III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

ANALISIS KANDUNGAN N, P DAN K PADA LUMPUR HASIL IKUTAN GASBIO (SLUDGE) YANG TERBUAT DARI FESES SAPI PERAH

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

III. METODE PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

METODE. Materi. Rancangan

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. September sampai November 2015 di Laboratorium UARDS (UIN Argiculture

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Lampiran 1. Data Proyeksi Peningkatan Produksi Patin Nasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Transkripsi:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian pengomposan adalah sebagai berikut: 1. Feses sapi perah 12,24 kg 2. Jerami padi 36,5 kg 3. Air 152,36 liter Bahan yang digunakan untuk analisis nisbah C/N adalah sebagai berikut: 1. 1 gram sampel campuran feses sapi perah dan jerami padi 2. 11,5 ml H2SO4 pekat 3. 5 ml K2CrO4-2 1N 4. 20 ml NaOH 40% 5. 50 ml HCl 0,01N 6. Aquades 7. 1 gram katalis (Selenium Mixture) 8. 5 ml asam borat 2% 9. 3 tetes indikator Bahan yang digunakan dalam penelitian analisis N, P, dan K adalah sebagai berikut: 1. Analisis N Total a. 1 ml larutan sampel pupuk organik cair b. H2SO4 0,0479 N

c. Aquades d. Asam borat 2% e. NaOH 40% f. HCl 25% 2. Analisis P2O5 a. 0,5 ml sampel pupuk organik cair b. Aquades c. Reagent P 3. Analisis K2O a. 1 ml sampel pupuk organik cair b. Aquades c. HNO3 5 ml d. HClO4 0,5 ml 3.1.2 Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian dekomposisi ini adalah sebagai berikut: 1. Timbangan kapasitas 10 kg dengan ketelitian 0,05 kg untuk menimbang bahan dekomposisi. 2. Karung plastik sebanyak 18 buah. 3. Penutup untuk inkubasi padat dengan diameter 45 cm. 4. Thermometer alkohol untuk mengukur suhu fermentasi padat. 5. Bak plastik sebanyak 18 buah dengan ukuran panjang 30 cm; lebar 20 cm; dan tinggi 10 cm untuk proses fermentasi cair. 6. Saringan untuk memisahkan padatan (filtrat) dan cairan (ekstrak). 7. Aerator yang digunakan untuk aerasi cairan hasil ekstraksi.

Peralatan yang digunakan untuk analisis nisbah C/N adalah sebagai berikut: 1. Labu ukur 100 ml 2. Kjehdahltherm 3. Penangas air 4. Stirrer magnetik 5. Botol semprot 6. Kertas lakmus 7. Kertas saring berabu 8. Spektrofotometer 9. Labu Kjehdahl 100 ml 10. Neraca analitik 11. Alat destruksi 12. Erlenmeyer 250 ml 13. Buret 50 ml Peralatan yang digunakan dalam penelitian uji N, P, dan K ini adalah sebagai berikut: 1. Labu Kjehdahl 2. Kjehdahltherm 3. Bunsen 4. Pipet ukur volume 5 ml 5. Labu Erlenmeyer 6. Timbangan analitik kapasitas 300 gr dengan ketelitian 0,005 gr 7. Labu ukur 25 ml 8. Spektrofotometer tipe Genesys 20 9. Atomic Absorption Spectrometer AA240FS

3.2 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga macam perlakuan dan masing-masing pengulangan sebanyak enam kali, sehingga diperoleh 18 sampel perlakuan. Ketiga perlakuan tersebut adalah: T1 = campuran feses sapi perah dan jerami padi dengan nisbah C/N 25 T2 = campuran feses sapi perah dan jerami padi dengan nisbah C/N 30 T3 = campuran feses sapi perah dan jerami padi dengan nisbah C/N 35 Untuk menguji pengaruh antar perlakuan dilakukan analisis sidik ragam. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Model matematik yang digunakan adalah: Yij= µ + αi + εij Dimana: Yij : Variabel yang diamati µ : Rataan Umum αi : Pengaruh perlakuann (i= 1,2,3) εij : Pengaruh pengacakan pada perlakuan ke I ulangan ke j (j= 1,2,3,4,5,6) Asumsi: 1. Nilai εij menyebar normal dan bebas satu sama lain 2. Nilai harapan dari εij = 0 3. Ragam dari εij = σ 2 jadi, εij ~ NID (0, σ 2 )

