BAB I PENDAHULUAN. (pemintalan), pertenunan, rajutan, dan produk akhir. intermediate dari industri tekstil dituntut untuk meningkatkan kualitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan teori teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang

SIDANG PROPOSAL TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk.

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan

Bab I - Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

MINIMASI BIAYA PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREVENTIVE MAINTENANCE POLICY

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN I.1

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

cukup lama berkembang di Indonesia Industri tersebut mulai berkembang dengan

DAFTARISI. Halaman Judul. Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir Perancangan Pabrik. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing Lembar Pengesahan Penguji

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

SUATU PENELITIAN PERBANDINGAN KUALITAS BENANG Ne ı 40S (TEX 14,75) CARDED PADA MESIN RING SPINNING MERK PLATTS SEBELUM DAN SESUDAH OVERHAUL

BAB I PENDAHULUAN. perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan.

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III LANDASAN TEORI

Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi

BAB I PENDAHULUAN I-1

ABSTRAK. Oleh JOVAN MAXY TUALAKA NIM

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi membuat perekonomian Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun sudah Indonesia menghadapi krisis ekonomi global. Di tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Media Workshop. Kain dan Serat Pembentuknya. Oleh: Yuliab Koersen. May 22, Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur

Tabel I.1 Stasiun dan Fungsinya (Sumber:Rekaman Data PG Tasikmadu)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan secara kontinu karena mesin memiliki batas umur dalam

BAB I PENDAHULUAN. Industri pertekstilan merupakan industri yang cukup banyak. menghasilkan devisa bagi negara. Tahun 2003 devisa ekspor yang berhasil

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

BAB I PENDAHULUAN. bisa memenuhi permintaan sandang yang semakin meningkat tersebut,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI TEKSTIL DAN GARMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah)

Penentuan Interval Waktu Optimum Penggantian Komponen Apron

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan Cina mulai

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dengan perusahaan manufaktur lainnya, maka diperlukan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah derasnya arus globalisasi, pengaruh perubahan di lingkungan bisnis

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI BENANG RAYON DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PT. SOELYSTYOWATY KUSUMA TEXTILE SRAGEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN USULAN PENERAPAN METODE DMAIC UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS PRODUK PADA PROSES PEMINTALAN DI CV. BERDIKARI

Penerapan Metodologi Six Sigma untuk Perbaikan Kualitas Gulungan. Benang Pada Mesin Winding Murata 7-2

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN TENTANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneletian

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III. DESKRIPSI PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Hamsi, 2011) (Maharani, 2013) (Achmad, S, Azid, & Almanar, 2011) (Achmad, S, Azid, & Almanar, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan

(Studi Kasus di PT Panca Bintang Tunggal Sejahtera)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang

SKRIPSI. Disusun Oleh : VIDIANTORO NPM :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Sebab, Indonesia memiliki industri yang terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir, yakni dari produk benang (pemintalan), pertenunan, rajutan, dan produk akhir. Merujuk pada hal besarnya peluang Indonesia dalam industri tekstil maka PT Vonex Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri intermediate dari industri tekstil dituntut untuk meningkatkan kualitas produksinya dan selalu mampu untuk beroperasi dengan baik agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. Dengan adanya permintaan yang meningkat maka PT.Vonex Indonesia harus memiliki produktifitas yang tinggi dan efisien. untuk mewujudkan hal tersebut maka proses produksi harus berjalan dengan lancar dengan tetap menjaga keandalan mesin produksi dan meminimumkan waktu akibat kerusakan mesin produksi. Usaha yang dapat dilakukan untuk memperkecil kerugian akibat kerusakan mesin adalah melakukan perawatan mesin yaitu usaha untuk mengubah suatu produk atau sistem agar tetap dalam kondisi operasional atau mengembalikannya ke kondisi operasional jika terjadi kerusakan. PT Vonex Indonesia menghasilkan output benang yang berbeda beda jenisnya berdasarkan bahan bakunya. output berupa benang dikonsumsi oleh 1

2 industri weaving untuk menjadi kain (fabric) dan ada juga yang dikonsumsi oleh industri knitting untuk dirajut menjadi kain rajut. pada pembuatannya terdapat beberapa mesin yang melakukan proses pemintalan yaitu opening, drawing, roving, spinning, dan finishing atau winding Berikut ini adalah alur produksi pada PT Vonex Indonesia Drawing BCG 1 P2 Spinning Roving Finishing Gambar 1.1 Alur Produksi Benang PT.Vonex Indonesia Mesin yang digunakan di PT.Vonex Indonesia pada bagian drawing adalah mesin Gill, mesin tersebut berfungsi untuk meluruskan dan mensejajarkan serat, memperbaiki kerataan serat dan membuat sliver dengan berat persatuan panjang tertentu. Tugas bagian ini juga membuat campuran antara bahan pembentuk benang. Terdapat 4 jenis mesin gill berdasarkan tahapannya yaitu AG

