BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan teori teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu meliputi data dan metode analisis data yang digunakan untuk menentukan interval

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

BAB II LANDASAN TEORI

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM PARALEL

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN RELIABILITAS DAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN PARALEL. Riana Ayu Andam P. 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Bina Nusantara

BAB III METODELOGI PENELITIAN

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

BAB II LANDASAN TEORI

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 5, NO. 2, DESEMBER 2003:

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

Oleh: Gita Eka Rahmadani

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN SERI

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

Fida Faishal*, Budhi Handoko, Yeny Krista Franty. Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjdjaran *

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. STARMAS INTI ALUMINIUM INDUSTRY (SIAI)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

BAB II LANDASAN TEORI

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN. (pemintalan), pertenunan, rajutan, dan produk akhir. intermediate dari industri tekstil dituntut untuk meningkatkan kualitas

RELIABILITAS & FUNGSI HAZARD. 05/09/2012 MK. Analisis Reliabilitas Darmanto, S.Si.

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

BAB II LANDASAN TEORI

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

BAB 2 LANDASAN TEORI

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

JADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL DAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA *

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

ANALISIS TINGKAT KENDALAN DAN PENENTUAN INTERVAL WAKTU PERAWATAN MESIN POMPA DISTRIBUSI PADA PDAM TIRTA MUARE ULAKAN SAMBAS

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

ANALISIS KEANDALAN PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

ANALISA PERAWATAN DAN USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CONSTANT SPEED MIXER DI PT KEBAYORAN WARNA PRIMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

Penentuan interval penggantian komponen secara preventif untuk meminimumkan total biaya penggantian akibat kerusakan mesin

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN KERUSAKAN KOMPONEN OIL SEAL PADA MESIN BALL MILL DENGAN KRITERIA MINIMISASI TOTAL ONGKOS *

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.

SIMULASI INTENSITAS SENSOR DALAM PENDUGAAN PARAMATER DISTRIBUSI WEIBULL TERSENSOR KIRI. Abstract

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

STE TE HE E SE. Indicator Perusahaan (95%) (95%) (95%) (95%) (95%)

6.6 Rantai Markov Kontinu pada State Berhingga

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

ANALISIS MANAJEMEN PERAWATAN UNTUK PERHITUNGAN AVAILABILITAS SISTEM AC TOSHIBA RPU 4003X PADA KERETA API ARGOGEDE DI PT KAI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN PSO (PARTICLE SWARM OPTIMIZATION) PADA SEMI LEAN SOLUTION PUMP 107-JC DI PABRIK I PT.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT. ADINA MULTI WAHANA

STRATEGI PERAWATAN PADA MESIN LAS MIG DI INDUSTRI KAROSERI KENDARAAN NIAGA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (Studi Kasus: PT. Adi Putro Wirasejati Malang)

BAB IV METODE PENELITIAN

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel

OPTIMISASI WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA LOKOMOTIF DE CC 201 SERI 99 MENGGUNAKAN METODA AGE REPLACEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA *

Analisis Pemeliharaan Mesin Raw Mill Pabrik Indarung IV PT Semen Padang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANGAN PERAWATAN BUS TRANSJAKARTA MENGGUNAKAN PENDEKATAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PERUM DAMRI SBU BUSWAY KORIDOR I & VIII

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pemecahan masalah untuk mencapai tujuan dan hasil penelitian yang diharapkan, membutuhkan informasi serta pemilihan metode yang tepat. Oleh karena itu, dalam Bab II ini akan diuraikan beberapa teori-teori yang relevan dengan tujuan penelitian tersebut. Teori teori yang akan dibahas dalam bab ini meliputi teori teori yang berkaitan dengan keandalan karena penentuan penjadwalan overhaul adalah suatu cara dalam mengatasi masalah keandalan suatu item atau sistem, antara lain adalah teori tentang maintenance, konsep reliability dan availability. Untuk keperluan mengidentifikasi distribusi data waktu antar kerusakan maka digunakan pengujiian hipotesis untuk uji kecocokan distribusi, penaksiran parameter distribusi menggunakan maksimum likelihood, selanjutnya adalah penjelasan mengenai stochastic point process, proses poisson homogen dan non homogen, serta bagaimana menentukan penjadwalan overhaul yang optimal bagi mesin OKK Gill BCG1-P2 pada bagian drawing PT.Vonex Indonesia. 2.2 Maintenance Menurut Assauri pemeliharaan atau perawatan (maintenance) merupakan kegiatan untuk menjaga atau memelihara fasilitas fasilitas dan peralatan pabrik, serta mengadakan perbaikan, penyesuaiaan atau penggantian yang diperlukan 7

