PEREKAYASAAN PERANGKAT LUNAK RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA SALURAN PENCERNAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEREKAYASAAN PERANGKAT LUNAK RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA SALURAN PENCERNAAN. Z. Imran, I Putu Susila, dan Hari Nurcahyadi

PEREKAYASAAN PERANGKAT PENCACAH RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA TUMOR PAYUDARA

PEREKAYASAAN PENCACAH RIA IP10.1 UNTUK DIAGNOSIS KELENJAR GONDOK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK. Kompetensi Lulusan 1. Pengertian Pemeliharaan OHT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SOFTWARE PROCESS MODEL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK KODE/SKS : TI11. C342 / 2 SKS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu Sistem dan Informasi. Sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. implementasi algoritma Blowfish pada audio steganografi berbasis MP3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Aplikasi Pendokumentasian Sumber Data ISO untuk Penjaminan Mutu Proses Program Studi

ABSTRAK. : augmented reality, magic book, CBSE, MVC, frame rate

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT DESIGN ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom

Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KARYAWAN TETAP UNTUK CV. TIGA PUTRA UTAMA DI UJUNG BERUNG BANDUNG.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Tim RPL Teknik Informatika

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS

BAB II LANDASAN TEORI

KKKF33118 REKAYASA PERANGKAT LUNAK I

PERHITUNGAN KOMPLEKSITAS FUNCTION POINT UNTUK SUATU WEB

Pengujian Perangkat Lunak & Web App. Nisa ul Hafidhoh

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pengembangan Aplikasi Encode dan Decode Tree Menggunakan Blob Code

BAB III PERANCANGAN PROGRAM

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB III PERANCANGAN DAN DESAIN

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN KEGIATAN PEJABAT FUNGSIONAL PEREKAYASA ABSTRAK

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Administrasi SMK Negeri 1 Jiwan

Review of Process Model. SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina*

FAKULTAS FTKI UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan

Design Engineering. Tim RPL. Program Studi Teknik Informatika

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG KENDALI MUTU PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN KECEPATAN RENDAH INDONESIA

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Aplikasi Diagnosa Penyakit Kulit dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Khudan Mubarok Ka09

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah perangkat portable seperti ponsel, notebook dan yang

METODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan manusia. Teknologi yang saat ini banyak dibutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi sangat penting dalam menunjang pembangunan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk

APLIKASI PENDISTRIBUSIAN INFORMASI GANGGUAN LISTRIK BERBASIS ANDROID PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKET DENGAN LOCATION SEARCHING DAN SISTEM TRACKING MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS PADA PLATFORM ANDROID

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG)

Rekayasa Perangkat Lunak DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS VISUAL BASIC DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Merancang Project. Form Module Class Module Report. Form 1, Form 2, Minimarket (NamaProject) Gambar 4.1 Flowchart Project Sistem Informasi Minimarket

REKAYASA FORM GENERATOR UTILITY SEBAGAI ALAT BANTU PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung)

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

ABSTRAK. vii. Kata kunci: satuan mobil penumpang, volume kendaraan, dan klasifikasi kendaraan.

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha

RANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITENAS *

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai

BAB 2 LANDASAN TEORI. jaman dan peradaban sistem barter ini gugur karena mempunyai banyak kelemahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I-1

Secara garis besar, arsitektur sistem Real Time Auto Door-Lock terbagi menjadi 6 bagian, yaitu:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Testing dan Implementasi Sistem Informasi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. dengan cara menganalisis bahan-bahan yang telah diperoleh dari berbagai sumber

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan.

APLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI WEBSITE E-COMMERCE UKM GS4 MALANG MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING

Transkripsi:

