BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah singkat PT BPR Anugrah Dharma Yuwana

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. secara efktif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat PT Bank Syariah Bukopin Tbk. mengakuisisi PT Bank Persyarikatan Indonesi, yakni sebuah bank

No. 4/1/DPBPR Jakarta, 24 Januari 2002 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/9/PBI/2008 TENTANG

9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

BAB I PENDAHULUAN. c. KUD Tani Mukti d. KUD Karya Maju e. KUD Sarwa Mukti

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat menjaga kelancaran operasinya. Ditambah lagi kebanyakan orang

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

No. 12/ 33 /DKBU Jakarta, 1 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

No.11/ 19 /DKBU Jakarta, 31 Juli 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

BAB I PENDAHULUAN. Masalah rendahnya kinerja karyawan merupakan masalah yang perlu

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

meningkat % (yoy) Feb'15

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat.

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2005, hlm Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Prenada Media

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Jasa Keuangan ini. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Usaha yang dilakukan BPR adalah

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 6 /PBI/2011 TENTANG

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan potensi Sumber Daya

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan tersebut, salah satu cara yang harus diupayakan adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan antar bank yang semakin ketat. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukan bank yang menawarkan berbagai jenis kredit kepada. Upaya masyarakat dalam meningkatkan taraf perekenomiannya

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 2/PLPS/2005 TENTANG LIKUIDASI BANK DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Media Infokom, CV Neraca per 31/12/00

2 Lingkup pengaturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini adalah BPR yang berbadan hukum Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Perusahaan Daerah. Sementar

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB III PENGESAHAN BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. No. KPTS. 49/VI Juni 1987 Tentang Badan Kredit Kecamatan Kabupaten

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah singkat PT BPR Anugrah Dharma Yuwana PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember atau yang lebih sering dikenal dengan BPR ADY Jember adalah BPR hasil penggabungan tiga BPR yang ada di kabupaten Jember, yaitu BPR delta ambulu yang berdiri pada tanggal 21 September 2001 yang beralamat di Jalan Suyitman No 89 Ambulu Jember, kemudian BPR puji raharja rambipuji yang berdiri pada tanggal 14 Oktober 1996 yang beralamatkan di Stand Ruko Pasar Rambipuji No 9-11 Jember, kedalam BPR arta tunas mukti tanggul yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1996 yang beralamatkan di Jalan PB. Sudirman No 106 Tanggul Jember. Sejak penggabungan ketiga BPR tersebut, BPR berganti nama menjadi PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember sesuai dengan surat keputusaan sebagai berikut: 1. Salinan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.14/9/KEP.DpG/2012, Tanggal 21 Desember 2012 tentang pemberian izin penggabungan usaha (Merger) PT. BPR Puji Raharja dan PT. BPR Delta kedalam PT. BPR Artha Tunas Mukti dan surat pemberitahuan dari kantor perwakilan Bank Indonesia Jember No.15/22/DKBU/IDAd/Jr, tanggal 10 Januari 2013 Perihal : Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia tentang Pemberian Izin Penggabungan Usaha (Merger) 2. Salinan anggaran dasar No.35 tanggal 5 Maret 2013 tentang Risalah Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT. BPR Nugrah Dharma Yuwana Jember. 3. Salinan Keputusan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-15200.AH.01.02.Tahun 2013, tanggal 1

25 Maret 2013 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. 4. Salinan keputusan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia No.15/2/KEP.KpwBI/Jr/2013, tanggal 3 Mei 2013 tentang Perubahan Nama PT. BPR Artha Tunas Mukti menjadi PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember. PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana yang memiliki motto sebagai BPR terbaik dan terpercaya berperan sebagai kantor pusat yang beralamatkan di Jalan Gajah Mada No.75 Kaliwates Jember Jawa Timur dan memiliki dua kantor cabang yang berada di Rambipuji Jember dan Ambulu, selain itu juga memiliki tiga kantor operasional kas yang berada di Pakusari, Tanggul dan Gumuk Mas Jember. 1.1.2 Visi dan Misi PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Visi Visi dari PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana adalah menjadi BPR yang terbaik melalui tata kelola perusahaan yang baik. Misi Misi dari PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan pelayanan prima b. Meningkatkan efisiensi dan laba perusahaan c. Meningkatkan pengawasan d. Memperluas kesempatan karir bagi karyawan e. Mensejahterakan karyawan f. Meningkatkan peran serta pembangunan ekonomi daerah melalui peningkatan layanan masyarakat dibidang keuangan dengan memperluas jaringan g. Memberikan kepastian, keamanan dan keuntungan bagi para pemegang saham dan masyarakat. 2