3 (After Gill), ALG (Auto Leveler Gill ), HSG ( High Speed Gill ), dan BCG ( Bicoiller Gill). Berdasarkan data kerusakan mesin OKK Gill yang diperoleh dari perusahaan dari bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 didapatkan diagram sebagai berikut : jumlah kerusakan 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Jumlah Kerusakan Mesin OKK Gill Periode Januari - Juni 2012 AG ALG BCG HSG Tipe Mesin Gambar 1.2 Diagram Batang Jumlah Kerusakan Mesin OKK GILL Sumber : Bagian Maintenance PT Vonex Indonesia Dari diagram di atas didapatkan bahwa mesin OKK Gill yang sering mengalami kerusakan pada bagian drawing adalah BCG atau Bicoiler Gill yaitu sebanyak 74 kerusakan dan dalam periode Januari sampai Juni 2012 yang terbanyak kasus kerusakannya adalah mesin tipe BCG1-P2. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian maintenance PT.Vonex Indonesia data waktu kerusakan dari mesin OKK Gill BCG1-P2 yang diperoleh dari Oktober 2011 sampai dengan Juni 2012 dapat digambarkan dengan situasi sebagai berikut

4 30 Waktu Kerusakan Mesin OKK Gill BCG1-P2 Lama Kegagalan 25 20 15 10 5 downtime 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 N(ti) Gambar 1.3 Diagram Waktu Kerusakan Mesin OKK Gill BCG1-P2 Jika dilihat dari diagram di atas waktu kerusakan mesin OKK Gill BCG- P2 mengalami fluktuasi dan ada kerusakan yang mencapai 24 jam artinya telah terjadi kerusakan besar pada mesin OKK Gill BCG1-P2 dan tentunya akan menghasilkan loss product yang sangat besar pula sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Untuk menanggulangi kerusakan yang terjadi maka perusahaan melakukan periodically maintenance yaitu selama tiga bulan satu kali, tetapi waktu tersebut dirasa kurang efektif karena penjadwalan tersebut belum dianalisis menurut data waktu antar kerusakan dan akhir akhir ini kerusakan yang terjadi semakin meningkat. Penggantian komponen yang rusak pada mesin OKK Gill BCG1-P2 tidak serta merta mengabaikan komponen yang lain, karena antara komponen satu dan lainnya saling berkaitan erat, sehingga dapat dikatakan bahwa satu komponen rusak pada gill box maka dianggap keseluruhan sistem rusak. Oleh

5 karena itu diperlukan penjadwalan overhaul yang jadwalnya dianalisis berdasarkan data waktu kerusakan yang diharapkan dapat meminimumkan biaya dan kerusakan pada mesin OKK GILL BCG1-P2. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan didapatkan suatu kesimpulan bahwa kerusakan mesin OKK Gill BCG1-P2 mengikuti suatu proses stokastik yaitu suatu runtunan peristiwa atau proses yang kejadiannya tidak pasti, maka berdasarkan data waktu kerusakan ingin ditentukan penjadwalan interval overhaul yang optimal pada mesin OKK Gill tipe BCG 1 P2 di bagian drawing PT.Vonex Indonesia. 1.3 Maksud dan Tujuan penelitian Maksud dari penelitian ini adalah meneliti tingkat kerusakan mesin OKK Gill tipe BCG1-P2 di bagian Drawing PT Vonex Indonesia yang akan diperbaiki menggunakan penjadwalan optimum overhaul. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan interval waktu overhaul yang dapat meminimalkan biaya perbaikan sehingga dapat diperoleh penjadwalan overhaul mesin yang optimal 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini, diharapkan dapat menghasilkan beberapa manfaat yaitu sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. Vonex Indonesia dalam penjadwalan perawatan Mesin OKK GILL BCG1-P2 dalam hal ini overhaul di

6 bagian drawing dan dapat meminimasi biaya perawatan mesin yang harus dikeluarkan oleh PT.Vonex Indonesia. selain itu dengan sudah adanya jadwal perawatan maka PT.Vonex Indonesia dapat menyediakan suku cadang yang dibutuhkan sebelum jadwal perawatan overhaul sehingga dapat mengurangi downtime yang diakibatkan karena belum tersedianya suku cadang.