BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas tentang pengimplementasian Zero Point Method

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

MASALAH TRANSPORTASI

TUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

METODE TRANSPORTASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

BAB VII METODE TRANSPORTASI

PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL

BAB VII. METODE TRANSPORTASI

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR

Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERSOALAN TRANSPORTASI

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

Operations Management

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL

PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID ABSTRACT

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

EFISIENSI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN PENDEKATAN METODE NORTH WEST CORNER DAN STEPPING STONE (Studi Kasus Industri Air Minum Kemasan di Lampung)

PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Penyelesaian Masalah Transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

MODEL PENUGASAN. Tujuan optimasi adalah meminimumkan biaya penugasan atau memaksimumkan keuntungan dari penugasan.

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MASALAH TRANSPORTASI FUZZY BILANGAN TRAPEZOIDAL DENGAN METODE ZERO POINT

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI WILAYAH SULAWESI TENGAH MELALUI MODEL TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOGEL APPROXIMATION

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

TRANSPORTASI & PENUGASAN

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

Metode Transportasi. Rudi Susanto

TRANSPORTATION PROBLEM

SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN TOCM-SUM APPROACH DENGAN INDIKATOR DISTRIBUSI

Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM)

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

METODE TRANSPORTASI. Dr. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM

Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

Tabel 1. Jumlah kebutuhan batu kerikil pada masing-masing proyek. Kebutuhan (muatan truk) A B C Total. Green ville Fountain Ayden

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

APLIKASI TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN MODIFIED DISTRIBUTION PADA CV. NIHTA CARGO EXPRESS

MASALAH TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSPORTASI LEAST COST

BAB 5 MASALAH PENUGASAN

OPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)

SOAL LATIHAN. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas!

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI. Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

Model Transportasi /ZA 1

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendekatan Dual-Matriks Untuk Menyelesaikan Persoalan Transportasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Operations Management

Model Transportasi 1

Gita Sari Adriani, Pardi Affandi, M. Ahsar Karim Program Studi Matematika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

PENYELESAIAN MASALAH MODEL TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS TRANSPORTASI

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang pengimplementasian Zero Point Method untuk menyelesaikan masalah transportasi dan kemudian dilakukan uji optimalitas dengan menggunakan MODI. Contoh Masalah Transportasi Contoh 1. Masalah Transportasi Seimbang Contoh berikut ini diambil dari buku Introduction To Operations Research, Fifth Edition, karangan Friedrick S. Hillier dan Gerald J. Lieberman dengan tambahan narasi dari penulis. Suatu perusahaan P mempunyai tiga daerah penambangan minyak (sumber), yaitu A, B, dan C yang masing-masing menghasilkan minyak 70.000, 170.000, dan 160.000 galon. Minyak tersebut akan dikirim ke empat daerah pemasaran, yaitu DP I, DP II, DP III, dan DP IV yang masing-masing memiliki daya tampung 100.000, 20.000, 130.000, dan 150.000 galon. Biaya pengangkutan per 10.000 galon adalah sebagai berikut (dalam puluhan ribu rupiah): Tabel 4.1. Tabel biaya transportasi perusahaan P Daerah Pemasaran DP I DP II DP III DP IV A 3 2 2 1 Sumber B 4 7 7 9 C 4 1 3 1 19

20 Ke daerah pemasaran mana sajakah minyak didistribusikan sehingga meminimumkan biaya distribusi? Penyelesaian: Langkah 1 Dari permasalahan di atas dapat dibuat tabel biaya transportasinya sebagai berikut: (dalam puluhan ribu) Tabel 4.2. Tabel biaya transportasi perusahaan P serta suplai dan permintaan Daerah Pemasaran Suplai DP I DP II DP III DP IV A 3 2 2 1 7 Sumber B 4 7 7 9 17 C 4 1 3 1 16 Permintaan Dari tabel biaya di atas diketahui bahwa jumlah permintaan sama dengan jumlah suplai sehingga masalah trasnsportasi di atas seimbang. Langkah 2 Langkah selanjutnya mengurangi tiap elemen dalam baris dengan nilai terkecilnya, sehingga diperoleh tabel biaya tereduksi sebagai berikut: 2 1 1 0 7 0 3 3 5 17 3 0 2 0 16 Kemudian dilanjutkan mengurangi tiap elemen dalam kolom dengan nilai terkecilnya dan menghasilkan tabel biaya tereduksi sebagai berikut:

