KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Semarang, September 2016 LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. Semarang, September 2016 LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. Semarang, September 2016 LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

KEPUASAN KERJA, SEMANGAT KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA STAF PENGAJAR UNIVERSITAS GUNADARMA

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan yang merupakan sebuah organisasi bisnis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

II. LANDASAN TEORI. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intention to quit adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. fisik dan motivasi terhadap kepuasan kerja, maka dapat ditarik kesimpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN TENAGA KEPENDIDIKAN STKIP PGRI LUBUKLINGGAU TAHUN 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

LAMPIRAN 1 SKALA PSIKOLOGI

SS = Sangat Setuju (Skor 4) S = Setuju (Skor3) TS = Tidak Setuju (skor 2) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

BAB I PENDAHULIAN. di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, sumber daya alam dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PDAM PAMEKASAN SKRIPSI.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Pertumbuhan rumah sakit dewasa ini berkembang dengan pesat.

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh. pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

SURVEI KEPUASAN KERJA GURU PEMBIMBING/ KONSELOR SEKOLAH SMP NEGERI DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesuksesan organisasi di masa depan. Kemampuan perusahaan. efektif dan efisien (Djastuti, 2011:2).

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kepercayaan dan Komitmen Karyawan Secara Simultan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan KJKS Ben Iman Lamongan

DAFTAR KUESIONER. 1. Umur Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) 3. Lama bekerja : 4.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada jalur formal di Indonesia terbagi menjadi empat jenjang, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Literatur. Robbins (2009). Teori Herzberg (1966) dalam Kanungo (1979) membedakan antara

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, sumber daya alam, dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB I PENDAHULUAN. dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan terdiri atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kompetitif dengan mendorong sebuah lingkungan kerja yang positif (Robbins dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Kinerja (PMK) baik di Rumah Sakit maupun Puskesmas, namun

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya adalah tersedianya karyawan/sumber daya manusia (SDM) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang menyelenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL KARYAWAN PT. SHANGLIEM, SEMARANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

Lelah yang penuh berkah Allah salah satunya adalah menuntut ilmu (QS. 3:7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mengharapkan produktivitas kinerja yang optimal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENYUSUN LAPORAN 1. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu : Dr. Ary Susatyo Nugroho, M.Si 2. Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu : Drs. Djoko Purnomo, MM 3. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Internal : Endah Rita S.D, M.Si 4. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Eksternal : Drs. Suyoto, M.Pd i

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI...1 KATA PENGANTAR...2 A. LATAR BELAKANG...3 B. PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI KEPUASAN KERJA TENAGA KEPENDIDIKAN...4 C. INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KEPUASAN KERJA TENAGA KEPENDIDIKAN...7 D. HASIL MONITORING...8 E. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT...11 F. SIMPULAN...13 G. REKOMENDASI...13 H. PENUTUP...14 DAFTAR PUSTAKA...15 LAMPIRAN 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan limpahan rahmat-nya, sehingga kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kepuasan Kerja Tenaga Kependidikan Tahun 2015 dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Ketua YPLP PT PGRI Semarang dan Rektor Universitas PGRI Semarang, serta pihak-pihak terkait atas terselenggaranya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kepuasan Kerja Tenaga Kependidikan tahun 2015 dengan segala fasilitas dan dukungan yang telah diberikan. Monev Kepuasan Kerja Tenaga Kependidikan ini sebagai upaya penjaminan mutu memperoleh informasi kepuasan kerja dari pihak tenaga kependidikan terhadap lembaga dalam hal ini Universitas PGRI Semarang yang dapat terkait dengan kinerja tenaga kependidikan. Bagian dari proses tersebut meliputi dimensi: 1) Tipe Pekerjaan, 2) Gaji, 3) Promosi, 4) Atasan, dan 5) Teman Kerja. Lembaga Penjaminan Mutu UPGRIS berharap hasil Monitoring dan Evaluasi Kepuasan Kerja Tenaga Kependidikan ini dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan mutu penyelenggaraan pendidikan Perguruan Tinggi sebagai organisasi besar, sehingga tujuan organisasi dapat terwujud. Selanjutnya, periode mendatang terus dilakukan monitoring dan evaluasi sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan perbaikan. LPM Universitas PGRI Semarang 2

