PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

SKRIPSI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN KEUANGAN DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

Model Indeks Tunggal Dasar Pertimbangan Investasi Saham Optimal Pada Perusahaan Perbankan Di BEI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, expected return, excess return to beta, cut off rate, risk. viii

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL

HISTORY ANALISIS KASUS PORTOFOLIO DENGAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL ATAS SAHAM INDUSTRI PERBANKAN DI PT. BES DENGAN PT BEI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

Model Indeks Tunggal Dasar Pertimbangan Investasi Saham Optimal Pada Perusahaan Perbankan Di BEI

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN. Devvi Kartika Sari Bambang Hadi Santoso

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

Investasi adalah suatu bentuk penanaman

PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN INDEKS TUNGGAL UNTUK OPTIMALISASI SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL SAAT TERJADINYA KRISIS KEUANGAN GLOBAL PADA SEKTOR PERBANKAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

ABSTRAK. (xii lampiran)

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

Pembentukan Portofolio Saham Optimal pada Kondisi Bearish Tahun 2015

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 4, April 2016 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.1, Juni 2017, E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

Transkripsi:

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Arif Setiawan Kelincilari@yahoo.com Didin Mukodim didin@staff.gunadarma.ac.id Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Investasi merupakan penanaman sejumlah dana atau barang yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih dikemudian hari. Selain adanya hasil yang diharapkan, investasi juga mengandung risiko yaitu kemungkinan keuntungan yang dihasilkan menyimpang dari keuntungan yang diharapkan. Untuk meminimalkan risiko, investor perlu melakukan portofolio optimal agar risiko dapat disebarkan. Pemilihan portofolio yang optimal sangat tergantung pada analisis ketepatan para investor dalam mencermati dan menganalisis pasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis saham yang membentuk portofolio optimal dari saham perbankan serta proporsi dari masingmasing saham optimal. Untuk mengetahui saham yang optimal dalam penelitian ini maka di gunakan analisis model indeks tunggal. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30 saham terbentuk 5 saham yang membentuk portofolio optimal yaitu MAYA, MCOR, BACA, BBCA, SDRA dengan masing-masing proporsi sebesar MAYA 3.65%, MCOR sebesar 21.59%, BACA sebesar 6.43%, BBCA sebesar 65.60% dan SDRA sebesar 2.75%. Kata Kunci : Portofolio Optimal, Model Indeks Tunggal ABSTRACT Planting a number of investment funds or the goods that will hopefully give more later. In addition to the expected yield, investment risk is the possibility of also containing generated profits deviated from expected profits. To minimize risk, investors need to do optimal portfolio that risk can be spread. Optimal portfolio selection depends greatly on accuracy analysis of the investor in a close watch on and analyze the market. The goal of this research is to find out and analyze the stocks that make up the optimal portfolio of banking shares as well as the proportion of the respective shares of optimal. To find out the stock that is optimal in this study then use single index model analysis.based on the research results of the 30 stocks that make up the present 5 shares of optimal portfolio that is MAYA, MCOR, BACA, BBCA, SDRA with their respective proportions of 3.65%, MAYA, MCOR 21.59%, BACA 6.43%, BBCA 65.60% and amounted to 2.75% SDRA.

