BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan

Apa itu Kalsium (Ca)?

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN

LEMBARAN KUESIONER. Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit osteoporosis

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Informed Consent Persetujuan menjadi Responden

BAB I PENDAHULUAN. Kalsium adalah mineral yang paling banyak kadarnya dalam tubuh manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB I PENDAHULUAN. zat seng / zinc. Padahal zinc merupakan co-faktor hampir 100 enzim yang

UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tulang ditentukan oleh tingkat kepadatannya. Penurunan massa tulang akan terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tulang dan osteoporosis di kehidupan selanjutnya (Greer et al,2006)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha 1

Syarat makanan untuk bayi dan anak :

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KONSUMSI KALSIUM SELAMA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN BANTAR GERBANG BEKASI TAHUN 2011 JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada sekelompok masyarakat disuatu tempat. Hal ini berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. makanan pada masa itu menjadi penyebab utama munculnya masalah gizi remaja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

MAKALAH GIZI KALSIUM

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

Perilaku Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara terhadap Pola Makan Vegetarian Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur. diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025 yaitu 73,7 tahun.

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB III SOLUSI BISNIS

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

UNIVERSITAS INDONESIA KUESIONER PENELITIAN FREKUENSI KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER KALSIUM PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. setiap proses kehidupan manusia agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi maka selera terhadap produk teknologi pangan

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi kalsium..., Endang Mulyani, FKM UI, 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GIZI SEIMBANG BAGI ANAK REMAJA. CICA YULIA, S.Pd, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Cara Melangsingkan Tubuh

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Susu. Lipat sini. Susu mengandungi kalsium.

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia (Khomsan, 2013). Menurut Undang-Undang No.13/1998

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja.

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

HASIL DAN PEMBAHASAN

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Remaja adalah tahapan umur yang datang setelah masa anak anak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalsium merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu kalsium disebut sebagai makro mineral. Kalsium juga merupakan mineral yang penting yang dibutuhkan tubuh dan mempunyai peran yang sangat penting pada tulang dalam mencegah timbulnya osteoporosis. Tetapi, kalsium yang di luar tulang pun mempunyai peran yang besar, seperti mendukung kegiatan enzim, hormon, saraf, dan darah. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras, yaitu terdapat pada tulang dan gigi. 1% kalsium terdapat pada jaringan darah dan jaringan lunak. Kebutuhan kalsium ini bisa didapatkan dari makanan, namun untuk dapat memenuhi kebutuhan kalsium 1% kebutuhan kalsium pada jaringan darah dan jaringan lunak ini, tubuh dapat mengambilnya dari makanan atau dari tulang, karena itu tulang dapat dikatakan sebagai cadangan kalsium bagi tubuh. Jika hal ini terjadi dan dibiarkan dalam jangka waktu terlalu lama, maka tulang akan mengalami pengeroposan, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya. Gaya hidup modern sekarang ini penuh dengan tekanan sehingga semakin meningkatkan kebutuhan manusia akan mineral. Pada saat yang bersamaan, makanan olahan cepat saji membuat mineral ini semakin berkurang dari makanan kita. Banyak makanan-makanan olahan cepat saji dan juga minuman-minuman berkafein yang membuat penyerapan kalsium terhambat dan akhirnya terbuang begitu saja tanpa diserap oleh tubuh. Pola Universitas Kristen Maranatha 1

hidup zaman sekarang yang terbiasa dengan duduk dalam jangka waktu yang lama (nonton, menyetir, kumpul dengan teman-teman, main komputer, dan lain-lain) dan kurangnya menggerakan badan, apalagi untuk berolahraga. Kebiasaan dan pola hidup seperti inilah yang membuat tulang remaja menjadi tidak kuat dan rentan mengalami osteoporosis. Remaja cenderung sangat sadar penampilan dan merasa tertekan untuk menjadi langsing dan mempunyai postur tubuh yang proporsional, mereka juga cenderung takut mengalami kegemukan sehingga mengurangi makan makanan berat seharihari dan melakukan diet untuk menjaga atau mencapai postur tubuh yang langsing. Pola diet yang dilakukan remaja seperti itu menyebabkan asupan mineral, protein, kalsium, vitamin B12, dan zat besi tidak terpenuhi. Karena hal itulah, sekarang ini masalah akibat kekurangan kalsium semakin meningkat. Seringkali anak remaja ini tidak begitu peduli terhadap pentingnya kalsium. Padahal justru pada saat masa pertumbuhan inilah dibutuhkan kalsium yang cukup untuk proses pertumbuhannya. Masa remaja merupakan masa tumbuh baik secara fisik dan sosial. Selama tahun ini, pilihan gizi seseorang akan mempengaruhi tidak hanya kesehatan mereka saat ini, tetapi kesehatan masa depan mereka. Keputusan diet yang dilakukan oleh anak-anak pada masa remaja ini memiliki efek kesehatan yang abadi atau jangka panjang. Di Amerika Serikat terdapat lebih dari 85 persen anak perempuan remaja dan sekitr 65 persen dari remaja laki-laki tidak memiliki kalsium yang cukup dari makanan mereka. Kekurangan kalsium yang terjadi pada remaja tersebut meningkatkan kesempatan seseorang mengalami percepatan osteoporosis di usia dewasa. Sebuah penelitian bertajuk Journal of Nutrition Education and Behaviour menyebutkan bahwa remaja dan orang dewasa sering kali mengalami kekurangan kalsium karena kurangnya konsumsi susu. Menurut beberapa ahli, pertumbuhan tulang hanya bisa terjadi sampai usia 20 tahun. Padahal pada usia remaja seperti itu justru mereka berhenti mengkonsumsi susu. Padahal pada usia remaja ini merupakan usia yang penting untuk Universitas Kristen Maranatha 2

