SEKILAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI BENGKULU KURUN WAKTU 1980 SAMPAI DENGAN 2003

dokumen-dokumen yang mirip
TIGA PULUH DUA TAHUN PERJALANAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL DI PROPINSI BENGKULU (1972 SAMPAI DENGAN 2010)

ANALISA HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 DAN IMPLIKASI KEPENDUDUKAN DI PROVINSI BENGKULU

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009

PERKEMBANGAN PROGRAM KB DI PROVINSI BENGKULU ( HASIL MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS )

FAKTOR-FAKTOR PENURUNAN FERTILITAS DI PROVINSI BENGKULU (PERBAIKAN HASIL SDKI TAHUN 2007)

GAMBARAN KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA 2007)

1. BAB I PENDAHULUAN

ANALISA PENURUNAN TFR DAN BONUS DEMOGRAFI DI PROPINSI BENGKULU

ANALISA PELAKSANAAN PROGRAM KB PROPINSI BENGKULU

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah

BAB I. termasuk individu anggota keluarga untuk merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committe 1970 :

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang

PENDAHULUAN SUMBER DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk merupakan modal dasar dalam mewujudkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DI PROPINSI BENGKULU : SEKILAS TENTANG UPAYA PENGENDALIAN KUANTITAS DAN PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK DAN KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Permasalahan yang sangat menonjol adalah jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. besar jiwa pada tahun 2010, laju pertumbuhan tinggi yaitu sebesar

ANALISA SEMENTARA MINI SURVEY PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2010

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

I. PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk sebanyak juta jiwa penduduk (BPS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan.

PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN/KOTA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2035

BAB 1 PENDAHULUAN. keterbatasan. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan terbatasnya lahan sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muda, dan arus urbanisasi ke kota-kota merupakan masalah-masalah pokok

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTEMUAN 8 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

BAB I PENDAHULUAN. dan menyelenggarakan program KB nasional. (BKKBN, 2011) dihitung berbagi perbandingan atau rasio (ratio) antara lain : rasio jenis

menikah di usia muda di Indonesia dengan usia tahun pada tahun 2010 lebih dari wanita muda berusia tahun di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah

PROFIL DATA KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Parameter Kependudukan menurut Kabupaten/Kota Oleh : Risma Mulia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi. 1. Indonesia yang kini telah mencapai 237,6 juta hingga tahun 2010 menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

PENETAPAN SEMENTARA PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2035

I. PENDAHULUAN. seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Analisis Proyeksi Penduduk Jambi Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, hal ini

Standard Operating Procedure Database Profil KKB Desa DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... ii SOP PENGAKSESAN APLIKASI DATABASE PROFIL KKB DESA...

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional

PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PER MIX KONTRASEPSI TERHADAP PPM PB KINERJA/KEMITRAAN BULAN JANUARI S/D OKTOBER 2008

BAB I PENDAHULUAN. miliar jiwa. Cina menempati urutan pertama dengan jumlah populasi 1,357 miliar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbandingan karakteristik...,cicik Zehan Farahwati, FKM UI, 2009

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

HASIL PENDATAAN KELUARGA DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun

LAPORAN BULANAN KLINIK KB KABUPATEN BOALEMO B U L A N : AGUSTUS 2009

ANALISA PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Surat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta Edisi 16 Oktober IUD DAN SUNTIK KONTRASEPSI "FAVOURITE" Oleh : Ki Supriyoko

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat yang menyebabkan. kepadatan penduduk (Hatta, 2012). Permasalahan lain yang dihadapi

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ditingkatkan guna mencegah teradinya ledakan penduduk di Indonesia pada tahun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Cina, India, dan Amerika Serikat) dengan. 35 tahun (Hartanto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu sekitar 258 juta jiwa (United Nations, 2015). Dalam kurun

PERTEMUAN 6 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Menurut dari hasil sensus penduduk tahun 2010 yang dilakukan oleh

Grafik 1. Cakupan Laporan JANUARI 45,67 39,75 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang keluarga berencana (KB) yang telah dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. KONDISI UMUM KOTA MAKASSAR. Luas Kota Makassar sekitar 175,77 km 2, terletak di bagian Barat

I. PENDAHULUAN. atau pasangan suami istri untuk mendapatkan tujuan tertentu, seperti

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang digunakan dengan jangka panjang, yang meliputi IUD, implant dan kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. namun kemampuan mengembangkan sumber daya alam seperti deret hitung. Alam

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah Cina,

PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PER MIX KONTRASEPSI TERHADAP PPM S.D BULAN SEPTEMBER 2008

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

DAFTAR ISI. Petunjuk Penggunaan Database Profil KKB Desa

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperaatan. Disusun oleh : SUNARSIH J.

Transkripsi:

SEKILAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI BENGKULU KURUN WAKTU 1980 SAMPAI DENGAN 2003 BAB I. PENDAHULUAN I. Latar Belakang Secara kuantitatif demografis Program KB Nasional mempunyai fungsi untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui penurunan angka kelahiran dari pemakaian alat kontrasepsi. Semakin tinggi penggunaan alat kontrasepsi maka semakin banyak kehamilan yang dapat dicegah yang akhirnya dapat menurunkan angka kelahiran. Pertumbuhan penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu fertilitas atau angka kelahiran berfungsi menambah jumlah penduduk, mortalitas atau angka kematian berfungsi mengurangi jumlah penduduk dan migrasi atau perpindahan penduduk berfungsi menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu wilayah. Jumlah penduduk suatu wilayah akan bertambah bila jumlah kelahiran dan penduduk datang lebih besar dari pada jumlah kematian dan penduduk pergi, sebaliknya jumlah penduduk suatu wilayah akan berkurang apabila jumlah kelahiran dan penduduk dating lebih kecil daripada jumlah kematian dan penduduk pergi. Ide Program KB Nasional muncul pada saat bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah salah satunya mengenai Kependudukan khususnya menyangkut segi : a. Jumlah Penduduk yang relatif besar dimana Indonesia pada saat itu menduduki posisi kelima dari negara dunia yang mempunyai penduduk besar. b. Pertumbuhan yang relatif tinggi, karena tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian juga tinggi meskipun sedang mengalami penurunan secara dratis c. Penduduk yang relatif muda d. Penyebaran penduduk yang kurang seimbang e. Tingkat sosial ekonomi yang relatif masih rendah. Kasi Program dan Analisa 2009 1

