BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. sama dalam melakukan aktivitas manajemen demi mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. PIDO BUSANA merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. setiap karyawan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ade Busana merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak di. Perusahaan yang berlokasi di kawasan Cibogo Lembang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan dunia usaha maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara menerapkan prinsip good governance dengan mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. Lembang merupakan daerah yang memliliki banyak tempat wisata alam.

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk kerja, manusia mempunyai kecenderungan untuk

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dirinya guna menemukan dan mengembangkan jati dirinya masing-masing. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dikatakan sebagai sumber daya penting karena bagaimanapun

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sebuah organisasi atau perusahaan pasti memiliki tujuan yang hendak

BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN MANAJEMEN PNS Nomor : Yang bertanda tangan dibawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

LAPORAN KEGIATAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. manusialah yang menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu POAC ( Planning,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam jasa outsourching, terutama dalam hal manpower supply. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. di kepulauan ini. Transportasi merupakan tulang punggung perekonomian

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai sumber daya dominan memegang peranan yang sangat

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

2016 PENGARUH KEPUASAN KERJA D AN KOMITMEN ORGANISASI TERHAD AP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. publik kepada masyarakat secara profesional dan akuntabel. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

LAPORAN KEGIATAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja sebagai institusi yang. masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan karyawan yang memiliki

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam sebuah organisasi, setiap organisasi akan selalu meningkatkan kualitas sumber dayanya agar kinerjanya memuaskan. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja pegawai (job performance) atau hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Untuk itu setiap pegawai selain dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, juga harus mempunyai pengalaman, motivasi, disiplin diri dan semangat kerja tinggi, sehingga kinerja pegawai perusahaan baik dan tujuan perusahaan tercapai. Dalam organisasi publik/pemerintah di Indonesia, kinerja organisasi publik merupakan hal yang sangat penting guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance), serta mendukung tugas-tugas pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan ciri khasnya sebagai organisasi publik yaitu berorientasi pada pelayanan publik (service publik oriented), bukan untuk mencari laba (profit oriented). Salah satu tantangan besar bagi organisasi publik saat ini adalah melaksanakan kinerja secara efektif dan efisien karena selama ini instansi pemerintahan diidentikan dengan kinerja yang lambat, rumit, berbelit-belit, dan penuh korupsi, kolusi, nepotisme. 1

2 Seperti yang telah kita ketahui bersama, didalam sebuah instansi pemerintahan pasti memiliki ciri khas sendiri yang membedakan dengan instansi lainnya, baik dari cara berbicara, pakaian, maupun mengambil sebuah keputusan instansi. Ciri khas tersebut yang selalu dinyatakan sebagai budaya organisasi. Dalam sebuah organisasi, baik dari organisasi yang kecil maupun organisasi yang besar tidak lepas dari budaya yang akan mengatur bagaimana orang-orang dalam organisasi harus menjalankan aktivitasnya. Banyak kesuksesan yang bisa diraih suatu instansi karena didukung oleh sebuah budaya yang khas dan kuat tertanam dalam kegiatan operasionalnya. Demikian pula sebaliknya cukup banyak kegagalan perusahaan mempertahankan keberlangsungan organisasinya disebabkan kurang memperhatikan budaya yang harus dikembangkan. Kompleksnya tuntutan masyarakat menuntut pemerintah untuk dapat meningkatkan proses kerja dalam memberikan perhatian dan pelayanan pada masyarakat luas, di sisi lain pemerintah perlu berupaya untuk meningkatkan komunikasi di dalam organisasi secara profesional yang bersandar pada tuntutan good governance sehingga pada gilirannya akan terwujud hubungan naturalisme positif antara pemerintah dalam hal ini Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan masyarakat. Lebih jauh Winardi (2008:174) mengatakan bahwa : Komunikasi merupakan urat nadi pelaksanaan aktivitas organisasi dan komunikasi juga memungkinkan perintah atau instruksi dan sebagainya sehingga tujuan organisasi akan tercapai. Melalui organisasi manusia dapat mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan sejumlah besar tindakan-tindakan