8 untuk mendapatkan suatu kondisi operasi yang memuaskan dan sesuai dengan yang direncanakan. Tindakan atau kebijakan pemeliharaan bisa diklasifikasikan menjadi corrective maintenance, preventive maintenance, dan predictive maintenance. Tindakan pemeliharaan tergantung pada beberapa faktor seperti tingkat kegagalan mesin, biaya downtime, biaya perbaikan dan ekspektasi waktu hidup mesin 2.3 Hubungan Maintenance dengan Reliability dan Availability Terkait dengan keandalan atau reliability dari suatu sistem terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu kegagalan atau kerusakan, dimana sistem tersebut tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Dan terkait dengan ketersediaan atau availability dari suatu sistem, perusahaan sangat mengharapkan availability yang tinggi agar dapat beroperasi secara optimal. Oleh karena itu diperlukan sebuah aktifitas untuk menjaga ketersediaan (availability) dan keandalan (reliability) mesin tersebut atau biasa disebut dengan aktifitas perawatan (maintenance). 2.4 Konsep Reliability dan Availability Reliability dan Availability suatu produk atau sistem merupakan hal yang tak terpisahkan dari sistem itu sendiri. berikut ini adalah definisi Reliability dan Availability bahwa: Reliability adalah karakteristik item (sistem) yang dinyatakan oleh probabilitas bahwa item (sistem) tersebut akan bekerja sesuai dengan fungsi yang diharapkan dalam kondisi dan interval waktu tertentu. (Birolini, 2007)

9 Availability adalah probabilitas suatu komponen atau sistem dapat beroperasi sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan dalam waktu tertentu ketika digunakan pada kondisi operasi yang telah ditetapkan (Ebeling,1997) Availability mengukur tingkatan apakah suatu item ada pada keadaan dapat beroperasi dan bisa digunakan untuk menjalankan fungsinya. Availability diukur oleh pengguna dari seberapa sering kerusakan terjadi dan corrective maintenance dibutuhkan, seberapa sering preventive maintenance dijalankan, seberapa cepatkah kerusakan dapat diindikasi dan dapat diisolir serta diperbaiki, seberapa cepatkah preventive maintenance dilakukan dan seberapa lama logistik yang diperlukan berkontribusi memperlambat downtime. (Oteyaka,2008) 2.4.1 Fungsi Reliability Waktu hingga suatu sistem atau komponen mengalami kerusakan dinotasikan oleh T, dengan T 0. Maka fungsi keandalan dinyatakan sebagai berikut: R t PT t (2.1) (Ebeling: 1997) Jika R(t) menyatakan fungsi reliabilitas dan F(t) menyatakan fungsi distribusi kumulatif dari distribusi kerusakan, maka bentuk distribusi kerusakan digambarkan oleh fungsi densitas yang didefinisikan sebagai: f t t df dt d1 R t dt dr t dt (2.2)

10 2.4.2 Fungsi Hazard Fungsi lain yang timbul dari persoalan keandalan adalah fungsi hazard atau fungsi intensitas adalah banyaknya kerusakan komponen per satuan waktu. Dinotasikan dengan λ(t). P t T t t Rt Rt t (2.3) (Ebeling: 1997) Fungsi peluang bersyarat bahwa suatu sistem akan berfungsi dalam selang waktu t sampai (t+t) dengan syarat bahwa sistem tersebut akan berfungsi setelah waktu t adalah: t Rt t Rt R P t T t t T t (2.4) (Ebeling: 1997) Sehingga fungsi tingkat kerusakan seketika adalah: t lim t0 1 R f R t 1 R 1 t Rt t t R t t Rt t Rt Rt t Rt lim t0 dr dt t d 1 F dt t t (2.5) 2.4.3 Availability Sistem Availability dapat diinterpretasikan sebagai peluang bahwa suatu sistem beroperasi sesuai dengan fungsinya pada sualu waktu tertentu dalam satuan presentase.

