BAB I PENDAHULUAN. Data Statistik Negara Pengguna Rokok Terbesar di Dunia

Transkripsi

1 Jumlah Pengguna (Juta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dilansir oleh Tjiptadinata Effendi di Kompasiana, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Indonesia sebagai perokok aktif terbanyak ketiga di dunia dengan presentasi 65 juta perokok aktif, dibawah China dan India dengan masing-masing 390 juta dan 144 juta orang. Terlepas dari banyaknya jumlah pengguna rokok tembakau, Indonesia juga sebagai salah satu negara penghasil atau produksi rokok tembakau. Bahaya yang terkandung pada rokok tembakau tidak membuat pengguna rokok jera dan berhenti mengkonsumsi rokok tembakau. Data Statistik Negara Pengguna Rokok Terbesar di Dunia China India Indonesia Russia Amerika Serikat Laporan Statistik WHO 2008 Sumber: Disamping banyak jumlah perokok aktif di Indonesia, saat ini terdapat fenomena baru rokok jenis elektrik yang muncul dalam lima tahun terakhir menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Dikutip dari alodokter.com oleh tim alodokter, rokok elektrik atau Vape sendiri berasal dari Negara China, sebagai alternatif dari rokok tembakau yang memiliki 1

2 kandungan nikotin dan bahan berbahaya lainnya bagi tubuh manusia. Rokok elektrik tersebut menjadi gaya hidup bagi masyarakat, dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik. Menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kustantinah dalam artikel VIVAnews.com, rokok elektrik bekerja dari proses penguapan cairan (liquid) oleh kawat listrik yang dipanaskan. Proses penguapan tersebut yang menghasilkan uap air dan memberikan sensasi seperti merokok. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya asap yang keluar, melainkan uap air; ini menjadikan stigma rokok elektrik lebih aman daripada rokok tembakau. Penggunaan rokok elektrik sendiri masih menjadi kontroversi di kalangan dokter dan badan kesehatan. Dikutip dari artikel alodokter.com, Dr. Pamela Ling yang terlibat dalam penelitian yang dilakukan oleh Center for Tobbaco Control Research and Education University of California menyimpulkan bahwa penggunaan rokok elektrik tidak lebih baik dibanding rokok tembakau dan tidak cukup membantu seseorang mengatasi kecanduan merokok tembakau. Sedangkan menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kustantinah, menjelaskan bahwa sejumlah bahaya terkandung di dalam rokok elektrik, seperti kandungan nikotin cair dan bahan pelarut propilen, glikol, dieter glikol, dan gliserin. Jika bahan-bahan tersebut dipanaskan, maka akan menghasilkan senyawa nitrosamine. Senyawa tersebut yang menyebabkan penyakit, salah satunya yaitu penyakit kanker. Seiring dengan rokok elektrik yang menjadi tidak lebih baik dari rokok tembakau dan semakin populernya rokok elektrik bagi gaya hidup masyarakat menengah atas, ancaman bahaya di balik rokok elektrik semakin mengkhawatirkan. Juga masih banyak yang belum mengetahui bahaya dari kandungan cairan yang terdapat di rokok elektrik, sehingga dibutuhkan sosialisasi tentang fenomena rokok elektrik sebagai alternatif rokok tembakau beserta bahaya yang terkandung di dalamnya. Kampanye sosial tersebut dibuat selain untuk mengedukasi masyarakat umum, guna mendukung program Komnas Pengendalian Tembakau. Perancangan media visual dibuat dalam rangka program sosialisasi bahaya rokok elektrik sebagai alternatif rokok tembakau kepada masyarakat umum 2

3 dan pengguna rokok tembakau yang ingin beralih ke rokok elektrik. Komnas Pengendalian Tembakau sebagai lembaga masyarakat pengendalian tembakau berperan penting dalam meningkatkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya bahaya merokok, khususnya di usia remaja. Sehingga perancangan ini diharapkan menjadi informasi yang dapat diakses melalui YouTube, Facebook atau Twitter untuk mencegah orang yang ingin mencoba rokok elektrik di Indonesia. 1.2 Permasalahan Identifikasi Masalah a. Munculnya fenomena rokok elektrik di Indonesia sebagai alternatif rokok tembakau. b. Penggunaan rokok elektrik yang lebih berbahaya dibandingkan rokok tembakau. c. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya dari rokok elektrik sebagai alternatif rokok tembakau Rumusan Masalah a. Apa saja bahaya yang terkandung di dalam rokok elektrik? b. Bagaimana cara sosialisasi yang tepat tentang bahaya rokok elektrik kepada masyarakat umum, khususnya pengguna rokok elektrik? c. Bagaimana merancang media visual untuk sosialisasi tentang bahaya penggunaan rokok elektrik? 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengguna rokok tembakau yang ingin beralih ke rokok elektrik dan masyarakat umum khususnya di kota-kota besar di Indonesia, pria berusia 18 sampai 30 tahun, 3