PENDAHULUAN Investasi merupakan penanaman sejumlah dana atau barang yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih dikemudian hari. Investasi berupa surat berharga (sekuritas) pada umumnya dapat dilakukan melalui pasar modal dan pasar uang. Tingkat keuntungan yang diperoleh di pasar modal dalam bentuk surat berharga khususnya saham lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan di pasar uang yang ditanamkan dalam bentuk deposito (Astuti dan Sugiharto, 2005). Di lihat dari segi risiko, investasi di pasar modal mempunyai risiko lebih besar dibandingkan risiko investasi di pasar uang karena risiko dan keuntungan pada umumnya mempunyai hubungan positif yaitu semakin besar tingkat keuntungan semakin besar pula risiko yang ditanggung (Astuti dan Sugiharto, 2005, dalam Dodi, 2008). Beberapa penelitian yang mengkaji tentang pemilihan saham dan portofolio optimal telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Diantaranya penelitian Sukarno (2007) yang meneliti tentang pembentukan portofolio optimal saham dengan menggunakan metode single indeks di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 33 saham anggota sampel, hanya 14 saham yang mempunyai nilai excess return to beta lebih besar dari nilai cut-of-point (C*) = 0,024 dan menjadi kandidat portofolio. Penelitian Indrawati (2005) juga menggunakan model indeks tunggal untuk membentuk portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang terdiri dari sahamsaham teraktif yang dibagi dalam dua periode dan mempunyai Excess Return to Beta tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara nilai beta dengan frekuensi keaktifan saham tidak menunjukkan hubungan searah (negatif). Hal ini berarti nilai beta yang besar tidak selalu menunjukkan frekuensi perdagangan saham tersebut tinggi atau sebaliknya. Eko (2008) penelitian ini meneliti tentang penilaian kinerja portofolio optimal saham menggunakan data transaksi harian saham-saham yang konsisten berada dalam indeks LQ-45 dengan menggunakan metode indeks tunggal dan korelasi saham. Hasil menunjukkan dengan menggunakan metode indeks tunggal terdapat 13 saham yang optimal dan nilai yang paling terbesar adalah saham Telkom dengan potensi imbal hasil sebesar 2,1255% sedangkan apabila menggunakan metode korelasi konstan hanya terdapat 4 saham dengan saham Telkom yang mempunyai imbal hasil tertinggi yaitu sebesar 6,873 %. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana menentukan saham perbankan yang membentuk portofolio optimal dengan model indeks tunggal? 2) Bagaimana proporsi yang dibentuk pada masingmasing saham yang optimal? 3) Bagaimana tingkat pengembalian dan risiko yang dibentuk pada masing-masing saham yang optimal? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Menentukan saham perbankan yang membentuk portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal. 2) Menenetukan proporsi masing-masing saham yang membentuk portofolio optimal

3)Menentukan tingkat pengembalian yang di inginkan dan risiko yang dibentuk pada masing-masing saham yang optimal. LANDASAN TEORI Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950- an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut dipublikasi secara luas pada Journal of Finance. Teori Portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (rata-rata) dan variance (varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian merupakan pengukuran tingkat risiko. Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai mean-varian Model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi return (mean) dan meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Markowitz mengembangkan Index Model sebagai penyederhanaan dari Mean-Varian Model, yang berusaha untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan portofolio, yaitu terdapatnya begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan disusun menjadi suatu portofolio. Dari sekian banyak kombinasi yang mungkin dipilih, investor rasional pasti akan memilihportofolio optimal (efficient set). Untuk menentukan penyusunan portofolio optimal dengan menggunakan Index Model, yang terutama dibutuhkan adalah penentuan portofolio yang efisien, sebab pada dasarnya semua portofolio yang efisien adalah portofolio yang optimal. Pada perkembangan berikutnya pada tahun 1963 William F. Sharpe mengembangkan Single Index Model (Model Indeks Tunggal) yang merupakan penyederhanaan Index model yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Markowitz. Model Indeks Tunggal menjelaskan hubungan antara return dari setiap sekuritas individual dengan return indeks pasar. Model ini memberikan metode alternatif untuk menghitung varian dari suatu portofolio, yang lebih sederhana dan lebih mudah dihitung jika dibandingkan dengan metode perhitungan markowitz. Pendekatan alternatif ini dapat digunakan untuk dasar menyelesaikan permasalahan dalam penyusunan portofolio. Sebagaimana telah dirumuskan oleh markowitz, yaitu menentukan efficient set dari suatu portofolio, maka dalam Model indeks Tunggal ini membutuhkan perhitungan yang lebih sedikit. Bukti empiris menunjukkan bahwa semakin banyak jenis saham yang dikumpulkan dalam keranjang portofolio, maka risiko kerugian saham yang satu dapat dinetralisir dengan keuntungan saham yang lain. Teori portofolio menggunakan asumsi bahwa pasar modal adalah efisien (efficient market hypothesis). Portofolio efisien adalah kombinasi investasi yang memberikan nilai return yang sama dengan tingkat risiko yang minimal atau dengan tingkat risiko yang sama akan memberikan return yang maksimal (Brigham and Daves, 2004). Pembentukan portofolio optimal dilakukan dengan memilih saham-saham