11 Availability diperoleh dari rumus sebagai berikut : A = 1 (2.6) (Oteyaka: 2008) Total time = Uptime + downtime Atau A = (2.7) (Ebeling: 1997) MTBF = Mean Time Between Failure MTTR = Mean Time To Repair 2.5 Distribusi Peluang yang Terlibat Terdapat dua jenis distribusi yang sering digunakan dalam kasus reliabilitas yaitu : 2.5.1 Distribusi Weibull Distribusi Weibull dikembangkan oleh W.Weibull pada tahun 1950an.Distribusi ini banyak digunakan untuk menganalisis data kerusakan yang sebaran fungsinya tidak linier terhadap waktu t (Sudarno,2009). Jika variabel acak kontinu t berdistribusi Weibull, maka akan memiliki parameter bentuk () dan parameter skala (). Fungsi densitas: f t t t exp 1 >0, >0, t0 (2.8)

12 Fungsi distribusi kumulatif: F t t 1 exp (2.9) Fungsi reliabilitas: t Rt exp (2.10) dimana pembuktian fungsi reliabilitas dan fungsi intensitas kerusakan distribusi weibull ada pada Lampiran 1. 2.5.2 Distribusi Eksponensial Distribusi ini banyak ditemui dalam kasus keandalan. Jika data waktu antar kerusakan t berdistribusi eksponensial dengan parameter λ maka : Fungsi densitas: f dr t dt t ( t) e (2.11) Fungsi distribusi kumulatif: F t Fungsi Reliabilitas : R t t 1 e (2.12) t e (2.13) dimana pembuktian fungsi reliabilitas dan fungsi intensitas kerusakan distribusi eksponensial ada pada Lampiran 2. Untuk mengetahui apakah data waktu kerusakan berasal dari populasi yang berdistribusi weibull atau eksponensial, maka dilakukan pengujian hipotesis untuk uji kecocokan distribusi.

13 2.6 Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah data waktu kerusakan berasal dari populasi yang berdistribusi weibull atau eksponensial maka perlu dilakukan pengujian hipotesis statistik sebagai berikut : Hipotesis Statistik : H 0 : Variabel waktu kerusakan mengikuti distribusi weibull atau eksponensial H 1 : Variabel waktu kerusakan tidak mengikuti distribusi weibull atau eksponensial Statistik Uji : Pengujian yang dilakukan adalah: [Ebelling, 1997 : 392] 1. Uji Barlett s untuk menguji apakah variabel waktu antar kerusakan mengikuti Distribusi Eksponensial. 2. Uji Mann s untuk menguji apakah variabel waktu antar kerusakan mengikuti Distribusi Weibull. Kriteria Uji : Terima H 0 bila statistik uji lebih kecil dari titik kritis Uji yang digunakan untuk pengujian kecocokan distribusi waktu antar kerusakan tidak menggunakan uji kecocokan distribusi yang umum seperti Kolmogorov Smirnov dikarenakan dalam kasus ini hanya dispesifikan pada dua distribusi yaitu distribusi weibull dan distribusi eksponensial. Menurut (Ebelling,1997) uji spesifik untuk pengujian distribusi weibull adalah uji mann s sedangkan uji spesifik untuk pengujian distribusi eksponensial adalah uji bartlett s.

14 Langkah selanjutnya untuk mengetahui parameter dari distribusi yang telah diketahui maka dilakukan penaksiran parameter. 2.7 Penaksiran Parameter Untuk mendapatkan Maximum Likelihood Estimator untuk distribusi peluang tertentu dengan data yang lengkap, nilai maksimum dari fungsi likelihood dengan parameter yang tidak diketahui adalah n L(,,..., ) f ( t ;,,..., ) (2.14) 1 2 k ti i 1 2 k i1 Fungsi densitas gabungan dari kegagalan T 1, T 2, T 3,, T n dari proses poisson nonhomogen yang mempunyai fungsi intensitas λ(t) adalah : t n n f ( t1, t2,..., tn) ti exp ( x) dx i1 (2.15) 0 Dimana pembuktian fungsi likelihood untuk data terpancung kegagalan ada pada Lampiran 3. Selain mengetahui parameter dari distribusi peluang terkait, fungsi intensitas kerusakan maupun model fungsi intensitas dari mesin BCG1 P2 harus diketahui guna menentukan interval overhaul yang optimal dan untuk mengetahui hal tersebut maka digunakanlah Stochastic Point Process. 2.8 Stochastic Point Processes Stochastic Point Process merupakan suatu cara untuk mempelajari hubungan yang dinamis dari suatu runtunan peristiwa atau proses yang kejadiannya tidak pasti.