Dengan latar belakang permasalahan penduduk maka dimulai dari perintisan pihak swasta pada tahun 1950 sampai dengan 1966 dengan berdirinya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ) tahun 1957 dan dilanjutkan dengan keterlibatan pemerintah dengan Lembaga Keluarga Berencana Nasional ( LKBN ) tahun 1968 Program KB Nasional sebagai implementasi Program Pemerintah secara resmi dimulai dengan Keppres nomor 8 tahun 1970 dengan dibentuknya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) tahun 1970 yang mencakup 6 wilayah Jawa dan Bali. Perluasan wilayah garapan Program KB Nasional dan penegasan sebagai Lembaga Non Pemerintah dibawah Presiden dengan Keppres nomor 33 tahun 1972 yang dikenal dengan Propinsi Luar Jawa Bali I (LBJ I) pada 10 ( sepuluh ) wilayah Propinsi. Perluasan wilayah terus berlangsung dengan penambahan pada 11 ( sebelas) wilayah yang dikenal dengan Luar Jawa Bali II ( LBJ II ) dimana Propinsi Bengkulu masuk didalamnya dengan dasar hokum Keppres nomor 38 tahun 1978. II. Tujuan : a. Tujuan Umum : Memberikan gambaran pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Propinsi Bengkulu kurun waktu 1980 sampai dengan Desember 2003 ditinjau dari aspek demografi dan Program Kb Nasional. b. Tujuan Khusus : 1. Diperoleh gambaran tentang demografis meliputi jumlah penduduk, TFR, Laju Pertumbuhan Penduduk, Umur Pertama Perkawinan, Median Umur Penduduk. 2. Diperoleh Gambaran Program KB Nasional 3. Diperoleh gambaran dampak dari pengaruh Program KB Nasional terhadap perkembangan demografis. III. Sasaran : Pelaksanaan Program KB Nasional dan dampak terhadap demografis. Kasi Program dan Analisa 2009 2

BAB II HASIL KEGIATAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL KURUN WAKTU 1980-2003 Pelaksanaan Program KB Nasional secara resmi di Propinsi Bengkulu dengan Keppres nomor 38 Tahun 1978, dimana Bengkulu termasuk dalam Wilayah Luar Jawa Bali II ( LBJ ) dan Pembangunan waktu itu memasuki Pelita III. 1. Gambaran Umum Demografis Propinsi Bengkulu : GOL UMUR a. Jumlah Penduduk Propinsi Bengkulu 1. Hasil Sensus 1980 Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 penduduk Propinsi Bengkulu digambar pada Tabel 1 LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL SEX RASIO KOTA 37.615 34.807 72.422 106,07 PERDESAAN 352.487 343.079 695.566 102,74 TOTAL 390.102 377.886 767.988 103,22 Sumber BPS Sensus Penduduk 1980 Seri S nomor 9 Komposisi Penduduk digambarkan dengan Piramida Penduduk mencerminkan ciri penduduk tua atau muda yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dan mortalitas, sedangkan jenis kelamin mempunyai pengaruh terhadap seimbang dan tidak seimbangnya fertilitras dan pertumbuhan penduduk, hasil Sensus 1980 dapat digambarkan dengan Piramida Penduduk sebagai berikut : a. Daerah Perkotaan Grafik. 1 PIRAMIDA DAERAH KOTA SENSUS 1980 75 + 65-69 55-59 45-49 35-39 25-29 15-19 5-9 -20-15 -10-5 0 5 10 15 20 Komposisi penduduk di Kota yang digambarkan melalui Grafik 1, umur 0 4 tahun melebar artinya angka fertilitas tinggi, sebagian besar penduduknya pada umur muda, angka fertilitas tinggi, LAKI- LAKI- PEREM- PUAN Kasi Program dan Analisa 2009 3

GOL UMUR b. Daerah Perdesaan Grafik. 2 PIRAMIDA PERDESAAN SENSUS 1980 75 + 65-69 55-59 45-49 35-39 25-29 15-19 5-9 -20-15 -10-5 0 5 10 15 20 Komposisi penduduk di Pedesaan terlihat pada grafik.2 menunjukkan umur muda tinggi artinya angka fertilitas tinggi. Komposisi jenis kelamin pada usia 0 4 tahun seimbang dan usia 5 9 tahun perempuan lebih besar artinya kelahiran masih tinggi. LAKI- LAKI- PEREM- PUAN c. Total Penduduk Hasil Sensus 1980 Grafik.3 GOL UMUR PIRAMIDA KOTA DAN PERDESAAN SENSUS 1980 75 + 65-69 55-59 45-49 35-39 25-29 15-19 5-9 Komposisi penduduk pada umur muda, angka fertilitas tinggi, Komposisi semakin tinggi umurnya semakin menurun. Komposisi menurut jenis kelamin maka pada usia 0 4 tahun seimbang dan usia 5 9 tahun perempuan lebih besar -20-15 -10-5 0 5 10 15 20 LAKI- LAKI- PEREM- PUAN b. Umur Median Umur Median adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih tua, kegunaan untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk pada kelompok-kelompok umur tertentu. 1. Umur Median Kota Hasil Sensus 1980 N 72.422 ---- = ---------- = 36.211 berada pada kelompok umur 15 19 dengan 2 2 jumlah kumulatif 41.006 Md = 72.422 ------------ - 30.037 5 15 2 ------------------------ 10.969 Kasi Program dan Analisa 2009 4