PEREKAYASAAN PERANGKAT LUNAK RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA SALURAN PENCERNAAN Wahyuni Z. Imran, I Putu Susila, dan Hari Nurcahyadi PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK PEREKAYASAAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA SALURAN PENCERNAAN. Telah dilakukan proses rekayasa perangkat lunak pencacah RIA IP10 berbasis Windows dengan bahasa pemrograman Visual C#. Proses rekayasa yang dilakukan yaitu proses peningkatan kemampuan pada perangkat lunak RIA tahun 2012 sehingga dapat difungsikan sebagai perangkat pencacah untuk pemeriksaan dini saluran pencernaan. Kit yang digunakan adalah Kit IRMA CEA dengan jumlah tabung standar sebanyak 7 tabung. Diperlukan penambahan pemilihan jenis proses analisis yaitu pemilihan digestive, modul fungsi perhitungan standar, pembuatan kurva standar, dan perhitungan konsentrasi sampel, dilanjutkan dengan pembuatan laporan hasil diagnosis. Kata Kunci: Immunoradiometricassay, diagnosa saluran pencernaan, Kit IRMA CEA, perangkat lunak ABSTRACT SOFTWARE ENGINEERING of IP10 RIA COUNTER FOR DIAGNOSIS DIGESTIVE TRACT. Software engineering process Windows-based RIA IP10 with Visual C# programming language have done. Engineering process consists of software upgrades at RIA in 2012 so that they can be used also as a counter device for early examination digestive tract. The kit used was CEA IRMA Kit with 7 number of standard tube. Required the addition of the choice of the analysis process, the choice of "digestive" standard, calculation function modules, creates the standard curve, and calculation of the concentration of the sample, followed by reporting the results of diagnosis. Keywords: Immunoradiometricassay, digestive system, CEA-IRMA, software 1. PENDAHULUAN Saat ini perangkat lunak yang diperuntukkan pada suatu perangkat laboratorium sangat menentukan nilai tambah perangkat tersebut. Oleh karena itu, perangkat pencacah RIA IP10 buatan PRPN-BATAN akan dilengkapi oleh suatu perangkat lunak multifungsi yang artinya perangkat lunak dapat melakukan pencacahan dan analisis untuk beberapa jenis pemeriksaan. Proses analisis yang telah tersedia pada perangkat lunak RIA IP10 yaitu analisis hepatitis dan analisis kanker payudara. Tahun ini dilanjutkan - 191 -

dengan meningkatkan kemampuan perangkat lunak (PL) RIA agar dapat pula digunakan untuk analisis diagnosa saluran pencernaan. Masing-masing jenis proses analisis laboratorium memiliki karekteristik tersendiri mulai dari marker isotop yang dipakai, cara perhitungannya dan cara mendapatkan hasil analisis. Untuk analisis saluran pencernaan marker isotopnya menggunakan Yodium I-125 yang dikemas dalam bentuk Kit CEA (Carcino Embryonic Antigen ) dengan teknologi Immunoradiometricassay (IRMA). Dalam makalah ini akan diuraikan proses rekayasa PL RIA IP10. 2. TEORI 2.1 Perekayasaan Perangkat Lunak Perangkat lunak (PL) memiliki peran ganda, bisa berdiri sendiri sebagai suat u produk tapi dapat juga sebagai pelengkap fungsi suatu perangkat. Perangkat lunak RIA IP10 mengambil peran kedua yaitu sebagai pelengkap perangkat pencacah RIA IP10. PL RIA akan mencacah tabung reagen sehingga nilai hasil cacahannya dapat diolah menjadi informasi yang sangat berguna untuk analisis masalah tertentu. Dalam bukunya yang berjudul Software Engineering Roger Pressman [3] mendefinisikan aktivitas kegiatan perekayasaan PL dengan beberapa model. Model alur prosesnya ada 4 yaitu alur proses linear, alur proses iteratif, alur proses evolusioner dan alur proses paralel (lihat gambar 1). 2.2. Proses Analisis Saluran Pencernaan Proses analisis untuk diagnostik saluran pencernaan menggunakan Kit CEA yang berdasarkan brosur[2] terdiri dari tabung standar yaitu tabung standar yang diberi label cacahan total sebanyak 1 tabung dan tabung standar yang diberi label kalibrator A,B,C,D, E dan F sebanyak 6 tabung. Proses pencacahan dan pengolahan data dilakukan oleh perangkat lunak RIA dengan cara sebagai berikut: a. Masing-masing tabung akan dicacah dan setelah itu dihitung nilai persentase B/T berdasarkan rumus (1). Cacahan latar diperoleh dari cacahan tabung reagen yang kosong. Perhitungan B/T(%): B/T = X100% (1) b. Kemudian dibuatlah kurva antara konsentrasi kalibrator (0 s/d 250 ng/ml) terhadap nilai persentase B/T. - 192 -

c. Tabung sampel dicacah dan dihitung nilai persentasi B/T berdasarkan rumus (1) hanya saja cacahan standar diganti dengan cacahan sampel. d. Untuk mengetahui nilai konsentrasi tabung sampel dilakukan interpolasi pada kurva standar. 3. TATAKERJA (BAHAN DAN METODE) PEREKAYASAAN Proses perekayasaan perangkat lunak (Software Engineering) pencacah RIA IP10 mengikuti alur proses tipe 3 yaitu Alur Proses Iteratif, yaitu pertama-tama dilakukan komunikasi berupa diskusi didasarkan persyaratan pembuatan PL dan dilanjutkan dengan perencanaan. Jika masih dirasakan perlu diulangi maka kedua proses ini dapat dilakukan kembali. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemodelan untuk merinci lebih baik lagi PL yang akan dikembangkan. Setelah itu tibalah pada proses konstruksi. Hasil PL tadi diintegrasikan pada perangkat RIA kemudian didiskusikan kembali hasilnya. Jika masih ada kesalahan akan diperbaiki mengikuti tahap tadi (lihat Gambar 1(b)). Langkah-langkah secara rinci yang dilakukan untuk setiap langkah yaitu : 1. Komunikasi tentang persyaratan yang ditentukan, didiskusikan bagaimana strategi yang akan dilakukan 2. Perencanaan penjadwalan [1] 3. Pemodelan: a. Rancangan Data/Class dan Arsitektur b. Rancangan Interface c. Dalam perancangan User Interface digunakan langsung fasilitas yang ada pada IDE Visual C# sehingga dapat dilakukan efisiensi waktu. d. Rancangan Level Komponen 4. Konstruksi: a. Pengkodean Bahasa pemrograman yang dipilih yaitu Visual C#. b. Test Setelah proses pengkodean selesai dilakukan unit testing dan integration testing. - 193 -