21 2 1 0 0 7 0 3 2 5 17 3 0 1 0 16 Langkah 3 2 1 0 0 7 0 3 2 5 17 3 0 1 0 16 Dari tabel biaya tereduksi di atas dapat diketahui bahwa: Permintaan 1 suplai 2 Permintaan 2 suplai 3 Permintaan 3 > suplai 1 Permintaan 4 suplai 1 + suplai 3 Suplai 1 permintaan 3 + permintaan 4 Suplai 2 > permintaan 1 Suplai 3 permintaan 2 + permintaan 4 Karena syarat pada Zero Point Method Langkah 3 belum terpenuhi, maka menuju ke langkah 4.

22 Langkah 4 Semua elemen nol ditutup dengan garis mendatar dan tegak se-minimal mungkin sehingga baris atau/ dan kolom yang belum terpenuhi tidak tertutup garis. 2 1 0 0 7 0 3 2 5 17 3 0 1 0 16 2 1 0 0 7 0 3 2 5 17 3 0 1 0 16 Langkah 5 Dari penutupan elemen nol di atas, dapat dibentuk tabel perbaikan sebagai berikut: 4 1 0 0 7 0 1 0 3 17 5 0 1 0 16 Kemudian kembali ke langkah 3, yaitu mengecek kolom permintaan dan baris suplai, didapatkan: Permintaan 1 suplai 2

23 Permintaan 2 suplai 3 Permintaan 3 suplai 1 + suplai 2 Permintaan 4 suplai 1 +suplai 3 Suplai 1 permintaan 3 + permintaan 4 Suplai 2 permintaan 1 + permintaan 3 Suplai 3 permintaan 2 + permintaan 4 Karena tabel perbaikan tersebut sudah memenuhi syarat, maka dilakukan pengalokasian pada variabel basis, di mana variabel basisnya adalah kotak-kotak pada tabel perbaikan yang biaya tereduksinya nol. Langkah 6 Langkah selanjutnya memilih kotak dengan biaya tereduksi terbesar pada tabel perbaikan, yaitu biaya tereduksi 5 pada (3,1). Langkah 7 Selanjutnya, pengisian pertama adalah pada kotak-kotak yang terletak pada baris ke-3 atau/ dan kolom ke-1. Pada kolom ke-1 terlihat hanya memiliki satu elemen nol sehingga pada (2,1) dialokasikan 10. Selanjutnya, pada baris ke-3 terdapat dua elemen nol, tetapi pada kolom ke-2 hanya terdapat satu elemen nol, sehingga pada (3,2) dialokasikan 2 dan pada (3,4) dialokasikan (16 2) = 14. Pengisian selanjutnya dengan mencari biaya tereduksi terbesar selanjutnya dan dengan cara yang sama diperoleh tabel pegalokasian sebagai berikut:

24 6 1 7 10 7 17 2 14 16 Tabel di atas merupakan solusi awal dari masalah transportasi yang diberikan. Dari solusi awal tersebut diuji optimalitas dengan MODI. 3 2 2 1 7 0 4 7 7 9 17 5 4 1 3 1 16 0 v j -1-1 2 1 Variabel non basis: z 11 c 11 = 0 + (-1) 3 = -4 z 12 c 12 = 0 + 1 2 = -1 z 22 c 22 = 5 + 1 7 = -1 z 24 c 24 = 5 + 2 7 = 0 z 31 c 31 = 0 + (-1) 4 = -5 z 32 c 32 = 0 + 2 3 = -1 Karena semua nilai z ij c ij 0, maka solusi awal tersebut sudah optimal sehingga solusi awal tersebut merupakan solusi optimal dari masalah transportasi yang diberikan. u i

