parameter yang sebenarnya. Selain itu penduga tersebut harus memiliki variansi minimum di antara semua penduga tak bias lainnya. Distribusi yang dibahas dalam penelitian ini adalah distribusi Beta. Distribusi Beta adalah salah satu distribusi probabilitas kontinu yang didefinisikan pada interval [0, 1] dan memiliki dua parameter bernilai positif, dilambangkan dengan α dan β, yang berperan sebagai eksponen variabel acak dan mengontrol bentuk dari distribusi Beta. Fungsi kepekatan peluang distribusi Beta dapat dinyatakan sebagai 23

24 Feby Ridiani berikut. f(x; α, β) = 1 B(α, β) xα 1 (1 x) β 1 (1.1) dimana α > 0, β > 0 dan B(α, β) adalah fungsi Beta. Dalam penelitian ini akan dikaji bagaimana menduga parameter distribusi beta dengan menggunakan berbagai metode pendugaan dan bagaimana perbandingan keefisienan penduga tersebut. Dua metode yang akan dikaji pada penelitian ini adalah metode momen dan metode kemungkinan maksimum. 2. Pendugaan Parameter dengan Metode Momen Untuk mendapatkan penduga parameter distribusi beta dengan menggunakan metode momen, diperlukan momen pusat pertama dan kedua baik untuk populasi maupun sampel dari distribusi beta. Momen pusat ke-k dari populasi didefinisikan sebagai µ k = E(X k ) (2.1) Momen pusat pertama dari populasi adalah nilai harapan dari peubah acak X tersebut, yang didefnisikan sebagai berikut. µ 1 = E(X) = α α + β Selanjutnya momen pusat kedua dari populasi diperoleh sebagai berikut. (2.2) µ 2 = E(X 2 ) = α(α + 1) (α + β)(α + β + 1) (2.3) Momen pusat pertama dan kedua dari sampel acak X 1, X 2,, X n didefinisikan sebagai berikut. Xi m 1 = n, (2.4) X 2 m 2 = i (2.5) n Berdasarkan momen pusat populasi dan momen pusat sampel distribusi Beta serta menyelesaikan persamaan yang diperoleh, penduga untuk parameter α yang diperoleh dengan metode momen adalah x(1 x) ˆα = x( S 2 1) (2.6) dan penduga untuk parameter β yang diperoleh dengan metode kemungkinan maksimum adalah ˆβ = (1 x)( x(1 x) S 2 1) (2.7)

Pendugaan Parameter Distribusi Beta dengan Metode Momen dan Metode Maksimum Likelihood 25 3. Pendugaan Parameter dengan Metode Kemungkinan Maksimum Misalkan X = [X 1, X 2,, X n ] adalah sampel acak berukuran n yang berasal dari distribusi Beta. Pendugaan parameter dengan metode kemungkinan maksimum dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan fungsi kemungkinan dari distribusi tersebut. Fungsi kemungkinan dari fungsi kepekatan distribusi Beta adalah L(α, β x 1,, x n ) = 1 f(x i ; α, β) = ( B(α, β) )n x α 1 i (1 x i ) β 1 (3.1) Penduga dari parameter α dan β adalah penduga yang memaksimumkan fungsi kemungkinan tersebut. Nilai maksimum fungsi tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan logaritma natural dari fungsi kemungkinan tersebut, yang dinyatakan 1 ln L(α, β x 1,, x n ) = ln(( B(α, β) )n x α 1 i (1 x i ) β 1 ) (3.2) = n ln(γ(α + β)) n ln(γ(α)) n ln(γ(β)) (3.3) +(α 1) ln(x i ) + (β 1) ln(1 x i ). (3.4) Fungsi di atas dapat dimaksimumkan dengan mendiferensialkan persamaan fungsi tersebut terhadap semua parameter yang mengikuti dan disamadengankan dengan nol. (1) Bila diturunkan terhadap α dan menyamakannya dengan nol α ln L(α, β x 1,, x n ) = 0, (3.5) nψ(α + β) nψ(α) + ln(x i ) = 0 (3.6) dimana ψ(.) adalah fungsi digamma. (2) Bila diturunkan terhadap β dan menyamakannya dengan nol dimana ψ(.) adalah fungsi digamma. β ln L(α, β x 1,, x n ) = 0, (3.7) nψ(α + β) nψ(β) + ln(1 x i ) = 0 (3.8) Dalam menentukan dugaan parameter α dan β dari distribusi beta dengan metode kemungkinan maksimum, tidak diperoleh ekspresi bentuk tertutup untuk dugaan parameter. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan metode iterasi numerik, yaitu metode Newton-Raphson. 4. Metode Newton-Raphson Secara umum metode Newton Rapshon dirumuskan sebagai berikut. x i+1 = x i f(x i) f (x i ) (4.1) Langkah-langkah metode Newton-Raphson untuk menyelesaikan persamaan fungsi dua variabel adalah sebagai berikut.

