AlphaMath ZUHROTUNNISA ABSTRACT:

dokumen-dokumen yang mirip
KISI KISI PENULISAN SOAL UKK TAPEL 2012/2013SMP PROVINSI DKI JAKARTA. Mata Pelajaran : Matematika Kurikulum : StandarIsi

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII (Delapan) Semester : 2 (Dua)

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PREDIKSI ULANGAN KENAIKAN KELAS VIII SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATA PELAJARAN MATEMATIKA PAKET 3

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PREDIKSI ULANGAN KENAIKAN KELAS VIII SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATA PELAJARAN MATEMATIKA PAKET 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SOAL UUKK SMP KOTA SURAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VIII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PENILAIAN NON TES

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB III METODO PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B SMP BEER SEBA PEKANBARU

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tes penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 juni 2013 di kelas VIII F.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA. Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2

Kualitas Tes dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2011/2012. Oleh Suryawati 1, dan Yulfikar 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

SILABUS (HASIL REVISI)

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

KISI KISI UJIAN SEKOLAH TULIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

3. Daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari dan sebuah busur pada lingkaran adalah

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang meliputi: Setting Penelitian, Subjek penelitian, waktu penelitian,

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional pasal 37). Matematika juga disebutkan sebagai salah

BAB II KAJIAN TEORETIS


Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Tuntutan itu sangat wajar dan masuk akal serta bukan termasuk isu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

I. PENDAHULUAN. pembukaan Undang-undang Dasar Melalui pendidikan, kualitas sumber

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

Maya Anggraini 1, Putri Yuanita 2, Atma Murni 3 No.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

BAB III METODE PENELITIAN

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang terjaring menggunakan seluruh instrumen penelitian

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika...

BAB III METODE PENELITIAN

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

ANALISIS PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar di sekolah atau yang lebih dikenal dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain yang digunakan

EFEKTIVITAS QUANTUM LEARNING DENGAN TEKA-TEKI SILANG TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SMP N 1 SEYEGAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian

PENDEKATAN KONTEKTUAL MELALUI METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 KUTASARI PURBALINGGA

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

Transkripsi:

ZUHROTUNNISA ANALISIS HASIL UKK MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 1 RAKIT BANJARNEGARA Oleh: Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs Negeri 1 Rakit Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRACT: This research is aimed to analyze the result of the last semester evaluation the eight grade students of MTs N. 1 Rakit Banjarnegara. The sample of this research is taken from three classes among six classes in MTs N 1 Rakit. They are from VIII A, B and D by using purposive sampling technique. They are the students from the high class (VIIIA), medium class (VIII B) and the low class (VIII D). Based on the analysis of the last semester evaluation can be concluded that: (1) the students from the high class can comprehend all of the basic competence (KD) with the percentage 87,27%; (2) the students from the medium class for multiple choice test can comprehend only KD 5.1 and KD 5.2, and the for essay test can comprehend KD 4.2 and KD 4.3; (3) the result of the students from the medium class can comprehend 52,79%; (4) the students from the low class for multiple choice test can comprehend only KD 5.2, and the for essay test can comprehend all of the basic competence (KD), the achievement of each KD is 60%; (5) the precentage of KD attainment from the students of the low class is 46.35 %. KEY WORDS: Analysis, the last semester evaluation PENDAHULUAN Standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu: kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial dan professional yang terintegrasi dalam kinerja guru (Lampiran Permendiknas No. 16 Tahun 2007). Salah satu kinerja guru terkait kompetensi paedagogik seperti yang tertuang dalam tabel 3 Lampiran Permendiknas No. 16 Tahun 2007, yaitu: guru melaksanakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar. Hal ini sesuai dengan isi Lampiran Permendiknas No. 20 Tahun 2007 bahwa salah satu tujuan guru melaksanakan penilaian adalah mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik, serta memanfaatkan hasil penilaian tersebut untuk perbaikan pembelajaran. Salah satu jenis kegiatan evaluasi yang dilakukan seorang pendidik seperti yang dikemukakan oleh Hamzah (2014) dan tertuang dalam Lampiran Permendiknas No. 20 Tahun 2007 adalah Ulangan Kenaikan Kelas (UKK). UKK merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket dengan cakupan ulangan 1