15 Suatu proses stokastik adalah suatu proses menghitung [N(t),t 0] dikatakan mempunyai inkremen independen apabila untuk semua t 0 <t 1 < <t k, k=2,3,.. dan N(t 1 ) N(t 0 ),N(t 2 )-N(t 1 ),,N(t k )-N(t k-1 ) adalah variabel acak independen. Dengan kata lain bahwa jumlah kegagalan pada interval waktu tertentu tidak dipengaruhi oleh jumlah kegagalan yang terjadi pada interval sebelumnya. 2.8.1 Renewal Process Suatu sistem yang mengalami kegagalan diasumsikan bahwa setelah melalui proses penggantian, sistem diasumsikan kembali pada kondisi seperti baru ( good as new condition). jika kegagalan komponen bersifat konstan maka proses demikian dinamakan renewal process. 2.8.2 Proses Perbaikan Minimal Proses perbaikan minimal dilakukan pada bagian kecil dari mesin atau sistem tertentu seperti hanya mengganti komponen-komponen atau bagian bagian yang membentuk mesin atau sistem. Untuk mengetahui fungsi intensitas kerusakan dari mesin OKK Gill BCG1- P2 intensitas kerusakannya konstan atau tidak konstan maka diidentifikasi menggunakan proses poisson. 2.9 Proses Poisson Sebuah proses poisson adalah sebuah proses stokastik dimana sejumlah kejadian muncul pada waktu ke t secara kontinu dan independen satu dengan yang lain.

16 Proses Poisson menurut fungsi intensitasnya dibagi menjadi 2, yaitu proses Poisson homogen dan proses Poisson nonhomogen. Proses Poisson Homogen (HPP) adalah sebuah proses Poisson dengan fungsi intensitas konstan [N(t) ~ Poisson (λ)]. Sedangkan Proses poisson nonhomogen (NHPP) adalah sebuah proses Poisson dengan fungsi intensitas yang tidak konstan. Model NHPP digunakan untuk menggambarkan proses kegagalan yang memiliki trend tertentu dimana jumlah kumulatif hingga waktu t adalah N(t). Model dalam fungsi intensitas non homogen biasanya terdapat dua model yang digunakan yaitu Power Law Process (PLP) dan Exponential Law. Power Law Process (PLP) mempunyai fungsi intensitas sebagai berikut : t ( t) 1 (2.16) Apabila Power Law Process tidak cocok digunakan sebagai fungsi intensitas maka digunakan model Exponential Law. dengan fungsi intensitas sebagai berikut : t ( t) e (2.17) Setelah diketahui fungsi intensitas kerusakan mesin BCG1-P2 jika mengikuti proses poisson non homogen maka dapat ditentukan penjadwalan overhaul yang optimal sedangkan jika mengikuti proses poisson homogen tidak dapat ditentukan penjadwalan overhaul karena harus melakukan renewal process. 2.10 Model Perbaikan Sistem (overhaul) Model perbaikan sistem mengasumsikan bahwa setiap overhaul membuat laju kerusakan sistem antara bad as old dan good as previous overhaul period

17 dengan tingkatan yang tetap. Sebagai hasilnya model ini memperkenankan fungsi laju kerusakan berubah dari satu periode overhaul ke periode overhaul lainnya. Overhaul adalah kumpulan tindakan perawatan seperti penggantian oli, pembersihan, pelumasan, dan penggantian beberapa komponen yang sudah usang untuk sistem yang kompleks dan besar (Complex-heavy equipment). Tindakan ini dilakukan pada periode waktu tertentu untuk mencegah mesin mengalami kerusakan atau dinamakan perawatan pencegahan (preventive maintenance). Overhaul menyebabkan kondisi sistem ada diantara lebih baik dari kondisi lama tetapi tidak seperti baru (Zhang dan Jardine, 1998) 2.11 Model Biaya Perunit Waktu 2.11.1 Asumsi 1. Overhaul memperbaiki sistem dengan peluang p. 2. Minimal repair tidak mengubah laju kegagalan. 3. Semua siklus renewal memiliki jumlah overhaul yang sama dalam setiap siklus renewal. 4. Semua siklus renewal memiliki panjang yang sama. 5. Waktu yang dibutuhkan untuk repair dan overhaul diabaikan. 6. p, C m, C o, C r, λ(t), dan H(is) diketahui; C r > C o > 0 dan C r > C m > 0; p < 1 keterangan : p, q = p adalah taraf perbaikan dan q = 1-p c, c, c λ(t) = biaya perbaikan minimal, overhaul dan renewal = Fungsi intensitas sistem