menabung kalsium dalam tulang. Pada usia remaja 75-85 persen massa tulang yang akan dimiliki, pada saat dewasa telah terbentuk. Proses pembentukan dan penimbunan massa tulang ini mencapai kepadatan maksimal pada usia 35 tahun. Menurut data yang dikeluarkan oleh WHO, kekurangan kalsium dapat menyebabkan 200 jenis penyakit. Kekurangan kalsium menjadi masalah bagi tubuh, terutama tulang. Penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan kalsium, seperti: Gangguan pertumbuhan, osteoporosis, hipertensi, diabetes, jantung, stroke, nyeri otot tulang, keropos tulang (osteoporosis), kekebalan tubuh berkurang, daya ingat berkurang, penyumbatan pembuluh darah, kram otot lambung dan usus, dll. Penelitian ini tidak menitikberatkan seputar susu saja tetapi lebih kepada kalsium itu sendiri. Di Indonesia, kebiasaan minum susu hanya dilakukan pada masa bayi sampai balita saja. Setelah itu, mayoritas masyarakat tidak memperdulikan akan pentingnya konsumsi kalsium tersebut. Karena kekurangpedulian terhadap kalsium pada usia remaja inilah yang menyebabkan banyak yang mengalami masalah kekurangan kalsium pada umur tersebut. Remaja umur 11-19 tahun membutuhkan 1200-1500 mg kalsium. Kalsium tidak hanya diperoleh dari susu saja, tetapi juga dari sayuran hijau seperti bayam, brokoli dan sawi, ikan teri kering dan udang kering, tahu kacang-kacangan, salmon, sardine, keju, sereal merupakan makanan-makanan yang mengandung kalsium yang dibutuhkan dan berguna bagi tubuh. Sampai saat ini persentase dan jumlah orang yang mengalami kekurangan kalsium terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini diakibatkan dari gaya hidup dan pola makan yang tidak baik dari setiap individu, karena itu diperlukan pemahaman dan pengertian yang benar bagi kaum remaja untuk setiap harinya memperhatikan dan menjaga asupan kalsium yang cukup. Karena pada masa remajalah tubuh, terutama tulang menabung kalsium di hari tua atau di usia lanjut. Universitas Kristen Maranatha 3

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup - Bagaimana mensosialisasikan dan menyadarkan remaja masa kini mengenai pentingnya kalsium? - Bagaimana mengajak remaja untuk peduli dengan asupan kalsium setiap hari melalui kampanye yang tepat? 1.3 Tujuan Perancangan - Untuk mensosialisasikan dan menyadarkan remaja masa kini mengenai pentingnya kalsium bagi tubuh - Untuk mengajak remaja semakin memahami pentingnya kalsium dan mulai memperhatikan asupan kalsium yang cukup bagi tubuh mereka setiap harinya melalui kampanye yang tepat 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber dan teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu : 1. Wawancara : wawancara dilakukan kepada: - Wawancara dengan remaja yang mengalami kekurangan kalsium - Wawancara dengan dr. Nita Sibuea sebagai dokter umum - Wawancara dengan dr.h,kunkun K. Wiramiharja, Ms Dipl. Nutr. SpGK sebagai dokter nutrisi - Wawancara dengan dr.johanes Candrawinata C MND, Sp.GK sebagai dokter gizi - Meminta data pada Dinas Kesehatan 2. Kuesioner : dibagikan kepada anak-anak remaja berumur 12-19 tahun di beberapa sekolah secara random agar hasil kuesioner lebih luas dan tidak terpatok pada satu sekolah saja 3. Studi pustaka : penelitian ini dilakukan dengan menyusun hubungan teoritik untuk menentukan prinsip-prinsip umum topik yang akan dibahas melalui buku-buku dan media internet. Universitas Kristen Maranatha 4

Bab 1 Penndahuluan 1.5 ma Perancaangan Skem Univeersitas Krissten Maran natha 5