SEPTIA MORY Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai perpajakan yang diberikan kepada masyarakat kususnya untuk wajib pajak.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian dimana informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN. Perpajakan, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013, dilanjutkan analisis data dan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini menggunakan alat analisis

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembayaran pajak kendaraan bermotor di lima samsat yang ada di DIY

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah Masjid besar se-provinsi Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

: Siti Wulandari Fauziah NPM : Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN DAN AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak bumi dan bangunan. Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR


BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK, KESADARAN, KUALITAS PELAYANAN PADA TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

(jumlahnya lebih sedikit daripada populasinya). Teknik sampling yang

Berikut sebuah penelitian:

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

BAB III METODE PENELITIAN. oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena fenomena.

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

JURNAL. Oleh: WIJI LESTARI Dibimbing oleh : 1. FAISOL, S.Pd.,M.M. 2. ERNA PUSPITA, M.Ak

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

Transkripsi:

PENGARUH PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun) SEPTIA MORY 110462201002 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas yang efektif yang terdaftar di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Jumlah populasi menurut data dari KPP Pratama Tanjung Balai Karimun adalah 9.114. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling dengan sampel sebanyak 100 responden dari wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas. Metode pengumpulan data primer yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan media kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa secara parsial pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di wilayah KPP Pratama Tanjung Balai Karimun, Sedangkan 1

sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di wilayah KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun Kata Kunci: Kepatuhan Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kondisi Keuangan. PENDAHULUAN Kepatuhan wajib pajak merupakan salah satu kunci utama untuk memaksimalkan pendapatan negara dari sektor pajak. Dalam RAPBN tahun 2015, pendapatan negara mencapai RP1.762,29 triliun. Dari jumlah itu, penerimaan perpajakan mencapai Rp1.370,82 triliun, atau sebesar 77,79% dari total pendapatan negara. Sedangkan sisanya merupakan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp388,04 Triliun, atau sebesar 22,02% dari total pendapatan negara. Kepatuhan wajib pajak adalah kondisi dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban dan melaksanakan hak perpajakannya (Nurmantu, 2005 dalam Rohmawati, Prasetyono dan Rimawati 2013). Variabel-variabel yang diperkirakan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak adalah pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak, dan kondisi keuangan. Pelayanan fiskus adalah cara petugas pajak dalam membantu, mengurus, atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang yang dalam hal ini adalah wajib pajak (Jatmiko, 2006). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Arum (2012) dan Yogatama (2014) menunjukkan bahwa pelayanan fiskus berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. 2

Sanksi Perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan akan ditaati, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan (Mardiasmo, 2009:47). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Suliani (2014), Putri dan Jati (2012), Pratiwi dan Setiawan (2013), dan Rohmawati (2012) menunjukkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya yang dilakukan Dirjen Pajak untuk memberikan informasi, pengertian, dan pembinaan kepada masyarakat khususnya wajib pajak mengenai perpajakan dan perundang-undangannya (Yogatama, 2014). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati, Prasetyono dan Rimawati (2013), dan Rohmawati (2012) menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yogatama (2014) menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Kesadaran wajib pajak adalah kondisi dimana wajib pajak mengetahui dan melaksanakan aturan perpajakan dengan benar dan sukarela. Apabila pemahaman dan pelaksanaan kewajiban perpajakan semakin baik, maka tingkat kesadaran wajib pajak tinggi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan perpajakannya (Muliari dan Setiawan, 2010). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Jati (2012), Pratiwi dan Setiawan (2013), dan Rohmawati (2012) menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Kondisi keuangan wajb pajak adalah tingkat kepuasan wajib pajak terhadap kondisi keuangan wajib pajak itu sendiri dan keluarganya ( Lago-Penas, 2009; Torgler, 2003) dalam Aryobimo (2012). Kondisi keuangan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Pratiwi dan Setiawan, 2013). Aryobimo (2012) menunjukkan bahwa kondisi keuangan wajib pajak berpengaruh positif tehadap tingkat kepatuhan wajib pajak. 3

KAJIAN PUSTAKA Kepatuhan Wajib Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pajak adalah kontribusi wajin kepada negara yan terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Surliani (2014) mengukur kepatuhan wajib pajak dengan indikator: wajib pajak paham dan berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terhutang dengan benar dan membayar pajak tepat pada waktunya. Pelayanan Fiskus Pelayanan fiskus adalah cara petugas pajak dalam membantu, mengurus, atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang yang dalam hal ini adalah wajib pajak (Jatmiko, 2006). Arum (2012) mengukur pelayanan fiskus dengan indikator: petugas pajak memberikan pelayanan dengan baik, penyuluhan oleh petugas pajak membantu pemahaman wajib pajak, petugas pajak memperhatikan keberatan wajib pajak, cara membayar pajak efisien. Sanksi Perpajakan Sanksi Perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan akan ditaati, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan (Mardiasmo, 2009:47). Arum (2012) mengukur Sanksi Perpajakan dengan indikator: Sanksi pajak sangat diperlukan, sanksi dilaksanakan dengan tegas, sanksi sesuai dengan besar kecilnya pelanggaran, sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. 4

