BALSEM JAHE STICK USAHA PENGOPTIMALAN PEMANFAATAN REMPAH JAHE MELALUI BALSEM SEBAGAI ALTERNATIFNYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN PASCA PANEN KUNYIT. Feri Manoi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

FORMULASI SEDIAAN BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum SanctumLinn) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN MINUMAN JAHE INSTAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. susunan asam-asam amino yang lengkap (Fitri, 2007). Produksi telur yang tinggi

Jahe untuk bahan baku obat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

termanfaatkan secara optimal dapat berguna dalam mewujudkan ketahanan

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian dpl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

TEKNOLOGI REMPAH-REMPAH DAN MINYAK ATSIRI

BAB I PENDAHULUAN. 2000). Secara tradisional rimpang jahe dimanfaatkan untuk beberapa keperluan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sebagai santan pada masakan sehari-hari, ataupun sebagai

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

TEKNOLOGI PEMBUATAN KRISTAL JAHE Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

TANAMAN BERKHASIAT OBAT. By : Fitri Rahma Yenti, S.Farm, Apt

BAB I PENDAHULUAN. Sale pisang merupakan salah satu produk olahan pisang masak konsumsi

SEMINAR REKAYASA KIMIA DAN PROSES, 4-5 Agustus 2010 ISSN :

I. PENDAHULUAN. Produk pangan berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru.

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi berbagai biji, misalnya ketan hitam. Kata kopi sendiri berasal dari

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010).

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1. Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya mempunyai tingkat pendidikan

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Selain itu, kencur juga dapat digunakan sebagai salah satu bumbu

BAB I PENDAHULUAN. gel pengharum ruangan tersebut menghambat pelepasan zat volatile, sehingga

sehari-hari. Daging buah asam jawa sangat populer dalam aneka bahan masakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

PROPOSAL INOVASI PRODUK PERIKANAN OIL-OLAHAN IKAN NILA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN REMPAH SERBUK BAGI TUTOR DAN PENGELOLA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (PKBM) DI KECAMATAN KRAMAT JATI, JAKARTA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. daunnya digunakan untuk membuat teh yang sebelumnya mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2014 OPTIMASI KONDISI HIDROGENASI ETANOL-NATRIUM UNTUK MENINGKATKAN KADAR MENTOL PADA MINYAK PERMEN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat,

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

Bisnis Susu Kedelai Tugas Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

I. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

TEKNOLOGI ENKAPSULASI FLAVOR REMPAH-REMPAH. Ir. Sutrisno Koswara, MSi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Tanaman Obat Keluarga TOGA

TEKNOLOGI PENGOLAHAN CABE MERAH. Oleh: Gusti Setiavani, STP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

BAB I PENDAHULUAN. gula oleh bakteri pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri nata dalam

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN INSTAN JAHE MERAH DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rut, 2014 Peningkatan Kadar Mentol Pada Minyak Permen Dementolized Menggunakan Katalis Raney Nikel

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK DENGAN MENGGUNAKAN ETANOL

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

Penetapan Kadar Sari

BAB I PENDAHULUAN. dan berfikir. Perilaku konsumen memiliki berbagai macam pengertian. Salah

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang

Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

Transkripsi:

