BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Tabel 1.1 Daftar Impor Bahan Pangan Indonesia Tahun

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

Tabel 1. 1 Jumlah Wisatawan Kota Bandung. Wisatawan Tahun mancanegara domestik jumlah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan, bahan baku makanan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang potensial sebagai penghasil bahan

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain serealia, palmae, umbi-umbian yang tumbuh subur di hampir

BAB I PENDAHULUAN. talas memiliki ukuran granula pati yang sangat kecil yaitu 1-4 µm. ukuran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian cukup tinggi untuk digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.

I. PENDAHULUAN. ketergantungan terhadap tepung terigu, maka dilakukan subtitusi tepung terigu

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2010 mengimpor terigu sebesar kg, untuk tahun

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Penyediaan bahan pangan sesuai potensi daerah masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA DALAM PEMBUATAN MIE BASAH TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN DAYA TERIMA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi tahun Tahun Angka pertumbuhan (%) , , , , ,3

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

BAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bertanam selain itu sebagian masyarakat Indonesia hampir setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. ubi jalar merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri kuliner sekarang ini semakin meningkat khususnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adhita Dwi Septiani, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan pangan menurut Indrasti (2004) adalah dengan

lain-lain) perlu dilakukan (Suryuna, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN

BAB I LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ketergantungan masyarakat terhadap tepung terigu untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan jagung, dan ubi kayu. Namun, perkembangan produksinya dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

TANAMAN PENGHASIL PATI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagian besar produk makanan jajanan di pasaran yang digemari. anak-anak berbahan dasar tepung terigu. Hal ini dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak. dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan lokal umbi-umbian, namun sampai saat ini pemanfaatan. Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis.

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

BAB I PENDAHULUAN. Tepung terigu digunakan untuk pembuatan mie, roti, kue sebagai bahan

I. PENDAHULUAN. pembuatan makanan dapat menghemat devisa negara (Herlina, 2002).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata Indonesia dengan berbagai macam budayanya menjadikan suatu nilai budaya dan kekayaan negara ini, objek wisata yang beragam seperti wisata alam, wisata air, kuliner Indonesia pun tidak kalah dengan kuliner dan wisata lainnya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan kuliner serta bumbu dan rempah yang terkenal dimancanegara. Khas kuliner pada setiap daerahnya yang beragam dan mempunyai ciri khas yang berbeda pula menjadi suatu kunjungan wisata yang menarik dan kandungan nilai gizi, rasa, tekstur dan aroma pada setiap makanannya yang tak ternilai. Sumber pangan yang subur menjadi komoditi pendukung yang cukup besar dalam perkembangan dan pendukungnya. Beragam macam kuliner yang khas dan menarik untuk dinikmati menjadi suatu ajang wisata. Dalam perkembangannya wisata kuliner semakin berkembang dan meningkat dengan munculnya inovasi produk maupun pengolahan dan penyajian pada setiap masing masing kuliner yang ditawarkan. Menurut UU no 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa : Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang/jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata Kunjungan wisatawan di Indonesia dari berbagai macam jenisnya menjadi suatu peningkatan perekonomian dan perkembangan yang cukup meningkat dari sumber perekonomian lainnya, berikut ini data wisatawan pada tahun 2008-2012 sebagai berikut :