36.211 30.037 15 5 10.969 6174 15 5 Median Umur di Kota = 17,81 10.969 2. Umur Median Pedesaan Hasil Sensus 1980 N 695.566 ---- = ---------- = 347.783 berada pada kelompok umur 15 19 dengan 2 2 jumlah kumulatif 389.388 Md = 695.566 ------------ - 320.173 5 15 2 ------------------------ 69.215 347.783 320.173 15 5 69.215 27.610 15 5 Median Umur = 16,99 69.215 3. Umur Median Total Hasil Sensus 1980 N 767.988 ---- = ---------- = 383.994 berada pada kelompok umur 15 19 dengan 2 2 jumlah kumulatif 430.394 Md = 767.988 ------------ - 350.210 5 15 2 ------------------------ 80.184 Kasi Program dan Analisa 2009 5

383.994 350.210 15 5 80.184 8 6 4 2 0 33784 15 5 Median Umur = 17,11 80.184 Hasil perhitungan tersebut Penduduk di Propinsi Berdasarkan Hasil Sensus 1980 termasuk penduduk Umur Muda yaitu dengan 17,11 Grafik. 4 TFR Hasil Sensus 1980 6,3 5,2 6,2 KOTA PERDESAAN TOTAL i. TFR Sensus 1980 untuk Propinsi Bengkulu TFR Kota = 5,2 TFR Pedesaan = 6,3 Total = 6,2 b. Angka Kelahiran ( TFR ) Rata-rata jumlah anak yang akan dimiliki oleh seorang ibu pada akhir masa reproduksinya dengan mengikuti pola fertilitas di Propinsi Bengkulu terdapat trend sebagai berikut, pada Sensus 1971 di Propinsi Bengkulu 6,175 dan mengalami penurunan tetapi hasil SDKI tahun 2002 2003 mengalami kenaikan dibandingkan dengan hasil Sensus 2000 Grafik.5 6,715 6,57 6,195 5,135 3,969 3,191 2,679 3 SENSUS '71 SUPAS' 76 SENSUS '80 SUPAS' 85 SENSUS '90 SUPAS' 95 SENSUS '00 SDKI'02 b. Penurunan Fertilitas Tabel. 2 TAHUN -/+ 67 70 DAN 71 75-6,40 71 75 DAN 76 79 5,71 76 79 DAN 81 84 17,11 81 84 DAN 86 89 21,05 86 89 DAN 91 94 19,60 91 94 DAN 96 99 16,05 Kasi Program dan Analisa 2009 6

c. Angka Harapan Hidup dan Prosentase Kenaikan Tabel. 3 SP 71 SP 80 SP 90 SP 2000 67-76 76 86 86 96 (1967) (76) (86) (96) 42,30 51,80 60,20 64,0 22,46 16,22 6,31 2. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita III Tahun 1980 Hasil Sensus Penduduk 1980 dapat diketahui Umur Perkawinan Pertama, sebagaimana dalam Grafik 6 25 20 15 10 5 0 18,84 22,87 19,9 Dari hasil Sensus 1980 diketahui bahwa Umur Perkawinan pertama untuk daerah perkotaan sebesar 22, Pedesaan 18,84 dan secara total 19,9. Kesadaran akan Penundaan Perkawinan Pertama di Kota lebih tinggi dibandingkan dengan Pedesaan. Kota Pedesaan Total a. PESERTA KB BARU PELITA III Tabel. 4 79/80 80/81 81/82 82/83 83/84 Bengkulu Utara 1.915 4.835 3.248 4.828 7.896 Bengkulu Selatan 2.403 4.520 4.212 6.096 8.912 Rejang Lebong 3.524 6.335 6.143 6.064 9.852 Kota Bengkulu 894 1.793 1.889 2.454 3.721 Propinsi 8.736 17.483 15.492 19.442 30.381 b. PESERTA KB AKTIF PELITA III Tabel. 5 79/80 80/81 81/82 82/83 83/84 Bengkulu Utara 2.003 6.211 7.994 9.493 16.464 Bengkulu Selatan 2.626 6.200 9.187 13.725 17.543 Rejang Lebong 4.431 9.583 13.169 16.607 21.254 Kota Bengkulu 1.108 2.148 2.818 4.313 6.733 Propinsi 10.168 24.142 33.168 44.138 61.994 Kasi Program dan Analisa 2009 7

c. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita III Tahun 1979/1980 Tabel. 6 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 158 1 0 20 1577 159 1915 PROPORSI 8,25 0,05 0,00 1,04 82,35 8,30 100,00 BENGKULU SELATAN 309 2 0 26 1906 160 2403 PROPORSI 12,86 0,08 0,00 1,08 79,32 6,66 100,00 REJANG LEBONG 160 0 0 40 3117 207 3524 PROPORSI 4,54 0,00 0,00 1,14 88,45 5,87 100,00 KOTA 140 44 0 58 535 117 894 PROPORSI 15,66 4,92 0,00 6,49 59,84 13,09 100,00 PROPINSI 767 47 0 144 7135 643 8736 PROPORSI 8,78 0,54 0,00 1,65 81,67 7,36 100,00 Dari Tabel tersebut Peserta PIL tertinggi dengan 81,67 dan disusul oleh Peserta IUD dengan 8,78 dan Kondom 7,36 d. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita III Tahun 1979/1980 Tabel. 7 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 124 1 0 7 1598 273 2003 PROPORSI 6,19 0,05 0,00 0,35 79,78 13,63 100,00 BENGKULU SELATAN 260 2 0 12 2154 198 2626 PROPORSI 9,90 0,08 0,00 0,46 82,03 7,54 100,00 REJANG LEBONG 157 0 0 51 4061 162 4431 PROPORSI 3,54 0,00 0,00 1,15 91,65 3,66 100,00 KOTA 114 44 0 51 787 112 1108 PROPORSI 10,29 3,97 0,00 4,60 71,03 10,11 100,00 PROPINSI 655 47 0 121 8600 745 10168 PROPORSI 6,44 0,46 0,00 1,19 84,58 7,33 100,00 Dari table Proporsi tersebut tertinggi peserta PIL dengan 84,58 disusul IUD dengan 6,44 dan Kondom 7,33. e. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1979/1980 = 108.931 Pravelensi = 9,33 Tahun 1980/1981 = 111.163 Pravelensi = 21,71 Tahun 1981/1982 = 118.853 Pravelensi = 27,91 Tahun 1982/1983 = 126.646 Pravelensi = 34,85 Tahun 1983/1984 = 127.468 Pravelensi = 48,63 Kasi Program dan Analisa 2009 8