Sosialisasi Perpajakan Sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya yang dilakukan Dirjen Pajak untuk memberikan informasi, pengertian, dan pembinaan kepada masyarakat khususnya wajib pajak mengenai perpajakan dan perundang-undangannya. Setelah masyarakat memperoleh pemahaman diharapkan akan memotivasi dan kemudian dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak (Yogatama, 2014). Yogatama (2014) mengukur Sosialisasi perpajakan dengan indikator: pandangan masyarakat mengenai pengisian SPT, sosialisasi sebagai sarana penyampaian informasi, sosialisasi sebagai sarana memberikan motivasi, sosialisasi sesuai dengan masalah dan seringnya wajib pajak mengikuti sosialisasi. Kesadaran Wajib Pajak Kesadaran wajib pajak adalah kondisi dimana wajib pajak mengetahui dan melaksanakan aturan perpajakan dengan benar dan sukarela. Apabila pemahaman dan pelaksanaan kewajiban perpajakan semakin baik, maka tingkat kesadaran wajib pajak tinggi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan perpajakannya (Muliari dan Setiawan, 2010). Arum (2012) mengukur kesadaran wajib pajak dengan indikator: pajak adalah iuran rakyat untuk dana pembangunan, pajak adalah iuran rakyat untuk dana pengeluaran umum pelaksanaan fungsi dan tugas pemerintah, pajak merupakan sumber penerimaan negara yang terbesar, pajak merupakan kewajiban sebagai warga negara. Kondisi Keuangan Kondisi keuangan wajib pajak adalah tingkat kepuasan wajib pajak terhadap kondisi keuangan wajib pajak itu sendiri dan keluarganya ( Lago-Penas, 2009; Torgler, 2003) dalam Aryobimo (2012). Julianti (2014) mengukur kondisi keuangan dengan skala likert 1-5. Dimana nilai 5 adalah wajib pajak sangat puas dengan kondisi keuangan wajib pajak itu sendiri. Nilai 4 adalah 5

wajib pajak puas dengan kondisi keuangan wajib pajak itu sendiri. Nilai 3 adalah wajib pajak netral dengan kondisi keuangan wajib pajak itu sendiri. Nilai 2 adalah wajib pajak kurang puas terhadap kondisi keuangan wajib pajak itu sendiri. Nilai 1 adalah wajib pajak sangat tidak puas dengan kondisi keuangan wajib pajak itu sendiri. KERANGKA PEMIKIRAN Pelayanan Fiskus H1 Sanksi Perpajakan H2 Sosialisasi Perpajakan Kepatuhan Wajib Pajak H3 Kesadaran Wajib Pajak H4 Kondisi Keuangan H5 H6 6

PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas Aparat perpajakan yang kompeten di harapkan dapat melayani wajib pajak dengan baik. Pelayanan yang baik akan memberikan pengaruh kepada wajib pajak untuk berperilaku taat pajak (Yogatama, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Arum (2012) menemukan bahwa pelayanan fiskus berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Yogatama (2014) menunjukkan bahwa pelayanan fiskus memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan penjabaran diatas, maka diajukan hipotesis pertama sebagai berikut: H1 : Pelayanan fiskus berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiata usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun Pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas Wajib pajak akan memenuhi pembayaran pajak bila memandang sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikannya (Jatmiko, 2006). Pandangan wajib pajak terhadap penerapan sanksi yang berkemungkinan akan lebih banyak merugikannya akan mendorong wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya (Nugroho,2006 dalam Pratiwi dan Setiawan, 2013). Menurut Nugroho (2006) dalam Pratiwi dan Setiawan (2013) pelanggaran peraturan perpajakan akan dapat ditekan apabila terdapat sanksi perpajakan yang mengaturnya. Penelitian yang dilakukan oleh Surliani (2014) menemukan bahwa sanksi pajak berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Ilir Barat. Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Jati 7