25 Jadi, kesimpulan dari masalah perusahaan P untuk meminimumkan biaya pengangkutan adalah sebagai berikut: Sumber A mengirimkan minyak sebanyak 60.000 galon ke DP III Sumber A mengirimkan minyak sebanyak 10.000 galon ke DP IV Sumber B mengirimkan minyak sebanyak 100.000 galon ke DP I Sumber B mengirimkan minyak sebanyak 70.000 galon ke DP III Sumber C mengirimkan minyak sebanyak 20.000 galon ke DP II Sumber C mengirimkan minyak sebanyak 140.000 galon ke DP IV Dengan biaya total = Rp 1.180.000,- Contoh 2. Masalah Transportasi Tidak Seimbang Contoh berikut ini diambil dari buku Operations Research: Applications and Algorithms, Fourth Edition, karangan Wayne L. Winston dengan tambahan narasi dari penulis. Sebuah perusahaan sepeda memiliki tiga pabrik produksi, yaitu pabrik 1, 2, dan 3 berencana untuk mengirimkan produksinya ke tiga daerah distribusi, yaitu daerah distribusi A, B, dan C. pabrik 1, 2, dan 3 dapat memproduksi sepeda masing-masing 150, 175, dan 375 unit. Sedangkan daerah distribusi A, B, dan C dapat menampung produksi sepeda masing-masing sebanyak 200, 100, dan 300 unit. Biaya pengiriman per unit ke masing-masing daerah distribusi adalah sebagai berikut: Tabel 4.3. Tabel biaya transportasi pabrik sepeda

26 Tujuan A B C 1 $6 $8 $10 Sumber 2 $7 $11 $11 4 $4 $5 $12 Ke daerah mana sajakah sepeda didistribusikan sehingga meminimumkan biaya distribusi? Penyelesaian: Langkah 1 Dari permasalahan di atas dapat dibuat tabel trasnportasinya sebagai berikut: Tabel 4.4. Tabel biaya transportasi pabrik sepeda serta suplai dan permintaan Tujuan A B C Suplai 1 6 8 10 150 Sumber 2 7 11 11 175 4 4 5 12 375 Permintaan 200 100 300 Dari tabel biaya di atas diketahui bahwa jumlah suplai > jumlah permintaan sehingga masalah trasnsportasi di atas tidak seimbang. Oleh kerena itu, harus diseimbangkan terlebih dahulu dengan menambah permintaan dummy dan tabel transortasi seimbang sebagai berikut:

27 Tabel 4.5. Tabel biaya transportasi pabrik sepeda yang diseimbangkan serta suplai dan permintaan Tujuan Suplai A B C D (Dummy) 1 6 8 10 0 150 Sumber 2 7 11 11 0 175 3 4 5 12 0 375 Permintaan 200 100 300 100 Langkah 2 Langkah selanjutnya mengurangi tiap elemen dalam baris dengan nilai terkecilnya, sehingga diperoleh tabel biaya tereduksi. 6 8 10 0 150 7 11 11 0 175 4 5 12 0 375 200 100 300 100 Kemudian dilanjutkan mengurangi tiap elemen dalam kolom dengan nilai terkecilnya dan tabel biaya tereduksinya sebagai berikut: 2 3 0 0 150 3 6 1 0 175 0 0 2 0 375 200 100 300 100

28 Langkah 3 2 3 0 0 150 3 6 1 0 175 0 0 2 0 375 200 100 300 100 Dari tabel biaya tereduksi di atas dapat diketahui bahwa: Permintaan A suplai 3 Permintaan B suplai 3 Permintaan C > suplai 1 Permintaan D suplai 1 + suplai 2 + suplai 3 Suplai 1 permintaan C + permintaan D Suplai 2 > permintaan D Suplai 3 permintaan A + permintaan B + permintaan D Karena syarat pada Zero Point Method Langkah 3 belum terpenuhi, maka menuju ke langkah 4. Langkah 4 Semua elemen nol ditutup dengan garis mendatar dan tegak se-minimal mungkin sehingga baris atau/ dan kolom yang belum terpenuhi tidak tertutup garis. 2 3 0 0 150 3 6 1 0 175 0 0 2 0 375 200 100 300 100