ZUHROTUNNISA Analisis Hasil UKK Matematika meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan Kompetensi Dasar (KD) pada semester tersebut. Tujuan evaluasi menurut Sukardi (2010) meliputi: (1) menilai ketercapaian tujuan; (2) mengukur berbagai aspek belajar (kognitif, afektif, dan psikomotorik); (3) mengetahui apa yang siswa telah ketahui; (4) memotivasi belajar siswa; (5) menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan konseling; dan (6) menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum. Sedangkan menurut Daryanto (2008) tujuan dari evaluasi sebagai bahan refleksi apakah usaha yang dilakukan sudah tercapai. Selanjutnya Arikunto (2001); Daryanto (2008) menyatakan bahwa proses evaluasi meliputi empat tahapan, yaitu: input, transformasi, output, dan feed back. Evaluasi dapat dilakukan dengan teknik non tes dan tes (Arikunto, 2001). Teknik non tes didapatkan dengan cara pengisian angket, lembar pengamatan, maupun wawancara. Sedangkan teknik tes dapat berbentuk soal subjektif maupun soal objektif. Sedangkan Sukardi (2010) menyatakan bahwa terdapat dua bentuk tes, yaitu tes tertulis dan lisan. Widoyoko (2012) menyatakan bahwa tes merupakan sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang. Sejalan dengan peryataan tersebut Arikunto (2001) menyatakan bahwa tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui sesuatu dengan waktu, suasana, dan aturan yang sudah ditentukan. Tes subjektif merupakan bentuk tes tertulis yang susunannya terdiri atas item-item pertanyaan dan menuntut jawaban siswa melalui uraian kata yang mencerminkan kemampuan berpikir siswa tersebut. Sedangkan tes objektif adalah bentuk tes tertulis yang terdiri dari item-item pertanyaan dimana jawabannya sudah disediakan atau diarahkan dan lebih bersifat pasti (Sukardi, 2010). Sedangkan Arikunto (2001) menyatakan bahwa tes objektif merupakan bentuk tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Bentuk soal yang digunakan dalam UKK adalah bentuk soal tertulis. Sedangkan teknik yang digunakan adalah menggunakan teknik tes. Soal UKK terdiri atas 30 butir soal objektif dan 5 butir soal subjektif. Dalam hal ini soal objektif yang digunakan adalah soal pilihan ganda dan soal subjektif yang digunakan adalah soal uraian. Menurut Widoyoko (2012) soal pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya adalah: (1) dapat mengukur segala level tujuan pembelajaran; (2) soal yang disajikan cukup banyak, sehingga semua kompetensi dapat diujikan; (3) penskoran dapat dilakukan secara objektif; (4) 2 ISSN 2477-409X and website: http://alphamath.ump.ac.id

memungkinkan dilakukan analisis butir soal secara baik; dan (5) tingkat kesukaran butir soal dapat diatur. Sedangkan kekurangannya adalah: (1) relatif lebih sulit penyusunan butir soalnya; dan (2) ada kecenderungan hanya mengukur aspek ingatan. Biasanya pedoman penskoran soal pilihan ganda dengan cara memberikan skor 1 untuk jawaban benar, dan skor 0 untuk jawaban yang salah (Wijaya dan Wiyoto, 2010). Bentuk soal uraian juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan bentuk soal uraian yaitu: (1) dapat mengukur hasil belajar yang lebih kompleks; (2) meningkatkan motivasi siswa, karena soal menuntut kemampuan siswa untuk mengekspresikan ide-ide; (3) mudah dibuat; (4) tidak ada kesempatan untuk berspekulasi; dan (5) diberikan kebebasan untuk bebas berekspresi sesuai dengan gaya masing-masing siswa. Sedangkan kekurangannya adalah: (1) membutuhkan waktu yang lama; (2) jumlah butir soal sedikit, sehingga tidak semua kompetensi diujikan; dan (3) jawaban siswa terkadang disertai bualan (Widoyoko, 2012). Tujuan akhir dari pelaksanaan evaluasi adalah untuk melakukan penilaian. Makna penilaian menurut Arikunto (2001); Daryanto (2008) dibagi menjadi 3, yaitu: (1) makna bagi siswa; (2) makna bagi guru; dan (3) makna bagi sekolah. Nilai bagi siswa dapat memberikan perasaan puas, maupun tidak puas. Siswa yang mendapatkan nilai sesuai dengan targetnya akan merasa puas, tetapi jika siswa mendapatkan nilai tidak sesuai dengan targetnya akan merasa tidak puas. Perasaan puas akan mendorong motivasi siswa untuk selalu mendapatkan nilai sesuai dengan targetnya. Bagi guru penilaian dapat digunakan untuk mengetahui siswa-siswa mana yang sudah menguasai materi dan mana yang belum. Selain itu penilaian bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan refleksi apakah materi yang diajarkan sudah tepat dan metode yang digunakan sudah sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswanya. Bagi sekolah penilaian dapat dijadikan sebagai acuan apakah hasil yang diperoleh siswa-siswa sudah sesuai dengan harapan atau belum. Menurut Widoyoko (2012) nilai berguna untuk memotivasi siswa dan digunakan untuk menyusun rencana perbaikan. Sedangkan bagi guru dapat menjadikan motivasi untuk mengajar lebih baik lagi serta digunakan sebagai informasi tingkat keberhasilan peserta didiknya. Terkait dengan tujuan guru dalam Lampiran Permendiknas No. 20 Tahun 2007, bahwa seorang guru harus melakukan penilaian dan berbagai manfaat dari penilaian, maka peneliti ingin menganalisis hasil UKK matematika siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Rakit Banjarnegara. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Digunakan sebagai masukan untuk perbaikan materi maupun metode 3