A. LATAR BELAKANG Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut dengan perguruan tinggi. Sebagai organisasi yang menghasilkan pendidikan, perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang secara kultur terintegrasi sehingga semua personal memiliki komitmen yang sama untuk mencapai tujuan organisasi (Harsono 2008). Tujuan dari perguruan tinggi merupakan tujuan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas perguruan tinggi hingga menciptakan kondisi yang saling menguntungkan antara tujuan personal dengan tujuan organisasi. Personal yang terlibat dalam aktivitas perguruan tinggi diantaranya adalah staf pengajar atau dosen serta tenaga kependidikan. Keberhasilan lembaga perguruan tinggi ditentukan oleh selain peran staf pengajar (dosen) dalam melaksanakan proses belajar mengajar juga peran tenaga kependidikan. Agar proses akademik dapat terlaksana dengan baik diharapkan tenaga kependidikan memiliki keterikatan psikologis terhadap organisasi maupun pekerjaanya. Keterikatan antara tenaga kependidikan dengan organisasi dan pekerjaannya disebut dengan komitmen organisasional. Menurut Robbins (1996) komitmen organisasional didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Komitmen terhadap organisasi penting karena dapat mempengaruhi tingkah laku karyawan dalam organisasi seperti kehadiran, produktivitas, dan intensi untuk bertahan dalam organisasi. Lingkungan kerja yang nyaman, gaji yang memadai, serta hubungan yang baik dengan berbagai pihak dapat merangsang timbulnya keterikatan atau komitmen antara staf pengajar, staf tenaga kependidikan dengan organisasi dan pekerjaannya. Komitmen yang tinggi pada organisasi dapat diartikan bahwa loyalitas karyawan pada organisasi yang mempekerjakannya juga tinggi. Karyawan yang memiliki komitmen organisasional yang tinggi akan lebih termotivasi untuk hadir dalam organisasi dan berusaha mencapai tujuan organisasi. Selain itu, karyawan dengan komitmen organisasional yang tinggi akan bekerja lebih keras dan menghasilkan prestasi yang lebih baik. 3

Mengingat pentingnya informasi berkaitan dengan kepuasan kerja dari tenaga kependidikan yang terkait dengan keterikatan atau komitmen antara tenaga kependidikan dengan organisasi dan pekerjaannya, maka Lembaga Penjaminan Mutu perlu melakukan monitoring dan evaluasi kepuasan kerja tenaga kependidikan tahun 2015 melalui angket, sehingga hasil analisis tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan kajian kepada Perguruan Tinggi dalam hal ini Universitas PGRI Semarang. B. PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI KEPUASAN KERJA TENAGA KEPENDIDIKAN Kepuasan kerja mencerminkan sikap seorang tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Hadi (dalam Anoraga, 2006) mengungkapkan kepuasan kerja pada dasarnya adalah perasaan aman yang meliputi segi sosial ekonomi dan sosial psikologi. Segi sosial ekonomi dapat dilihat dari gaji dan jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan. Sedangkan segi sosial psikologi dapat dilihat dari kesempatan yang diberikan oleh perusahaan untuk maju, memperoleh penghargaan, serta berhubungan baik dengan rekan kerja maupun atasan. Di dalam pelaksanaan monev kegiatan ini dilakukan berbagai tahapan kegiatan dengan hasil sebagai berikut: 4

Tabel 1. Tahapan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kepuasan Tenaga Kependidikan Universitas PGRI Semarang Hari/tgl Kegiatan Pihak yang Terlibat Hasil Dokumen Jumat, Penyusunan LPM Draf 14 angket angket Desember 2015 Sabtu, 15 Desember 2015 Validasi ahli LPM, pakar evaluasi, pakar kurikulum Draf koreksi Selasa, Penyusunan LPM Angket 20 angket final Desember 2015 Senin, Pengiriman Petugas LPM Angket 25-27 angket terisi Januari kepuasan kerja 2016 tenaga kependidikan 5

Hari/tgl Kegiatan Pihak yang Terlibat Hasil Dokumen 16-17 Pengolahan LPM Data Februari angket Monev analisis 2016 Kepuasan Kerja Tenaga Kependidikan 18 Pembuatan LPM Draft Februari draft laporan laporan 2016 Senin, Pembuatan LPM dalam 19 draft laporan FGD Februari 2016 10 Penyusunan LPM Laporan Maret laporan final 2016 6

C. INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KEPUASAN KERJA Instrumen monitoring dan evaluasi kepuasan kerja meliputi 5 dimensi yaitu: 1. Tipe Pekerjaan a. Keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan. 2. Gaji a. Gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan. b. Gaji dibuat adil sesuai dengan tingkat keterampilan. c. Gaji dibuat adil sesuai dengan standart pengupahan. 3. Promosi a. Keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil. 4. Atasan a. Atasan bersikap ramah. b. Atasan mendengarkan pendapat. c. Atasan dapat memahami masalah. 5. Teman kerja a. Kebutuhan interaksi sosial b. Teman kerja yang menyenangkan Dengan penilaian sebagai berikut, 1: Jika pernyataan Kurang Sesuai dengan keadaan Saudara 2: Jika pernyataan Cukup sesuai dengan keadaan Saudara 3: Jika pernyataan Sesuai dengan keadaan Saudara 4: Jika pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan Saudara 7

D. HASIL MONITORING Data rekap monev kepuasan kerja tenaga kependidikan disajikan pada Tabel berikut Rekap Umum Kepuasan Kerja Tenaga Kependidkan Tingkat Universitas PGRI Semarang DIMENSI INDIKATOR Skor (%) 1 2 3 4 Total Tipe Pekerjaan Keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan 1,41 13,47 51,03 34,08 100 Gaji Gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan 11,65 51,58 30,38 6,39 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan tingkat keterampilan 6,09 32,04 54,82 7,06 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan standart pengupahan 19,29 32,36 36,71 11,65 100 Promosi Keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil 27,58 23,33 33,58 15,51 100 Atasan Atasan bersikap ramah 4,06 7,97 43,56 44,40 100 Atasan mendengarkan pendapat 13,04 17,95 41,65 27,36 100 Atasan dapat memahami masalah 5,58 22,63 47,37 24,42 100 Teman kerja Kebutuhan interaksi sosial 11,58 27,64 38,05 22,73 100 Teman kerja yang menyenangkan 13,60 23,49 42,01 20,90 100 Grafik Rekap Umum Kepuasan Kerja Tenaga Kependidkan Tingkat Universitas PGRI Semarang 8

Rekap Kepuasan Kerja Tenaga Kependidkan Biro Sekretariat Umum (BSU) DIMENSI INDIKATOR Skor (%) 1 2 3 4 Total Tipe Pekerjaan Keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan 0,00 12,50 87,50 0,00 100 Gaji Gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan 0,00 62,50 25,00 12,50 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan tingkat keterampilan 0,00 25,00 75,00 0,00 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan standart pengupahan 0,00 33,33 50,00 16,67 100 Promosi Keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil 8,33 8,33 66,67 16,67 100 Atasan Atasan bersikap ramah 0,00 12,50 50,00 37,50 100 Atasan mendengarkan pendapat 0,00 16,67 58,33 25,00 100 Atasan dapat memahami masalah 0,00 0,00 75,00 25,00 100 Teman kerja Kebutuhan interaksi sosial 10,00 32,50 40,00 17,50 100 Teman kerja yang menyenangkan 0,00 41,67 58,33 0,00 100 Rekap Kepuasan Kerja Tenaga Kependidkan Biro Administrasi Akademik (BAAK) DIMENSI INDIKATOR Skor (%) 1 2 3 4 Total Tipe Pekerjaan Keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan 3,13 23,44 54,69 18,75 100 Gaji Gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan 18,95 34,98 41,38 4,69 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan tingkat keterampilan 9,38 43,75 43,75 3,13 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan standart pengupahan 17,71 42,71 36,46 3,13 100 Promosi Keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil 19,79 26,04 43,75 10,42 100 Atasan Atasan bersikap ramah 9,38 9,38 56,25 25,00 100 Atasan mendengarkan pendapat 17,71 25,00 51,04 6,25 100 Atasan dapat memahami masalah 6,25 34,38 53,13 6,25 100 Teman kerja Kebutuhan interaksi sosial 15,31 22,50 50,63 11,56 100 Teman kerja yang menyenangkan 18,15 21,17 42,94 17,74 100 Rekap Kepuasan Kerja Tenaga Kependidkan Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK) DIMENSI INDIKATOR Skor (%) 1 2 3 4 Total Tipe Pekerjaan Keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan 0,00 11,11 50,00 38,89 100 Gaji Gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan 11,11 44,44 38,89 5,56 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan tingkat keterampilan 0,00 44,44 44,44 11,11 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan standart pengupahan 2,78 36,11 47,22 13,89 100 Promosi Keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil 25,93 29,63 18,52 25,93 100 Atasan Atasan bersikap ramah 5,56 5,56 35,42 53,47 100 Atasan mendengarkan pendapat 15,28 18,52 19,44 46,76 100 Atasan dapat memahami masalah 11,11 11,11 44,44 33,33 100 Teman kerja Kebutuhan interaksi sosial 6,67 24,44 36,67 32,22 100 Teman kerja yang menyenangkan 11,11 18,52 25,93 44,44 100 9