2 Tabel 1.1 Data Wisatawan Nasional pada Tahun 2008-2012 Tahun Wisatawan Nasional Rata rata pengeluaran per orang (USD) Rata rata lama Tinggal (Hari) Total Pengeluaran Selama diluar negeri Jumlah Pertumbuhan Perkunjungan Perhari 2008 4.996.594-3.14 1.049,72 96.69 10.62 5.245.02 2009 5.053.269 1.13 977.39 109.80 8.81 4.939.01 2010 6.235.606 23.40 976.65 117.59 8.20 6.090.00 2011 6.750.416 8.26 934.50 121.53 7.67 6.308.26 2012 7.301.531 8.30 981.22 *) 127.00 *) 7.67 *) 7.173.24 Sumber : Pusdatin Kemenparekraf &BPS 2013 *) : angka estimasi Pangan di Indonesia cukup subur dan beragam jenisnya, seperti singkong, umbi, padi, dan buah-buah tropika disetiap wilayahnya. Program pemerintah melakukan pengembangan bahan baku dan peningkatan mutu pangan lokal dengan pengolahan berbagai jenis pangan menjadi bahan baku dengan daya simpan cukup lama dan dapat dimanfaatkan berbagai jenis olahan. Penelitian dan pengembangan bahan pangan lokal mulai dikembangkan ditiap daerah yang menjadi daerah komoditi pangan yang tinggi seperti pengolahan tepung garut, tepung mocaf dan mulai dikembangkan pengolahan tepung dari bahan baku buah yang mengandung pati atau karbohidrat yang tinggi seperti pengolahan tepung pisang. Indonesia merupakan produsen pisang terbesar ke empat di dunia. Negara- Negara penghasil utama pisang adalah Brasil, Filipina, Panama, Thailand, Meksiko, dan India. Produksi pisang dan luas wilayah pertanian yang di miliki Indonesia yang tercatat cukup luas, ± 110Ha diseluruh wilayah. Tingkat penggunaan tepung terigu yng cukup tinggi dan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tepung terigu yang tidak dapat

3 diolah didalam negeri menjadikan proses impor yang cukup tinggi dengan kebutuhan tepung dimasyarakat atau di industri sangat tinggi. Tabel 1.2 Produksi Pisang dan Luas Panen Pisang di Indonesia Tahun 2008-2012 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan tahun 2008 2012 Produksi pisang (ton) 6.004.615 6.373.533 5.755.073 6.132.695 6.071.035-1.01 Produktivitas pisang 55.71 53.55 56.88 58.88 58.72-0.27 (ton/ha) Luas Panen ( Ha ) 107.791 119.081 101.276 104.156 103.383-0.74 Sumber : Badan Pusat Statistik dan direktorat Jendral Hortikultura (diolah kembali)2013 Ket: *)angka sementara Pisang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Usaha tani pisang mampu memberikan keuntungan yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat sekitar (1-2 tahun). Dari segi produksi, pisang memberikan kontribusi 40-45% terhadap produksi buah nasional maupun keragaman penggunaan seperti buah konsumsi segar, olahan, bahan baku industry dan pakan ternak serta keragaman varietas yaitu memiliki kekayaan kurang lebih 300 varietas dengan 14 varietas ekonomis. (kaleka, 2013) Pengembangan olahan tepung ini menjadi salah satu pilihan produksi untuk menanggulangi pengolahan pasca panen dan menjadi produk baru yang lebih variatif serta peningkatan kualitas masyarakat dalam perekonomian yang dapat menjadi lahan usaha baru, disamping itu pemerintah dapat menurunkan ketergantungan pada tepung terigu atau gandum dan dapat menjadi bahan baku baru dengan keunggulan kandungan setiap olahannya.

4 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Badan penelitian tanaman buah tropika (Balitbu tropika 2013), buah pisang adalah salah satu buah yang mengandung gizi yang cukup tinggi dengan nilai kalori 120Kkal, dan dilengkapi dengan berbagai kandungan vitamin dan mineral, selain itu juga mempunyai kandungan zat pati yang cukup memenuhi 30mg/100gram sehingga dapat diolah menjadi tepung. Tepung pisang mempunyai fungsi baik dalam pencernaan sehingga cocok sebagai menu makanan bayi, dan produk setengah jadi seperti bahan baku kue dan sebagai substitusi maupun komposit tepung terigu. Tepung pisang dijadikan tepung komposit dengan tepung lainnya dengan tujuan meningkatkan kandungan gizi dan saling melengkapi kandungan dalam tepung. Pada dasarnya jenis pisang dapat diolah menjadi tepung, dengan tingkat ketuaan yang cukup.tetapi berbagai jenis pisang mempunyai sifat yang berbeda, pisang yang paling baik untuk dijadikan tepung pisang adalah pisang kapok dengan hasil warna yang lebih putih tetapi kandungan rasa yang dimiliki kurang kuat. Sifat fisik dan kandungan kimia tepung pisang dari berbagai varietas pisang dapat di lihat pada tabel 1.3, dan perbandingan kandungan komposisi kimia dengan jenis tepung lainnya dapat dilihat pada tabel 1.4. (kaleka, 2013) Tabel 1.3 Sifat Fisik dan Kimia Tepung Pisang Varietas Warna KadarAsam(%) Karbohidrat (%) Kadar Air (%) Kepok Putih 6.08 1.85 76.42 Nangka Putih Cokelat 6.09 0.85 79.84 Ambon Putih Abu-abu 6.26 1.04 78.99 Raja Bulu Putih Cokelat 6.24 0.84 76.47 Ketan Putih Abu-abu 6.24 0.78 75.33 Lampung Putih 8.39 0.49 70.10 Siam Kuning Cokelat 7.62 1.00 77.13 Sumber : Murtiningsih dan Imam Muhajir (1988)