ZUHROTUNNISA Analisis Hasil UKK Matematika yang digunakan dalam pembelajaran, serta melihat kompetensi-kompetensi mana yang masih dirasa sulit oleh siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menyajikan data-data hasil analisis UKK matematika kelas VIII MTs Negeri 1 Rakit Banjarnegara dalam bentuk tabel-tabel. Tabel-tabel tersebut kemudian dideskripsikan menggunakan kata-kata. Kelas VIII terdiri atas 6 kelas, yaitu: VIII A, B, C, D, E, dan F. Dari 6 kelas tersebut memiliki kemampuan yang beragam. Ada yang dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini mengambil 3 kelas sebagai kelas sampel. Kelas VIII mewakili kelompok prestasi tinggi, kelas VIII B mewakili kelompok prestasi sedang, dan VIII D mewakili kelompok prestasi rendah. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) mengambil data hasil UKK matematika dari 3 kelas, yaitu: kelas VIII A, B, dan D; (2) analisa data; dan (3) deskripsi hasil. Data dianalisa untuk setiap kelas, dilihat dari masing-masing Kompetensi Dasar, dan tingkat kesukaran butir soal. HASIL DAN PEMBAHASAN Soal UKK matematika kelas VIII terdiri atas 30 butir soal pilihan ganda, dan 5 soal uraian. Soal tersebut dibuat oleh TIM di bawah koordinasi MKK MTs Kabupaten Banjarnegara, sehingga setiap sekolah soal yang diujikan sama. Soal UKK matematika kelas VIII mengukur dua SK, yaitu: SK 4, tentang menentukan unsur, bagian-bagian lingkaran, serta ukurannya; dan SK 5, tentang memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya beserta ukurannya. SK 4 terdiri atas 5 KD, dan SK 5 terdiri atas 3 KD. Masing-masing KD tersebut kemudian dibuat indikator untuk tiap butir soalnya. Selain melihat indikator, juga diperhatikan tingkat kesukaran butir soalnya. Tingkat kesukaran butir soal dibagi menjadi tiga, yaitu: tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sulit. Untuk mempermudah pembuatan soal UKK, kemudian dibuat kisi-kisi soal UKK matematika. Hal ini bertujuan agar soal yang diberikan sesuai dengan tujuannya. Adapun kisi-kisi soal UKK matematika kelas VIII untuk soal pilihan ganda adalah sebagai berikut: 4 ISSN 2477-409X and website: http://alphamath.ump.ac.id