18 H(is) = Fungsi intensitas kerusakan kumulatif 2.11.2 Fungsi Objektif Ekspektasi total biaya dalam satu siklus renewal adalah : c c ( n 1) c Hˆ ( ns) r o m Dengan panjang siklus adalah ns. dimana : n H ns p q H is i0 i n ˆ ( ) ni i1 ( ) (2.18) is H ( is) ( t) dt 0 Nilai λ(t) sesuai dengan model fungsi intensitasnya apakah mengikuti Power Law Process ataukah mengikuti Exponential Law dengan: H(ns) = Fungsi Ekspektasi kegagalan dalam satu siklus renewal s n c m, c o, c r = interval overhaul = 1+ jumlah overhaul dalam siklus renewal = biaya minimal repair, overhaul dan renewal H(is) adalah fungsi intensitas kerusakan kumulatif (Power Law Process ataukah Exponential Law). dan H(ns) diperoleh dari perkalian H(is) dengan fungsi distribusi kumulatif binomial yang menyatakan peluang terjadinya

19 kerusakan selama n periode, sehingga H(ns) adalah ekspektasi banyaknya kerusakan selama ns atau selama satu siklus renewal. Maka fungsi biaya perawatan perunit waktu ketika sistem mengalami overhaul sebanyak n-1 kali dengan panjang siklus ns adalah : c ( 1) ˆ r co n cmh ( ns) f ( n, s) ns (2.19) Untuk mendapatkan, solusi optimum untuk min s f(n,s) adalah dengan cara menurunkan fungsi biaya perawatan perunit waktu dengan s kemudian disamakan dengan nol dan didapatkan rumus sebagai berikut : ˆ ' H ( ) ˆ s ns s H ( ns) [ cr co ( n 1)] c m (2.20) 2.12 Penelitian Sebelumnya Pada beberapa penelitian sebelumnya dibahas mengenai menentukan penjadwalan overhaul yang optimal sebagai pengaplikasian dari reliabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Liesda Rahayu pada tahun 2010 dengan judul Penentuan Jadwal Overhaul Berdasarkan Model Perawatan Optimum Pada Mesin Press Di Departemen PRASKA PT. PINDAD (Persero). hasil dari penelituan ini adalah jadwal overhaul yang optimal pada mesin press di departemen Praska PT. Pindad dengan distribusi data waktu antar kerusakannya mengikuti distribusi eksponensial dan fungsi intensitasnya mengikuti proses poisson non homogen dengan model fungsi intensitas mengikuti model

20 Exponential Law tetapi data dari biaya yang digunakan tidak dijelaskan secara terperinci. Penelitian lainnya berkaitan dengan penentuan jadwal perawatan overhaul dilakukan oleh Verna Marselina pada tahun 2012 dengan judul Menentukan Waktu Optimum Pemeliharaan Overhaul Mesin Air Pendingin (Water Cooling) Pada Mesin Dapur Induksi Di Departemen Praska PT. Pindad dan oleh Rosy Noor Apriani di tahun yang sama dengan judul Model Perawatan Sistem Untuk Menentukan Jadwal Overhaul Periodik Optimal Mesin Toshiba BMC-100.5 dari kedua penelitian ini menghasilkan data waktu antar kerusakan yang mengikuti distribusi weibull dan fungsi intensitas mengikuti nonhomogen poisson proses dengan model fungsi intensitas mengikuti Power Law Process dan data biaya yang digunakan sudah jelas dan terperinci tetapi dari ketiga penelitian ini tidak dilakukan pengecekan availability dari mesin yang ditentukan jadwal perawatan overhaul dari segi availabilitynya dan pada penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan menentukan penjadwalan optimum overhaul pada mesin OKK Gill BCG1-P2 dengan menggunakan pengecekan menggunakan availability mesin sebelum dan setelah dilakukan penjadwalan.