Rekap Kepuasan Kerja Tenaga Kependidkan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) DIMENSI INDIKATOR Skor (%) 1 2 3 4 Total Tipe Pekerjaan Keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan 3,95 13,16 48,68 34,21 100 Gaji Gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan 21,05 30,26 39,47 9,21 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan tingkat keterampilan 21,05 18,42 39,47 21,05 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan standart pengupahan 14,04 21,05 40,35 24,56 100 Promosi Keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil 21,93 19,30 34,21 24,56 100 Atasan Atasan bersikap ramah 5,37 5,30 33,29 56,05 100 Atasan mendengarkan pendapat 13,16 10,53 50,88 25,44 100 Atasan dapat memahami masalah 10,53 10,53 50,00 28,95 100 Teman kerja Kebutuhan interaksi sosial 18,78 16,15 34,15 30,93 100 Teman kerja yang menyenangkan 14,94 12,28 40,00 32,79 100 Rekap Kepuasan Kerja Tenaga Kependidkan Perpustakaan DIMENSI INDIKATOR Skor (%) 1 2 3 4 Total Tipe Pekerjaan Keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan 0,00 7,14 14,29 78,57 100 Gaji Gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan 7,14 85,71 7,14 0,00 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan tingkat keterampilan 0,00 28,57 71,43 0,00 100 Gaji dibuat adil sesuai dengan standart pengupahan 61,90 28,57 9,52 0,00 100 Promosi Keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil 61,90 33,33 4,76 0,00 100 Atasan Atasan bersikap ramah 0,00 7,14 42,86 50,00 100 Atasan mendengarkan pendapat 19,05 19,05 28,57 33,33 100 Atasan dapat memahami masalah 0,00 57,14 14,29 28,57 100 Teman kerja Kebutuhan interaksi sosial 7,14 42,62 28,81 21,43 100 Teman kerja yang menyenangkan 23,81 23,81 42,86 9,52 100 10

E. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT Secara umum dimensi Tipe Pekerjaan dengan indikator keahlian yang diperlukan dalam pekejaan untuk tenaga kependidikan memiliki skor 51,03% (sesuai) dan 34,08% (sangat sesuai), yang dapat diartikan penempatan seseorang sesuai keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan bagi tenaga kependidikan telah dipandang baik. Dimensi Gaji dengan indikator Gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan 51,58/% (cukup sesuai), indikator Gaji dibuat adil sesuai dengan tingkat keterampilan 32,04 (cukup sesuai) dan 54,82% (sesuai). Indikator Gaji dibuat adil sesuai dengan standart pengupahan 32,36% (cukup sesuai) dan 36,7 (sesuai). Dimensi Promosi dengan indikator Keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil memiliki skor 33,58 (sesuai). Dimensi Atasan dengan indikator Atasan bersikap ramah 43,56% (sesuai) dan 44,40% (sangat sesuai). Indikator Atasan mendengarkan pendapat 41,65 (sesuai). Indikator Atasan dapat memahami masalah 47,37% (sesuai). Dimensi Teman kerja dengan indikator Kebutuhan interaksi sosial 38,05% (sesuai), serta indikator Teman kerja yang menyenangkan 42,01% (sesuai). Hasil responden menyatakan sesuai dan sangat sesuai lebih dari atau sama dengan 50%, dapat diartikan bahwa kepuasan kerja tenaga kependidikan Universitas PGRI Semarang dalam kondisi baik. Namun demikian dimensi Gaji dengan indikator gaji dibuat adil sesuai dengan tuntutan pekerjaan perlu mendapatkan perhatian, mengingat masih sebanyak 51,58% responden menyatakan cukup sesuai. Beberapa dimensi perlu mendapat perhatian di Tingkat Biro dengan jawaban responden lebih dari 30% (cukup sesuai) diantaranya BSU (Biro Sekretariat Umum) pada dimensi Teman Kerja, BAAK (Biro Administrasi Akademik) pada dimensi Atasan, BPTIK pada dimensi Gaji, BAUK (Biro Administrasi Umum dan Keuangan) pada dimensi Gaji, Perpustakaan pada dimensi Gaji, Atasan dan Teman Kerja. Dengan demikian pembenahan dari ke lima dimensi perlu untuk terus diperbaiki dan ditingkatkan, sehingga kepuasan kerja tenaga kependidikan 11