4 berpendidikan minimal SMA, menengah keatas, dan bekerja di perkantoran maupun wirausaha. Penelitian berlangsung pada bulan Februari Juni Tujuan Perancangan Merancang video Motion Graphic untuk program kampanye bahaya rokok elektrik kepada masyarakat umum sekaligus mencegah pengguna rokok tembakau yang ingin berpindah ke rokok elektrik. Selain itu menginformasi bahwa kedua rokok tembakau dan rokok elektrik sama berbahaya. 4

5 1.5 Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah kegiatan mendapatkan informasi dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada narasumber, menurut P. Joko Subagyo (1991:39). Wawancara dilakukan dengan narasumber yang ahli dalam bidang kesehatan paruparu. b. Kuisioner Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan terkait masalah penelitian yang diberikan kepada responden terkait, dengan jawabanjawabannya berisi informasi dalam menguji hipotesis, menurut Moh. Nazir (1988:63). Kuesioner dilakukan kepada beberapa komunitas pengguna rokok elektrik di Kota Bandung. c. Studi Pustaka Studi pustaka adalah proses pengumpulan data dengan mengadakan penelitian terhadap buku, literatur, laporan dan catatan terkait masalah penelititan, menurut (Moh. Nazir 1988:95). Studi pustaka dilakukan melalui berbagai literatur buku, maupun internet untuk mendapatkan teori-teori Desain Komunikasi Visual, teori Ilustrasi, teori Layout, teori Warna, teori Tipogafi, dan teori Animasi. d. Analisis Matriks Menurut Didit Widiatmoko Soewardikoen (2013:50), Analisis Matriks adalah membandingkan objek visual dengan cara menjabarkan dan dinilai menggunakan satu tolok ukur yang sama sehingga akan terlihat gradasi perbedaan seperti gaya visual, genre, dan objek visual lainnya. e. Observasi Menurut Narbuko dan Ahmadi (2013:70), observasi adalah salah satu teknik dalam pengumpulan data yang dilalukan dengan cara mengamati suatu objek lalu mencatat gejala-gejala yang diselidiki secara spesifik. 5

6 f. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencatat atau merekam kejadian-kejadian yang telah berlalu, seperti rekaman suara, video, foto, catatan-catatan, dan lain sebagainya (Suharsaputa 2014:215). Dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar wawancara dengan narasumber, pengumpulan gambar-gambar sebagai pendukung visualisasi dasar pemikiran dan teori. 6

7 1.6 Kerangka Perancangan Identifikasi Masalah a. Munculnya fenomena rokok elektrik di Indonesia b. Penggunaan rokok elektrik yang lebih berbahaya dibandingkan rokok tembakau c. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya dari rokok elektrik Rumusan Masalah a. Apa saja bahaya yang terkandung di dalam rokok elektrik? b. Bagaimana cara sosialisasi akan bahaya rokok elektrik kepada masyarakat umum? c. Bagaimana merancang video Motion Graphic untuk sosialisasi tentang bahaya penggunaan rokok elektrik? Tujuan Perancangan a. Merancang video Motion Graphic untuk program sosialisasi bahaya rokok elektrik kepada komunitas pengguna rokok dan masyarakat umum. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara b. Kuisioner c. Studi Pustaka d. Analisis Matriks e. Observasi f. Dokumentasi a. Teori Komunikasi Massa b. Teori Kampanye c. Teori Infografis d. Teori Multimedia e. Teori Desain Komunikasi Visual f. Teori Layout Analisis Data a. Konsep Komunikasi b. Konsep Kreatif c. Konsep Media d. Konsep Visual Perancangan Video Motion Graphic Untuk Program Sosialisasi Bahaya Rokok Elektrik 7