Jakarta Composite Index Netral 4.850 Terendah 3.837 Tertinggi 5.251 Support 4.859 Resistance 5.032 Saham Pilihan 2 Juni 7 Juni 2014 ASII BBRI ADRO Lucky Bayu Purnomo Technical Analysis ( 62-21) 2955 577 ext.3508 luckyb@danareksa.com Positif IHSG cenderung bergerak konsolidasi pada kisaran 4859 hingga 4995, terbatasnya gerak bursa di sebabkan oleh sentiment negatif yang terjadi pada pekan lalu. Kondisi indikator stochastic dan MACD memberikan sinyal bahwa kondisi pergerakan pasar dalam parameter waktu mingguan berada dalam kondisi overbought, dengan potensi tertekan. terhadap pergerakan IHSG cenderung tertekan oleh karena IHSG telah menguji level resistance di angka 5076, untuk selanjutnya IHSG cenderung bergerak terbatas dan mendatar. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin pagi menguat, bergerak naik 51 poin menjadi Rp11.361 per dolar AS dari posisi terakhir pekan lalu. Dua indeks utama di bursa Wall Street, AS, yaitu Dow Jones Industrial Average dan S&P 500, menutup akhir pekan dengan hasil cemerlang. Keduanya mencetak rekor baru, gerak dua indeks ini didorong oleh aksi merger dan akuisisi yang dilakukan sejumlah perusahaan yang terdaftar di bursa tersebut. Meski begitu, indeks utama Nasdaq Composite jatuh. Pada perdagangan Jumat (30/5/2014), indeks Dow Jones Industrial Average naik 18,43 poin (0,11%) ke level 16.717,17. Ini 2 poin di atas rekor sebelumnya. Sementara indeks S&P 500 naik 3,54 poin (0,18%) ke level 1.923,57. Indeks ini mencetak rekor dalam 2 hari berturutturut. Untuk indeks Nasdaq turun 5,33 poin (0,13%) ke level 4.242,62. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai, 64% dari total industri di Indonesia masih mengandalkan bahan baku, bahan penolong, serta barang modal impor untuk mendukung proses produksi. Danareksa research report are also available at Reuters Multex and First Call Direct and Bloomberg 1
Astra Internasional Tbk Positif 7.300 7.075 Terendah 5.100 Tertinggi 8.050 Support 6.791 Resistance 7.641 PT Astra International Tbk (ASII) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) divisi otomotif sebesar Rp 5 triliun tahun ini. Dana tersebut antara lain akan digunakan untuk mendanai penambahan jaringan dealer serta ekspansi anak usaha perseroan, yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). Peningkatan keuntungan dari divisi agribisnis serta alat berat dan pertambangan sedikit mengimbangi penurunan di divisi otomotif. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) mengafirmasi peringkat idaa (double A) untuk Obligasi I/2011 Seri C dari PT Toyota Astra Financial Services senilai Rp 484 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Juli 2014. Astra Internasional mengalami koreksi sebesar 5.03 % hingga akhirnya di tutup di level 7.075, pada perdagangan akhir pekan lalu Indikator stockhastic memberikan sinyal bahwa Astra Internasional dalam kondisi yang relatif murah, oleh karena berada dalam area oversold ( jenuh jual ) Dalam jangka menengah Astra internasional cenderung berada dalam pola perdagangan spekulasi, oleh karena harga penutupan minggu lalu di level 7.075 menjelaskan bahwa ASII beraa dalam level support dengan potensi menguat terbatas Rasio harga yang cenderung diuji oleh astra internasional dalam jangka menengah adalah 7.325 Indikator Bollinger band, memberikan sinyal positif, bahwa pergerakan harga saham Astra internasional cenderung menguat usai menguji lower band Strategi akumulasi merupakan salah satu alternatif yang dapat di lakukan dengan beberapa pendekatan di atas 2
Bank Rakyat Indonesia Tbk 9.966 10.200 Terendah 6.200 Tertinggi 10.900 Support 9.733 Resistance 11.100 Topik Pilihan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) resmi menunjuk Space Systems/Loral (SSL) sebagai penyedia satelit milik perseroan. SSL, provider satelit komersial yang bermarkas di California, Amerika Serikat, mengumumkan keputusan tersebut dalam website perusahaan. Dengan perjanjian kerja sama tersebut, BRI resmi menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit. Satelit BRI akan bernama BRIsat. BRI akan menggunakan satelit tersebut untuk mengembangkan layanan perbankan perseroan di 9.800 cabang, sekitar 100 ribu channel elektronik dan 50 juta nasabah. Potensi pergerakan saham BBRI cenderung tertekan untuk menguji 9.950 Indikator MACD memberikan sinyal negative, oleh karena volume sudah berada di bawah garis zero line, bertepatan BBRI berada di garis support uasi mengalami koreksi akhir pecan lalu Indikator stockhastic memberikan sinyal konsolidasi negatif, di area 50 % dan cenderung melemah menguji level berikutnya hingga menyentuh area oversold / jenuh jual 3
Adaro energy Tbk 1.150 1.230 Terendah 640 Tertinggi 1.250 Support 1.130 Resistance 1.320 PT Adaro Energy Tbk (ADRO), emiten batubara mencatat kenaikan laba bersih yang signifikan sepanjang kuartal I 2014. Laba bersih Adaro naik 344% menjadi US$ 128,13 juta dibanding periode yang sama 2013 sebesar US$ 28,63 juta. PT Adaro Energy Tbk (ADRO), emiten tambang batubara, akan mempercepat pembayaran sebagian utang yang hingga kuartal I 2014 mencapai US$ 2,2 miliar. Pembayaran utang akan menggunakan kas internal dan pinjaman (refinancing). Pergerakan saham ADRO cenderung tertekan Indikatr stockhastic memberikan sinyal negatif, bahwa harga saham ADRO relatif mahal, oleh karena proses akumulasi yang sudah di lakukan para pelaku pasar sejak akhir bulan april 2014 ADRO berada dalam momentum overbought ( jenuh beli ) Volume pergadaganan saham ADRO cenderung tertekan oleh karena sinyal dari indikator MACD mengalami menurunan, dan konisi tersebut berada di area 0 % dengan potensi pelemahan untuk menguji level berikutnya di angka 1.200. Momentum spekulasi pada saham ADRO lebih besar, oleh karena ADRO berada dalam kisaran garis support dengan sinyal negatif dari undikator stochastic dan MACD PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menargetkan produksi batu baranya pada tahun ini bisa mencapai 54 juta - 56 juta ton. Namun, hingga kini persero masih memproses persetujuan dari pemerintah untuk mendapat izin. 4
Disclaimer The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of P.T. Danareksa Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of P.T. Danareksa Sekuritas, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither P.T. Danareksa Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or mis-statements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission therefrom which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. The information contained in this report is not be taken as any recommendation made by P.T. Danareksa Sekuritas or any other person to enter into any agreement with regard to any investment mentioned in this document. This report is prepared for general circulation. It does not have regards to the specific person who may receive this report. In considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own professional financial and legal advice. 5