29 2 3 0 0 150 3 6 1 0 175 0 0 2 0 375 200 100 300 100 Langkah 5 Dari penutupan elemen nol di atas, dapat dibentuk tabel perbaikan sebagai berikut: 2 3 0 1 150 2 5 0 0 175 0 0 2 1 375 200 100 300 100 Kemudian kembali ke langkah 3, yaitu mengecek kembali kolom permintaan dan baris suplai dan didapatkan: Permintaan A suplai 3 Permintaan B suplai 3 Permintaan C suplai 1 + suplai 2 Permintaan D suplai 2 Suplai 1 permintaan C Suplai 2 permintaan C + permintaan D Suplai 3 > permintaan A + permintaan B

30 Karena syarat pada Zero Point Method Langkah 3 masih belum terpenuhi, maka dilakukan penutupan semua elemen nol lagi dengan garis mendatar dan tegak seminimal mungkin sehingga baris atau/ dan kolom yang belum terpenuhi tidak tertutup garis. 2 3 0 1 150 2 5 0 0 175 0 0 2 1 375 200 100 300 100 2 3 0 1 150 2 5 0 0 175 0 0 2 1 375 200 100 300 100 Sehingga terbentuk tabel perbaikan sebagai berikut: 3 4 0 1 150 3 6 0 0 175 0 0 1 0 375 200 100 300 100 Kemudian kembali ke langkah 3, yaitu mengecek baris suplai dan kolom permintaan. Permintaan A suplai 3 Permintaan B suplai 3 Permintaan C suplai 1 + suplai 2

31 Permintaan D suplai 2 + suplai 3 Suplai 1 permintaan C Suplai 2 permintaan C + permintaan D Suplai 3 permintaan A + permintaan B + permintaan D Karena tabel perbaikan tersebut sudah memenuhi syarat, maka dilakukan pengalokasian pada variabel basis, di mana variabel basisnya adalah kotak-kotak pada tabel perbaikan yang biaya tereduksinya nol. Langkah 6 Langkah selanjutnya memilih kotak dengan biaya tereduksi terbesar pada tabel perbaikan, yaitu biaya tereduksi 6 pada (2,2). Langkah 7 Pengisian pertama adalah pada kotak-kotak yang terletak pada baris ke-2 atau/ dan kolom ke-2. Pada kolom ke-2 terlihat hanya memiliki satu elemen nol sehingga pada (3,2) dialokasikan 100. Karena pada kolom ke-3 dan ke-4 masing-masing memiliki lebih dari satu elemen nol, maka pada baris ke-2 belum bisa dialokasikan. Pengisian selanjutnya dengan mencari biaya tereduksi terbesar selanjutnya dan dengan cara yang sama diperoleh tabel pegalokasian sebagai berikut:

32 150 150 150 25 175 200 100 75 375 200 100 300 100 Tabel di atas merupakan solusi awal dari masalah transportasi yang diberikan. Dari solusi awal tersebut diuji optimalitas dengan MODI. 6 8 10 0 150 0 7 11 11 0 175 1 4 5 12 0 375 1 200 100 300 100 v j 3 4 10-1 Variabel non basis: z 11 c 11 = 0 + 3 6 = -3 z 12 c 12 = 0 + 4 8 = -4 z 14 c 14 = 0 + (-1) 0 = -1 z 21 c 21 = 1 + 3 7 = -3 z 22 c 22 = 1 + 4 11 = -6 z 33 c 33 = 1 + 10 12 = -1 Karena semua nilai z ij c ij 0, maka solusi awal tersebut sudah optimal sehingga solusi awal tersebut merupakan solusi optimal dari masalah transportasi yang diberikan. u i