1.1.3 Logo PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana BPR ADY JEMBER Gambar 1.1 Logo PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember Sumber : PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember 1.1.4 Struktur Organisasi PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana dipimpin oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang kemudian dibawahnya adalah dewan komisaris dan masing-masing pimpinan membawahi sejumlah unit kerja. Struktur organisasi PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember dapat dilihat pada Gambar 1.2 3

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember Sumber : PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember 1.2 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan tentunya memiliki tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Salah satu sumber daya yang telah tersedia dan keberadaannya berpengaruh besar terhadap pencapaian tujuan adalah sumber daya manusia. Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya karyawan, perusahaan akan kesulitan dalam mencapai tujuan karena yang menentukan suatu perusahaan adalah karyawan. Adanya kontribusi yang positif dari karyawan, dapat menghasilkan kinerja yang baik untuk mencapai visi atau tujuan dari perusahaan. 4

Menurut Mangkunegara (2009 : 9) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karywan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia atau karyawan dalam periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi serta organisasi. Pada dasarnya pengertian kinerja berkaitan dengan tanggung jawab individu atau organisasi dalam menjalankan apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pengertian kinerja yang lain adalah suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi, dengan tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Tingkat kinerja pegawai bukan suatu hal yang bersifat stabil, dimana kinerja dapat naik ataupun turun secara perlahan maupun drastis. Masing-masing individu karyawan berbeda dalam mencapai kinerjanya dan berbagai perubahan kinerja yang terjadi akan timbul akibat dari dorongan situasi yang dihadapi. Keinginan yang tinggi akan membuat karyawan berusaha mencapai tujuan dari perusahaan. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi akan bekerja dengan giat dan bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan kepada karyawan tersebut sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) merupakan salah satu lembaga keuangan yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan berdasarkan Undang- Undang No. 7 tahun 1992 dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Usaha BPR merupakan usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan 5

mendapatkan keuntungan. BPR menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan permerintah. Pada perusahaan ini salah satu faktor yang paling penting peranannya adalah tenaga kerja Account Officer atau lebih dikenal dengan AO. Account Officer ini terbagi menjadi dua bagian dan memiliki tugasnya masing-masing yaitu berada pada bagian perkreditan (Landing) dan pada bagian mencari dana tabungan dan deposito (Funding), yang memiliki tugas dan kewajiban secara umum adalah mengelola kredit dan dana nasabahnya. Kedua unit ini sangat penting untuk kelangsungan sebuah BPR. Dibawah ini disajikan grafik mengenai kinerja keseluruhan Account Officer baik Account Officer Landing maupun Account Officer Funding Tabungan dan Deposito untuk mengetahui seberapa penting peran dan kontribusi unit kerja Account Officer pada PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember 20% AO FUNDING (D) 11% AO FUNDING (T) 69% AO LANDING Gambar 1.3 Grafik Kinerja Unit AO Landing dan Funding PT. BPR ADY Jember Sumber : PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember (2014) 6