Tabel 1. Kisi-kisi Soal UKK Matematika Kelas VIII (Untuk Soal Pilihan Ganda) No Soal No. Kode Kompetensi Dasar Mudah Sedang Sukar KD (Md) (Sd) (Sk) 1. 4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian 1,2 - - lingkaran 2. 4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran 3 4,5,6,7,8,9-3. 4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat, 10,11 12,13,14 - panjang busur, dan luas juring dalam pemecahan masalah 4. 4.4 Menghitung panjang garis singgung 15 16,18*,20 17,19 persekutuan dua lingkaran 5. 4.5 Melukis lingkaran dalam dan luar suatu - - 21 segitiga 6. 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, 22,23 - - prisma, dan limas serta bagian-bagiannya 7. 5.2 Membuat jarring-jarring kubus, balok, 24 - - prisma, dan limas. 8. 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas 26 27,28,29 25,30 *Bonus Berdasarkan tabel 1 di atas terlihat bahwa dua butir soal mengukur KD 4.1, tujuh butir soal mengukur KD 4.2, lima butir soal mengukur KD 4.3, enam butir soal mengukur KD 4.4, satu butir soal mengukur KD 4.5, dua butir soal mengukur KD 5.1, satu butir soal mengukur KD 5.2, dan enam butir soal mengukur KD 5.3. Untuk tingkat kesukarannya 10 butir soal dalam kategori mudah, 15 butir soal dalam kategori sedang dan 5 butir soal dalam kategori sukar. Jika dibuat dalam bentuk persentase komposisi butir soal pilihan ganda adalah sebagai berikut: 33% butir soal dalam kategori mudah, 50% butir soal dalam kategori sedang, dan 17% butir soal dalam kategori sukar. Sedangkan kisi-kisi untuk soal uraian adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-kisi Soal UKK Matematika Kelas VIII (Untuk Soal Uraian) Soal No. Kode No Kompetensi Dasar Mudah Sedang Sukar KD (Md) (Sd) (Sk) 1. 4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran - 31-2. 4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat, - 32 - panjang busur, dan luas juring dalam pemecahan masalah 3. 4.4 Menghitung panjang garis singgung - 33 - persekutuan dua lingkaran 5

ZUHROTUNNISA Analisis Hasil UKK Matematika 4. 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas - 34 35 Untuk soal uraian terdiri dari 5 butir soal. Empat butir soal dalam kategori sedang dan 1 butir soal dalam kategori sukar. Butir soal nomor 31 mengukur KD 4.1 dengan indikator soal menghitung luas lingkaran, jika sudah diketahui diameternya. Butir soal nomor 32 mengukur KD 4.3 dengan indikator soal menentukan panjang busur lingkaran, jika diketahui jari-jari dan besar sudut pusatnya. Butir soal nomor 33 mengukur KD 4.4 dengan indikator soal menentukan jarak pusat dua lingkaran, jika garis singgung persekutuan luar dan jari-jari lingkaran diketahui. Butir soal nomor 34 mengukur KD 5.3 dengan indikator soal menghitung panjang balok, jika lebar, tinggi dan volume balok diketahui. Sedangkan butir soal nomor 35 mengukur KD 5.3 dengan indikator menghitung volume limas, jika tinggi dan sisi alas limas diketahui. Butir soal nomor 31 s.d. 34 tingkat kesukarannya dalam kategori sedang, sedangkan butir soal nomor 35 tingkat kesukarannya dalam kategori sukar. Setelah soal UKK tersebut diujikan, berikut persentase jawaban benar siswa pada soal pilihan ganda untuk kelas VIII A, B, dan D dilihat dari KD nya. Tabel 3. Persentase jawaban benar siswa dilihat dari KD nya No Kode KD Kelas A B D 1. 4.1 82.23 58.14 51.3 2. 4.2 78.90 46.84 28.57 3. 4.3 76.82 38.60 24.10 4. 4.4 74.62 30.23 33.85 5. 4.5 86.4 9.3 28.2 6. 5.1 68.18 60.5 48.72 7. 5.2 84.1 81.4 87.2 8. 5.3 87.5 53.10 22.22 Berdasarkan tabel 3 di atas, terlihat bahwa siswa kelas VIII A untuk soal pilihan ganda paling banyak jawaban benarnya adalah pada KD 5.3, yaitu tentang menghitung luas permukaan dan volume balok, prisma dan limas. Untuk kelas VIII B dan D paling banyak pada KD 5.2, yaitu membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. Sedangkan untuk jawaban yang paling sedikit benarnya untuk kelas VIII A adalah KD 5.1 yaitu mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya. Kelas VIII B tentang KD 4.5, yaitu tentang melukis lingkaran dalam dan luar segitiga. Dan untuk kelas VIII D tentang KD 4.3, yaitu tentang menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring dalam pemecahan masalah. 6 ISSN 2477-409X and website: http://alphamath.ump.ac.id