PKMK-2-12-1 BALSEM JAHE STICK USAHA PENGOPTIMALAN PEMANFAATAN REMPAH JAHE MELALUI BALSEM SEBAGAI ALTERNATIFNYA Etik Pibriani, Dilla Melany, Erik Tri Hadi Mulyo, M. Tsani Kurniawan Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai potensi luar biasa khususnya hasil rempah-rempah, misalnya jahe, akan tetapi pemanfaatannya belum optimal. Jahe dikenal sebagai bahan pembuatan minuman, makanan, obatobatan, bahan penyedap, dan aneka penggunaan lainnya. Sifat hangat jahe dimungkinkan dapat dimanfaatkan sebagai balsem jahe dalam bentuk stick. Jahe yang digunakan sebagai bahan balsem bukanlah rimpang segarnya, akan tetapi oleoresin yang diperoleh melalui proses ekstraksi. Bahan lain yang dibutuhkan adalah vaselin, parafin, dan bahan tambahan. Pembuatan dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu persiapan bahan baku, pengolahan bahan baku, ekstraksi oleoresin jahe, pembuatan bahan campuran, pembuatan balsem dan pengolahan. Bentuk Balsem Stick adalah terobosan baru yang muncul dikarenakan adanya keluhan tidak nyaman dan lengket pada tangan saat mempergunakan balsem. Tangan yang terkena balsem akan mengotori makanan, kertas, baju, dan apa saja yang dipegang. Aroma balsem juga menyebabkan sebagian orang alergi, mualmual, pening, bahkan menyebabkam mabok kendaraan. Balsem yang oleh sebagian orang dianggap kuno, kini semakin elegan dengan bentuk mini stick yang praktis. Kata kunci: balsem, jahe PENDAHULUAN Jahe mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi manusia, diantaranya oleoresin. Oleoresin ini menyebabkan rasa pedas dan harum pada jahe (Hariyanto 1990). Sifat oleoresin jahe hasil ekstraksi sama dengan rimpang segarnya. Hal ini memungkinkan untuk dibuat menjadi produk baru berbahan dasar oleoresin jahe, misalnya balsem jahe. Pemakaian balsem selama ini adalah dengan dioles memakai tangan, sehingga tangan berbelepotan balsem. Penampilan baru balsem dalam bentuk stick menjadikan penggunaanya lebih praktis. Balsem stick mempunyai peluang untuk dapat bersaing di pasaran. Produk balsem jahe stick yang dihasilkan dimungkinkan dapat diterima oleh masyarakat, karena bentuk ini merupakan produk baru dan memiliki cita rasa dan ciri khas yang tidak dimiliki produk lain. Aroma jahe, rasa hangat dan segar jahe, serta bentuk stick adalah salah satu ciri khas yang ditampilkan oleh produk ini, dan menjadikannya memiliki nilai lebih di kalangan konsumen. Tujuan dari usaha pembuatan balsem jahe stick ini adalah memberdayakan sumber daya alam secara optimal, menghasilkan produk baru, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan petani rempah khususnya.

PKMK-2-12-2 METODE PENELITIAN Jahe, adalah salah satu rempah Indonesia yang melimpah keberadaannya terutama di daerah Jawa Tengah. Penggunaan jahe selama ini masih secara tradisional sebagai bahan minuman, makanan, obat-obatan, dan sedikit yang diolah sebagai bahan baku industri. Pengoptimalan pemanfaatan rempah-rempah dapat dilakukan dengan diversifikasi produk yang berbahan dasar rempah. Jahe adalah salah satu rempah yang memiliki karakteristik khas yang bisa dibentuk menjadi produk baru. Ciri khas jahe yang hangat dan segar memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai balsem. Di Cina, jahe segar dan kering dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM), jahe segar yang disebut sheng-jiang digunakan untuk menyembuhkan flu dan mual sementara jahe kering yang disebut gan-jiang berguna untuk menyembuhan sakit perut, batuk, diare dan rematik 1. Percobaan yang dilakukan pada tikus di Cina dan Eropa menunjukkan bahwa jahe dapat menyembuhkan sakit dan peradangan. Kandungan senyawa dalam rimpangnya menjadikan jahe memiliki ciri khas hangat dan segar. Senyawa tersebut salah satunya adalah oleoresin, yang menyebabkan rasa pedas dan harum pada jahe. Oleoresin inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan balsem. Oleoresin diperoleh dengan cara mengekstraksi rimpang jahe dengan pelarut organik (Bernasconi et al. 1995). Pemanfaatan jahe sebagai balsem akan dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam, dapat membuka lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan pendapatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Dua hal utama dan paling penting yang dihasilkan dari program ini adalah produk balsem jahe stick dan proses produksi. Kedua hal tersebut merupakan ciri khas, yang dapat mengidentifikasi produk ini, dan membedakannya dari produk yang lain. Produk Balsem Jahe Stick Produk yang dihasilkan adalah balsem jahe stik. Balsem ini mengandung oleoresin jahe, dan bahan tambahan berkhasiat dari daun kecubung. Jahe dipilih karena memiliki karakteristik khusus, yaitu rasa hangat dan aroma yang segar khas jahe. Bahan tambahan berupa kecubung mengandung bahan anti radang dan nyeri, meringankan bengkak, pegal linu, dan cocok untuk terapi patah tulang. Perpaduan jahe dan kecubung akan memberikan manfaat balsem yang lebih besar dibanding balsem biasa. Bentuk Balsem Stick adalah terobosan baru yang muncul dikarenakan adanya keluhan tidak nyaman dan lengket pada tangan saat mempergunakan balsem. Tangan yang terkena balsem akan mengotori makanan, kertas,baju, dan apa saja yang dipegang. Aroma balsem juga menyebabkan sebagian orang alergi, mual-mual, pening, bahkan menyebabkam mabok kendaraan. Balsem Jahe Stick diperuntukkan untuk memudahkan pemakaian balsem dan menghindari 1 Jahe Tumbuhan Banyak Khasiat.http://www.vision.net.id/detail.php?id=4368