(a) (b) (c) (d) Gambar 1. Alur Proses (a) Alur Proses Linier, (b) Alur Proses Iteratif (c) Alur Proses Evolusioner, (d) Alur Proses Paralel - 194 -

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil komunikasi tentang persyaratan yang diinginkan adalah: PL yang dikembangkan dapat melakukan : pengaturan pergerakkan detektor dan sample tray pencacahan tabung reagen yang berjumlah 50 buah penyimpanan data pencacahan baik pencacahan standar maupun sample analisis untuk diagnosis saluran pencernaan dari pembuatan kurva standar sampai mendapatkan nilai konsentrasi tabung sampel. Perencanaan perekayasaan PL ini dilaksanakan selama 1 tahun yang tercantum dalam usulan kegiatan DIPA RIA 2013[1]. PL telah dibuat berorientasi objek karena bahasa yang digunakan adalah Visual C#, maka dibentuklah pemodelan data/class dengan arsitekturnya. Class yang terbentuk meliputi class dasar dan class turunannya. Class ini dikategorikan menurut fungsinya. Kumpulan class untuk proses pencacahannya dapat dilihat pada gambar 2. Beberapa class yang diperlukan untuk proses pencacahan adalah abstract class module yang memiliki class untuk proses deteksi yang dijabarkan lebih rinci khusus untuk perangkat RIA IP10 yaitu class IP10DetectionModule. Untuk pergerakan detektor dan sample tray dibentuk class MotorizedModul yang akan dirinci lagi dalam beberapa class yaitu class untuk pergerakkan detektor ( class detector) dan class untuk pergerakkan sampel ( class sample tray). Selain itu ada class untuk pengaturan sinyal masukkan (class SingleChannelAnalyzer), khusus untuk perangkat RIA IP10 ( class IP10SCA). Untuk menangkap hasil cacahannya ada class Counter yang dirinci lagi dalam class IP10Counter. Gambar 2. Class Diagram - 195 -

Proses pengoperasian yang akan dilakukan oleh operator diuraikan dalam sequence diagram (gambar 3). Pertama-tama operator menjalankan program RIA IP10 dan akan dijumpai form awal. Pada form ini operator dapat memilih kegiatan yang akan dilakukan dengan cara menekan tombol menu yang tersedia. Untuk proses ini, pemilihan pertama yaitu akusisi data. Pada akusisi data disediakan pemilihan jenis analisis yang ingin dilakukan dengan menentukan jumlah tabung standar dan tabung sampel. Sebelum proses pencacahan dijalankan operator harus memastikan status detektor dan tray terlebih dahulu. Setelah status ok maka proses pencacahan dapat berjalan. Hasil cacahan yang diperoleh akan disimpan dalam sebuah berkas yang akan digunakan untuk pembuatan kurva standar dan laporan proses analisis. Diagram Class untuk form dapat dilihat pada gambar 4. Perancangan Form tampilan diawali dengan pemilihan warna. Warna yang dipilih warna biru tua dan biru muda untuk bagian menu. Kombinasi warna abu-abu, abu-abu muda dan abu-abu tua sebagai latar belakang. Tulisan menggunakan warna hitam atau putih disesuaikan dengan latarbelakangnya. Warna kuning dan hijau digunakan untuk memberi informasi saat-saat proses sedang berlangsung. Pemilihan proses disediakan dalam bentuk Menu yang berupa pulldown Menu dan Icon Menu. Kemudian dilanjutkan dengan penataan letak dan ukuran. Hasil akhir dari perancangan form dapat dilihat pada gambar 5, 6 dan 7. Informasi yang tertera pada gambar 5 dan gambar 6 bukan hasil analisis sesungguhnya melainkan data sembarang saja. Gambar 3. Sequence Diagram - 196 -