Jika dilihat dari grafik diatas peran terbesar atau yang lebih mendominasi adalah pada Account Officer Landing atau perkreditan yaitu 69% hal ini dikarenakan sesuai dengan usaha yang dilakukan oleh BPR yaitu, memberikan kredit dan menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Namun walaupun Account Officer Funding hanya 20% untuk deposito dan 11% untuk tabungan, Account Officer Funding ini memiliki peran yang tidak kalah penting bagi BPR yaitu, mencari dana tabungan dan deposito untuk memenuhi likuiditas BPR dengan ketentuan rasio sebesar 93,74%. Rumus LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah dana kredit yang dikeluarkan banding dana yang diterima. Apabila melebihi ketentuan rasio yang telah di tetapkan Bank Indonesia berarti kinerja BPR tidak sehat, karena kredit yang dicairkan melebihi dana tabungan dan deposito yang dimiliki BPR. Oleh karena itu Account Officer Funding ini berkontribusi menjaga likuiditas BPR agar dana tetap tersedia jika nasabah melakukan pengambilan atau penarikan sewaktu-waktu. Dibawah ini disajikan grafik kinerja unit Account Officer Landing dan Funding (Deposito) PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember: 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00 Target Real 500.000.000,00 0,00 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES Gambar 1.3 Grafik Kinerja Unit AO Landing PT. BPR ADY Jember Sumber : PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember (2014) 7

5.000.000.000,00 4.500.000.000,00 4.000.000.000,00 3.500.000.000,00 3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00 500.000.000,00 0,00 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES Target Real Gambar 1.4 Grafik Kinerja Unit AO Funding (Deposito) PT. BPR ADY Jember Sumber : PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember (2014) Dari data yang didapatkan dari PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember, dapat dilihat untuk Account Officer Landing dan Account Officer Funding (Deposito) tidak mengalami masalah karena real lebih besar dari target, hal ini berarti dapat memenuhi target yang ditetapkan perusahaan dalam mencari dana deposito dan kredit nasabah. Dan khusus untuk Account Officer Funding (Tabungan) terdapat permasalahan yaitu real lebih kecil dari target, atau kinerja Account Officer Funding (Tabungan) belum optimal karena belum dapat memenuhi target yang peusahaan tetapkan dalam mencari dana tabungan, seperti yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini: 8

3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00 target real 500.000.000,00 0,00 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES Gambar 1.5 Grafik Kinerja Unit AO Funding (Tabungan) PT. BPR ADY Jember Sumber : PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember (2014) Berdasarkan hasil waancara dan data yang diperoleh, diketahui hanya unit Account Officer Funding (Tabungan) saja yang bermasalah. Pada unit ini, target yang ditetapkan perusahaan belum tercapai. Menurut hasil wawancara dengan manajer sejak sebelum program insentif diberlakukan sampai program insentif diberlakukan terhitung periode awal tahun 2009 sampai dengan pertengahan tahun 2014 belum semua karyawan mencapai tujuan yang memuaskan perusahaan, dilihat dari segi pencapaian target yang dihasilkan oleh karyawan. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah apa yang menjadi kebutuhan dan harapan karyawannya, dibutuhkan usaha-usaha serta penerapan kebijakan kerja yang efektif untuk memahami karyawan tersebut. Diperlukan kerja keras dan komitmen yang sungguh-sungguh dari pihak manajemen sehingga nantinya peningkatan kinerja karyawan serta tujuan perusahaan dapat dicapai. Insentif sebagai sarana motivasi yang mendorong para karyawan untuk bekerja dengan kemampuan yang optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di luar gaji atau upah yang telah ditentukan. Pemberian insentif dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan para karyawan dan keluarga mereka. Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan 9