PKMK-2-12-3 permasalahan tersebut. Pengguna balsem akan semakin nyaman baersama balsem jahe stick. Bentuk kemasan yang kecil juga memudahkan dalam membawa. Balsem yang oleh sebagian orang dianggap kuno, kini semakin elegan dengan bentuk mini stick yang praktis. Kelebihan Balsem Jahe Stick dibanding produk lain diantaranya ; 1. Bentuk stick adalah bentuk praktis dan ekonomis, mudah dibawa kemana-mana. 2. Memudahkan dalam pemakaian, tinggal gosok dan tangan tidak perlu berbelepotan balsem. 3. Berbahan dasar rempah jahe, yang memiliki sifat hangat, segar, dan beraroma khas jahe Proses Produksi Pelaksanaan program secara keseluruhan meliputi tahapan ; persiapan bahan baku, ekstraksi, pembuatan balsem, pengemasan, penjualan, analisis usaha. Persiapan bahan baku. Jenis jahe yang dipilih adalah jahe emprit. Bentuk jahe emprit lebih kecil dari jahe gajah, dan hampir sama ukurannya dengan jahe merah. Warna rimpang jahe emprit kuning kecoklatan, memiliki aroma yang lebih tajam, dan rasa yang lebih panas bila dibandingkan dengan jahe gajah yang ukurannya jauh lebih besar dari jahe emprit. Kandungan oleoresin jahe emprit juga lebih banyak daripada jahe gajah. Bahan campuran yang dipilih adalah ekstrak kecubung, yang mengandung bahan anti radang dan nyeri, meringankan bengkak, pegal linu, dan cocok untuk terapi patah tulang. Perpaduan jahe dan kecubung akan memberikan manfaat balsem yang lebih besar dibanding balsem biasa. Bahan lain yang dipergunakan adalah vaselin. Vaselin aman dipergunakan karena bahan ini adalah bahan pengisi utama untuk produk kosmetika yang berbentuk cream, seperti hand and body lotion. Bahan pemadat yang digunakan adalah parafin putih, yang tidak berbau, dan pemakain secara normal tidak membahayakan kulit. Pengolahan bahan baku Jahe yang dipergunakan bukanlah jahe segar, bukan pula perasan airnya, akan tetapi jahe yang telah dikeringkan dan diekstraksi sehingga didapatkan oleoresin yang terkandung didalamnya. Oleoresin adalah bahan pengganti rempah-rempah yang lebih menguntungkan daripada menggunakan rempah-rempah aslinya, karena lebih steril, praktis, dan ekonomis (Guethner, 1990). Pengeringan jahe dilakukan untuk menguapkan air yang terdapat pada rimpang segar jahe. Proses ini diawali dengan merajang jahe menjadi ukuran lebih kecil + 3 mm, untuk memudahkan pengeringan dan pengilingan. Pengeringan dilakukan secara tradisional dengan menjemur dibawah terik metahari. Setelah kering, jahe dioven untuk menyeragamkan pengeringan, meskipun sebelumnya telah dijemur diterik matahari. Jahe yang telah kering dihancurkan dengan menggunakan blender, sehingga didapat serbuk jahe. Serbuk jahe inilah yang selanjutnya diekstraksi untuk mendapatkan oleoresin. Ekstraksi oleoresin jahe. Ekstraksi dilakukan untuk memisahkan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bahan pelarut Bahan yang diekstraksi adalah etanol yang digunakan untuk merendam serbuk jahe. Ekstraksi akan memisahkan antara etanol dan bahan yang terlarut didalamnya, sehingga

