DEFINISI USAHA MIKRO UU

dokumen-dokumen yang mirip
6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

BAB II KERANGKA TEORI

BAB III TINJAUAN TEORI. A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat

BAB1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dimasa global saat ini banyak: menghadapi

BAB VI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

IKM Dalam Bidang Ekonomi

BAB II TINJAUAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

o Kesulitan pemasaran o Kesulitan Finansial o Kesulitan SDM o Masalah Bahan Baku o Keterbatasan Teknologi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diserap dalam gugusan atau kelompok perusahaan tersebut (range of the member

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu arti usaha adalah pekerjaan yang melibatkan perbuatan, daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri mikro, industri kecil, home industry, home production, dan lain

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendapat dari Maya (2012) yang membahas masalah Wanita dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini peranan dan partisipasi usaha kecil dalam pembangunan

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG

Kegiatan Diskusi Rutin 3 Bulanan, OLEH : AMELIA HAYATI, SSI.,MT. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN

(UKM) APAAN TU????

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank sebagai lembaga keuangan merupakan institusi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. jatuhnya perekonomian nasional. Sehingga banyak usaha-usaha berskala besar

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Hasan dalam Republika

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan krisis global pada tahun Kementrian Koperasi

GUBERNUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan

LAYANAN PENGEMBANGAN BISNIS DI BIDANG PEMBIAYAAN. Lembaga Penyedia Layanan Pengembangan Bisnis (LPLPB) bidang pembiayaan (BDSP

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

I. PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan. mengelola BUMD Sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN 1999 dan

MEMILIH USAHA KECIL DAN PENGEMBANGANNYA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah,

BAB II DINAMIKA UMKM

BAB I PENDAHULUAN. barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) yang naik sebesar 1,67 %. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar "daya" yang

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

MANAJEMEN KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

BAB II UKM DAN BIAYA

APBNP 2015 belum ProRakyat. Fadel Muhammad Ketua Komisi XI DPR RI

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya perubahan

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

8.1. Keuangan Daerah APBD

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, krisis ekonomi pernah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan salah satu motor pengerak yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi kredit artinya memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil

RENCANA KERJA (RENJA)

96% responden telah beroperasi antara 4 tahun hingga lebih dari 10 tahun, hanya 4% yang baru beroperasi selama 1-3 tahun.

9.1. Analisis LQ Sektor Jembrana Terhadap Sektor Propinsi Bali

I. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari. oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini mengemukakan dasar penelitian ini agar dapat memahami

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sumber: Serang Dalam Angka (data diolah)

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. kecil merupakan bagian dari dunia usaha nasional yang. mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering

Bagian Isi INDUSTRIALISASI DI INDONESIA

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Transkripsi:

DEFINISI USAHA MIKRO UU no 9 Tahun 1995 Usaha Mikro Adalah : - kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum - hasil penjualan paling banyak Rp. 1 miliar. - Milik WNI Usaha Kecil Adalah : - kegiuatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta - penjualan tahuanan paling banyak Rp. 1miliar BERDASARKAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA (NO. 3/9/bkR, TGL 17 Mei 2001 A. Usaha Kecil Adalah : usaha yang memiliki kreteria : 1. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rrrp. 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1miliar. 3. milik WNI 4. berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar. 5. berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi B. Usaha Menengah Kriteria 1. memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta samapai paling banyak Rp 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) 2. milik WNI

3. berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar. 4. berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum. Menurut BPS Usaha kecil : tenaga kerja 5 19 orang Home industri < 5 Menurut Stanley dan Morse Industri kerajinan rumah tangga: 1 9 orang. Industri kecil : 10 49 orang Industri sedang : 50 99 orang Industri beasar :. 100 orang Komisi untuk perkembangan ekonomi kriteri usaha kecil 1. Manajemen berdiri sendiri (manajer adalah pemilik) 2. Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil 3. Daerah operasi bersifat lokal 4. Ukuran secara keseluruhan relatif kecil KEKUATAN 1. Memiliki kebebasan untuk bertindak 2. Fleksibel 3. tidak mudah goncang KELEMAHAN 1. Aspek kelamahan Struktural Manajemen dan organisasi Pengendalian mutu Mengadopsi dan penguasaan teknologi