f. Jumlah Sarana dan Tenaga Klinik Tabel. 8 79/80 80/81 81/82 82/83 83/84 KKB 74 83 86 95 103 Tenaga Dokter 43 43 43 45 66 Tenaga Bidan 61 61 58 62 82 Pembantu Bidan 30 30 30 33 56 Tenaga PLKB 6 6 6 29 52 g. Current User Pencapaian PKBN Tahun 1980 10.168 -------------- x 1.000 = 93,34 108.931 Current User memberikan pengaruh terhadap jumlah kelahiran yang dapat dicegah atau berapa banyak PUS yang terlindung dari kehamilan karena yang bersangkutan masih menggunakan alat kontrasepsi, untuk hasil PKBN Tahun 1980 sebesar 93,34. h. Couple Years Of Protection (CYP) dan Yearly Effective Protection(YEP) 10168 CYP = ----------- = 847,33 YEP = 847,33 x 0,83 = 703,28 12 i. Proporsi penurunan fertilitas 703,28 PRF = -------------- x 100 % = 0,65 108.931 3. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita IV Tabel 9 a. PESERTA KB BARU PELITA IV 84/85 85/86 86/87 87/88 88/89 Bengkulu Utara 7.538 9.255 8.775 10.343 8.294 Bengkulu Selatan 7.129 10.178 9.720 9.724 7.398 Rejang Lebong 8.506 9.301 10.089 12.801 10.543 Kota Bengkulu 3.780 3.000 3.892 4.219 4.764 Propinsi 26.953 31.734 32.476 37.087 30.999 Kasi Program dan Analisa 2009 9

b. PESERTA KB AKTIF PELITA IV Tabel.10 84/85 85/86 86/87 87/88 88/89 Bengkulu Utara 18.354 21.356 23.115 25.969 28.579 Bengkulu Selatan 19.545 24.135 27.282 31.198 33.336 Rejang Lebong 22.974 24.283 28.554 32.373 34.857 Kota Bengkulu 7.397 7.381 8.583 9.438 10.776 Propinsi 68.270 77.155 87.534 98.978 107.548 Tabel. 11 c. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita IV Tahun 1984/1985 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 1800 33 0 2845 2693 167 7538 PROPORSI 23,88 0,44 0,00 37,74 35,73 2,22 100,00 BENGKULU SELATAN 1131 12 0 1825 3594 567 7129 PROPORSI 15,86 0,17 0,00 25,60 50,41 7,95 100,00 REJANG LEBONG 843 5 0 2454 5013 191 8506 PROPORSI 9,91 0,06 0,00 28,85 58,93 2,25 100,00 KOTA 584 243 0 2040 758 155 3780 PROPORSI 15,45 6,43 0,00 53,97 20,05 4,10 100,00 PROPINSI 4358 293 0 9164 12058 1080 26953 PROPORSI 16,17 1,09 0,00 34,00 44,74 4,01 100,00 Dari table secara total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 44,74 disusul oleh Suntik sebesar 34,, sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Suntik 37,74 dan Pil sebesar 35,73, Bengkulu Selatan Pil 50,41 dan Suntik 25,60, Rejang Lebong Pil 58,93 dan Suntik 28,85 sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 53,97dan Pil 20,05. d. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita IV Tabel. 12 KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 5383 86 0 2900 9168 817 18354 PROPORSI 29,33 0,47 0,00 15,80 49,95 4,45 100,00 BENGKULU SELATAN 6139 29 0 1315 11259 803 19545 PROPORSI 31,41 0,15 0,00 6,73 57,61 4,11 100,00 REJANG LEBONG 3354 44 0 3609 15288 679 22974 PROPORSI 14,60 0,19 0,00 15,71 66,54 2,96 100,00 KOTA 1300 805 0 1785 2662 845 7397 PROPORSI 17,57 10,88 0,00 24,13 35,99 11,42 100,00 PROPINSI 16176 964 0 9609 38377 3144 68270 PROPORSI 23,69 1,41 0,00 14,07 56,21 4,61 100,00 Kasi Program dan Analisa 2009 10

Dari table diatas total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 56,51 disusul oleh IUD sebesar 23,69, untuk per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Pil sebesar 49,95 dan disusul oleh IUD 29,33, Bengkulu Selatan Pil 57,61 dan IUD 31,41, Rejang Lebong Pil 66,54 dan Suntik 15,71 sedangkan di Kota Bengkulu Pil 35,99 dan Suntik 24,13. Awal Pelita IV Tahun 1985 minat ke IUD telah bergeser kearah Suntik dan hal ini mempengaruhi dari kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi yang membawa dampak dari fertilitas bila tidak segera ditanggulangi e. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1984/1985 = 130.950 Pravelensi = 52,13 Tahun 1985/1986 = 134.759 Pravelensi = 57,25 Tahun 1986/1987 = 139.075 Pravelensi = 62,94 Tahun 1987/1988 = 143.297 Pravelensi = 69,07 Tahun 1988/1989 = 147.569 Pravelensi = 72,88 f. Current User PKBN Awal Pelita IV Tahun 1985 68.270 -------------------- x 1000 = 521,34 130.950 Awal Program KB Nasional Pelita IV PUS yang terlindungi dari kehamilan karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 521,34 bila dibandingkan dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita III terjadi kenaikan dratis. g. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 68.270 CYP = ------------- = 5689,17 YEP = 5.689,17 x 0,83 = 4722,00 12 i. Proporsi penurunan Fertilitas 4.722 PRF = ------------------- x 100 = 3,61 130.950 4. Gambaran Pelaksanaan Program KB Nasional Pelita V a. Penduduk Propinsi Bengkulu Hasil Sensus 1990, Digambarkan pada Tabel 13 ( Sensus 1990 Seri S2.07) LAKI- LAKI PEREMPUAN TOTAL SEX RASIO KOTA 124.409 115.783 240.192 107,45 PERDESAAN 481.202 457.557 938.759 105,17 TOTAL 605.611 573.340 1.178.951 105,63 Kasi Program dan Analisa 2009 11