Jika dilihat dari SK nya, persentase jawaban benar soal pilihan ganda kelas VIII A untuk SK 4 sebesar 80,40%, dan untuk SK 5 sebesar 79,9%. Persentase jawaban benar soal pilihan ganda kelas VIII B untuk SK 4 sebesar 36,6%, dan untuk SK 5 sebesar 65%. Sedangkan kelas VIII D untuk SK 4 sebesar 33,2% dan untuk SK 5 sebesar 52,7%. Secara keseluruhan jawaban benar pada soal pilihan ganda untuk kelas VIII A, B, dan D secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 80,2%; 47,3%; dan 40,5%. Terkait hasil tersebut, dan berdasarkan tabel 3 di atas dapat dikatakan bahwa pada soal pilihan ganda kelas VIII A semua rata-ratanya sudah di atas 60. Untuk siswa kelas VIII B baru KD 5.1 dan 5.2 yang rata-ratanya di atas 60. Sedangkan siswa kelas VIII D baru KD 5.2 yang rata-ratanya di atas 60. Berikut persentase jawaban benar pada soal pilihan ganda jika dilihat dari tingkat kesulitan butir soalnya. Tabel 4. Persentase Jawaban Benar Siswa Dilihat Dari Tingkat Kesukaran Butir Soal (Soal Pilihan Ganda) Tingkat Kesukaran No. Kode KD Kelas A Kelas B Kelas D Md Sd Sk Md Sd Sk Md Sd Sk 1. 4.1 85.23 - - 58.14 - - 51.28 - - 2. 4.2 100 75.40-81.40 41.10-84.60 19.20-3. 4.3 62.50 86.40-30.20 44.20-32.10 18.80-4. 4.4 79.50 95.50 88.60 27.90 41.90 19.80 25.60 32.10 39.70 5. 4.5 - - 68.18 - - 9.30 - - 28.20 6. 5.1 68.18 - - 60.50 - - 48.70 - - 7. 5.2 84.10 - - 81.40 - - 87.20 - - 8. 5.3 88.60 91.70 80.70 83.70 59.70 27.90 43.60 16.20 20.50 Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dikatakan bahwa: (1) siswa kelas VIII A pada soal pilihan ganda semua butir soal baik butir soal dalam kategori mudah, sedang, maupun sukar sudah lebih dari 60% dikerjakan dengan benar; (2) untuk KD 4.2, yaitu tentang menghitung keliling dan luas lingkaran pada kategori mudah semua siswa menjawab dengan benar; (3) persentase jawaban benar pada SK 4 untuk tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sulit secara berturutturut adalah sebesar 81,8%; 85,7%; dan 87,5%; (4) persentase jawaban benar pada SK 5 untuk tingkat kesukaran kategori mudah, sedang, dan sulit secara berturut-turut adalah sebesar 80,3%; 91,7%; dan 80,7%; (5) persentase jawaban benar pada SK 4 dan 5 untuk tingkat kesukaran kategori mudah, sedang, dan sulit secara berturut-turut adalah sebesar 81,2%; 87,2%; dan 85,2%; (6) untuk tingkat kesukaran kategori mudah persentase paling banyak dalam menjawab benar butir soal pilihan ganda adalah pada KD 4.2, yaitu tentang 7