Kesulitan mencari permodalan Tenaga kerja masih lokal. Terbatas akses pasar. 2. Kultural Adalah kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang mencerminkan perusahaan sebagai corporate culture Usaha mikro : usaha keluarga yang mendekati miskin, yang dibantu pemerintah dengan penyedian kredit mikro. Contoh a. di Amerika : Kriteria UKM disektor manufaktur jika jumlah karyawannya kurang dari 5000 orang. b. Di Prancis : Kriteri UKM jika jumlah karyawannyakurang dari 10 40 orang, jika kurang dari 10 dikatagorikan usaha kecil. c. Di indonesia : Biro pusat Statistik mempunyai kriteria usaha kecil jika jumlah karyawannya 5 19 orang. Jika kurang dari 5 karyawan digolongkan usaha rumah tangga dan usaha mennengah terdiri dari 20 99 karyawan. Pengelompokan Kegiatan Usaha Ditijau dari jumlah Pekerja Usaha Kecil I Kecil Kecil II Kecil 1 9 Pekerja 10 19 Pekerja Usaha Menengah Besar Kecil Kecil Menengah Menengah Menengah Besar - Menengah 100 199 Pekerja 201 499 Pekerja 500 999 Pekerja 1000 1999 Pekerja Usaha Besar... > 2000 Pekerja Sumber : Anderson, Tommy D Kriteria umum UKM 1. Struktur organisasi yang sangat sederhana 2. tanpa staff yang berlebihan 3. Pembagian kerrja yang kendur

4. Memiliki hirarki manajerial yang pendek 5. Aktivitas sedikit yang formal, dan sedikit menggunakan proses perencanaan. 6. Kurang membedakan aset pribadi dan aset perusahaan. Kendala kendala UKM a. Kurang pengetahuan pengelolaan usaha. b. Kurang modal c. Lemah dibidang pemasaran. Strategi Bisnis yang harus diambil 1. Perlu dipelajari terlebih dulu tentang ciri-ciri definisi/pengertian kelemahan-kelamahan serta potensi yang tersedia serta perundangundangan yang mengaturnya. 2. Adanya bantuan manajerial agar tumbuh inovasi-inovasi mengelola UKM berdampingan dengan usaha besar. 3. Seecara vertikal dalam sistem gugus usaha, UKM bisa menjadi diri komplemen-komplemen usaha bagi industri perusahaan produsen utama. 4. Adanya kerjasama dan kemitraan usaha. Jenis-jenis UMKM Secara garis besar dukelompokan menjadi 1. Usaha perdagangan - keagenan : agen koran/majalah, sepatu, pakaian dll - Pengecer : minyak, kebutuhan pokok, buah-buahan dll - Ekspor/impor : - Sektor Informal : Pengmpul Barang Bekas, Pedagang kaki Lima dll 2. Usaha Pertanian - Perkebunan: pembibitan, sayur-sayuran dll - Peternakan : ternak ayam petelur, susu - Perikanan : tamabak udang, kolam ikan. 3. Usaha Industri - Industri makanan/minuman

- Pertambangan - Pengrajin - konveksi 4. Usaha Jasa - Jasa Konsultan - Perbengkelan - Restoran - Jasa Konstruksi - Jasa Transportasi - Jasa Telekomunikasi - Jasa Pendidikan - Dll KASUS Ragam Kebijakan Pengembangan UKM : Menurut Eugene dan Morce (1965) dalam Tambunan (2001), tipe kebijakan pemerintah sangat enentukan pertumbuhan UKM. Ada empat pilihan: (1) Kebijakan do nathing policy: pemerintah apapun alasannya sadar tidak perlu berbuat apa-apa dan membiarkan UKM begitu saja, (2) kebijakan memberi perlindungan (protection policy) terhadap UKM: kebijakan ini bersifat elindungi UKM dari kompetisi dan bahkan memberi subsidi, (3) kebijakan berdasarkan ideology pembangunan (developmentalist): kebijakan ini memilih ndustri yang potensial (picking the winner) namun tidak diberi subsidi dan (4) kebijakan yang semakin popular adalah apa yang disebut.market friendly policy. dengan penekanan pada pilihan brood based, tanpa subsidi dan kompetisi. Pada masa lalu, pemerintah memilih kebijakan tipe kedua (protection) akan tetapi kerangka tujuan jatuh pada pilihan ketiga, yakni developmentalist. Hasilnya baik industri besar dan kecil menengah tidak berhasil. Ketidak berhasilan ini disebabkan oleh lingkungan yang diciptakan oleh kebijakan tersebut pada dasarnya membuat UKM masuk usaha yang tumbuh secara distorsif. Oleh