Hipotesis yang diamati adalah sebagai berikut: H 0 : T1 = T2 = T3; perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap respon yang diamati. H 1 : T1 T2 T3; perlakuan berpengaruh nyata terhadap respon yang diamati. Hasil pengaruh antar perlakuan dapat dilihat dalam table sidik ragam. Tabel 1. Sidik Ragam Sumber DB JK KT Fhit Ftabel0,05 Keragaman Perlakuan (P) (t-1) = 2 JKP KTP Galat (G) t(r-1) = 15 JKG KTG Total (tr-1) = 17 JKT KTP/KTG Kaidah keputusan: 1. Apabila F hit Ttab 0,05, maka perlakuan tidak berpengaruh nyata (non signifikan), terima H 0 2. Apabila F hit > Ttab 0,05, maka perlakuan berpengaruh nyata (signifikan), tolak H 0 Untuk menguji tingkat perbedaan setiap perlakuan nisbah C/N maka dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan: KT Galat Sẍ = r LSRa = SSRa. S X

Keterangan: S X : Galat Baku KT Galat : Kuadrat Tengah Galat r : Ulangan LSR a : Jarak beda nyata terkecil (Least Significant Range) SSR a : Studentized Significant Range Apabila selisih antara perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR a, kaidah keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Bila d LSR a : Tidak berbeda nyata 2. Bila d > LSR a : Berbeda nyata d adalah selisis rata-rata perlakuan Tata letak percobaan dapat dilihat pada ilustrasi 1. 1 T2 2 T3 3 T1 4 T1 5 T1 6 T2 7 T3 8 T3 9 T1 10 T1 11 T1 12 T2 13 T3 14 T3 15 T2 16 T2 17 T2 18 T3 Ilustrasi 1. Tataletak Percobaan Keterangan: T1: Perlakuan nisbah C/N 25 antara feses sapi perah dan jerami padi (r; 1,2,3,4,5,6) T2: Perlakuan nisbah C/N 30 antara feses sapi perah dan jerami padi (r; 1,2,3,4,5,6) T3: Perlakuan nisbah C/N 35 antara feses sapi perah dan jerami padi (r; 1,2,3,4,5,6)

3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Persiapan Penelitian Persiapan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan feses sapi perah dan jerami padi 2. Menyiapkan alat dan bahan 3. Analisis kandungan nisbah C/N feses sapi perah dan jerami padi a. Analisis C total dengan metode Walkley and Black. - Menimbang 0,5 gram feses sapi perah dan jerami padi yang dipotong halus 0,5mm, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi/labu ukur 100ml. - Memasukkan 7,5 ml H 2 SO 4 pekat, kemudian menambahakan 5 2 ml K 2 CrO 4 IN. - Memanaskan campuran tersebut dengan penangas air mendidih selama 1,5 jam atau dapat juga dengan menggunakan stirrer magnetic. - Mendinginkan dan mengencerkan dengan air suling menjadi 100 ml atau sampai tanda batas kemudian kocok. - Membiarkan sampai jernih lalu menyaring dengan menggunakan kertas saring. - Mengukur dengan alat kalorimetri dengan panjang gelombang 561 mm, sebagai pembanding gunakan deret standar dengan kepekatan antara 0-250 ppm C. - Mencatat hasil pembacaan trasmittance (T) pada alat lembaran data, kemudian mengkonversikan kembali absorbance (A).

Membuat kurva baku berdasarkan kepekaan C glukosa baku dari 0-250 ppm C. - Menghitung kadar C organic, contoh: %C + (X-kurva) / (gram contoh)x 100% = Dimana A = -log% T/100 % bahan organic (KU) = 1,72 x C-organik (KU) % bahan organic (KM) = % BO (KU) x F KA Keterangan: x kurva (mg) dicari dengan menggunakan persamaan regresi. b. Analisis kandungan N total dengan metode kjeldahl (Titrasi). - Menimbang 0,5 gram sampel yang telah dihaluskan dan memasukkan sampel ke dalam labu kjeldahl 100 ml. - Menambahkan 1 gram katalis, 4 ml H 2 SO 4 lalu dikocok. - Kemudian memanaskan dengan api kecil selama ± 2 menit (timbul warna hitam), pemanas dilanjutkan dengan memperbesar api sedikit demi sedikit, dan mendestruksi sampai jernih. - Mendinginkan labu kjeldahl, menambahkan 15 ml aquades setelah labu kjehldahl dingin. - Pipet 5 ml asam borat 2% yang telah mengandung indikator ke dalam labu Erlenmeyer 100 ml kemudian menempatkannya untuk menampung hasil destruksi. - Memasang Labu Kjeldahl yang berisi hasil destruksi pada alat destilasi.