rencana-rencana pembayaran kuantitas yang tercapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Insentif terbagi menjadi dua jenis yaitu insentif finansial dan non finansial, insentif finansial seperti bonus, komisi, tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua dan lain-lain, sementara insentif non finansial berupa kesempatan berlibur dari perusahaan, pengakuan, rasa pencapaian, lingkungan kerja yang nyaman, dan lain-lain. Insentif merupakan sarana yang mendorong para karyawan untuk bekerja dengan kemampuan maksimum sehingga menghasilkan hasil kinerja yang baik dan sesuai dengan harapan perusahaan. Kompensasi dan insentif mempunyai hubungan yang erat, dimana insentif merupakan salah satu bagian dari kompensasi. Tujuan utama dari pemberian insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam rangka meninggkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja, menurut Rivai (2009 : 767). Menurut Husnan dan Heidjachman dalam Binti (2011 : 88) upah insentif merupakan suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang dan keberhasilan motivasi inilah harus kita ukur dari hasilnya. Peranan insentif dapat meningkatkan kinerja karyawan, apabila karyawan tersebut sudah merasakan insentif tersebut. Insentif bagi karyawan dapat meningkatkan taraf hidup sehingga keinginan atau kebutuhan mereka dapat terpenuhi, dan mereka lebih termotivasi untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih baik dan dapat mencapai tujuan dari perusahaan. Dalam penelitian ini penulis lebih tertarik membahas mengenai insentif finansial dikarenakan pada saat penulis melakukan wawancara dengan Bapak Christian selaku direktur komersial BPR Anugrah Dharma Yuwana Jember menyatakan bahwa karyawannya lebih tertarik dengan insentif finansial yang diberikan perusahaan karena insentif finansial lebih berupa uang yang bermanfaat untuk karyawan dan keluarga mereka. Program insentif pada BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) diimplementasikan di tiga kantor cabang dan dua kantor kas sejak tahun 2009, sebagai reward system untuk tenaga kerja Account Officer. Diberikannya insentif 10

ini guna memacu karyawan agar lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja. Program insentif yang diberikan oleh PT.BPR ADY Jember kepada karyawan apabila setiap tenaga kerja Account Officer mencapai target yang telah ditetapkan berdasarkan grade atau tingkatan karir masing-masing karyawan. Penerapan insentif pada BPR ADY Jember, yaitu karyawan yang berhak menerima insentif apabila memenuhi kriteria dibawah ini : 1. Mencapai target 100% baik tabungan dan deposito 2. Diterima bulanan sesuai dengan pencapaiannya 3. Memperoleh nasabah baru baik tabungan dan deposito maksimal lima nasabah 4. Tidak tercapainya ketentuan diatas maka tunjangan prestasi akan dihapuskan pada bulan berikutnya. Segala hak ini menjadi gugur apabila karyawan tidak lagi menjabat dan atau tidak bekerja lagi di BPR. ADY Jember. Berdasarkan uraian tersebut, penulis akan mencoba melakukan penelitian seberapa besar pengaruh kompensasi insentif finansial yang diberikan oleh perusahaan terhadap kinerja karyawan. Maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIT ACCOUNT OFFICER FUNDING (TABUNGAN) PADA PT. BPR ANUGRAH DHARMA YUWANA JEMBER 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimana pemberian insentif finansial karyawan pada PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember? 2. Bagaimana kinerja karyawan pada PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember? 11

3. Bagaimana pengaruh pemberian insentif finansial terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pemberian insentif karyawan pada PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember. 2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember. 3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif finansial terhadap kinerja PT. BPR Anugrah Dharma Yuwana (ADY) Jember. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan atau Manfaat adalah hal-hal yang terjadi apabila tujuan tercapai. Adapun kegunaan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan informasi tentang sejauh mana fungsi SDM perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. Memberikan masukan dan saran agar dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang. 3. Sebagai masukan untuk Ilmu Pengetahuan dan referensi untuk penelitianpenelitian yang akan datang. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Berikut ini penulis sajikan uraian singkat materi pokok yang akan dibahas pada masing-masing Bab, sehingga dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang penulisan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap obyek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir. 12

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab II berisi mengenai tinjauan pustaka penelitian, teori Manajemen SDM, teori Kompensasi, teori Pemberian Insentif, teori Kinerja, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Pada bab III menjelaskan tentang jenis penelitian, operasional variabel, tahapan penelitian, jenis dan teknik pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas analisis data yang digunakan dalam penelitian dan pengujian hipotesis. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV mengemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V berisi tentang kesimpulan hasil analisis, saran untuk perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya. 13