BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan merupakan masalah yang ada di setiap negara, baik di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Data Statistik Negara Pengguna Rokok Terbesar di Dunia

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti pewarna, perasa, pemanis, pengawet. Minuman soda berpemanis sangat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik. adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan (Sugondo, 2009).

BAB 1 : PENDAHULUAN. daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari pesatnya perkembangan teknologi mobile saat ini. Teknologi mobile

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modernisasi bukan hanya membawa berkah, tetapi juga musibah bagi manusia. Ketersediaan alat bantu elektronik

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua negara tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. berumur 60 tahun atau lebih. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sivaraj (2013), kawat gigi atau dalam bahasa medisnya orthodontic

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki berbagai penyebab. Menurut Kaplan dan Sadock (1997), insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Efek domino dari fenomena

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Obat Diabetes Paling Ampuh

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kerusakannya (WHO, 2016). Sebagai penyebab utama disabilitas jangka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Obesitas merupakan pembahasan yang sensitif bagi remaja, semua remaja

BAB I PENDAHULUAN. anak dan remaja saat ini sejajar dengan orang dewasa (WHO, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obesitas atau yang sering disebut kegemukan tentunya menjadi masalah tersendiri bagi seseorang dalam upaya mendapatkan bentuk tubuh ideal. Menurut Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas, menjelaskan bahwa obesitas atau kegemukan merupakan peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan fisik dan skeletal sebagai akibat akumulasi lemak berlebih dalam tubuh. Selain itu masalah obesitas juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Menurut dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan obesitas dapat terjadi karena banyak faktor, namun, 90% obesitas terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat. penderita obesitas juga dapat menderita berbagai penyakit degenerative (penyakit komplikasi akibat penurunan fungsi organ) mulai dari diabetes, hipertensi serangan jantung, stroke hingga kanker (Hasdianah, Siyoto, Peristyowati, 2014, hlm 67) Tidak hanya dikarenakan gaya hidup tidak sehat, seseorang juga dapat mengidap obesitas dikarenakan faktor genetik. Tetapi hal ini tidak menjadikan seseorang yang memiliki riwayat keluarga obesitas pasti akan terkena obesitas. Namun walaupun begitu, pertumbuhan bibit obesitas tersebut dapat dicegah dengan disiplin mengatur gaya hidup, seperti pola makan dan olahraga teratur. 1

Menurut Anna dalam artikelnya sebagaimana dimuat dalam situs kompas.com menjelaskan bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Institute Pengukuran dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Amerika Serikat, Merujuk pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007-2010, Indonesia dinyatakan masuk kedalam 10 besar negara dengan orang gemuk terbanyak (2013).Menurut Zulkarnain dalam artikelnya Awas Obesitas sebagaimana dimuat dalam situs tempo.co bahwa di tahun 2011, jumlah penderita obesitas di Indonesia khususnya untuk usia 18 tahun keatas tercatat haya sekitar 2,4 persen. Jumlah tersebut meningkat drastis di tahun 2010 menjadi 37,7 persen (2012). Menurut Irawati, dkk (2013:264) dari Departemen Kesehatan (DEPKES) juga menjelaskan pengidap obesitas khususnya di DKI Jakarta umur 18 tahun keatas semakin meningkat karena faktor gaya hidup. Dengan poin peningkatan sebesar 39,7 persen dari tahun 2007-2013 menjadikan DKI Jakarta sebagai kota tertinggi yang memiliki prevalensi kecenderungan obesitas tertinggi di Indonesia. Jumlah ini akan terus meningkat setiap tahunnya apabila tidak dikendalikan. Menurut PT. AIA (2013:11) dalam Survey Indeks Pola Hidup Sehat AIA mendapatkan hasil survey tingkat regional yang diambil dari 3 kota besar di Indonesia yang salah satunya adalah DKI Jakarta dengan total 750 responden, menyatakan 90 persen orang setuju obesitas dikalangan generasi muda sangat mengkhawatirkan. Melihat begitu tingginya jumlah pengidap dan besarnya dampak yang di timbulkan oleh obesitas, diperlukan adanya edukasi tentang pencegahan terhadap obesitas guna mengendalikan jumlah pengidap yang semakin meningkat. 2

Menurut WHO (World Health Organization) pengendalian obesitas dapat dilakukan dengan berbagai upaya, seperti pengaturan makan, aktifitas fisik, pengobatan, dan perubahan perilaku. Selain itu perlu juga dipertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi sebagaimana dikutip dari situs obesitas.web.id (n.d). Dengan berdasarkan beberapa permasalahan tersebut kampanye sosial dapat menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk memberikan edukasi kepada target tentang obesitas agar target dapat mengetahui bahaya obesitas dan cara mencegahnya melalui gaya hidup sehat. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana visualisasi perancangan kampanye sosial yang dapat mengedukasi serta meningkatkan kepedulian terhadap bahaya obesitas guna mencegah peningkatan obesitas di DKI Jakarta? 1.3. Batasan Masalah 1. Demografi - Penulis menetapkan sasaran utama Kampanye sosial ini adalah dewasa di daerah DKI Jakarta dengan kategori masa umur 18 21 yang kurang peduli dengan kesehatannya. - Primer : seseorang yang mempunyai riwayat keluarga obesitas. - Sekunder : seseorang yang berpotensi mengidap obesitas. - Ekonomi : menengah ke atas 3