(2012) menemukan bahwa sanksi perpajakan secara parsial berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Kantor Besama SAMSAT Denpasar. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dan Setiawan (2013) menemukan bahwa persepsi tentang sanksi pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar. Penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati (2012) menunjukkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Barat. Berdasarkan penjabaran diatas, maka diajukan hipotesis kedua sebagai berikut: H2 : Sanksi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun Pengaruh Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas Sosialisasi seputar perpajakan akan memberikan persepsi yang baik dari para wajib pajak. Hal tersebut akan mempengaruhi dan memotivasi seorang wajib pajak untuk berperilaku taat pajak (Yogatama, 2014) Penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati, Prasetyono dan Rimawati (2013) menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati (2012) menemukan bahwa penyuluhan perpajakan berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Barat. Berdasarkan penjabaran diatas maka diajukan hipotesis ketiga sebagai berikut: H3 : Sosialisasi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun 8

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas Menurut suryadi (2006) dalam Rohmawati (2012) Kesadaran wajib pajak akan meningkat jika masyarakat memiliki persepsi positif tentang pajak. Dengan meningkatkan pengetahuan perpajakan dalam masyarakat melalui pengetahuan perpajakan, baik formal maupun informal akan memberikan dampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Jati (2012) menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak secara parsial berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak di Kantor Bersama SAMSAT Denpasar. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dan Setiawan (2013) menemukan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan wajib pajak reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar. Penelitian yang dilakukan oleh Rohmawati (2012) menemukan bahwa kesadaran berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Denpasar Barat. Dari penjabaran di atas maka diajukan hipotesis keempat sebagai berikut: H4 : Kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepaatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama tanjung Balai Karimun Pengaruh Kondisi Keuangan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas Bloomqist (2003) dalam Aryobimo (2012) mengidentifikasi bahwa tekanan keuangan merupakan salah satu sumber tekanan wajib pajak. Dan Bloomqist berpendapat bahwa wajib pajak orang pribadi yang mempunyai pendapatan yang terbatas mungkin akan menghindari pembayaran pajak jika kondisi keuangan wajib pajak tersebut buruk karena pengeluaran keluarganya lebih besar dari pendapatannya. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dan 9

Setiawan (2013) menunjukkan bahwa kondisi keuangan berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan wajib pajak di Dinas Pendapatan Kota Denpasar. Berdasarkan penjabaran di atas maka diajukan hipotesis kelima sebagai berikut: H5 : Kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun Pengaruh Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak dan Kondisi Keuangan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas Pengujian dilakukan secara parsial dan simultan. Hipotesis di atas adalah hipotesis untuk pengujian secara parsial. Hipotesis untuk pengujian secara simultan adalah sebagai berikut: H6 : Pelayanan Fiskus, Sanksi perpajakan, Sosialisasi perpajakan, Kesadaran wajib pajak dan Kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun METODOLOGI PENELITIAN Populasi penelitian berjumlah 9.114 wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Jumlah sampel adalah 100 wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas ditentukan dengan menggunakan rumus slovin. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu convenience sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak. Sumber data primer pada penelitian ini 10

diperoleh langsung dari wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas melalui media kuesioner. Sejumlah pernyataan diajukan kepada responden dan responden menjawab sesuai dengan pendapatnya. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji kualitas data yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas kemudian di lanjutkan dengan analisis regresi dan pengujian hipotesis. Analisis Regresi Berganda Menurut Priyatno (2010) dalam Maryati (2014) Uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasi). Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan: Y a b X1 X2 X3 X4 X5 e = Kepatuhan Wajib Pajak = Konstanta = Koefisien Regresi = Pelayanan Fiskus = Sanksi Perpajakan = Sosialisasi Perpajakan = Kesadaran Wajib Pajak = Kondisi keuangan = Standar error 11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Menurut Ghozali (2013:54) mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Menurut Ghozali (2013: 55) apabila korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid. Hasil uji validitas masing-masing indikator variabel terhadap total skor konstruk untuk variabel kepatuhan wajib pajak, pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan dan kesadaran wajib pajak menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 0,000<0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator adalah valid. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2013:47) Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Menurut Nunnally (1994) dalam Ghozali (2013: 48) suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Koefisien cronbach s alpha variabel kepatuhan wajib pajak adalah sebesar 0,904 > 0,70. Nilai koefisien cronbach s alpha variabel pelayanan fiskus adalah sebesar 0,794 > 0,70. Nilai koefisien cronbach s alpha variabel sanksi perpajakan adalah sebesar 0,782 > 0,70. Nilai koefisien cronbach s alpha variabel sosialisasi perpajakan adalah sebesar 0,837 > 0,70. Nilai koefisien cronbach s alpha variabel kesadaran wajib pajak adalah sebesar 0,776 > 0,70. Dari data di atas sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini reliabel. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2013: 160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan 12