5 Tabel 1.4 Perbandingan komposisi kimia pisang segar, tepung pisang, beras dan kentang Komposisi Kimia Pisang Segar Tepung Pisang Tepung Beras Tepung Terigu Energi 90 Kkal 340 Kkal 364 Kkal 365Kkal Protein 1,09 gr 4,4 gr 7 gr 8,9 gr Lemak 0,2 gr 0,8 gr 0,5 gr 1,3 gr Karbohidrat 25,8 gr 88,6 gr 80 gr 77,3 gr Vitamin C 6 mg 97,35mg - - Serat 2,26 gr 2 gr - - Zat Besi 0,5 gr - 0,8gr 1 mg Sumber: Tabel DKBM, achmad Djaen, Ilmu Gizi, 2000 Olahan pastry mempunyai jenis yang beragam,seperti roti, puff pastry, cake, kue basah dan olahan pudding. Mempunyai bahan baku yang bermacam macam, salah satunya bahan baku, tepung yang menjadi bahan pokok dari olahan bakery dan pastry itu sendiri. Penggunaan tepung pada pengolahan kue cukup tinggi, dalam statistik konsumsi 2012 mendapatkan data penggunaan tepung terigu dalam rumah tangga dan industry dalam pertahun menghasilkan 4.666.000 ton dalam pertahun, dan data konsumsi rata rata tepung perkapita dapat di lihat pada tabel1.5 No Bahan Makanan Tabel 1.5 Data Konsumsi Rata-rata Tepung per Kapita tahun 2009-2013 Satuan Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1 Beras Kg 91.302 90.155 89.447 87.235 85.514-1.62 2 Beras Ketan Kg 0.209 0.209 0.261 0.156 0.156-3.75 3 Tepung Beras Kg 0.313 0.365 0.365 0.261 0.261-2.98 4 Tepung Terigu Kg 1.251 1.304 1.460 1.199 1.251 0.66 Rata-Rata pertumbuhan

6 5 Jagung Basah Kg 0.626 0.939 0.626 0.574 0.574 2.08 6 Jagung Pipilan Kg 1.825 1.564 1.199 1.512 1.304-6.33 7 Ketela pohon Kg 5.527 5.058 5.788 3.598 3.494-8.70 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Sosial 2007-2013 Pengolahan kue yang beragam menjadikan banyaknya inovasi produk yang dilakukan untuk memenuhi keinginan pasar yang selalu meningkat dengan tujuan menghasilkan produk yang tinggi akan nilai gizi, kualitas dan keuntungan. Pengembangan olahan tepung lokal ini menjadi salah satu inovasi bahan baku baru dengan proses subtitusi maupun komposit dengan tepung lainnya, dengan tujuan meningkatkan kandungan produk lokal dan berbagai jenis olahannya. Berbagai jenis aneka bakery,pastry dan jajanan pasar sudah di kenal dimasyarakat, mulai jenis roti, cake, biscuit, pastry dan olahan kue basah dan kering dapat ditemukan dengan mudah dan beragam rasa dan jenisnya. Dan variasi olahannya sangat tinggi dengan inovasi produk yang terus berkembang. Olahan pastry dapat ditemukan diberbagai kalangan dari mulai pedagang kali lima sampai hotel berbintang, dengan tingkat kualitasnya masing masing, karena olahan pastry mempunyai fungsi sebagai menu dalam setiap acara seperti snack box, oleh-oleh, hidangan spesial atau lainnya. Wisata kuliner kota Bandung, terkenal akan kuliner yang bermacam macam. Banyak tempat jajanan khas Bandung, maupun aneka pastry yang terkenal dan menjadi salah satu objek kunjungan wajib di Bandung. Data pedagang dan usaha jasa kue dan pastry di kota bandung terdapat 173 industry formal dan 207 pedagang kue dan sejenisnya. Tabel 1.6 Data pengolah dan pedagang olahan pastry Wilayah Kota Bandung 2013 No Bagian Jenis produk Total 1 Industry formal Pastry dan Kue 173 toko 2 Industry non formal Kue dan kue basah 207 pedagang Sumber : Dinas Perdagangan dan UKM, kota Bandung 2013