dapat berjalan sesuai harapan masing-masing Biro, yang secara otomatis akan berpengaruh pada kinerja dan komitmen organisasional. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Hubungan antara Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Kinerja Tenaga Kependidikan/Karyawan Jika tenaga kependidikan puas dengan pekerjaannya, rekan kerja, pembayaran, dan atasannya, dan kepuasan kerja keseluruhan, maka selanjutnya mereka akan lebih berkomitmen pada organisasi. Komitmen tenaga kependidikan merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja organisasi selain dosen dalam sebuah Perguruan Tinggi sebagai organisasi besar. Hal ini sesuai dengan pendapat Lawler dan Muller (dalam Currivan, 2000) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja memainkan peran penting terhadap komitmen organisasional. Demikian pula yang diungkapkan oleh Haire (1964) bahwa dengan semangat kerja karyawan akan lebih menikmati situasi kerja dan memiliki nilai atau pandangan yang positif terhadap pekerjaannya. Semangat dan pandangan positif karyawan terhadap organisasi dan pekerjaan akan berdampak pada kinerja dan komitmen yang dimiliki karyawan terhadap organisasinya. Currivan, (2000) menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan langsung dengan komitmen organisasi. Jadi untuk tetap menjaga komitmen karyawan, hal yang pertama dilakukan pimpinan perusahaan adalah memperhatikan kepuasan kerja karyawan. 12

F. SIMPULAN Monev Kepuasan Kerja Tenaga Kependidikan tahun 2015 dapat terlaksana dengan baik. Ada hal yang perlu mendapatkan perhatian pada dimensi tersebut, dimana kepuasan kerja yang dirasakan seseorang diperoleh dari kondisi kerja yang kondusif, hubungan denga rekan kerja yang baik serta imbalan yang sesuai dengan jerih payah yang sudah dilakukan. Dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja dan komitmen seseorang. G. REKOMENDASI Berdasarkan hasil monev kepuasan kerja tenaga kependidikan Tahun 2015 yang telah disimpulkan, maka Lembaga Penjaminan Mutu UPGRIS memberikan rekomendasi secara umum sebagai berikut, 1. Perlu memperhatikan dimensi kepuasan kerja. Peningkatan kepuasan kerja dapat dilakukan dengan peningkatan dari segi penghargaan (finansial dan non finansial) yang sepadan dengan beban dan tanggung jawab pekerjaan dan dengan memperhatikan kondisi maupun sarana prasarana yang digunakan sebagai penunjang dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Perlu memperhatikan dimensi komitmen karena akan berpengaruh terhadap kinerja tenaga kependidikan. Peningkatan komitmen organisasional dapat dilakukan dengan cara sosialisasi lebih mendalam tentang perkembangan Perguruan Tinggi; memaksimalkan keterlibatan Tenaga Kependidikan dalam pengelolaan Perguruan Tinggi yang tak lepas dari keinginan untuk menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional; dan membentuk wadah khusus bagi Tenaga Kependidikan dan Perguruan Tinggi untuk berinteraksi. 13

H. PENUTUP Semangat kerja yang baik, dapat dihubungkan dengan motif dan hasil kerja yang baik. Sedangkan semangat kerja yang rendah biasanya dihubungkan dengan kekecewaan, keengganan, kekurangan akan dorongan serta hasil kerja yang kurang baik. Sebab turunnya semangat kerja banyak sekali di antaranya bisa jadi karena gaji yang terlalu rendah, insentif yang kurang terarah, serta lingkungan kerja yang buruk. Turunnya semangat kerja yang dimiliki seseorang akan berdampak pada keterlibatannya terhadap pekerjaan dan organisasinya. Semangat kerja yang rendah diasumsikan dapat menurunkan loyalitas karyawan terhadap organisasinya. 14

I. PUSTAKA Anoraga, P. 2006 Psikologi kerja Rineka Cipta Jakarta. Currivan, D.B. 2000 The causal order od job satisfaction and organizational commitment in models of employee turnover. Human Resource Management Review vol 9 pp 495-524. Harsono. 2008 Model-model pengelolaan perguruan tinggi: Perspektif sosiopolitik Pustaka Pelajar Yogyakarta. 15