ZUHROTUNNISA Analisis Hasil UKK Matematika menghitung luas dan keliling lingkaran, dan paling sedikit benarnya pada KD 4.3, yaitu tentang menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring dalam pemecahan masalah; (7) untuk tingkat kesukaran kategori sedang persentase paling banyak dalam menjawab benar butir soal pilihan ganda adalah pada KD 4.4, yaitu tentang menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran, dan yang paling sedikit jawaban benarnya adalah KD 4.2, yaitu tentang menghitung luas dan keliling lingkaran; (8) untuk tingkat kesukaran kategori sukar persentase paling banyak dalam menjawab benar butir soal pilihan ganda adalah pada KD 4.4, yaitu tentang menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran, dan yang paling sedikit jawaban benarnya adalah KD 4.5, yaitu tentang melukis lingkaran dalam dan luar suatu segitiga. Beberapa fakta analisis hasil UKK Matematika kelas VIII B, terkait tabel 4 di atas adalah sebagai berikut: (1) untuk tingkat kesukaran dengan kategori mudah, persentase paling sedikit dari jawaban siswa yang menjawab benar adalah pada KD 4.4, yaitu tentang menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran sebesar 27,90%, pada kategori sedang terdapat pada KD 4.2 yaitu tentang menghitung keliling dan luas lingkaran sebesar 41.10%, sedangkan pada kategori sukar terdapat pada KD 4.5, yaitu tentang melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga sebesar 9,30%; (2) pada tingkat kesukaran dengan kategori mudah, persentase paling besar jawaban benarnya adalah pada KD 4.2, yaitu tentang menghitung keliling dan luas lingkaran sebesar 81,40%, dan pada KD 5.2, yaitu tentang membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas sebesar 81,40%, sedangkan kategori sedang dan sukar terdapat pada KD 5.3 yaitu tentang menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas sebesar 59,70% dan 27,90 %; (3) persentase jawaban benar untuk SK 4, dengan kategori mudah, sedang dan sukar secara berturut-turut adalah 49,41%; 42,40% dan 14,60%; (4) persentase jawaban benar untuk SK 5, dengan kategori mudah, sedang dan sukar secara berturut-turut adalah 75,20%; 59,70% dan 27,90%; (5) secara keseluruhan persentase jawaban benar untuk kategori mudah, sedang, dan sukar secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 57%; 46,7%; dan 19%. Sedangkan beberapa fakta analisis hasil UKK Matematika siswa kelas VIII D, terkait tabel 4 di atas adalah sebagai berikut: (1) untuk tingkat kesukaran dengan kategori mudah, persentase paling sedikit dari jawaban siswa yang menjawab benar adalah pada KD 4.4, yaitu tentang menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran sebesar 25,60%, pada kategori sedang dan sukar terdapat pada KD 5.3 yaitu tentang menghitung luas permukaan dan volume 8 ISSN 2477-409X and website: http://alphamath.ump.ac.id

kubus, balok, prisma dan limas sebesar 16.20% dan 20,50%; (2) pada tingkat kesukaran dengan kategori mudah, persentase paling besar jawaban benarnya adalah pada KD 4.2, yaitu tentang menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran sebesar 32,10% dan 39,70%; (3) persentase jawaban benar untuk SK 4, dengan kategori mudah, sedang dan sukar secara berturut-turut adalah 48,40%; 23,40% dan 34%; (4) persentase jawaban benar untuk SK 5, dengan kategori mudah, sedang dan sukar secara berturut-turut adalah 59,80%; 16,20% dan 20,50%; (5) secara keseluruhan persentase jawaban benar untuk kategori mudah, sedang, dan sukar secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 53,30%; 21,60%; dan 29,50%. Berikut analisa hasil untuk soal uraian, yang terdiri atas 3 butir soal untuk KD 4, dan 2 butir soal untuk KD 5. Tabel 5. Rata-rata Skor Soal Uraian Dilihat dari KD nya No Kode KD Kelas A B D 1. 4.2 3.77 2.63 2.72 2. 4.3 3.64 2.56 2.69 3 4.4 3.77 2.35 2.46 4 5.3 3.80 2.34 2.60 Pada tabel 5. di atas terlihat bahwa siswa kelas VIII A sudah mampu mengerjakan soal uraian dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor tiap indikator lebih dari 3,60 dengan skor maksimal 4. Rata-rata skor tertinggi kelas VIII A pada KD 5.3 sebesar 3.80, yaitu tentang menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas, sedangkan rata-rata terendah pada KD 4.3 sebesar 3.64, yaitu tentang menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring dalam pemecahan masalah. Sedangkan rata-rata keseluruhan adalah sebesar 3.75. Untuk siswa kelas VIII B skor rata-rata terendah pada KD 5.3 sebesar 2.34, yaitu tentang menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. Rata-rata skor tertinggi pada KD 4.2 sebesar 2.62, yaitu tentang menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Rata-rata keseluruhan sebesar 2.47. Sedangkan untuk siswa kelas VIII D skor rata-rata terendah, tertinggi, dan keseluruhan secara berturut-turut adalah 2.46 untuk KD 4.4; 2.72 untuk KD 4.2; dan 2.62. Sedangkan jika dilihat dari tingkat kesulitan butir soalnya adalah sebagai berikut: 9