2. Geografis Luasnya pembahasan mengenai gaya hidup tidak sehat terkait dengan obesitas, akan dibatasi sebatas pada wilayah kota DKI Jakarta. 3. Psikografis - Orang yang kurang peduli dengan kesehatannya. 4. Konten Menurut Irawati, dkk (2013:264) dari Departemen Kesehatan (DEPKES) juga menjelaskan pengidap obesitas khususnya di DKI Jakarta umur 18 tahun keatas semakin meningkat karena faktor gaya hidup. Maka kampanye sosial ini akan berisikan edukasi tentang pencegahan obesitas dan ajakan untuk meningkatkan kepedulian serta mengubah kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat dalam upaya mencegah obesitas di DKI Jakarta. 5. Media Seiring dengan semakin berkembangnya media digital dan komunikasi serta luasnya cakupan penelitian yang meliputi wilayah DKI Jakarta, penulis membatasi media dengan lebih fokus untuk menggunakan media website dan aplikasi untuk smartphone agar masyarakat akan lebih mudah untuk mengakses dan melihat media kampanye. Selain itu penulis juga akan menggunakan poster, leaflet, T-Shirt, sticker dan brosssebagai media cetak dan sosial media facebook dan twitter guna membantu dalam sosialisasi kampanye. 4

1.4. Tujuan Tugas Akhir Merancang media kampanye sosial yang dapat meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat guna mencegah obesitas di DKI Jakarta. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat dari tugas akhir yang penulis buat adalah : 1. Mencegah meningkatnya jumlah penderita obesitas di DKI Jakarta. 2. Menjadi sumber informasi target untuk mendapakan edukasi tentang obesitas dan ajakan untuk merubah gaya hidup tidak sehat dalah upaya pencegahan obesitas. 1.6. Metode Pengumpulan data Perancangan kampanye sosial terkait pencegahan obesitas ini didasari oleh beberapa metode pengumpulan data dengan cara kualitatif yaitu berupa kuisioner, studi pustaka, observasi dan wawancara. 1. Kuisioner Penulis menggunakan metode kuisioner sebagai cara pengumpulkan data dengan menyebar angket terkait dengan obesitas kepada masyarakat di wilayah DKI jakarta. Dimana nantinya dari data yang diperoleh, penulis dapat mengetahui dan menyimpulkan masalah secara efektif guna membantu dalam upaya pencegahan obesitas di DKI Jakarta. 5

2. Studi Pustaka Penulis akan mengumpulkan data dari beberapa buku terkait dengan kampanye sosial, asupan gizi dan obesitas, dimana buku-buku tersebut akan menjadi acuan penulis untuk membuat perancangan kampanye pencegahan obesitas yang efektif. 3. Observasi Penulis akan melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mengetahui lebih lanjut tetang gaya hidup di DKI Jakarta. Obeservasi yang akan dilakukan antara lain seperti pengamatan para ahli terkait obesitas, dokumentasi dan melihat fenomena-fenomena yang terjadi terkait obesitas di DKI Jakarta. 4. Wawancara Wawancara ditujukan untuk mendapatkan data-data dari narasumber yang terkait dalam pembahasan tentang obesitas yang nantinya data yang di dapatkan data yang valid dan bagaimana cara-cara tepat untuk mencegah meningkatnya obesitas. Wawancara ini akan ditujukan langsung kepara ahli dan penderita serta orang-orang yang perduli terhadap kesehatan, sehingga data yang didapatkan akurat. 6

1.7. Skematika Perancangan Latar Belakang Tingginya angkat obesitas di DKI Jakarta hingga menduduki kota ketiga terbanyak pengidap obesitas di Indonesia yang di akibatkan kurangnya kepedulian masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Rumusan Masalah Bagaimana visualisasi perancangan kampanye sosial yang dapat mengedukasi serta meningkatkan kepedulian terhadap bahaya obesitas guna mencegah peningkatan obesitas di DKI Jakarta Kepustakaan 1. Obesitas 2. Desain Komunikasi Visual 3. Kampanye Sosial Tujuan Merancang media kampanye sosial yang dapat meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat guna mencegah obesitas di DKI Jakarta. Analisa Lapangan 1. Fokus target 2. Obeservasi 3. Konsultasi dengan ahli 4. Studi literature Khalayak Sasaran 1. Demografis: Usia : Dewasa 18-21 tahun Ekonomi : Menengah Atas 2. Geografis: Daerah perkotaan Khusus DKI Jakarta. 3. Psikografis: Orang yang kurang peduli dengan kesehataannya. Insight Menahan laju jumlah penderita Obesitas di DKI Jakarta. Konsep Perancangan Ide secara garis besar: Kampanye sosial pencegahan obesitas di DKI Jakarta melalui gaya hidup yang sehat. Visualisasi: Sederhana dan Tepat sasaran Media: Website, Aplikasi Smartphone, Poster, Leaflet, Pin, Sticker, Media Sosial. Bagan 1.1. Skematika Perancangan 7