Jumlah penduduk di Propinsi Bengkulu hasil Sensus 1990 sebesar 1.178.951 dibandingkan dengan hasil sensus penduduk 1980 terjadi Laju Pertumbuhan Penduduk, dapat digambarkan pada Grafik7 Grafik 7 15 10 5 0 11,99 3 4,38 Pada daerah Kota 11,99, di daerah Pedesaan 3 dan secara Total 4,38. Untuk Sex Ratio terdapat 105 laki-laki diantara 1000 wanita Kota Pedesaan Total Komposisi Penduduk Sensus 1990 digambarkan pada grafik 8 GOL UMUR PIRAMIDA KOTA DAN PERDESAAN SENSUS 1990 75 + 65-69 55-59 45-49 35-39 25-29 15-19 5-9 Penduduk usia 0 4 mulai menyempit artinya angka kelahiran saat itu mulai turun, sedangkan 10 25 melebar artinya banyak penduduk pada usia muda atau produktif -20-15 -10-5 0 5 10 15 20 LAKI- LAKI- PEREM- PUAN b. Median Umur Penduduk Sensus 1990 Median umur untuk mengetahui konsentrasi dari kelompok umur penduduk berada, maka dari data tersebut dapat dilakukan intervensi dalam Program KB Nasional. Untuk hasil Sensus 1990 diketahui median Umur Penduduk berada pada usia 19,11 dengan perhitungan sbb : N 1.178.951 ---- = ---------- = 589.475,5 berada pada kelompok umur 15 19 dengan 2 2 jumlah kumulatif 611.379 Md = 1.178.951 ------------ - 487.865 5 15 2 ------------------------ 123.514 589.475 487.865 15 5 123.514 Kasi Program dan Analisa 2009 12

101.610 15 5 Median Umur = 19,11 123.514 c. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita V Pada Tahun 1990 atau awal Pelita V untuk Umur Perkawinan Pertama, pada Grafik 9 25 20 15 10 5 23,29 18,86 21 Pada hasil sensus 1990 umur Perkawinan Pertama tingkat kota tinggi 23,28 sedangkan pedesaan 18,67, artinya kesadaran akan penundaan perkawinan di Kota tinggi, di pedesaan rendah dan secara total 21. 0 Kota Pedesaan Total d. PESERTA KB BARU PELITA V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 14 89/90 90/91 91/92 92/93 93/94 Bengkulu Utara 9.334 8.926 11.610 12.060 11.933 Bengkulu Selatan 9.312 9.749 11.934 11.241 12.162 Rejang Lebong 10.467 8.777 12.916 12.604 12.943 Kota Bengkulu 4.781 3.896 5.305 6.205 3.969 Propinsi 33.894 31.348 41.765 42.110 41.007 e. PESERTA KB AKTIF PELITA V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 15 89/90 90/91 91/92 92/93 93/94 Bengkulu Utara 36.367 37.912 42.396 45.053 49.210 Bengkulu Selatan 32.949 32.832 36.623 40.172 43.104 Rejang Lebong 42.606 39.785 48.220 51.540 53.803 Kota Bengkulu 13.953 14.326 15.978 18.250 19.662 Propinsi 125.875 124.855 143.217 155.015 165.779 Kasi Program dan Analisa 2009 13

f. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 16 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 3127 4 363 2742 2949 149 9334 PROPORSI 33,50 0,04 3,89 29,38 31,59 1,60 100,00 BENGKULU SELATAN 3660 93 262 1771 3146 380 9312 PROPORSI 39,30 1,00 2,81 19,02 33,78 4,08 100,00 REJANG LEBONG 3263 53 532 1826 4645 148 10467 PROPORSI 31,17 0,51 5,08 17,45 44,38 1,41 100,00 KOTA 1160 746 409 1196 1053 217 4781 PROPORSI 24,26 15,60 8,55 25,02 22,02 4,54 100,00 PROPINSI 11210 896 1566 7535 11793 894 33894 PROPORSI 33,07 2,64 4,62 22,23 34,79 2,64 100,00 Dari table diatas secara total Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 34,79 disusul oleh IUD sebesar 33,07 sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat PIL 31,59 dan IUD sebesar 33,50, Bengkulu Selatan Pil 33,78 dan IUD 39,30, Rejang Lebong Pil 44,38 dan IUD 31,17 sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 25,02 dan IUD 24,26. g. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita V Tahun 1989/1990 s.d. 1993/1994 Tabel. 17 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 11063 1265 766 6161 16683 429 36367 PROPORSI 30,42 3,48 2,11 16,94 45,87 1,18 100,00 BENGKULU SELATAN 9461 1053 423 4405 16689 918 32949 PROPORSI 28,71 3,20 1,28 13,37 50,65 2,79 100,00 REJANG LEBONG 9968 804 1265 4828 25325 416 42606 PROPORSI 23,40 1,89 2,97 11,33 59,44 0,98 100,00 KOTA 3644 823 261 3711 4693 821 13953 PROPORSI 26,12 5,90 1,87 26,60 33,63 5,88 100,00 PROPINSI 34136 3945 2715 19105 63390 2584 125875 PROPORSI 27,12 3,13 2,16 15,18 50,36 2,05 100,00 Dari table diatas untuk tingkat Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 50,36 disusul oleh IUD sebesar 27,12, sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Pil sebesar 45,87 dan disusul oleh IUD 30,42, Bengkulu Selatan Pil 50,65 dan IUD 28,71, Rejang Lebong Pil 59,44 dan IUD 23,40 sedangkan di Kota Bengkulu Pil 33,63 dan Suntik 26,60. Dilihat Proporsi pencapaian awal Pelita V Tahun 1985 minat telah bergeser kembali minat ke IUD dari Suntik diharapkan fertilitas dapat berkembang. Kasi Program dan Analisa 2009 14

h. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1989/1990 = 169.169 Pravelensi = 74,41 Tahun 1990/1991 = 201.200 Pravelensi = 62,06 Tahun 1991/1992 = 212.000 Pravelensi = 67,56 Tahun 1992/1993 = 223.700 Pravelensi = 69,30 Tahun 1993/1994 = 205.190 Pravelensi = 80,79 i. Current User PKBN Awal Pelita V Tahun 1990 125.875 -------------------- x 1000 = 744,08 169.169 Pada awal Program KB Nasional Pelita IV PUS yang terlindungi dari kehamilan karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 744,08 bila dibandingkan dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita IV terjadi kenaikan dratis. j. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 125.875 CYP = ------------- = 10489 YEP = 10.489 x 0,83 = 8706 12 i. Proporsi penurunan Fertilitas 8.706 PRF = ------------------- x 100 = 6,92 125.875 k. Tahapan Keluarga Pada akhir Pelita V Pendataan PUS dan Keluarga Berencana di ubah menjadi Pendataan Keluarga yang meliputi Demografi, Keluarga Berencana dan Tahapan Keluarga, dengan hasil sebagai 1. Tahapan Keluarga Sejahtera Pendataan Keluarga Tahun 1994 Tabel 18 Kabupaten JLH KK PRA S % PER KK KS I % PER KK Bengkulu Utara 75.610 29.746 39,34 28.290 37,41 Bengkulu Selatan 68.380 14.063 20,57 34.313 50,18 Rejang Lebong 76.225 8.789 11,53 40.978 53,76 Kota Bengkulu 31.810 2.046 6,43 10.752 33,80 Propinsi 252.025 54.644 21,61 114.333 45,37 Kasi Program dan Analisa 2009 15

Lanjutan Tabel. 18 Kabupaten KS II % Per KS III % Per KS III + % Per KK KK KK Bengkulu Utara 12219 16,16 4629 6,12 726 0,96 Bengkulu Selatan 14349 20,96 4765 6,97 890 1,30 Rejang Lebong 18758 24,61 7491 9,83 209 0,27 Kota Bengkulu 9345 29,38 8647 27,18 1020 3,20 Propinsi 54671 21,69 25532 10,13 2845 1,13 5. Gambaran pelaksanaan Program KB Nasional Pelita VI a. Piramida Penduduk Supas 1995 Grafik 10. KELOMPOK UMUR PIRAMIDA PENDUDUK PROPINSI BENGKULU SUPAS 1995 70-74 60-64 50-54 40-44 30-34 20-24 Jumlah Penduduk hasil Supas 1995 sebesar 1.409.117 dengan jumlah laki-laki 711.027 dan perempuan 698.090 dan sex ratio 101.85 10-14 0-4 -20,00-15,00-10,00-5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 LAKI-LAKI PEREMPUAN Dibandingkan dengan Piramida penduduk Hasil Sensus 1990 penduduk usia muda yaitu 0 10 semakin berkurang, sedangkan penduduk 10 20 bergeser membengkak., median umur hasil Supas 1995 sbb : b. Umur Median Total Hasil Sensus 1995 N 1.409.117 ---- = ---------- = 704558,5 berada pada kelompok umur 20 24 dengan 2 2 jumlah kumulatif 822.224 Md = 1.409.117 ------------ - 702.435 5 20 2 ------------------------ 119.789 704.558 702.435 20 5 119.789 2123,5 20 5 Median Umur = 20,09 119.789 Kasi Program dan Analisa 2009 16

Median Umur penduduk hasil Supas 1995 pada usia 20,09 dan secara sex ratio sebesar 101,85 c. PESERTA KB BARU PELITA VI Tahun 1994/1995 Tabel. 19 94/95 95/96 96/97 Bengkulu Utara 12.369 12.430 11.645 Bengkulu Selatan 11.197 10.602 11.148 Rejang Lebong 12.146 12.499 12.426 Kota Bengkulu 6.965 7.452 7.275 Propinsi 42.677 42.983 42.494 d. PESERTA KB AKTIF PELITA VI Tahun 1994/1995 Tabel. 20 94/95 95/96 96/97 Bengkulu Utara 47.045 47.718 49.761 Bengkulu Selatan 44.306 46.697 48.500 Rejang Lebong 55.523 56.220 60.759 Kota Bengkulu 21.850 23.756 24.990 Propinsi 168.724 174.391 184.010 e. Proporsi Peserta KB Baru Awal Pelita VI Tahun 1994/1995 Tabel. 21 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 1025 83 2595 5832 2690 144 12369 PROPORSI 8,29 0,67 20,98 47,15 21,75 1,16 100,00 BENGKULU SELATAN 877 52 2561 3971 3501 235 11197 PROPORSI 7,83 0,46 22,87 35,46 31,27 2,10 100,00 REJANG LEBONG 1779 54 1376 4694 4179 64 12146 PROPORSI 14,65 0,44 11,33 38,65 34,41 0,53 100,00 KOTA 710 158 359 4089 1420 229 6965 PROPORSI 10,19 2,27 5,15 58,71 20,39 3,29 100,00 PROPINSI 4391 347 6891 18586 11790 672 42677 PROPORSI 10,29 0,81 16,15 43,55 27,63 1,57 100,00 Dari table diatas peminat dari Suntik Propinsi Bengkulu sangat tinggi yaitu 43,55 disusul oleh Pil sebesar 27,63 sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Suntik 47,15 dan Pil sebesar 21,75, Bengkulu Selatan Suntik 35,46 dan Pil 31,27, Rejang Lebong Suntik 38,65 dan Pil 34,41 sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 58,71 dan Pil 20,38. Kasi Program dan Analisa 2009 17