33 Jadi, kesimpulan penyelesaian permasalahan perusahaan yang memproduksi sepeda dalam pengiriman sepeda ke daerah distribusi adalah sebagai berikut: Pabrik 1 mengirimkan 150 unit sepeda ke daerah distribusi C Pabrik 2 mengirimkan 150 unit sepeda ke daerah distribusi C Pabrik 2 mengirimkan 25 unit sepeda ke daerah distribusi D Pabrik 3 mengirimkan 200 unit sepeda ke daerah distribusi A Pabrik 3 mengirimkan 100 unit sepeda ke daerah distribusi B Pabrik 3 mengirimkan 75 unit sepeda ke daerah distribusi D Dengan biaya total = $4.450 Contoh 3. Masalah Transportasi dengan Suatu Sumber Tidak Dapat Mensuplai Suatu Tujuan Contoh berikut ini diambil dari buku Introduction To Operations Research, Fifth Edition, karangan Friedrick S. Hillier dan Gerald J. Lieberman dengan tambahan narasi dan sedikit modifikasi angka dari penulis. Suatu perusahaan Z mempunyai tiga daerah penambangan minyak (sumber), yaitu A, B, dan C yang masing-masing menghasilkan minyak 70.000, 170.000, dan 160.000 galon. Minyak tersebut akan dikirim ke empat daerah pemasaran, yaitu DP I, DP II, DP III, dan DP IV yang masing-masing memiliki daya tampung 100.000, 20.000, 130.000, dan 150.000 galon. Namun Sumber B tidak mengirimkan minyak ke DP I. Biaya pengangkutan per 10.000 galon adalah sebagai berikut: (dalam puluhan ribu rupiah)

34 Tabel 4.6. Tabel transportasi perusahaan Z Daerah Pemasaran DP I DP II DP III DP IV A 3 2 2 1 Sumber B M 7 7 9 B 4 1 3 1 Ke daerah pemasaran mana sajakah minyak didistribusikan sehingga meminimumkan biaya distribusi? Penyelesaian: Langkah 1 Dari permasalahan di atas dapat dibuat tabel biaya transportasinya sebagai berikut: (dalam puluhan ribu) Tabel 4.7. Tabel transportasi perusahaan Z serta suplai dan permintaan Daerah Pemasaran DP I DP II DP III DP IV Suplai A 3 2 2 1 7 Sumber B M 7 7 9 17 C 4 1 3 1 16 Permintaan Dari tabel biaya di atas diketahui bahwa jumlah permintaan sama dengan jumlah suplai sehingga masalah trasnsportasi di atas seimbang.

35 Langkah 2 Langkah selanjutnya mengurangi tiap elemen dalam baris dengan nilai terkecilnya, sehingga diperoleh tabel biaya tereduksi sebagai berikut: 2 1 1 0 7 M 0 0 2 17 3 0 2 0 16 Kemudian dilanjutkan mengurangi tiap elemen dalam kolom dengan nilai terkecilnya dan menghasilkan tabel biaya tereduksi sebagai berikut: 0 1 1 0 7 M 0 0 2 17 1 0 1 0 16 Langkah 3 0 1 1 0 7 M 0 0 2 17 1 0 1 0 16 Dari tabel biaya tereduksi di atas dapat diketahui bahwa: Permintaan 1 > suplai 1 Permintaan 2 suplai 2 + suplai 3

36 Permintaan 3 suplai 2 Permintaan 4 suplai 1 + suplai 3 Suplai 1 permintaan 1 + permintaan 4 Suplai 2 > permintaan 2 + permintaan 3 Suplai 3 permintaan 2 + permintaan 4 Karena syarat pada Zero Point Method Langkah 3 belum terpenuhi, maka menuju ke langkah 4. Langkah 4 Semua elemen nol ditutup dengan garis mendatar dan tegak se-minimal mungkin sehingga baris atau/ dan kolom yang belum terpenuhi tidak tertutup garis. 0 1 1 0 7 M 0 0 2 17 1 0 1 0 16 0 1 1 0 7 M 0 0 2 17 1 0 1 0 16