berdasarkan return dan risiko yang sesuai dengan profil investor. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang menghasilkan tinghkat keuntungan tertentu dengan resiko terendah atau resiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertunggi (Husnan, 2009). Investor dapat memilih portofolio sahamnya berupa kombinasi dari beberapa saham perusahaan disebut dengan opportunity set atau attainable set. Semua titik yang ada dalam attainable set menyediakan semua kemungkinan portofolio yang baik yang efisien maupun tidak efisien yang dapat dipilih oleh investor. Investor yang rasional akan mempertimbangkan beberapa portofolio yang efisien, dimana kumpulan portofolio yang efisien ini disebut efficient set atau efficient frontier. Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikannya juga benar, yaitu jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan suatu fenomena berkaitan dengan populasi penelitian atau estimasi proporsi populasi yang mempunyai karakteristik tertentu (Cooper dan Emory, 1995) dalam hal ini penulis menganalisis saham sektor perbankan menurut klasifikasi JASICA yang tercatat di BEI. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis portofolio menggunakan model indeks tunggal (Single Indeks Model) yang dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio. Analisis yang dilakukan dengan model indeks tunggal dapat dijabarkan sebagai berikut : Menghitung return, return ekspektasi saham dan risiko saham dapat dihitung dengan rumus berikut ini : Return =( P t P t-1 ) / P t-1 P t = harga saham periode t P t-1 = harga saham periode sebelumnya Return ekspektasi saham E(Ri) = ( ) / N Rij = Return saham i periode j E (Ri) = Tingkat keuntungan yang di harapkan dari investasi N = Jumlah periode

Risiko saham = varian Menghitung return, return ekspektasi pasar, risiko pasar IHSG dapat dihitung dengan rumus berikut ini : Return Pasar R m,t IHSG t IHSG t-1 = return pasar periode t = IHSG periode t = IHSG periode sebelumnya Return Ekspektasi Pasar E(Rm) = ( ) / N E(Rm) = return ekspektasi pasar Risiko pasar = varian pasar Menghitung Alpha sekuritas dan Beta sekuritas dengan rumus : Atau dapat diuraikan sebagai berikut : β i = beta sekuritas Alpha sekuritas dapat dihitung dengan rumus :

E(R i ) = α i + Β i. E(R m ) Beta dan Alpha sekuritas juga dapat di hitung melalui SPSS dengan menggunakan Persamaan Regresi Linier Sederhana. Menghitung kesalahan residu dan varian dari kesalahan residu. R i = α i + Β i. R m + e i Keteranagan : e i = kesalahan residu varian dari kesalahan residu dapat dihitung dengan rumus : =. + σ ei = varian dari kesalahan residu sekuritas ke i = varian saham i Menentukan Portofolio Optimal : Menghitung excess return to beta ERB i = excess return to beta sekuritas ke i R BR = return aktiva bebas resiko Menentukan besarnya titik pembatas dengan langkah berikut ini : Urutkan sekuritas sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar sampai dengan nilai ERB terkecil. Sekuritas dengan nilai ERB terbesar adalah kandidat untuk di masukkan ke dalam portofolio optimal. Menghitung nilai Ai dan Bi untuk tiap sekuritas ke-i sebagai berikut : Βi = beta sekuritas ke i Menghitung nilai Ci. Besarnya nilai cut-off point (C*) adalah nilai Ci yang terbesar. Sekuritas yang dapat membentuk portofolio optimal adalah sekuritas yang mempunyai nilai ERB

lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*. Sekuritas yang mempunyai ERB lebih kecil dengan ERB titik C* tidak diikutsertakan ke dalam pembentukan portofolio optimal. Menentukan besarnya proporsi dari setiap sekuritas tersebut di dalam portofolio optimal. Berikut merupakan rumus menentukan besarnya proporsi sekuritas : dengan nilai Xi : Wi = proporsi sekuritas ke-1 k = jumlah sekuritas di portofolio optimal ERB i = Excess return to beta sekuritas ke i Menghitung return dan risiko portofolio Selain hasil dari model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input analisis portofolio, model indeks tunggal dapat juga digunakan secara langsung untik analisis portofolio menyangkut perhitungan return ekspektasi dan risiko portofolio, berikut adalah rumus tersebut : Menghitung return ekspektasi portofolio Beta dari portofolio (βp) merupakan rata-rata tertimbang dari beta masing-masing sekuritas : βp =. (β i ) Alpha dari portofolio (α p ) merupakan rata-rata tertimbang dari alpha masingmasing sekuritas : α p =. (α i ) dari kedua rumus tersebut, dapat diketahui rumus return ekspektasi yaitu : E(R p ) = α p + βp. E(R m ) Menghitung risiko portofolio =. + ( - σ ei ) 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan tahun 2011 yang berjumlah 31 perusahaan perbankan. Pemilihan sampel data dilakukan dengan cara non probability sampling atau sampel tidak acak. Hasil Perhitungan expected return, standar deviasi dan varian dari masingmasing saham individual. Hasil Expected return di dapat dari perhitungan realisasi return di bagi dengan banyaknya n, Varian di hitung dengan cara Expected return di bagi dengan banyaknya n dan standar deviasi merupakan akar dari varian Sedangkan hasil penghitungan expected return. Tabel 1 Hasil Expekted Return Masing-masing Saham NO Kode Saham E(Ri) STDev Variance 1 AGRO -0.01909 0.09949 0.0098998 2 BABP 0.018072 0.29625 0.08776802 3 BACA 0.036979 0.186132 0.034645 4 BAEK 0.006789 0.135465 0.018351 5 BBCA 0.033739 0.057680 0.003327 6 BBKP 0.007307 0.145880 0.021281 7 BBNI 0.018107 0.079473 0.006316 8 BBNP -0.01525 0.145217 0.021088 9 BBRI 0.034686 0.0941700 0.008868 10 BBTN -0.00044 0.012879 0.016588 11 BDMN -0.03107 0.066068 0.004365 12 BEKS -0.02218 0.095294 0.009081 13 BJBR -0.01498 0.004888 0.007206 14 BKSW 0.003257 0.035888 0.001288 15 BMRI 0.015725 0.092124 0.008487 16 BNBA 0.003474 0.091733 0.008415 17 BNGA -0.03219 0.103846 0.010784 18 BNII -0.04622 0.0543966 0.002959 19 BNLI -0.0169 0.046615 0.002173

Tabel 1 (Lanjutan) 20 BSIM -0.02386 0.061959 0.003839 21 BTPN -0.04617 0.254414 0.0647206 Tabel 1 menunjukkan perhitungan Expected Return atau keuntungan yang di harapkan dari tiap sekuritas, serta risiko yang ditunjkkan oleh besarnya standar deviasi. Analisis Penentuan Portofolio Optimal Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal dari 30 saham ini adalah model indeks tunggal (single index model). Dalam pemilihan saham yang akan dimasukkan dalam suatu portofolio, perlu adanya suatu kriteria tertentu. Pada model indeks tunggal, langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun ke-30 saham tersebut ke dalam peringkat berdasarkan rasio kelebihan tingkat pengembalian terhadap beta (excess return to beta) dari yang tertinggi sampai yang terendah. Tabel 2 Hasil Perhitungan Excess Return to Beta (ERB) & Peringkat ERB Saham dari yang Terbesar Sampai yang Terkecil Pada tahun 2011 No Kode E(Ri) E(Ri)-Rf βi ERB 1 MAYA 0.126099 0.120668 0.268 0.45025539 2 BTPN -0.04617-0.0516-0.168 0.30714617 3 MCOR 0.022991 0.01756 0.125 0.14048355 4 BACA 0.036979 0.031548 0.248 0.12721147 5 BBNP -0.01525-0.02068-0.627 0.03298334 6 BBCA 0.033739 0.028308 0.911 0.03107403 7 SDRA 0.021297 0.015866 0.623 0.02546781 8 BBRI 0.034686 0.029255 1.677 0.01744511 9 BBNI 0.018107 0.012676 1.447 0.0087605 10 BMRI 0.015725 0.010294 1.767 0.00582594 11 BAEK 0.006789 0.001358 0.665 0.00204277 12 BBKP 0.007307 0.001876 2.791 0.00067232 13 INPC 0.002787-0.00264 1.055-0.0025057 14 BBTN -0.00044-0.00587 2.219-0.0026456 15 BABP 0.018072 0.012641-2.086-0.0060599 16 MEGA 0.00023-0.0052 0.577-0.0090131 17 BNBA 0.003474-0.00196 0.213-0.0091857 18 BSWD 0.009291 0.00386-0.373-0.0103497