analisis statistik dengan melihat nilai signifikansi pada tabel one-sample kolmogorov-smirnov test. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data residual terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,875 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai residu dari model regresi mempunyai distribusi yang normal. Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2013: 105) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Menurut Ghozali (2013:108) Model regresi dapat disumpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas variabel pelayanan fiskus memiliki nilai tolerance 0,360 > 0,1 dan nilai VIF 2.779 < 10.. Variabel sanksi perpajakan mempunyai nilai tolerance 0,507 > 0,1 dan nilai VIF 1.973 < 10. Variabel sosialisasi perpajakan memiliki nilai tolerance 0,398 > 0,1 dan nilai VIF 2.515 < 10. Variabel kesadaran wajib pajak memiliki nilai tolerance 0,505 > 0,1 dan nilai VIF 1.979 < 10. Variabel kondisi keuangan memiliki nilai tolerance 0,474 > 0,1 dan nilai VIF 2.110 < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2013:139) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Menurut ghozali uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot dengan dasar analisis adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 13

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan grafik scatterplot, titik titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y namun terdapat beberapa titik yang menumpuk dan membentuk garis diagonal. Untuk memastikan terjadi heteroskedastisitas atau tidak maka dilakukan uji Glejser. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2013:142) Glejser mengusulkan untuk uji heteroskedastisitas dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil uji heteroskedastisitas melalui uji glejser diperoleh nilai Signifikansi pelayanan fiskus 0,255>0,05, nilai signifikansi sanksi perpajakan 0,637>0,05, nilai signifikansi sosialisasi perpajakan 0,968>0,05, nilai signifikansi kesadaran wajib pajak 0,737>0,05 dan nilai signifikansi kondisi keuangan 0,712>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Kepatuhan Wajib Pajak = - 1,196 + 0,463 Pelayanan Fiskus + 0,203 Sanksi Perpajakan + 0,127 Sosialisasi Perpajakan + 0,205 Kesadaran Wajib Pajak + 0,486 Kondisi Keuangan + e Koefisien koefisien persamaan regresi linear berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) sebesar 1,196 artinya apabila nilai dari pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan 14

nilainya sama dengan 0, maka kepatuhan wajib pajak nilainya 1,196 atau mengalami penurunan sebesar 1,196. 2. Koefisien untuk pelayanan fiskus (X 1 ) sebesar 0,463 artinya apabila nilai pelayanan fiskus mengalami kenaikan 1, maka kepatuhan wajib pajak (Y) akan meningkat sebesar 0,463 dengan asumsi sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan nilainya tetap. 3. Koefisien untuk sanski perpajakan (X 2 ) sebesar 0,203 artinya apabila nilai sanksi perpajakan mengalami kenaikan 1, maka kepatuhan wajib pajak (Y) akan meningkat sebesar 0,203 dengan asumsi pelayanan fiskus, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kodisi keuangan nilainya tetap. 4. Koefisien untuk sosialisasi perpajakan (X 3 ) sebesar 0,127 artinya apabila nilai sosialisasi perpajakan mengalami kenaikan 1, maka kepatuhan wajib pajak (Y) akan meningkat sebesar 0,127 dengan asumsi pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan nilainya tetap. 5. Koefisien untuk kesadaran wajib pajak (X 4 ) sebesar 0,205 artinya apabila nilai kesadaran wajib pajak mengalami kenaikan 1, maka kepatuhan wajib pajak (Y) akan meningkat sebesar 0,205 dengan asumsi pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan dan kondisi keuangan nilainya tetap. 6. Koefisien untuk kondisi keuangan (X 5 ) sebesar 0,486 artinya apabila nilai kondisi keuangan mengalami kenaikan 1, maka kepatuhan wajib pajak (Y) akan meningkat 0,486 dengan asumsi pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan dan kesadaran wajib pajak nilainya tetap. 15

Uji t Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen X 1 (pelayanan fiskus), X 2 (sanksi perpajakan), X 3 (sosialisasi perpajakan), X 4 (kesadaran wajib pajak), dan X 5 (kondisi keuangan) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (kepatuhan wajib pajak). Nilai t tabel dapat di lihat pada tabel t dengan rumus tingkat kepercayaan di bagi 2 ; jumlah responden dikurangi jumlah variabel independen di kurang satu atau dalam bentuk rumus (α/2 ; n-k-1). Perhitungan t tabel untuk penelitian adalah (0,05/2 ; 100-5-1) = (0,025 ; 94) maka dapat dilihat nilai t tabel pada tabel t sebesar 1,98552 atau jika menggunakan 3 angkat di belakang koma sebesar 1,986. Berdasarkan hasil uji t pada variabel pelayanan fiskus, diperoleh nilai t hitung sebesar 4,726 > t tabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka H 01 ditolak dan Ha 1 diterima artinya Pelayanan fiskus berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Berdasarkan hasil uji t pada variabel sanksi perpajakan, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,084 > t tabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi sebesar 0,040 < 0,05, maka H 02 ditolak dan Ha 2 diterima artinya sanksi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Berdasarkan hasil uji t pada variabel sosialisasi perpajakan, diperoleh nilai t hitung sebesar 1,743 < t tabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi sebesar 0,085 > 0,05, maka H 03 diterima dan Ha 3 ditolak artinya sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib 16

pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Berdasarkan hasil uji t pada variabel kesadaran wajib pajak, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,431 > t tabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi sebesar 0,017 < 0,05, maka H 04 di tolak dan H a4 diterima artinya kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Berdasarkan hasil uji t pada variabel kondisi keuangan, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,088 > t tabel sebesar 1,986 dan nilai signifikansi sebesar 0,039 < 0,05, maka H 05 di tolak dan H a5 diterima artinya kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun Uji F Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 54,545 > F tabel sebesar 2,31 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka H 06 ditolak dan Ha 6 diterima artinya pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Uji Koefisien Determinasi Analisis Determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X 1,X 2,X 3,X 4 dan X 5 ) terhadap variabel Y. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square (R 2 ) sebesar 0,741 atau 74,1% artinya bahwa besarnya pengaruh signifikansi X 1 (pelayanan fiskus), X 2 (sanksi perpajakan), X 3 (sosialisasi 17

perpajakan), X 4 (kesadaran wajib pajak, dan X 5 (kondisi keuangan) secara serentak terhadap variabel Y (kepatuhan wajib pajak adalah sebesar 74,1% sedangkan sisanya sebesar 25,9% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pengaruh pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak adalah sebagai berikut: a. Pelayanan fiskus berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai karimun. b. Sanksi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. c. Sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. d. Kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. e. Kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. 18

2. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa pelayanan fiskus, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kondisi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas di KPP Pratama Tanjung Balai Karimun. Dari hasil penelitian yang dilakukan, saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian hendaknya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Balai Karimun dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak agar penerimaan pajak bisa maksimal. 2. Penelitian selanjutnya dapat diperluas hingga kantor pelayanan pajak seluruh provinsi Kepulauan Riau. 3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan untuk penelitian yang akan datang sebagai acuan apabila melakukan penelitian mengenai kepatuhan wajib pajak. Peneliti yang akan melakukan penelitian di bidang kepatuhan wajib pajak dapat menambahkan variabel-variabel yang lain, misalnya persepsi wajib pajak terhadap transparansi. DAFTAR PUSTAKA Arum, Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Aryobimo, Putut Tri. 2012. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak tentang Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Kondisi Keuangan Wajib Pajak dan Preferensi Risiko sebagai Variabel Moderating. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Edisi 7. Semarang: Universitas Diponegoro. Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Denda, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Tesis Program Studi Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. 19

Julianti, Murni. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk Membayar Pajak dengan Kondisi Keuangan dan Preferensi Resiko Wajib Pajak sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di KPP Pratama Candisari Semarang). Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Andi. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi 2011. Yogyakarta : Andi. Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Maryati, Eka. 2014. Pengaruh Sanksi Pajak, Motivasi dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Muliari, Ni Ketut & Putu Ery Setiawan. 2010. Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak pada kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Ilmiah. Pratiwi, I G. A. M. Agung Mas Andriani & Putu Ery Setiawan. 2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas pelayanan, Kondisi Keuangan, dan Persepsi tentang Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar. Ilmiah. Putri, Amanda R Siswanto & I Ketut Jati. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib pajak dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Di Denpasar. Ilmiah. Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan ketiga atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Rohmawati, Alifa Nur. 2012. Pengaruh Kesadaran, Penyuluhan, Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar. Rohmawati, Lusia, Prasetyono & Yuni Rimawati. 2013. Pengaruh Sosialisasi dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Tingkat Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. Ilmiah. Santoso,Singgih. 2014. Statistik Parametrik. Edisi Revisi 2014. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. Sarwono, Sarlito Wirawan. 2011. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sumanto. 2014. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: CAPS. Surliani. 2014. Pengaruh Pemahaman, Kualitas Pelayanan, Ketegasan Sanksi Pajak, dan Pemeriksaan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Ilir Barat. Skripsi Jurusan Akuntansi STIE MDP, Palembang. Yogatama, Arya. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi di Wilayah KPP Pratama Semarang Candisari). Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. 20