3 serta organisasi mampu menciptakan alat-alat sosial yang ampuh dan dapat diandalkan. Organisasi mampu menggabungkan sumber daya yang dimiliki dengan didukung sumber-sumber daya lain di luar organisasi, yakni dengan terjalinnya para pemimpin organisasi, kelompok pekerjaan atau tenaga ahli, mesin dan bahan mentah menjadi satu. Pada saat bersamaan organisasi secara terus menerus mengkaji sejauh mana telah berfungsi serta berusaha menyesuaikan diri sebagaimana tujuan yang diharapkan agar kinerja pegawai tercapai secara optimal. Sesuai dengan pendapat Sentono (2008:2) yang menyatakan bahwa : Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Kesemua itu menyebabkan organisasi dapat melayani serta memenuhi berbagai kebutuhan suatu masyarakat maupun anggota organisasi dapat melayani serta memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat maupun anggota organisasinya secara lebih efisien dan efektif. Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan dan memberikan feedback yang tepat terhadap perubahan perilaku, yang direfleksikan dalam budaya organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi sangat didukung dari tingkat kinerja pegawai yang sangat dipengaruhi oleh proses budaya organisasi dan komunikasi yang terjadi antar pegawai. Masalah kinerja pegawai pada Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

4 Rakyat yang cukup memprihatinkan, baik efisiensi kerja, tanggung jawab dalam bekerja ditunjukan dengan masih ada beberapa kelemahan yang ditunjukan oleh pegawai dimana ada yang datang tidak tepat waktu saat masuk kantor, masih ada sebagian pegawai yang meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa keterangan yang sah dan masih ada sebagian pegawai tidak masuk kerja tanpa atau adanya surat keterangan. Hal ini menurut pemikiran peneliti dapat menjadikan kepada pencapaian tujuan organisasi tidak tercapai sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada beberapa pegawai (Lampiran 10) dapat disimpukan bahwa sebagian besar pegawai merasa dalam hal budaya organisasi pegawai saling tumpang tindih dalam mengerjakan pekerjaan karena pegawai yang tidak masuk pekerjaan nya akan di back up oleh pegawai yang masuk, pegawai yang sering tidak masuk atau terlambat merasa santai saja dan tidak ada rasa sungkan karena hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa antar pegawai, dalam segi komunikasi organisasi sebagian pegawai merasa seringnya terjadi miss communication dalam koordinasi tugas karena pegawai yang tidak masuk jarang memberikan informasi sampai dimana progres pekerjaan yang belum terselesaikan sehingga sering terjadinya perselisihan antar karyawan karena karyawan sering mengeluh karena harus menggantikan pekerjaan karyawan yang tidak masuk atau terlambat dengan informasi yang kurang jelas dari progres pekerjaan yang belum terselesaikan dan banyak pekerjaan jadi terbengkalai, hal tersebut menyebabkan pegawai belum mencapai kinerja yang baik karena tidak mempunyai hasil kerja yang baik secara kuantitas dan kualitas.

5 Berdasarkan hasil pengamatan dan penjajagan di lapangan yang peneliti lakukan pada Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, ternyata ditemukan masalah kinerja pegawainya rendah. Hal ini dapat dilihat dari indikator, sebagai berikut : Tabel 1.1 Rekapitulasi Data Absensi Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Periode Bulan Januari - November 2015 Bulan Jumlah Alasan Ketidakhadiran Pegawai Jumlah Karyawan Sakit Izin Alpa Absensi Pegawai Januari 35 2 4-6 Februari 35-3 - 3 Maret 35 1 2-3 April 35 2 4-6 Mei 35 3 - - 3 Juni 35-1 - 1 Juli 35-1 - 1 Agustus 35-5 - 5 September 35 3 2-5 Oktober 35 2 1-3 November 35 3 4-7 Total 16 27-43 Persentase 46% 77% - 123%

6 Sumber : Diolah dari data primer Rekapitulasi Absensi Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2015). Dari data diatas, menunjukan bahwa persentase jumlah pegawai administrasi yang absen pada Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat cukup memprihatinkan, dimana rata-rata tiap bulannya mencapai 4 pegawai. Jumlah pegawai yang absensi tertinggi pada tahun 2015 terjadi pada bulan Agustus dan September yaitu masing-masing 5 pegawai, diikuti bulan Januari dan April yaitu masing-masing 6 pegawai dan November yaitu 7 pegawai. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam Grafik 1.1 dibawah ini : Grafik 1.1 Grafik Absensi Sakit 35% Alpha 0% Izin 65% Absensi Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Periode Bulan Januari November 2015