Tabel 2 (Lanjutan) 19 BJBR -0.01498-0.02041 1.717-0.0118873 20 AGRO -0.01909-0.02452 1.429-0.017162 21 PNBN -0.02291-0.02834 1.625-0.0174403 22 BNGA -0.03219-0.03762 1.699-0.0221428 23 BEKS -0.02218-0.02761 1.242-0.0222307 24 BKSW 0.003257-0.00217 0.084-0.0258757 25 BVIC -0.00632-0.01175 0.385-0.0305209 26 BSIM -0.02386-0.02929 0.713-0.0410807 27 NISP -0.01929-0.02472 0.571-0.0432934 28 BNLI -0.0169-0.02233 0.412-0.0542004 29 BDMN -0.03107-0.0365 0.669-0.0545599 30 BNII -0.04622-0.05165 0.821-0.0629118 Tabel 2 menunjukkan dari 30 saham terdapat 12 saham yang nilai ERB nya positif, yang nilai ERB nya negatif tidak memenuhi syarat untuk membentuk portofolio optimal, dan dari 12 saham yang ERB nya positif terdapat 2 saham yang E(Ri) nya negatif dan ke 2 saham tersebut tidak memenuhi syarat untuk membentuk portofolio optimal dan hanya 10 saham yang memenuhi syarat untuk membentuk portofolio optimal. Menentukan cut-of-point (C*) Nilai cut-of-point (C*) adalah nilai Ci maksimum dari sederetan nilai Ci saham. Nilai cut-off point digunakan sebagai titik pembatas untuk menentukan saham yang masuk kandidat dengan yang tidak masuk kandidat portofolio. Kode E(Ri) E(Ri)- Rf Tabel 3 Perhitungan cut-off point βi ERB σei^2 Ai Bi Ʃ aj Ʃ bj Ci MAYA 0.126 0.120 MCOR 0.022 0.017 BACA 0.036 0.031 BBCA 0.033 0.028 SDRA 0.021 0.015 BBRI 0.034 0.029 BBNI 0.018 0.012 0.26 8 0.450 0.260 0.12 5 0.140 0.005 0.24 8 0.127 0.034 0.91 1 0.031 0.001 0.62 3 0.025 0.013 1.67 7 0.017 0.002 1.44 7 0.008 0.001 0.12 4 0.27 0.37 6 2.68 0.22 6 1.78 17.4 9 562.8 0.72 6 28.53 18.9 6 1087.1 11.2 0 1279.2 0.12 4 0.275 0.0002 0.50 0 2.955 0.0011 0.72 7 4.738 0.0016 18.2 1 567.6 0.0179 18.9 *0.018 4 596.1 1 37.9 1683. 0.0177 0 2 9 49.1 2962. 1 5 0.0144