37 Langkah 5 Dari penutupan elemen nol di atas, dapat dibentuk tabel perbaikan sebagai berikut: 0 2 2 1 7 M 0 0 2 17 0 0 2 0 16 Kemudian kembali ke langkah 3, yaitu mengecek kembali kolom permintaan dan baris suplai dan didapatkan: Permintaan 1 suplai 1 + suplai 3 Permintaan 2 suplai 2 + suplai 3 Permintaan 3 suplai 2 Permintaan 4 suplai 3 Suplai 1 permintaan 1 Suplai 2 > permintaan 2 + permintaan 3 Suplai 3 permintaan 1 + permintaan 2 + permintaan 4 Karena syarat pada Zero Point Method Langkah 3 masih belum terpenuhi, maka dilakukan penutupan semua elemen nol lagi dengan garis mendatar dan tegak seminimal mungkin sehingga baris atau/ dan kolom yang belum terpenuhi tidak tertutup garis.

38 0 2 2 1 7 M 0 0 2 17 0 0 2 0 16 0 2 2 1 7 M 0 0 2 17 0 0 2 0 16 Sehingga terbentuk tabel perbaikan sebagai berikut: 0 4 4 1 7 M 0 0 0 17 0 2 4 0 16 Kemudian kembali ke langkah 3, yaitu mengecek baris suplai dan kolom permintaan. Permintaan 1 suplai 1 + suplai 3 Permintaan 2 suplai 2 Permintaan 3 suplai 2 Permintaan 4 suplai 2 + suplai 3 Suplai 1 permintaan 1 Suplai 2 permintaan 2 + permintaan 3 + permintaan 4 Suplai 3 permintaan 1 + permintaan 4

39 Karena tabel perbaikan tersebut sudah memenuhi syarat, maka dilakukan pengalokasian pada variabel basis, di mana variabel basisnya adalah kotak-kotak pada tabel perbaikan yang biaya tereduksinya nol. Langkah 6 Langkah selanjutnya memilih kotak dengan biaya tereduksi terbesar pada tabel perbaikan, yaitu biaya tereduksi M pada (2,1). Langkah 7 Pengisian pertama adalah pada kotak-kotak yang terletak pada baris ke-2 atau/ dan kolom ke-1.pada baris ke-2 terdapat tiga elemen nol sehingga pengisian untuk kotak (2,2) adalah 2, kotak (2,3) adalah 13, dan kotak (2,4) adalah 2. Sedangkan pada kolom ke-1 terdapat dua elemen nol dengan pengisian untuk kotak (1,1) adalah 7 dan kotak (3,1) adalah 3. Pengisian selanjutnya dengan mencari biaya tereduksi terbesar selanjutnya dan dengan cara yang sama diperoleh tabel pegalokasian sebagai berikut: 7 7 2 13 2 17 3 13 16 Tabel di atas merupakan solusi awal dari masalah transportasi yang diberikan. Dari solusi awal tersebut diuji optimalitas dengan MODI.

40 3 2 2 1 7 0 M 7 7 9 17 9 4 1 3 1 16 1 v j 3-2 -2 0 Variabel non basis: z 12 c 12 = 0 + (-2) 2 = -4 z 13 c 13 = 0 + (-2) 2 = -4 z 14 c 14 = 0 + 0 1 = -1 z 21 c 21 = 9 + 3 M = -M z 32 c 32 = 1 + (-2) 1 = -2 z 33 c 33 = 1 + (-2) 3 = -4 Karena semua nilai z ij c ij 0, maka solusi awal tersebut sudah optimal sehingga solusi awal tersebut merupakan solusi optimal dari masalah transportasi yang diberikan. Jadi, kesimpulan dari masalah perusahaan Z untuk meminimumkan biaya pengangkutan adalah sebagai berikut: Sumber A mengirimkan minyak sebanyak 70.000 galon ke DP I Sumber B mengirimkan minyak sebanyak 20.000 galon ke DP II Sumber B mengirimkan minyak sebanyak 130.000 galon ke DP III Sumber B mengirimkan minyak sebanyak 20.000 galon ke DP IV Sumber C mengirimkan minyak sebanyak 30.000 galon ke DP I u i

41 Sumber C mengirimkan minyak sebanyak 130.000 galon ke DP IV Dengan biaya total = Rp 1.690.000,-