f. Proporsi Peserta KB Aktif Awal Pelita VI Tahun 1994/1995 Tabel. 22 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 9997 1921 8109 11736 14996 286 47045 PROPORSI 21,25 4,08 17,24 24,95 31,88 0,61 100,00 BENGKULU SELATAN 8776 1671 7510 8739 16959 651 44306 PROPORSI 19,81 3,77 16,95 19,72 38,28 1,47 100,00 REJANG LEBONG 14355 1448 6608 11323 21378 411 55523 PROPORSI 25,85 2,61 11,90 20,39 38,50 0,74 100,00 KOTA 4150 1165 1768 8104 5875 788 21850 PROPORSI 18,99 5,33 8,09 37,09 26,89 3,61 100,00 PROPINSI 37278 6205 23995 39902 59208 2136 168724 PROPORSI 22,09 3,68 14,22 23,65 35,09 1,27 100,00 Dari table diatas di Propinsi Bengkulu peminat dari Pil sangat tinggi yaitu 35,09 disusul oleh Suntik 23,65 sedangkan dilihat per Kabupaten untuk Bengkulu Utara peminat Pil 31,88 dan Suntik 24,95, Bengkulu Selatan Pil 38,28 dan IUD 19,81, Rejang Lebong Pil 38,50 dan IUD 25,85 sedangkan di Kota Bengkulu Suntik 37,09 dan Pil 26,89. g. Jumlah Pasangan Usia Subur dan Prevalensi Tahun 1994/1995 = 211.686 Pravelensi = 79,70 Tahun 1995/1996 = 219.175 Pravelensi = 79,57 Tahun 1996/1997 = 227.112 Pravelensi = 81,02 Hasil Pendataan Keluarga Tahun 1995 h. Current User PKBN Awal Pelita VI Tahun 1994/1995 168.724 -------------------- x 1000 = 797,05 211.686 Pada awal Program KB Nasional Pelita VI PUS yang terlindungi dari kehamilan karena masih memakai alat kontrasepsi sebesar 797,05 bila dibandingkan dengan awal Program KB Nasional di Bengkulu Pelita V terjadi kenaikan dratis. i. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 168.724 CYP = ------------- = 14060 YEP = 14.060 x 0,83 = 11670 12 Kasi Program dan Analisa 2009 18

j. Proporsi penurunan Fertilitas 11.670 PRF = ------------------- x 100 = 6,92 168.724 k. Hasil Pendataan Keluarga Tahun 1995 Tabel 23 Kabupaten JLH KK PRA S % PER KK KS I % PER KK Bengkulu Utara 78.460 31.170 39,73 61.632 78,55 Bengkulu Selatan 70.498 14.391 20,41 49.755 70,58 Rejang Lebong 79.216 9.731 12,28 41.317 52,16 Kota Bengkulu 33.613 2036 6,06 12.248 36,44 Propinsi 261.787 57.328 21,90 164.952 63,01 Lanjutan Tabel. 23 Kabupaten KS II % Per KS III % Per KS III + % Per KK KK KK Bengkulu Utara 10.928 13,93 4.875 6,21 1.025 1,31 Bengkulu Selatan 13.140 18,64 5.797 8,22 1.806 2,56 Rejang Lebong 25.348 32 11.039 13,94 1.512 1,91 Kota Bengkulu 9.830 29,24 9.608 28,58 1.927 36,44 Propinsi 59.246 22,63 31.319 11,96 6.270 2,40 Pada tahapan Pra Sejahtera total Propinsi sebesar 21,90 dan Bengkulu Utara serta Bengkulu Selatan rata-rata diatas Propinsi masing-masing 39,73 dan 20,41 dan KS I total Propinsi sebesar 63,01 % dan diatas rata-rata Propinsi Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan masing-masing 78,55 dan 70,58, pada Tahapan KS II pada Propinsi 22,63 % hanya Kota Bengkulu rata-rata diatas Propinsi 29,24 %, untuk KS III Total Propinsi 11,96 % rata-rata diatas Propinsi Kabupaten rejang Lebong 13,94 dan Kota Bengkulu 28,58 % dan KS III Plus sebesar 2,40 % dan untuk Kota Bengkulu 36,44 %. 6. Gambaran Program KB Nasional tahun 2000 s.d. 2003 a. Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Propinsi Bengkulu Hasil Sensus 2000 1.562.085 dengan perincian Jumlah Penduduk Laki-laki sebesar 793.120 dan perempuan 768.965 dan untuk daerah Perkotaan sebesar 459.811 dan Pedesaan 1.102.274, Sex Rasio dari Total Penduduk 103,14, untuk daerah Kota Sex Ratio sebesar 100,81, daerah Pedesaan 104,13. Kasi Program dan Analisa 2009 19

Pertumbuhan Penduduk dari Sensus 1990 sebesar 1,83 dan untuk daerah Kota 6,49 dan Pedesaan 1,6 Grafik 11. GOL UMUR PIRAMIDA KOTA DAN PEDESAAN SENSUS 2000 75 + 65-69 55-59 45-49 35-39 25-29 15-19 5-9 Hasil Piramida penduduk Sensus 2000 terjadi pelebaran pada usia 0 4 tahun artinya pada saat itu kelahiran tinggi dibandingkan dengan hasil Sensus 1990 dan Supas 1995-15 -10-5 0 5 10 15 LAKI- LAKI- PEREM- PUAN b. Umur Median Total Hasil Sensus 2000 N 1.562.085 ---- = ---------- = 781.042,5 berada pada kelompok umur 20 24 dengan 2 2 jumlah kumulatif 861.476 Md = 1.562.085 ------------ - 706.053 5 20 2 ------------------------ 155.423 781042 706.053 20 5 155.423 74989 20 5 Median Umur = 22,41 155.423 Median Umur penduduk hasil Sensus 2000 pada usia 22,41 Umur Perkawinan Pertama hasil Sensus 2000 sebagai berikut : Grafik 12. 25 24 23 22 21 20 19 18 24,36 20,41 22,1 Umur Perkawinan Hasil Sensus 2000 secara total 22,10 dibandingkan dengan Sensus 1980 dan 1990 mengalami kenaikan termasuk pada daerah Kota dan Pedesaan. Kota Desa Total Kasi Program dan Analisa 2009 20

c. Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2003 Tabel.24 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 203 70 712 7936 3253 175 12349 PROPORSI 1,64 0,57 5,77 64,26 26,34 1,42 100,00 BENGKULU SELATAN PROPORSI 284 2,82 50 0,50 642 6,38 5034 50,06 4011 39,89 35 0,35 10056 100,00 REJANG LEBONG 728 40 897 8069 7208 83 17025 PROPORSI 4,28 0,23 5,27 47,40 42,34 0,49 100,00 KOTA 364 116 225 4398 2407 18 7528 PROPORSI 4,84 1,54 2,99 58,42 31,97 0,24 100,00 PROPINSI 1579 276 2476 25437 16879 311 46958 PROPORSI 3,36 0,59 5,27 54,17 35,94 0,66 100,00 d. Pencapaian Peserta KB Aktif Tahun 2003 Tabel. 25 NO KABUPATEN IUD MO IMP STK PIL KDM JUMLAH BENGKULU UTARA 7476 2543 9830 32948 21445 275 74517 PROPORSI 10,03 3,41 13,19 44,22 28,78 0,37 100,00 BENGKULU SELATAN 5383 1976 9700 24547 20792 209 62607 PROPORSI 8,60 3,16 15,49 39,21 33,21 0,33 100,00 REJANG LEBONG 9445 1149 9666 27919 27513 309 76001 PROPORSI 12,43 1,51 12,72 36,74 36,20 0,41 100,00 KOTA 3327 1130 3347 15833 10439 340 34416 PROPORSI 9,67 3,28 9,73 46,00 30,33 0,99 100,00 PROPINSI 25631 6798 32543 101247 80189 1133 247541 PROPORSI 10,35 2,75 13,15 40,90 32,39 0,46 100,00 Kesertaan ber-kb Jumlah PUS = 286.915 Prevalensi 86,28 e. Jumlah Sarana dan Tenaga Medis Tabel. 26 KKB 212 Tenaga Dokter 81 Tenaga Bidan 625 Tenaga PLKB 304 Kasi Program dan Analisa 2009 21

f. Current User PKBN Tahun 2003 247.541 -------------------- x 1000 = 862 286.915 g. Couple Years of Protection ( CYP ) dan Yearly Effective Protection(YEP) 247.541 CYP = ------------- = 20.628 YEP = 20.628 x 0,83 = 17.121 12 i. Proporsi penurunan Fertilitas 17.121 PRF = ------------------- x 100 = 6,92 247.541 h. Tahapan Keluarga Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2003 Tabel. 27 NO KABUPATEN/KOTA KELUARGA PRA SEJAHTERA KELUARGA SEJAHTERA I ALASAN BUKAN ALASAN BUKAN EKONOMI ALASAN EKONOMI ALASAN EKONOMI EKONOMI 1 BENGKULU UTARA 15.780 4.857 16.194 13.527 2 BENGKULU SELATAN 1.941 432 4.892 6.382 3 REJANG LEBONG 6.185 1.196 10.273 6.658 4 KOTA BENGKULU 1.234 182 12.555 3.102 5 MUKO MUKO 7.122 3.434 6.129 4.729 6 KAUR 5.009 154 7.436 2.677 7 SELUMA 7.517 1.831 7.040 5.738 8 KEPAHIANG 1.708 370 5.308 5.045 9 LEBONG 1.719 340 6.691 3.924 10 PROPINSI 48.215 12.796 76.518 51.782 Kasi Program dan Analisa 2009 22

Lanjutan tabel. 27 SEJAH SEJAH SEJAH TOTAL TERA II TERA III TERA III + KK 15.512 9.152 1.086 76.108 10.579 6.256 90 30.572 21.127 7.892 1.318 54.649 16.519 13.860 2.058 49.510 6.014 1.999 239 29.666 8.105 1.172 34 24.587 10.123 5.091 227 37.567 13.129 4.204 447 30.211 8.794 1.218 133 22.819 109.902 50.844 5.632 355.689 Kasi Program dan Analisa 2009 23

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 1. TFR Propinsi Bengkulu hasil SDKI Tahun 2002-2003 naik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 2. Hasil Program KB Nasional pada awal Program di Propinsi Bengkulu semakin naik dan peminat dari penggunaan alat kontrasepsi per Pelita bervariasi. 3. Pada awal Program di Propinsi Bengkulu atau Pelita III 1979 s.d. 1984 peminat tertinggi pada PIL dan IUD sehingga TFR dari 6,2 turun menjadi 5,2 untuk Pelita IV tahun 1985 1989 peminat tertinggi pada PIL dan dari IUD bergeser pada Suntik, untuk Pelita V tahun 1990-1995 peminat bergerak kembali ke PIL dan IUD, tetapi untuk Pelita VI tahun 1995 1997 peminat tertinggi berganti pada Suntik. 4. Piramida Penduduk hasil Sensus 1980 lebar di dasar artinya umur muda 0 10 terbesar artinya fertilitas pada Pelita III atau awal Program KB Nasional di Propinsi Bengkulu sangat tinggi hal ini terlihat pada TFR 6,2 dan hasil Sensus 1990 dan Sensus 2000 umur muda mulai mengecil tetapi angka ketergantungan tinggi. 5. Umur Median yang mempunyai fungsi untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk pada kelompok umur tertentu pada hasil sensus 1980 dan 1990 terpusat pada usia 15 20 tahun sedangkan hasil sensus 2000 berpusat pada usia 20 24 tahun. 6. Proporsi penurunan fertilitas ( PRF ) pada awal Program atau Pelita III masih 0,65 tetapi setelah Pelita IV dan selanjutnya diatas 6,0 Saran : 1. Agar Program KB Nasional Ke Depan untuk dapat diarahkan pada pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang dan mantap ( IUD, Kontap, Implnat ) sehingga TFR dapat diturunkan kembali. 2. Melihat angka ketergantungan tinggi maka kegiatan dari Program KB Nasional untuk memperhatikan penduduk usia produktif dengan meningkatkan usia Perkawinan Pertama, meningkatkan ekonomi, meningkatkan kegiatan Ketahanan Keluarga. 3. Melihat hasil SDKI tahun 2002/2003 pemakaian alat kontrasepsi non moderen meningkat kemungkinan disebabkan pemenuhan akan kebutuhan alat kontrasepsi tidak ada karena alasan tertentu, maka pelayanan kontrasepsi ke depan lebih selektif pada keluarga yang tidak mampu ( Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I ). Kasi Program dan Analisa 2009 24