BMRI 0.015 0.010 BAEK 0.006 0.001 0.007 0.001 BBKP 3 876 Table 3 (Lanjutan) 1.76 7 0.005 0.001 0.66 5 0.002 0.017 2.79 0.000 0.0038 1 6 7 12.0 1 2062.8 0.05 2 25.471 1.35 2010.5 1 6 61.1 3 61.1 8 62.5 3 5025. 0.0111 4 7 5050. 8 0.0111 7061. 0.0083 4 2 Tabel 3 menunjukkan perhitungan nilai cut-of-point pada penelitian ini sebesar C* = 0.01815. ERB yang lebih kecil dari nilai cut-off point tidak masuk kedalam pembentukan portofolio optimal. Tabel 4 Perbandingan Nilai ERB Dengan Cut-off point masingmasing Saham pada periode 2011 Kode Perusahaan ERB Ci MAYA Bank Maya Pada Internasional 0.45025539 > 0.000277 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional 0.14048355 > 0.001111 BACA Bank Capital Indonesia 0.12721147 > 0.001608 BBCA Bank Central Asia 0.03107403 > 0.017945 SDRA Bank Himpunan Saudara 0.02546781 > *0.01815 BBRI Bank Rakyat Indonesia 0.01744511 < 0.01779 BBNI Bank Negara Indonesia 0.0087605 < 0.014403 BMRI Bank Mandiri Indonesia 0.00582594 < 0.01117 BAEK Bank Ekonomi Raharja 0.0025057 < 0.011128 BBKP Bank Bukopin 0.00067232 < 0.008328 Dari tabel 4 dapat di ketahui bahwa ada 5 saham yang memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam pembentukan portofolio yang optimal, karena nilai ERB dari masing-masing saham tersebut lebih besar dari nilai masing-masing cut-off pointnya (Ci). Saham tersebut adalah : MAYA (Bank Maya Pada Internasional), MCOR (Bank Windu Kentjana Internasional), BACA (Bank Capital Indonesia), BBCA (Bank Central Asia), SDRA (Bank Himpunan Saudara). Untuk penentuan unique cut-off point (C*) yang merupakan nilai Ci tertinggi (optimum) berada pada angka 0.01815 atau pada saham SDRA (Bank Himpunan Saudara). unique cut-off point ini menunjukkan batas pemisah antara penerimaan dan penolakan saham untuk portofolio efisien. Analisis Proporsi Setelah mengetahui ke tujuh saham yang terpilih untuk masuk ke dalam pembentukan portofolio yang optimal, maka akan di hitung besarnya proporsi

(Wi) yang layak diinvestasikan pada saham-saham terpilih tersebut. Terlebih dahulu akan ditentukan skala tertimbang dari masing-masing saham (Zi). Kode Tabel 5 Perhitungan Skala Tertimbang Zi Dan Proporsi Dana Wi βi Perusahaan σei2 ERB Zi Wi MAYA MCOR BACA Bank Maya Pada Internasional Bank Windu Kentjana Internasional Bank Capital Indonesia 0.275857 0.470519 0.444773 0.036591 2.68013 0.183928 2.622954 0.215995 1.782353 0.149109 0.783813 0.064396 BBCA Bank Central Asia 562.864 0.037035 7.985004 0.656029 SDRA Bank Himpunan Saudara 28.53976 0.034185 0.335219 0.027541 Ket : C* = 0.01815 12.17126 1 Tabel 5 menunjukkan komposisi proporsi (Xi) untuk membentuk portofolio yang optimal pada tahun 2011 adalah : 1. MAYA (Bank Maya Pada Internasional) sebesar 0.036591 atau 3.65 %. 2. MCOR (Bank Windu Kentjana Internasional) sebesar 0.215995 atau 21.59 %. 3. BACA (Bank Capital Indonesia) sebesar 0.064396 atau 6.43 %. 4. BBCA (Bank Central Asia) sebesar 0.656029 atau 65.60 %. 5. SDRA (Bank Himpunan Saudara) sebesar 0.027541 atau 2.75 %. Tabel 6 Rangkuman Return Dan Risiko Portofolio E(R p ) σ p Return 3.46% Risiko 3.46% Terlihat pada tabel 6 portofolio yang optimal tersebut memiliki return yang di harapkan sebesar 3.46% per bulan, dan risiko yang harus di hadapi dari hasil berinvestasi pada portofolio sebesar 3.46%.