- Menambahkan 20 ml NaOH 40% pada labu kjeldahl secara hatihati kemudian menghubungkan dengan alat destilasi. - Destilasi sampai NH 3 habis (memeriksa dengan kertas lakmus) - Membilas alat destilasi kemudian membilas larutan di dalam labu Erlenmeyer. - Menitrasi dengan H 2 SO 4 0,0479 N sampai berubah warna menjadi kemerahan. 4. Hitungan perbandingan feses sapi perah dan jerami padi dengan nisbah C/N perlakuan yang diinginkan (25, 30, 35) a. Perhitungan C/N Untuk menentukan komposisi cairan yang dibutuhkan, maka dilakukan dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: C/N = C feses+c jerami N feses+n Jerami C/N = Nisbah C/N bahan campuran yang diinginkan 25, 30, 35 Cfeses = % kandungan C feses sapi perah Cjerami = %kandungan jerami padi NFeses = %kandungan N total feses sapi perah NJerami = % kandungan N total jerami padi Tabel 2. Komposisi C dan N Feses Sapi Perah dan Jerami Padi Bahan Organik C Organik (%) N Total (%) Kadar Air (%) Feses sapi perah 23,14 1,42 21,57 Jerami padi 33,82 0,76 11,31

Contoh perhtungan nisbah C/N 25 dan kadar air: 1) C/N = %C1+%C2 %N1+%N2 2) 25 = 23,14S+33,82J 1,42S+0,76J 3) 25(1,42S + 0,76J) = (23,14S + 33,82J) 4) 35,5S + 19J = 23,14S + 33,82J 5) 35,5S-23,14S = 33,82J 19J 6) 12,36S =14,82J 7) Jika J = 1 kg, maka: 12,36S = 14,82(1) 12,36S = 14,82 S= 14,82 12,36 S= 1,2 kg Jadi, untuk setiap 1,2 kg feses sapi perah dibutuhkan 1 kg jerami. Penambahan Air 1) Kadar Air Campuran (KAC) Kadar Air (KA) C/N 25: Jerami = 1 kg 15% x 1 = 0,15 kg Feses sapi perah = 1,2 kg + 85% x 1,2 = 1,02 kg + 2,2 kg 1,17 kg KAC(25) = 1,17 x 100% 2,2 KAC(25) = 53,2% 2) Penambahan Air (x): 1,17 + x 2,2 + x = 60 100 100 ( 1,17 + x) = 60( 2,2 + x) 117 + 100x = 130,2 + 60x 130,2 117 = 100x 60x

13,2 = 40x x = 13,2 40 x = 0,33 kg Jadi, penambahan air pada campuran feses sapi perah dan jerami untuk nisbah C/N 25 adalah 0,33 kg, nisbah C/N 30 0,78 kg, dan nisbah C/N 35 0,95 kg. Tabel 3. Campuran Bahan Penelitian Feses Sapi Nisbah C/N Perah (kg) Jerami Padi (kg) Penambahan Air (kg) 25 1,2 1 0,33 30 0,57 1 0,78 35 0,27 1 0,95 3.3.2 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Menimbang feses sapi perah dan jerami padi sesuai dengan hasil perhitungan perbandingan bahan sesuai nisbah C/N perlakuan. 2. Mencampurkan kedua bahan, kemudian menambahkan air sesuai hasil perhitungan dan mengaduk sampai rata. 3. Menyusun hasil campuran bahan ke dalam karung. 4. Menginkubasi padat bahan secara aerob selama 14 hari. 5. Mengeringkan substrat hasil dekomposisi padat sampai kadar airnya <15%. 6. Melakukan proses ekstraksi dan filtrasi. Hasil filtrasi yaitu filtrate dan padatan. 7. Mengomposkan filtrat selama 14 hari. 8. Menganalisis kandungan N, P, dan K. a. Analisis kandungan N-Total dengan metode Kjeldahl (Titrasi)