7 Dalam pengembangan bahan pangan yang terus dikembangkan dan produk olahannya yang mengalami perubahan, pengembangan bahan baku lokal sebagai tepung komposit pada olahan bakery,pastry dan jananan pasar dengan berbagai macam olahan. Setelah melakukan pengkajian bahan baku lokal yang mempunyai keunikan dengan tepung lokal sejenisnya yaitu tepung pisang. Baked product adalah makanan yang dibuat dengan resep yang dasar, Pastry adalah jenis olahan makanan dari beberapa kombinasi bahan, pada umumnya berasa manis yang biasanya mengandung lemak dan mengalami proses produksi pembakaran. Berbagai jenis olahannya seperti roti, cake dan cookies mempunyai bahan yang berbeda khususnya bahan tepung yang digunakan. Coomon english dictionary dalam Baked Products :Science, Technology and Practice grup baked product diantaranya adalah bread, cake,cookies and pastry. Pastry adalah jenis olahan makanan dari beberapa makanan dari beberapa kombinasi bahan yang pada umumnya berasa manis yang biasanya yang mengandung lemak dan melalui tahap pembakaran. Jenis makanan ini biasanya disajikan untuk dessert. Berdasarkan pada asalnya kata pastry dari kata paste yang berarti campuran tepung terigu, cairan dan lemak. Pembuatan pastry mengacu pada berbagai adonan dan banyak lagi produk turunannya (Chefanhipayproduct, 2012). Jenis produk pastry beragam macamnya, diklasifikasikan menurut bahan baku, tekstur, prosesnya dan lain lain. Dengan merujuk pada klasifikasi baked product, dalam penelitian ini pengujian tepung pisang pada lima jenis produk yang diantaranya adalah roti, cookies, cake, pastry dan jajanan pasar. Roti adalah produk makanan dari fermentasi terigu (tepung gandum)dengan ragi atau pengembang lainnya kemudian dipanggang. Roti merupakan convienent food yang memiliki dua lapisan utama, pertama adalah crust(kulit roti) yang biasanya berwarna coklat keemasan sebagai akibat dari reaksi karamelisasi dan hilangnya air pada permukaan roti pada saat pemanggangan. Lapisan kedua adalah crumb (daging roti)yang biasanya berwarna putih.