ZUHROTUNNISA Analisis Hasil UKK Matematika Tabel 6. Rata-rata skor soal uraian dilihat dari tingkat kesukaran butir soal No. Kode KD Tingkat Kesukaran Kelas A Kelas B Kelas D Md Sd Sk Md Sd Sk Md Sd Sk 1. 4.2-3.77 - - 2.63 - - 2.72-2. 4.3-3.64 - - 2.56 - - 2.69-3. 4.4-3.77 - - 2.35 - - 2.46-4. 5.3-3.89 3.70-2.51 2.16-3.18 2.03 Soal uraian dengan rata-rata terendah untuk tiap KD ditinjau dari tingkat kesukarannya untuk kategori sedang dari kelas VIII A, B, dan D secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 3.64 untuk KD 4.3; 2.35 untuk KD 4.4; dan 2.46 untuk KD 4.4. Sedangkan rata-rata tertingginya secara berturut-turut adalah sebagai berikut: 3.89 untuk KD 5.3; 2.63 untuk KD 4.2; dan 3.18 untuk KD 5.3. Jika skor pilihan ganda dan uraian diubah kedalam bentuk nilai, maka diperoleh nilai rata-rata untuk tiap kelas adalah sebagai berikut: Tabel 7. Rata-rata nilai untuk tiap kelas Kelas VIII A B D 82.27 52.79 46.35 Berdasarkan tabel 7 tersebut, hasil kelas VIII A sangat menggembirakan, nilai rata-rata kelas sudah mencapai 82.27. Sedangkan untuk kelas B dan D, cukup memprihatikan, karena ratarata nilai kelas baru mencapai 52.79 untuk kelas B, dan 46.35 untuk kelas VIII D. Dengan demikian berdasarkan hasil-hasil di atas dapat dikatakan bahwa: (1) siswa kelompok prestasi tinggi kecenderungannya sudah mampu menguasai KD yang diujikan; (2) siswa kelompok sedang dan rendah, kecenderungannya kesulitan dalam menyelesaikan soal yang diujikan, karena penguasaan KD masih di bawah 60%; (3) siswa kelompok tinggi pada soal pilihan ganda cenderung masih kesulitan dalam mengerjakan soal KD 5.1, yaitu tentang mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya; (4) siswa kelompok sedang pada soal pilihan ganda cenderung baru bisa mengerjakan soal untuk KD 5.1, yaitu tentang mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya, dan KD 5.2, yaitu tentang membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas (5) siswa kelompok rendah pada soal pilihan ganda cenderung baru menguasai KD 5.2, yaitu tentang membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas; (6) untuk soal uraian baik 10 ISSN 2477-409X and website: http://alphamath.ump.ac.id

kelompok rendah, sedang, maupun tinggi sudah cukup memuaskan, karena semua rata-rata jawaban benarnya untuk tiap KD nya sudah lebih dari 2.40; (7) penguasaan materi kelompok tinggi sudah mencapai 82.27%, kelompok sedang baru mencapai 52.79% dan kelompok rendah baru mencapai 46.35%; KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: (1) kelas dengan prestasi tinggi cenderung sudah mampu menguasai semua KD yang diujikan, dengan persentase sebesar 87,27%; (2) kelas dengan prestasi sedang untuk soal pilihan ganda cenderung baru menguasai KD 5.1 dan 5.2, sedangkan untuk soal uraian sudah menguasai KD 4.2 dan 4.3; (3) persentase ketercapaian kelas dengan prestasi sedang sebesar 52,79%; (4) kelas dengan prestasi rendah untuk soal pilihan ganda cenderung baru menguasai KD 5.2, sedangkan untuk soal uraian sudah menguasai semua KD, dengan ketercapaian masing-masing KD lebih dari 60%; (6) persentase ketercapaian KD kelas dengan prestasi rendah sebesar 46.35%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Hamzah, A. (2014). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Rajawali Press. Jakarta. Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Lampiran Permendiknas No. 16 Tahun 2007. Lampiran Permendiknas No. 20 Tahun 2007. Sukardi. (2010). Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Bumi Aksara. Jakarta. Widoyoko, E.P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Wijaya, A. Wiyoto, J. (2010). Penyusunan Instrumen Tes Pilihan Ganda Dalam Pembelajaran Matematika di SMP/ MTs. PPPPTK. Yogyakarta. 11