7 Sumber : Diolah dari data Absensi Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2015). Dari data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah absensi Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih dirasa terlalu banyak, terdapat beberapa pegawai yang tidak masuk kerja. Hal ini apabila dibiarkan terus menerus nantinya akan memberikan permasalahan yang serius bagi organisasi secara keseluruhan karena ketidakhadiran pegawai di dalam bekerja dapat menyebabkan kinerja pegawai menurun. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa jika pegawai tidak hadir dalam berkerja maka tugas yang dibebankan kepadanya akan terbengkalai atau tidak selesai sesuai dengan yang diharapkan. Dan hal ini akan menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan seseorang dalam bekerja, lebih jauh lagi terjadi penurunan kinerja. Dalam indikator kinerja pegawai menurut Dessler kehadiran merupakan salah satu poin yang mencerminkan kinerja pegawai.

8 Tabel 1.2 Keterlambatan Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Periode Bulan Januari November 2015 Bulan Jumlah Jumlah Jumlah Persentase Hari Pegawai Keterlambatan JK x 100 Kerja Administrasi (Hari) JHK x JKA (JHK) (JKA) (JK) Januari 21 35 15 2 Februari 19 35 14 2,1 Maret 22 35 17 2,2 April 21 35 14 1,9 Mei 20 35 12 1,7 Juni 21 35 16 2,1 Juli 22 35 13 1,6 Agustus 20 35 15 2,1 September 21 35 18 2,4 Oktober 21 35 19 2,5 November 21 35 21 2,8 Sumber : Diolah dari data primer Rekapitulasi Absensi Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2015). Dari data di atas, diketahui bahwa jumlah keterlambatan pegawai administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada bulan Juli sampai dengan bulan November 2015 mengalami kenaikan. Hal ini dapat

9 dijelaskan, bahwa jika pegawai terlambat dalam bekerja maka tugas yang dibebankan kepadanya akan terbengkalai atau tidak selesai sesuai dengan yang diharapkan. Dan hal ini akan menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan seseorang dalam bekerja, lebih jauh lagi terjadi penurunan kinerja. Agar lebih jelas, dapat dilihat dalam Grafik 1.2 dibawah ini : Grafik 1.2 Keterlambatan Tahun 2015 Keterlambatan Persentase 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Rentang Waktu Keterlambatan Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Periode Bulan Januari November 2015 Sumber : Diolah dari data keterlambatan Pegawai Administrasi Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2015).

10 Dari data diatas, dapat diketahui bahwa adanya kenaikan keterlambatan pegawai administrasi karena disiplin kerja pegawai rendah dengan indikator ketaatan dalam bekerja rendah karena pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sering tidak mentaati aturan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan. Misalnya kerja masuk pukul 08.30 pulang pukul 17.00 kenyataannya masuk pada pukul 10.00 pulang lebih awal. Hal ini berakibat pada penyelesaian kerja yang tidak tepat waktu. Masalah tersebut di atas, diduga disebabkan oleh Budaya Organisasi dan Komunikasi Organisasi yang belum berjalan secara optimal di Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Berdasarkan uraian di atas agar dapat memahami pengaruh yang terjadi mengenai budaya organisasi dan komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai suatu instansi, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan pokok pembahasan proposal skripsi adalah PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI PADA DIREKTORAT PENGEMBANGAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka penulis menetapkan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

11 1. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai administrasi pada Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat? 2. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai administrasi pada Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat? C. 1. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai administrasi pada Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2. Untuk mengetahui komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai administrasi pada Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2. Kontribusi Penelitian Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Dari hasil penelitian untuk menambah ilmu pengetahuan dan inspirasi penulis untuk memperdalam konsep keilmuan di bidang manajemen,

12 khususnya pada konsentrasi Sumber Daya Manusia serta dapat dipakai sebagai sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Bagi Universitas Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi yang bisa dimanfaatkan sebagai kepustakaan dikampus Universitas Mercu Buana Jakarta. 3. Bagi Instansi Dari hasil penelitian ini diharapkan sebagai referensi dan bahan masukan berupa sumbangan pikiran untuk Direktorat Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Agar dapat lebih baik dalam pelaksanaan budaya dan komunikasi organisasi untuk menunjang kinerja pegawai yang lebih baik dalam rangka peningkatan tujuan organisasi. 4. Bagi Pihak Lain Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memperluas suatu pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Khususnya mengenai budaya dan komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai dan menjadi sumber informasi bagi pembaca yang berminat melakukan penelitian dengan masalah yang sama.