Gambar 4. Class Diagram untuk Form Untuk penambahan jenis analisis dirasakan tidak ada kesulitan karena prinsip dasar dalam perancangan PL telah diperhatikan yaitu prinsip terbuka untuk ditambahkan dan tertutup untuk modifikasi ( Open-Closed Principle). Karena pembagian class telah terenkapsulasi dengan baik, baik untuk masalah proses analisisnya, maka penambahan jenis analisis tidak mengubah modul modul yang ada. melainkan hanya perlu menambahkan satu kelas lagi yaitu class analysis untuk saluran pencernaan. Kemudian dilakukanlah rancangan pada bagian komponen (component Level). Untuk fitur pemilihan jenis analisis saluran pencernaan diperlukan penambahan pada komponen Enum AnalysisPrinciple{Generic,...,DigestiveSystem,...} pada class Analysis. Pengambilan data cacahan dan perhitungan B/T(%) pada persamaan (1) dikelompokkan pada class AnalysisResultDygestiveSystem dalam fungsi-fungsi: AnalysisResultDygestiveSystem (CountingData Data), PerformCalculation(), GetSamples(SampleType Sample), ToHtml(). Class AnalysisHelper yang terdiri dari fungsi-fungsi IsAscending(), IsDescending(), DrawCurveToPng() dan DrawCurveToImage() merupakan komponen pendukung untuk pembuatan kurva standar. Masing-masing fungsi yang ada, akan dirinci lagi dalam bentuk komponen tradisional yang bisa berupa flowchart maupun kode semu sehingga siap untuk dikonstruksi oleh siapapun yang bertugas sebagai programmer. Untuk kegiatan pada makalah ini konstruksi dilakukan menggunakan bahasa C#. Setelah selesai proses konstruksi dilanjutkan dengan pengujian. Pengujian awal adalah pengujian per fungsi dan setelah selesai semua dilanjutkan dengan pengujian yang terintegrasi. Pada makalah ini proses yang dilakukan berakhir pada pengujian terintegrasi. - 197 -

Gambar 5. Tampilan Pemilihan Proses Data Akusisi Gambar 6. Tampilan Setup Jenis Analisis dan Jumlah Tabung - 198 -

Gambar 7. Tampilan Proses Pencacahan Gambar 8. Judul Laporan Hasil Analisis - 199 -

Gambar 9. Tabel Tabung Standar Gambar 10. Kurva Standar - 200 -

Gambar 11. Tabel Tabung Sampel 5. KESIMPULAN Perangkat lunak pencacah RIA IP10 telah dilengkapi dengan fungsi untuk melakukan analisis diagnosis saluran pencernaan sehingga perangkat lunak RIA IP10 siap untuk diinstalasi pada perangkat pencacah RIA IP10 untuk dilakukan pengujian sistem. 6. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada tim perekayasaan perangkat pencacah RIA IP10 atas kerjasamanya sehingga perangkat lunak RIA dapat terwujud. - 201 -

7. DAFTAR PUSTAKA 1. Wahyuni Z. Imran, Usulan Kegiatan Perekayasaan Pencacah RIA IP10 untuk saluran pencernaan, BATAN-PRPN, 2013. 2. CEA-IRMA, Bio-Line Available:www.bio-line.eu/pdfria/CEABL.PDF, 22 Oktober 2013 3. Roger S. Pressman, Software Engineering A Practitioner s Approach, McGraw-Hill international Edition, Seventh Edition, 2010. 4. Anders Hejlsberg, The C# Programming Language, Third Edition, Addison Wesley, 2008 TANYA JAWAB Pertanyaan: 1. Usaha apakah yang sudah dilakukan agar alat ini siap dipakai? Bagaimana feedback dari user karena kegiatan ini adalah BATAN dan PRPN? (Kristedjo) 2. Selain KIT RIA, apa yang membedakan Antara RIA pencernaan, hepatitis dll? (Istofa) 3. Berapa tabung KIT yang digunakan? Diabstrak 7 tabung, sedangkan digambar 5 tabung. (Istofa) 4. Program yang digunakan adalah program C, bisa tidak menggunakan paket program lain? (Nababan) Jawaban: 1. Sudah pernah digunakan oleh PT. Garuda Food (2010). Pada tahun berikutnya dilakukan uji coba dengan kit sesungguhnya sehingga dapat diketahui performancenya terdapat perbedaan cacah yang cukup signifikan. 2. KIT HbrAg digunakan untuk deteksi penyakit hepatitis. Perhitungannya ada control negative dan control positif, serta pemeriksaan cut off. Sedangkan KIT CEA untuk saluran pencernaan mirip dengan KIT Ca15 untuk kanker payudara menggunakan metode IRMA, perhitungannya beda. 3. 7 tabung. 4. Program dibuat sendiri dengan visual C#. - 202 -