PKMK-2-12-4 didapatlah oleoresin. Oleoresin berbentuk kental, berwarna kuning kecoklatan pekat. Kandungan didalam oleoresin selain terdapat resin dan minyak atsiri, juga mengandung bahan lain seperti komponen bumbu, senyawa aromatik, zat warna, vitamin, dan komponen penting lain yang terdapat dalam rempah tersebut. Proses ekstraksi diawali dengan merendam serbuk jahe dalam cairan etanol selama 24 jam sambil diaduk aduk. Campuran serbuk jahe dan etanol kemudian disaring, dipisahkan antara cairan dan ampas. Cairan tersebut merupakan campuran etanol dan oleoresin. Oleoresin dipisahkan dengan mengekstraksi campuran cairan tersebut. Pembuatan bahan campuran. Pengambilan zat bermanfaat dari kecubung secara tradisional. Kecubung adalah tanaman yang dikenal sejak dahulu memiliki khasiat menyembuhkan pegal linu, encok, dan keluhan sendi lainnya. Penggunaan secara sederhana adalah dengan mengosok-gosokkan daun atau minyaknya ke bagian yang sakit. Minyak kecubung didapatkan dengan merendam rimpang kecubung ke dalam minyak kelapa lalu dijemur selama 7 hari. Setelah waktu tersebut zat berkhasiat yang berada pada bahan (kecubung) akan larut dalam minyak, dan minyak kecubung dapat dipergunakan secara langsung, atau sebagai bahan campuran balsem. Pembuatan balsem. Pembuatan balsem dilakukan dengan cara tradisional, memanfaatkan peralatan yang ada di rumah tangga, sehingga memunkinkan untuk dapat diterapkan pada industri rumah tangga. Pembuatan balsem jahe ada dua bagian, yaitu pencampuran bahan dan pencetakan. Bahan yang disiapkan meliputi vaselin, parafin, ekstrak kecubung, dan ekstrak jahe. Kesemua bahan tersebut dicampur menjadi satu dengan ukuran tertentu, sehingga didapatkan aroma, rasa panas, dan tekstur yang sesuai. Pencampuran dilakukan diatas panci yang dipanaskan. Bahan yang telah tercampur kemudian dituang dalam cetakan/wadah kemasan dan dibiarkan memadat kembali. Pengemasan balsem jahe stik. Kemasan Balsem Jahe Stick menggunakan kemasan lipglose / lipstik yang dimodifikasi. Pada bagian luar ditempel stiker yang berisikan nama produk, bahan pembuatan, khasiat dan kegunaan, serta nama produsen. Ukuran kemasan ada dua macam, ukuran mini dan ukuran jumbo. Bentuk kemasan praktis dan menarik dengan label berwarna biru, serta mudah dibawa. Pemasaran. Pemasaran dilakukan secara personal oleh anggota tim dan juga bekerjasama dengan toko-toko disekitar lokasi kegiatan. Pemasaran berhasil memasarkan 25 balsem. Rajangan jahe Jahe siap di oven

PKMK-2-12-5 Campuran serbuk jahe dan etanol Ekstraksi jahe KESIMPULAN Hal penting yang dapat disimpulkan dari program ini antara lain :. Usaha pembuatan balsem jahe memberikan peluang untuk membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya manusia. Penampilan baru balsem dalam bentuk stick menjadikan penggunaanya lebih praktis. Balsem stick mempunyai peluang untuk dapat bersaing di pasaran. Hasil interview langsung kepada konsumen mengatakan bahwa mereka menyukai bentuk balsem stick karena lebih praktis. Aroma jahe juga disukai karena segar khas jahe, dan tidak seperti bau balsem pada umumnya. Perbandingan balsem gosok Balsem Jahe Stick dan balsem stick Pemakaian balsem gosok Pemakaian balsem stick DAFTAR PUSTAKA Bernasconi,G.H. Gerste, H. Houser, H. Stauble, E. Schneiter.1995. (Terjemahan : L. Handoyo). Teknologi Kimia Bagian 2. Pradnya Parmaitha Guethner, 1990. Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta: Pustaka Ilmu. Hariyanto, B.P dan Madjo, A,B,D. 1990. Jahe, Kerabat, Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Bisnisnya. Yakarta: Penebar Swadaya.

PKMK-2-12-6