8 Cookies adalah produk makanan produk modern yang dibuat dengan bahan baku tepung gandum ataupun tepung serelia lain yang tidak ditambah ragi, dengan bentuk kecil dan mempunyai tekstur renyah, biasanya dibuat dari adonan yang manis dengan variasi isi dan topping. (S.Herudiyanto & Hudaya, 2010) Cake adalah makanan yang menggunakan bahan baku utama tepung dan tanpa atau dengan menambahkan lemak, telur untuk memberikan kesan lembut dan rasa juga gula ditambahkan sebagai rasa manis yang menjadi ciri produk ini. Pastry adalah berasal dari kata paste yang berarti campuran terigu, cairan dan lemak. Berbagai jenis pastry seperti croissant, strudel, pthylo dan eclair. Jajanan pasar adalah kue kue tradisional yang sering dijumpai di toko kue bahkan dipasar, jajanan pasar banyak sekali ragamnya,jajanan pasar umumnya mengadung biji-bijian, kacang-kacangan dan sayuran maupun buah buahan. Produksi tepung pisang yang cukup rendah dan belum dikembangkan secara menyeluruh menjadikan harga tepung cukup tinggi, produksi tepung pisang ini madih dikembangkan dan masih dalam lingkup kecil didaerah jawa dan sekitarnya. Harga tepung pisang ini berkisar antara Rp. 20.000- Rp. 30.000/Kg, dengan jenis pisang tertentu di masing masing tiap daerah. Sedangkan produksi tepung terigu sangat beragam dan cukup tinggi dengan kisaran harga Rp. 8.000-12.000/Kg. Penelitian ini dilakukan untuk menguji perbandingan tepung pisang sebagai tepung komposit pada olahan bakery, pastry dan jajanan pasar yang tepat digunakan untuk menghasilkan produk yang baru pada jenis produk yang sama dan mengetahui kualitas produk olahan pastry,bakery dan jajanan pasar dengan bahan baku baru. Setelah melakukan uji coba produk, dan peneliti mengambil judul penelitian : STUDI TEPUNG PISANG SEBAGAI BAHAN TEPUNG KOMPOSIT PADA OLAHAN BAKERY PASTRY DAN JAJANAN PASAR BERBASIS DAYA TERIMA KONSUMEN (Roti, cake, cookies, choux pastry dan nagasari)

9 1.2 Rumusan Masalah Dalam perkembangan ilmu dan teknologi, mulai berkembangnya penelitian tentang tepung berbahan lokal seperti dari umbi, buah yang mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup memenuhi untuk dapat diolah menjadi tepung. Dengan tujuan menghasilkan produk dan karakteristik tepung yang baru serta pengembangan olahannya. Pada penelitian ini, tepung yang digunakan yaitu tepung pisang sebagai bahan baku tepung komposit pada olahan bakery, pastry dan jajanan pasar yang di uji coba dengan lima konsentrasi tepung pisang sebagai tepung komposit dari tepung terigu dan tepung beras pada jajanan pasar. Dengan ini, peneliti merangkum permasalahan yang akan diteliti yang diantaranya adalah : 1. Bagaimana karakteristik tepung pisang? 2. Bagaimana komposisi tepung komposit pisang pada olahan bakery, pastry dan jajanan pasar (roti,cake, cookies, choux pastry dan nagasari)? 3. Bagaimana kualitas olahan bakery,pastry, dan jajanan pasar dengan bahan tepung komposit pisang (roti,cake, cookies, choux pastry dan nagasari)? 4. Bagaimana tingkat daya terima konsumen pada olahan bakery, pastry dan jajanan pasar (roti,cake, cookies, choux pastry dan nagasari) dengan bahan tepung komposit pisang? 1.3 Tujuan penelitian dan kegunaan penelitian Tujuan dalam penelitian ini, mencakup secara umum dan secara khusus yang diantaranya adalah : 1. Tujuan umum Mengetahui dan manfaatkan bahan baku tepung lokal dan mengembangkan tepung pada berbagai jenis produk (roti, cake, cookies,choux pastry dan nagasari).

10 2. Tujuan khusus a. Mengetahui dan mendapatkan karakteristik tepung pisang yang terbaik b. Mendapatkan formulasi dan standar resep untuk olahan bakery, pastry dan jajanan pasar (roti,cake, cookies, choux pastry dan nagasari) dengan bahan baku tepung komposit pisang c. Mengetahui kualitas gizi, daya simpan dan pengemasan olahan bakery, pastry dan jajanan pasar (roti,cake, cookies,choux pastry dan nagasari) dengan tepung komposit pisang d. Mengetahui tingkat daya terima konsumen pada produk bakery, pastry dan jajanan pasar (roti,cake, cookies, choux pastry dan nagasari). Kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yang diantaranya adalah : 1. Kajian ilmiah Memenuhi salah satu syarat jenjang Sarjana Pariwisata dan memberi sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada kuliner dan khususnya pengembangan bahan baku lokal. 2. Kajian praktis Memberikan informasi tentang bahan baku lokal jenis tepung dalam pengolahan bakery, pastry dan jajanan pasar (roti,cake, cookies, choux pastry dan nagasari.