PENUTUP Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Perhitungan di lakukan menggunakan metode single index tunggal, pada tahun 2011 terdapat 5 saham yang memenuhi syarat membentuk protofolio optimal yaitu, MAYA (Bank Maya Pada Internasional), MCOR (Bank Windu Kentjana Internasional), BACA (Bank Capital Indonesia), BBCA (Bank Central Asia), SDRA (Bank Himpunan Saudara). 2) Besarnya proporsi yang layak diinvesasikan pada ke-5 saham tersebut adalah: a) BBCA (Bank Central Asia) sebesar 0.6560 atau 65.60%. Saham BBCA memiliki nilai terbesar dari ke 5 saham optimal untuk di investasikan oleh investor yaitu sebesar 65.60%. b) MCOR (Bank Windu Kentajana Internasional) sebesar 0.215995 atau 21.59%. Saham MCOR memiliki nilai saham optimal untuk di investasikan oleh investor sebesar 21.59%. c) BACA (Bank Capital Indonesia) sebesar 0.064396 atau 6.43%. Saham BACA memiliki nilai saham optimal untuk di investasikan oleh investor sebesar 6.43%. d) MAYA (Bank Maya Pada Internasional) sebesar 0.036591 atau 3.65%. Saham MAYA memiliki nilai saham optimal untuk di investasikan oleh investor sebesar 3.65%. e) SDRA (Bank Himpunan Saudara) sebesar 0.0275 atau 2.75%. Saham SDRA memiliki nilai saham optimal untuk di investasikan oleh investor sebesar 2.75%. 3) Portofolio yang optimal tersebut di harapkan memiliki tingkat pengembalian sebesar 3.46% per bulan dan risiko yang harus dihadapi dari hasil berinvestasi pada portofolio tersebut adalah sebesar 3.46%. Risiko yang diperoleh setelah pembentukan portofolio optimal ini lebih kecil dibandingkan dengan berinvestasi dengan saham individual. Saran Penelitian ini terdapat kekurangan dan keterbatasan baik secara teknis maupun teoritis, antara lain: Data harga saham, Indeks Harga Saham Gabungan yang digunakan adalah harga closing price bulanan dan suku bunga SBI yang digunakan adalah suku bunga SBI tahunan sehingga kurang mencerminkan keadaan pada harian pengamatan. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan harga closing price harian sehingga kemungkinan dapat memberikan hasil yang lebih baik. Sejalan dengan perubahan harga saham, portofolio yang telah terbentuk hendaknya selalu diperbaiki, dan investor harus tetap melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio secara terus menerus baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Dalam mengambil keputusan investasi yang menguntungkan, investor hendaknya selalu mengikuti perkembangan pasar modal, sehingga segera tahu apabila ada perubahan-perubahan harga saham yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat keuntungan yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA Dodi, 2008, Analisis Portofolio Optimal Investasi Saham Pada sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Depok. Eko, 2008, Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Sept Des 2008, hlm. 178-187. Elton, Edwin J. and Martin J.Gruber, 1995, Modern Portfolio Theory and Investment Analysis, Fifth Edition, John Wiley & Sons, Inc. Toronto, Canada. Husnan, 2009, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Indrawati,V. Maya, 2005, Analisis Investasi Portofolio Optimal Pada Saham, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Jogiyanto, 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi,Edisi ketujuh, BPFE, Yogyakarta. Markowitz, M. Harry, 1952, Portfolio Selection, Journal of Finance, pp 77-91 Markowitz, M. Harry, 1959, Portfolio Selection: Efficient Diversification of Investment, The John Wiley and Son, Inc. Reilly, Frank K.and Keith C.Brown, 2003, Investment Analysis and Portfolio Management, Seventh Edition, The Dryden Press, New York. Robi, 2008, Analisis Portofolio Optimal Saham-saham LQ-45 Pada Periode Agustus 2005-Juli 2006 dengan metode single indeks model di bursa efek jakarta. Business management Journal Bunda Mulia, Vol: 4, No. 1, Maret. Septyarini, 2009, Analisis Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal Pada Saham LQ-45, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok. Sudana, I Made dan Miranda Janiarti, 2000, Pengaruh Ukuran Portofolio Terhadap Tingkat Diversifikasi Saham: Perbandingan Antara Portofolio Saham Satu Industri Dengan Portofolio Saham Beragam Industri Di BEJ, Majalah Ekonomi Tahun X, No.1, April, hal 28-42. Sukarno, 2007, Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham Menggunakan Metode Single Indeks Di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang. Sulistiono, Sugeng, 2006, Analisis dan Desain Prosen Pembentukan Portofolio Yang Optimal Perusahaan Yang Go Public Pada Bursa Efek Jakarta, Vol. 2, No. 1, Februari 2006, SOSIAL, jurnal ilmu-ilmu sosial, ISSN 1858-2265. Tendelilin, Eduardus 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Yuniarti, Sari, 2010, jurnal keuangan dan perbankan, vol 14, No.3 september 2010, hlm 459-466. www.idx.co.id/jsxstatistics/monthly/tabid/183/language/id-id/default.aspx www.finance.yahoo.com