26 Feby Ridiani (1) Menentukan tebakan awal x 0 dan y 0, (2) Menentukan turunan pertama dan turunan kedua dari z = f(x, y), (3) Definisikan g t sebagai vektor fungsi yang ingin dicari akar-akarnya, yaitu [ ] fx g t = f y (4.2) dan matriks G t sebagai matriks Jacobian dari g t yaitu [ ] fxx f G t = xy. (4.3) f yx f yy Selanjutnya, definisikan matriks Hessian H t yang dirumuskan dengan H t = G t. Jadi iterasi Newton-Raphson untuk kasus ini adalah [ ] [ ] xt+1 xt = + Ht 1 g t (4.4) y t+1 (4) Iterasi akan berhenti ketika x t+1 x t y t+1 y t < ɛ, dimana ɛ adalah batas galat yang ditetapkan. Berdasarkan langkah-langkah di atas, pendugaan parameter distribusi Beta dengan metode kemungkinan maksimum dan dilanjutkan dengan metode Newton-Raphson dapat dilakukan dengan suatu iterasi ] [ˆαt+1 = ˆβ t+1 y t [ˆαˆβ] + H 1 t g t (4.5) dimana dan H t = [ nψ(ˆα g t = t + ˆβ t nψ(ˆα t ) + ] n i=1 ln(x i) nψ(ˆα t + ˆβ t nψ( ˆβ t ) + n i=1 ln(x i) [ ] nψ 1 (ˆα t + ˆβ t ) + nψ 1 (ˆα t ) nψ 1 (ˆα t + ˆβ t ) ψ 1 (ˆα t + ˆβ t ) nψ 1 (ˆα t + ˆβ t ) + nψ 1 ( ˆβ t ) (4.6) (4.7) dengan nilai dugaan awal α 0 = ˆα dan β 0 = ˆβ. Iterasi akan berhenti jika x t+1 x t y t+1 y t < ɛ, dimana ɛ adalah suatu batas yang ditetapkan. 5. Evaluasi Sifat-sifat Penduga Penduga yang baik adalah penduga yang memiliki sifat tak bias, efisien dan konsisten. Dalam simulasi ini akan dibandingkan nilai harapan, variansi dan Mean Square Error (MSE) dari dugaan yang dipeoleh antara metode momen dan metode kemungkinan maksimum untuk menunjukkan apakah penduga yang didapatkan dengan metode momen dan metode kemungkinan maksimum merupakan penduga yang bersifat tak bias, efisien dan konsisten. Sampel data yang digunakan yaitu

Pendugaan Parameter Distribusi Beta dengan Metode Momen dan Metode Maksimum Likelihood 27 Gambar 1. Nilai Dugaan Parameter dengan Metode Momen dan Metode Kemungkinan Maksimum (MLE) dengan α = 1, 3 dan β = 4, 5 Gambar 2. Nilai Dugaan Parameter dengan Metode Momen dan Metode Kemungkinan Maksimum (MLE) dengan α = 6 dan β = 6 n = 30, 50, 100, 500 dengan nilai parameter berturut-turut dan dengan pengulangan dilakukan sebanyak 100 kali. Batas galat yang digunakan pada metode Newton- Raphson adalah ɛ = 10 12.

28 Feby Ridiani Berdasarkan kecenderungan hasil simulasi data sehingga untuk n dapat disimpulkan bahwa penduga parameter distribusi beta yang diperoleh dengan metode momen dan metode kemungkinan maksimum bersifat cenderung konsisten. Ketakbiasan dari penduga parameter distribusi beta tidak dapat diketahui karena tidak dapat dibuktikan secara analitik. Jika dibandingkan keefesienan kedua penduga, diperoleh bahwa pendugaan parameter distribusi beta dengan metode kemungkinan maksimum lebih efisien dibandingkan dengan pendugaan parameter dengan metode momen karena nilai MSE yang diperoleh untuk metode kemungkinan maksimum lebih kecil dibandingkan dengan MSE pada metode momen. 6. Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Izzati Rahmi HG,M.Si, Ibu Hazmira Yozza, M.Si, Bapak Dr. Dodi Devianto, Bapak Yudiantri Asdi, M.Sc, dan Bapak Dr. Mahdhivan Syafwan yang telah memberikan masukan dan saran sehingga paper ini dapat diselesaikan. Daftar Pustaka [1] Anonim. Beta Distribution. 2013. Available from: http://www.wikipedia.org. [diakses pada 21 September 2013]. [2] Bain, L. J. and E. Max. 1992. Introduction to Probability and Mathematical Statistics. Second Edition. California:Duxbury Press. [3] Casella, G. and R.L. Berger. 2001. Statistical Inference. California: Pacific Grove. [4] Chapra, S. C. and R.P. Canale. 1985. Metode Numerik untuk Teknik. Terjemahan oleh S. Sardy. 1991. Jakarta: UI-Press. [5] Hogg, R.V. and T.C. Allen. 1978. Introduction to Mathematical Statistics. Fourth Edition. New York. Macmillan Publishing Co., Inc. [6] Jalarno, D. dan D. Ispriyanti. 2008. Penentuan Model Regresi Terpotong Atas dengan Metode Maksimum Likelihood. Media Statistika, Vol. 1, No.2, 53 62. [7] Larissa, D. I. dan D. Ispriyanti. 2008. Penentuan Estimasi Parameter Regresi dengan Variabel Dependen Tersensor. Jurnal Matematika, Vol. 11, No.3, 135 140. [8] Montgomery, D.C. and G.C. Runger. 1972. Applied Statistics and Probability for Engineer. Third Edition. New York. John Willey and Son, Inc. [9] Kristin, E.M., A. Adnan dan S. Sugiarto. 2013. Taksiran Parameter Distribusi Weibull dengan Menggunakan Metode Momen dan Metode Maximum Likelihood. Karya Ilmiah. [10] Misbahussurur, A. 2009. Estimasi Parameter Gamma dengan Metode Maximum Likelihood. Skripsi-S1, tidak diterbitkan. UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.