- Mengambil sampel sebanyak 1 ml menggunakan pipet dan memasukkannya ke dalam labu Kjehdahl 100 ml. - Menambahkan 1 g katalis, 4 ml H2SO4, kemudian mengocoknya. - Memanaskan campuran tersebut dengan api kecil selama dua menit atau sampai muncul warna kehitaman, lalu memperbesar api sedikit demi sedikit, dan mendestruksi sampai jernih. - Mendinginkan labu Kjehdahl, setelah dingin, menambahkan aquadest sebanyak 15 ml. - Mengambil 5 ml asam borat 2% yang telah mengandung indikator dan memasukkan ke labu erlenmeyer 100 ml kemudian ditempatkan untuk menampung hasil destruksi. - Memasang labu Kjehdahl yang berisi hasil destruksi pada alat destilasi. - Menambahkan 20 ml NaOH 40% secara hati-hati kemudian menghubungkan dengan alat destilasi. - Destilasi sampai NH3 habis (memeriksanya dengan kertas lakmus). - Membilas alat destilasi dan larutan di labu erlenmeyer. - Mentitrasi dengan H2SO4 0,0479 N sampai berubah warna. - Perhitungan N: % N = (ml HCl x N HCl x 14) / 9 g tanah x 1000) x 100 = % N kering mutlak = % N x faktor kadar air b. Analisis kandungan P2O5 dengan menggunakan metode Spektrofotometri - Memasukkan 0,5 ml sampel ke dalam labu ukur 25 ml, kemudian mengencerkannya sampai tanda batas dan mengocok sampai homogen.

- Mengambil 5 ml larutan dari labu erlenmeyer dan memasukkan ke dalam tabung reaksi, menambahkan 5 ml reagent P (asam vanadate molibdat), mengocok sebentar dan diamkan selama 15 menit. - Membaca intensitasnya pada panjang gelombang 600 nm (%T) dengan spektrofotoneter tipr Genesys 20. 0,5; 1; 2; 4; 6; 8 ppm P2O5 ke dalam tabung reaksi. Mencatat hasil pengukurannya. - Perhitungan P: P2O5 potensial dalam tanah (mg/10 g) (KU) = 100/3 x 12,5/1000 x ppm dalam larutan P2O5 potensial dalam tanah (mg/100 g) (KM) = P2O5 potensial (KU) x KFA c. Analisis kandungan K2O dengan menggunakan metode Spektrofotometri - Memasukkan 1 ml sampel ke dalam labu Kjehdahl, menambahkan asam nitrat (HNO3) 5 ml dan asam perklorat (HClO4) 0,5 ml. - Melakukan proses destruksi dengan Kjehdahltherm suhu 700 o C sampai uap putih hilang. - Mengencerkan sampel yang telah didestruksi dengan volume pengenceran 100 ml dan homogenkan. - Menganalisis kandungan K menggunakan Automatic Absorption Spectrometer tipe AA240FS, dengan deret standar 0 10 ppm K, 0 20 ppm K, 0 40 ppm K, 0 80 ppm K, dan 0 100 ppm K, sebagai pembanding. - Perhitungan K: Mg K2O potensial per 100 g tanah (KU) = 100/5 x 25/1 x 12,5/1000 x ppm K2O potensial (mg/100 g) (KM) = k2o potensial (KU). Secara ringkas, prosedur penelitian dapat dilihat pada Ilustrasi 2.

Pengumpulan feses sapi perah dan jerami padi Analisisi C/N serta kadar air feses sapi perah dan jerami Pemotongan jerami padi Perhitungan komposisi bahan dan kadar air sesuai yang ditentukan Penimbangan bahan sesuai perhitungan Pencampuran bahan dan penambahan air Penyimpanan dalam karung Inkubasi selama 14 hari Pengeringan sampai KA < 15% Proses ekstraksi dengan air Filtrasi Padatan Filtrat Pengomposan Cair selama 14 hari POC Analisis kandungan N, P, dan K Ilustrasi 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair

3.4 Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kandungan N pupuk organik cair 2. Kandungan P pupuk organik cair 3. Kandungan K pupuk organik cair